SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM I
DIFUSI DAN OSMOSIS
(Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel)
Fauziah Khoirun Nisa
17030244003
Biologi 2017 D
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BIOLOGI
2018/2019
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Penentuan Tekanan
Osmosis Cairan Sel” adalah bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa
terhadap prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang terplasmolisis?
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada “Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel”
berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh konsentrasi
larutan sukrosa terhadap prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang
terplasmolisis.
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis:
Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap
prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang terplasmolisis.
Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap
prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang terplasmolisis.
D. Kajian Pustaka
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh
tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi
dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27).
Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk
memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi
tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang
konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari
proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan
tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti
glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel
dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat
terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya
perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan
osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada
kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik.
Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila
konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi
sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-
53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Manipulasi : Konsentrasi larutan sukrosa
2. Variabel Kontrol : Sayatan daun Rhoe discolor, volume larutan
sukrosa, waktu perendaman, perbesaran
mikroskop
3. Variabel Respon : Sel yang terplasmolisis dan nilai TO (tekanan
osmosis)
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel manipulasi yaitu konsentrasi larutan sukrosa dengan molaritas
0,28 M; 0,26 M; 0,24 M; 0,22 M; 0,20 M; 0,18 M; 0,16 M; dan 0,14 M. Kedua,
variabel kontrol yaitu sayatan membujur daun Rhoe discolor, volume larutan
sukrosa 5 mL, waktu perendaman selama 30 menit, perbesaran mikroskop diatur
pada perbesaran yang sama. Terakhir variabel respon yaitu sel yang terplasmolisis
50%.
G. Alat dan Bahan
Daun Rhoe discolor yang jaringan epidermisnya mengandung cairan sel yang
berwarna, larutan sukrosa dengan molaritas 0,28 M; 0,26 M; 0,24 M; 0,22 M;
0,20 M; 0,18 M; 0,16 M; dan 0,14 M, mikroskop, wadah plastik dan tutupnya 8
buah, kaca benda dari kaca penutup, pisau silet, gelas Beaker 100 mL, dan pipet.
H. Rancangan Percobaan
I. Langkah Kerja
1. Mengukur. Siapkan 8 buah wadah plastik, isi masing-masing dengan 5 ml
larutan sukrosa yang telah disediakan dan beri label pada masing-masing
wadah plastik berdasarkan konsentrasi larutan.
2. Ambil daun Rhoe discolor, kemudian sayatlah lapisan epidermis yang
berwarna sebanyak 24 dengan silet. Usahakan hanya menyayat selapis sel.
3. Rendamlah sayatan-sayatan epidermis tersebut pada kaca arloji yang
sudah berisi larutan sukrosa dengan konsentrasi tertentu. Setiap
konsentrasi diisi dengan jumlah 3 sayatan. Catat waktu mulai
perendamannya.
1. Disiapkan 8
wadah plastik
dan tutupnya.
2. Diisi masing-
masing 5 mL
setiap konsentrasi
larutan sukrosa.
3. Diberi label
masing-masing
wadah plastik
setiap konsentrasi
larutan.
sukrosa
4. Sayat lapisan
epidermis
berwarna Rhoe
discolor 24
sayatan.
5. Direndam 3
sayatan pada
masing masing
wadah plastik,
tutup wadahnya.
6. Dicatat waktu
mulai
perendaman.
7. Diamati
dengan
mikroskop
setelah 30 menit.
8. Dihitung
jumlah sel yang
terplasmolisis.
9. Dihitung
prosentase sel
terplasmolisis
terhadap jumlah
sel seluruhnya.
4. Mengamati. Setelah 30 menit, sayatan diambil dan diperiksa dengan
menggunakan mikroskop.
5. Menghitung. Hitung jumlah seluruh sel pada satu lapang pandang, jumlah
sel yang terplasmolisis dan prosentase jumlah sel terplasmolisis terhadap
jumlah sel seluruhnya.
J. Rancangan Tabel Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan sel yang terplasmolisis
Konsentrasi
Sukrosa
Ʃ sel seluruhnya Ʃ sel yang terplasmolisis % sel yang
terplasmolisis
0,14 M
175
187
155
85 45%285 20
102 81
0,16 M
199
209
33
30 14%218 11
211 46
0,18 M
170
169
54
45 26%209 35
129 46
0,20 M
134
137
66
58 42%97 72
181 35
0,22 M
180
176
42
57 32%132 104
217 25
0,24 M
222
179
64
57 31%152 57
162 49
0,26 M
170
185
131
111 60%202 110
182 91
0,28 M
101
137
101
137 100%210 210
100 100
Gambar 1. Grafik penentuan tekanan osmosis cairan sel
Diskusi:
1. Jelaskan mengapa terjadi peristiwa plasmolisis. Dukung dengan data yang
anda peroleh!
Jawab:
Berdasarkan data, diketahui semakin pekat atau tingginya konsentrasi larutan
sukrosa maka semakin banyak pula sel yang mengalami plasmolisis. Hal
tersebut disebabkan oleh potensial air yang ada di dalam sel epidermis Rhoe
discolor lebih besar dari pada di larutan sukrosa. Potensial yang ada di dalam
sel epidermis Rhoe discolor juga akan lebih besar dibandingkan dengan
potensial osmosis yang ada di luar sel. Sel yang mengalami plasmolisis akan
mencapai 45% (dimana mendekati 50%) dalam konsentrasi larutan sukrosa
0,14 M. Pada kondisi itu, potensial air yang ada di dalam sel epidermis Rhoe
discolor maupun di luar selnya menjadi sama. Plasmolisis dapat terjadi karena
terlepasnya membran sel dari dinding sel karena air di dalam dinding sel terus
keluar sampai terjadi keseimbangan antara potensial air yang ada di dalam dan
di luar sel.
K. Rencana Analisis Data
Pada tabel, konsentrasi larutan sukrosa yang terendah yaitu 0,14 M dengan
jumlah sel seluruhnya 187 dan sel yang terplasmolisis 85 serta jumlah prosentase
0
20
40
60
80
100
120
0,14
M
0,16
M
0,18
M
0,20
M
0,22
M
0,24
M
0,26
M
0,28
M
%SelyangTerplasmolisis
Konsentrasi Sukrosa
Sel yang Terplasmolisis(%)
Sel yang Terplasmolisis
(%)
sel yang terplasmolisis 45%. Sedangakan konsentrasi yang paling tinggi yaitu
pada konsentrasi 0,28 M dengan jumlah sel seluruhnya 137 dan sel yang
terplasmolisis 137 serta jumlah prosentase sel yang terplasmolisis 100%.
Konsentrasi yang mempengaruhi kenaikan pada grafik yaitu pada konsentrasi 0,18
M; 0,20 M; dan 0,26 M. Adapun konsentrasi yang mempengaruhi penurunan pada
grafik yaitu pada konsentrasi 0,16 M; 0,22 M; dan 0,24 M.
Pada konsentrasi 0,18 M menyebabkan kenaikan grafik yang semula 12%
menjadi 26%. Pada konsentrasi 0,20 M yang semula prosentase sel yang
terplasmolisis 26% naik menjadi 42%. Dan pada konsetrasi 0,26 M yang semula
31% naik menjadi 60%.
Pada konsentrasi 0,16 M menyebabkan penurunan grafik yang semula
45% menjadi 14%. Pada konsentrasi 0,22 M yang semula prosentase sel yang
terplasmolisis 42% turun menjadi 32%. Serta pada konsentrasi 0,24 M yang
semula 32% turun menjadi 31%. Jadi berdasarkan data, jika kosentrasi larutan
sukrosa lebih tinggi lalu cairannya akan semakin pekat yang mengakibatkan
konsentrasi air dalam sayatan daun Rhoe discolor menjadi rendah. Hasilnya,
jumlah sel yang terplasmolisis akan semakin tinggi, dan begitu juga sebaliknya.
L. Hasil Analisis Data
Berdasarkan grafik data yang diperoleh, pada konsentrasi larutan sukrosa
terhadap prosentase sel daun Rhoe discolor yang terplasmolisis tidak teratur
sehingga menyebabkan grafik naik turun. Konsentrasi dengan sel terplasmolisis
paling tinggi yaitu pada konsentrasi 0,28 M dengan prosentase 100%. Pada
konsentrasi yang paling rendah prosentasi sel yang terplasmolisis yaitu pada
konsentrasi 0,16 M dengan prosentase 14%.
Konsentrasi yang menyebabkan grafik menjadi turun yaitu pada
konsentrasi larutan sukrosa 0,16 M, 0,20 M, dan 0,24 M. Keadaan ini tidak sesuai
dengan teori yang berkata semakin besar konsentrasi larutan sukrosa maka
semakin banyak sel yang terplasmolisis. Sedangkan plasmolisis terjadi karena
adanya proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel berada dalam
larutan hipertonik yang menyebabkan air keluar dari sel. Plasma akan menyusut
dan jika berlangsung terus, plasma nantinya terlepas dari dinding sel.
Data yang tidak sesuai mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu
kurang teliti dalam mengisi larutan sukrosa sebanyak 5 mL, mungkin bisa
kekurangan atau kelebihan. Atau saat menutup kurang rapat, sehingga larutan
sukrosa menguap. Juga kurang teliti saat menghitung jumlah sel yang
terplasmolisis, maupun jumlah seluruh sel karena sel yang disayat belum selapis
sel sehingga lapisan epidermisnya menumpuk.
Cara mengetahui nilai osmosis bisa menggunakan rumus dengan cara
menentukan konsentrasi sukrosa yang mendekati 50% jumlah sel yang
terplasmolisis. Konsentrasi sukrosa 0,14 M memiliki 45% sel yang terplasmolisis,
sehingga bisa dimasukkan ke dalam rumus:
TO= 22,4.M.T
273
= 22,4.0,14.(273+30)
273
= 950,208
273
= 3,48 atm
M. Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel
yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang
terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari
konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
N. Daftar Pustaka
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Horne M. M., dan Swearingen L. P. 2001. Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan
Asam Basa (Edisi Kedua). Jarakta: ECG.
James, Joyce, Colin Baker, dan Helen Swain. 2008. Prinsip-Prinsip Sains Untuk
Keperawatan. Jakarta: Erlangga.
O. Lampiran
Gambar 2. Sayatan Gambar 3. Sayatan Gambar 4. Sayatan
pertama sukrosa 0,14 M kedua sukrosa 0,14 M ketiga sukrosa 0,14 M
Gambar 5. Sayatan Gambar 6. Sayatan Gambar 7. Sayatan
pertama sukrosa 0,16 M kedua sukrosa 0,16 M ketiga sukrosa 0,16 M
Gambar 8. Sayatan Gambar 9. Sayatan Gambar 10. Sayatan
sukrosa 0,18 M pertama sukrosa 0,18 M kedua sukrosa 0,18 M ketiga
Gambar 11. Sayatan Gambar 12. Sayatan Gambar 13. Sayatan
pertama sukrosa 0,20 M kedua sukrosa 0,20 M ketiga sukrosa 0,20 M
Gambar 14. Sayatan Gambar 15. Sayatan Gambar 16. Sayatan
sukrosa 0,22 M pertama sukrosa 0,22 M kedua sukrosa 0,22 M ketiga
Gambar 17. Sayatan Gambar 18. Sayatan Gambar 19. Sayatan
pertama sukrosa 0,24 M kedua sukrosa 0,24 M ketiga sukrosa 0,24 M
Gambar 20. Sayatan Gambar 21. Sayatan Gambar 22. Sayatan
pertama sukrosa 0,26 M kedua sukrosa 0,26 M ketiga sukrosa 0,26 M
Gambar 23. Sayatan Gambar 24. Sayatan Gambar 25. Sayatan
pertama sukrosa 0,26 M kedua sukrosa 0,26 M ketiga sukrosa 0,26 M

More Related Content

What's hot

Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...UNESA
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotikAtika95
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...f' yagami
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fRiaAnggun
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 

What's hot (20)

Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotik
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis fLaporan potensial osmotik dan plasmolisis f
Laporan potensial osmotik dan plasmolisis f
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 

Similar to OSMOSIS

laporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumlaporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumchristian tabun
 
Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxMengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxArdi Setyo W
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisRosinda Grace
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrositSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiLaporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiWelly Indriani
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS RiaAnggun
 
sel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasisel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasiSri Rezki Ramadhani
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisNur Meili Zakiyah
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranReza Fahlevi
 
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)aris trea
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
Presentation osmosis.
Presentation osmosis.Presentation osmosis.
Presentation osmosis.Kee Sek Khai
 
Topik 3 pergerakan merentas membran plasma
Topik 3  pergerakan merentas membran plasmaTopik 3  pergerakan merentas membran plasma
Topik 3 pergerakan merentas membran plasmasmktsj2
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdSuryaRajab1
 
Difusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiDifusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiAstri
 

Similar to OSMOSIS (20)

laporan praktikum fistum
laporan praktikum fistumlaporan praktikum fistum
laporan praktikum fistum
 
Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxMengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
 
Pengamatan plasmolisis
Pengamatan plasmolisisPengamatan plasmolisis
Pengamatan plasmolisis
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiLaporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS
 
Osmosis dan difusi
Osmosis dan difusiOsmosis dan difusi
Osmosis dan difusi
 
sel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasisel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasi
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
 
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
Praktikum ii sel darah ayam (http://arisnagan.blogspot.co.id)
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Presentation osmosis.
Presentation osmosis.Presentation osmosis.
Presentation osmosis.
 
Plasmolisis
PlasmolisisPlasmolisis
Plasmolisis
 
sifat koligatif larutan
sifat koligatif larutansifat koligatif larutan
sifat koligatif larutan
 
Topik 3 pergerakan merentas membran plasma
Topik 3  pergerakan merentas membran plasmaTopik 3  pergerakan merentas membran plasma
Topik 3 pergerakan merentas membran plasma
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
 
Difusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisiDifusi osmosis imbibisi
Difusi osmosis imbibisi
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutUNESA
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahUNESA
 
LKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: KloroplasLKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: KloroplasUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 
LKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: KloroplasLKM Biologi Sel: Kloroplas
LKM Biologi Sel: Kloroplas
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

OSMOSIS

  • 1. LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM I DIFUSI DAN OSMOSIS (Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel) Fauziah Khoirun Nisa 17030244003 Biologi 2017 D UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BIOLOGI 2018/2019
  • 2. A. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel” adalah bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang terplasmolisis? B. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan pada “Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang terplasmolisis. C. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis: Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang terplasmolisis. Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel pada daun Rhoe discolor yang terplasmolisis. D. Kajian Pustaka Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain. Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya
  • 3. perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52- 53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: TO sel = 22,4.M.T 273 Dengan: TO = Tekanan osmotik M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis T = Temperatur mutlak (273 + t°C) E. Variabel Penelitian 1. Variabel Manipulasi : Konsentrasi larutan sukrosa 2. Variabel Kontrol : Sayatan daun Rhoe discolor, volume larutan sukrosa, waktu perendaman, perbesaran mikroskop 3. Variabel Respon : Sel yang terplasmolisis dan nilai TO (tekanan osmosis) F. Definisi Operasional Variabel Variabel manipulasi yaitu konsentrasi larutan sukrosa dengan molaritas 0,28 M; 0,26 M; 0,24 M; 0,22 M; 0,20 M; 0,18 M; 0,16 M; dan 0,14 M. Kedua, variabel kontrol yaitu sayatan membujur daun Rhoe discolor, volume larutan sukrosa 5 mL, waktu perendaman selama 30 menit, perbesaran mikroskop diatur pada perbesaran yang sama. Terakhir variabel respon yaitu sel yang terplasmolisis 50%. G. Alat dan Bahan Daun Rhoe discolor yang jaringan epidermisnya mengandung cairan sel yang berwarna, larutan sukrosa dengan molaritas 0,28 M; 0,26 M; 0,24 M; 0,22 M;
  • 4. 0,20 M; 0,18 M; 0,16 M; dan 0,14 M, mikroskop, wadah plastik dan tutupnya 8 buah, kaca benda dari kaca penutup, pisau silet, gelas Beaker 100 mL, dan pipet. H. Rancangan Percobaan I. Langkah Kerja 1. Mengukur. Siapkan 8 buah wadah plastik, isi masing-masing dengan 5 ml larutan sukrosa yang telah disediakan dan beri label pada masing-masing wadah plastik berdasarkan konsentrasi larutan. 2. Ambil daun Rhoe discolor, kemudian sayatlah lapisan epidermis yang berwarna sebanyak 24 dengan silet. Usahakan hanya menyayat selapis sel. 3. Rendamlah sayatan-sayatan epidermis tersebut pada kaca arloji yang sudah berisi larutan sukrosa dengan konsentrasi tertentu. Setiap konsentrasi diisi dengan jumlah 3 sayatan. Catat waktu mulai perendamannya. 1. Disiapkan 8 wadah plastik dan tutupnya. 2. Diisi masing- masing 5 mL setiap konsentrasi larutan sukrosa. 3. Diberi label masing-masing wadah plastik setiap konsentrasi larutan. sukrosa 4. Sayat lapisan epidermis berwarna Rhoe discolor 24 sayatan. 5. Direndam 3 sayatan pada masing masing wadah plastik, tutup wadahnya. 6. Dicatat waktu mulai perendaman. 7. Diamati dengan mikroskop setelah 30 menit. 8. Dihitung jumlah sel yang terplasmolisis. 9. Dihitung prosentase sel terplasmolisis terhadap jumlah sel seluruhnya.
  • 5. 4. Mengamati. Setelah 30 menit, sayatan diambil dan diperiksa dengan menggunakan mikroskop. 5. Menghitung. Hitung jumlah seluruh sel pada satu lapang pandang, jumlah sel yang terplasmolisis dan prosentase jumlah sel terplasmolisis terhadap jumlah sel seluruhnya. J. Rancangan Tabel Pengamatan Tabel 1. Hasil pengamatan sel yang terplasmolisis Konsentrasi Sukrosa Ʃ sel seluruhnya Ʃ sel yang terplasmolisis % sel yang terplasmolisis 0,14 M 175 187 155 85 45%285 20 102 81 0,16 M 199 209 33 30 14%218 11 211 46 0,18 M 170 169 54 45 26%209 35 129 46 0,20 M 134 137 66 58 42%97 72 181 35 0,22 M 180 176 42 57 32%132 104 217 25 0,24 M 222 179 64 57 31%152 57 162 49 0,26 M 170 185 131 111 60%202 110 182 91 0,28 M 101 137 101 137 100%210 210 100 100
  • 6. Gambar 1. Grafik penentuan tekanan osmosis cairan sel Diskusi: 1. Jelaskan mengapa terjadi peristiwa plasmolisis. Dukung dengan data yang anda peroleh! Jawab: Berdasarkan data, diketahui semakin pekat atau tingginya konsentrasi larutan sukrosa maka semakin banyak pula sel yang mengalami plasmolisis. Hal tersebut disebabkan oleh potensial air yang ada di dalam sel epidermis Rhoe discolor lebih besar dari pada di larutan sukrosa. Potensial yang ada di dalam sel epidermis Rhoe discolor juga akan lebih besar dibandingkan dengan potensial osmosis yang ada di luar sel. Sel yang mengalami plasmolisis akan mencapai 45% (dimana mendekati 50%) dalam konsentrasi larutan sukrosa 0,14 M. Pada kondisi itu, potensial air yang ada di dalam sel epidermis Rhoe discolor maupun di luar selnya menjadi sama. Plasmolisis dapat terjadi karena terlepasnya membran sel dari dinding sel karena air di dalam dinding sel terus keluar sampai terjadi keseimbangan antara potensial air yang ada di dalam dan di luar sel. K. Rencana Analisis Data Pada tabel, konsentrasi larutan sukrosa yang terendah yaitu 0,14 M dengan jumlah sel seluruhnya 187 dan sel yang terplasmolisis 85 serta jumlah prosentase 0 20 40 60 80 100 120 0,14 M 0,16 M 0,18 M 0,20 M 0,22 M 0,24 M 0,26 M 0,28 M %SelyangTerplasmolisis Konsentrasi Sukrosa Sel yang Terplasmolisis(%) Sel yang Terplasmolisis (%)
  • 7. sel yang terplasmolisis 45%. Sedangakan konsentrasi yang paling tinggi yaitu pada konsentrasi 0,28 M dengan jumlah sel seluruhnya 137 dan sel yang terplasmolisis 137 serta jumlah prosentase sel yang terplasmolisis 100%. Konsentrasi yang mempengaruhi kenaikan pada grafik yaitu pada konsentrasi 0,18 M; 0,20 M; dan 0,26 M. Adapun konsentrasi yang mempengaruhi penurunan pada grafik yaitu pada konsentrasi 0,16 M; 0,22 M; dan 0,24 M. Pada konsentrasi 0,18 M menyebabkan kenaikan grafik yang semula 12% menjadi 26%. Pada konsentrasi 0,20 M yang semula prosentase sel yang terplasmolisis 26% naik menjadi 42%. Dan pada konsetrasi 0,26 M yang semula 31% naik menjadi 60%. Pada konsentrasi 0,16 M menyebabkan penurunan grafik yang semula 45% menjadi 14%. Pada konsentrasi 0,22 M yang semula prosentase sel yang terplasmolisis 42% turun menjadi 32%. Serta pada konsentrasi 0,24 M yang semula 32% turun menjadi 31%. Jadi berdasarkan data, jika kosentrasi larutan sukrosa lebih tinggi lalu cairannya akan semakin pekat yang mengakibatkan konsentrasi air dalam sayatan daun Rhoe discolor menjadi rendah. Hasilnya, jumlah sel yang terplasmolisis akan semakin tinggi, dan begitu juga sebaliknya. L. Hasil Analisis Data Berdasarkan grafik data yang diperoleh, pada konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel daun Rhoe discolor yang terplasmolisis tidak teratur sehingga menyebabkan grafik naik turun. Konsentrasi dengan sel terplasmolisis paling tinggi yaitu pada konsentrasi 0,28 M dengan prosentase 100%. Pada konsentrasi yang paling rendah prosentasi sel yang terplasmolisis yaitu pada konsentrasi 0,16 M dengan prosentase 14%. Konsentrasi yang menyebabkan grafik menjadi turun yaitu pada konsentrasi larutan sukrosa 0,16 M, 0,20 M, dan 0,24 M. Keadaan ini tidak sesuai dengan teori yang berkata semakin besar konsentrasi larutan sukrosa maka semakin banyak sel yang terplasmolisis. Sedangkan plasmolisis terjadi karena adanya proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel berada dalam larutan hipertonik yang menyebabkan air keluar dari sel. Plasma akan menyusut dan jika berlangsung terus, plasma nantinya terlepas dari dinding sel.
  • 8. Data yang tidak sesuai mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kurang teliti dalam mengisi larutan sukrosa sebanyak 5 mL, mungkin bisa kekurangan atau kelebihan. Atau saat menutup kurang rapat, sehingga larutan sukrosa menguap. Juga kurang teliti saat menghitung jumlah sel yang terplasmolisis, maupun jumlah seluruh sel karena sel yang disayat belum selapis sel sehingga lapisan epidermisnya menumpuk. Cara mengetahui nilai osmosis bisa menggunakan rumus dengan cara menentukan konsentrasi sukrosa yang mendekati 50% jumlah sel yang terplasmolisis. Konsentrasi sukrosa 0,14 M memiliki 45% sel yang terplasmolisis, sehingga bisa dimasukkan ke dalam rumus: TO= 22,4.M.T 273 = 22,4.0,14.(273+30) 273 = 950,208 273 = 3,48 atm M. Kesimpulan Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm. N. Daftar Pustaka Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. Horne M. M., dan Swearingen L. P. 2001. Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa (Edisi Kedua). Jarakta: ECG. James, Joyce, Colin Baker, dan Helen Swain. 2008. Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan. Jakarta: Erlangga.
  • 9. O. Lampiran Gambar 2. Sayatan Gambar 3. Sayatan Gambar 4. Sayatan pertama sukrosa 0,14 M kedua sukrosa 0,14 M ketiga sukrosa 0,14 M Gambar 5. Sayatan Gambar 6. Sayatan Gambar 7. Sayatan pertama sukrosa 0,16 M kedua sukrosa 0,16 M ketiga sukrosa 0,16 M Gambar 8. Sayatan Gambar 9. Sayatan Gambar 10. Sayatan sukrosa 0,18 M pertama sukrosa 0,18 M kedua sukrosa 0,18 M ketiga
  • 10. Gambar 11. Sayatan Gambar 12. Sayatan Gambar 13. Sayatan pertama sukrosa 0,20 M kedua sukrosa 0,20 M ketiga sukrosa 0,20 M Gambar 14. Sayatan Gambar 15. Sayatan Gambar 16. Sayatan sukrosa 0,22 M pertama sukrosa 0,22 M kedua sukrosa 0,22 M ketiga Gambar 17. Sayatan Gambar 18. Sayatan Gambar 19. Sayatan pertama sukrosa 0,24 M kedua sukrosa 0,24 M ketiga sukrosa 0,24 M Gambar 20. Sayatan Gambar 21. Sayatan Gambar 22. Sayatan pertama sukrosa 0,26 M kedua sukrosa 0,26 M ketiga sukrosa 0,26 M
  • 11. Gambar 23. Sayatan Gambar 24. Sayatan Gambar 25. Sayatan pertama sukrosa 0,26 M kedua sukrosa 0,26 M ketiga sukrosa 0,26 M