SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
MAKALAH EKOLOGI
KOMUNITAS KLIMAKS
Dosen Pengampu:
Dr. H. Sunu Kuntjoro, S. Si. M.Si
Oleh:
Fauziah Khoirun Nisa 17030244003
Selvira Dwi Adha 17030244007
Suci Yuliana Puspita Sari 17030244012
Syefrina Rosyada 17030244014
Mita Endah Widyawati 17030244015
Mohammad Nadhiem Zuhdi 17030244026
Gressia Katrisna Octavyani 17030244028
Biologi D 2017
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu daerah tidak tetap demikian untuk waktu yang lama. Diawali dengan
tumbuhan daerah itu segera dihuni oleh beragam spesies tumbuhan atau hewan.
Organisme-organisme ini mengubah habitat yang membuatnya sesuai bagi spesies
lain menjadi mantap. Masa pendewasaan perkembangan suatu daerah seringkali
mencapai suatu keadaan relatif stabil yang diberikan sebagai tahapan klimaks.
Selama masa perkembangan ini, penghunian suatu daerah baru, pertama-tama
oleh tumbuhan melandasi jalan bagi hewan-hewan untuk tinggal di dalamnya
disebut suksesi. Suksesi secara bertahap disebabkan oleh reaksi biotik dan
berlangsung melalui sederetan tahapan dari tahapan pelopor menuju tahapan
klimaks (Michael, 1996).
Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut
klimaks. Dikatakan bahwa dalam tingkat klimaks ini komunitas telah mencapai
homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas sudah dapat mempertahankan
kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (respon) yang terkoordinasi
dari komponen-komponennya terhadap setiap kondisi atau rangsangan yang
cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi bila suatu
komunitas telah mencapai klimaks, perubahan yang searah tidak terjadi lagi
(Resosoedarmo, 1990).
Komunitas klimaks adalah komunitas yang berada dalam keadaan setimbang
dinamis dengan lingkungannya. Spesies klimaks adalah suatu spesies yang
berhasil beradaptasi terhadap suatu habitat sehingga spesies tersebut menjadi
dominan di habitat yang bersangkutan (Onrizal, 2008).
Lingkungan sangat menentukan pembentukkan struktur komunitas klimaks.
Misalnya, jika proses suksesi berlangsung di daerah beriklim kering, maka proses
tersebut akan terhenti (klimaks) pada tahap komunitas rumput, jika berlangsung di
daerah beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti pada
komunitas (hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan
basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah “Komunitas Klimaks” adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan komunitas klimaks?
2. Apa saja macam-macam teori klimaks?
3. Bagaimana sifat fasa klimaks?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunitas klimaks?
5. Apa saja tahapan proses terjadinya komunitas klimaks?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah “Komunitas Klimaks” adalah:
1. Mengetahui pengertian komunitas klimaks.
2. Mengetahui macam-macam teori klimaks.
3. Mengetahui sifat fasa klimaks.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi komunitas klimaks.
5. Mengetahui tahapan proses terjadinya komunitas klimaks.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Komunitas Klimaks
Komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan
ekosistem disebut komunitas klimaks. Menurut Atmadja (1986), terdapat tiga fase
kolonisasi yaitu pionir, penerusan suksesi (channelling succession), dan struktur
normal komunitas sebagai klimaks. Keanekaragaman jenis mencapai puncaknya
pada fase tumpang tindih dan akan menurun apabila jenis dominan berlimpah.
Komunitas pionir sebagai koloni pertama mempunyai perbedaan tipe yang
bergantung kepada faktor lingkungannya. Komunitas klimaks ditandai oleh
dominansi tanaman yang beradaptasi terbaik dalam proses berkompetisi. Kriteria
utama dari suatu klimaks adalah keadaan komunitas yang relatif stabil dan
terpelihara baik (relatif permanen) dalam jangka waktu tertentu sepanjang
kombinasi. dan kondisi lingkungan tidak berubah.
Komunitas yang klimaks ditandai dengan adanya spesies yang berumur
panjang, toleran terhadap sinar, dan resisten. Tetapi apabila terjadi gangguan pada
hutan klimaks seperi kebakaran hutan atau tebang habis, maka site itu biasanya
akan didominasi oleh spesies pionir yang akan tumbuh baik pada tanah mineral
dan terbuka. Spesies pionir cenderung tidak menyukai naungan. Spesies tahan
naungan akan berkembang dibawah kanopi dan apabila pohon pionir mati akan
mendominasi kembali. Perubahan secara gradual menuju komunitas klimaks yang
stabil dikenal dengan sukesesi ekologi (ecologial succession) (Musyafa, 2008).
B. Teori Klimaks
1. Teori Monoklimaks
Clements (1916) menyatakan bahwa komunitas klimaks suatu kawasan
semata-mata merupakan fungsi dari iklim. Iklim merupakan faktor yang sangat
menentukan batas dari formasi klimaks. Suatu wilayah dengan iklim yang sama
dalam jangka waktu yang cukup dan bebas gangguan akan membentuk klimaks
yang sama pula. Clements tidak melihat kenyataan banyaknya variasi lokal dalam
suatu vegetasi yang telah berada dalam suatu bentuk klimaks. Variasi-variasi ini
dianggap fasa seral meskipun berada dalam keadaan yang stabil.
2. Teori Poliklimaks
Tansley (1939) menyatakan bahwa variasi lokal dalam suatu komunitas
tumbuhan perlu dipertimbangkan sebagai bentuk dari klimaks, sehingga
memungkinkan untuk mendapat mosaik berbagai bentuk klimaks dari setiap
daerah/wilayah iklim. Hal tersebut karena komunitas klimaks erat hubungannya
dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya seperti tanah, drainase, dan
berbagai faktor lainnya. Faktor iklim adalah sangat penting, tetapi faktor-faktor
lain hendaknya jangan dipandang sebagai fenomena yang bersifat temporal.
3. Teori Informasi
Teori ini dikemukakan oleh Odum dan merupakan teori sebagai jalan
tengah antara teori monoklimaks dan teori poliklimaks. Odum berpendangan
bahwa suatu komunitas baik hewan maupun vegetasi selalu memerlukan enersi
dan informasi dan pada saatnya akan menghasilkan enersi dan informasi. Suatu
sistem berkembang, pada permulaannya memerlukan enersi dan informasi
sehingga disebut sistem tersubsidi. Pada suatu saat setelah dewasa akan
menghasilkan enersi dan informasi. Sistem ini dikatakan mencapai klimaks bila
perbandingan masukan dan keluaran enersi dan informasi sama dengan satu.
Artinya hasil enersi dan informasi sama besar dengan masukan enersi dan
informasi. Sistem yang demikian ini oleh Odum disebut klimaks. Pengertian ini
berlaku sampai sekarang. Odum (1971) mengatakan bahwa komunitas untuk
mencapai klimaks akan bervariasi tidak hanya disebabkan oleh adanya perbedaan
iklim dan situasi fisiografis, tetapi ditentukan juga oleh sifat-sifat ekosistem yang
berbeda.
Whittaker (1975) merupakan penyokong monoklimaks, mengatakan
bahwa teori monoklimaks menekankan esensialitas (pentingnya) kesatuan
vegetasi yang mencapai klimaks di suatu habitat. Ahli-ahli lain seperti Oosting,
Henry, mengatakan bahwa teori poliklimaks lebih praktis. Hal ini disokong oleh
Michols, Tansley dan ahli-ahli Rusia. Smitthusen (1950), Whittaker (1975) dan
ahli ekologi Amerika yang lain menyokong konsep poliklimaks dan semuanya
percaya karena ada fakta bahwa tingkatan klimaks dinyatakan oleh lingkungan
individu serta komunitas tanaman dan bukannya oleh iklim setempat.
C. Sifat Fasa Klimaks
Fasa klimaks ini mempunyai sifat-sifat tertentu dan yang terpenting adalah:
1. Fasa klimaks merupakan sistem yang stabil dalam keseimbagannya antara
lingkungan biologi dengan lingkungan non-biologinya.
2. Komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap atau tidak berubah.
3. Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dari materi
organik, sehingga tidak ada perubahan yang berarti.
4. Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
D. Faktor yang Mempengaruhi Komunitas Klimaks
Pembentukkan komunitas klimaks sangat dipengaruhi oleh musim dan
biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan. Berdasarkan pengaruh
musim terhadap bentuknya, komunitas klimaks memiliki dua teori yaitu hipotesis
monoklimaks menyatakan bahwa pada daerah musim tertentu hanya terdapat satu
komunitas klimaks dan hipoteis poliklimaks mengemukakan bahwa komunitas
klimaks dipengaruhi oleh berbagai faktor abiotik yang salah satunya mungkin
dominant (Michael, 1995).
E. Proses Terjadinya Komunitas Klimaks
Tahap pada suksesi primer hingga klimaks:
1. Tahap perintis
Tahap perintis adalah tahap dimulainya kehidupan baru di suatu daerah yang
terkena suksesi primer. Organisme yang bisa merintis daerah tersebut disebut
organisme perintis, contohnya lichenes. Setelah ada organisme perintis,
organisme kecil lain akan mulai datang dan tumbuh.
2. Tahap intermediet
Tahap intermediet adalah tahap mulainya muncul hutan muda dengan pohon
yang tidak begitu tinggi. Dalam tahap ini akan lebih banyak variasi organisme
yang menempati daerah tersebut.
3. Tahap klimaks
Tahap klimaks ditandai dengan terbentuknya hutan yang lebih mapan dan
komunitas yang lebih kompleks di dalamnya dengan daur hidup organisme
lebih sempurna.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah)
yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan
teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif
tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat
mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya
komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap
perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
DAFTAR PUSTAKA
Atmadja, W. S. 1986. Kolonisasi dan Suksesi pada Algae Laut Bentik. Oseana,
Volume XI, Nomor 1 : 1 – 10, 1986.
Clements, F.E. 1916. Plant Succession: an Analysis of The Development of
Vegetation. Carnegie. Inst. Washington
Michael, P., 1996. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan
Laboratorium. Jakarta : UI Press.
Musyafa, Sumardi, A. Triyogo. 2008. Peranan Serangga Herbivora dalam proses
Suksesi di Hutan Pendidikan Wanagama. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Odum, Eugene. P. 1971. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada Press.
Onrizal. 2008. Petunjuk Praktikum Ekologi Hutan. Departemen Kehutanan
Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Resosoedarmo, R. S.1989. Pengantar Ekologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tansley, A. G. 1939. The British Islands and Their Vegetation Cambridge
University Press. 1939. pp. XXXVIII, 930, with 162 plates containing 418
photographs, and 179 text-figures. 45s.
Whittaker, R. H. 1975. Tropical Rain Forest of The Far East. London: Oxford
University Press.

More Related Content

What's hot

Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidDi'Özil Sanjaya
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptGoogle
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganRiska_21
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyarizka_pratiwi
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganfriska silalahi
 
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganEkologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganPapai Slt
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologirobinsyah putra
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 

What's hot (20)

Pengantar Ilmu Lingkungan
Pengantar Ilmu LingkunganPengantar Ilmu Lingkungan
Pengantar Ilmu Lingkungan
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Bioremediasi
Bioremediasi Bioremediasi
Bioremediasi
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannya
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
 
Metode matching
Metode matchingMetode matching
Metode matching
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganEkologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
faktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistemfaktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistem
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 

Similar to KOMUNITAS KLIMAKS

Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01Chyassriida Fransiska
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hiduprizki siregar
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hiduprizki siregar
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologiFauziahR
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologiFauziahR
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Nurul Afdal Haris
 
Suksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponenSuksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponenHaafizha Kiromi
 
PPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptx
PPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptxPPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptx
PPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptxBaruvideo
 
Tugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptx
Tugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptxTugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptx
Tugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptxwalieko
 
Tugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umumTugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umumsherlyoha
 
Kel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembangan
Kel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembanganKel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembangan
Kel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembanganabieko4
 

Similar to KOMUNITAS KLIMAKS (20)

Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
 
Syasrida fransiska
Syasrida fransiskaSyasrida fransiska
Syasrida fransiska
 
Syasrida fransiska
Syasrida fransiskaSyasrida fransiska
Syasrida fransiska
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidup
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidup
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
 
Suksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponenSuksesi Interaksi antar komponen
Suksesi Interaksi antar komponen
 
Biologi - Ekologi
Biologi - EkologiBiologi - Ekologi
Biologi - Ekologi
 
PPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptx
PPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptxPPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptx
PPT EKOLOGI BIOLOGI MATA KULIAH BIOLOGI .pptx
 
Tugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptx
Tugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptxTugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptx
Tugas ppt mata kuliah Ekologi Kelompok 11.pptx
 
Cyndi perbaikan
Cyndi perbaikanCyndi perbaikan
Cyndi perbaikan
 
Kerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkunganKerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkungan
 
Suksesi
SuksesiSuksesi
Suksesi
 
Tugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umumTugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umum
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
 
Kel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembangan
Kel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembanganKel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembangan
Kel 1_Ekologi Terestrial materi sejarah perkembangan
 
Eu 1 29 o42014
Eu 1 29 o42014Eu 1 29 o42014
Eu 1 29 o42014
 
Eu 1 29 o42014
Eu 1 29 o42014Eu 1 29 o42014
Eu 1 29 o42014
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

KOMUNITAS KLIMAKS

  • 1. MAKALAH EKOLOGI KOMUNITAS KLIMAKS Dosen Pengampu: Dr. H. Sunu Kuntjoro, S. Si. M.Si Oleh: Fauziah Khoirun Nisa 17030244003 Selvira Dwi Adha 17030244007 Suci Yuliana Puspita Sari 17030244012 Syefrina Rosyada 17030244014 Mita Endah Widyawati 17030244015 Mohammad Nadhiem Zuhdi 17030244026 Gressia Katrisna Octavyani 17030244028 Biologi D 2017 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2019
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu daerah tidak tetap demikian untuk waktu yang lama. Diawali dengan tumbuhan daerah itu segera dihuni oleh beragam spesies tumbuhan atau hewan. Organisme-organisme ini mengubah habitat yang membuatnya sesuai bagi spesies lain menjadi mantap. Masa pendewasaan perkembangan suatu daerah seringkali mencapai suatu keadaan relatif stabil yang diberikan sebagai tahapan klimaks. Selama masa perkembangan ini, penghunian suatu daerah baru, pertama-tama oleh tumbuhan melandasi jalan bagi hewan-hewan untuk tinggal di dalamnya disebut suksesi. Suksesi secara bertahap disebabkan oleh reaksi biotik dan berlangsung melalui sederetan tahapan dari tahapan pelopor menuju tahapan klimaks (Michael, 1996). Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks. Dikatakan bahwa dalam tingkat klimaks ini komunitas telah mencapai homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas sudah dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (respon) yang terkoordinasi dari komponen-komponennya terhadap setiap kondisi atau rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi bila suatu komunitas telah mencapai klimaks, perubahan yang searah tidak terjadi lagi (Resosoedarmo, 1990). Komunitas klimaks adalah komunitas yang berada dalam keadaan setimbang dinamis dengan lingkungannya. Spesies klimaks adalah suatu spesies yang berhasil beradaptasi terhadap suatu habitat sehingga spesies tersebut menjadi dominan di habitat yang bersangkutan (Onrizal, 2008). Lingkungan sangat menentukan pembentukkan struktur komunitas klimaks. Misalnya, jika proses suksesi berlangsung di daerah beriklim kering, maka proses tersebut akan terhenti (klimaks) pada tahap komunitas rumput, jika berlangsung di daerah beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti pada komunitas (hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropik.
  • 3. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah “Komunitas Klimaks” adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan komunitas klimaks? 2. Apa saja macam-macam teori klimaks? 3. Bagaimana sifat fasa klimaks? 4. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunitas klimaks? 5. Apa saja tahapan proses terjadinya komunitas klimaks? C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah “Komunitas Klimaks” adalah: 1. Mengetahui pengertian komunitas klimaks. 2. Mengetahui macam-macam teori klimaks. 3. Mengetahui sifat fasa klimaks. 4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi komunitas klimaks. 5. Mengetahui tahapan proses terjadinya komunitas klimaks.
  • 4. BAB II KAJIAN TEORI A. Komunitas Klimaks Komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem disebut komunitas klimaks. Menurut Atmadja (1986), terdapat tiga fase kolonisasi yaitu pionir, penerusan suksesi (channelling succession), dan struktur normal komunitas sebagai klimaks. Keanekaragaman jenis mencapai puncaknya pada fase tumpang tindih dan akan menurun apabila jenis dominan berlimpah. Komunitas pionir sebagai koloni pertama mempunyai perbedaan tipe yang bergantung kepada faktor lingkungannya. Komunitas klimaks ditandai oleh dominansi tanaman yang beradaptasi terbaik dalam proses berkompetisi. Kriteria utama dari suatu klimaks adalah keadaan komunitas yang relatif stabil dan terpelihara baik (relatif permanen) dalam jangka waktu tertentu sepanjang kombinasi. dan kondisi lingkungan tidak berubah. Komunitas yang klimaks ditandai dengan adanya spesies yang berumur panjang, toleran terhadap sinar, dan resisten. Tetapi apabila terjadi gangguan pada hutan klimaks seperi kebakaran hutan atau tebang habis, maka site itu biasanya akan didominasi oleh spesies pionir yang akan tumbuh baik pada tanah mineral dan terbuka. Spesies pionir cenderung tidak menyukai naungan. Spesies tahan naungan akan berkembang dibawah kanopi dan apabila pohon pionir mati akan mendominasi kembali. Perubahan secara gradual menuju komunitas klimaks yang stabil dikenal dengan sukesesi ekologi (ecologial succession) (Musyafa, 2008). B. Teori Klimaks 1. Teori Monoklimaks Clements (1916) menyatakan bahwa komunitas klimaks suatu kawasan semata-mata merupakan fungsi dari iklim. Iklim merupakan faktor yang sangat menentukan batas dari formasi klimaks. Suatu wilayah dengan iklim yang sama dalam jangka waktu yang cukup dan bebas gangguan akan membentuk klimaks yang sama pula. Clements tidak melihat kenyataan banyaknya variasi lokal dalam suatu vegetasi yang telah berada dalam suatu bentuk klimaks. Variasi-variasi ini dianggap fasa seral meskipun berada dalam keadaan yang stabil.
  • 5. 2. Teori Poliklimaks Tansley (1939) menyatakan bahwa variasi lokal dalam suatu komunitas tumbuhan perlu dipertimbangkan sebagai bentuk dari klimaks, sehingga memungkinkan untuk mendapat mosaik berbagai bentuk klimaks dari setiap daerah/wilayah iklim. Hal tersebut karena komunitas klimaks erat hubungannya dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya seperti tanah, drainase, dan berbagai faktor lainnya. Faktor iklim adalah sangat penting, tetapi faktor-faktor lain hendaknya jangan dipandang sebagai fenomena yang bersifat temporal. 3. Teori Informasi Teori ini dikemukakan oleh Odum dan merupakan teori sebagai jalan tengah antara teori monoklimaks dan teori poliklimaks. Odum berpendangan bahwa suatu komunitas baik hewan maupun vegetasi selalu memerlukan enersi dan informasi dan pada saatnya akan menghasilkan enersi dan informasi. Suatu sistem berkembang, pada permulaannya memerlukan enersi dan informasi sehingga disebut sistem tersubsidi. Pada suatu saat setelah dewasa akan menghasilkan enersi dan informasi. Sistem ini dikatakan mencapai klimaks bila perbandingan masukan dan keluaran enersi dan informasi sama dengan satu. Artinya hasil enersi dan informasi sama besar dengan masukan enersi dan informasi. Sistem yang demikian ini oleh Odum disebut klimaks. Pengertian ini berlaku sampai sekarang. Odum (1971) mengatakan bahwa komunitas untuk mencapai klimaks akan bervariasi tidak hanya disebabkan oleh adanya perbedaan iklim dan situasi fisiografis, tetapi ditentukan juga oleh sifat-sifat ekosistem yang berbeda. Whittaker (1975) merupakan penyokong monoklimaks, mengatakan bahwa teori monoklimaks menekankan esensialitas (pentingnya) kesatuan vegetasi yang mencapai klimaks di suatu habitat. Ahli-ahli lain seperti Oosting, Henry, mengatakan bahwa teori poliklimaks lebih praktis. Hal ini disokong oleh Michols, Tansley dan ahli-ahli Rusia. Smitthusen (1950), Whittaker (1975) dan ahli ekologi Amerika yang lain menyokong konsep poliklimaks dan semuanya percaya karena ada fakta bahwa tingkatan klimaks dinyatakan oleh lingkungan individu serta komunitas tanaman dan bukannya oleh iklim setempat.
  • 6. C. Sifat Fasa Klimaks Fasa klimaks ini mempunyai sifat-sifat tertentu dan yang terpenting adalah: 1. Fasa klimaks merupakan sistem yang stabil dalam keseimbagannya antara lingkungan biologi dengan lingkungan non-biologinya. 2. Komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap atau tidak berubah. 3. Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dari materi organik, sehingga tidak ada perubahan yang berarti. 4. Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri. D. Faktor yang Mempengaruhi Komunitas Klimaks Pembentukkan komunitas klimaks sangat dipengaruhi oleh musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan. Berdasarkan pengaruh musim terhadap bentuknya, komunitas klimaks memiliki dua teori yaitu hipotesis monoklimaks menyatakan bahwa pada daerah musim tertentu hanya terdapat satu komunitas klimaks dan hipoteis poliklimaks mengemukakan bahwa komunitas klimaks dipengaruhi oleh berbagai faktor abiotik yang salah satunya mungkin dominant (Michael, 1995). E. Proses Terjadinya Komunitas Klimaks Tahap pada suksesi primer hingga klimaks: 1. Tahap perintis Tahap perintis adalah tahap dimulainya kehidupan baru di suatu daerah yang terkena suksesi primer. Organisme yang bisa merintis daerah tersebut disebut organisme perintis, contohnya lichenes. Setelah ada organisme perintis, organisme kecil lain akan mulai datang dan tumbuh. 2. Tahap intermediet Tahap intermediet adalah tahap mulainya muncul hutan muda dengan pohon yang tidak begitu tinggi. Dalam tahap ini akan lebih banyak variasi organisme yang menempati daerah tersebut.
  • 7. 3. Tahap klimaks Tahap klimaks ditandai dengan terbentuknya hutan yang lebih mapan dan komunitas yang lebih kompleks di dalamnya dengan daur hidup organisme lebih sempurna.
  • 8. BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem. 2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi. 3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri. 4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan. 5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Atmadja, W. S. 1986. Kolonisasi dan Suksesi pada Algae Laut Bentik. Oseana, Volume XI, Nomor 1 : 1 – 10, 1986. Clements, F.E. 1916. Plant Succession: an Analysis of The Development of Vegetation. Carnegie. Inst. Washington Michael, P., 1996. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta : UI Press. Musyafa, Sumardi, A. Triyogo. 2008. Peranan Serangga Herbivora dalam proses Suksesi di Hutan Pendidikan Wanagama. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Odum, Eugene. P. 1971. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Onrizal. 2008. Petunjuk Praktikum Ekologi Hutan. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara. Resosoedarmo, R. S.1989. Pengantar Ekologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tansley, A. G. 1939. The British Islands and Their Vegetation Cambridge University Press. 1939. pp. XXXVIII, 930, with 162 plates containing 418 photographs, and 179 text-figures. 45s. Whittaker, R. H. 1975. Tropical Rain Forest of The Far East. London: Oxford University Press.