SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PATOFISIOLOGI
Kekurangan Vitamin A &
Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium
KHAIRIZKA CITRA PALUPI, S.GZ, MSC, RD
KEKURANGAN VITAMIN A
 Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang penting bagi tubuh dan
mempunyai banyak manfaat bagi tubuh.
 Sifat kimia vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut
dalam lemak atau pelarut lemak. Dalam makanan biasanya vitamin A terdapat
dalam bentuk ester retinil yaitu terikat dalam asam lemak rantai panjang.
 Di dalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam dalam beberapa bentuk ikatan
kimia aktif, yaitu retinol (bentuk) alkohol, retinal (aldehida), dan asam
retinoat (bentuk asam).
PATOFISIOLOGI
 Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada pangan hewani. Pangan nabati
mengandung karotenoid yang merupakan prekursor (provitamin) A.
 Karotenoid di alam hanya dalam bentuk alfa, beta dan gama serta
kriptosantin. Vitamin A yang ada di makanan, sebagaian besar dalam bentuk
ester retinil, bernama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam
lambung.
 Di dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim
pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien diabsorpsi daripada
daripada ester retinil.
 Sebagian dari karotenoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sl
mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
PATOFISIOLOGI
 Bila tubuh memerlukan vitamin A , maka vitamin A di mobilisasi dari hati
dalam bentuk retinol yang diangkut oleh retinol binding protein (RBP) yang
disintesis di dalam hati.
 Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada reseptor pada
permulaan membran yang yang spesifik untuk RBP.
 Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan
pada cellular retinol binding protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan.
 Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan di dalam sel epitel
sebagai asam retinoat.
FUNGSI VITAMIN A
 Penglihatan normal pada cahaya remang.
 Deferensiasi sel.
 Fungsi kekebalan.
 Pertumbuhan dan perkembangan
 Pencegahan kanker dan penyakit jantung
TANDA DAN GEJALA
 XEROFTALMIA
 Xn : Rabun senja
 X1 A: Xerosis konjungtiva (kekeringan pada
konjungtiva)
 X1 B : Xerosis Konjungtiva disertai bercak
Bitot
 X2 : Xerosis Kornea (kekeringan pada kornea)
 XS : Jaringan parut pada kornea
 XF : Fundus Xeroftalmia, gambaran seperti
cendol
 Infeksi

FAKTOR RISIKO
 Diiringi penyakit defisiensi gizi lainnya yaitu asupan pangan sumber vitamin A
yang kurang dan adanya penyakit yang menghambat penyerapan vitamin A dalam
tubuh.
 pola makan tidak seimbang yaitu walaupun seseorang asupan makan sumber
vitamin A dari sayur dan buah tercukupi tetapi asupan protein dan lemak tidak
tercukupi maka akan mengganggu proses penyerapan vitamin A dalam tubuh.
 Disisi lain apabila tubuh mengalami penyakit khususnya penyakit infeksi, maka
kebutuhan tubuh akan vitamin A tinggi untuk membantu proses penyembuhan
atau untuk meningkatkan daya tahan tubuh. A
 Apabila penyakit infeksi ini terjadi pada usia anak-anak yang rentan terhadap
penyakit menular, maka penyakit KVA juga meningkat pada anak-anak.
 Hal tersebut dapat diketahui pada anak-anak yang menderita penyakit kurang
energi protein atau gizi buruk akan mengalami penyakit KVA, demikian juga pada
anak-anak yang menderita penyakit campak atau diare.
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN
YODIUM
KONSEKUENSI
GAKY
 Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan spektrum luas dari
gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental dengan
gambaran yang sangat bervariasi sesuai dengan tingkat tumbuh kembang
manusia akibat kekurangan yodium.
 Yodium adalah unsur gizi mikro yang berfungsi untuk pembentukan hormon
tiroid, tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), yang berguna dalam proses
pengembangan susunan saraf pusat dan proses tumbuh kembang manusia
Definisi
sekumpulan gejala yang timbul
karena tubuh kekurangan yodium
secara terus-menerus dalam waktu
yang lama
Perempuan dengan pembesaran kelenjar gondok dan anak
yang mengalami kreatinisme
- Dapat terjadi pada semua kelompok
umur dan tingkat ekonomi
- GAKY umumnya tidak menimbulkan
kematian
- But the most important and
widespread IDDs are varying degrees
of brain damage (which can result in
severe apathy and/or deafness).
Yodium diperlukan untuk pembentukan hormon
tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid
Penyebab
1. Kekurangan Yodium
 rendahnya intake yodium,
 zat goitrogenik dalam makanan
 rendahnya kadar yodium dalam
sumber bahan pangan dan air
1. Rendahnya intake
yodium
1. Kandungan yodium makanan & intake yodium
total sangat bervariasi,  tergantung
geokimiawi tanah.
2. Asupan yodium tumbuhan sumber makanan
pokok serta bahan pangan hewani  ikut
terpengaruh
3. kandungan yodium dapat berkurang/menyusut
selama proses pengolahan.
Cara penggunaan garam yang akan
mengakibatkan menurunnya kandungan
yodium apabila :
1. Dibubuhkan pada saat masakan mendidih, tetapi dimasukkan setelah
masakan diangkat dari tungku, karena kadar KIO3 dalam makanan akan
menurun
2. Bila makanan dalam kondisi asam, makin asam makanan makin mudah
menghilangkan KIO3 dalam makanan tersebut
Zat Goitrogenik dalam Makanan
• Goitrin  senyawa antitiroid terdapat pada tanaman dalam bentuk
precusor disebut progoitrin
• Progoitrin ditemukan pada : ketela pohon, kol, kale, brokoli, lobak,
sayur-sayuran sebangsa kubis dan turnip.
• progoitrin mudah dirusak oleh panas atau pemasakan.
Terdapat 2 macam zat goitrogenik menurut jenis asalnya yaitu :
1. Zat goitrogenik alami adalah linamarin pada singkong, getah pada
labu siam, kulit ari kacang tanah, kol dan belerang pada gunung
berapi.
2. Zat goitrogenik non alami meliputi goitrogenik dari bahan
pencemar yaitu pemakaian pupuk urea yang berlebihan, pestisida
dan bakteri coli.
Rendahnya Kadar Yodium dalam Sumber Bahan
Pangan dan Air
1. Proses erosi tanah  terkikisnya yodium dalam tanah
2. Tanah sarang yang tidak dapat menampung /menyimpan air,  yodium
meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam  akar tanaman pangan tidak
dapat menjangkau
3. Over eksploitasi tanah dan pencemaran limbah pada tanah pertanian
Penyebab
2. Faktor Blocking Agent
 Penggunaan pupuk dan pestisida yang
berlebihan
 Penggunaan bahan makanan tambahan
(“food additive”) yang berlebihan
(menghambat pemanfaatan yodium oleh
kelenjar thyroid)
3. Kekurangan selenium
konsumsinya kurang atau kandungan selenium dalam bahan makanan dan air
minum kurang
selenium merupakan komponen esensial dari enzim iodotironin 5-deiodinase
menghambat pembentukan t3 dari t4  TSH rendah
Penyebab
Penyebab
4. Pencemaran logam berat (Pb, Hg, Cd)
Menghambat pemanfaatan yodium
Logam berat membentuk ikatan yang kuat dengan senyawa kompleks yang
sulit dipecahkan (fenomena blocking agent)  yodium dalam tubuh tidak
dapat digunakan untuk pembentukan hormon tiroid.  berkurangnya hormon
tiroid  meningkatnya kadar TSH
Penyebab
5. Defisiensi protein
Dalam kelenjar gondok, tiroksin dan
triiodotironin bergabung dalam sebuah
molekul protein membentuk
thyroglobulin dan merupakan bentuk
yodium untuk disimpan.
Penyebab
6. Defisiensi Vitamin A: menurunkan sintesa hormon tiroid
7. Defisiensi Zat Besi
8. Yodium Ekses (Kelebihan Konsumsi Yodium):
Yodium dosis tinggi menghambat efek stimulasi normal TSH terhadap
proteolisis tiroglobulin sehingga mengganggu sekresi hormon tiroid.
Slide courtesy: Prof RS Gibson
Diagnosis
Indikator Menentukan Endemisitas GAKY
-indikator klinis
-indikator biokimia.
Pemilihan indikator penilaian tingkat endemisitas
GAKY di masyarakat harus mempertimbangkan
beberapa faktor antara lain :
1. Apakah teknik penilaian dapat diterima oleh
masyarakat
2. Bagaimana visibilitasnya
3. Biaya
4. Performance  indikator yang dipilih cukup
sensitiv untuk digunakan
Penilaian GAKY
 Pengukuran Kelenjar Gondok
- Palpasi
- Ultrasonografi
 Kadar Yodium Urine
 Pengukuran TSH (Tyroid Stimulating Hormone) dan Tyroglobulin
 Pengukukuran lain: Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodothyronine (T3)
Palpasi
 Palpasi dapat digunakan dalam survey di masyarakat, tetapi hasilnya kurang
akurat krn perlu tenaga yang sangat profesional, dan faktor sensitifitas setiap
petugas palpasi berbeda-beda
 Awalnya ada lima kriteria
 Selanjutnya disederhanakan menjadi 3 kriteria
Klasifi
kasi
Tanda
O
IA
IB
II
III
Normal
Kelenjar gondok teraba, lebih besar dari ruas jari
terakhir ibu jari tengah
Kelenjar gondok terlihat bila penderita tengadah
Kelenjar gondok terlihat pada posisi kepala normal
Kelenjar gondok cukup besar dan dapat dilihat pada
jarak jauh
Kriteria Pembesaran Gondok
(Sudah tidak digunakan lagi)
Klasifi
kasi
Tanda
O
I
II
Tidak ada pembesaran kelenjar gondok
Ada pembesaran kelenjar gondok tetapi tidak
terlihat
Ada pembesaran kelenjar gondok dan terlihat
pada posisi normal
Kriteria Pembesaran Gondok
Yang Disederhanakan
- Data hasil palpasi pada anak usia sekolah digunakan untuk penentuan tingkat
endemisitas suatu daerah
- Data prevalensi gondok yang digunakan adalah prevalensi gondok total (Total
Goiter Rate/TGR).
Status Endemisitas Prevalensi TGR
Non Endemik
Endemik Ringan
Endemik Sedang
Endemik Berat
< 5,0%
5,0-19,9%
20,0-29,9%
>30,0%
Kadar TSH
 Dilakukan dgn menggunakan blood spot pada kertas saring atau serum
 Peningkatan TSH terlihat pada IDD tingkat sedang atau berat
 Bukan indikator yang baik untuk menilai IDD pada anak sekolah dan
dewasa
 Blood spot TSH pada bayi baru lahir merupakan indikator yang baik  bayi
punya cadangan yodium terbatas, sehingga IDD ringan dapat terdeteksi
Tingkat endemisitas berdasarkan Kadar TSH
Kadar TSH darah
(µ/ml)
Tingkat Endemisitas
3,0-19,9
20,0-39,9
> 40,0
Ringan
Sedang
Berat
Kadar Yodium Urine
 Indikator yang baik untuk menilai IDD
 Hampir semua yodium dalam tubuh diekskresikan secara perlahan melalui
urin, dan sekitar 90% kandungan yodium yang dikonsumsi dibuang melalui
urin.
Kriteria epidemiologi untuk menilai GAKY
berdasar Median Kadar Yodium Urine
Indikator lain
 Penilaian T4 dan T3 umumnya tidak direkomendasikan
 Hasilnya kurang sensitif jika dibanding metode yang lain
 Biaya lebih mahal dan perlu alat canggih
 Membutuhkan sampel darah dalam volume yang lebih banyak
SPEKTRUM GAKI PADA MASA TUMBUH
KEMBANG (Hetzel 1987)
PEMETAAN SPEKTRUM GAKY :
1) WANITA HAMIL: abortus
2) JANIN:Lahir mati, cacat bawaan,kematian perinatal, kematian bayi ;
kretinisme, disertai/tdk oleh mental retarded;
bisu,tuli,cebol,kaku,juling,lumpuh
3) NEONATUS ; Gondok Neonatus,Hypothyroid neonatus.
4) ANAK & REMAJA : Gondok, Hypothyroid Remaja; Perkembangan fisik &
mental terganggu, retardasi pertumbuhan fisik
5) DEWASA: Gondok & berbagai komplikasinya (gangguan nafas dan susah
menelan); hypothyroid,gangguan mental, Produktivitas rendah,Gangguan
kesehatan fertilitas
Bentuk khas gondok endemik pada tiga orang
ibu Himalaya (Delange, 2000).
Kretin neurologik Kretin miksedematous
Delange, 2000
Children with neurological cretinism
Chinese adults with hypothyroid
cretinism
Women with large goitres
Women with nodular goitres
Communities at risk of iodine
deficiency
THANK YOU

More Related Content

Similar to PPT-UEU-Patofisiologi-Penyakit-Menular-Defisiensi-6 (1).pptx

Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia)
Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia) Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia)
Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia) Faura Dea
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Sinta Sari
 
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)A.p. Nugroho
 
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat BesiPPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat BesiUNESA
 
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAAsuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaSistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaYukita Akira
 
Laporan hasil praktikum biologi uji makanan
Laporan hasil praktikum biologi uji makananLaporan hasil praktikum biologi uji makanan
Laporan hasil praktikum biologi uji makananTeguh Pamungkas
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarOperator Warnet Vast Raha
 
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdfIlmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdffadhilatul huryah
 
Asuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisAsuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisichank nadar
 

Similar to PPT-UEU-Patofisiologi-Penyakit-Menular-Defisiensi-6 (1).pptx (20)

Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia)
Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia) Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia)
Mineral dan vitamin bagi tubuh (Biokimia)
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Penggunaan food table
Penggunaan food tablePenggunaan food table
Penggunaan food table
 
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
 
Asuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroidAsuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroid
 
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat BesiPPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Adek bab 1 3
Adek bab 1 3Adek bab 1 3
Adek bab 1 3
 
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAAsuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
 
Epid kesling
Epid keslingEpid kesling
Epid kesling
 
Thyroid
ThyroidThyroid
Thyroid
 
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaSistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
 
Nutrisiku
NutrisikuNutrisiku
Nutrisiku
 
Laporan hasil praktikum biologi uji makanan
Laporan hasil praktikum biologi uji makananLaporan hasil praktikum biologi uji makanan
Laporan hasil praktikum biologi uji makanan
 
5B2_TIROIDISME.pptx
5B2_TIROIDISME.pptx5B2_TIROIDISME.pptx
5B2_TIROIDISME.pptx
 
Psg biokimia
Psg biokimiaPsg biokimia
Psg biokimia
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa strumaAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
 
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdfIlmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
 
Asuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisAsuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditis
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 

PPT-UEU-Patofisiologi-Penyakit-Menular-Defisiensi-6 (1).pptx

  • 1. PATOFISIOLOGI Kekurangan Vitamin A & Gangguan Akibat Kekurangan Iodium KHAIRIZKA CITRA PALUPI, S.GZ, MSC, RD
  • 2. KEKURANGAN VITAMIN A  Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang penting bagi tubuh dan mempunyai banyak manfaat bagi tubuh.  Sifat kimia vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Dalam makanan biasanya vitamin A terdapat dalam bentuk ester retinil yaitu terikat dalam asam lemak rantai panjang.  Di dalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam dalam beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu retinol (bentuk) alkohol, retinal (aldehida), dan asam retinoat (bentuk asam).
  • 3. PATOFISIOLOGI  Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada pangan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor (provitamin) A.  Karotenoid di alam hanya dalam bentuk alfa, beta dan gama serta kriptosantin. Vitamin A yang ada di makanan, sebagaian besar dalam bentuk ester retinil, bernama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam lambung.  Di dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien diabsorpsi daripada daripada ester retinil.  Sebagian dari karotenoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sl mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
  • 4. PATOFISIOLOGI  Bila tubuh memerlukan vitamin A , maka vitamin A di mobilisasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut oleh retinol binding protein (RBP) yang disintesis di dalam hati.  Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada reseptor pada permulaan membran yang yang spesifik untuk RBP.  Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada cellular retinol binding protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan.  Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan di dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
  • 5. FUNGSI VITAMIN A  Penglihatan normal pada cahaya remang.  Deferensiasi sel.  Fungsi kekebalan.  Pertumbuhan dan perkembangan  Pencegahan kanker dan penyakit jantung
  • 6. TANDA DAN GEJALA  XEROFTALMIA  Xn : Rabun senja  X1 A: Xerosis konjungtiva (kekeringan pada konjungtiva)  X1 B : Xerosis Konjungtiva disertai bercak Bitot  X2 : Xerosis Kornea (kekeringan pada kornea)  XS : Jaringan parut pada kornea  XF : Fundus Xeroftalmia, gambaran seperti cendol  Infeksi 
  • 7. FAKTOR RISIKO  Diiringi penyakit defisiensi gizi lainnya yaitu asupan pangan sumber vitamin A yang kurang dan adanya penyakit yang menghambat penyerapan vitamin A dalam tubuh.  pola makan tidak seimbang yaitu walaupun seseorang asupan makan sumber vitamin A dari sayur dan buah tercukupi tetapi asupan protein dan lemak tidak tercukupi maka akan mengganggu proses penyerapan vitamin A dalam tubuh.  Disisi lain apabila tubuh mengalami penyakit khususnya penyakit infeksi, maka kebutuhan tubuh akan vitamin A tinggi untuk membantu proses penyembuhan atau untuk meningkatkan daya tahan tubuh. A  Apabila penyakit infeksi ini terjadi pada usia anak-anak yang rentan terhadap penyakit menular, maka penyakit KVA juga meningkat pada anak-anak.  Hal tersebut dapat diketahui pada anak-anak yang menderita penyakit kurang energi protein atau gizi buruk akan mengalami penyakit KVA, demikian juga pada anak-anak yang menderita penyakit campak atau diare.
  • 10. GAKY  Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan spektrum luas dari gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental dengan gambaran yang sangat bervariasi sesuai dengan tingkat tumbuh kembang manusia akibat kekurangan yodium.  Yodium adalah unsur gizi mikro yang berfungsi untuk pembentukan hormon tiroid, tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), yang berguna dalam proses pengembangan susunan saraf pusat dan proses tumbuh kembang manusia
  • 11. Definisi sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh kekurangan yodium secara terus-menerus dalam waktu yang lama
  • 12.
  • 13. Perempuan dengan pembesaran kelenjar gondok dan anak yang mengalami kreatinisme
  • 14. - Dapat terjadi pada semua kelompok umur dan tingkat ekonomi - GAKY umumnya tidak menimbulkan kematian - But the most important and widespread IDDs are varying degrees of brain damage (which can result in severe apathy and/or deafness).
  • 15. Yodium diperlukan untuk pembentukan hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Penyebab 1. Kekurangan Yodium  rendahnya intake yodium,  zat goitrogenik dalam makanan  rendahnya kadar yodium dalam sumber bahan pangan dan air
  • 20. 1. Rendahnya intake yodium 1. Kandungan yodium makanan & intake yodium total sangat bervariasi,  tergantung geokimiawi tanah. 2. Asupan yodium tumbuhan sumber makanan pokok serta bahan pangan hewani  ikut terpengaruh 3. kandungan yodium dapat berkurang/menyusut selama proses pengolahan.
  • 21. Cara penggunaan garam yang akan mengakibatkan menurunnya kandungan yodium apabila : 1. Dibubuhkan pada saat masakan mendidih, tetapi dimasukkan setelah masakan diangkat dari tungku, karena kadar KIO3 dalam makanan akan menurun 2. Bila makanan dalam kondisi asam, makin asam makanan makin mudah menghilangkan KIO3 dalam makanan tersebut
  • 22. Zat Goitrogenik dalam Makanan • Goitrin  senyawa antitiroid terdapat pada tanaman dalam bentuk precusor disebut progoitrin • Progoitrin ditemukan pada : ketela pohon, kol, kale, brokoli, lobak, sayur-sayuran sebangsa kubis dan turnip. • progoitrin mudah dirusak oleh panas atau pemasakan.
  • 23. Terdapat 2 macam zat goitrogenik menurut jenis asalnya yaitu : 1. Zat goitrogenik alami adalah linamarin pada singkong, getah pada labu siam, kulit ari kacang tanah, kol dan belerang pada gunung berapi. 2. Zat goitrogenik non alami meliputi goitrogenik dari bahan pencemar yaitu pemakaian pupuk urea yang berlebihan, pestisida dan bakteri coli.
  • 24. Rendahnya Kadar Yodium dalam Sumber Bahan Pangan dan Air 1. Proses erosi tanah  terkikisnya yodium dalam tanah 2. Tanah sarang yang tidak dapat menampung /menyimpan air,  yodium meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam  akar tanaman pangan tidak dapat menjangkau 3. Over eksploitasi tanah dan pencemaran limbah pada tanah pertanian
  • 25. Penyebab 2. Faktor Blocking Agent  Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan  Penggunaan bahan makanan tambahan (“food additive”) yang berlebihan (menghambat pemanfaatan yodium oleh kelenjar thyroid)
  • 26. 3. Kekurangan selenium konsumsinya kurang atau kandungan selenium dalam bahan makanan dan air minum kurang selenium merupakan komponen esensial dari enzim iodotironin 5-deiodinase menghambat pembentukan t3 dari t4  TSH rendah Penyebab
  • 27. Penyebab 4. Pencemaran logam berat (Pb, Hg, Cd) Menghambat pemanfaatan yodium Logam berat membentuk ikatan yang kuat dengan senyawa kompleks yang sulit dipecahkan (fenomena blocking agent)  yodium dalam tubuh tidak dapat digunakan untuk pembentukan hormon tiroid.  berkurangnya hormon tiroid  meningkatnya kadar TSH
  • 28. Penyebab 5. Defisiensi protein Dalam kelenjar gondok, tiroksin dan triiodotironin bergabung dalam sebuah molekul protein membentuk thyroglobulin dan merupakan bentuk yodium untuk disimpan.
  • 29. Penyebab 6. Defisiensi Vitamin A: menurunkan sintesa hormon tiroid 7. Defisiensi Zat Besi 8. Yodium Ekses (Kelebihan Konsumsi Yodium): Yodium dosis tinggi menghambat efek stimulasi normal TSH terhadap proteolisis tiroglobulin sehingga mengganggu sekresi hormon tiroid.
  • 30. Slide courtesy: Prof RS Gibson
  • 31. Diagnosis Indikator Menentukan Endemisitas GAKY -indikator klinis -indikator biokimia. Pemilihan indikator penilaian tingkat endemisitas GAKY di masyarakat harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain : 1. Apakah teknik penilaian dapat diterima oleh masyarakat 2. Bagaimana visibilitasnya 3. Biaya 4. Performance  indikator yang dipilih cukup sensitiv untuk digunakan
  • 32. Penilaian GAKY  Pengukuran Kelenjar Gondok - Palpasi - Ultrasonografi  Kadar Yodium Urine  Pengukuran TSH (Tyroid Stimulating Hormone) dan Tyroglobulin  Pengukukuran lain: Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodothyronine (T3)
  • 33. Palpasi  Palpasi dapat digunakan dalam survey di masyarakat, tetapi hasilnya kurang akurat krn perlu tenaga yang sangat profesional, dan faktor sensitifitas setiap petugas palpasi berbeda-beda  Awalnya ada lima kriteria  Selanjutnya disederhanakan menjadi 3 kriteria
  • 34. Klasifi kasi Tanda O IA IB II III Normal Kelenjar gondok teraba, lebih besar dari ruas jari terakhir ibu jari tengah Kelenjar gondok terlihat bila penderita tengadah Kelenjar gondok terlihat pada posisi kepala normal Kelenjar gondok cukup besar dan dapat dilihat pada jarak jauh Kriteria Pembesaran Gondok (Sudah tidak digunakan lagi)
  • 35. Klasifi kasi Tanda O I II Tidak ada pembesaran kelenjar gondok Ada pembesaran kelenjar gondok tetapi tidak terlihat Ada pembesaran kelenjar gondok dan terlihat pada posisi normal Kriteria Pembesaran Gondok Yang Disederhanakan
  • 36. - Data hasil palpasi pada anak usia sekolah digunakan untuk penentuan tingkat endemisitas suatu daerah - Data prevalensi gondok yang digunakan adalah prevalensi gondok total (Total Goiter Rate/TGR). Status Endemisitas Prevalensi TGR Non Endemik Endemik Ringan Endemik Sedang Endemik Berat < 5,0% 5,0-19,9% 20,0-29,9% >30,0%
  • 37. Kadar TSH  Dilakukan dgn menggunakan blood spot pada kertas saring atau serum  Peningkatan TSH terlihat pada IDD tingkat sedang atau berat  Bukan indikator yang baik untuk menilai IDD pada anak sekolah dan dewasa  Blood spot TSH pada bayi baru lahir merupakan indikator yang baik  bayi punya cadangan yodium terbatas, sehingga IDD ringan dapat terdeteksi
  • 38. Tingkat endemisitas berdasarkan Kadar TSH Kadar TSH darah (µ/ml) Tingkat Endemisitas 3,0-19,9 20,0-39,9 > 40,0 Ringan Sedang Berat
  • 39. Kadar Yodium Urine  Indikator yang baik untuk menilai IDD  Hampir semua yodium dalam tubuh diekskresikan secara perlahan melalui urin, dan sekitar 90% kandungan yodium yang dikonsumsi dibuang melalui urin.
  • 40. Kriteria epidemiologi untuk menilai GAKY berdasar Median Kadar Yodium Urine
  • 41. Indikator lain  Penilaian T4 dan T3 umumnya tidak direkomendasikan  Hasilnya kurang sensitif jika dibanding metode yang lain  Biaya lebih mahal dan perlu alat canggih  Membutuhkan sampel darah dalam volume yang lebih banyak
  • 42. SPEKTRUM GAKI PADA MASA TUMBUH KEMBANG (Hetzel 1987) PEMETAAN SPEKTRUM GAKY : 1) WANITA HAMIL: abortus 2) JANIN:Lahir mati, cacat bawaan,kematian perinatal, kematian bayi ; kretinisme, disertai/tdk oleh mental retarded; bisu,tuli,cebol,kaku,juling,lumpuh 3) NEONATUS ; Gondok Neonatus,Hypothyroid neonatus.
  • 43. 4) ANAK & REMAJA : Gondok, Hypothyroid Remaja; Perkembangan fisik & mental terganggu, retardasi pertumbuhan fisik 5) DEWASA: Gondok & berbagai komplikasinya (gangguan nafas dan susah menelan); hypothyroid,gangguan mental, Produktivitas rendah,Gangguan kesehatan fertilitas
  • 44. Bentuk khas gondok endemik pada tiga orang ibu Himalaya (Delange, 2000).
  • 45. Kretin neurologik Kretin miksedematous Delange, 2000
  • 47. Chinese adults with hypothyroid cretinism
  • 48. Women with large goitres
  • 50. Communities at risk of iodine deficiency