SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Teknik Sampling
PengertianPengertian
Sampling : Proses pengambilan atau memilih n
buah elemen/objek/unsur dari populasi yang
berukuran N.
Elemen : Sesuatu yang menjadi obyek penelitian,
dapat berupa orang atau benda yang dikenakan
pengukuran.
Kerangka Sampel : Adalah daftar yang memuat
seluruh elemen/anggota populasi, sebagai dasar
untuk penarikan sampel random.
Tipe Sampling menurut ProsesTipe Sampling menurut Proses
MemilihnyaMemilihnya
 Sampling dengan Pengembalian :
Sebuah satuan sampling bisa terpilih lebih dari satu kali.
Contoh :
Untuk populasi berukuran N=4 dan sampel berukuran n=2, maka
sampel yang mungkin terambil adalah Nn
= 42
=16 buah sampel.
 Sampling tanpa Pengembalian :
Tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari
sekali.
Contoh :
Untuk populasi berukuran N=4 (misalnya A, B, C, D) dan sampel
berukuran n=3, maka sampel yang mungkin terambil ada 4 buah
sampel yaitu ABC, ABD, ACD, dan BCD.
Tipe Sampling menurut PeluangTipe Sampling menurut Peluang
PemilihannyaPemilihannya
Sampling Non Probabilitas :
Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling
tidak dilibatkan unsur peluang.
◦ Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih
sembarangan atau seadanya,tanpa perhitungan apapun
tentang derajat kerepresentatipannya.
Misal : ketika kita akan melakukan penelitian mengenai
kompetensi dosen di sebuah Universitas, pertanyaan
dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa dari
universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan
datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan
penelitian.
◦ Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau ditentukan
berdasarkan informasi dari responden sebelumnya.
Misal : ada penelitian yang bertujuan untuk mencari cara yang
efektif dalam mensosialisasikan program-program
kemahasiswaan. Sampel pertama barangkali bisa dipilih Ketua
BEM, kepada dia kita bertanya, siapa lagi (sebagai sampel ke-2)
yang kira-kira bisa diwawancara untuk diambil pendapatnya, dan
seterusnya hingga informasi dianggap memadai.
◦ Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan
sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan
tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki
karakteristik yang dikehendaki.
Misal : dalam sebuah penelitian pengelolaan pendidikan yang
bertujuan untuk melihat daya saing SMA dalam kerangka WTO,
barangkali untuk tahap awal akan lebih baik sampel dipilih dari
SMA yang memiliki nilai UAN baik, populer di masyarakat, serta
kelulusan siswa masuk PTN cukup tinggi.
 Sampling Probabilitas
diperhatikan besarnya peluang satuan sampling.
◦ Simple Random Sampling
Satuan sampling dipilih secara acak.
Misal : ada sebuah penelitian mengenai “Model Pembiayaan Pendidikan
Dasar di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di
Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan
secara random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan
demikian peluang masing-masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai
sampel sama.
◦ Stratified Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata), dengan tujuan membentuk
sub populasi yang didalamnya membentuk satuan-satuan sampling yang
memiliki nilai variabel yang tidak terlalu bervariasi (relatif homogen).
Misal :
dalam penelitian yang sama seperti di atas, semua sekolah baik SD maupun
SMP di Jawa Barat diklasifikasikan atau distratifikasi terlebih dahulu ke dalam
sekolah yang berbiaya mahal, sedang, dan murah. Kemudian dari masing-
masing strata dipilih sekolah dengan teknik simple random sampling.
◦ Cluster Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan sampling yang
besar, disebut Cluster.
Misal :
dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena
Jawa Barat sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota
tertentu sebagai sampel klaster ke-1 secara random.
Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi,
yaitu kecamatan-kecamatan tertentu dengan cara
random sebagai sampel klaster ke-2. Selanjutnya dari
masing-masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah
yang juga dilakukan secara random.
Proses Memilih Sampel RandomProses Memilih Sampel Random
 Kerangka Sampling :
Adalah daftar atau list yang berisi satuan-satuan sampling
yang ada dalam sebuah populasi.
Misal:
jika jumlah populasi ratusan,gunakan penomoran dengan
tiga digit, bisa dimulai dari 001 dan seterusnya.
 Cara Memilih Sampel :
◦ Mengundi
◦ menggunakan Tabel Angka Random
◦ Memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator
Menentukan Ukuran Sampel (=n)Menentukan Ukuran Sampel (=n)
Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-
rata, proporsi).
Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen
populasi yang akan diambil sampelnya.
Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang
dipergunakan (1-α) untuk menjamin hasil
penelitian agar kesalahan samplingnya tidak
melebihi nilai tertentu (B = bound of error).
Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas
populasi, dimana sampel akan diambil. Tingkat
variasi atau heterogenitas populasi biasanya
dinyatakan dengan σ = standard error.
Menentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untukMenentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk
Memperkirakan Rata-Rata Populasi (Memperkirakan Rata-Rata Populasi (μμ))
 Akan dilakukan penelitian “Rata-Rata Biaya Pendidikan Dasar per
Murid per Tahun di Provinsi Banten”. Banyaknya sekolah seluruh
sekolah di provinsi tersebut dimisalkan ada 1.000 sekolah.
Perbedaan rata-rata biaya pendidikan antara yang tertinggi dan yang
terendah sebesar Rp 100.000. Bound of error atau kesalahan
sampling tertinggi yang yang dikehendaki tidak lebih dari Rp 3.000.
Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%.
Ukuran/Jumlah Sampel (n) untukUkuran/Jumlah Sampel (n) untuk
memperkirakan Proporsi/Persentase populasimemperkirakan Proporsi/Persentase populasi
 Akan diteliti “Berapa Besar Persentase Sumber Biaya
Pendidikan SD Negeri yang Berasal dari PAD di
Kabupaten Bandung”. Misalnkan seluruh SD Negeri yang
ada di Kabupaten Bandung berjumlah 2000 sekolah.
Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang
dikehendaki tidak lebih dari 5 persen. Tingkat
kepercayaan yang digunakan 95%.
 N = besarnya populasi.
 σ (standard error) atau σ2
(varians) yang menggambarkan
heterogenitas populasi. Jika tidak diketahui bisa diperkirakan dari:
◦ a. range = 4σ (empirical rule)
◦ b. kondisi atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya
 B = bound of error (kesalahan sampling tertinggi). Kesalahan
sampling atau sampling error = θ -ˉ???
 Tingkat kepercayaan (1-α) atau taraf nyata (α)
 D = dihitung berdasarkan B dan tingkat kepercayaan.
Misalnya untuk menghitung D yang dipakai guna menentukan
jumlah sampel untuk memperkirakan rata-rata dengan tingkat
kepercayaan 95% adalah D = B2
/4 yang berasal dari D = (B/ Za/2)2
Angka 4 diperoleh dari: Za/2 = Z0,05/2 = Z0,025 = 1,96 (didapat dari
Tabel Z Distribusi Normal) dibulatkan = 2, (22
= 4)
Sebaran Penarikan SampleSebaran Penarikan Sample
Sebaran peluang suatu statistik disebut
sebaran penarikan sample.
(memperhatikan adanya peluang)
Dengan Pemulihan (n<30)Dengan Pemulihan (n<30)
Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran
n diambil dengan pemulihan dari suatu populasi
terhingga berukuran N yang mempunyai nilai
tengah μ dan simpangan baku σ, maka untuk n
yang cukup besar sebaran penarikan contoh
bagi nilai tengah akan menghampiri sebaran
normal dengan nilai tengah dan
simpangan baku dengan demikian
ContohContoh
 Bila diberikan populasi 1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7, hitunglah
peluang bahwa suatu contoh acak berukuran 36, yang
diambil dengan pemulihan, akan menghasilkan nilai
tengah contoh yang lebih besar dari pada 3.8 tetapi lebih
kecil daripada 4.5 bila nilai tengah itu diukur sampai
persepuluh terdekat.
x 1 3 4 5 6 7
P(X = x) 0.3 0.1 0.1 0.1 0.3 0.1
Tanpa Pemulihan (n ≥ 30 dan NTanpa Pemulihan (n ≥ 30 dan N
minimal 2n)minimal 2n)
Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran
n diambil tanpa pemulihan dari suatu populasi
terhingga berukuran N yang mempunyai nilai
tengah μ dan simpangan baku σ, maka sebaran
penarikan contoh bagi nilai tengah contoh
akan menghampiri sebaran normal dengan nilai
tengah dan simpangan baku
ContohContoh
 Diberikan sebuah populasi yang terdiri atas nilai-nilai
1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7. Dari populasi ini diambil semua
kemungkinan contoh berukuran 4 tanpa pemulihan, dan
untuk setiap contoh yang diperoleh dihitung nilai tengah
contohnya sehingga diperoleh sebaran penarikan contoh
bagi semua nilai tengah contoh itu. Hitunglah nilai tengah
dan simpangan baku bagi sebaran penarikan contoh itu.
µ = 4 dan σ2
= 5 , jadi
Dalil Limit Pusat (n ≥ 30)Dalil Limit Pusat (n ≥ 30)
Bila contoh acak berukuran n ditarik dari
suatu populasi yang besar atau tak hingga
dengan nilai tengah μ dan ragam σ2,
maka
nilai tengah contoh akan menyebar
menghampiri sebaran normal dengan nilai
tengah dan simpangan baku
jadi,
ContohContoh
Sebuah perusahaan memproduksi bohlam. Bila
umur bohlam itu menyebar normal dengan nilai
tengah 800 jam dan simpangan baku 40 jam,
hitunglah peluang bahwa contoh acak 16 bohlam
akan mempunyai umur rata-rata kurang dari 775
jam.
Sebaran Penarikan Contoh bagiSebaran Penarikan Contoh bagi
Beda Dua Nilai TengahBeda Dua Nilai Tengah
Bila contoh-contoh bebas berukuran n1 dan n2
diambil dari dua populasi yang besar atau tak
hingga masing-masing dengan nilai tengah μ1 dan
μ2 dan ragam σ1
2
dan σ2
2
, maka beda kedua nilai
tengah contoh, akan menyebar
menghampiri sebaran normal dengan nilai
tengah dan simpangan baku
ContohContoh
 Sebuah contoh berukuran n1 = 5 diambil secara acak
dari sebuah populasi yang menyebar normal dengan nilai
tengah µ1 = 50 dan ragam σ1
2
= 9, dan diperoleh nilai
tengahnya contohnya x1. Sebuah contoh acak kedua
yang berukuran n2 = 4, diambil bebas dari contoh
pertama, dari populasi lain yang juga menyebar
normaltetapi dengan nilai tengah µ2 = 40 dan ragam σ2
2
= 4, dan diperoleh nilai tengah contohnya x2. Berapa
P(X1 – X2 < 8.2)?
Ukuran Sample bagi AlokasiUkuran Sample bagi Alokasi
SebandingSebanding
Bila sebuah populasi berukuran N disekat
menjadi k lapisan yang masing-masing
berukuran N1, N2, … , Nk, dan dari setiap
lapisan itu ditarik contoh acak sederhana
berukuran masing-masing n1, n2, n3, … , nk,
maka alokasinya dikatakan sebanding bila
Dalam hal ini n menyatakan ukuran
contoh keseluruhannya
ContohContoh
Di sebuah perguruan tinggi, mahasiswa dapat
diklasifikasikan sbb :
Bila kita ingin menggunakan alokasi sebanding
untuk mengambil sebuah contoh acak berlapis
dengan ukuran n=40, berapa besar contoh
harus diambil setiap lapisan?
Banyaknya Klasifikasi Mahasiswa
Senior
Junior
Sophomore
Freshman
150
163
195
220
n = 40, N1 = 150, N2 = 163, N3 = 195,
N4 = 220, dan N = 778
SourceSource
◦ http://muntohar.files.wordpress.com/2009/10/tek
◦ Setiawan Nugraha. 2005. Teknik
Sampling.Universitas Padjajaran.
◦ Walpole, Ronald E., Myers, Raymond H. 2003.
Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan
Ilmuwan, Edisi 6. Bandung: Penerbit ITB.

More Related Content

What's hot

Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
Gina Safitri
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
robin2dompas
 

What's hot (20)

Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 

Viewers also liked

Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
Ayu Sefryna sari
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Misdar Scout
 
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasiKuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
ahmad fauzan
 

Viewers also liked (20)

Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Presentasi bakte
Presentasi baktePresentasi bakte
Presentasi bakte
 
Metode sampling
Metode samplingMetode sampling
Metode sampling
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
 
Tugas uas mm stie mandala
Tugas uas mm stie mandalaTugas uas mm stie mandala
Tugas uas mm stie mandala
 
Evaluasi kualitas jasa
Evaluasi kualitas jasaEvaluasi kualitas jasa
Evaluasi kualitas jasa
 
Tqm in educational institutions example
Tqm in educational institutions exampleTqm in educational institutions example
Tqm in educational institutions example
 
Mengelola kualitas 1
Mengelola kualitas 1Mengelola kualitas 1
Mengelola kualitas 1
 
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasiKuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
 
Dimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaDimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasa
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
4 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_101020154 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_10102015
 
sampling simple random sampling
sampling simple random samplingsampling simple random sampling
sampling simple random sampling
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 sampling
 

Similar to Teknik sampling

Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
Ir. Zakaria, M.M
 

Similar to Teknik sampling (20)

teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptteknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Biostatistika Dasar
Biostatistika DasarBiostatistika Dasar
Biostatistika Dasar
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
 
Statistik ii
Statistik iiStatistik ii
Statistik ii
 
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi SamplingMetode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxe. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
Statistik Sampling
Statistik Sampling Statistik Sampling
Statistik Sampling
 

More from Muhammad Luthfan

More from Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Teknik sampling

  • 2. PengertianPengertian Sampling : Proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur dari populasi yang berukuran N. Elemen : Sesuatu yang menjadi obyek penelitian, dapat berupa orang atau benda yang dikenakan pengukuran. Kerangka Sampel : Adalah daftar yang memuat seluruh elemen/anggota populasi, sebagai dasar untuk penarikan sampel random.
  • 3. Tipe Sampling menurut ProsesTipe Sampling menurut Proses MemilihnyaMemilihnya  Sampling dengan Pengembalian : Sebuah satuan sampling bisa terpilih lebih dari satu kali. Contoh : Untuk populasi berukuran N=4 dan sampel berukuran n=2, maka sampel yang mungkin terambil adalah Nn = 42 =16 buah sampel.  Sampling tanpa Pengembalian : Tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari sekali. Contoh : Untuk populasi berukuran N=4 (misalnya A, B, C, D) dan sampel berukuran n=3, maka sampel yang mungkin terambil ada 4 buah sampel yaitu ABC, ABD, ACD, dan BCD.
  • 4. Tipe Sampling menurut PeluangTipe Sampling menurut Peluang PemilihannyaPemilihannya Sampling Non Probabilitas : Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang. ◦ Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya,tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya. Misal : ketika kita akan melakukan penelitian mengenai kompetensi dosen di sebuah Universitas, pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan penelitian.
  • 5. ◦ Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya. Misal : ada penelitian yang bertujuan untuk mencari cara yang efektif dalam mensosialisasikan program-program kemahasiswaan. Sampel pertama barangkali bisa dipilih Ketua BEM, kepada dia kita bertanya, siapa lagi (sebagai sampel ke-2) yang kira-kira bisa diwawancara untuk diambil pendapatnya, dan seterusnya hingga informasi dianggap memadai. ◦ Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Misal : dalam sebuah penelitian pengelolaan pendidikan yang bertujuan untuk melihat daya saing SMA dalam kerangka WTO, barangkali untuk tahap awal akan lebih baik sampel dipilih dari SMA yang memiliki nilai UAN baik, populer di masyarakat, serta kelulusan siswa masuk PTN cukup tinggi.
  • 6.  Sampling Probabilitas diperhatikan besarnya peluang satuan sampling. ◦ Simple Random Sampling Satuan sampling dipilih secara acak. Misal : ada sebuah penelitian mengenai “Model Pembiayaan Pendidikan Dasar di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan secara random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang masing-masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama. ◦ Stratified Random Sampling Populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata), dengan tujuan membentuk sub populasi yang didalamnya membentuk satuan-satuan sampling yang memiliki nilai variabel yang tidak terlalu bervariasi (relatif homogen). Misal : dalam penelitian yang sama seperti di atas, semua sekolah baik SD maupun SMP di Jawa Barat diklasifikasikan atau distratifikasi terlebih dahulu ke dalam sekolah yang berbiaya mahal, sedang, dan murah. Kemudian dari masing- masing strata dipilih sekolah dengan teknik simple random sampling.
  • 7. ◦ Cluster Random Sampling Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan sampling yang besar, disebut Cluster. Misal : dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena Jawa Barat sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster ke-1 secara random. Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan-kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel klaster ke-2. Selanjutnya dari masing-masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random.
  • 8. Proses Memilih Sampel RandomProses Memilih Sampel Random  Kerangka Sampling : Adalah daftar atau list yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi. Misal: jika jumlah populasi ratusan,gunakan penomoran dengan tiga digit, bisa dimulai dari 001 dan seterusnya.  Cara Memilih Sampel : ◦ Mengundi ◦ menggunakan Tabel Angka Random ◦ Memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator
  • 9. Menentukan Ukuran Sampel (=n)Menentukan Ukuran Sampel (=n) Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata- rata, proporsi). Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil sampelnya. Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-α) untuk menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai tertentu (B = bound of error). Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel akan diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya dinyatakan dengan σ = standard error.
  • 10. Menentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untukMenentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Rata-Rata Populasi (Memperkirakan Rata-Rata Populasi (μμ))  Akan dilakukan penelitian “Rata-Rata Biaya Pendidikan Dasar per Murid per Tahun di Provinsi Banten”. Banyaknya sekolah seluruh sekolah di provinsi tersebut dimisalkan ada 1.000 sekolah. Perbedaan rata-rata biaya pendidikan antara yang tertinggi dan yang terendah sebesar Rp 100.000. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang yang dikehendaki tidak lebih dari Rp 3.000. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%.
  • 11.
  • 12. Ukuran/Jumlah Sampel (n) untukUkuran/Jumlah Sampel (n) untuk memperkirakan Proporsi/Persentase populasimemperkirakan Proporsi/Persentase populasi  Akan diteliti “Berapa Besar Persentase Sumber Biaya Pendidikan SD Negeri yang Berasal dari PAD di Kabupaten Bandung”. Misalnkan seluruh SD Negeri yang ada di Kabupaten Bandung berjumlah 2000 sekolah. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang dikehendaki tidak lebih dari 5 persen. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%.
  • 13.
  • 14.  N = besarnya populasi.  σ (standard error) atau σ2 (varians) yang menggambarkan heterogenitas populasi. Jika tidak diketahui bisa diperkirakan dari: ◦ a. range = 4σ (empirical rule) ◦ b. kondisi atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya  B = bound of error (kesalahan sampling tertinggi). Kesalahan sampling atau sampling error = θ -ˉ???  Tingkat kepercayaan (1-α) atau taraf nyata (α)  D = dihitung berdasarkan B dan tingkat kepercayaan. Misalnya untuk menghitung D yang dipakai guna menentukan jumlah sampel untuk memperkirakan rata-rata dengan tingkat kepercayaan 95% adalah D = B2 /4 yang berasal dari D = (B/ Za/2)2 Angka 4 diperoleh dari: Za/2 = Z0,05/2 = Z0,025 = 1,96 (didapat dari Tabel Z Distribusi Normal) dibulatkan = 2, (22 = 4)
  • 15. Sebaran Penarikan SampleSebaran Penarikan Sample Sebaran peluang suatu statistik disebut sebaran penarikan sample. (memperhatikan adanya peluang)
  • 16. Dengan Pemulihan (n<30)Dengan Pemulihan (n<30) Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran n diambil dengan pemulihan dari suatu populasi terhingga berukuran N yang mempunyai nilai tengah μ dan simpangan baku σ, maka untuk n yang cukup besar sebaran penarikan contoh bagi nilai tengah akan menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku dengan demikian
  • 17. ContohContoh  Bila diberikan populasi 1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7, hitunglah peluang bahwa suatu contoh acak berukuran 36, yang diambil dengan pemulihan, akan menghasilkan nilai tengah contoh yang lebih besar dari pada 3.8 tetapi lebih kecil daripada 4.5 bila nilai tengah itu diukur sampai persepuluh terdekat. x 1 3 4 5 6 7 P(X = x) 0.3 0.1 0.1 0.1 0.3 0.1
  • 18. Tanpa Pemulihan (n ≥ 30 dan NTanpa Pemulihan (n ≥ 30 dan N minimal 2n)minimal 2n) Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran n diambil tanpa pemulihan dari suatu populasi terhingga berukuran N yang mempunyai nilai tengah μ dan simpangan baku σ, maka sebaran penarikan contoh bagi nilai tengah contoh akan menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku
  • 19. ContohContoh  Diberikan sebuah populasi yang terdiri atas nilai-nilai 1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7. Dari populasi ini diambil semua kemungkinan contoh berukuran 4 tanpa pemulihan, dan untuk setiap contoh yang diperoleh dihitung nilai tengah contohnya sehingga diperoleh sebaran penarikan contoh bagi semua nilai tengah contoh itu. Hitunglah nilai tengah dan simpangan baku bagi sebaran penarikan contoh itu. µ = 4 dan σ2 = 5 , jadi
  • 20. Dalil Limit Pusat (n ≥ 30)Dalil Limit Pusat (n ≥ 30) Bila contoh acak berukuran n ditarik dari suatu populasi yang besar atau tak hingga dengan nilai tengah μ dan ragam σ2, maka nilai tengah contoh akan menyebar menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku jadi,
  • 21. ContohContoh Sebuah perusahaan memproduksi bohlam. Bila umur bohlam itu menyebar normal dengan nilai tengah 800 jam dan simpangan baku 40 jam, hitunglah peluang bahwa contoh acak 16 bohlam akan mempunyai umur rata-rata kurang dari 775 jam.
  • 22. Sebaran Penarikan Contoh bagiSebaran Penarikan Contoh bagi Beda Dua Nilai TengahBeda Dua Nilai Tengah Bila contoh-contoh bebas berukuran n1 dan n2 diambil dari dua populasi yang besar atau tak hingga masing-masing dengan nilai tengah μ1 dan μ2 dan ragam σ1 2 dan σ2 2 , maka beda kedua nilai tengah contoh, akan menyebar menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku
  • 23. ContohContoh  Sebuah contoh berukuran n1 = 5 diambil secara acak dari sebuah populasi yang menyebar normal dengan nilai tengah µ1 = 50 dan ragam σ1 2 = 9, dan diperoleh nilai tengahnya contohnya x1. Sebuah contoh acak kedua yang berukuran n2 = 4, diambil bebas dari contoh pertama, dari populasi lain yang juga menyebar normaltetapi dengan nilai tengah µ2 = 40 dan ragam σ2 2 = 4, dan diperoleh nilai tengah contohnya x2. Berapa P(X1 – X2 < 8.2)?
  • 24. Ukuran Sample bagi AlokasiUkuran Sample bagi Alokasi SebandingSebanding Bila sebuah populasi berukuran N disekat menjadi k lapisan yang masing-masing berukuran N1, N2, … , Nk, dan dari setiap lapisan itu ditarik contoh acak sederhana berukuran masing-masing n1, n2, n3, … , nk, maka alokasinya dikatakan sebanding bila Dalam hal ini n menyatakan ukuran contoh keseluruhannya
  • 25. ContohContoh Di sebuah perguruan tinggi, mahasiswa dapat diklasifikasikan sbb : Bila kita ingin menggunakan alokasi sebanding untuk mengambil sebuah contoh acak berlapis dengan ukuran n=40, berapa besar contoh harus diambil setiap lapisan? Banyaknya Klasifikasi Mahasiswa Senior Junior Sophomore Freshman 150 163 195 220
  • 26. n = 40, N1 = 150, N2 = 163, N3 = 195, N4 = 220, dan N = 778
  • 27. SourceSource ◦ http://muntohar.files.wordpress.com/2009/10/tek ◦ Setiawan Nugraha. 2005. Teknik Sampling.Universitas Padjajaran. ◦ Walpole, Ronald E., Myers, Raymond H. 2003. Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 6. Bandung: Penerbit ITB.