SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PEMBULUH DARAH PADA EKOR IKAN
KEPALA TIMAH
Pelaksanaan: Rabu, 10 April 2019
Dosen : Dr. Raharjo, M.Si.
Dra. Nur Kuswanti, M.Sc.St.
Nur Qomariyah, S.Pd., M.Si.
Erlix R. Purnama, M.Si.
Disusun oleh Kelompok 6 (Kelas Biologi 2017 D):
Andini Rheina Saraswati (17030244001)
Fauziah Khoirun Nisa (17030244003)
Kurnia Kharismanda (17030244013)
Princessa Nandita F. (17030244021)
Helda Dwiya Lestari (17030244025)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
TAHUN 2019
A. JUDUL
Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah.
B. TUJUAN
Membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah.
C. DASAR TEORI
Ikan kepala timah mempunyai sistem peredaran darah tertutup, yang
berarti darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan
langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan
perantara difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke
jantung melalui pembuluh yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan
seri ke dua disebut sistem vena. Pada sistem peredaran darah, jantung adalah
organ utama yang bertindak sebagai pompa tekan serta merangkap sebagai pompa
hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke
seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena
dan kembali ke jantung. Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran
darah tunggal (Campbell, 2007).
Pada dasarnya pembuluh darah dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
arteri, vena dan kapiler. Selain pembuluh darah tersebut ada pembuluh darah yang
strukturnya lebih kecil, yaitu arteriol dan venula.
a. Arteri dan Arteriol
Arteri adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi
jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju
ke bagian- bagian tubuh. Biasanya membawa darah yang kaya dengan
oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan
yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub
endothelium.
Menurut Eroschenko tahun 2010 arteri memiliki lapisan muskuler
yang tebal. Sel-sel ini bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta
kolagen dan proteoglikan
Arteriol adalah pembuluh resistensi utama. Resistensi mereka yang
tinggi menyebabkan penurunan drastis tekanan rata-rata antara arteri dan
kapiler. Penurunan ini meningkatkan aliran darah dengan berperan
menimbulkan perbedaan tekanan antara jantung dan jaringan (Campbell,
2007). Arteriola merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus),
berdiameter kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang
sempit. Memiliki tunika intima dengan tanpa lapisan subendotel dan
umumnya tidak mempunyai membrana elastik interna. Lapisan media
adalah lapisan sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. Lapisan
adventisia tipis, tidak berkembang dengan baik dantidak menunjukkan
adanya membrana elastik externa (Eroschenko, 2010).
b. Vena dan venula
Vena adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke
jantung Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai
dinding yan lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada
ukura diameter yang sama (Campbell, 2007). Menurut Signh tahun 2011
Vena ukuran kecil atau sedang dan mempunyai garis tengah 1 – 9 mm,
bagian dalam dari vena yang mengalami tekana hidrostatik tinggi,
umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena
umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan
darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari
dinding ke jantung.
Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot
yang relative lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan
venula terdapat sfingter postkapiler. Menurut Signh tahun 2011 ciri
venula, garis tengah 0,2 – 1 mm, ditandai oleh tunika intima yang terdiri
atas endotel, tunika media tebal yang terdiri atas lapisan sel otot polos, dan
lapisan adventisia merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri atas
jaringan penyambung yang kaya akan serabut-serabut kolagen..
c. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh mikroskopis dengan dinding sangat tipis
dan berpori (Campbell, 2007). Pembuluh kapiler merupakan tabung
endotel sederhana yang menghubungkan sisi arteri dan vena dari sistem
peredaran darah. Jaringan kerja pembuluh ini disebut hamparan kapiler
yang menginfiltrasi setiap jaringan. Melalui dinding tipis kapiler inilah
zat-zat kimia termasuk gas yang dipertukarkan antara darah dan cairan
interstial yang mengelilingi sel tersebut (Kumar et. al., 2007).
Menurut Price dan Wilson tahun 2005 Kapiler memiliki garis
tengah pembuluh kapiler berkisar antara 7-9 mikron (kira-kira sesuai
dengan garis tengah eritrosit) dan membentuk jaring-jaring saluran-saluran
halus. Susunan jaring-jaring tersebut berbeda ukuran dan bentuknya pada
organ yang berbeda. Tingkat metabolisme suatu organ menentukan
kepadatan jaringannya (Junquiera, 2007). Jaring-jaring kapiler demikian
luas tetapi ada beberapa tempat yang pembuluhnya sedikit yaitu pada
tendon, saraf, jaringan otot polos, dan membran serosa. Pembuluh kapiler
biasanya berjalan berkelok-kelok tidak beraturan.
D. ALAT DAN BAHAN
 Bahan :
1. Alkohol 0,5%
2. Aquades
3. Ikan kepala timah
4. Kapas
 Alat
1. Gelas kimia
2. Cawan petri
3. Gelas obyek
4. Pipet
5. Kaca penutup
6. Mikroskop stereo
E. CARA KERJA
1. Ke dalam gelas kimia yang berisi larutan alkohol 0,5%, masukkan satu ekor
ikan kepala timah yang cukup besar. Biarkan ikan tersebut itu sampai tidak sadar.
Jangan menggunakan ikan yang terlalu kecil, sebab mudah mati sehingga tidak
bisa diamati dalam waktu yang lama.
2. Pindahkan seekor ikan kepala timah tersebut ke dalam cawan petri/gelas obyek
datar yang berisi sedikit air dengan tubuh miring. Apabila ikan diletakkan di atas
gelas obyek datar, tutup bagian kepala dengan kapas basah. Keringkan permukaan
ekor ikan yang menghadap ke lensa mikroskop dengan kapas.
3. Amati di bawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekornya yang
transparan dengan perbesaran 10x10. Setelah mendapatkan bidang pandang yang
baik, amati pembuluh kapiler, arteriol, dan venule dengan perbesaran 10x40.
4. Perhatikan jalannya darah dalam masing-masing pembuluh darah. Tentukan
arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena berdasarkan:
a. Besar pembuluh
b. Arah aliran darah
c. Kecepatan alir darah
d. Jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh
5. Gambarkan sebagian dari rangkaian pembuluh darah, yang mempunyai 5
macam pembuluh darah tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah
No Poin-Poin Arteri Arteriol Kapiler Venula Vena
1. Besar Pembuluh ++++ +++ + ++ +++
2. Arah Aliran
Darah
Dari
jantung
ke
arteriol
Dari
arteri ke
kapiler
Dari
arteriol
ke venula
Dari
kapiler
ke vena
Dari
venula ke
jantung
3. Kecepatan Alir
Darah
++++ ++ + ++ +++
4. Struktur Fluktuatif Konstan Konstan Konstan Fluktuatif
5. Jumlah darah
yang bisa
melewati
diameter
pembuluh
++++ +++ + ++ +++
Keterangan:
+ : Kecil / sedikit / lambat
++ : Sedang / sedang / sedang
+++ : Besar / banyak / cepat
++++ : Sangat besar / sangat banyak / sangat cepat
Berikut gambar hasil pengamatan pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah :
a b
c
Keterangan pembuluh
darah pada ekor ikan kepala
timah :
a : Vena
b: Venula
c : Arteriola
d : Kapiler
e : Arteri
d
e
Gambar 1. Hasil pengamatan pembuluh darah
ekor ikan kepala timah.
G. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berikut gambar pembuluh darah pada ikan :
Gambar 2. Pembuluh Darah pada Ikan (Ubaidillah, 2019)
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh besar pembuluh yang paling besar
dimilki oleh arteri namun memiliki diameter dalam yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan vena. Hal tersebut dikarenakan pembuluh arteri memiliki
struktur dinding yang tebal dan elastis, ketebalan tersebut disebabkan oleh lapisan
penyusun dinding tersebut yang terdiri dari lapisan terdalam adalah tunika intima
yang terdiri dari epitel selapis gepeng atau endotel, dan jaringan ikat subendotel
dibawahnya. Lapisan tengah adalah tunika media, terutama terdiri dari serat oto
polos dan otot polos ini menghasilkan matriks ekstraselular. Lapisan terluar
adalah tunika 7 adventisia yang terdiri dari serat jaringan ikat kolagen dan elastik,
terutama kolagen tipe I. Dinding sebagian arteri muskular juga memperlihatkan
dua pita serat elastik bergelombang dan tipis yang disebut lamina elastika interna
dan lamina elastika ekstrna. Lamina elastika interna berada diantara tunika intima
dan media, sedangkan lamina elastika eksterna berada diantara tunika media
dan adventisia. (Eroschenko, 2010). Hal tersebutlah yang menyebabkan kecepatan
alir darah di arteri sangat cepat karena semakin kecil diameter suatu pembuluh
darah maka semakin cepat alir darah pada pembuluh darah tersebut. Hal tersebut
juga mempengaruhi jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh darah
tersebut karena semakin cepat aliran darah yang melewati pembuluh darah
tersebut maka semakin banyak pula darah yang melewati pembuluh darah
tersebut. Kemudian untuk arah aliran darah arteri yaitu dari jantung menuju ke
arteriol, hal tersebut sesuai dengan yang disebutkan oleh Yuwono (2001) bahwa
arteri merupakan pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau
saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian
tubuh. Berdasarkan strukturnya pembuluh arteri tergolong fluktuatif hal tersebut
karena aliran darahnya tidak tetap dan selalu berubah-ubah tergantung kondisi
jantung ketika memompa darah, bisa saja dalam kondisi tertentu darah mengalir
sangat cepat atau sebaliknya dalam pembuluh darah tersebut.
Gambar 3. Struktur Dinding Pembuluh Arteri
(Encyclopaedia Britannica,2008)
Pembuluh darah arteriol memiliki besar pembuluh darah yang besar.
Arteriol juga memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol
secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa
kali lipat, sehingga mempunyai kemampuan untuk mengubah aliran darah di dasar
setiap jaringan sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan. Dinding arteriol
mengandung lebih sedikit lapisan jaringan elastik tetapi lebih banyak otot polos
(Campbell, 2003). Hal tersebut dapat mempengaruhi kecepatan aliran darah dan
jumlah darah yang dapat melewati diameter pembuluh darah tersebut. Kecepatan
aliran darah di arteriol sedang dan jumlah darah yang melewati diameter
pembuluh darah tersebut banyak karena setelah arteriol masuk ke saluran akar,
otot polos yang menutupinya berkurang dan sejalan dengan itu volumenya
meningkat, hal ini akan menurunkan kecepatan aliran darah (Campbell, 2003).
Kemudian arah aliran darah pembuluh darah arteriol yaitu dari arteri ke kapiler.
Berdasarkan strukturnya pembuluh arteriol tergolong konstan hal tersebut karena
aliran darahnya tidak berubah-ubah atau tetap.
Pembuluh darah kapiler memiliki besar pembuluh yang kecil, menurut
Guyton & Hall (2006) Pembuluh darah kapiler termasuk dalam jenis
mikrosirkulasi di mana mikrosirkulasi merupakan rangkaian pembuluh darah kecil
meliputi arteri-arteriol-kapiler-venula-vena. Kecepatan aliran darah pada kapiler
lambat, hal tersebut dikarenakan dinding tersebut hanya mempunyai ketebalan
sekitar 0,5 mikrometer dengan diameter internalnya 4-9 mikrometer (Guyton &
Hall, 2006). Hal ini membuat sel darah merah yang melewati kapiler harus satu
per satu atau single file dan isi dalam plasma dapat berkontak langsung dengan
bagian dalam dinding kapiler atau hanya terpisah oleh jarak yang sangat pendek
(Sherwood, 2012). Secara fisiologis, darah tidak selalu mengalir terus menerus
pada kapiler namun secara intermitten artinya, akan berhenti sejenak setelah
mengalir selama beberapa detik atau menit (Guyton & Hall, 2006). Aliran yang
terjadi di dalam kapiler mempunyai kecepatan yang lambat dibanding aliran pada
aorta. Hal ini terjadi karena luas penampang total kapiler berukuran 1.300 kali
lebih besar dibandingkan dengan luas penampang aorta (Sherwood, 2012). Aliran
yang lambat ini membuat tersedianya waktu yang cukup untuk pertukaran nutrisi
dan sisa metabolisme antara darah dan sel jaringan. Pertukaran zat yang terjadi di
kapiler bergantung pada permeabilitas membran dinding kapiler terhadap bahan
yang dipertukarkan (Silverthorn, 2013). Jumlah darah yang bisa melewati
diameter pembuluh yaitu sedikit hal tersebut dikarenakan ukuran kapiler yang
sangat kecil di mana dinding pada pembuluh darah kapiler tersusun dari lapisan
uniseluler sel endotel dan dikelilingi oleh membran basal yang sangat tipis
(Guyton & Hall, 2006). Arah aliran darah pada pembuluh darah kapiler yaitu dari
arteriol ke venula, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Silverthorn (2013)
bahwa mikrosirkulasi dimulai dari darah yang dibawa oleh arteri-arteriol menjauhi
jantung dan selanjutnya menuju kapiler yang akan terjadi pertukaran materi
berupa nutrisi ke sel jaringan. Aliran darah dari kapiler akan menuju venula yaitu
pembuluh darah kecil namun memiliki kemiripan dengan kapiler. Berdasarkan
strukturnya pembuluh kapiler tergolong konstan hal tersebut karena aliran
darahnya tidak berubah-ubah atau tetap.
Gambar 4. Anatomi Pembuluh Darah
Kapiler (Sherwood, 2012).
Pembuluh darah venula memiliki besar pembuluh yang sedang. Venula
memiliki struktur dinding lebih tipis daripada dinding pembuluh arteri dan terdiri
dari lapisan endhotelium (Campbell, 2003). Kecepatan aliran darahnya sedang
karena tekanan darah di dalam venula dan vena jauh lebih kecil daripada tekanan
di dalam arteri (Campbell, 2003). Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah darah
yang bisa melewati diameter pembuluh darah tersebut menjadi sedang. Arah
aliran darah pada pembuluh darah venula yaitu dari kapiler menuju vena, hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Campbell (2003) bahwa venula mengalirkan
darah dari kapiler ke dalam pembuluh darah, untuk kembali ke jantung,
mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena
yang semakin besar. Berdasarkan strukturnya pembuluh venula tergolong konstan
hal tersebut karena aliran pembuluh darahnya tidak berubah-ubah atau tetap.
Pembuluh darah vena memiliki besar pembuluh darah yang besar. Vena
memiliki struktur dinding yang umumnya tidak berotot seperti pada pembuluh
arteri. Karena tekanan darah di dalam vena rendah, maka konstraksi otot rangka
sangat membantu mengalirkan darah kembali ke jantung. Dinding (struktur luar)
dari pembuluh darah terdiri dari tiga lapisan jaringan yang lebih tipis dan kurang
elastis dibandingkan dengan lapisan arteri yang sesuai. Pembuluh vena
mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung (Sloane, 2012). Struktur tersebut dapat mempengaruhi kecepatan
aliran darah pada pembuluh vena yaitu cepat. Selain itu juga dapat mempengaruhi
jumlah darah yang dapat melewati diameter pembuluh darah tersebut yaitu
banyak, hal tersebut karena ukuran diameter lubang pembuluh darah tersebut
besar (Sloane, 2012). Arah aliran darahnya yaitu dari venula menuju ke jantung,
hal tersebut sesuai dengan pernyataan Silverthorn (2013) bahwa darah dari venula
akan menuju vena yang mempunyai diameter lebih besar dan akan terus mengalir
menuju jantung. Berdasarkan strukturnya pembuluh vena tergolong fluktuatif hal
tersebut sesuai dengan pendapat Sloane (2012) pada vena terjadi fluktuasi (naik
turun) aliran darah kembali.
Berdasarkan hasil pengamtan maka dapat diketahui perbedaan antara
arteri, vena, arteriol, kapiler dan venula yaitu berdasarkan urutan besar pembuluh
mulai dari yang paling besar hingga terkecil yaitu arteri, vena, arteriol, venula dan
kapiler. Kemudian untuk aliran darah pembuluh arteri dari jantung ke pembuluh
arteriol, dan pembuluh arteriol dari pembuluh arteri ke pembuluh kapiler, dan
pembuluh kapiler dari pembuluh arteriol ke pembuluh venula, dan pembuluh
venula dari pembuluh kapiler ke pembuluh vena, dan untuk pembuluh vena dari
pembuluh venula ke jantung. Lalu untuk kecepatan aliran darah mulai dari yang
sangat cepat hingga lambat yaitu pembuluh darah arteri, vena, arteriol, venula,
setelah itu kapiler. Berdasarkan jumlah darah yang bisa melewati diameter
pembuluh, arteri memiliki jumlah yang sangat banyak, vena memilki jumlah yang
banyak, arteriol juga memilki jumlah yang banyak, venula memiliki jumlah yang
sedang dan kapiler memiliki jumlah yang sedikit. Kemudian berdasarkan
strukturnya diperoleh untuk pembuluh arteri dan vena memiliki struktur yang
fluktuatif, dan untuk struktur yang konstan dimiliki oleh pembuluh arteriol, venula
dan kapiler. Pembuluh darah yang memiliki kecepatan aliran darah tidak konstan
atau fluktuatif yaitu pembuluh arteri dan vena, dan untuk pembuluh darah yang
memiliki kecepatan aliran darah konstan dimiliki oleh pembuluh arteriol, venula
dan kapiler. Perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena ditinjau dari
struktur dan fungsi yaitu untuk pembuluh darah arteri memiliki struktur besar
pembuluh yang sangat besar dan memiliki struktur dinding yang tebal dan elastis
dan terdiri dari tiga lapisan yaitu intima, endothelium, dan subendothelium. Fungsinya
untuk menyalurkan darah yang keluar dari insang menuju ke seluruh tubuh. Pembuluh
darah arteri mengandung banyak oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh ikan (Puspa,
2015). Kemudian untuk pembuluh darah vena memiliki struktur besar pembuluh yang
besar dan memiliki dinding yang lebih tipis dari arteri namun ukuran rongganya
jauh lebih besar dari arteri. Dinding vena sangat elastis dan aktif berkontraksi
sehingga mampu memompa darah sampai ke jantung. Fungsinya yaitu sebagai
pembuluh darah balik yang alirannya bertujuan ke jantung (Puspa, 2015).
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan,
1. Arteri memiliki besar pembuluh yang sangat besar dan kapiler memiliki besar
pembuluh yang kecil.
2. Arah aliran yang meninggalkan jantung ke seluruh tubuh adalah arteri dan
arteriol, sedangkan yang menuju ke arah jantung adalah vena dan venula. Kapiler
memiliki arah dari seluruh tubuh dan jantung.
3. Arteri memiliki kecepatan aliran yang sangat cepat, sedangkan kapiler memiliki
kecepatan aliran yang lambat.
4. Jumlah darah yang banyak dapat melewati pembuluh arteri, sedangkan
pembuluh kapiler dilewati sedikit darah.
I. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2.Jakarta: Erlangga.
Campbell. 2007. Biology 8th Edition. San Fransisco: Pearson Education, Inc.
Encyclopedia Britanica Article. Human Artery. 2008. Citation available from :
www.britanica.com. acces April 13th , 2019.
Eroschenko VP. 2010. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional Edisi
11. Jakarta: EGC. Hlm: 324-6, 331, 342.
Guyton, A., & Hall, J. (2006). Textbook of medical physiology 11th edition.
Philadhelphia: Elsevier Saunders
Junqueira LC dan Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks dan Atlas Edisi 10.
Jakarta: EGC. Hlm: 318-33.
Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7; ali
Bahasa, Brahm U, Pendt ;editor Bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto,
Nurwany Darmaniah, Nanda Wulandari.-ed.7-Jakarta: EGC.
Price S dan Wilson L. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Edisi: Ke-5. Jakarta: EGC. Hlm: 2:472-511.
Puspa, Agina. 2015. Sistem Peredaran Darah pada Ikan.
https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-peredarah-darah-pada-ikan diakses
tanggal 13 April 2019.
Sherwood, L. (2012). Human physiology: From cells to systems 7th edition.
California: Thomson Learning
Silverthorn, D, U. (2013). Human physiology an integrated approach 6th edition.
United States: Pearson
Singh, A., 2011, Wound Healing Potential of Some Medical Plants, Int. J. Pharm.
Sci. Rev. Res., 9 (1): 136-145.
Sloane, Ethel.2012.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC.
Ubaidillah, Muhammad. 2019. Sistem Peredaran Darah Ikan. Purwokerto:
Universitas Jendral Sudirman.
Yuwono, Edi. 2001. Handbook Fisiologi Hewan. Fakultas Biologi. UNSOED.
Purwakarta.
J. LAMPIRAN
Arteriol
Arteri
Kapiler
Venula
Vena

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungSelly Noviyanty Yunus
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganRicky Ramadhan
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Selyuliartiramli
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkungan
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 

Similar to Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah

Pembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikanPembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikanSilil Inayrus
 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxDekaMuliya1
 
Bab 4 sistem peredaran darah
Bab 4 sistem peredaran darahBab 4 sistem peredaran darah
Bab 4 sistem peredaran daraharpidaningsi
 
Sistem peredaran darah
Sistem   peredaran   darahSistem   peredaran   darah
Sistem peredaran darahAnnaSyafrotul
 
Pembuluh Darah.pptx
Pembuluh Darah.pptxPembuluh Darah.pptx
Pembuluh Darah.pptxDWICOM
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerOperator Warnet Vast Raha
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiahatmaja
 
CARDIOVASKULER.ppt
CARDIOVASKULER.pptCARDIOVASKULER.ppt
CARDIOVASKULER.pptPancaBio1
 
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XISistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XIamrinarosada7x
 
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)stikesby kebidanan
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahBhyna ChelaLu
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaFajar Hartanto
 

Similar to Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah (20)

Pembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikanPembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikan
 
Pembuluh Darah Kapiler
Pembuluh Darah KapilerPembuluh Darah Kapiler
Pembuluh Darah Kapiler
 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
 
Bab 4 sistem peredaran darah
Bab 4 sistem peredaran darahBab 4 sistem peredaran darah
Bab 4 sistem peredaran darah
 
Kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA Kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem peredaran darah
Sistem   peredaran   darahSistem   peredaran   darah
Sistem peredaran darah
 
Pembuluh Darah.pptx
Pembuluh Darah.pptxPembuluh Darah.pptx
Pembuluh Darah.pptx
 
Makalah histo
Makalah histoMakalah histo
Makalah histo
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 
CARDIOVASKULER.ppt
CARDIOVASKULER.pptCARDIOVASKULER.ppt
CARDIOVASKULER.ppt
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XISistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
 
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Modul 2 kb 5
Modul 2 kb 5Modul 2 kb 5
Modul 2 kb 5
 
pertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptxpertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptx
 
Askep kardiovaskuler
Askep kardiovaskulerAskep kardiovaskuler
Askep kardiovaskuler
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutUNESA
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah

  • 1. PEMBULUH DARAH PADA EKOR IKAN KEPALA TIMAH Pelaksanaan: Rabu, 10 April 2019 Dosen : Dr. Raharjo, M.Si. Dra. Nur Kuswanti, M.Sc.St. Nur Qomariyah, S.Pd., M.Si. Erlix R. Purnama, M.Si. Disusun oleh Kelompok 6 (Kelas Biologi 2017 D): Andini Rheina Saraswati (17030244001) Fauziah Khoirun Nisa (17030244003) Kurnia Kharismanda (17030244013) Princessa Nandita F. (17030244021) Helda Dwiya Lestari (17030244025) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI TAHUN 2019
  • 2. A. JUDUL Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah. B. TUJUAN Membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah. C. DASAR TEORI Ikan kepala timah mempunyai sistem peredaran darah tertutup, yang berarti darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantara difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Pada sistem peredaran darah, jantung adalah organ utama yang bertindak sebagai pompa tekan serta merangkap sebagai pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal (Campbell, 2007). Pada dasarnya pembuluh darah dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : arteri, vena dan kapiler. Selain pembuluh darah tersebut ada pembuluh darah yang strukturnya lebih kecil, yaitu arteriol dan venula. a. Arteri dan Arteriol Arteri adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian- bagian tubuh. Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium. Menurut Eroschenko tahun 2010 arteri memiliki lapisan muskuler yang tebal. Sel-sel ini bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen dan proteoglikan
  • 3. Arteriol adalah pembuluh resistensi utama. Resistensi mereka yang tinggi menyebabkan penurunan drastis tekanan rata-rata antara arteri dan kapiler. Penurunan ini meningkatkan aliran darah dengan berperan menimbulkan perbedaan tekanan antara jantung dan jaringan (Campbell, 2007). Arteriola merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), berdiameter kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit. Memiliki tunika intima dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak mempunyai membrana elastik interna. Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. Lapisan adventisia tipis, tidak berkembang dengan baik dantidak menunjukkan adanya membrana elastik externa (Eroschenko, 2010). b. Vena dan venula Vena adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yan lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukura diameter yang sama (Campbell, 2007). Menurut Signh tahun 2011 Vena ukuran kecil atau sedang dan mempunyai garis tengah 1 – 9 mm, bagian dalam dari vena yang mengalami tekana hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung. Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang relative lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan venula terdapat sfingter postkapiler. Menurut Signh tahun 2011 ciri venula, garis tengah 0,2 – 1 mm, ditandai oleh tunika intima yang terdiri atas endotel, tunika media tebal yang terdiri atas lapisan sel otot polos, dan lapisan adventisia merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri atas jaringan penyambung yang kaya akan serabut-serabut kolagen.. c. Kapiler Kapiler adalah pembuluh mikroskopis dengan dinding sangat tipis dan berpori (Campbell, 2007). Pembuluh kapiler merupakan tabung
  • 4. endotel sederhana yang menghubungkan sisi arteri dan vena dari sistem peredaran darah. Jaringan kerja pembuluh ini disebut hamparan kapiler yang menginfiltrasi setiap jaringan. Melalui dinding tipis kapiler inilah zat-zat kimia termasuk gas yang dipertukarkan antara darah dan cairan interstial yang mengelilingi sel tersebut (Kumar et. al., 2007). Menurut Price dan Wilson tahun 2005 Kapiler memiliki garis tengah pembuluh kapiler berkisar antara 7-9 mikron (kira-kira sesuai dengan garis tengah eritrosit) dan membentuk jaring-jaring saluran-saluran halus. Susunan jaring-jaring tersebut berbeda ukuran dan bentuknya pada organ yang berbeda. Tingkat metabolisme suatu organ menentukan kepadatan jaringannya (Junquiera, 2007). Jaring-jaring kapiler demikian luas tetapi ada beberapa tempat yang pembuluhnya sedikit yaitu pada tendon, saraf, jaringan otot polos, dan membran serosa. Pembuluh kapiler biasanya berjalan berkelok-kelok tidak beraturan. D. ALAT DAN BAHAN  Bahan : 1. Alkohol 0,5% 2. Aquades 3. Ikan kepala timah 4. Kapas  Alat 1. Gelas kimia 2. Cawan petri 3. Gelas obyek 4. Pipet 5. Kaca penutup 6. Mikroskop stereo
  • 5. E. CARA KERJA 1. Ke dalam gelas kimia yang berisi larutan alkohol 0,5%, masukkan satu ekor ikan kepala timah yang cukup besar. Biarkan ikan tersebut itu sampai tidak sadar. Jangan menggunakan ikan yang terlalu kecil, sebab mudah mati sehingga tidak bisa diamati dalam waktu yang lama. 2. Pindahkan seekor ikan kepala timah tersebut ke dalam cawan petri/gelas obyek datar yang berisi sedikit air dengan tubuh miring. Apabila ikan diletakkan di atas gelas obyek datar, tutup bagian kepala dengan kapas basah. Keringkan permukaan ekor ikan yang menghadap ke lensa mikroskop dengan kapas. 3. Amati di bawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekornya yang transparan dengan perbesaran 10x10. Setelah mendapatkan bidang pandang yang baik, amati pembuluh kapiler, arteriol, dan venule dengan perbesaran 10x40. 4. Perhatikan jalannya darah dalam masing-masing pembuluh darah. Tentukan arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena berdasarkan: a. Besar pembuluh b. Arah aliran darah c. Kecepatan alir darah d. Jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh 5. Gambarkan sebagian dari rangkaian pembuluh darah, yang mempunyai 5 macam pembuluh darah tersebut.
  • 6. F. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah No Poin-Poin Arteri Arteriol Kapiler Venula Vena 1. Besar Pembuluh ++++ +++ + ++ +++ 2. Arah Aliran Darah Dari jantung ke arteriol Dari arteri ke kapiler Dari arteriol ke venula Dari kapiler ke vena Dari venula ke jantung 3. Kecepatan Alir Darah ++++ ++ + ++ +++ 4. Struktur Fluktuatif Konstan Konstan Konstan Fluktuatif 5. Jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh ++++ +++ + ++ +++ Keterangan: + : Kecil / sedikit / lambat ++ : Sedang / sedang / sedang +++ : Besar / banyak / cepat ++++ : Sangat besar / sangat banyak / sangat cepat Berikut gambar hasil pengamatan pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah : a b c Keterangan pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah : a : Vena b: Venula c : Arteriola d : Kapiler e : Arteri d e Gambar 1. Hasil pengamatan pembuluh darah ekor ikan kepala timah.
  • 7. G. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berikut gambar pembuluh darah pada ikan : Gambar 2. Pembuluh Darah pada Ikan (Ubaidillah, 2019) Berdasarkan hasil praktikum diperoleh besar pembuluh yang paling besar dimilki oleh arteri namun memiliki diameter dalam yang lebih kecil bila dibandingkan dengan vena. Hal tersebut dikarenakan pembuluh arteri memiliki struktur dinding yang tebal dan elastis, ketebalan tersebut disebabkan oleh lapisan penyusun dinding tersebut yang terdiri dari lapisan terdalam adalah tunika intima yang terdiri dari epitel selapis gepeng atau endotel, dan jaringan ikat subendotel dibawahnya. Lapisan tengah adalah tunika media, terutama terdiri dari serat oto polos dan otot polos ini menghasilkan matriks ekstraselular. Lapisan terluar adalah tunika 7 adventisia yang terdiri dari serat jaringan ikat kolagen dan elastik, terutama kolagen tipe I. Dinding sebagian arteri muskular juga memperlihatkan dua pita serat elastik bergelombang dan tipis yang disebut lamina elastika interna dan lamina elastika ekstrna. Lamina elastika interna berada diantara tunika intima dan media, sedangkan lamina elastika eksterna berada diantara tunika media dan adventisia. (Eroschenko, 2010). Hal tersebutlah yang menyebabkan kecepatan alir darah di arteri sangat cepat karena semakin kecil diameter suatu pembuluh darah maka semakin cepat alir darah pada pembuluh darah tersebut. Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh darah tersebut karena semakin cepat aliran darah yang melewati pembuluh darah tersebut maka semakin banyak pula darah yang melewati pembuluh darah tersebut. Kemudian untuk arah aliran darah arteri yaitu dari jantung menuju ke arteriol, hal tersebut sesuai dengan yang disebutkan oleh Yuwono (2001) bahwa
  • 8. arteri merupakan pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh. Berdasarkan strukturnya pembuluh arteri tergolong fluktuatif hal tersebut karena aliran darahnya tidak tetap dan selalu berubah-ubah tergantung kondisi jantung ketika memompa darah, bisa saja dalam kondisi tertentu darah mengalir sangat cepat atau sebaliknya dalam pembuluh darah tersebut. Gambar 3. Struktur Dinding Pembuluh Arteri (Encyclopaedia Britannica,2008) Pembuluh darah arteriol memiliki besar pembuluh darah yang besar. Arteriol juga memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat, sehingga mempunyai kemampuan untuk mengubah aliran darah di dasar setiap jaringan sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan. Dinding arteriol mengandung lebih sedikit lapisan jaringan elastik tetapi lebih banyak otot polos (Campbell, 2003). Hal tersebut dapat mempengaruhi kecepatan aliran darah dan jumlah darah yang dapat melewati diameter pembuluh darah tersebut. Kecepatan aliran darah di arteriol sedang dan jumlah darah yang melewati diameter pembuluh darah tersebut banyak karena setelah arteriol masuk ke saluran akar, otot polos yang menutupinya berkurang dan sejalan dengan itu volumenya meningkat, hal ini akan menurunkan kecepatan aliran darah (Campbell, 2003). Kemudian arah aliran darah pembuluh darah arteriol yaitu dari arteri ke kapiler. Berdasarkan strukturnya pembuluh arteriol tergolong konstan hal tersebut karena aliran darahnya tidak berubah-ubah atau tetap.
  • 9. Pembuluh darah kapiler memiliki besar pembuluh yang kecil, menurut Guyton & Hall (2006) Pembuluh darah kapiler termasuk dalam jenis mikrosirkulasi di mana mikrosirkulasi merupakan rangkaian pembuluh darah kecil meliputi arteri-arteriol-kapiler-venula-vena. Kecepatan aliran darah pada kapiler lambat, hal tersebut dikarenakan dinding tersebut hanya mempunyai ketebalan sekitar 0,5 mikrometer dengan diameter internalnya 4-9 mikrometer (Guyton & Hall, 2006). Hal ini membuat sel darah merah yang melewati kapiler harus satu per satu atau single file dan isi dalam plasma dapat berkontak langsung dengan bagian dalam dinding kapiler atau hanya terpisah oleh jarak yang sangat pendek (Sherwood, 2012). Secara fisiologis, darah tidak selalu mengalir terus menerus pada kapiler namun secara intermitten artinya, akan berhenti sejenak setelah mengalir selama beberapa detik atau menit (Guyton & Hall, 2006). Aliran yang terjadi di dalam kapiler mempunyai kecepatan yang lambat dibanding aliran pada aorta. Hal ini terjadi karena luas penampang total kapiler berukuran 1.300 kali lebih besar dibandingkan dengan luas penampang aorta (Sherwood, 2012). Aliran yang lambat ini membuat tersedianya waktu yang cukup untuk pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme antara darah dan sel jaringan. Pertukaran zat yang terjadi di kapiler bergantung pada permeabilitas membran dinding kapiler terhadap bahan yang dipertukarkan (Silverthorn, 2013). Jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh yaitu sedikit hal tersebut dikarenakan ukuran kapiler yang sangat kecil di mana dinding pada pembuluh darah kapiler tersusun dari lapisan uniseluler sel endotel dan dikelilingi oleh membran basal yang sangat tipis (Guyton & Hall, 2006). Arah aliran darah pada pembuluh darah kapiler yaitu dari arteriol ke venula, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Silverthorn (2013) bahwa mikrosirkulasi dimulai dari darah yang dibawa oleh arteri-arteriol menjauhi jantung dan selanjutnya menuju kapiler yang akan terjadi pertukaran materi berupa nutrisi ke sel jaringan. Aliran darah dari kapiler akan menuju venula yaitu pembuluh darah kecil namun memiliki kemiripan dengan kapiler. Berdasarkan strukturnya pembuluh kapiler tergolong konstan hal tersebut karena aliran darahnya tidak berubah-ubah atau tetap. Gambar 4. Anatomi Pembuluh Darah Kapiler (Sherwood, 2012).
  • 10. Pembuluh darah venula memiliki besar pembuluh yang sedang. Venula memiliki struktur dinding lebih tipis daripada dinding pembuluh arteri dan terdiri dari lapisan endhotelium (Campbell, 2003). Kecepatan aliran darahnya sedang karena tekanan darah di dalam venula dan vena jauh lebih kecil daripada tekanan di dalam arteri (Campbell, 2003). Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh darah tersebut menjadi sedang. Arah aliran darah pada pembuluh darah venula yaitu dari kapiler menuju vena, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Campbell (2003) bahwa venula mengalirkan darah dari kapiler ke dalam pembuluh darah, untuk kembali ke jantung, mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar. Berdasarkan strukturnya pembuluh venula tergolong konstan hal tersebut karena aliran pembuluh darahnya tidak berubah-ubah atau tetap. Pembuluh darah vena memiliki besar pembuluh darah yang besar. Vena memiliki struktur dinding yang umumnya tidak berotot seperti pada pembuluh arteri. Karena tekanan darah di dalam vena rendah, maka konstraksi otot rangka sangat membantu mengalirkan darah kembali ke jantung. Dinding (struktur luar) dari pembuluh darah terdiri dari tiga lapisan jaringan yang lebih tipis dan kurang elastis dibandingkan dengan lapisan arteri yang sesuai. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung (Sloane, 2012). Struktur tersebut dapat mempengaruhi kecepatan aliran darah pada pembuluh vena yaitu cepat. Selain itu juga dapat mempengaruhi jumlah darah yang dapat melewati diameter pembuluh darah tersebut yaitu banyak, hal tersebut karena ukuran diameter lubang pembuluh darah tersebut besar (Sloane, 2012). Arah aliran darahnya yaitu dari venula menuju ke jantung, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Silverthorn (2013) bahwa darah dari venula akan menuju vena yang mempunyai diameter lebih besar dan akan terus mengalir menuju jantung. Berdasarkan strukturnya pembuluh vena tergolong fluktuatif hal tersebut sesuai dengan pendapat Sloane (2012) pada vena terjadi fluktuasi (naik turun) aliran darah kembali. Berdasarkan hasil pengamtan maka dapat diketahui perbedaan antara arteri, vena, arteriol, kapiler dan venula yaitu berdasarkan urutan besar pembuluh
  • 11. mulai dari yang paling besar hingga terkecil yaitu arteri, vena, arteriol, venula dan kapiler. Kemudian untuk aliran darah pembuluh arteri dari jantung ke pembuluh arteriol, dan pembuluh arteriol dari pembuluh arteri ke pembuluh kapiler, dan pembuluh kapiler dari pembuluh arteriol ke pembuluh venula, dan pembuluh venula dari pembuluh kapiler ke pembuluh vena, dan untuk pembuluh vena dari pembuluh venula ke jantung. Lalu untuk kecepatan aliran darah mulai dari yang sangat cepat hingga lambat yaitu pembuluh darah arteri, vena, arteriol, venula, setelah itu kapiler. Berdasarkan jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh, arteri memiliki jumlah yang sangat banyak, vena memilki jumlah yang banyak, arteriol juga memilki jumlah yang banyak, venula memiliki jumlah yang sedang dan kapiler memiliki jumlah yang sedikit. Kemudian berdasarkan strukturnya diperoleh untuk pembuluh arteri dan vena memiliki struktur yang fluktuatif, dan untuk struktur yang konstan dimiliki oleh pembuluh arteriol, venula dan kapiler. Pembuluh darah yang memiliki kecepatan aliran darah tidak konstan atau fluktuatif yaitu pembuluh arteri dan vena, dan untuk pembuluh darah yang memiliki kecepatan aliran darah konstan dimiliki oleh pembuluh arteriol, venula dan kapiler. Perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena ditinjau dari struktur dan fungsi yaitu untuk pembuluh darah arteri memiliki struktur besar pembuluh yang sangat besar dan memiliki struktur dinding yang tebal dan elastis dan terdiri dari tiga lapisan yaitu intima, endothelium, dan subendothelium. Fungsinya untuk menyalurkan darah yang keluar dari insang menuju ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri mengandung banyak oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh ikan (Puspa, 2015). Kemudian untuk pembuluh darah vena memiliki struktur besar pembuluh yang besar dan memiliki dinding yang lebih tipis dari arteri namun ukuran rongganya jauh lebih besar dari arteri. Dinding vena sangat elastis dan aktif berkontraksi sehingga mampu memompa darah sampai ke jantung. Fungsinya yaitu sebagai pembuluh darah balik yang alirannya bertujuan ke jantung (Puspa, 2015). H. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan, 1. Arteri memiliki besar pembuluh yang sangat besar dan kapiler memiliki besar pembuluh yang kecil.
  • 12. 2. Arah aliran yang meninggalkan jantung ke seluruh tubuh adalah arteri dan arteriol, sedangkan yang menuju ke arah jantung adalah vena dan venula. Kapiler memiliki arah dari seluruh tubuh dan jantung. 3. Arteri memiliki kecepatan aliran yang sangat cepat, sedangkan kapiler memiliki kecepatan aliran yang lambat. 4. Jumlah darah yang banyak dapat melewati pembuluh arteri, sedangkan pembuluh kapiler dilewati sedikit darah. I. DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2.Jakarta: Erlangga. Campbell. 2007. Biology 8th Edition. San Fransisco: Pearson Education, Inc. Encyclopedia Britanica Article. Human Artery. 2008. Citation available from : www.britanica.com. acces April 13th , 2019. Eroschenko VP. 2010. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional Edisi 11. Jakarta: EGC. Hlm: 324-6, 331, 342. Guyton, A., & Hall, J. (2006). Textbook of medical physiology 11th edition. Philadhelphia: Elsevier Saunders Junqueira LC dan Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks dan Atlas Edisi 10. Jakarta: EGC. Hlm: 318-33. Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7; ali Bahasa, Brahm U, Pendt ;editor Bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto, Nurwany Darmaniah, Nanda Wulandari.-ed.7-Jakarta: EGC. Price S dan Wilson L. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi: Ke-5. Jakarta: EGC. Hlm: 2:472-511. Puspa, Agina. 2015. Sistem Peredaran Darah pada Ikan. https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-peredarah-darah-pada-ikan diakses tanggal 13 April 2019. Sherwood, L. (2012). Human physiology: From cells to systems 7th edition. California: Thomson Learning Silverthorn, D, U. (2013). Human physiology an integrated approach 6th edition. United States: Pearson Singh, A., 2011, Wound Healing Potential of Some Medical Plants, Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res., 9 (1): 136-145.
  • 13. Sloane, Ethel.2012.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC. Ubaidillah, Muhammad. 2019. Sistem Peredaran Darah Ikan. Purwokerto: Universitas Jendral Sudirman. Yuwono, Edi. 2001. Handbook Fisiologi Hewan. Fakultas Biologi. UNSOED. Purwakarta. J. LAMPIRAN Arteriol Arteri Kapiler Venula Vena