Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-enzim. Pada umumnya, metabolisme terdiri dari proses sintesis materi yang biasa disebut anabolisme dan proses pembongkaran materi yang biasa disebut dengan katabolisme. Materi yang direaksikan yaitu berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk mengoptimalkan terjadinya reaksi diatas diperlukan adanya senyawa yang berfungsi sebagai katalis. Mineral dan vitamin merupakan katalis reaksi tersebut.
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi 2, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
ASAM AMINO, VITAMIN, DAN MINERAL
1. FISIOLOGI HEWAN
ASAM AMINO, VITAMIN, DAN MINERAL
Disusun oleh Kelompok 6:
Kelas Biologi 2017 D
Andini Rheina Saraswati (17030244001)
Fauziah Khoirun Nisa (17030244003)
Kurnia Kharismanda (17030244013)
Helda Dwiya Lestari (17030244025)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
2. BAB I
PENDAHULUAN
Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-
enzim. Menurut Wahyuni (2013), metabolisme memiliki empat fungsi spesifik,
yaitu (1) untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya
energi dari lingkungan atau dari energi solar. (2) untuk mengubah molekul nutrien
menjadi prekusor unit pembangun bagi makro molekul nutrien menjadi prekusor
unit pembangun makro molekul sel. (3) untuk menggabungkan unit-unit
pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen
sel lainnya. (4) untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan
di dalam fungsi khusus sel. Metabolisme juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1)
Metabolisme Primer: melibatkan ratusan enzim, tetapi jika dicermati lebih lanjut,
sebenarnya memiliki lintasan tertentu umumnya sama dengan pada semua
makhluk hidup. Contoh lintasan glikolisis yang memecah molekul glukosa
menjadi asetil koenzim A. (2) Metabolisme sekunder: lintasan/jalur yang terjadi
bukan dalam kehidupan tertentu misalnya mikroba dan tanaman. Contoh:
pembentuk alkaloid pada tanaman dan pembentukkan molekul karbohidrat khusus
pada Inulin (polimer fruktosa linear). (Wahjuni, 2013)
Pada umumnya, metabolisme terdiri dari proses sintesis materi yang biasa
disebut anabolisme dan proses pembongkaran materi yang biasa disebut dengan
katabolisme. Materi yang direaksikan yaitu berupa karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral. Sumber karbohidrat, protein dan lemak dapat diubah
menjadi energi melalui proses glikolisis. Karbohidrat dan lemak harus diubah
menjadi asetil koA, sehingga dapat membentuk ATP. Beberapa protein harus
melewati proses pengubahan menjadi asam piruvat dan beberapa lagi yaitu
menjadi materi lain yang diperlukan oleh siklus Kreb. Katabolisme rangka karbon
asam amino dapat digunakan untuk pembentuk asam amino glikogenik
(karbohidrat) yaitu alanin, arginin, aspartat, sistein, glutamat, glisin, histidin,
hidroksiprolin, metionin, prolin, serin, troenin, valin; asam amino ketogenik
(lipid) yaitu leusin dan asam amino glikogenik dan ketogenik yaitu isoleusin,
lisin, fenilalanin, triptofan, tirosin. (Wulandari, 2010)
3. Untuk mengoptimalkan terjadinya reaksi diatas diperlukan adanya
senyawa yang berfungsi sebagai katalis. Mineral dan vitamin merupakan katalis
reaksi tersebut. Mineral adalah senyawa yang diperlukan dalam jumlah yang
tertentu dalam tubuh, karena beberapa mineral bisa digolongkan sebagai unsur
racun, meskipun didalam konsentrasi yang sangat kecil bisa didapatkan didalam
sel makhluk hidup (Wibawa, 2016). Sedangkan vitamin adalah materi yang
tersusun dari mineral-mineral tersebut, karena dalam gugus vitamin terdapat
logam yang bersifat racun bila konsentrasinya berlebih.
4. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. VITAMIN
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air
dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin. Vitamin yang larut dalam air,
seluruhnya diberi simbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin
larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi simbol menurut abjad (vitamin
A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di
didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin (Triana,
2006).
I. Vitamin yang larut dalam air
Fungsinya dalam biomedis. Vitamin B kompleks merupakan kofaktor dalam
berbagai reaksi enzimatik yang terdapat di dalam tubuh kita. Karena larut dalam
air, kelebihan vitamin ini akan diekskresikan ke dalam urin dan dengan demikian
jarang tertimbun dalam konsentrasi yang toksik. Penyimpanan vitamin B
kompleks bersifat terbatas (kecuali kobalamin) sebagai akibatnya vitamin B
kompleks harus dikomsumsi secara teratur (rusdiana, 2004). Berikut vitamin yang
larut dalam air :
No Nama Vitamin Sumber Fungsi Defisiensi
1. Vitamin B1 /
Thiamin
Ikan tuna,
jamur, hati
sapi, telur,
susu,
kacang-
kacangan,
dan biji-
bijian atau
Metabolisme
karbohidrat dan
asam amino.
Polyneuritis
(terganggunya
transmisi syaraf atau
jaringan syaraf
kekurangan energi)
dan beri-beri.
5. beras pecah
kulit atau
bekatulnya.
2. Vitamin B2 /
Riboflavin
Daging
jeroan, susu,
keju, lemak
ikan, telur,
sayuran
berdaun
hijau, sereal
dan produk
padi
padian yang
diperkaya
riboflavin
Metabolisme
energi
Keilosis,
glositis,sebore, dan
fotofobia
3. Niasin (asam
nikotinat
,nikotinamida,
vitamin B3 )
Daging,
ikan, ayam,
roti gandum
utuh yang
difortifikasi,
telur, susu,
sereal yang
difortifikasi
Metabolisme
energi
pelagra(sakit
tenggorokan, lidah
dan mulut), dermatitis
pada tangan, lengan,
siku, kaki, kulit serta
leher(mula-mula
merah, bengkak,
lunak, berlanjut kulit
bersisik dan kadang-
kadang luka)
4. Vitamin B5 /
Asam pantotenat
Biji-bijian,
daging
ayam,
daging sapi,
hati, ginjal,
Metabolisme
lemak
-
NB.
(karena tersusun atas
gugus sulfihidril
6. yeast,
kuning telur,
brokoli dan
kentang
sehingga vitamin ini
paling aktif secara
biologi).
5. Vitamin B6 /
(piridoksin
,pridoksal
,piridoksamin)
Beras, yeast,
sayuran,
daging, ikan
dan telur.
Metabolisme
protein dan
glikogen.
Kulit rusak dan
neuritis perifer
6. Vitamin B8 /
Biotin
Kuning
telur,
kedelai,
daging
unggas,
daging
merah dan
yeast.
Ko-enzim
dalam sintesis
glikogen, asam
amino dan
lemak
Jarang terjadi, kecuali
pada pemberian
antibiotik dalam
waktu yang lama,
karena akan
mengurangi bakteri
usus halus.
7. Vitamin B9 /
Asam folat
Sayuran
berdaun
hijau,
kacang
polong,
produk
padi-padian,
sereal yang
difortifikasi
Pembentukkan
sel darah
merah,
sintesis materi
DNA,
metabolisme
protein.
Anemia
megaloblastik
8. Vitamin B12 /
kobalamin
Daging sapi,
ikan,
kepiting,
lobster, susu
Pembentukkan
sel darah
merah,
sintesis materi
Anemia
megaloblastik,
asiduria metilmalonat
dan anemia
7. sapi dan
telur
DNA.
.
pernisiosa.
9. Kolin Hati, telur,
daging,
ayam, ikan,
kacang
kacangan,
susu
Pembentuk
neurotransmitt-
er, fosfolipid,
betaine.
Kelelahan, insomnia,
rendahnya
kemampuan ginjal
untuk
mengkonsentrasikan
urin, masalah dengan
memori, dan
ketidakseimbangan
saraf otot.
10. Vitamin C /
Asam askorbat
Jeruk,
papaya,
jambu
merah, kiwi,
cabe,
paprika,
brokoli, kol
mini, sereal
terfortifikasi
Antioksidan,
penyembuhan
luka,
pembentukkan
jaringan ikat,
fungsi imunitas
Penyakit skorbut /
skurvi.
II. Vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar,
yang semuanya adalah derivat isoprene.Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh
dalam jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Pemasokan
vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar
vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien. Begitu diabsorbsi molekul
vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein
pengikat yang spesifik (rusdiana, 2004). Berikut vitamin yang larut dalam lemak:
8. No Nama Vitamin Sumber Fungsi Defisiensi
1. Vitamin A /
Retinal
-Nabati:
daun bayam,
daun kelor,
daun
singkong,
cabe, tomat
dan wortel.
- Hewani:
hati, kuning
telur, susu
dan ikan.
Penglihatan,
kesehatan kulit
dan
jaringan epitel,
fungsi
imunitas,
terlibat dalam
ekspresi gen.
Beta
karoten
berfungsi
sebagai
antioksidan.
Rabun senja,
keratinisasi jaringan
epitel mata, paru-paru,
traktus
gastrointestinal dan
genitourinarius, yang
ditambah lagi dengan
pengurangan sekresi
mucus serta
seroftalmia akan
menimbulkan
kebutaan.
2. Vitamin D Lemak ikan,
hati, telur,
makanan
terfortifikasi
seperti susu,
sereal dan
margarin
Pembentukkan
tulang dan gigi
serta
metabolism
kalsium dan
fosfor.
Rakitis terdapat pada
anak-anak dan
osteomalasia pada
orang dewasa serta
kelainan disebabkan
oleh pelunakan tulang
yang terjadi akibat
kekurangan kalsium
dan fosfat.
3. Vitamin E /
tokoferol
Bahan-bahan
nabati,
seperti
minyak
nabati
(minyak
Pelindung
antioksidan,
sistem imun
Anemia pada bayi
yang baru lahir serta
gejala neurology.
9. kelapa dan
minyak
sawit),
kacang-
kacangan
(kedelai dan
kacang
tanah), biji-
bijian (biji
bunga
matahari dan
wijen), dan
sayuran
hijau (bayam
dan brokoli).
4. Vitamin K Sayuran
berdaun
hijau,
kacang-
kacangan,
okra,
kembang
kol, blueberi,
kiwi, anggur
Faktor
pembekuan
darah,
pembentukkan
tulang.
Terjadi oleh
malabsorbsi lemak
yang mungkin
menyertai disfungsi
pancreas, penyakit
biliaris, atrofi mukosa
intestinal atau
penyebab steatore
lainnya.Di samping
itu, sterilisasi usus
besar oleh antibiotik
juga dapat
mengakibatkan
defisiensi vitamin K.
10. B. MINERAL
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi 2, yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan sejumlah 100 mg/hari,
sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg/hari. Mineral yang
termasuk dalam mineral makro utama adalah Kalsium (Ca), Magnesium (Mg),
Sulfur (S), Kalium (K), Fosfor (P), Clorida (Cl), serta Natrium (Na). Unsur
mineral makro berperan penting dalam aktivitas fisiologis dan metabolisme tubuh.
Mineral makro berfungsi dalam pembentukan struktur sel dan jaringan,
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh baik intraseluler maupun
ekstraseluler (Darmono, 1995). Mineral mikro terdiri atas Besi (Fe), Seng (Zn),
Yodium (I), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Selenium (Se), Flour (F), Cobalt (Co).
Mineral mikro berperan sebagai esensial untuk kesehatan dan reproduksi. Berikut
ini merupakan tabel macam-macam mineral makro dan mineral mikro :
Tabel Mineral Makro dan Mineral Mikro Beserta Fungsinya
No Mineral Sumber Fungsi Defisiensi
1 Natrium Hasil laut,
susu, telur,
daging,
garam
dapur,
makanan
yang
diproses
dengan
garam dapur
- Terdapat 30
40% dalam
tulang
- Kation utama
cairan
ekstraseluler
- Mengatur
osmolaritas
cairan
Kelebihan : oedema
dan hipertensi
Kekurangan : Kejang,
apatis dan kehilangan
nafsu makan
2 Kalsium Susu dan
hasil
olahannya,
- 99% kalsium
ada di gigi dan
tulang
Kelebihan :
Sembelit, batu ginjal,
gangguan ginjal,
11. ikan, udang,
kerang,
kacang-
kacangan
- Berperan
dalam kontraksi
dan relaksasi
otot, fungsi
saraf, dan
penggumpalan
darah
gangguan absorpsi
mineral lain
Kekurangan :
Gangguan
pertumbuhan pada
anak-anak dan
osteoporosis/keropos
tulang pada orang
dewasa
3 Magnesium Coklat,
alpukat,
kacang-
kacangan,
ikan
- Berperan dlm
reaksi
penghasilan
Energi
- Membantu
aktivitas enzim
Kelebihan :
Ketidakteraturan detak
jantung, gangguan
pernafasan, tekanan
darah rendah
Kekurangan :
Kram otot, batu ginjal,
gangguan
pendengaran, depresi,
kontraksi jantung
abnormal
4 Sulfur Makanan
yang
mengandung
protein
- Meningkatkan
kemampuan
tubuh untuk
menghasilkan
antioksidan
- Sebagai efek
Kelebihan :
Kejang saat kadar
fosfat darah terlalu
tinggi
12. detoksifikasi Kekurangan:
Menimbulkan
permasalahan tulang
seperti arthritis,
Mengganggu proses
sintesis protein dalam
tubuh,
5 Kalium Buah,
sayuran,
sereal,
kacang
-kacangan,
daging, susu
- Memelihara
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
- Katalisator
dalam
metabolisme
energi, sintesis
glikogen, dan
protein
Kelebihan :
Otot lemah, muntah,
hiperkalemia akut,
gagal jantung
Kekurangan:
- Jarang terjadi selama
cukup konsumsi sayur
& buah
- Dapat terjadi jika
penyakit ginjal kronis,
muntah,
diare kronis
6 Fosfor Daging,
ayam, ikan,
telur, susu,
kacang-
kacangan,
dan sereal
-Berperan
penting dalam
mensterilisasi
tulang
Kelebihan :
Kejang
Kekurangan:
Kerusakan tulang
dengan gejala lemah
dan berkurangnya
13. nafsu makan
7 Clorida Hasil laut,
susu, telur,
daging,
garam
dapur,
makanan
yang
diproses
dengan
garam dapur
- Anion utama
cairan
ekstraseluler
- Memelihara
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
Kelebihan :
Muntah
Kekurangan :
Jarang terjadi, biasanya
diare, muntah, keringat
berlebih
8 Besi Hati,
daging,
kuning telur,
kacang
-kacangan,
sayuran
hijau
- Alat angkut
oksigen dari
paru-paru
ke jaringan
tubuh.
- Penting pula
untuk
pembentukan
myoglobulin
(pengangkut O2
di dalam otot)
Kelebihan :
Infeksi
Kekurangan :
Anemia
9 Seng Hasil laut,
kacang-
kacangan,
sayur-
- penyembuhan
luka
- sintesis DNA
- pembelahan
Kelebihan :
Mual, muntah,
kehilangan nafsu
makan, kram perut,
14. sayuran,
beras merah,
daging-
dagingan,
biji-bijian
sel
-sebagai
mineral yang
mendukung
tumbuh
kembang
normal selama
masa
kehamilan,
masa bayi, anak
dan remaja
diare, sakit kepala.
Reaksi kronis adalah
rendahnya kadar
copper, gangguan
fungsi besi,
pengurangan fungsi
kekebalan tubuh dan
penurunan HDL, serta
kerentanan terhadap
infeksi saluran kemih.
Kekurangan :
Berkurangnya nafsu
makan dan gangguan
pada sistem pertahanan
tubuh, kelainan mental
10 Yodium Garam
fortifikasi
iodium, ikan
laut
- Bagian dari
tiroksin dan
senyawa lain
yang disintesis
di kelenjar
tiroid
- Mengatur
pertumbuhan,
perkembangan,
dan laju
metabolisme
Kelebihan :
Pembesaran kelenjar
tiroid
Kekurangan :
Gondok,kreatinisme,
pembesaran kelenjar
tiroid, hambatan
mental dan
pertumbuhan
11 Mangan Tepung
gandum,
- Mampu
mengeluarkan
Kelebihan :
15. kacang-
kacangan,
daging, ikan,
dan ayam
radikal bebas
dar dalam tubuh
-Membantu
Penyerapan
Vitamin
- Membantu
Mengatur Kadar
Glukosa Dalam
Darah
Keracunan, kelainan
otak
Kekurangan :
Kejang, malnutrisi,
gangguan metabolisme
12 Tembaga Susu, sereal,
hati, daging,
dan kacang-
kacangan
Sebagai
kofaktor bagi
enzim dalam
kegiatan enzim
pernafasan
Kelebihan :
Nekrosis hati atau
serosis hati
Kekurangan :
anemia dan
osteoporosis
13 Selenium Ikan laut dan
Kerang
Antioksidan Kelebihan :
Keracunan, diare,
kelainan ginjal
Kekurangan :
Kerusakan Jantung,
Menaikkan Risiko
Stroke, Kegagalan
Organ dan Kematian
Jaringan
16. 14 Flour Air,
makanan
laut, ikan,
dan
makanan
hasil ternak
Pertumbuhan
dan
Pembentukan
struktur gigi
serta untuk
mencegah
karies gigi
Kelebihan :
Keracunan
Kekurangan :
Terjadinya kerusakan
gigi, menurunkan
kecerdasan anak
15 Cobalt Sayur-
sayuran,
tiram,
daging-
dagingan
Merupakan
bagian
komponen
vitamin B12
yang diperlukan
bagi
perkembangan
normal sel-sel
darah merah
Kelebihan :
Kekurangan :
Anemia, berkurangnya
nafsu makan
17. BAB III
PENUTUP
A. KEESIMPULAN
Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-enzim.
Pada umumnya, metabolisme terdiri dari proses sintesis materi yang biasa disebut
anabolisme dan proses pembongkaran materi yang biasa disebut dengan
katabolisme. Materi yang direaksikan yaitu berupa karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral. Untuk mengoptimalkan terjadinya reaksi diatas diperlukan
adanya senyawa yang berfungsi sebagai katalis. Mineral dan vitamin merupakan
katalis reaksi tersebut.
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air
dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan
vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan mineral merupakan komponen
anorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan kebutuhannya,
mineral dibagi menjadi 2, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
18. DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 1995. Potensial mineral deficiency diseases of Indonesian ruminant
livestock. Jakarta: Erlangga.
Titisfahreza. “Mineral”. 2 Februari 2019.
http://titisfahreza.lecture.ub.ac.id/files/2016/01/Mineral.pdf.
Rusdiana. 2004. Vitamin. Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Triana, Vivi. 2006. Macam-macam Vitamin dan Fungsinya dalam Tubuh
Manusia. Sumatera Barat: FK UNAND.
Wahjuni, Sri. 2013. Metabolisme Biokimia. Denpasar
Wibawa, A. A. Putu Putra. 2016. Metabolisme Mineral dan Air.