SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM II
DIFUSI DAN OSMOSIS
(Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan)
Fauziah Khoirun Nisa
17030244003
Biologi 2017 D
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BIOLOGI
2018/2019
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Penentuan Potensial Air
Jaringan Tumbuhan” adalah bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa
terhadap perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang?
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada “Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan”
berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh konsentrasi
larutan sukrosa terhadap perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi
kentang.
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis:
Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap
perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang.
Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa
terhadap perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi
kentang.
D. Kajian Pustaka
Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari
kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air)
melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009:
3-4).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi
yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air
merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi.
Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan
adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan
partikel-partikel bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial
osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut.
Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik,
yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu
melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial
tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau
mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status
larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan
dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air
jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif,
bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif,
karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai
potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus:
PA = PO + PT → PT = 0
PA = PO → PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Manipulasi : Konsentrasi larutan sukrosa.
2. Variabel Kontrol : Panjang awal potongan umbi kentang, volume
larutan sukrosa, waktu perendaman.
3. Variabel Respon : Panjang akhir potongan umbi kentang, dan
perubahan panjang potongan umbi kentang.
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel manipulasi yaitu konsentrasi larutan sukrosa dengan molaritas 0
M; 0,2 M; 0,4 M; 0,6 M ; 0,8 ; dan 1 M. Kedua, variabel kontrol yaitu panjang
awal potongan umbi kentang 2 cm, volume larutan sukrosa 25 mL, waktu
perendaman selama 1,5 jam. Terakhir variabel respon yaitu Panjang akhir
potongan umbi kentang diukur setelah direndam larutan sukrosa masing-masing
1,5 jam, dan perubahan panjang potongan umbi kentang dihitung selisihnya antara
panjang akhir dan panjang awal umbi kentang.
G. Alat dan Bahan
1 buah umbi kentang, larutan sukrosa dengan molaritas 0 M; 0,2 M; 0,4
M; 0,6 M; 0,8 M; 1M masing-masing 25 mL, 6 buah wadah plastik dan tutupnya,
1 buah gelas ukur 50 mL, 1 buah alat pengebor gabus, 1 buah penggaris, 1 buah
pisau tajam, dan 1 buah pinset.
H. Rancangan Percobaan
1. Siapkan 6
wadah plastik
dan tutupnya.
2. Isi masing-
masing 25 mL
setiap konsentrasi
larutan sukrosa.
3. Beri label
masing-masing
wadah plastik
setiap konsentrasi
larutan.
sukrosa
sukrosa
4. Buat silinder
dengan alat
pengebor gabus.
5. Potong silinder
umbi sepanjang 2
cm sebanyak 24
potongan.
6. Masukkan 4
potongan umbi
kentang ke
wadah plastik,
tutup wadahnya.
7. Amati dengan
mikroskop
setelah 1,5 jam.
8. Dihitung nilai
rata-rata
pertambahan
panjang umbi
kentang
9. Catat hasil
rata-rata
pertambahan
panjang umbi
kentang.
I. Langkah Kerja
1. Mengukur dan mengidentifikasi. Isilah gelas kimia ke-1 dengan larutan
sukrosa 0 M, gelas kimia ke-2 dengan larutan sukrosa 0,2 M, dan
seterusnya sampai gelas kimia ke-6, masing-masing 25 mL. Beri label
pada masing-masing gelas kimia tersebut.
2. Mengerjakan praktikum. Pilih umbi kentang yang cukup besar dan baik,
buatlah silinder umbi dengan alat pengebor gabus. Potong-potong silinder
umbi tersebut sepanjang 2 cm.
3. Memasukkan potongan umbi tersebut kedalam gelas kimia yang telah diisi
dengan larutan sukrosa pada saat memasukkan potongan umbi kedalam
gelas kimia. Bekerjalah dengan cepat untuk mengurangi penguapan, dan
tutup rapat gelas kimia selama percobaan dilakukan.
4. Mengamati dan mengukur. Setelah 1,5 jam, keluarkan setiap potongan
umbi tersebut dan ukur kembali panjangnya.
5. Menghitung. Hitung mulai rata-rata pertambahan panjang umbi untuk
setiap konsentrasi larutan sukrosa.
J. Rancangan Tabel Pengamatan
Tabel 1. Pertambahan panjang umbi kentang pada berbagai konsentrasi sukrosa
Konsentrasi
Sukrosa
Ʃ Panjang Awal Ʃ Panjang Akhir Ʃ
Pertambahan
Panjang
0 M
2 cm
2 cm
2 cm
2 cm 0 cm2 cm 2 cm
2 cm 2 cm
2 cm 2 cm
0,2 M
2 cm
2 cm
1,9 cm
1,9 cm -0,05 cm2 cm 2 cm
2 cm 2 cm
2 cm 1,9 cm
0,4 M
2 cm
2 cm
2,2 cm
2 cm 0 cm2 cm 1,8 cm
2 cm 1,9 cm
2 cm 2,1 cm
0,6 M
2 cm
2 cm
2 cm
1,95 cm -0,05 cm2 cm 1,9 cm
2 cm 2 cm
2 cm 1,9 cm
0,8 M
2 cm
2 cm
1,8 cm
1,875 cm -0,125 cm2 cm 1,9 cm
2 cm 1,9 cm
2 cm 1,9 cm
1 M
2 cm
2 cm
1,8 cm
1,8 cm -0,2 cm2 cm 1,9 cm
2 cm 1,7 cm
2 cm 1,8 cm
Gambar 1. Grafik pertambahan panjang umbi kentang
Diskusi:
1. Mengapa perlu dicari nilai konsentrasi larutan sukrosa yang tidak
menyebabkan pertambahan panjang potongan silinder umbi dalam
menentukan potensial air?
Jawab :
Saat menentukan nilai potensial air (PA) perlu diketahui potensial tekanan
(PT) dan potensial osmotik (PO). Diketahui bahwa PT = 0 karena tidak terjadi
pertambahan panjang potongan silinder umbi kentang. Jadi, nilai PA dapat
diketahui sama dengan PO.
PA = PO + PT
PA = PO + 0
PA = PO
-0.25
-0.2
-0.15
-0.1
-0.05
0
0 M 0,2 M 0,4 M 0,6 M 0,8 M 1 M
PertambahanPanjang(cm)
Konsentrasi Sukrosa (M)
Ʃ PertambahanPanjang Umbi Kentang
(cm)
Ʃ Pertambahan Panjang
(cm)
Potongan silinder umbi kentang memiliki nilai PA = PO yang dimiliki larutan
sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang. Sehingga panjang
umbi kentang tetap, atau tidak terjadi keluar atau masuk air ke dalam sel.
2. Mengapa nilai potensial air sel umbi yang tidak berubah panjangnya sama
dengan nilai potensial osmosis larutan sukrosa yang tidak menyebabkan
pertabahan panjang potongan umbi ubi jalar tersebut ?
Jawab :
karena PA = PO dan diketahui PT = 0, dikarenakan tekanan turgor pada
dinding sel terjadi dan PA pada umbi kentang bernilai sama dengan PO yang
dimiliki larutan sukrosa, atau tidak terjadi keluar atau masuk air ke dalam sel.
K. Rencana Analisis Data
Pada tabel, konsentrasi larutan sukrosa yang terendah yaitu 0 M dengan
panjang awal 2 cm dan panjang akhir 2 cm serta jumlah pertambahan panjang 0
cm. Sedangakan konsentrasi yang paling tinggi yaitu pada konsentrasi 1 M
dengan panjang awal 2 cm dan panjang akhir 1,8 cm serta pertambahan panjang
-0,2 cm. Konsentrasi yang mempengaruhi kenaikan pada grafik yaitu pada
konsentrasi 0,4 M. Adapun konsentrasi yang mempengaruhi penurunan pada
grafik yaitu pada konsentrasi 0,2 M; 0,6 M; dan 0,8 M.
Pada konsentrasi 0,4 M menyebabkan kenaikan grafik yang semula -0,05
cm menjadi 0 cm. Pada konsentrasi 0,2 M menyebabkan penurunan grafik yang
semula 0 cm menjadi -0,05 cm. Pada konsentrasi 0,6 M yang pertambahan
panjang 0 cm turun menjadi -0,05 cm. Serta pada konsentrasi 0,8 M yang semula
-0,05 cm turun menjadi -0,125 cm. Jadi berdasarkan data, jika kosentrasi larutan
sukrosa lebih tinggi lalu cairannya akan semakin pekat yang mengakibatkan
penurunan panjang dalam umbi kentang, dan begitu juga sebaliknya.
L. Hasil Analisis Data
Berdasarkan grafik data yang diperoleh, pada konsentrasi larutan sukrosa
terhadap pertambahan panjang umbi kentang tidak teratur sehingga menyebabkan
grafik naik turun. Pertambahan panjang umbi kentang paling tinggi yaitu pada
konsentrasi 0 M dan 0,4 M dengan pertambahan panjang 0 cm. Pada konsentrasi
yang paling rendah pertambahan panjangnya yaitu pada konsentrasi 1 M dengan
pertambahan panjang -0,2 cm.
Konsentrasi yang menyebabkan grafik menjadi turun yaitu pada
konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M. Keadaan ini tidak sesuai dengan teori yang
berkata semakin meningkatnya molaritas larutan sukrosa, maka semakin negatif
pula nilai potensial air sel umbi jalar tersebut. Peningkatan panjang umbi kentang
disebabkan karena masuknya air di dalam larutan sukrosa ke dalam sel umbi
kentang secara osmosis. Perendaman umbi kentang dengan larutan sukrosa tidak
selalu menghasilkan pertambahan panjang umbi kentang.
Menurunnya panjang umbi kentang setelah direndam dengan larutan
sukrosa disebabkan oleh keluarnya air dari sel umbi kentang secara osmosis.
Keluarnya air dikarenakan larutan sukrosa mempunyai potensial air yang lebih
negatif daripada potensial air sel pada umbi kentang. Akibatnya, air akan
berpindah dari dalam sel kel larutan sukrosa dan menyebabkan pengurangan
panjang umbi kentang. Potensial air sel akan terus menurun sampai mencapai
keseimbangan dengan potensial air pada larutan sukrosa.
Data yang tidak sesuai mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu
kurang teliti saat mengukur pertambahan panjang umbi kentang, maupun saat
mengukur panjang awal dan panjang akhir umbi kentang. Juga kurang teliti dalam
mengisi larutan sukrosa sebanyak 25 mL, mungkin bisa kekurangan atau
kelebihan. Atau saat menutup kurang rapat, sehingga larutan sukrosa menguap.
Cara mengetahui nilai potensial air jaringan tumbuhan umbi kentang konsentrasi
larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang dengan rumus :
PA = PO + PT→ PT = 0
PA = PO → PO = -TO
PA = _ 22,4.M.T
273
PA konsentrasi sukrosa 0 M = _ 22,4.M.T
273
= _ 22,4.0.(273+30)
273
= _ 0 0
273
= 0 atm
PA konsentrasi sukrosa 0,4 M = _ 22,4.M.T
273
= _ 22,4.0,4.(273+30)
273
= _ 2714,88
273
= -9,94 atm
M. Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan
tumbuhan pada umbi kentang
2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan
panjang irisan jaringan umbi kentang
3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M
adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M
adalah -9,94 atm
N. Daftar Pustaka
Advinda, Linda. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Deepublish.
Tamsuri, Anas. 2009. Klien Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektrolit.
Jakarta: ECG.
O. Lampiran
Gambar 2. Umbi kentang Gambar 3. Umbi kentang Gambar 4. Silinder umbi
dan pengebor gabus kentang 2 cm
Gambar 5. Konsentrasi Gambar 6.Konsentrasi Gambar 7. Silinder umbi
sukrosa 0M; 0,2M; 0,4M sukrosa 0,6M; 0,8M; 1M kentang dalam sukrosa

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 

What's hot (20)

Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 

Similar to Potensial Umbi

Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxMengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxArdi Setyo W
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAPraktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAMusyfi'ah Musyfi'ah
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotikAtika95
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxChairulAnam34
 
Acara 1 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 1 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 1 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 1 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1Dedi Kun
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxshendi suryana
 
Laporan penelitian percobaan Biologi Osmosis
Laporan penelitian percobaan Biologi OsmosisLaporan penelitian percobaan Biologi Osmosis
Laporan penelitian percobaan Biologi OsmosisTalitha Syaifur
 
Praktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosisPraktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosiskurniawancahyadi
 

Similar to Potensial Umbi (20)

Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxMengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
 
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAPraktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotik
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
 
Tekanan Osmotik
Tekanan OsmotikTekanan Osmotik
Tekanan Osmotik
 
Osmosis
OsmosisOsmosis
Osmosis
 
Experimen biology 2
Experimen biology 2Experimen biology 2
Experimen biology 2
 
Acara 1 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 1 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 1 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 1 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Uji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotikUji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotik
 
Metode Ilmiah
Metode IlmiahMetode Ilmiah
Metode Ilmiah
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptx
 
Tugasan 2.docx 1
Tugasan 2.docx 1Tugasan 2.docx 1
Tugasan 2.docx 1
 
Osmosis kentang
Osmosis kentangOsmosis kentang
Osmosis kentang
 
Laporan penelitian percobaan Biologi Osmosis
Laporan penelitian percobaan Biologi OsmosisLaporan penelitian percobaan Biologi Osmosis
Laporan penelitian percobaan Biologi Osmosis
 
Praktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosisPraktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosis
 
Chapter iii v
Chapter iii vChapter iii v
Chapter iii v
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Potensial Umbi

  • 1. LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM II DIFUSI DAN OSMOSIS (Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan) Fauziah Khoirun Nisa 17030244003 Biologi 2017 D UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BIOLOGI 2018/2019
  • 2. A. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan” adalah bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang? B. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan pada “Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang. C. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis: Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang. Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang. D. Kajian Pustaka Difusi adalah pergerakan molekul melintasi membran semipermiabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah pergerakan cair solven (pelarut) murni (misalnya air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) (Tamsuri, 2009: 3-4). Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel bahan terlarut.
  • 3. Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik, yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni. Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018). Nilai potensial air jaringan tumbuhan pada umbi kentang dihitung dengan rumus: PA = PO + PT → PT = 0 PA = PO → PO = -TO PA = _ 22,4.M.T 273 Dengan: TO = Tekanan osmotik M = Konsentrasi larutan yang tidak menambah panjang umbi kentang T = Temperatur mutlak (273 + t°C) E. Variabel Penelitian 1. Variabel Manipulasi : Konsentrasi larutan sukrosa. 2. Variabel Kontrol : Panjang awal potongan umbi kentang, volume larutan sukrosa, waktu perendaman. 3. Variabel Respon : Panjang akhir potongan umbi kentang, dan perubahan panjang potongan umbi kentang.
  • 4. F. Definisi Operasional Variabel Variabel manipulasi yaitu konsentrasi larutan sukrosa dengan molaritas 0 M; 0,2 M; 0,4 M; 0,6 M ; 0,8 ; dan 1 M. Kedua, variabel kontrol yaitu panjang awal potongan umbi kentang 2 cm, volume larutan sukrosa 25 mL, waktu perendaman selama 1,5 jam. Terakhir variabel respon yaitu Panjang akhir potongan umbi kentang diukur setelah direndam larutan sukrosa masing-masing 1,5 jam, dan perubahan panjang potongan umbi kentang dihitung selisihnya antara panjang akhir dan panjang awal umbi kentang. G. Alat dan Bahan 1 buah umbi kentang, larutan sukrosa dengan molaritas 0 M; 0,2 M; 0,4 M; 0,6 M; 0,8 M; 1M masing-masing 25 mL, 6 buah wadah plastik dan tutupnya, 1 buah gelas ukur 50 mL, 1 buah alat pengebor gabus, 1 buah penggaris, 1 buah pisau tajam, dan 1 buah pinset. H. Rancangan Percobaan 1. Siapkan 6 wadah plastik dan tutupnya. 2. Isi masing- masing 25 mL setiap konsentrasi larutan sukrosa. 3. Beri label masing-masing wadah plastik setiap konsentrasi larutan. sukrosa sukrosa 4. Buat silinder dengan alat pengebor gabus. 5. Potong silinder umbi sepanjang 2 cm sebanyak 24 potongan. 6. Masukkan 4 potongan umbi kentang ke wadah plastik, tutup wadahnya. 7. Amati dengan mikroskop setelah 1,5 jam. 8. Dihitung nilai rata-rata pertambahan panjang umbi kentang 9. Catat hasil rata-rata pertambahan panjang umbi kentang.
  • 5. I. Langkah Kerja 1. Mengukur dan mengidentifikasi. Isilah gelas kimia ke-1 dengan larutan sukrosa 0 M, gelas kimia ke-2 dengan larutan sukrosa 0,2 M, dan seterusnya sampai gelas kimia ke-6, masing-masing 25 mL. Beri label pada masing-masing gelas kimia tersebut. 2. Mengerjakan praktikum. Pilih umbi kentang yang cukup besar dan baik, buatlah silinder umbi dengan alat pengebor gabus. Potong-potong silinder umbi tersebut sepanjang 2 cm. 3. Memasukkan potongan umbi tersebut kedalam gelas kimia yang telah diisi dengan larutan sukrosa pada saat memasukkan potongan umbi kedalam gelas kimia. Bekerjalah dengan cepat untuk mengurangi penguapan, dan tutup rapat gelas kimia selama percobaan dilakukan. 4. Mengamati dan mengukur. Setelah 1,5 jam, keluarkan setiap potongan umbi tersebut dan ukur kembali panjangnya. 5. Menghitung. Hitung mulai rata-rata pertambahan panjang umbi untuk setiap konsentrasi larutan sukrosa. J. Rancangan Tabel Pengamatan Tabel 1. Pertambahan panjang umbi kentang pada berbagai konsentrasi sukrosa Konsentrasi Sukrosa Ʃ Panjang Awal Ʃ Panjang Akhir Ʃ Pertambahan Panjang 0 M 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 0 cm2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 0,2 M 2 cm 2 cm 1,9 cm 1,9 cm -0,05 cm2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,9 cm 0,4 M 2 cm 2 cm 2,2 cm 2 cm 0 cm2 cm 1,8 cm 2 cm 1,9 cm 2 cm 2,1 cm 0,6 M 2 cm 2 cm 2 cm 1,95 cm -0,05 cm2 cm 1,9 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,9 cm
  • 6. 0,8 M 2 cm 2 cm 1,8 cm 1,875 cm -0,125 cm2 cm 1,9 cm 2 cm 1,9 cm 2 cm 1,9 cm 1 M 2 cm 2 cm 1,8 cm 1,8 cm -0,2 cm2 cm 1,9 cm 2 cm 1,7 cm 2 cm 1,8 cm Gambar 1. Grafik pertambahan panjang umbi kentang Diskusi: 1. Mengapa perlu dicari nilai konsentrasi larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang potongan silinder umbi dalam menentukan potensial air? Jawab : Saat menentukan nilai potensial air (PA) perlu diketahui potensial tekanan (PT) dan potensial osmotik (PO). Diketahui bahwa PT = 0 karena tidak terjadi pertambahan panjang potongan silinder umbi kentang. Jadi, nilai PA dapat diketahui sama dengan PO. PA = PO + PT PA = PO + 0 PA = PO -0.25 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0 M 0,2 M 0,4 M 0,6 M 0,8 M 1 M PertambahanPanjang(cm) Konsentrasi Sukrosa (M) Ʃ PertambahanPanjang Umbi Kentang (cm) Ʃ Pertambahan Panjang (cm)
  • 7. Potongan silinder umbi kentang memiliki nilai PA = PO yang dimiliki larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang. Sehingga panjang umbi kentang tetap, atau tidak terjadi keluar atau masuk air ke dalam sel. 2. Mengapa nilai potensial air sel umbi yang tidak berubah panjangnya sama dengan nilai potensial osmosis larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertabahan panjang potongan umbi ubi jalar tersebut ? Jawab : karena PA = PO dan diketahui PT = 0, dikarenakan tekanan turgor pada dinding sel terjadi dan PA pada umbi kentang bernilai sama dengan PO yang dimiliki larutan sukrosa, atau tidak terjadi keluar atau masuk air ke dalam sel. K. Rencana Analisis Data Pada tabel, konsentrasi larutan sukrosa yang terendah yaitu 0 M dengan panjang awal 2 cm dan panjang akhir 2 cm serta jumlah pertambahan panjang 0 cm. Sedangakan konsentrasi yang paling tinggi yaitu pada konsentrasi 1 M dengan panjang awal 2 cm dan panjang akhir 1,8 cm serta pertambahan panjang -0,2 cm. Konsentrasi yang mempengaruhi kenaikan pada grafik yaitu pada konsentrasi 0,4 M. Adapun konsentrasi yang mempengaruhi penurunan pada grafik yaitu pada konsentrasi 0,2 M; 0,6 M; dan 0,8 M. Pada konsentrasi 0,4 M menyebabkan kenaikan grafik yang semula -0,05 cm menjadi 0 cm. Pada konsentrasi 0,2 M menyebabkan penurunan grafik yang semula 0 cm menjadi -0,05 cm. Pada konsentrasi 0,6 M yang pertambahan panjang 0 cm turun menjadi -0,05 cm. Serta pada konsentrasi 0,8 M yang semula -0,05 cm turun menjadi -0,125 cm. Jadi berdasarkan data, jika kosentrasi larutan sukrosa lebih tinggi lalu cairannya akan semakin pekat yang mengakibatkan penurunan panjang dalam umbi kentang, dan begitu juga sebaliknya. L. Hasil Analisis Data Berdasarkan grafik data yang diperoleh, pada konsentrasi larutan sukrosa terhadap pertambahan panjang umbi kentang tidak teratur sehingga menyebabkan grafik naik turun. Pertambahan panjang umbi kentang paling tinggi yaitu pada konsentrasi 0 M dan 0,4 M dengan pertambahan panjang 0 cm. Pada konsentrasi
  • 8. yang paling rendah pertambahan panjangnya yaitu pada konsentrasi 1 M dengan pertambahan panjang -0,2 cm. Konsentrasi yang menyebabkan grafik menjadi turun yaitu pada konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M. Keadaan ini tidak sesuai dengan teori yang berkata semakin meningkatnya molaritas larutan sukrosa, maka semakin negatif pula nilai potensial air sel umbi jalar tersebut. Peningkatan panjang umbi kentang disebabkan karena masuknya air di dalam larutan sukrosa ke dalam sel umbi kentang secara osmosis. Perendaman umbi kentang dengan larutan sukrosa tidak selalu menghasilkan pertambahan panjang umbi kentang. Menurunnya panjang umbi kentang setelah direndam dengan larutan sukrosa disebabkan oleh keluarnya air dari sel umbi kentang secara osmosis. Keluarnya air dikarenakan larutan sukrosa mempunyai potensial air yang lebih negatif daripada potensial air sel pada umbi kentang. Akibatnya, air akan berpindah dari dalam sel kel larutan sukrosa dan menyebabkan pengurangan panjang umbi kentang. Potensial air sel akan terus menurun sampai mencapai keseimbangan dengan potensial air pada larutan sukrosa. Data yang tidak sesuai mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kurang teliti saat mengukur pertambahan panjang umbi kentang, maupun saat mengukur panjang awal dan panjang akhir umbi kentang. Juga kurang teliti dalam mengisi larutan sukrosa sebanyak 25 mL, mungkin bisa kekurangan atau kelebihan. Atau saat menutup kurang rapat, sehingga larutan sukrosa menguap. Cara mengetahui nilai potensial air jaringan tumbuhan umbi kentang konsentrasi larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang dengan rumus : PA = PO + PT→ PT = 0 PA = PO → PO = -TO PA = _ 22,4.M.T 273 PA konsentrasi sukrosa 0 M = _ 22,4.M.T 273 = _ 22,4.0.(273+30) 273 = _ 0 0 273 = 0 atm
  • 9. PA konsentrasi sukrosa 0,4 M = _ 22,4.M.T 273 = _ 22,4.0,4.(273+30) 273 = _ 2714,88 273 = -9,94 atm M. Kesimpulan 1. Semakin kecil konsentrasi sukrosa, semakin bertambah panjang jaringan tumbuhan pada umbi kentang 2. Konsentrasi larutan sukrosa 0 M dan 0,4 M tidak menyebabkan perubahan panjang irisan jaringan umbi kentang 3. Nilai potensial air jaringan tumbuhan dari konsentrasi larutan sukrosa 0 M adalah 0 atm, dan nilai potensial air dari konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M adalah -9,94 atm N. Daftar Pustaka Advinda, Linda. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Deepublish. Tamsuri, Anas. 2009. Klien Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektrolit. Jakarta: ECG. O. Lampiran Gambar 2. Umbi kentang Gambar 3. Umbi kentang Gambar 4. Silinder umbi dan pengebor gabus kentang 2 cm
  • 10. Gambar 5. Konsentrasi Gambar 6.Konsentrasi Gambar 7. Silinder umbi sukrosa 0M; 0,2M; 0,4M sukrosa 0,6M; 0,8M; 1M kentang dalam sukrosa