SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
METODE STATISTIKA I
KORELASI DAN REGRESI SEDERHANA
Disusun oleh :
Yusrina Fitriani (06121408005)
Fathan Bahtra (06121408015)
Dia Cahyawati (06121408016)
Winda Efrializa (06121408017)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012/2013
Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan liniear antara dua
variabel atau lebihb ,yang ditemukan oleh Karl Ppearson pada awal 1990.Oleh sebab itu
terkenal dengan sebuah Korelasi Pearson Product Moment (PPM).Korelasi adalah salah satu
teknik analisis statistik yang paling banyak digunakan oleh para peneliti .Karena peneliti
umumnya tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk
menghubungkannya.Misalnya kita ingin menghubungkan antara motivasi dengan prestasi
belajar atau bekerja (Pengantar Statistika :Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar).
Hubungan antara dua variabel didalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan
sebab akibat(timbal balik),melainkan hanya merupakan hubungan searah saja.Hubungan
sebab akibat ,misalnya :Tingkat prestasi siswa dengan semangat belajar siswa.Untuk
jelasnya,hubungan sebab akibat dapat diuraikan dengan :Tingkat prestasi belajar siswa dapat
menyebabkan semangat belajar siswa,sebaliknya semangat belajar siswa dapat menyebabkan
tingkat belajar siswa .Jadi tidak jelas yang menjadi penyebab dan mana yang menjadi
akibat.Keadaan ini berbeda dengan hubungan searah (linear) didalam analisis korelasi.Di
dalam hanya dikenal hubungan searah saja (bukan timbal balik),seperti keliling lingkaran
bergantung pada diameternya (Pokok-pokok materi statistika 2 :Iqbal Hasan)
Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas.Dan data akibat atau
yang dipengaruhi disebut variabel terikat.Istilah bebas disebut independent dan biasanya
dilambangkan dengan X atau X1,X2, X3,dst (tergatung banyaknya variabel bebas).Sedangkan
istilah terikat disebut dependet ,yang biasanya disebut dengan Y.
Koefisisen korelasi
Produk momen pearson :kedua variabel berskala interval
Order rank sperman :kedua variabel berskala ordinal
Point serial :satu berskala dikotomi sebenarnhya dan satu berskala interval
Biserial :satu berskala dikotomi buatan dan satu berskala interval
Koefisien kontigensi :kedua variabel berskala nominal
KORELASI PEARSON PRODUK MOMEN (PPM)
Korelasi PPM sering disingkat saja merupakan salah satu teknik korelasi yang paling
banyak digunakan dalam penelitian sosial.Besarnya angka korelasi disebut koefisien
dinyatakan dengan lambang r
Fungsi korelasi PPM :
1. Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu
dengan yang lainya
2. Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang
dinyatakan dalam persen.Dengan demikian r2
disebut koefisien determinasi atau koefisien
penentu.hal ini disebabkan r2
x 100% terjadi dalam variabel terikat Y yang mana
ditentukan oleh variabel x
Persyaratan yang harus dipenuhi dala, korelasi PPM
1. Variabel yang dihubungkan data berdistribusi normal
2. Variabel yang dihubungkan mempunyai data linear
3. Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang dipilih secara acak (random)
4. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang samadari subjek yang sama pula (
variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama)
5. Variabel yang dihubungkan mempunyai dari interval atau rasio
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < +
1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi
dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan
tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
Sangat Kuat
Kuat
0,40 – 0.599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Langkah-langkah menghitung r dengan menggunakan bantuan tabel biasa sebagai berikut
1. Asusmsikan bahwa persyaratan untuk menggunakan analisis korelasi PPM telah
terpenuhi
2. Tulis H1 dan Ho dalam bentuk kalimat
H1 : terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y
Ho:tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y
3. Tulis H1 danHo dalam bentuk statistik
H1:r≠0
Ho:r=0
4. Buatlah tabel penolong untuk menghitung r dengan tabel berikut ini
No X Y XY
1
2
n
total
5. Mencari rhitung
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑
−−
−
=
})(}{)({
))((
2222
YYnXXn
YXXYn
rxy
6. Tetapkan taraf signifikan
7. Tentukan kriteria pengujian signifikan korelasi yaitu
H1=tidak signifikan
Ho=tidak signifikan
Jika –rtabel ≤rhitung≤rtabel maka Ho ditolak atau korelasinya tidak signifikan
8. Menghitung dk dengan rumus =n-2 ,dengan menggunakan tabel r kritis Pearson
didapat dari rtabel
9. Bandingkan antara rhitung dan rtabel
10. Kesimpulan
11. Jika diminta maka hitunglah sumbangan variabel x terhadap y
Catatan :
Mulai dari langkah 5
Jika tidak ingin menggunakan rtabel ,maka dapat uji signifikan r,dapat pula menggunakan ttabel
sebagai pengganti langkah 5,7,8,9
• Cari thitung sebagai berikut
Thitung = = r
• Tentukan kriteria pengujian signifikan korelasi
Jika –ttabel ≤thitung≤ttabel maka Ho diterima atau korelasinya tidak signifikan
• Tentukan dk=n-2 dengan menggunakan tabel t
• Bandingkan thitung danttabel konsultasikan dengan kriteria langkah 7 tadi ,variabel x
terhadap y
Contoh
Dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara signifikan
terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai un (y), dimana telah ditetapkan
5 sampel. Berdasarkan 5 responden tersebut diperoleh data sebagai berikut :
NO UAS UN
1 7 8
2 6 6
3 7 7
4 7 6
5 8 7
Pertanyaan :
Adakah hubungan yang signifikan antara nilai UAS disekolah dan nilai UN ?
Jawab :
1. Buktikan atau asumsikan bahwa kedua variabel itu mempunyai data yang
berdistribusi normal dan dipilih acak Ho : tidak terdapat korelasi antara nilai UAS di
sekolah (x) dengan nilai UN (y)
2. H1 dan Ho dalam bentuk kalimat
Ho : tidak terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai UN (y)
H1 : terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai UN (y)
3. Hipotesis statistik
H1:r≠0
Ho:r=0
4. TABEL PENOLONG
No X Y XY
1 7 8 49 64 56
2 6 6 36 36 36
3 7 7 49 49 49
4 7 6 49 36 42
5 8 7 64 49 56
total 35 34 247 234 239
5.
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑
−−
−
=
})(}{)({
))((
2222
YYnXXn
YXXYn
rxy
rxy = = = 0.03
6. Tetapkan taraf signifikannya (yaitu 0.05)
7. Tentukan kriteria pengujian signifikan korelasi yaitu
H1=tidak signifikan
Ho=tidak signifikan
Jika –rtabel ≤rhitung≤rtabel maka Ho ditolak atau korelasinya tidak signifikan
8. Dk =5-2=3
Dengan taraf signifikan 0.05 maka rtabel =0.878
9. Ternyata –0.878≤0.03≤0.878 atau –ttabel ≤thitung≤ttabel maka Ho ditolak atau korelasinya
tidak signifikan
10. Kesimpulan :hubungan antara nila UAS dan nilai UN ternyata positif (rendah) dan
tidak signifikan
Analisis Regresi
Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel
atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor (dilambangkan dengan X)
terhadap variabel kritekummnya (dilambangkan dengan Y) .
Persyaratan agar analisis dapat digunakan
1. Variabel dicari dengan hubungan fungsionalnya mempunyai data yang berdistribusi
normal
2. Variabel X tidak acak ,sedangkan variabel Y harus acak
3. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama dari subjek yang sama
pula
4. Variabel yang dihubungkan mempunyai interval dan rasio
Langkah-langkah menghitung persamaan regresi
1. PERSAMAAN GARIS REGRESI LINEAR SEDERHANA
Tujuan utama untuk penggunaan analisis itu adalah untuk meramalkan atau
memperkirakan nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang
diketahui melalui persamaan garis regresinya.
Y = a+bX
Ket :
Y:variabel kriterium
X:variabel prediktor
a:bilangan konstan
b:koefisien arah regresi linear
Untuk peramalan ,penaksiran atau pendugaan dengan persamaan regresi maka nilai a dan b
harus ditentukan terlebih dahulu
b =
a =
2. KESALAHAN BAKU REGRESI dan KOEFISIEN REGRESI SEDERHANA
Kesalahan baku atau selisih taksir standar merupakan indeks yang digunakan untuk
mengukur tingkat ketepatan regresi (pendugaan) dan koefisien regresi (penduga) atau
mengukur variasi titik-titik observasi di sekitar garis regresi. Dengan kesalahan baku, batasan
seberapa jauh melesetnya perkiraan kita dalam meramal data dapat diketahui. Apabila semua
titik observasi berada tepat pada garis regresi maka kesalahan baku akan bernilai sama
dengan nol. Hal itu berarti perkiraan yang kita lakukan terhadap data sesuai dengan data yang
sebenarnya,
Berikut ini rumus-rumus yang secara langsung digunakan untuk menghitung kesalahan baku
regresi dan koefisien regresi.
Untuk regresi, kesalahan bakunya dirumuskan:
Untuk koefisien regresi (penduga ), kesalahan bakunya dirumuskan:
Untuk koefisien regresi (penduga ), kesalahan bakunya dirumuskan:
3. PENDUGAAN INTERVAL KOEFISIEN REGRESI (PARAMETER A dan B)
Pendugaan interval bagi parameter A dan B menggunakan distribusi t dengan derajat
kebebasan (db) = n – 2.
Pendugaan interval untuk parameter A
Untuk parameter A, pendugaan intervalnya menggunakan:
Atau dalam bentuk sederhana:
Artinya: dengan interval keyakinan dalam jangka panjang, jika sampel diulang-ulang,
kasus pada interval sampai dengan interval akan berisi A
yang benar.
Pendugaan interval untuk parameter B
Untuk parameter B, pendugaan intervalnya dirumuskan:
Atau dalam bentuk sederhana:
Artinya: dengan interval keyakinan dalam jangka panjang, jika sampel diulang-ulang,
kasus pada interval sampai dengan interval akan berisi B
yang benar.
4. PENGUJIAN KOEFISIEN HIPOTESIS (PARAMETER A dan B)
Pengujian hipotesis bagi parameter A dan B menggunakan uji t, dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
Menentukan formula hipotesis
Untuk parameter A:
Untuk parameter B:
, mewakili nilai B tertentu, sesuai hipotesisny.
, jika , berarti pengaruh X terhadap Y adalah positif.
, jika , berarti pengaruh X terhadap Y adalah negatif.
, jika , berarti X mempengaruhi Y.
Menentukan taraf nyata ( ) dan nilai t tabel.
Taraf nyata dan nilai t tabel ditentukan dengan derajat bebas (db) = n – 2.
Menentukan kriteria pengujian
diterima apabila
ditolak apabila
diterima apabila
ditolak apabila
diterima apabila
ditolak apabila atau
Menentukan ‘nilai uji statistik
Untuk parameter A
Untuk parameter B
Membuat kesimpulan
Menyimpulkan apakah diterima atau ditolak.
Catatan:
Dari kedua koefisien regresi A dan B, koefisien regresi B, yaitu koefisien regresi sebenanya
adalah yang lebih penting, karena dari koefisien ini, ada atau tidak adanya pengaruh X
terhadap Y dapat diketahui.
Khusus untuk koefisien regresi B, pengujian hipotesisnya dapat juga dirumuskan sebagai
berikut:
Contoh:
Dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara signifikan
terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai un (y), dimana telah ditetapkan
5 sampel. Berdasarkan 5 responden tersebut diperoleh data sebagai berikut :
NO UAS UN
1 7 8
2 6 6
3 7 7
4 7 6
5 8 7
Pertanyaan :
1. Bagaimana persamaan regresinya ?
2. Tentukan kesalahan baku regresi dan penduga b?
3. Buatlah pendugaan interval koefisien regresi?
4. Ujilah hipotesis pengujian regresi?
Jawab :
1.
No X Y XY
1 7 8 49 64 56
2 6 6 36 36 36
3 7 7 49 49 49
4 7 6 49 36 42
5 8 7 64 49 56
total 35 34 247 234 239
= =7
= =6.8
b =
=
=0.5
a =
=6.8- 0.5(7)
=3.3
Persamaan regresinya adalah
Y = a+bX
Y=3.3+0.5X
2. Kesalahan baku regresinya
Se =
Se =
= = 0.875
Kesalahan baku penduga a
Sa =
= = 4.96
Kesalahan baku penduga b
= = 0.661
3. Dengan α=0.05 atau tingkat keyakinan 95%
Db=n-2=5-2=3
α=0.05 maka 0.05/2=0.025
T0.025(3)=3.81
Pendugaan interval parameter A
(3,3)-3.81(4.96)≤A≤(3.3)+3.81(4.96)
-15.59≤A≤22.19
Artinya dengan interval keyakinan 95% dalam jangka panjang (jika sampel diulang-
ulang),95 dari 100 kasus pada interval -15.59 sampai 22.19 akan berisi A yang benar
Pendugaan interval parameter B
(0.5)-3.81(0.661)≤B≤(0.5)+3.81(0.661)
-2.018≤B≤3.018
Artinya dengan interval keyakinan 95% dalam jangka panjang (jika sampel diulang-
ulang),95 dari 100 pada interval -2.018 sampai 3.018 akan berisi B yang benar.
4. Formulasi hipotesis
Untuk parameter A :
Ho :A=Ao
H1: A≠Ao
untuk parameter B :
Ho :B=Bo
H1: B≠Bo
Db=n-2=5-2=3
α=0.05 maka 0.05/2=0.025
T0.025(3)=3.81
Kriteria pengujian
Ho diterima apabila -3.81≤to≤3.81
Ho ditolak apabila to<-3.81 atau to>3.81
5. uji statistik
untuk parameter A
= = 0.66
Untuk parameter B
= = 0.75
Kesimpulan :
a. untuk parameter A
karena to=0.66<t(0.025)(3)=3.81 ,maka tolak Ho
b. untuk parameter B
karena to=0.75<t(0.025)(3)=3.81 ,maka tolak Ho
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana. 2005. MetodaStatistika. Bandung: Tarsito
Usman,Husaini dan Purnomo Setiady Akbar.1995.Pengantar Statistika.Yogyakarta:Bumi
Aksara

More Related Content

What's hot

10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
Korelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierKorelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierRiswan
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasMaya Umami
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasnyungunyung
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSMuliadin Forester
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
Analisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiAnalisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiDwi Mardiani
 
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07sholikhankanjuruhan
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 

What's hot (20)

10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Transformasi box-cox
Transformasi box-coxTransformasi box-cox
Transformasi box-cox
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Uji normalitas chi square
Uji normalitas chi square Uji normalitas chi square
Uji normalitas chi square
 
Korelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierKorelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linier
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Analisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiAnalisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensi
 
Anova satu arah
Anova satu arahAnova satu arah
Anova satu arah
 
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
Bab 9 analisis korelasi fix 2 07
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 

Similar to REGRESI

Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxStatistikInferensial
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfStatistikInferensial
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAgung Anggoro
 
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptxazkhaka123
 
Konsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxKonsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxRoronoaZorro7
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxYulianaMargaretta
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxDepriZon1
 
Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaPuty Dewi
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptssuserb7d229
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Analisis regresi dan korelasi sederhana
Analisis regresi dan korelasi sederhanaAnalisis regresi dan korelasi sederhana
Analisis regresi dan korelasi sederhanaGandi Wibowo
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 

Similar to REGRESI (20)

Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
 
Konsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxKonsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptx
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
 
Korelasi product-moment
Korelasi product-momentKorelasi product-moment
Korelasi product-moment
 
Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhana
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
104587 (1)
104587 (1)104587 (1)
104587 (1)
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Analisis regresi dan korelasi sederhana
Analisis regresi dan korelasi sederhanaAnalisis regresi dan korelasi sederhana
Analisis regresi dan korelasi sederhana
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 

More from Dia Cahyawati

Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Dia Cahyawati
 
Jurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiJurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiDia Cahyawati
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruDia Cahyawati
 
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Dia Cahyawati
 
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-200909soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2007
Smp  -matematika_2007Smp  -matematika_2007
Smp -matematika_2007Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2006
Smp  -matematika_2006Smp  -matematika_2006
Smp -matematika_2006Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2005
Smp  -matematika_2005Smp  -matematika_2005
Smp -matematika_2005Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2004
Smp  -matematika_2004Smp  -matematika_2004
Smp -matematika_2004Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Dia Cahyawati
 
Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Dia Cahyawati
 

More from Dia Cahyawati (20)

Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)
 
Jurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiJurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasi
 
Makalah lengkap
Makalah lengkapMakalah lengkap
Makalah lengkap
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guru
 
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Trigonometri pptrad
Trigonometri pptradTrigonometri pptrad
Trigonometri pptrad
 
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-200909soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
 
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
 
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
 
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
 
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
 
Smp -matematika_2007
Smp  -matematika_2007Smp  -matematika_2007
Smp -matematika_2007
 
Smp -matematika_2006
Smp  -matematika_2006Smp  -matematika_2006
Smp -matematika_2006
 
Smp -matematika_2005
Smp  -matematika_2005Smp  -matematika_2005
Smp -matematika_2005
 
Smp -matematika_2004
Smp  -matematika_2004Smp  -matematika_2004
Smp -matematika_2004
 
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
 
Matematika 3
Matematika 3Matematika 3
Matematika 3
 
Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

REGRESI

  • 1. METODE STATISTIKA I KORELASI DAN REGRESI SEDERHANA Disusun oleh : Yusrina Fitriani (06121408005) Fathan Bahtra (06121408015) Dia Cahyawati (06121408016) Winda Efrializa (06121408017) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012/2013
  • 2. Korelasi dan Regresi Sederhana Analisis Korelasi Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan liniear antara dua variabel atau lebihb ,yang ditemukan oleh Karl Ppearson pada awal 1990.Oleh sebab itu terkenal dengan sebuah Korelasi Pearson Product Moment (PPM).Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistik yang paling banyak digunakan oleh para peneliti .Karena peneliti umumnya tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya.Misalnya kita ingin menghubungkan antara motivasi dengan prestasi belajar atau bekerja (Pengantar Statistika :Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar). Hubungan antara dua variabel didalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan sebab akibat(timbal balik),melainkan hanya merupakan hubungan searah saja.Hubungan sebab akibat ,misalnya :Tingkat prestasi siswa dengan semangat belajar siswa.Untuk jelasnya,hubungan sebab akibat dapat diuraikan dengan :Tingkat prestasi belajar siswa dapat menyebabkan semangat belajar siswa,sebaliknya semangat belajar siswa dapat menyebabkan tingkat belajar siswa .Jadi tidak jelas yang menjadi penyebab dan mana yang menjadi akibat.Keadaan ini berbeda dengan hubungan searah (linear) didalam analisis korelasi.Di dalam hanya dikenal hubungan searah saja (bukan timbal balik),seperti keliling lingkaran bergantung pada diameternya (Pokok-pokok materi statistika 2 :Iqbal Hasan) Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas.Dan data akibat atau yang dipengaruhi disebut variabel terikat.Istilah bebas disebut independent dan biasanya dilambangkan dengan X atau X1,X2, X3,dst (tergatung banyaknya variabel bebas).Sedangkan istilah terikat disebut dependet ,yang biasanya disebut dengan Y. Koefisisen korelasi Produk momen pearson :kedua variabel berskala interval Order rank sperman :kedua variabel berskala ordinal Point serial :satu berskala dikotomi sebenarnhya dan satu berskala interval Biserial :satu berskala dikotomi buatan dan satu berskala interval Koefisien kontigensi :kedua variabel berskala nominal
  • 3. KORELASI PEARSON PRODUK MOMEN (PPM) Korelasi PPM sering disingkat saja merupakan salah satu teknik korelasi yang paling banyak digunakan dalam penelitian sosial.Besarnya angka korelasi disebut koefisien dinyatakan dengan lambang r Fungsi korelasi PPM : 1. Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan yang lainya 2. Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen.Dengan demikian r2 disebut koefisien determinasi atau koefisien penentu.hal ini disebabkan r2 x 100% terjadi dalam variabel terikat Y yang mana ditentukan oleh variabel x Persyaratan yang harus dipenuhi dala, korelasi PPM 1. Variabel yang dihubungkan data berdistribusi normal 2. Variabel yang dihubungkan mempunyai data linear 3. Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang dipilih secara acak (random) 4. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang samadari subjek yang sama pula ( variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama) 5. Variabel yang dihubungkan mempunyai dari interval atau rasio Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 Sangat Kuat Kuat
  • 4. 0,40 – 0.599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Langkah-langkah menghitung r dengan menggunakan bantuan tabel biasa sebagai berikut 1. Asusmsikan bahwa persyaratan untuk menggunakan analisis korelasi PPM telah terpenuhi 2. Tulis H1 dan Ho dalam bentuk kalimat H1 : terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y Ho:tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y 3. Tulis H1 danHo dalam bentuk statistik H1:r≠0 Ho:r=0 4. Buatlah tabel penolong untuk menghitung r dengan tabel berikut ini No X Y XY 1 2 n total 5. Mencari rhitung
  • 5. ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ −− − = })(}{)({ ))(( 2222 YYnXXn YXXYn rxy 6. Tetapkan taraf signifikan 7. Tentukan kriteria pengujian signifikan korelasi yaitu H1=tidak signifikan Ho=tidak signifikan Jika –rtabel ≤rhitung≤rtabel maka Ho ditolak atau korelasinya tidak signifikan 8. Menghitung dk dengan rumus =n-2 ,dengan menggunakan tabel r kritis Pearson didapat dari rtabel 9. Bandingkan antara rhitung dan rtabel 10. Kesimpulan 11. Jika diminta maka hitunglah sumbangan variabel x terhadap y Catatan : Mulai dari langkah 5 Jika tidak ingin menggunakan rtabel ,maka dapat uji signifikan r,dapat pula menggunakan ttabel sebagai pengganti langkah 5,7,8,9 • Cari thitung sebagai berikut
  • 6. Thitung = = r • Tentukan kriteria pengujian signifikan korelasi Jika –ttabel ≤thitung≤ttabel maka Ho diterima atau korelasinya tidak signifikan • Tentukan dk=n-2 dengan menggunakan tabel t • Bandingkan thitung danttabel konsultasikan dengan kriteria langkah 7 tadi ,variabel x terhadap y Contoh Dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara signifikan terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai un (y), dimana telah ditetapkan 5 sampel. Berdasarkan 5 responden tersebut diperoleh data sebagai berikut : NO UAS UN 1 7 8 2 6 6 3 7 7 4 7 6 5 8 7 Pertanyaan : Adakah hubungan yang signifikan antara nilai UAS disekolah dan nilai UN ? Jawab : 1. Buktikan atau asumsikan bahwa kedua variabel itu mempunyai data yang berdistribusi normal dan dipilih acak Ho : tidak terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai UN (y) 2. H1 dan Ho dalam bentuk kalimat
  • 7. Ho : tidak terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai UN (y) H1 : terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai UN (y) 3. Hipotesis statistik H1:r≠0 Ho:r=0 4. TABEL PENOLONG No X Y XY 1 7 8 49 64 56 2 6 6 36 36 36 3 7 7 49 49 49 4 7 6 49 36 42 5 8 7 64 49 56 total 35 34 247 234 239 5. ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ −− − = })(}{)({ ))(( 2222 YYnXXn YXXYn rxy
  • 8. rxy = = = 0.03 6. Tetapkan taraf signifikannya (yaitu 0.05) 7. Tentukan kriteria pengujian signifikan korelasi yaitu H1=tidak signifikan Ho=tidak signifikan Jika –rtabel ≤rhitung≤rtabel maka Ho ditolak atau korelasinya tidak signifikan 8. Dk =5-2=3 Dengan taraf signifikan 0.05 maka rtabel =0.878 9. Ternyata –0.878≤0.03≤0.878 atau –ttabel ≤thitung≤ttabel maka Ho ditolak atau korelasinya tidak signifikan 10. Kesimpulan :hubungan antara nila UAS dan nilai UN ternyata positif (rendah) dan tidak signifikan Analisis Regresi Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor (dilambangkan dengan X) terhadap variabel kritekummnya (dilambangkan dengan Y) . Persyaratan agar analisis dapat digunakan 1. Variabel dicari dengan hubungan fungsionalnya mempunyai data yang berdistribusi normal 2. Variabel X tidak acak ,sedangkan variabel Y harus acak 3. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama dari subjek yang sama pula 4. Variabel yang dihubungkan mempunyai interval dan rasio Langkah-langkah menghitung persamaan regresi
  • 9. 1. PERSAMAAN GARIS REGRESI LINEAR SEDERHANA Tujuan utama untuk penggunaan analisis itu adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya. Y = a+bX Ket : Y:variabel kriterium X:variabel prediktor a:bilangan konstan b:koefisien arah regresi linear Untuk peramalan ,penaksiran atau pendugaan dengan persamaan regresi maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu b = a = 2. KESALAHAN BAKU REGRESI dan KOEFISIEN REGRESI SEDERHANA Kesalahan baku atau selisih taksir standar merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan regresi (pendugaan) dan koefisien regresi (penduga) atau mengukur variasi titik-titik observasi di sekitar garis regresi. Dengan kesalahan baku, batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan kita dalam meramal data dapat diketahui. Apabila semua titik observasi berada tepat pada garis regresi maka kesalahan baku akan bernilai sama dengan nol. Hal itu berarti perkiraan yang kita lakukan terhadap data sesuai dengan data yang sebenarnya, Berikut ini rumus-rumus yang secara langsung digunakan untuk menghitung kesalahan baku regresi dan koefisien regresi. Untuk regresi, kesalahan bakunya dirumuskan:
  • 10. Untuk koefisien regresi (penduga ), kesalahan bakunya dirumuskan: Untuk koefisien regresi (penduga ), kesalahan bakunya dirumuskan: 3. PENDUGAAN INTERVAL KOEFISIEN REGRESI (PARAMETER A dan B) Pendugaan interval bagi parameter A dan B menggunakan distribusi t dengan derajat kebebasan (db) = n – 2. Pendugaan interval untuk parameter A Untuk parameter A, pendugaan intervalnya menggunakan: Atau dalam bentuk sederhana: Artinya: dengan interval keyakinan dalam jangka panjang, jika sampel diulang-ulang, kasus pada interval sampai dengan interval akan berisi A yang benar. Pendugaan interval untuk parameter B
  • 11. Untuk parameter B, pendugaan intervalnya dirumuskan: Atau dalam bentuk sederhana: Artinya: dengan interval keyakinan dalam jangka panjang, jika sampel diulang-ulang, kasus pada interval sampai dengan interval akan berisi B yang benar. 4. PENGUJIAN KOEFISIEN HIPOTESIS (PARAMETER A dan B) Pengujian hipotesis bagi parameter A dan B menggunakan uji t, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Menentukan formula hipotesis Untuk parameter A: Untuk parameter B: , mewakili nilai B tertentu, sesuai hipotesisny. , jika , berarti pengaruh X terhadap Y adalah positif. , jika , berarti pengaruh X terhadap Y adalah negatif.
  • 12. , jika , berarti X mempengaruhi Y. Menentukan taraf nyata ( ) dan nilai t tabel. Taraf nyata dan nilai t tabel ditentukan dengan derajat bebas (db) = n – 2. Menentukan kriteria pengujian diterima apabila ditolak apabila diterima apabila ditolak apabila diterima apabila ditolak apabila atau Menentukan ‘nilai uji statistik Untuk parameter A Untuk parameter B Membuat kesimpulan
  • 13. Menyimpulkan apakah diterima atau ditolak. Catatan: Dari kedua koefisien regresi A dan B, koefisien regresi B, yaitu koefisien regresi sebenanya adalah yang lebih penting, karena dari koefisien ini, ada atau tidak adanya pengaruh X terhadap Y dapat diketahui. Khusus untuk koefisien regresi B, pengujian hipotesisnya dapat juga dirumuskan sebagai berikut: Contoh: Dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara signifikan terdapat korelasi antara nilai UAS di sekolah (x) dengan nilai un (y), dimana telah ditetapkan 5 sampel. Berdasarkan 5 responden tersebut diperoleh data sebagai berikut : NO UAS UN 1 7 8 2 6 6 3 7 7 4 7 6 5 8 7 Pertanyaan : 1. Bagaimana persamaan regresinya ? 2. Tentukan kesalahan baku regresi dan penduga b? 3. Buatlah pendugaan interval koefisien regresi?
  • 14. 4. Ujilah hipotesis pengujian regresi? Jawab : 1. No X Y XY 1 7 8 49 64 56 2 6 6 36 36 36 3 7 7 49 49 49 4 7 6 49 36 42 5 8 7 64 49 56 total 35 34 247 234 239 = =7 = =6.8 b = = =0.5 a = =6.8- 0.5(7) =3.3 Persamaan regresinya adalah Y = a+bX Y=3.3+0.5X
  • 15. 2. Kesalahan baku regresinya Se = Se = = = 0.875 Kesalahan baku penduga a Sa = = = 4.96 Kesalahan baku penduga b = = 0.661 3. Dengan α=0.05 atau tingkat keyakinan 95% Db=n-2=5-2=3 α=0.05 maka 0.05/2=0.025 T0.025(3)=3.81 Pendugaan interval parameter A (3,3)-3.81(4.96)≤A≤(3.3)+3.81(4.96)
  • 16. -15.59≤A≤22.19 Artinya dengan interval keyakinan 95% dalam jangka panjang (jika sampel diulang- ulang),95 dari 100 kasus pada interval -15.59 sampai 22.19 akan berisi A yang benar Pendugaan interval parameter B (0.5)-3.81(0.661)≤B≤(0.5)+3.81(0.661) -2.018≤B≤3.018 Artinya dengan interval keyakinan 95% dalam jangka panjang (jika sampel diulang- ulang),95 dari 100 pada interval -2.018 sampai 3.018 akan berisi B yang benar. 4. Formulasi hipotesis Untuk parameter A : Ho :A=Ao H1: A≠Ao untuk parameter B : Ho :B=Bo H1: B≠Bo Db=n-2=5-2=3 α=0.05 maka 0.05/2=0.025 T0.025(3)=3.81 Kriteria pengujian Ho diterima apabila -3.81≤to≤3.81 Ho ditolak apabila to<-3.81 atau to>3.81 5. uji statistik untuk parameter A = = 0.66 Untuk parameter B
  • 17. = = 0.75 Kesimpulan : a. untuk parameter A karena to=0.66<t(0.025)(3)=3.81 ,maka tolak Ho b. untuk parameter B karena to=0.75<t(0.025)(3)=3.81 ,maka tolak Ho
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana. 2005. MetodaStatistika. Bandung: Tarsito Usman,Husaini dan Purnomo Setiady Akbar.1995.Pengantar Statistika.Yogyakarta:Bumi Aksara