SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN
Oleh :
Nama : Ekal Kurniawan
NIM : A. 1411129
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Potensial kimia adalah energi bebas per mol substansi di dalam suatu system
kimia. Oleh karena itu, potensial kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan
dan temperature konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada.
Dalam hal hubungan air dan tanaman, potensial kimia dan air sering dinyatakan
dengan istilah “potensial air”. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan
sebagai ukuran energi dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak.
Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul
air untuk molekul difusi.
Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di
dalam air tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari
suatu larutan adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan
atmosfir. Apabila tekanan di sekitar system ditingkatkan atau diturunkan, maka
secara otomatis potensial air akan naik atau turun sesuai dengan perubahan
tekanan tersebut. Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu
potensial tekanan dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau
mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmosis menunjukkan status
larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tersebut ke
dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air
jaringan tumbuhan tersebut dapat diketahui.
Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara
tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah
potensial dari suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan
tanaman untuk menyerap air dari dalam tanah. Sebaliknya, semakin tinggi
potensial air, semakin besar kemampuan jaringan untuk memberikan air kepada
sel yang mempunyai kandungan air lebih rendah.
Sel tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida. Bagian-bagian
penyusun zat yang ukurannya sangat kecil disebut partikel. Partikel tersebut
meyebar merata ke segala arah. Zat-zat bergerak dari tempat yang mempunyai
konsentrasi lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah. Proses
perpindahan zat seperti tersebut dinamakan difusi. Konsentrasi suatu zat adalah
ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Difusi partikel
zat itu akan berhenti jika konsetrasi zat di kedua tempat tersebut sudah sama.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel
terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan
isotonic, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapatkan dan
kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut
(Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonic dengan
lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut
akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan)
atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan
hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil
dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam
lingkungan yang hipotonik atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan
keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
Pada praktikum ini kita akan melakukan pengamatan terhadap potensi kimia
air untuk mengetahui pergerakan kimia air dalam tumbuhan yang mengalami
kelebihan air ataupun kekurangan cairan. Huruf yunani psi (Ψ), digunakan untuk
menyatakan potensial air dari suatu system, apakah system itu berupa sampel
tanah tempat tumbuhan atau berupa suatu larutan. Potensial air dinyatakan dalam
bar. Pada umumnya nilai potensial air dalam tumbuhan mempunyai nilai yang
lebih kecil dari 0 bar.
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan nilai potensial air jaringan
umbi kentang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Potensial Air
Air merupakan 85-98% berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam
sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk
mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk
berbagai reaksi kimia misalnya fotosintesis; dan air dapat menyebabkan
terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas
katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak
diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan
kematian (Syarif, 2009).
Potensial kimia adalah energy bebas per mol substansi di dalam suatu
system kimia. Oleh karena itu, potensial kimia suatu senyawa di bawah kondisi
tekanan dan temperature konstan tergantung kepada jumlah mol substansi tekanan
dan temperature yang ada. Dalam hal hubungan air dan tanaman, potensial kimia
air sering dinyatakan dengan istilah “potensial air”. Selanjutnya, bila potensial
kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran energy dari suatu substansi yang akan
bereaksi atau bergerak, maka potensial air merupakan ukuran dari energy yang
tersedia di dalam air untuk bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air
merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk molekul difusi
(Anonim, 2010).
Salah satu ciri yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan
adalah adanya dinding sel. Dinding sel terdiri atas dinding primer dan dinding
sekunder, antara dinding primer dari suatu sel dengan dinding primer dari sel
tetangganya terdapat lamella tengah. Lamella tengah merupakan perekat yang
mengikat sel secara bersama-sama untuk membentuk jaringan (Adnan, 2008).
Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut
di dalam air tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air
dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan
atmosfir. Apabila tekanan di sekitar system ditingkatkan atau diturunkan, maka
secara otomatis potensial air akan naik atau turun sesuai dengan perubahan
tekanan tersebut (Anonim, 2011).
Hubungan antar potensial air adalah dengan melakukan peristiwa osmosis
karena osmosis merupakan peristiwa difusi dimana antara dua tempat tersedianya
difusi dipisahkan oleh membrane atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa
dinding sel atau membrane protoplasma adalah membrane pembatas antara zat
yang berdifusi karena pada umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi mempunyai
dinding sel maka sebagian besar proses fitokimia dalam tumbuh-tumbuhan adalah
merupakan proses osmosis (Heddy, 1987).
Pada fisiologi tanaman hal biasa untuk menunjukkan energy bebas yang
dikandung di dalam air adalah dalam bentuk potensial air (Ψ). Definisi dari
potensial air adalah energy per unit volume air, potensial air berbanding lurus
dengan suhunya (Filter, A.h., 1981).
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya
materi yang terlarut. Potensial osmotic selalu memiliki nilai negative, hal ini
disebabkan karena cenderung bergerak menyeberangi membrane semi permeable
dari air murni menuju air yang mengandung zat terlarut (Lambers, dkk, 1998).
Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh 4 macam
komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan. Potensial
gravitasi bergantung pada air di dalam daerah gravitasi, potensial matriks
bergantung pada kekuatan mengikat air saat penyerapan. Potensial osmotic
bergantung pada hidrostatik atau tekanan angina dalam air (Deragon, 2005).
Potensial air merupakan ukuran dari energy bebas air yang dipengaruhi
oleh zat terlarut, tekananm dan partikel matriks. Kontribusi dari potensial air oleh
solute terlarut disebut dengan potensial osmotic, yang selalu bernilai negative. Di
lain pihak, zat terlarut menurunkan potensial air. Potensial tekanan air dapat
bernilai positif, negative, bahkan nol. Tetapi secara umum nilai potensial tekanan
ini berarti bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan turgor.
(Heddy, S, 1982).
Terkait dengan kemampuan air untuk berasosiasi dengan partikel koloid,
maka muncullah istilah potensial matriks. Potensial matriks bernilai cukup kecil
sehingga seringkali diabaikan. Namun potensial matriks sangatlah penting ketika
membahas mengenai hubungannya dengan air tanah (Lambers, dan T.E. Pons,
1998).
Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya
materi yang terlarut. Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh
empat macam komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan
(Filter, 1989).
Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu dan apabila tidak diberikan
air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian.
Terdapat lima mekanisme utama yang dapat menggerakkan air dari suatu tempat
ke tempat lain melalui proses:
a. Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Laju difusi antara lain tergantung pada suhu
dan densitas medium. Gas berdifusi lebih cepat daripada air.
b. Osmosis adalah difusi melalui membrane semi permeable.
Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh
proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak
dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Osmosis juga dapat
terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran.
c. Tekanan kapiler, apabila pipa kapiler dicelupkan ke dalam bak
yang berisi air, maka permukaan air di dalam pipa kapiler akan
naik sampai terjadi keseimbangan antara tegangan yang menarik
air tersebut dengan beratnya.
d. Tekanan hidrostatik, masuknya air ke dalam sel akan menyebabkan
tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel menegang. Hal
ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk
melawan aliran tersebut.
e. Gravitasi, air juga bergerak untuk merespon gaya gravitasi bumi,
sehingga perlu tekanan untuk menarik ke atas. Pada tumbuhan
herba, pengaruh gravitasi dapat diabaikan karena perbedaan
tinggian pada bagian tanaman tersebut relative kecil. Pada
tumbuhan yang tinggi, pengaruh gravitasi sangat nyata. Untuk
menggerakkan air ke atas pada pohon yang tingginya 100 meter
diperlukan tekanan sekitar 20 atm (Anonim, 2009).
Pada potensial kimia, energy bebas per mol substansi di dalam suatu system
kimia. Oleh karena itu potensi kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan
temperature konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada (Lakitan,
1996).
Turunan-turunan potensial air dari prinsip termodinamika dapat dijumpai
dalam slatyer, akan tetapi untuk saat ini cukup mendefinisikan potensial air
sebagai energy bebas per unit volume (Salisbury dan Ross, 1995).
2.2 Perhitungan Potensial Air Jaringan
Potensial air sel tau jaringan ditentukan oleh 3 faktor, yaitu potensial matriks,
potensial solut dan potensial tekanan. Hubungan tersebut dapat digambarkan
dengan persamaan :
Yw = Ym + Ys + Yp, dimana :
Yw : Potensial air dalam sel atau jaringan tumbuhan.
Ym : Potensial matriks, menunjukan ikatan molekul air dengan protoplasma
dan dinding sel.
Ys : Potensial solut, berhubungan dengan zat terlarut yang kebanyakan
terdapat dalam vakuola.
Yp : Potensial tekanan, karena adanya tkanan hidrostatis antara iai sel dan
dinding sel.
Nilai potensial matriks dangat berarti dalam sel yang tidak bervakuola dan
dalam beberapa jaringan yang mengalami dehidrasi. Misalnya biji yang kering
udara tau jaringan tumbuhan asli daerah kering atau padang pasir.
Pada umumnya dalam tumbuhan herba atau jaringan dewasa terdiri dasi
sel yang bervakuola, potensial matriks tersebut dapat diabaikan. Oleh karena itu
persamaan diatas dapat disederhankan menjadi :
Yw = Ys + Yp
Dalam percobaan dicari larutan sukrosa yang tidak mengakibatkan
perubahan berat pada jaringan, artinya potensial larutan tersebut sama dengan
potensial air jaringan umbi kentang, potensial air larutan adalah sama dengan
potensial osmotiknya. Maka persamaannya menjadi :
Yw = Ys
Unutng menghitung potensial osmotik larutan digunakan persamaan :
Ys = , dimana
M = Konsentrasi larutan yang tidak mengakibatkan penambatan atau
pengurangan berat isidan kentang.
T = Temperatur absolut, (0o
C = 273o
).
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan tentang Pengukuran Potensial
Air Jaringan Tumbuhan dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tumbuhan,
Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun bahan dan alat yang dibutuhkan dalam praktikum kali ini adalah
umbi kentang, bor sumbat botol, pisau silet, tabung reaksi, kertas saring atau
kertas stensil, timbangan, penggaris, dan larutan sukrosa dengan berbagai
konsentrasi seperti 0,00 M; 0,10 M; 0,15 M; 0,20 M; 0,25 M; 0,30 M; 0,35 M;
0,40 M; 0,45 M; 0,50 M; 0,55 M; dan 0,60 M.
3.3 Cara Kerja
1. Siapkan 12 buah tabung reaksi yang masing – masing berisi 50 ml
larutan sukrosa : 0,00 M; 0,10 M; 0,15 M; 0,20 M; 0,25 M; 0,30 M; 0,35
M; 0,40 M; 0,45 M; 0,50 M; 0,55 M; dan 0,60 M.
2. Buat 12 buah selinder umbi kentang dengan bor sumbat botol (diameter
1 cm) pada sebuah umbi kentang yang sudah dikuliti Pembuat silinder
hendaknya seragam dengan diameter 1 cm dan panjang 4 cm.
3. Potonglah satu silinder kentang menjadi irisan tipis kira-kira 1-2 mm,
dengan menggunakan pisau silet.
4. Bilasi irisan kentang tersebut dengan air destilata secara cepat, keringkan
dengan kertas handuk dan timbang. Selanjutnya masukan kedalam
larutan sukrosa yang telah disiapkan. Ulangi untuk tiap tabung lainya.
5. Setelah 2 jam perendaman didalam tabung, angkatlah irisan itu, lalu
keringkan dengan kertas handuk dan timbanglah kembali. Ulangi untuk
setiap tabung lainnya.
6. Cari larutan sukrosa yang tidak mengakibatkan perubahan berat pada
umbi kentang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Konsentrasi Larutan Berat Awal Berat Akhir
1 0,10 8,1 8,2
2 0,15 5,7 5,5
3 0,20 6,7 5,7
4 0,25 2,9 2,0
5 0,30 3,5 2,2
6 0,35 3,6 2,2
7 0,40 3,5 1,8
8 0,45 3,8 2,2
9 0,50 3,7 2,4
10 0,55 2,8 1,7
11 0,60 4,9 2,8
Tabel 1. Hasil pengukuran potensial air tumbuhan.
A. Perubahan Berat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
B. Potensial Osmotik Sukrosa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kita menggunakan objek kentang yang akan
dilihat potensial air jaringan hidupnya untuk mengetahui pergerakan kimia air.
Pergerakan air dan larutan sukrosa yang terjadi pada kentang dapat dijadikan
sebagai acuan untuk mengetahui apakah kentang mempunyai daya serap yang
tinggi terhadap air atau larutan sukrosa.
Berdasarkan table di atas maka kita melihat adanya konsentrasi sukrosa
yang bervariasi, maka bervariasi pula % Δ bobot ubi jalar, dimana ada yang
bernilai positif ataupun negative. Nilai positif diperoleh dari berat akhir umbi
kentang yang lebih besar dibandingkan dengan berat awal umbi kentang. Potensial
osmotic larutan bernilai negatif, karena air pelarut dalam larutan itu melakukan
kerja kurang dari air murni. Kalau tekanan pada larutan meningkat, kemampuan
larutan untuk melakukan kerja, jadi potensial air larutan juga meningkat.
Potensial osmotic larutan bernilai positif, karena air pelarut dalam
larutan kentang maupun ubi jalar melakukan kerja lebih dari air murni. Jika
tekanan pada larutan meningkat, maka kemampuan larutan untuk melakukan kerja
juga meningkat sehingga bobot berat kentang meningkat. Pada percobaan
menggunakan larutan sukrosa pada kentang, larutan sukrosa dengan konsentrasi 0
sampai 0,10, % Δ bobotnya bernilai positif, sebaliknya konsentrasi sukrosa 0,15-
0,60 bernilai negative. Nilai positif pada konsentrasi 0,0 N sampai 0,10 N dan
nilai positif pada ke semua konsentrasi yang terdapat pada berat kentang setelah
direndam lebih besar dibandingkan dengan sebelum direndam. Akibatnya terjadi
penambahan berat jaringan oleh air dari larutan sukrosa. Pergerakan air dari
larutan sukrosa lebih tinggi (hipertonis) daripada konsentrasi air di dalam sel
kentang.
Nilai negative % Δ bobot pada konsentrasi sukrosa 0,15; sampai 0,60
diperoleh dari berat kentang sebelum direndam lebih kecil dibandingkan dengan
berat kentang sebelum direndam. Akibatnya terjadi penyusutan berat jaringan
karena air keluar dari sel menuju larutan sukrosa sehingga dapat disimpulkan
bahwa konsentrasi air di dalam larutan sukrosa lebih rendah (hipotonis) daripada
konsentrasi air didalam sel kentang (hipertonis) (kandungan solutenya lebih tinggi
daripada sekelilingnya).
Pada praktikum kali ini tidak terdapat jaringan kentang yang tidak
mengalami penambahan maupun pengeluaran air atau tidak ada pergerakan
molekul air karena tidak ada gradient konsentrasi larutan yang memiliki
konsentrasi sama dengan konsentrasi larutan dalam sel disebut larutan isotoner.
Pada pengamatan ini dilihat potensial air pada jaringan umbi kentang
untuk mengetahui pergerakan kimia air khususnya pada sel tumbuhan umbi
kentang (Solanum tuberosum) yang direndam selama 2 jam sehingga mengalami
kelebihan dan kekurangan cairan. Pergerakan air dan larutan sukrosa yang terjadi
pada umbi kentang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui apakah umbi
kentang mempunyai daya serap yang tinggi terhadap air atau larutan sukrosa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini terjadi proses difusi yang mengakibatkan
pertambahan berat, hal ini karena kemampuan potensial air untuk menembus
membran selektif permeabel dari jaringan kentang ataupun ubi jalar. Air
merupakan pelarut yang hipotonik sehingga terjadi peristiwa osmosis pada
jaringan kentang yang hipertonik.
5.2 Saran
Diharapkan agar praktikan lebih teliti dan bersungguh-sungguh dalam
melakukan suatu percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum. 2016. PENETAPAN POTENSIAL AIR JARINGAN. Hal 1-2.
Universitas Djuanda : Bogor.
Anonim. 2010. LAPORAN SEMENTARA FISIOLOGI TUMBUHAN.
http://forestum.untad.blogspot.com. Diakses pada 12 Juni 2016
Anonim. 2011. LAPORAN PRAKTIKUM FISISOLOGI TUMBUHAN.
http://ekaboy-master.blogspot.com. Diakses pada 12 Juni 2016
Deragon. 2005. WATER POTENTIAL. http://www.deragon.com. Diakses pada
12 Juni 2016.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fRiaAnggun
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 

What's hot (20)

Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 

Viewers also liked

Pertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalPertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalHeri Cahyono
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganNurhidayah Yusuf
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotikAtika95
 
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014Entertainment
 
5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionmentmelodiekernahan
 
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishAws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishawsadovantageseminar
 
Puzzle - Orographic Precipitation
Puzzle - Orographic PrecipitationPuzzle - Orographic Precipitation
Puzzle - Orographic PrecipitationI-Civec
 
วารสาร พ.ย. ธ.ค.59
วารสาร พ.ย. ธ.ค.59วารสาร พ.ย. ธ.ค.59
วารสาร พ.ย. ธ.ค.59Yui Yuyee
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportfinance6
 
Prosedur poligami
Prosedur poligamiProsedur poligami
Prosedur poligamishahirah44
 
2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriek
2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriek2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriek
2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriekSirris
 

Viewers also liked (20)

Bahan jaringan pengangkut_air
Bahan jaringan pengangkut_airBahan jaringan pengangkut_air
Bahan jaringan pengangkut_air
 
Pertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalPertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awal
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotik
 
Transpirasi
Transpirasi Transpirasi
Transpirasi
 
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2014
 
Mapas mentales 3
Mapas mentales 3Mapas mentales 3
Mapas mentales 3
 
Tm31
Tm31Tm31
Tm31
 
Islamic
IslamicIslamic
Islamic
 
5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment
 
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishAws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
 
Puzzle - Orographic Precipitation
Puzzle - Orographic PrecipitationPuzzle - Orographic Precipitation
Puzzle - Orographic Precipitation
 
LIMBAH
LIMBAHLIMBAH
LIMBAH
 
LATIHAN BAB 6
LATIHAN BAB 6LATIHAN BAB 6
LATIHAN BAB 6
 
วารสาร พ.ย. ธ.ค.59
วารสาร พ.ย. ธ.ค.59วารสาร พ.ย. ธ.ค.59
วารสาร พ.ย. ธ.ค.59
 
Cara membahagi pusaka
Cara membahagi  pusakaCara membahagi  pusaka
Cara membahagi pusaka
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Report
 
Prosedur poligami
Prosedur poligamiProsedur poligami
Prosedur poligami
 
2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriek
2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriek2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriek
2015-11-24-me bios-digitale-fabriek-naar-kennisfabriek
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 

Similar to Potensial Air Umbi Kentang

fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitAisAisyah
 
makalah tumbuhan
 makalah tumbuhan makalah tumbuhan
makalah tumbuhanenglaciel
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisNur Meili Zakiyah
 
Absorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdfAbsorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdfWan Na
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxAgathaHaselvin
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautGoogle
 
laporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumlaporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumchristian tabun
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membranSulistia Rini
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanAnggi Setiawan
 
Difusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiDifusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiAstri
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrositSofyan Dwi Nugroho
 

Similar to Potensial Air Umbi Kentang (20)

TRANSPOR AIR
TRANSPOR AIR TRANSPOR AIR
TRANSPOR AIR
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficit
 
TOPIK 1 WATER AND PLANT CELL.pdf
TOPIK 1 WATER AND PLANT CELL.pdfTOPIK 1 WATER AND PLANT CELL.pdf
TOPIK 1 WATER AND PLANT CELL.pdf
 
makalah tumbuhan
 makalah tumbuhan makalah tumbuhan
makalah tumbuhan
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
 
Absorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdfAbsorpsi dan Translokasi.pdf
Absorpsi dan Translokasi.pdf
 
Potensial
PotensialPotensial
Potensial
 
Hub.sel&lingkungan
Hub.sel&lingkunganHub.sel&lingkungan
Hub.sel&lingkungan
 
70080885 makalah
70080885 makalah70080885 makalah
70080885 makalah
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Osmosis dan difusi
Osmosis dan difusiOsmosis dan difusi
Osmosis dan difusi
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
laporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumlaporan praktikum fistum
laporan praktikum fistum
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membran
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
Difusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiDifusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisi
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 

More from Ekal Kurniawan

Laporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloLaporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloEkal Kurniawan
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaEkal Kurniawan
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringEkal Kurniawan
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukEkal Kurniawan
 
Margin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganMargin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganEkal Kurniawan
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
 
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Ekal Kurniawan
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiEkal Kurniawan
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaEkal Kurniawan
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahEkal Kurniawan
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Ekal Kurniawan
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurEkal Kurniawan
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
 

More from Ekal Kurniawan (20)

Laporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloLaporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pamelo
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puring
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
Margin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganMargin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman pangan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
 
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
Nutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik fNutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik f
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
 
Hidroponik
HidroponikHidroponik
Hidroponik
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
 
Genetika mendel
Genetika mendelGenetika mendel
Genetika mendel
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Present
PresentPresent
Present
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Potensial Air Umbi Kentang

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN Oleh : Nama : Ekal Kurniawan NIM : A. 1411129 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensial kimia adalah energi bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia. Oleh karena itu, potensial kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperature konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada. Dalam hal hubungan air dan tanaman, potensial kimia dan air sering dinyatakan dengan istilah “potensial air”. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran energi dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk molekul difusi. Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam air tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di sekitar system ditingkatkan atau diturunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik atau turun sesuai dengan perubahan tekanan tersebut. Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmosis menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tersebut ke dalam seri larutan yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tumbuhan tersebut dapat diketahui. Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah potensial dari suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan tanaman untuk menyerap air dari dalam tanah. Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar kemampuan jaringan untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai kandungan air lebih rendah.
  • 3. Sel tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida. Bagian-bagian penyusun zat yang ukurannya sangat kecil disebut partikel. Partikel tersebut meyebar merata ke segala arah. Zat-zat bergerak dari tempat yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah. Proses perpindahan zat seperti tersebut dinamakan difusi. Konsentrasi suatu zat adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Difusi partikel zat itu akan berhenti jika konsetrasi zat di kedua tempat tersebut sudah sama. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonic, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapatkan dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonic dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan) atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi. Pada praktikum ini kita akan melakukan pengamatan terhadap potensi kimia air untuk mengetahui pergerakan kimia air dalam tumbuhan yang mengalami kelebihan air ataupun kekurangan cairan. Huruf yunani psi (Ψ), digunakan untuk menyatakan potensial air dari suatu system, apakah system itu berupa sampel tanah tempat tumbuhan atau berupa suatu larutan. Potensial air dinyatakan dalam bar. Pada umumnya nilai potensial air dalam tumbuhan mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0 bar. 1.2 Tujuan Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan nilai potensial air jaringan umbi kentang.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensial Air Air merupakan 85-98% berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi kimia misalnya fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian (Syarif, 2009). Potensial kimia adalah energy bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia. Oleh karena itu, potensial kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperature konstan tergantung kepada jumlah mol substansi tekanan dan temperature yang ada. Dalam hal hubungan air dan tanaman, potensial kimia air sering dinyatakan dengan istilah “potensial air”. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran energy dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak, maka potensial air merupakan ukuran dari energy yang tersedia di dalam air untuk bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk molekul difusi (Anonim, 2010). Salah satu ciri yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah adanya dinding sel. Dinding sel terdiri atas dinding primer dan dinding sekunder, antara dinding primer dari suatu sel dengan dinding primer dari sel tetangganya terdapat lamella tengah. Lamella tengah merupakan perekat yang mengikat sel secara bersama-sama untuk membentuk jaringan (Adnan, 2008). Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam air tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan
  • 5. atmosfir. Apabila tekanan di sekitar system ditingkatkan atau diturunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik atau turun sesuai dengan perubahan tekanan tersebut (Anonim, 2011). Hubungan antar potensial air adalah dengan melakukan peristiwa osmosis karena osmosis merupakan peristiwa difusi dimana antara dua tempat tersedianya difusi dipisahkan oleh membrane atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa dinding sel atau membrane protoplasma adalah membrane pembatas antara zat yang berdifusi karena pada umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi mempunyai dinding sel maka sebagian besar proses fitokimia dalam tumbuh-tumbuhan adalah merupakan proses osmosis (Heddy, 1987). Pada fisiologi tanaman hal biasa untuk menunjukkan energy bebas yang dikandung di dalam air adalah dalam bentuk potensial air (Ψ). Definisi dari potensial air adalah energy per unit volume air, potensial air berbanding lurus dengan suhunya (Filter, A.h., 1981). Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Potensial osmotic selalu memiliki nilai negative, hal ini disebabkan karena cenderung bergerak menyeberangi membrane semi permeable dari air murni menuju air yang mengandung zat terlarut (Lambers, dkk, 1998). Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh 4 macam komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada air di dalam daerah gravitasi, potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat penyerapan. Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik atau tekanan angina dalam air (Deragon, 2005). Potensial air merupakan ukuran dari energy bebas air yang dipengaruhi oleh zat terlarut, tekananm dan partikel matriks. Kontribusi dari potensial air oleh solute terlarut disebut dengan potensial osmotic, yang selalu bernilai negative. Di lain pihak, zat terlarut menurunkan potensial air. Potensial tekanan air dapat bernilai positif, negative, bahkan nol. Tetapi secara umum nilai potensial tekanan ini berarti bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan memiliki tekanan turgor. (Heddy, S, 1982).
  • 6. Terkait dengan kemampuan air untuk berasosiasi dengan partikel koloid, maka muncullah istilah potensial matriks. Potensial matriks bernilai cukup kecil sehingga seringkali diabaikan. Namun potensial matriks sangatlah penting ketika membahas mengenai hubungannya dengan air tanah (Lambers, dan T.E. Pons, 1998). Potensial osmotic merupakan potensial kimia yang disebabkan adanya materi yang terlarut. Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oleh empat macam komponen potensial, yaitu gravitasi, matriks, osmotic, dan tekanan (Filter, 1989). Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat lima mekanisme utama yang dapat menggerakkan air dari suatu tempat ke tempat lain melalui proses: a. Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas medium. Gas berdifusi lebih cepat daripada air. b. Osmosis adalah difusi melalui membrane semi permeable. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran. c. Tekanan kapiler, apabila pipa kapiler dicelupkan ke dalam bak yang berisi air, maka permukaan air di dalam pipa kapiler akan naik sampai terjadi keseimbangan antara tegangan yang menarik air tersebut dengan beratnya. d. Tekanan hidrostatik, masuknya air ke dalam sel akan menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel menegang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk melawan aliran tersebut. e. Gravitasi, air juga bergerak untuk merespon gaya gravitasi bumi, sehingga perlu tekanan untuk menarik ke atas. Pada tumbuhan
  • 7. herba, pengaruh gravitasi dapat diabaikan karena perbedaan tinggian pada bagian tanaman tersebut relative kecil. Pada tumbuhan yang tinggi, pengaruh gravitasi sangat nyata. Untuk menggerakkan air ke atas pada pohon yang tingginya 100 meter diperlukan tekanan sekitar 20 atm (Anonim, 2009). Pada potensial kimia, energy bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia. Oleh karena itu potensi kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperature konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada (Lakitan, 1996). Turunan-turunan potensial air dari prinsip termodinamika dapat dijumpai dalam slatyer, akan tetapi untuk saat ini cukup mendefinisikan potensial air sebagai energy bebas per unit volume (Salisbury dan Ross, 1995). 2.2 Perhitungan Potensial Air Jaringan Potensial air sel tau jaringan ditentukan oleh 3 faktor, yaitu potensial matriks, potensial solut dan potensial tekanan. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan persamaan : Yw = Ym + Ys + Yp, dimana : Yw : Potensial air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Ym : Potensial matriks, menunjukan ikatan molekul air dengan protoplasma dan dinding sel. Ys : Potensial solut, berhubungan dengan zat terlarut yang kebanyakan terdapat dalam vakuola. Yp : Potensial tekanan, karena adanya tkanan hidrostatis antara iai sel dan dinding sel. Nilai potensial matriks dangat berarti dalam sel yang tidak bervakuola dan dalam beberapa jaringan yang mengalami dehidrasi. Misalnya biji yang kering udara tau jaringan tumbuhan asli daerah kering atau padang pasir.
  • 8. Pada umumnya dalam tumbuhan herba atau jaringan dewasa terdiri dasi sel yang bervakuola, potensial matriks tersebut dapat diabaikan. Oleh karena itu persamaan diatas dapat disederhankan menjadi : Yw = Ys + Yp Dalam percobaan dicari larutan sukrosa yang tidak mengakibatkan perubahan berat pada jaringan, artinya potensial larutan tersebut sama dengan potensial air jaringan umbi kentang, potensial air larutan adalah sama dengan potensial osmotiknya. Maka persamaannya menjadi : Yw = Ys Unutng menghitung potensial osmotik larutan digunakan persamaan : Ys = , dimana M = Konsentrasi larutan yang tidak mengakibatkan penambatan atau pengurangan berat isidan kentang. T = Temperatur absolut, (0o C = 273o ).
  • 9. BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan tentang Pengukuran Potensial Air Jaringan Tumbuhan dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor. 3.2 Alat dan Bahan Adapun bahan dan alat yang dibutuhkan dalam praktikum kali ini adalah umbi kentang, bor sumbat botol, pisau silet, tabung reaksi, kertas saring atau kertas stensil, timbangan, penggaris, dan larutan sukrosa dengan berbagai konsentrasi seperti 0,00 M; 0,10 M; 0,15 M; 0,20 M; 0,25 M; 0,30 M; 0,35 M; 0,40 M; 0,45 M; 0,50 M; 0,55 M; dan 0,60 M. 3.3 Cara Kerja 1. Siapkan 12 buah tabung reaksi yang masing – masing berisi 50 ml larutan sukrosa : 0,00 M; 0,10 M; 0,15 M; 0,20 M; 0,25 M; 0,30 M; 0,35 M; 0,40 M; 0,45 M; 0,50 M; 0,55 M; dan 0,60 M. 2. Buat 12 buah selinder umbi kentang dengan bor sumbat botol (diameter 1 cm) pada sebuah umbi kentang yang sudah dikuliti Pembuat silinder hendaknya seragam dengan diameter 1 cm dan panjang 4 cm. 3. Potonglah satu silinder kentang menjadi irisan tipis kira-kira 1-2 mm, dengan menggunakan pisau silet. 4. Bilasi irisan kentang tersebut dengan air destilata secara cepat, keringkan dengan kertas handuk dan timbang. Selanjutnya masukan kedalam larutan sukrosa yang telah disiapkan. Ulangi untuk tiap tabung lainya. 5. Setelah 2 jam perendaman didalam tabung, angkatlah irisan itu, lalu keringkan dengan kertas handuk dan timbanglah kembali. Ulangi untuk setiap tabung lainnya. 6. Cari larutan sukrosa yang tidak mengakibatkan perubahan berat pada umbi kentang.
  • 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil No Konsentrasi Larutan Berat Awal Berat Akhir 1 0,10 8,1 8,2 2 0,15 5,7 5,5 3 0,20 6,7 5,7 4 0,25 2,9 2,0 5 0,30 3,5 2,2 6 0,35 3,6 2,2 7 0,40 3,5 1,8 8 0,45 3,8 2,2 9 0,50 3,7 2,4 10 0,55 2,8 1,7 11 0,60 4,9 2,8 Tabel 1. Hasil pengukuran potensial air tumbuhan. A. Perubahan Berat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
  • 11. B. Potensial Osmotik Sukrosa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini, kita menggunakan objek kentang yang akan dilihat potensial air jaringan hidupnya untuk mengetahui pergerakan kimia air. Pergerakan air dan larutan sukrosa yang terjadi pada kentang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui apakah kentang mempunyai daya serap yang tinggi terhadap air atau larutan sukrosa. Berdasarkan table di atas maka kita melihat adanya konsentrasi sukrosa yang bervariasi, maka bervariasi pula % Δ bobot ubi jalar, dimana ada yang bernilai positif ataupun negative. Nilai positif diperoleh dari berat akhir umbi kentang yang lebih besar dibandingkan dengan berat awal umbi kentang. Potensial osmotic larutan bernilai negatif, karena air pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni. Kalau tekanan pada larutan meningkat, kemampuan larutan untuk melakukan kerja, jadi potensial air larutan juga meningkat. Potensial osmotic larutan bernilai positif, karena air pelarut dalam larutan kentang maupun ubi jalar melakukan kerja lebih dari air murni. Jika
  • 12. tekanan pada larutan meningkat, maka kemampuan larutan untuk melakukan kerja juga meningkat sehingga bobot berat kentang meningkat. Pada percobaan menggunakan larutan sukrosa pada kentang, larutan sukrosa dengan konsentrasi 0 sampai 0,10, % Δ bobotnya bernilai positif, sebaliknya konsentrasi sukrosa 0,15- 0,60 bernilai negative. Nilai positif pada konsentrasi 0,0 N sampai 0,10 N dan nilai positif pada ke semua konsentrasi yang terdapat pada berat kentang setelah direndam lebih besar dibandingkan dengan sebelum direndam. Akibatnya terjadi penambahan berat jaringan oleh air dari larutan sukrosa. Pergerakan air dari larutan sukrosa lebih tinggi (hipertonis) daripada konsentrasi air di dalam sel kentang. Nilai negative % Δ bobot pada konsentrasi sukrosa 0,15; sampai 0,60 diperoleh dari berat kentang sebelum direndam lebih kecil dibandingkan dengan berat kentang sebelum direndam. Akibatnya terjadi penyusutan berat jaringan karena air keluar dari sel menuju larutan sukrosa sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi air di dalam larutan sukrosa lebih rendah (hipotonis) daripada konsentrasi air didalam sel kentang (hipertonis) (kandungan solutenya lebih tinggi daripada sekelilingnya). Pada praktikum kali ini tidak terdapat jaringan kentang yang tidak mengalami penambahan maupun pengeluaran air atau tidak ada pergerakan molekul air karena tidak ada gradient konsentrasi larutan yang memiliki konsentrasi sama dengan konsentrasi larutan dalam sel disebut larutan isotoner. Pada pengamatan ini dilihat potensial air pada jaringan umbi kentang untuk mengetahui pergerakan kimia air khususnya pada sel tumbuhan umbi kentang (Solanum tuberosum) yang direndam selama 2 jam sehingga mengalami kelebihan dan kekurangan cairan. Pergerakan air dan larutan sukrosa yang terjadi pada umbi kentang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui apakah umbi kentang mempunyai daya serap yang tinggi terhadap air atau larutan sukrosa.
  • 13. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada praktikum ini terjadi proses difusi yang mengakibatkan pertambahan berat, hal ini karena kemampuan potensial air untuk menembus membran selektif permeabel dari jaringan kentang ataupun ubi jalar. Air merupakan pelarut yang hipotonik sehingga terjadi peristiwa osmosis pada jaringan kentang yang hipertonik. 5.2 Saran Diharapkan agar praktikan lebih teliti dan bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu percobaan.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Modul Praktikum. 2016. PENETAPAN POTENSIAL AIR JARINGAN. Hal 1-2. Universitas Djuanda : Bogor. Anonim. 2010. LAPORAN SEMENTARA FISIOLOGI TUMBUHAN. http://forestum.untad.blogspot.com. Diakses pada 12 Juni 2016 Anonim. 2011. LAPORAN PRAKTIKUM FISISOLOGI TUMBUHAN. http://ekaboy-master.blogspot.com. Diakses pada 12 Juni 2016 Deragon. 2005. WATER POTENTIAL. http://www.deragon.com. Diakses pada 12 Juni 2016.