Dokumen tersebut membahas tentang vitamin C, iodium, dan zat besi. Vitamin C penting untuk menangkal radikal bebas, iodium diperlukan untuk produksi hormon tiroid, dan zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin dan mengangkut oksigen.
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
1. Biologi 2017 D
Nama Anggota Kelompok V:
1. Fauziah khoirun Nisa 17030244003
2. Nur Auli Miftahul J. 17030244023
3. Amelia Rohadatul Aisy 17030244027
4. Desi Ambarwati 17030244031
2. VITAMIN C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut
dalam air dan memiliki peranan penting dalam
menangkal berbagai penyakit.
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C
termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu
menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular.
Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah
teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
3. Sejarah Penemuan Vitamin C
Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya
pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan
bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat
mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima
penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran
pada tahun 1937 untuk penemuan ini.
Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal
peranannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas
terhadap infeksi.
4. Peranan Vitamin C dalam Tubuh
Menjaga struktur kolagen
Membantu penyerapan zat besi
Mempertajam kesadaran.
Menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh.
Meningkatkan pembuangan feses atau kotoran.
Mampu menangkal nitrit penyebab kanker
5. Kebutuhan Vitamin C
Merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol,
konsumsi obat tertentu dapat meningkatkan
konsumsi vitamin C.
Selain itu stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga
meningkatkan kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh
dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur
seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol,
susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.
6. IODIUM
Iodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Sebagian besar yodium di alam terdapat di laut
di samping terdapat lapisan dalam tanah.
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat
sedikit, sekitar 75% dari yodium ini ada di dalam
kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis
hormone tiroksin, tetraiodotironin, dan triiodotironin.
Hormon-hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan
normal, perkembangan fisik dan mental hewan dan
manusia.
7. Sejarah Penemuan Iodium
Iodium ditemukan oleh kimiawan Perancis Barnard
Courtois pada tahun 1811. Courtois sedang penggalian
natrium dan kalium senyawa dari abu rumput laut.
Setelah senyawa ini dihilangkan, ia menambahkan
asam sulfat untuk memproses lebih lanjut abu. Dia
sengaja ditambahkan terlalu banyak asam dan violet
berwarna awan meletus dari massa.
Gas kental pada benda logam di dalam ruangan,
menciptakan iodium padat.
8. Peranan Iodium dalam Tubuh
Mencegah penyakit gondok
Sebagai obat antiseptik
Mencegah kretinisme
Sebagai indikator adanya kandungan pati pada sampel
makanan
Sebagai identifikasi adanya kandungan lemak/minyak
pada sampel
Mencegah Iodine Deficiency Disorders pada ibu hamil
9. Kebutuhan Iodium
Kekurangan Iodium selain dapat
menyebabkan penyakit gondok juga dapat
menyebabkan kretinisme pada pria.
Kretinisme juga gejala awal kekurangan Iodium,
Kretinisme ditandai dengan pertumbuhan bayi yang
sangat terhambat, wajah kasar dan membengkak,
perut kembung dan membesar serta bibir menebal
dan selalu terbuka.
Selain garam, iodium dapat ditemukan di rumput laut,
ikan, susu, telur, daging, sayur dan buah.
10. ZAT BESI
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat
dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan.
Zat besi memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan dan mengangkut elektron di dalam
proses pembentukan energi di dalam sel.
Untuk mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung
dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel
darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila
bergabung dengan protein di dalam sel zat besi
membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan
energi di dalam sel.
11. Sejarah Penemuan Zat Besi
Tulang dan gigi terdiri dari mineral sudah diketahui
sejak lama, tapi kalsium baru ditemukan tahun 1808.
Kalsium dalam jumlah kecil kemudian diperlukan
dalam penggumpalan darah. Pada tahun 1808,
Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial
dan meneliti kadar zat besi hewan.
Liebig mengemukakan kemungkinan zat besi sebagai
pembawa oksigen dalam eritrosit. Pada tahun 1840
penggunaan zat besi untuk menyembuhkan anemia
mendapat pengakuan.
12. Peranan Zat Besi dalam Tubuh
Membentuk hemoglobin
Sebagai zat pembawa oksigen
Mengatasi gejala umum anemia
Memaksimalkan fungsi imunitas
Membantu sistem metabolisme
Membantu menjag temperatur tubuh
13. Kebutuhan Zat Besi
Anemia merupakan efek nyata yang mudah untuk
dideteksi akibat kekurangan zat besi. Anemia sebuah
kondisi di mana kadar hemoglobin dalam sel darah
merah tidak dapat mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh. Akibatnya, fungsi organ menjadi terganggu.
Tanda dan gejala dari anemia dalah 5 L, yaitu lesu,
letih, lemah, lelah, dan lalai.
Zat besi dapat ditemukan di bayam, daging merah,
tiram, ikan, hati, kacang kedelai, bayam, tahu, dan
kentang.