Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Tugas 3 artikel hukum bisnis dan lingkungan, Hefti Juliza, Hapzi Ali, Universitas Mercu Buana 2018
1. i
Hukum Bisnis dan Lingkungan
(Studi kasus pada PT. Gudang Garam.tbk)
Dosen Pengampu: Prof. Hapzi Ali, MM., CMA
Disusun Oleh:
Nama : Hefti Juliza
NIM : 43217010143
Program Studi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. ii
ABSTRAK
Hukum merupakan peraturan tertulis maupun tidak tertulisyang mengatur manusia dalam
hidup bermasyarakat yang apabila dilanggar ada sanksi yang tegas, dengan tujuan mencapai
keadilan social dan kepastian hokum. Bisnis merupakan kegiatan usaha yang ditujukan untuk
mencapai keuntungan, baik dibidang produksi, distribusi, maupun perdagangan.
Bisinis adalah kegiatan yang sudah wajar bila dikatakan untuk mengejar keuntungan, banyak
pemikiran dalam mencapai keuntangan tersebut yang penting untung dan tidak merugikan
banyak pihak. Seharusnya dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis batasannya
dengan melihat kepentingan dan hak-hak orang lain seperti dengan adanya penerapan etika
karena etika berisikan tentang nilai dan norma-norma konkret yang menjadi arah dan
pegangan hidup manusia dalam seluruh kehidupannya, tolak ukur etikanya adalah akal-
pikirannya itu sendiri. Begitu pula etika dalam berbisnis akan membuat moral atau moralitas
dalam berbisnis lebih baik agar dapat lebih mencermati apa yang boleh dilakukan dan apa
yang tidak boleh dilakukan yang pantas atau tidak.
Hukum Bisnis merupakan peraturan-peraturan yang mengatur kegiatan bisnis agar bisnis
dijalankan secara adil. Dalam jurnal ini penulis akan membahas tentang Tinjauan Hukum
Bisnis Terhadap Perlindungan Konsumen. Jurnal ini dibuat dengan metode peneliotian
Eksploratif, yaitu penelitian yang dibuat guna menggali secara luas tentang sebab-akibat atau
hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Makalah ini disusun untuk mengetahui hal-hal
mengenai hokum bisnis dan lingkungan. Makalah ini mengambil sampel kasus hukum bisnis
dan lingkungan pada PT. Gudang Garam.tbk yaitu tidak menaati peraturan bahwa
dinyatakan Gudang Garam menayangkan iklannya yang ditayangkan oleh stasiun TV One
pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul 19.43 WIB. Program tersebut menampilkan iklan
rokok di bawah pukul 21.30. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran
terhadap perlindungan kepada anak-anak dan remaja serta larangan dan pembatasan muatan
rokok.
3. iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat dan RahmatNya
kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Studi Kasus PT. Gudang Garam.tbk” untuk
memenuhi tugas matakuliah Hukum Bisnis.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak baik secara langsung mau pun tidak langsung. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Hapzi Ali, MM., CMA
selaku dosen matakuliah Hukum Bisnis yang telah membimbing kami dalam penulisan
makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan baik dari
segi bahasa maupun isi sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang mempergunakanmakalah
ini sebagai acuan. Semoga bermanfaat.
Jakarta, 15 Mei 2018
Penulis
4. iv
Daftar Isi
Abstrak
Kata Pengantar ............................................................................................i
Daftar Isi .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................2
D. Kontribusi................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hukum Bisnis
Pengertian Hukum Bisnis…………….............................................3
Tujuan Hukum Bisnis…………………………………………..….3
Fungsi Hukum Bisnis.......................................................................4
Ruang Lingkup.................................................................................4
Sumber Hukum Bisnis......................................................................5
B. Lingkungan Bisnis
Pengertian Lingkungan Bisnis..........................................................5
Pembagian Lingkungan Bisnis..........................................................5
C. Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis.....................................................................8
Etika Bisnis yang baik Etika Bisnis..................................................9
Ruang Lingkup dan Sasaran Etika Bisnis........................................10
Prinsip Etika Bisnis..........................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................11
BAB IV HASIL DAN DISKUSI................................................................12
BAB V PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................14
3.2 Saran ......................................................................................................14
Daftar pustaka ..............................................................................................15
5. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dengan semakin pesatnya perkembangan setiap bidang kehidupan, termasuk bisnis
yang kini tak hanya barang namun juga jasa, diperlukan suatu kebutuhan untuk sadar hukum dan
“melek” hukum. Suatu negara yang digambarkan dalam Diagram Pareto pada awalnya dibuat
atas fenomena unik bahwa menurut penelitian tersebut 80% pendapatan negara ditentukan oleh
20% penduduknya, ini menunjukan bahwa bisnis termasuk sebagai penopang perekonomian dan
pembangunan di suatu negara.
Menurut Saleh (1990), “Hukum merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan bagaimana
kesejehateraan yang dicapai tersebut dapat dinikmati secara merata, bagaimana keadilan sosial
dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat membawa kebahagiaan rakyat banyak”.
Sebagai pelaku bisnis tentu tidak akan terlepas dari hukum, khususnya hukum bisnis. Hukum
bisnis bertujuan untuk memberikan kepada para pelaku bisnis berupa keadilan, kepastian hukum,
dan ketertiban dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka.Dengan demikian, hukum sangat
berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib, danaman, sehingga tidak
ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut.
Hukum sebagai alat pengawasan (social control)yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis
yang tidak sehat.Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan, serta bentuknya yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena
apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas dan terdapat bukti nyata.
Kegiatan bisnis yang terkadang kompleks menjadi alasan perlunya hukum sebagai “atap”nya,
bisnis tentu melibatkan dua pihak atau lebih, payung hukumlah yang menjamin agar mereka
masing-masing pihak menunaikan seluruh kewajiban dan atau mendapatkan seluruh haknya.
Sebagai contoh kasus yang terjadi pada PT Gudang Garam (Tbk) didirikan oleh Suryo
Wonowidjoyo pada tanggal 26 Juni 1958. PT Gudang Garam (Tbk) adalah sebuah
merek/perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur,
Indonesia. Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)
Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang
Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul 19.43
WIB.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dibahas, maka dapat rumuskan :
1. Bagaimana kronologi kasus yang terjadi pada PT. Gudang Garam.tbk ?
6. 2
2. Bagaimana penyelesaian kasus tersebut ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dibuat , maka tujuannya :
1. Mengetahui kronologi dari kasus PT. Gudang Garam.tbk
2. Mengetahui penyelesaian dari kasus PT. Gudang Garam.tbk
D. Kontribusi
Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai kasus hokum
bisnis dan dapat menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut.
7. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hukum Bisnis
Pengertian Hukum Bisnis
Hukum adalah Keseluruhan norma yang oleh penguasa Negara Dan Masyarakat
yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan sebagai peraturan yang mengikat bagi
sebagian atau seluruhnya anggota masyarakat.
Bisnis adalah Kesleluruhan kegiatan usaha yang di jalankan oleh orang atau
badan secara teratur dan terus-menerus, berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau
jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk di perjual belikan, dipertukarkan atau disewa
gunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Menurut Abdul R.Saliman dkk, Hukum Bisnis atau Business Law/Bestuur
Rechts adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian-
perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis.
Menurut Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum, Hukum Bisnis adalah seperangkat
kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan berbagai persoalan
yang timbul dalam aktivitas antar manusia, khususnya dalam bidang perdagangan.
Jadi, Hukum Bisnis adalah Keseluruhan norma yang mengatur semua kegiatan
bisnis, industi atau keuangan, semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan
pertukaran barang atau jasa, semua urusan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan
bisnis dan kegiatan lainnya. (Team blog pelajaran.co.id,2017)
Tujuan Hukum Bisnis
Adapun tujuan hukum bisnis diantaranya:
- Untuk menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancer
- Untuk melindungi berbagai jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah
(UKM)
- Untuk membantu memperbaiki sistem keuangan dan sistem perbankan
Memberikan perlindungan terhadap pelaku ekonomi atau pelaku bisnis
- Untuk mewujudkan sebuah bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.
Fungsi Hukum Bisnis
- Dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat bagi semua pelaku bisnis.
- Dapat memberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban dalam praktik bisnis. Pelaku
bisnis dapat lebih mengetahui hak dan kewajibannya saat mambangun sebuah usaha agar
usaha atau bisnis mereka tidak menyimpang dari aturan yang ada didunia perbisnisan
yang telah tertulis di perundang-undangan dan tidak ada yang dirugikan.
8. 4
- Mewujudkan suatu watak dan perilaku pelaku bisnis sehingga terwujud kegiatan di
bidang bisnis atau kegiatan usaha yang adil, jujur, wajar, sehat dan dinamis kerena di
jamin oleh kepastian hukum.
Ruang Lingkup Hukum Bisnis
Ruang lingkup hukum bisnis sendiri, mencakup beberapa hal berikut ini diantaranya:
- Kontrak bisnis
- Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV)
- Pasar modal dan perusahaan go public
- Kegiatan jual beli oleh perusahaan
- Investasi atau penanaman modal
- Likuidasi dan pailit
- Merger, akuisisi dan konsolidasi
- Pembiayaan dan perkreditan
- Jaminan hutang
- Surat-surat berharga
- Ketenagakerjaan
- Hak Kekayaan Intelektual Industri
- Persaingan usaha tidak sehat dan larangan monopoli
- Perlindungan terhadap konsumen
- Distribusi dan agen
- Perpajakan
- Asuransi
- Menyelesaikan sengketa bisnis
- Bisnis Internasional
- Hukum pengangkutan baik melalui darat, laut, maupun udara
- Perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pengguna teknologi dan pemilik
teknologi
- Hukum perindustrian atau industri pengolahan.
- Hukum Kegiatan perusahan multinasional yang meliputi kegiatan ekspor dan import
- Hukum Kegiatan Pertambangan
- Hukum Perbankan dan surat-surat berharga
- Hukum Real estate, bangunan dan perumahan
- Hukum perdagangan internasional atau perjanjian internasional
- Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang. (Nurhidayat,2012)
Sumber Hukum Bisnis
Sumber hukum bisnis merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis. Sumber hukum bisnis
meliputi:
- Asas kotrak perjanjian antara pihak-pihak yang terlibat dimana masing-masing pihak
patuh pada aturan yang telah disepakati.
- Asas kebebasan kontrak dimana pelaku bisnis dapat membuat dan menentukan isi
perjanjian yang mereka sepakati.
9. 5
- Secara umum sumber hukum bisnis menurut perundangan-undangan, meliputi:
- Hukum Perdata (KUH Perdata)
- Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUH Pidana)
- Hukum Dagang (KUH Dagang)
- Peraturan Perundang-undangan di luar KUH Perdata, KUH Pidana, ataupun KUH Dagang
B. Lingkungan Bisnis
Pengertian Lingkungan Bisnis
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat
saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan
tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur
fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat
berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan
dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti
dari setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian
Lingkungan Bisnis adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
Pembagian Lingkungan Bisnis
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang meliputi factor-faktor
yang ada di dalam organisasi serta mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung terhadap
manajemen organisasi. Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap organisasi
secara singkat dapat diemukakan sebagai berikut :
a. Visi misi,
Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka panjang)
yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misi adalah pernyataan mengenai
maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah orgaisasi eksis. Setiap
tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi visi dan misi
organisasi.
b. Budaya perusahaan,
Budaya adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam
sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan norma
perilaku dalam organisasi.
c. Kebijakan organisasi
10. 6
Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat
keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras dengan
dengan kebijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali dimaksudkan
untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan dan bagaimana
kinerja dinilai.
d. Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia)
Karyawan berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal seperti kecakapan, sikap,
tujuan pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif dengan
seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain.
e. Manajemen (keahlian/pengelola)
Sikap dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan.
Masalah dapat diatasi jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda dengan
manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus menyesuaikan diri
dengan gaya dari atasan
f. Organisasi informal
Anggota organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan, yaitu
formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan struktur
organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang berkembang
dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan secara resmi.
g. Hubungan antar divisi,dan organisasi informal
Manajer harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan
harus memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah divisi
tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus memahami bahwa
kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika pekerjaan harus diselesaikan
secara efisien atau produktivitas divisi ingin ditingkatkan.
h. Pemegang saham (stakeholders),
Dalam suatu perusahaan harus ada pemegang saham atau stakeholders yang memegang
dana awal perusahaan.
i. Modal dan peralatan fisik (dana,mesin,gedung),
Manajer harus mempersiapkan modal atau dana untuk menjalankan suatu bisnis. Modal
ini dapat berupa dana, mesin, atau gedung tempat pelaksanaan bisnis. Hal tersebut
dilakukan agar kegiatan bisnis dapat dilakukan secara terperinci, jelas, dan sesuai zaman.
(Randi,2018)
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial terdiri atas
factor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dari luar batas organisasi.
Lingkungan bisnis eksternal memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan
11. 7
lingkungan internal. Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada umumnya
dibedakan menjadi dua yakni lingkungan khusus atau mikro (juga disebut lingkungan
tugas) dan lingkungan umum atau makro, yakni berikut ini.
a. Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai
kepentingan dalam organisasi (stakeholder). Dima
Elemen – elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :
1) Konsumen
Sebagaimana diketahui, perusahaan ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Konsumen atau pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengonsumsi output atau
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis dan juga lembaga
pemerintahan maupun organisasi nonprofit lainnya.
2) Pemasok
Perusahaan atau individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan
perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan meliputi penyediaan bahan
baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.
3) Pesaing
Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada
kelompok konsumen atau nasabah yang sama. Biasanya setiap perusahaan mempunyaai
satu atau lebih pesaing. Perusahaan perlu lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui penawaran produk dan jasa yang lebih baik dari pesaing.
4) Kreditor
Perusahaan perlu memperhatikan kreditor atau kelompok kepentingan tertentu yang
mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan ataupun individu
yang memberikan pinjaman dana). Kreditor, misalnya bank akan menganalisi secara
seksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi dari suatu perusahaan
karena bank sangat berkepentingan dalam hal pencegahan terjadinya kredit macet atau
ketidakmampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diberikan.
5) Pelanggan
kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang membeli barang
dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
6) Pembuat Peraturan
Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegsk
hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
7) Serikat Pekerja
organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para
anggotanya.
b. Lingkungan Umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor dari kondisi-kondisi latar belakang dalam
lingkungan eksternal, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya,
demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempegaruhi kegiatan
operasional dari sebuah organisasi. Tetapi dampak perubahan lingkungan
umum tidak sebesar perubahan lingkungan khusus, dengan demikian manajer harus
12. 8
memperhatikan ketika merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan
aktivitas organisasi bisnis.
C. Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis
Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau
pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.
Dari definisi-definisi yang telah diutarakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa etika
merupakan suatu pedoman yang mengatur dan menilai perilaku manusia, baik perilaku
yang harus ditinggalkan, maupun perilaku yang harus dilakukan.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Namun, secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat.
Jadi, etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke
dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam
organisasi.
Etika bisnis yang baik
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis adalah :
1) Pengendalian diri, pengendalian diri harus tertanam dalam jiwa-jiwa pebisnis yang
baik. Dengan adanya pengendalian diri, bisnis yang dijalankan akan sesuai dengan apa
yang diharapkan.
2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility), selain pengendalian diri,
tanggung jawab merupakan hal yang terpenting dalam dunia bisnis. Tanpa tanggung
jawab, bisnis tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan, keuntungan tidak maksimal
dan loyalitas konsumen akan semakin berkurang.
3) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
4) Menciptakan persaingan yang sehat, sebagai pebisnis yang baik, tidak perlu
melakukan kecurangan ataupun tindakan-tindakan lain yang tidak sesuai dengan etika
bisnis. Maka, persaingan yang sehat sangat perlu dilakukan untuk setiap pebisnis.
5) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
13. 9
7) Mampu menyatakan yang benar itu benar.
8) Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah.
9) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
11) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan.
Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Setelah melihat penting dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih lanjut
apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup pokoketika
bisnis yaitu:
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah
yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang
pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya
secara baik dan etis. Karena lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan
kepada para manajer dan pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana
perilaku bisnis yang baik dan etis itu.
2. Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karean ia mengunggah,
mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi,
dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak
mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan
dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh
praktek bisnis siapapun juga.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang karena
itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.
Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya dan
bersama – sama menentukan baik tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis tersebut.
(Rahmah,2017)
Prinsip Dasar Etika Bisnis
Terdapat 2 prinsip dasar dalam etika bisnis yaitu :
- Tanggungjawab : tanggungjawab memiliki dua arah yakni tanggungjawab terhadap mutu
dan tanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan bagi orang lain.
14. 10
- Keadilan : adil berarti dalam menjalankan bisnis kita berusaha tidak mengganggu pihak
lain. Keadilan memang merupakan tuntutan etis murni dalam arti dia berlaku dengan tidak
bergantung dari pertimbangan untung-rugi.
15. 11
BAB III
METODE
A. Objek Penelitian
Makalah ini berisikan mengenai kasus hukum bisnis dan lingkungan yang terjadi pada
perusahaan PT. Gudang Garam. Kasus ini terjadi pada tahun 2014.
B. Data yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mencari informasi
dari berbagai sumber untuk menjawab rumusan dan tujuan masalah.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada
(peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
16. 12
BAB IV
HASIL DAN DISKUSI
A. Kronologi Kasus
Kasus yang terjadi pada PT. Gudang Garam.tbk
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan tugas dan kewajiban yang diatur
dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah menemukan pelanggaran
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang
Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul
19.43 WIB. PT Gudang Garam (Tbk) didirikan oleh Suryo Wonowidjoyo pada tanggal
26 Juni 1958. PT Gudang Garam (Tbk)adalah sebuah merek/perusahaan produsen rokok
populer asal Indonesia yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur, Indonesia.
Program tersebut menampilkan iklan rokok di bawah pukul 21.30. Jenis pelanggaran ini
dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak dan remaja
serta larangan dan pembatasan muatan rokok.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah melanggar Pedoman
Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43
serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1),
Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1). Menurut catatan KPI Pusat, program ini telah
menerima Surat Teguran Tertulis Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014.
Berdasarkan pelanggaran di atas KPI Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi
administratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran ini KPI Pusat akan terus
melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat jika tetap melanggar
ketentuan jam tayang iklan rokok.
Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran
Swasta, penayangan iklan rokok disiang hari jelas melanggar pasal 21 ayat (3) Iklan
Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan televisi hanya dapat disiarkan
pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu setempat dimana lembaga
penyiaran tersebut berada.
Kemudian juga sesuai dengan Etika Pariwara Indonesia menyatakan dalam wahana iklan
melalui media televisi, yaitu iklan-iklan rokok dan produk khusus dewasa (intimate
nature) hanya boleh disiarkan mulai pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu
setempat.
Analisis:
Berdasarkan inti uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika dalam
bisnis khususnya dalam hal etika periklanan yang telah dilakukan oleh PT Gudang
17. 13
Garam (Tbk) terkait tindakan penayangan tersebut yang telah melanggar Pedoman
Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43
serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat
(1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1). Sehingga pihak KPI Pusat melayangkan
Surat Teguran Tertulis Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014. Yang
mana apabila pelaku iklan (PT Gudang Garam (Tbk)) tidak mengindahkan atau
mengabaikannya maka KPI Pusat akan memutuskan menjatuhkan sanksi
administratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran ini KPI Pusat akan terus
melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat jika tetap
melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok.
B. Penyelesaian
Solusi untuk kasus pelanggaran etika dalam bisnis khususnya etika periklanan yang
dilakukan oleh PT Gudang Garam (Tbk), yakni dipasal 57 menyebut Lembaga
Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan siaran iklan rokok diluar ketentuan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (3) dikenai sanksi administrasi berupa
denda administrasi untuk jasa penyiaran radio paling banyak Rp. 100.000.000
(seratus juta rupiah), dan untuk jasa penyiaran televisi paling banyak Rp.
1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
18. 14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Bisnis adalah Keseluruhan norma yang mengatur semua kegiatan bisnis, industi
atau keuangan, semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang atau
jasa, semua urusan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan kegiatan lainnya.
Sumber hukum bisnis merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis. Sumber hukum bisnis
meliputi:
- Asas kotrak perjanjian antara pihak-pihak yang terlibat dimana masing-masing pihak
patuh pada aturan yang telah disepakati.
- Asas kebebasan kontrak dimana pelaku bisnis dapat membuat dan menentukan isi
perjanjian yang mereka sepakati.
- Secara umum sumber hukum bisnis menurut perundangan-undangan, meliputi:
- Hukum Perdata (KUH Perdata)
- Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUH Pidana)
- Hukum Dagang (KUH Dagang)
- Peraturan Perundang-undangan di luar KUH Perdata, KUH Pidana, ataupun KUH Dagang
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam
system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam
organisasi.
Terdapat 2 prinsip dasar dalam etika bisnis yaitu :
- Tanggungjawab : tanggungjawab memiliki dua arah yakni tanggungjawab terhadap mutu
dan tanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan bagi orang lain.
- Keadilan : adil berarti dalam menjalankan bisnis kita berusaha tidak mengganggu pihak
lain. Keadilan memang merupakan tuntutan etis murni dalam arti dia berlaku dengan tidak
bergantung dari pertimbangan untung-rugi.
B. Saran
Demikianlah penulisan makalah yang kami susun dengan judul perikatan, perjanjian, dan
perjanjian khusus.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan
sebagai bahan tambahan dalam materi perkulihan. Besar harapan kami atas saran dan kritikan
yang dapat menyempurnakan kekurangan makalah kami ini. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
19. 15
Daftar Pustaka
Hapzi Ali, Modul Hukum Bisnis dan Lingkungan
Team blog pelajaran.co.id. http://www.pelajaran.co.id/2017/11/pengertian-hukum-bisnis-tujuan-
fungsi-ruang-lingkup-dan-sumber-hukum-bisnis.html (15 Mei 2018 Jam 19:20)
Randi,2018. http://randinalmuchtar.blogspot.com/2018/03/kasus-pelanggaran-etika-bisnis-
pt_97.html (15 Mei 2018 Jam 21:00)
Nurhidayat,2012. https://nurhidayat26.wordpress.com/2012/03/30/jurnal-hukum-bisnis/ (15 Mei
2018 Jam 22:20)
Rahmah,2017. http://rahmahpanigoro.blogspot.com/2017/04/etika-bisnis-pada-pt-gudang-garam-
tbk.html (15 Mei 2018 jam 22:35)