2. - Tulang panggul terdiri dari:
– Os coxae, terdiri dari: ilium,iskium,pubis.
– Os sacrum
– Os koksigeus
- Yang ketiganya saling berhubungan,
- Depan: simfisis pubis
- Belakang: artikulasio sakroiliaka
- Bawah: artikulasio sakrokoksigea.
- Yang memungkinkan pergeseran untuk
memperbesar sedikit ukuran panggul saat
persalinan.
3.
4.
5.
6. Secara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian:
• Pelvis mayor / False Pelvis: diatas linea terminalis.
• Pelvis Minor / True Pelvis: dibawah linea terminalis, yang
bentuknya menyerupai saluran bersumbu melengkung
kedepan / sumbu carus. Sumbu carus adalah garis yang
menghubungkan titik-titik persekutuan antara diameter
transversa dan conjugata vera pada Pintu Atas Panggul (PAP)
dengan titik-titik sejenis di HII,III,IV.
7.
8.
9.
10.
11. PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
• Pintu atas panggul adalah suatu bidang yang dibentuk oleh
promontorium, korpus vertebrae sacral 1, linea terminalis, pinggir
atas simfisis.
• Jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium (conjugata vera)
adalah 11cm.
Jarak terjauh garis melintang (diameter transversa) adalah 12,5 – 13
cm.
• Dari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan diameter transversa
dan conjugata vera ke linea terminalis (diameter oblique) adalah 13
cm.
• Jarak bagian bawah simfisis ke promontorium (conjugata diagonalis)
secara statistik diketahui Conjugata Vera = Conjugata Diagonal – 1,5
cm.
• Jarak dari bagian dalam tengah simfisis ke promontorium (conjugata
obstetrica).
12.
13. Berdasarkan klasifikasi Caldwell dan Moloy
dikenal 4 jenis panggul:
1. Ginekoid (45%)
Jenis yang paling baik, dimana bentuk
PAP hampir bulat.
2. Android (15%)
PAP berbentuk segitiga. Umumnya bentuk ini dimiliki pria. Dimana
diameter anterior-posterior hampir sama dengan diameter transversa,
mendekati sakrum.
3.Antropoid (35%)
PAP agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anterior-posterior lebih
besar.
4. Platypelloid (15%)
Sebenarnya jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka-belakang.
14.
15.
16.
17.
18. PINTU BAWAH PANGGUL (PBP)
- Terdiri dari 2 bidang datar, yaitu bidang yang dibentuk oleh
garis antara kedua tuber ossis iskii dengan ujung os sacrum
dan segitiga lainnya dengan bagian bawah simfisis.
- Pinggir bawah simfisis berbentuk melengkung ke bawah
membentuk sudut (arkus pubis) normalnya kurang lebih 90.
- Jarak antara kedua tuber ossis iskii (distansia tuberum) kurang
lebih 10,5 cm.
19. RUANG PANGGUL (PELVIC CAVITY)
• Penyempitan dipanggul tengah setinggi
spina iskiadika (distansia interspinarum)
kurang lebih 10,5 cm. Bidang terluas pada
pertengahan simfisis dengan os sacral. 2-3.
20. BIDANG HODGE
Kegunaannya untuk menentukan sampai mana
bagian terendah janin turun dalam panggul
pada persalinan.
• H I : dibentuk oleh PAP
• H II : sejajar HI dibagian bawah simfisis
• H III: setinggi spina iskiadika
• H IV : setinggi os koksigeus
21.
22. UKURAN LUAR PANGGUL
1. Distansia Spinarum (kurang lebih 24 – 26 cm)
Jarak antara kedua Spina Iskiadika Anterior Superior (SIAS) kanan dan kiri.
2. Distansia kristarum (kurang lebih 28 – 30 cm)
Jarak kedua krista iliaka kanan dan kiri, umumnya ukuran ini tidak penting
namun bila kurang dari 2-3 cm dari angka normal, dicurigai patologik.
3. Distansia Obliqua Externa
Jarak Spina Iskiadika Anterior Superior kanan dengan Spina Iskiadika Posterior
Superior kanan dan sebaliknya.
4. Distansia intertrokanterika
Jarak kedua trokanter kanan dan kiri.
5. Conjugata Externa (Boudeloque) kurang lebih 18 cm.
Jarak bagian atas simfisis ke prosesus spinosus lumbal 5.
6. Distansia tuberum (kurang lebih 10,5 cm)
Jarak kedua tuber iskii.
23. Pengukuran panggul dengan pelvimetri radiologi :
Untuk mengetahui ukuran pelvis secara tepat
dengan pelvimetri rontgen, namun hanya untuk
indikasi tertentu seperti:
• Feto-pelvic disproportion
• Ada riwayat trauma
• Penyakit tuberkulosa tulang panggul
• Bekas SC dan rencana partus pervaginam pada
letak sungsang, presentsi muka, kelainan letak
lain.
24.
25. Indikasi pemakaian MRI dalam anatomi
maternal antara lain:
• Plasenta previa
• Solusio plasenta
• Penyakit trofoblas
• Kelainan letak janin
• Adanya tumor pelvic.