Dokumen tersebut membahas tentang modul membran reverse osmosis (RO). Ia menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, tinjauan pustaka mengenai membran dan proses RO, metodologi percobaan, hasil percobaan seperti pengaruh tekanan dan konsentrasi terhadap TDS, rejeksi, dan fluks, serta pembahasan hasil percobaan."
5. LATAR BELAKANG
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan
yang sangat penting bagi makhluk hidup. Saat ini
kebutuhan air bersih yang layak digunakan untuk
keperluan rumah tangga ataupun industry semakin
sedikit. Dibeberapa daerah pesisir pantai
menggunakan air laut untuk keperluan sehari-hari,
dengan kandungan garam yang cukup tinggi hal
tersebut tidaklah baik untuk kesahatan. Adapun
teknologi yang dapat mengatasi masalah tersebut
adalah dengan menggunakan teknologi membran
reverse osmosis. 5
6. TUJUAN
Tujuan pada percobaan ini adalah
1. Untuk mengolah air laut menjadi air
tawar secara reverse osmosis
2. Untuk mencari kondisi optimum
proses desalinasi air laut secara
reverse osmosis
6
8. MEMBRAN
Membran merupakan suatu media berpori yang berbentuk
film dan bersifat semipermeable digunakan untuk
memisahkan partikel dengan ukuran molecular dalam suatu
larutan yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pori-pori.
Membran bersifat semipermeabel, berarti membran dapat
menahan spesi-spesi tertentu yang lebih besar dari ukuran
pori membran dan melewatkan spesi-spesi lain dengan
ukuran lebih kecil.
8
9. KLASIFIKASI MEMBRAN
Berdasarkan morfologi :
• Membrane Asimetrik, : Ukuran dan kerapatan porinya tidak sama,
• Membrane Simetrik, : Ukuran dan kerapatan pori yang sama disetiap bagian.
Berdasarkan kerapatan pori
• Membran rapat (tak berpori), : memiliki kerapatan lebih rendah.
• Membrane berpori, : memiliki kerapatan yang lebih besar,
Berdasarkan Struktur
• Membran homogen : tidak berpori, tidak ada hambatan ketika perpindahan
• Membrane heterogen, : berpori atau tidak berpori, tersusun secara seri dari
tipe yang berbeda, terjadi hambatan ketika perpindahan
9
10. KLASIFIKASI MEMBRAN
Berdasarkan Material Membran
• Membran alami,
Membran yang terdapat dalam sel makhluk hidup dan terbentuk dengan
sendirinya. Membran alami biasanya dibuat dari selulosa dan derivatnya
seperti selulosa nitrat dan selulosa asetat.
• Membran sintesis,
Membran sintetis adalah membran yang dibuat dari material tertentu. Contoh
membran sintetik seperti poliamida, polisulfon dan polikarbonat. Membran
sintetis dibagi menjadi dua yaitu membran organik (antara lain polimer) dan
membran anorganik (antara lain keramik).
10
11. REVERSE OSMOSIS
Osmosis : Proses perpindahan air dari larutan yang konsentrasinya
rendah menuju larutan yang konsentrasinya tinggi melalui membran
semipermeabel dikarenakan adanya tekanan osmosis.
Reverse Osmosis : Sebuah metode yang diigunakan untuk
memisahkan zat terlarut yang memiliki berat molekul yang rendah
seperti garam anorganik atau molekul organik kecil seperti glukosa
dan sukrosa dari larutannya.
Reverse osmosis membutuhkan tekanan hidrostatik lebih besar
daripada perbedaan tekanan osmotiknya sehingga air dapat
mengalir dari larutan yang konsentrasinya lebih tinggi ke konsentrasi
rendah melalui membran semipermeabel
11
12. FAKTOR-FAKTOR
• Tekanan,
Jika tekanan dipebesar >> Laju alir meningkat >> permeate semakin meningkat.
• Temperature,
Jika temperatur tinggi >> nilai fluks yang lebih tinggi pula >> tidak terjadi
pengaruh tertentu secara simultan,
• Kecepatan aliran,
Jika semakin tinggi kecepatan aliran maka akan mengurangi akumulasi partikel
pada permukaan membran
• Konsentrasi larutan,
konsentrasi zat terlarut yang tinggi akan menyebabkan penurunan nilai fluks
dan membran dapat cepat tersumbat
12
13. APLIKASI REVERSE OSMOSIS
Desalinasi air laut
Air laut yang sangat melimpah dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi air bersih dengan menggunakan teknologi
membran yaitu Teknologi Reverse Osmosis (RO) agar kebutuhan air bersih dapat terpenuhi. Jenis digunakan adalah
membran Reverse Osmosis jenis Selulosa
Proses :
1. Pengambilan sampel air baku kemudian dianalisa.
2.Air baku di bak penampungan dialirkan ke tabung pasir kuarsa melalui pompa kemudian dilakukan proses
treatment awal untuk mengurangi kadar garam.
3. Selanjutnya air dialirkan ke housing membran ukuran 0,3 μ.
4. Alirkan air ke dalam unit karbon aktif.
5. Selanjutnya Air dialirkan ke membran keramik dan pengambilan sampel kedua.
6. Setelah itu masuk ke membran Reverse Osmosis (RO) guna menyaring sisa-sisa mineral dan partikel yang
terkandung di dalam air dan pengambilan sampel ketiga.
7. Selanjutnya sampel dianalisa
13
19. ALAT DAN BAHAN
• Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
Seperangkat alat membran RO
Seperangkat alat titrasi
TDS meter
• Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
Indikator Kalium Kromat
AgNO³ 1 M
Air laut
Air tawar
19
23. PEMBAHASAN
23
A. Pengaruh Tekanan Terhadap TDS
Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa jika semakin besar tekanan operasi pada membran
RO, maka laju alir akan meningkat. Hal tersebut mengakibatkan nilai TDS dari aliran konsentrat dan pre-
treatment akan semakin meningkat, sebaliknya untuk aliran permeat nilai TDS mengalami penurunan, dapat
di artikan bahwa jika nilai TDS pada aliran permeat menurun maka produk yang dihasilkan semakin baik
karena semakin banyak padatan yang terlarut dapat dipisahkan menggunakan membran RO. Dari grafik
tersebut diperoleh kondisi optimum pada konsentrasi 3% dengan tekanan sebesar 60 psi.
0
20
40
60
80
100
120
5 10 15 20 25 30
TDS
Permeat
Waktu (s)
Pengaruh Tekanan Terhadap TDS
20 psi
40 psi
50 psi
60 psi 0
200
400
600
800
1000
5 10 15 20 25 30
TDS
Pre-Treatment
Waktu (s)
Pengaruh Tekanan Terhadap TDS
20 psi
40 psi
50 psi
60 psi 0
500
1000
1500
2000
5 10 15 20 25 30
TDS
Konsentrat
Waktu (s)
Pengaruh Tekanan Terhadap TDS
20 psi
40 psi
50 psi
60 psi
24. PEMBAHASAN
24
2. Pengaruh konsentrasi terhadap TDS
0
500
1000
1500
5 10 15 20 25 30
TDS
Pre-Treatment
Waktu (s)
Pengaruh Konsentrasi Umpan
Terhadap TDS
1%
3%
5%
0
500
1000
1500
2000
5 10 15 20 25 30
TDS
Konsentrat
Waktu (s)
Pengaruh Konsentrasi Umpan
Terhadap TDS
1%
3%
5%
0
50
100
150
200
5 10 15 20 25 30
TDS
Permeat
Waktu (s)
Pengaruh Konsentrasi Umpan
Terhadap TDS
1%
3%
5%
Berdasarkan dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa jika semakin besar konsentrasi umpan maka nilai
TDS akan semakin meningkat sehingga dapat dikatakan besarnya kosentrasi berbanding lurus dengan
peningkatan nilai TDS pada setiap aliran seiring dengan berjalannya waktu. Dari hasil tersebut diperoleh
kondisi optimum pada kosentrasi 5% dengan tekanan sebesar 40 psi
25. PEMBAHASAN
25
3. Pengaruh Tekanan Terhadap Rejeksi
Pada umpan dengan konsentrasi NaCl 1% dan tekanan 20 psi
diperoleh rejeksi NaCl sebesar 99,9%. Pada umpan dengan konsentrasi
yang sama dan tekanan 40 psi diperoleh rejeksi 99,8%. Pada tekanan 50
psi dan 60 psi diperoleh rejeksi 99,7% dan 99,6%. Rejeksi maksimum
rata-rata membran pada konsentrasi 1% dengan tekanan 20 psi yaitu
99,8%. Pada tekanan 20 psi memperoleh nilai rejeksi yang terbesar
dibandingkan dengan tekanan 40 psi, 50 psi dan 60 psi.
Secara teori peningkatan tekanan umpan menyebabkan
rejeksi garam meningkat. Namun terdapat batasan tertentu bagi jumlah
garam yang dapat direjeksi untuk tekanan umpan yang digunakan.
Semakin tinggi tekanan yang diberikan mengakibatkan garam yang
melewati membran semakin banyak. Hal ini terjadi karena umpan
didorong melalui membran pada kecepatan tinggi sehingga garam yang
berada pada permukaan membran ikut menembus membran bersama
umpan
0.99
0.991
0.992
0.993
0.994
0.995
0.996
0.997
0.998
0.999
1
5 10 15 20 25 30
Rejeksi
Waktu (s)
Pengaruh Tekanan Terhadap Rejeksi
20 psi
40 psi
50 psi
60 psi
26. PEMBAHASAN
26
4. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Rejeksi
Persentase rejeksi ion natrium tertinggi sekitar
99,9 % didapatkan pada konsentrasi 1% dan tekanan
operasi 20 Psi, sedangkan terendah sekitar 99,7% pada
konsentrasi 3% dan tekanan 20 Psi.
Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan,
namun tekanan operasi yang diberikan adalah tetap,
maka rejeksi oleh membran akan mengalami penurunan.
Hal ini jelas dikarenakan konsentrasi zat terlarut akan
berpengaruh pada nilai tekanan osmotiknya. Sehingga
seharusnya, peningkatan konsentrasi zat terlarut pada air
umpan harus diimbangi dengan peningkatan tekanan
operasi, sehingga perbedaan tekanan yang cukup dapat
menghasilkan rejeksi yang cukup tinggi.
27. PEMBAHASAN
27
4. Pengaruh Tekanan Terhadap Fluks
Pada umpan dengan konsentrasi 1% dan tekanan
operasi 20 psi diperoleh fluks sebesar 377.42 L/m2 s.
Sedangkan pada konsentrasi yang sama dengan tekanan operasi
60 psi diperoleh fluks 1620.81 L/m2 s. Dari percobaan ini
didapatkan adanya kenaikan fluks permeat akibat dari kenaikan
tekanan operasi.
Fluks permeat disepanjang membran memiliki
hubungan langsung dengan tekanan umpan, dimana fluks akan
meningkat seiring dengan adanya peningkatan tekanan
[Kaliappan, dkk, 2005]. Semakin besar tekanan yang diberikan,
maka volum fluida yang dapat melewati membran akan
meningkat. Tekanan memegang peranan penting bagi laja
permeate yang terjadi pada proses membran. Semakin tinggi
tekanan suatu membran, maka semakin besar pula fluks yang
dihasilkan permeate
28. PEMBAHASAN
28
6. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Fluks
Gambar di samping adalah menunjukkan pengaruh kosentrasi
pada variasi tekanan fluks. Bahwa semakin tinggi kosentrasi
pada garam potensi fouling bahan organik . Dapat kita lihat
dengan adanya penurunan seiring meningkatnya kosentrasi pada
larutan air payau maka akan semakin banyak suatu partikel yang
yang terkandung pada larutan.sehingga si larutan air tersebut
dengan kosentrasi yang tinggi akan sulit untuk melewati suatu
membran reverses osmosis
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
0% 1% 2% 3% 4% 5% 6%
Fluks
Konsentrasi
Pengaruh Konsentrasi terhadap Fluks
20 psi
40 psi
50 psi
60 psi
29. PEMBAHASAN
29
7. Pengaruh Waktu Terhadap Persen (%) Penyisihan
Pada waktu suatu proses Reverses osmosis dapat berpengaruh
pada suatu kemurnian yang di hasilkan dala proses reveses
osmosis Karena jika semakin lama waktu kontak yang
berlangsung. Karena jika semakin tinggi atau semakin lama nya
waktu yang berlangsung maka akan semakin murni hasil yang di
dapatkan namun tergantung pada kinerja atau berlangsung nya
suatu membran ataupun sikosentrasi pada senyawa yang
dialirkan berdasarkan pada praktikum yanh telah di lakukan
dapat di peroleh dalam penyisihan terbaik yaitu 95% dengan
suaru kosentrasi umpan 5% , dengan tekanan 20 PSI dan
pengambilan waktu sempel pada menit ke 30
80
82
84
86
88
90
92
94
0 5 10 15 20 25 30
%Penyisihan
Waktu
Pengaruh Waktu Terhadap %Penyisihan
(20 Psi)
1%
3%
5%
31. KESIMPULAN
a. Membrane Reverse Osmosis menurunkan padatan terlarut dengan
efektifitas 95,7% terjadi pada tekanan 60 Psi dan konsentrasi umpan
1% dengan TDS permeat yang dihasilkan sebesar 17.
b. Kenaikan tekanan umpan menyebabkan kenaikan fluks dengan nilai
fluks tertinggi pada konsentrasi 1% dan tekanan 60 Psi yaitu 1620,81
L/m2.s
c. Rejeksi maksimum yang dihasilkan sebesar 99,9% pada tekanan 20
Psi dan konsentrasi 1%
31