Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penanaman modal, penanaman modal asing, dan penanaman modal dalam negeri. Secara ringkas, penanaman modal adalah investasi dalam suatu proyek bisnis untuk mendapatkan keuntungan, baik oleh investor dalam negeri maupun asing. Penanaman modal asing melibatkan modal dari luar negeri sedangkan penanaman modal dalam negeri menggunakan modal dalam negeri. Kedua jenis penanaman modal diatur
1. PENANAMAN MODAL
Pengertian Penanaman Modal
Penanamam modal adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa bahasa Inggris yaitu investment.
Investment atau penanaman modal (investasi) berasal dari bahasa latin investire (memakai) yang
diartikan berbeda-beda pengertiannya, Pengertian investasi/penanaman modal dapat dilihat dari
beberapa pengertian sebagai berikut:
Kamus Besar Bahasa Indonesia menguraikan bahwa Investasi adalah : “penananaman uang atau modal
kedalam suatu perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan ” Segala bentuk kegiatan
penanaman modal baik oleh investor dalam negeri ataupun investor asing untuk melakukan usaha
diwilayah Negera Republik Indonesia. (Universitas Udayana Wabsite)
UU No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dalam Pasal 1 angka (1) menguraikan : Penanaman
modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal baik oleh penanaman modal dalam negeri
maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik indonesia.
Penanaman Modal Asing
Penanaman modal asing dapat di diartikan sebagai suatu kegiatan penanaman modal yang di dalamnya
terdapat unsur asing, yang dapat ditentukan oleh adanya kewarganegaraan yang berbeda, asal modal
dan sebagainya.
Undang-Undang No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal melalui ketentuan umum telah
merumuskan apa yang dimaksud dengan penanaman modal asing, Pasal 1 angka (3) dirumuskan bahwa
penanaman modal asing adalah kegiatan menanamkan modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui Penanaman Modal Asing (PMA) dikontruksikan sebagai
upaya pemindahan modal dari satu negara ke negara lainnya yang tujuan utamanya memperoleh
keuntungan.
Menurut Penanaman Modal Asing dan UU No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal terdapat istilah
modal asing. Istilah modal asing berasal dari bahasa inggris , yaitu foreign capital, modal asing menurut
UU No 25 tahun 2007 adalah :
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kakayaan devisa Indonesia dan
dengan pembiayaan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan indonesia.
2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan
yang dimasukan dari luar negeri kedalam wilayah Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dari
kekayaan devisa Indonesia.
3. Bagaian dari hasil perusahaan yang di dasarkan undang-undang ini diperkirakan di transfer, tetapi
dipergunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia.
2. Fungsi Penanaman Modal Asing bagi Indonesia
1) Sumber dana modal asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan
ekonomi.
2) Modal asing dapat berperan penting dalam penggunaan dana untuk perbaikan struktural agar
menjadi lebih baik lagi.
3) Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan.
4) Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga mampu mengurangi
pengangguran.
5) Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.
6) Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari sebelumnya.
7) Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh penanam modal.
Tujuan Penanaman Modal Asing
1) Untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan lain-
lain.
2) Untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain
3) Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih
baik.
4) Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu Negara
Faktor yang Mempengaruhi Berkurangnya PMA
1) Instabilitas Politik dan Keamanan.
2) Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan.
3) Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Daerah serta belum lengkap
dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara pelaksanaan otonomi daerah.
4) Kurangnya jaminan kepastian hukum.
5) Lemahnya penegakkan hukum.
6) Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi.
7) Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan
8) Masih maraknya praktek KKN
9) Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi dan tidak berjalannya
hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing Indonesia dalam menarik investor untuk
melakukan kegiatannya di Indonesia.
10) Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
Hal – Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam PMA
1) Bagi Investor
• Adanya kepastian hukum.
• Fasilitas yang memudahkan transfer keuntungan ke negara asal.
3. • Prospek rentabilitas, tak ada beban pajak yang berlebihan.
• Adanya kemungkinan repatriasi modal (pengambilalihan modal oleh pemerintah pusat dan daerah)
atau kompensasi lain apabila keadaan memaksa.
• Adanya jaminan hukum yang mencegah kesewenang-wenangan.
2) Bagi Penerima Investasi
• Pihak penerima investasi harus sadar bahwa kondisi sosial, politik, ekonomi negaranya menjadi pusat
perhatian investor.
• Dicegah tindakan yang merugikan negara penerima investasi dalam segi ekonomis jangka panjang dan
pendek.
• Transfer teknologi dari para investor.
• Pelaksanaan investasi langsung atau investasi tidak langsung betul-betul dilakukan dengan prinsip
saling menguntungkan (mutual benefit) dan terutama pembangunan bagi negara/ daerah penerima.
Jenis usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sebuah Perusahaan PMA
Adapun jenis usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sebuah Perusahaan PMA diatur dalam
Perpres No. 76 Tahun 2007 dan Perpres No. 77 Tahun 2007 jo. Perpres No.111 Tahun 2007. Adapun
klasifikasi daftar bidang usaha dalam rangka penanaman modal terbagi atas:
Daftar bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, seperti Perjudian/Kasino, Peninggalan
Sejarah dan Purbakala (candi, keratin, prasasti, pertilasan, bangunan kuno, dll), Museum Pemerintah,
Pemukiman/Lingkungan Adat, Monumen, Objek Ziarah, Pemanfaatan Koral Alam serta bidang-bidang
usaha lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perpres No.111 Tahun 2007.
Jangka Waktu Penanaman Modal Asing, Hak Transfer dan Repatriasi
Pasal 18 UPMA menegaskan, bahwa dalam setiap izin penanaman modal asing ditentukan jangka waktu
berlakunya yang : tidak melebihi 30 (tigapuluh) tahun.
Selanjutnya (menurut Penjelasan Pasal 18 UPMA) diadakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Perusahaan Modal Asing harus mengadakan pembukaan ter-sendiri dari modal asingnya;
b. Untuk menetapkan besarnya modal asing maka jumlahnya harus dikurangi dengan jumlah-jumlah
yang dengan jalan repatriasi telah ditransfer;
c. Tiap tahun perusahaan diwajibkan menyampaikan kepada Pemerintah suatu ikhtisar dari modal
asingnya.
Mengenai hak transfer, dalam pasal 19 UPMA ditetapkan sebagai berikut :
1) Kepada perusahaan modal asing diberikan hak transfer dalam valuta asing dari modal atas dasar nilai
tukar yang berlaku untuk :
a. Keuntungan yang diperoleh modal sesudah dikurangi pajak-pajak dan kewajiban-kewajiban
pembayaran lain;
b. biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga asing yang dipekerjakan di Indonesia;
c. biaya-biaya lain yang ditentukan lebih lanjut;
d. penyusutan atas aht-alat perlengkapan tetap;
e. kompensasi dalam hal nasionalisasi.
4. 2) Pelaksanaan transfer ditentukan lebih lanjut oleh Pemerintah.
modal asing. Dirasakan adil apabila perusahaan-perusahaan yang menggunakan modal asing tidak
diperbolehkan merepatriasi modalnya mentransfer penyusutan selama perusahaan-perusahaan itu
masih memperoleh kelonggaran-kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan lain. Perlu
diterangkan bahwa transfer keuntungan modal asing dapat dilakukan juga selama perusahaan itu
memperoleh kelonggaran-kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan lain.
Penanaman Modal Dalam Negeri
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha
Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah
negara Republik Indonesia. Penanaman modaldalam negeri dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang
No.25 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal. Bidang usaha yang dapat menjadi
garapan penanaman modal dalamnegeri adalah semua bidang usaha yang ada di Indonesia. Namun
ada juga bidang-bidang yang perlu dipelopori oleh pemerintah dan wajib dilaksanakan oleh pemerintah .
misalkan: yang berkaitan dengan rahasia dan pertahanan Negara. Penanaman modaldalam negeri di
luar bidang-bidang tersebut dapat diselenggarakan oleh swasta nasional. Misalkan
seperti: perikanan,perkebunan, pertanian, telekomunikasi, jasa umum, perdagangan umum. Penanaman
modal dalam negeri dapat merupakan sinergi bisnis antara modal Negara dan modal swasta nasional.
Misalnya seperti: di bidang telekomunikasi,perkebunan.
Hal-hal yang melatarbelakangi didorongnya PMDN:
Penyelenggaraan pembangunan ekonomi nasional adalah untuk mempertinggi kemakmuran rakyat,
modal merupakan factor yang sangat penting dan menentukan
Perlu diselenggarakan pemupukan dan pemanfaatan modal dalam negeri dengan cara rehabilitasi
pembaharuan, perluasan , pemnbangunan dalam bidang produksi barang dan jasa
Perlu diciptakan iklim yang baik, dan ditetapkan ketentuan-ketentuan yang mendorong investor dalam
negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia
Dibukanya bidang-bidang usaha yang diperuntukan bagi sector swasta
Pembangunan ekonomi selayaknya disandarkan pada kemampuan rakyat Indonesia sendiri
Untuk memanfaatkan modal dalam negeri yang dimiliki oleh orang asing
Factor-faktor yang mempengaruhi PMDN:
Potensi dan karakteristik suatu daerah
5. Budaya masyarakat
Pemanfaatan era otonomi daerah secara proposional
Peta politik daerah dan nasional
Kecermatan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan local dan peraturan daerah yang
menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia bisnis dan investasi
Syarat-syarat PMDN:
Permodalan: menggunakan modal yang merupakan kekayaan masyarakat Indonesia (Ps 1:1 UU No.
6/1968) baik langsung maupun tidak langsung
Pelaku Investasi : Negara dan swasta
Pihak swasta dapat terdiri dari orang dan atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di
Indonesia
Bidang usaha : semua bidang yang terbuka bagi swasta, yang dibina, dipelopori atau dirintis oleh
pemerintah
Perizinan dan perpajakan : memenuhi perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Antara lain :
izin usaha, lokasi, pertanahan, perairan, eksplorasi, hak-hak khusus, dll
Batas waktu berusaha : merujuk kepada peraturan dan kebijakan masing-masing daerah
Tenaga kerja: wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila jabatan-jabatan
tertentu belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesia. Mematuhi ketentuan UU ketenagakerjaan
(merupakan hak dari karyawan
Tata Cara PMDN:
Keppres No. 29/2004 ttg penyelenggaraan penanam modal dalam rangka PMA dan PMDN melalui
system pelayanan satu atap.
Meningkatkan efektivitas dalam menarik investor, maka perlu menyederhanakan system pelayanan
penyelenggaraan penanaman modal dengan metode pelayanan satu atap.
Diundangkan peraturan perundang-undnagan yang berkaitan dengan otonomi daerah, maka perlu ada
kejelasan prosedur pelayanan PMA dan PMDN
BKPM. Instansi pemerintah yang menangani kegiatan penanaman modal dalam rangka PMA dan PMDN
6. Pelayanan persetujuan, perizinan, fasilitas penanaman modal dalam rangka PMA dan PMDN
dilaksanakan oleh BKPM berdasarkan pelimpahan kewenagan dari Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah
Non Dept yang membina bidang-bidang usaha investasi ybs melalui pelayanan satu atap
Gubernur/bupati/walikota sesuai kewenangannya dapat melimpahkan kewenangan pelayanan
persetujuan, perizinan dan fasilitas penanaman modal kepada BKPM melalui system pelayanan satu
atap;
Kepala BKPM dalam melaksanakan system pelayanan satu atap berkoordinasi dengan instansi yang
membina bidang usaha penanaman modal
Segala penerimaan yang timbul dari pemberian pelayanan persetujuan, perizinan dan fasilitas
penanaman modal oleh BKPM diserahkan kepada isntansi yang membidangi usaha penanaman modal
Pasar Modal
Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakuka transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan
perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek
di capital market. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal diperusahaan
yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama bursa efek dan di Indonesia
dewasa ini ada dua buah bursa efek yaitu bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
Instrumen Pasar Modal
Dalam melakukan transaksi dipasar biasanya ada barang atau yang dijualbelikan. Begitu pula
dalam capital market, barang yang diperjualbelikan kita kenal dengan istilah instrumen pasar modal.
Instrumen pasar modal yang diperjualbelikan berbentuk surat surat berharga yang dapat
diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan
dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat utang diwujudkan dalam bentuk obligasi.
1. Saham (stock)
Merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan artinya sipemilik saham merupakan pemilik
perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya
diperusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama deviden.
Pembagian deviden di tentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
pembagian modal menurut undang undang terdiri dari:
Modal dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan
Modal ditempatkan, maksudnya modal yang sudah dijual dan besarnya 25% dari modal dasr
7. Modal setor, merupakan modal yang benar benar telah disetor yaitu sebesar 50% ari modal yang telah
ditempatkan
Saham dalam pertepel, yaitu modal yang masih bentuk saham yang belum dijual atau modal dasar
dikurangi moda yang ditempatkan
2. Obligasi(Bonds)
Surat berharga sebagai obligasi instrumen utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal.
Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Berbeda dengan saham, maka
obligasi tidak mempunyai hak terhadap manajemen dan kekayaan perusahaan.
Artinya perusahaan yang mengeluarkan obligasi hanya mengakui mempunyai utang kepada si pemegang
obligasi sebesar obligasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam struktur capital market perusahaan
yang terlihat dalam neraca, obligasi dimasukkan dalam modal asing atau utang jangka panjang. Utang ini
akan dilunasi paabila telah sampai waktunya. (Ade, 2010)
Para Pemain di Pasar Modal
Adapun para pemain utama yang terlibat dipasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam peroses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:
1.Emiten
Perusahaan yang akan melakukan teransaksi penjualan surat surat berharga atau melakukan emisi
dibursa disebut emiten. Emiten melakukan emisi dapat memilih dua macam instrumen pasar modal
apakah bersifat langsung kepemilikan atau utang. Jika bersifat kepemilikan, maka diterbitkanlah sham
dan jika yang dipilih adalah instrumen utang , maka yang dipilih adalah obligasi.
Tujuan emisi antara lain:
Untuk perluasan usaha, dalam hal ini tujuan emite dengan modal yang diperoleh dari para investor akan
digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi;
Untuk memperbaiki sturuktur modal, bertujuan untuk menyeimbangkan antara modal sendiri dengan
modal asing
Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham, pengalihan ini dapat berbentuk dari pemegang saham
lama kepada kepada pemegang saham baru. Pengalihan ini dapat pula untuk menyeimbangkan para
pemegang sahamnya.
2.Investor
Pemain yang kedua adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya diperusahaan
yang akan melakukan emisi, pemodal ini disebut investor. Sebelum membeli surat-surat berharga yang
ditawarkan para investor biasanya melakukan penelitian dan analisis – analisis tertentu. Penelitian ini
mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisa lainnya.
8. Sama seperti halnya emiten dalam menjual surat surat berharga para investor juga memiliki berbagai
tujuan dan biasanya investor yang berkeliaran dipasar modal terdiri dari berbagai golongan dengan
tujuan yang berbeda pula.
Tujuan utama para investor dalam pasar-modal antara lain:
Memperoleh deviden: tujuan investor hanya ditujukan kepada keuntungan yang diperolehnya berupa
bunga yang akan dibayar oleh emiten dalam bentuk dividen
Kepemilikan perusahaan: dalam hal ini tujuan investor untuk menguasai perusahaan makin banyak
saham yang dimiliki, maka semakin besar pengusahaan perusahaan.
Berdagang : tujuan investor ini adalah untuk di jual kembali pada saat harga tinggi. Jadi pengharapannya
adalah pada saham yang benar – benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
3.Lembaga Penunjang
Disamping pemain utama dipasar modal, maka pemain lainnya adalah yang turut memperlancar proses
teransaksi perdagangan efek adalah adanyanya lembaga penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini
antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar-modal, sehingga mempermudah baik emiten
maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar-modal.
Para lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar-modal adalah
sebagai berikut:
Penjamin emisi (underwriter)
Full Comitment : Maksudnya penjamin emisi mengambil seluruh resiko tidak terjualnya saham atau
obligasi pada batas waktu yang telah ditentukan sesuai dengan harga penawaran dipasar (kesanggupan
penuh)
Best Effort Comitment : dalam hal ini penjamin emisi akan berusaha sebaik mungkin untuk menjual
saham atau obligasinya dan apabila tidak laku, maka dikembalikan kepada emiten. Jadi dalam hal ini
tidak ada kewajiban untuk membeli saham yang tidak laku (kesanggupan terbaik)
Standby Comitment: apabila saham atau obligasi yang dijual tidak laku, maka penjamin emisi bersedia
membeli dengan ketentuan biasanya harga yang dibeli dibawah harga penawaran pasar (kesanggupan
siaga)
All or Non Comitmen: Merupakan semua atau tidak sama sekali. Artinya jika hasil penjualan saham tidak
memenuhi target, maka emiten dapat menolak atau membatalkan dengan cara mengembalikan saham
yg sudah dibeli
Perantara perdagangan efek (broker/pialang)
lebih dikenal dengan isitilah broker atau pialang mereka ini bertugas menjadi perantara dalam jual beli
efek, yaitu perantara antara sipenjual (emiten) dengan si pembeli (investor).
9. Penaggung (guarantor)
Merupakan lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan sipenerima kepercayaan. Biasanya
dalam emisi obligasi sangat diperlukan jasa penanggung. Penanggung dalam hal ini adalah harus dapat
memberikan keyakinan dan kepercayaan atas resiko yang mungkin timbul dari emiten. Sebagai contoh
apabila emiten dibubarkan, maka apabila emiten tidak sanggup mengembalikan pinjaman berikut
bunganya, maka penanggunglah yang akan menanggung kerugian tersebut. Jadi dalam hal ini
penanggung merupakan lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan modalnya
Wali Amanat (trustee)
Dalam emisi obligasi, jasa wali amanat sangat diperlukan, terutama sekali sebagai wali dari si pemberi
amanat. Dalam hal ini, sipemberi amanat adalah investor. Jadi awal amanat mewakili pihak investor
dalam hal obligasi:
Kegiatan wali amanat biasanya meliputi:
Menilai kekayaan emiten
Menganalisis kemampuan emiten
Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
Memberi nasihat kepada investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
Bertindak sebagai agen pembayaran (Dara,2013)
Jenis Pasar Modal
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
1. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu
yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar
sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana
ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental
perusahaan yang bersangkutan.
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati
masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi
diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
10. Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan
manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor
lembaga dan perseorangan.
Fungsi Pasar Modal
· Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana
jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan.
Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke
borrower.
· Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk
usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya.
Sumber:
UNUD Wabsite. http://erepo.unud.ac.id/11583/3/70857ac2c3b2731c9ae17ccd67284976.pdf
Ade, 2010. https://kuliahade.wordpress.com/2010/11/16/hukum-penanaman-modal-penanaman-
modal-dalam-negeri/
Dara,2013. https://danarajis.wordpress.com/2013/06/15/penanaman-modal-dalam-negeri-pmdn/
Penanaman Modal Asing Pada PT Semen Gresik
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan industri semen yang didirikan pada tanggal
25 Maret 1953 dengan nama NV Pabrik Semen Gresik. Diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal
17 Agustus 1957. Semen Gresik merupakan pabrik pertama yang didirikan sejak kemerdekaan Republik
Indonesia dan pabrik semen kedua di Indonesia setelah Pabrik Semen Padang di Sumatera Barat. Saat
diresmikan, kapasitas produksi pabrik Semen Gresik adalah 250.000 ton semen per tahun. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 132 Tahun 1961 Semen Gresik dijadikan Perusahaan Negara Pada tanggal
24 Oktober 1969, Semen Gresik berstatus menjadi PT. Persero dimana kepemilikan sahamnya dimiliki
oleh Pemerintah. Seiring dengan perkembangan dan perubahan pada Semen Gresik, struktur
kepemilikan saham pada perusahaan tersebut juga mengalami perubahan. Saham merupakan investasi
atau penanaman modal. Pemegang saham dalam suatu perusahaan dianggap sebagai investor atau
penanam modal yang menanamkan modalnya pada suatu bidang usaha tertentu. Sebagai negara
berkembang, Indonesia masih membutuhkan banyak modal untuk melakukan pengembangan
infrastruktur guna tercapainya pembangunan. (Semen Indonesia blog)
11. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan publik dimana kepemilikan sahamnya mayoritas
dimiliki oleh pemerintah dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berperan serta
dalam kepemilikan saham pada PT. Semen Gresik untuk melakukan kegiatan penanaman modal melalui
Penawaran Umum atau Go Public berdasarkan persetujuan Keputusan Menteri Keuangan No.
859/KMK.01/1987 tanggal 23 Desember 1987. Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990
tanggal 4 Desember 1990. Bentuk badan hukum Semen Gresik adalah BUMN PERSERO Terbuka.
PERSERO Terbuka adalah PERSERO yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria
tertentu atau PERSERO yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal. yaitu Perseroan yang sahamnya yang telah dimiliki sekurang-
kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurangkurangnya tiga
milyar rupiah atau yang ditetapkan Peraturan Pemerintah.
Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini
menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta
lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan
masyarakat 27%.
Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang
mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15
September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.Total
kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun.
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14%
melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang
berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%,
dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi:
Pemerintah Republik Indonesia 51,0%, masyarakat 23,4% dan Cemex 25,5%.
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepadaBlue Valley
Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,0% Blue Valley
Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24,0%. Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTELtd,
menjual seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga komposisi pemegang saham Perseroan
berubah menjadi Pemerintah 51,0% dan publik 48,9%. Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik
(Persero) Tbk, menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (Rahmilyna UI,2016.)
Pada tanggal 31 Maret 2010, Blue Valley Holdings, menjual seluruh kepemilikan saham SMGR. Nilai
Pasar sebesar Rp 72,3,1 Triliun. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, Publik
49%.
Suatu Persero disebut sebagai Persero Terbuka apabila modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan di
bidang Pasar Modal. Menurut Undang-Undang tentang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, penawaran
umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada
12. masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.
Emisi efek diartikan sebagai suatu aktivitas dikeluarkannya atau diterbitkannya suatu jenis efek tertentu
untuk pertama kalinya dan melakukan pendistribusian efek kepada masyarakat melalui penawaran
umum dengan maksud menghimpun modal. Perusahaan yang melakukan penawaran umum ingin
mempertegas kedudukannya di masyarakat dan memperbesar volume usaha dengan menghimpun dana
masyarakat. Semen Gresik merupakan BUMN Perseroan Terbuka yang kepemilikan sahamnya dimiliki
mayoritas oleh pemerintah tetapi juga memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk
memiliki saham Semen gresik. (Wikipedia.)
Sumber:
Semen Indonesia blog, http://www.semenindonesia.com/profil-perusahaan/
Rahmilyna UI,2016. lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-9/122543-S25067-Rahmilyna%20Putri.pdf
Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia