SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
ATRESIA ANI
KELOMPOK 10
Putri prihatin 211000414201049
Indri desra yonni 211000414201073
Intan Febrian 211000414201074
Kelas Kep B
DOSMA: Ns. Dian Sari S.kep M.Kep
LATAR BELAKANG
Atresia ani atau anus imperporata adalah malformasi congenital dimana rectum tidak mempunyai
lubang ke luar (Wong,2004). Sebagian besar prognosis atresia ani biasanya baik bila didukung
perawatan yang tepat dan juga tergantung kelainaan letak anatomi saat lahir. Atresia ani merupakan
salah kelainan kongenital yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan atau
keduanya. Atresia ani terjadi pada 1 dari setiap 4000-5000 kelainan hidup.Secara umum atresia ani lebih
banyak ditemukan pada laki-laki dari pada perempuan.
Istilah atresia ani berasal dari bahasa Yunani yaitu “ a “ yang artinya tidak ada
dan trepsis yang berarti makanan dan nutrisi. Dalam istilah kedokteran, atresia
ani adalah suatu keadaan tidak adanya atau tertutupnya lubang yang normal.
Atresia ani adalah tidak lengkapnya perkembangan embrionik pada distal anus
atau tertutupnya anus secara abnormal (Suradi, 2001). Atresia ani atau anus
imperforata adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian
endoterm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna
Defenisi
Epidimiologi
Angka kejadian rata-rata malformasi anorektal di seluruh
dunia adalah 1 dalam 5000 kelahiran Secara umum
malformasi anorektal lebih banyak ditemukan pada laki-laki
daripada perempuan Fistula rektouretra merupakan kelainan
yang paling banyak di temui pada bayi lakilaki, diikuti oleh
fistula perineal Sedangkan pada bayi perempuan, jenis
malformasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah
anus imperforata diikuti fistula rektovestibular dan fistula
perineal.
Letak tinggi apabila rektum berakhir diatas muskulus levator ani
Letak intermediet apabila akhiran rektum terletak di muskulus
levator ani.
Letak rendah apabila akhiran rektum berakhir bawah muskulus
levator ani
Klasifikasi
Penyebab
* faktor genetik
* Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan
daerah dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang
dubur
* Gangguan organogenesis dalam kandungan
* Berkaitan dengan sindrom down
* faktor lingkungan (seperti peggunaan obat-obatan
dan konsumsi alkohol selama masa kehamilan)
namun hal ini masih belum jelas(Bobak, 2005).
Patofisiologi
Pada usia gestasi minggu ke-5, kloaka berkembang
menjadi saluran urinari, genital dan rektum. Usia
gestasi minggu ke-6, septum urorektal membagi
kloaka menjadi sinus urogenital anterior dan
intestinal posterior. Usia gestasi minggu ke-7, terjadi
pemisahan segmen rectal dan urinari secara
sempurna. Pada usia gestasi minggu ke-9, bagian
urogenital sudah mempunyai lubang eksterna dan
bagian anus tertutup oleh membrane. Atresia ani
muncul ketika terdapat gangguan pada proses
tersebut
Manifestasi klinik
klien dengan atresia ani antara lain mekoniumtidak keluar dalam 24 jam
pertama setelah kelahiran atau keluarmelalui saluran urin, vagina atau
fistula. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya tanda-tanda obstruksi usus
dan adanya konstipasi Muntah pada bayi umur 24-48 jam atau bila bayi
diberi makan juga perlu diperhatikan.
Diagnosa
Bayi cepat kembung antara 4-8 jam setelah lahir
Tidak ditemukan anus, kemungkinan juga ditemukan adanya fistula
Bila ada fistula pada perineum maka mekoneum (+) dan kemungkinan
kelainan adalah letak rendah
Penatalaksanaan
# Atresia letak tinggi dan intermediet dilakukan sigmoid kolostomi atau
TCD dahulu setelah 6 –12 bulan baru dikerjakan tindakan definitif
(PSARP).
# Atresia letak rendah dilakukan perineal anoplasti dimana sebelumnya
dilakukan tes provokasi dengan stimulator otot untuk identifikasi batas
otot sfingter ani ekternus Bila terdapat fistula dilakukan cut back
incicion.
# Pada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin berbeda dengan Pena
dimana dikerjakan minimal PSARP tanpa kolostomi.
Komplikasi
• Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan
• Obstruksi intestinal
• Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan
Eversi mukosa anal
• Stenosis akibat kontraksi jaringan parut dari anastomosis
• Impaksi dan konstipasi akibat terjadi dilatasi sigmoid
• Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training
• Inkontinensia akibat stenosis anal atau impaksi
• Fistula kambuh karena tegangan di area pembedahan dan infeksi
Pengkajian
- Biodata klien
- Riwayat keperawatan
- Riwayat keperawatan/kesehatan sekarang
- Riwayat kesehatan masa lalu
- Riwayat psikologis.
- Riwayat tumbuh kembang anak.
- BB lahir abnormal.
- Kemampuan motorik halus, motorik kasar, kognitif dan tumbuh
kembang pernah mengalami trauma saat sakit.
- Sakit kehamilan mengalami infeksi intrapartal.
- Sakit kehamilan tidak keluar mekonium.
- Riwayat sosial.
Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan
Inkontinentia bowel berhubungan dengan tidak lengkapnya pembentukan anus.
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah.
Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan
Rencana keperawatan
Dx. Inkontinentia bowel berhubungan dengan tidak lengkapnya pembentukan anusTujuan :
Terjadi peningkatan fungsi usus.
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan konsistensi tinja lembek
Terbentuknya tinja
Intervensi :
Lakukan dilatasi anal sesuai program.
Rasional :
Meningkatkan kenyamanan pada anak
Kaji bising usus dan abdomen setiap 4 jam
Rasional :Menyakinkan berfungsinya usus dan ukur lingkar abdomen
Dx. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah.
Tujuan : Volume cairan terpenuhi
Kriteria Hasil :
Turgor kulit baik dan bibir tidak kering
TTV dalam batas normal
Intervensi :
Awasi masukan dan keluaran cairan.
Rasional:Untuk memberikan informasi tentang keseimbangan cairan.
Kaji tanda-tanda vital seperti TD, frekuensi jantung, dan nadi.
Rasional : Kekurangan cairan meningkatkan frekuensi jantung, TD dan
nadi turun.
DX.Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
penyakit dan prosedur perawatan.
Tujuan : Rasa cemas dapat hilang atau berkurang.
Kriteria Hasil :
Ansietas berkurang
Klien tidak gelisah
Intervensi :
Kaji status mental dan tingkat ansietas dari klien dan keluarga.
Rasional : Derajat ansietas akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut
diterima.
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan
takutnya.
Rasional : Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
THANK
YOU!

More Related Content

Similar to PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf

Similar to PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf (20)

ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikan
 
Atresia ani kelompok 3 non reg a bu henik
Atresia ani kelompok 3 non reg a bu henikAtresia ani kelompok 3 non reg a bu henik
Atresia ani kelompok 3 non reg a bu henik
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
2. PANDUAN PRAKTIKUM 2.docx
 
Hisprung
HisprungHisprung
Hisprung
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
 
Atresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia AniAtresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia Ani
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaani60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaani
 
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 

Recently uploaded

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxNadhifahRahmawati
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptxDavyPratikto1
 

Recently uploaded (20)

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 

PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf

  • 1. ATRESIA ANI KELOMPOK 10 Putri prihatin 211000414201049 Indri desra yonni 211000414201073 Intan Febrian 211000414201074 Kelas Kep B DOSMA: Ns. Dian Sari S.kep M.Kep
  • 2. LATAR BELAKANG Atresia ani atau anus imperporata adalah malformasi congenital dimana rectum tidak mempunyai lubang ke luar (Wong,2004). Sebagian besar prognosis atresia ani biasanya baik bila didukung perawatan yang tepat dan juga tergantung kelainaan letak anatomi saat lahir. Atresia ani merupakan salah kelainan kongenital yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan atau keduanya. Atresia ani terjadi pada 1 dari setiap 4000-5000 kelainan hidup.Secara umum atresia ani lebih banyak ditemukan pada laki-laki dari pada perempuan.
  • 3. Istilah atresia ani berasal dari bahasa Yunani yaitu “ a “ yang artinya tidak ada dan trepsis yang berarti makanan dan nutrisi. Dalam istilah kedokteran, atresia ani adalah suatu keadaan tidak adanya atau tertutupnya lubang yang normal. Atresia ani adalah tidak lengkapnya perkembangan embrionik pada distal anus atau tertutupnya anus secara abnormal (Suradi, 2001). Atresia ani atau anus imperforata adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian endoterm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna Defenisi
  • 4. Epidimiologi Angka kejadian rata-rata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam 5000 kelahiran Secara umum malformasi anorektal lebih banyak ditemukan pada laki-laki daripada perempuan Fistula rektouretra merupakan kelainan yang paling banyak di temui pada bayi lakilaki, diikuti oleh fistula perineal Sedangkan pada bayi perempuan, jenis malformasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah anus imperforata diikuti fistula rektovestibular dan fistula perineal.
  • 5. Letak tinggi apabila rektum berakhir diatas muskulus levator ani Letak intermediet apabila akhiran rektum terletak di muskulus levator ani. Letak rendah apabila akhiran rektum berakhir bawah muskulus levator ani Klasifikasi
  • 6. Penyebab * faktor genetik * Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur * Gangguan organogenesis dalam kandungan * Berkaitan dengan sindrom down * faktor lingkungan (seperti peggunaan obat-obatan dan konsumsi alkohol selama masa kehamilan) namun hal ini masih belum jelas(Bobak, 2005).
  • 7. Patofisiologi Pada usia gestasi minggu ke-5, kloaka berkembang menjadi saluran urinari, genital dan rektum. Usia gestasi minggu ke-6, septum urorektal membagi kloaka menjadi sinus urogenital anterior dan intestinal posterior. Usia gestasi minggu ke-7, terjadi pemisahan segmen rectal dan urinari secara sempurna. Pada usia gestasi minggu ke-9, bagian urogenital sudah mempunyai lubang eksterna dan bagian anus tertutup oleh membrane. Atresia ani muncul ketika terdapat gangguan pada proses tersebut
  • 8. Manifestasi klinik klien dengan atresia ani antara lain mekoniumtidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran atau keluarmelalui saluran urin, vagina atau fistula. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya tanda-tanda obstruksi usus dan adanya konstipasi Muntah pada bayi umur 24-48 jam atau bila bayi diberi makan juga perlu diperhatikan.
  • 9. Diagnosa Bayi cepat kembung antara 4-8 jam setelah lahir Tidak ditemukan anus, kemungkinan juga ditemukan adanya fistula Bila ada fistula pada perineum maka mekoneum (+) dan kemungkinan kelainan adalah letak rendah
  • 10. Penatalaksanaan # Atresia letak tinggi dan intermediet dilakukan sigmoid kolostomi atau TCD dahulu setelah 6 –12 bulan baru dikerjakan tindakan definitif (PSARP). # Atresia letak rendah dilakukan perineal anoplasti dimana sebelumnya dilakukan tes provokasi dengan stimulator otot untuk identifikasi batas otot sfingter ani ekternus Bila terdapat fistula dilakukan cut back incicion. # Pada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin berbeda dengan Pena dimana dikerjakan minimal PSARP tanpa kolostomi.
  • 11. Komplikasi • Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan • Obstruksi intestinal • Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan Eversi mukosa anal • Stenosis akibat kontraksi jaringan parut dari anastomosis • Impaksi dan konstipasi akibat terjadi dilatasi sigmoid • Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training • Inkontinensia akibat stenosis anal atau impaksi • Fistula kambuh karena tegangan di area pembedahan dan infeksi
  • 12. Pengkajian - Biodata klien - Riwayat keperawatan - Riwayat keperawatan/kesehatan sekarang - Riwayat kesehatan masa lalu - Riwayat psikologis. - Riwayat tumbuh kembang anak. - BB lahir abnormal. - Kemampuan motorik halus, motorik kasar, kognitif dan tumbuh kembang pernah mengalami trauma saat sakit. - Sakit kehamilan mengalami infeksi intrapartal. - Sakit kehamilan tidak keluar mekonium. - Riwayat sosial. Pemeriksaan fisik
  • 13. Diagnosa Keperawatan Inkontinentia bowel berhubungan dengan tidak lengkapnya pembentukan anus. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan Rencana keperawatan Dx. Inkontinentia bowel berhubungan dengan tidak lengkapnya pembentukan anusTujuan : Terjadi peningkatan fungsi usus. Kriteria Hasil : Pasien menunjukkan konsistensi tinja lembek Terbentuknya tinja Intervensi : Lakukan dilatasi anal sesuai program. Rasional : Meningkatkan kenyamanan pada anak Kaji bising usus dan abdomen setiap 4 jam Rasional :Menyakinkan berfungsinya usus dan ukur lingkar abdomen
  • 14. Dx. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah. Tujuan : Volume cairan terpenuhi Kriteria Hasil : Turgor kulit baik dan bibir tidak kering TTV dalam batas normal Intervensi : Awasi masukan dan keluaran cairan. Rasional:Untuk memberikan informasi tentang keseimbangan cairan. Kaji tanda-tanda vital seperti TD, frekuensi jantung, dan nadi. Rasional : Kekurangan cairan meningkatkan frekuensi jantung, TD dan nadi turun.
  • 15. DX.Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit dan prosedur perawatan. Tujuan : Rasa cemas dapat hilang atau berkurang. Kriteria Hasil : Ansietas berkurang Klien tidak gelisah Intervensi : Kaji status mental dan tingkat ansietas dari klien dan keluarga. Rasional : Derajat ansietas akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut diterima. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan takutnya. Rasional : Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa
  • 16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik THANK YOU!