SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Disusun oleh : FRANSISKA LUMEMPOUW KOEDOEBOEN
1261050302
Pembimbing:
dr. Hj. Dewi Mandang, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TARAKAN KAL-TARA PERIODE 12 DESEMBER 2016 – 25 FEBRUARI 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2016
REFERAT
MIOMA UTERI
DEFINISI
• Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada daerah rahim
yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya. Mioma uteri dalam kepustakaan dikenal
dengan istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid
ANATOMI
• 3 Lapisan Dinding Uterus
ETIOLOGI
• Etiologi pasti terjadinya mioma uteri sampai saat
ini belum diketahui.
• Diduga stimulasi estrogen karena mioma uteri yang
banyak ditemukan pada usia reproduksi dan
kejadiannya rendah pada usia menopause.
KLASIFIKASI
TANDA & GEJALA
Gejala pada Penekanan : Poliuria, retensio urin, obstipasi
PERUBAHAN SEKUNDER
(DEGENERATIF)
• Atrofi : ditandai dengan pengecilan tumor yang umumnya terjadi
setelah persalinan atau menopause
• Hialin : pada mioma yang telah matang atau “tua” di mana bagian
yang semula aktif tumbuh, kemudian terhenti akibat kehilangan
pasokan nutrisi, berubah warnanya menjadi kekuningan, melunak atau
melebur menjadi cairan gelatin sebagai tanda terjadinya degenerasi
hialin.
• Kistik : Gelatin mencair sehingga konsistensi mioma menjadi kistik.
• Kalsifikasi : disebut juga degenerasi kalkareus.
PERUBAHAN SEKUNDER
(DEGENERATIF)
• Septik : Defisit sirkulasi dapat menyebabkan mioma mengalami
nekrosis di bagian tengah tumor yang berlanjut dengan infeksi yang
ditandai dengan nyeri, kaku dinding perut, dan demam akut.
• Kaneus : disebut juga degenerasi merah yang diakibatkan oleh
trombosis yang diikuti dengan terjadinya bendungan vena dan
perdarahan sehingga menyebabkan perubahan warna mioma.
Degenerasi ini disertai rasa nyeri tetapi akan menghilang sendiri
(self limiting)
• Miksomatosa : disebut juga degenerasi lemak yang
terjadi setelah proses degenerasi hialin dan kistik.
Degenerasi ini sangat jarang dan umumnya
asimptomatik.
PERUBAHAN SEKUNDER
(DEGENERATIF)
PATOFISIOLOGI
Sel – sel yang
belum matang +
pengaruh estrogen
Pecahnya pembuluh
darah
Terjadi kontraksi
otot uterus
Perdarahan
pervaginam lama
dan banyak
Kekurangan volume
cairan dan
gangguan
peredaran darah
Ditandai dengan
adanya nekrosa
dan perlengketan
Timbul rasa nyeri
DIAGNOSIS
• Anamnesis :
Keluhan : rasa nyeri, berat dan adanya
benjolan pada perut bagian bawah, kadang
mempunyai gangguan haid
• Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan bimanual umumnya terletak
di garis tengah atau pun agak ke samping,
seringkali teraba terbenjol-benjol. Pergerakan
tumor terbatas atau bebas. Mioma subserosum
dapat mempunyai tangkai yang berhubung
dengan uterus.
• Pemeriksaan Penunjang : USG, PA, MRI
DIAGNOSIS BANDING
• Mioma subserosum dibedakan dengan kehamilan
• Mioma submukosum dibedakan dengan inversio uteri.
• Mioma intramural harus dibedakan dengan suatu
adenomiosis, khoriokarsinoma, karsinoma korporis uteri atau
suatu sarkoma uteri
PENGARUH MIOMA PADA KEHAMILAN
DAN PERSALINAN
• Mengurangi kemungkinan perempuan menjadi hamil, terutama mioma
uteri submukosum
• Kemungkinan abortus bertambah
• Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar
dan letak subserosum
• Menghalangi lahirnya bayi, terutama yang letaknya di serviks
• Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang
submukosum dan intramural
PENGARUH KEHAMILAN DAN PERSALINAN
PADA MIOMA UTERI
• Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan
edema, terutama pada bulan – bulan pertama, mungkin karena
pengaruh hormonal.
• Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat berubah bentuk
dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya, sehingga terjadi
perdarahan dan nekrosis, terutama di tengah – tengah tumor.
• Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami putaran
tangkai akibat desakan uterus yang makin lama makin besar.
TATALAKSANA
• Konservatif
Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan pengobatan
• Medikamentosa
GnRHa (Gonadotropin-Releasing Hormone Agonist) adalah:
1. Mengurangi volume uterus dan volume mioma uteri.
2. Mengurangi anemia akibat perdarahan.
3. Mengurangi perdarahan pada saat operasi.
4. Tidak diperlukan insisi yang luas pada uterus saat pengangkatan mioma.
5. Mempermudah tindakan histerektomi vaginal.
6. Mempermudah pengangkatan mioma submukosa dengan histeroskopi
TATALAKSANA
• Operatif
Miomektomi adalah pengambilan sarang
mioma saja tanpa pengangkatan uterus.
Histerektomi adalah pengangkatan
uterus, yang umumnya merupakan tindakan
terpilih. Histerektomi dapat dilakukan per-
abdominal ataupun per – vaginam.
PROGNOSIS
• Prognosis mioma baik jika ukuran kecil dan tidak cenderung
membesar. Histerektomi dengan mengangkat seluruh mioma adalah
kuratif.

More Related Content

What's hot (20)

SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Tumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliahTumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliah
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 

Similar to Referat mioma uteri

Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
maternitas.pptx
maternitas.pptxmaternitas.pptx
maternitas.pptxSaptikaaw
 
372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptx
372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptx372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptx
372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptxssuser86266b
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
Teuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptx
Teuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptxTeuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptx
Teuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptxRajaFauzanFahlevi
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteririkiab
 
KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxRianaAryanti2
 
Netter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosisNetter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosisLana Syarif
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxSibranMIPutra
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyRahmah Fitria
 

Similar to Referat mioma uteri (20)

Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
Tumor Payudara.pptx
Tumor Payudara.pptxTumor Payudara.pptx
Tumor Payudara.pptx
 
MIOMA_UTERI.pptx
MIOMA_UTERI.pptxMIOMA_UTERI.pptx
MIOMA_UTERI.pptx
 
maternitas.pptx
maternitas.pptxmaternitas.pptx
maternitas.pptx
 
372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptx
372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptx372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptx
372509570-Gambaran-Radiologi-Mioma-Uteri.pptx
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Mioma dan cyst
Mioma dan cystMioma dan cyst
Mioma dan cyst
 
Mioma uteri
Mioma uteriMioma uteri
Mioma uteri
 
Tumor jinak ovarium
Tumor jinak ovariumTumor jinak ovarium
Tumor jinak ovarium
 
Kista askep 2
Kista askep 2Kista askep 2
Kista askep 2
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
endometriosis.pptx
endometriosis.pptxendometriosis.pptx
endometriosis.pptx
 
Teuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptx
Teuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptxTeuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptx
Teuku Raja Fauzan Fahlevi Tumor Payudara-1.pptx
 
askep mioma uteri
askep mioma uteriaskep mioma uteri
askep mioma uteri
 
Tumor dan kanker
Tumor dan kankerTumor dan kanker
Tumor dan kanker
 
KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptx
 
Netter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosisNetter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosis
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
 

More from Syscha Lumempouw

Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Syscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulangSyscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeSyscha Lumempouw
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Syscha Lumempouw
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiSyscha Lumempouw
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenSyscha Lumempouw
 

More from Syscha Lumempouw (20)

Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulang
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebrae
 
Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
 
Penyakit vertebrae
Penyakit vertebraePenyakit vertebrae
Penyakit vertebrae
 
Tonsilitis kronis
Tonsilitis kronisTonsilitis kronis
Tonsilitis kronis
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Referat Meningitis Word
Referat Meningitis WordReferat Meningitis Word
Referat Meningitis Word
 
Referat Meningitis
Referat MeningitisReferat Meningitis
Referat Meningitis
 
Neurologi
NeurologiNeurologi
Neurologi
 
Sinus otak
Sinus otakSinus otak
Sinus otak
 
Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi Anatomi
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
 

Recently uploaded

Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 

Recently uploaded (12)

Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 

Referat mioma uteri

  • 1. DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650 Disusun oleh : FRANSISKA LUMEMPOUW KOEDOEBOEN 1261050302 Pembimbing: dr. Hj. Dewi Mandang, Sp.OG KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN KAL-TARA PERIODE 12 DESEMBER 2016 – 25 FEBRUARI 2017 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA 2016 REFERAT MIOMA UTERI
  • 2. DEFINISI • Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada daerah rahim yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya. Mioma uteri dalam kepustakaan dikenal dengan istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid
  • 3. ANATOMI • 3 Lapisan Dinding Uterus
  • 4. ETIOLOGI • Etiologi pasti terjadinya mioma uteri sampai saat ini belum diketahui. • Diduga stimulasi estrogen karena mioma uteri yang banyak ditemukan pada usia reproduksi dan kejadiannya rendah pada usia menopause.
  • 6. TANDA & GEJALA Gejala pada Penekanan : Poliuria, retensio urin, obstipasi
  • 7. PERUBAHAN SEKUNDER (DEGENERATIF) • Atrofi : ditandai dengan pengecilan tumor yang umumnya terjadi setelah persalinan atau menopause • Hialin : pada mioma yang telah matang atau “tua” di mana bagian yang semula aktif tumbuh, kemudian terhenti akibat kehilangan pasokan nutrisi, berubah warnanya menjadi kekuningan, melunak atau melebur menjadi cairan gelatin sebagai tanda terjadinya degenerasi hialin. • Kistik : Gelatin mencair sehingga konsistensi mioma menjadi kistik. • Kalsifikasi : disebut juga degenerasi kalkareus.
  • 8. PERUBAHAN SEKUNDER (DEGENERATIF) • Septik : Defisit sirkulasi dapat menyebabkan mioma mengalami nekrosis di bagian tengah tumor yang berlanjut dengan infeksi yang ditandai dengan nyeri, kaku dinding perut, dan demam akut. • Kaneus : disebut juga degenerasi merah yang diakibatkan oleh trombosis yang diikuti dengan terjadinya bendungan vena dan perdarahan sehingga menyebabkan perubahan warna mioma. Degenerasi ini disertai rasa nyeri tetapi akan menghilang sendiri (self limiting)
  • 9. • Miksomatosa : disebut juga degenerasi lemak yang terjadi setelah proses degenerasi hialin dan kistik. Degenerasi ini sangat jarang dan umumnya asimptomatik. PERUBAHAN SEKUNDER (DEGENERATIF)
  • 10. PATOFISIOLOGI Sel – sel yang belum matang + pengaruh estrogen Pecahnya pembuluh darah Terjadi kontraksi otot uterus Perdarahan pervaginam lama dan banyak Kekurangan volume cairan dan gangguan peredaran darah Ditandai dengan adanya nekrosa dan perlengketan Timbul rasa nyeri
  • 11. DIAGNOSIS • Anamnesis : Keluhan : rasa nyeri, berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah, kadang mempunyai gangguan haid • Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan bimanual umumnya terletak di garis tengah atau pun agak ke samping, seringkali teraba terbenjol-benjol. Pergerakan tumor terbatas atau bebas. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang berhubung dengan uterus. • Pemeriksaan Penunjang : USG, PA, MRI
  • 12. DIAGNOSIS BANDING • Mioma subserosum dibedakan dengan kehamilan • Mioma submukosum dibedakan dengan inversio uteri. • Mioma intramural harus dibedakan dengan suatu adenomiosis, khoriokarsinoma, karsinoma korporis uteri atau suatu sarkoma uteri
  • 13. PENGARUH MIOMA PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN • Mengurangi kemungkinan perempuan menjadi hamil, terutama mioma uteri submukosum • Kemungkinan abortus bertambah • Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar dan letak subserosum • Menghalangi lahirnya bayi, terutama yang letaknya di serviks • Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang submukosum dan intramural
  • 14. PENGARUH KEHAMILAN DAN PERSALINAN PADA MIOMA UTERI • Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema, terutama pada bulan – bulan pertama, mungkin karena pengaruh hormonal. • Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat berubah bentuk dan mudah terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya, sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis, terutama di tengah – tengah tumor. • Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami putaran tangkai akibat desakan uterus yang makin lama makin besar.
  • 15. TATALAKSANA • Konservatif Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan pengobatan • Medikamentosa GnRHa (Gonadotropin-Releasing Hormone Agonist) adalah: 1. Mengurangi volume uterus dan volume mioma uteri. 2. Mengurangi anemia akibat perdarahan. 3. Mengurangi perdarahan pada saat operasi. 4. Tidak diperlukan insisi yang luas pada uterus saat pengangkatan mioma. 5. Mempermudah tindakan histerektomi vaginal. 6. Mempermudah pengangkatan mioma submukosa dengan histeroskopi
  • 16. TATALAKSANA • Operatif Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Histerektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilakukan per- abdominal ataupun per – vaginam.
  • 17. PROGNOSIS • Prognosis mioma baik jika ukuran kecil dan tidak cenderung membesar. Histerektomi dengan mengangkat seluruh mioma adalah kuratif.

Editor's Notes

  1. Uterus adalah organ berongga yang terletak di rongga pelvis di antara kandung kemih di anterior dan rektum di posterior. Uterus : berbentuk piriformis atau berbentuk buah pir yang rata. Uterus nullipara berukuran panjang 6 – 8 cm sedangkan uterus multipara berukuran 9 – 10 cm. Uterus terdiri dari dua bagian utama, tetapi tidak seimbang : bagian segitiga atas – badan atau corpus, dan bagian silindris bawah – serviks yang masuk ke dalam vagina
  2. Menurut Letaknya a. Mioma submukosum : berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus, dapat tumbuh bertangkai dan menjadi polip. b. Mioma intramural : terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium c. Mioma subserosum : tumbuh ke luar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi serosa
  3. 1. Perdarahan Abnormal : hipermenore, menoragia dan dapat juga terjadi metroragia 2. Nyeri : Tumor yang besar dapat mengisi rongga pelvik dan menekan bagian tulang pelvik yang dapat menekan saraf 3. Gejala pada Penekanan Poliuria, retensio urin, retensio urin, hidroureter dan hidronefrosis, obstipasi dan tenesmia, edema tungkai dan nyeri panggul
  4. Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah. Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan pengobatan, tetapi harus diawasi perkembangan tumornya. Jika mioma lebih besar dari kehamilan 10-12 minggu, tumor yang berkembang cepat, terjadi torsi pada tangkai, perlu diambil tindakan operasi GnRHa (buseriline asetate) selama 16 minggu  mengatur reseptor gonadotropin di hipofisis  mengurangi sekresi gonadotropin  mioma lisut
  5. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum pada mioma geburt dengan cara ekstirpasi lewat vagina. Pengambilan sarang mioma subserosum dapat mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai.