2. • Ibarat dalam sebuah bangunan pers hany bisa berdiri kokoh bila bertumpu pada tiga pilar
penyangga yang satu sama lain berfungsi saling menopang.
Menurut Haris Sumadiria (2005) ada tiga pilar penyangga :
1. Idealisme.
Idealisme adalah cita-cita, obsesi, sesuatu yang terus dikejar untuk bisa
dijangkau dengan segala daya upaya dan cara yang dibenarkan menurut etika
dan norma profesi yang berlaku dan diakui masyarakat dan negara.
Dalam pasal 6 UU Pers no 40 tahun 1999 dinyatakan, pers nasional melaksanakan peranan sebagai:
a. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.
b. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi dan hak-hak azasi manusia serta menghormati
kebhinekaan.
c. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan infoemasi yang tepat, akurat, dan benar.
d. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
kepentingan umum.
e. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Maknanya, bahwa pers harus memiliki dan
mengemban idealisme.
3. •
2. Komersialisme.
• Pers harus mempunyai kekuatan dan keseimbangan. Kekuatan untuk mencapai
cita-cita itu, dan keseimbangan dalam mempertahankan nilai-nilai profesi yang
diyakininya. Agar mendapat kekuatan, maka pers harus berorientasi kepada
kepentingan komersial. Seperti ditegaskan pasal 3 ayat (2) UU no 40 tahun
1999, pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga
ekonomi, penerbitan pers harus dijalankan dengan merujuk pada pendekatan
kaidah ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Secara manajerial perusahaan, pers
harus memetik untung dan sejauh mungkin menghindari kerugian.
3. Profesionalisme.
• Profesianalisme adalah isme atau paham yang menilai tinggi keahlian profesional
khususnya, atau kemampuan pribadi pada umumnya, sebagai alat utama untuk
mencapai keberhasilan.
• Menurut para sosiolog, pada umumnya ada lima hal sebagai struktur sikap yang
diperlukan bagi setiap jenis profesi yang mencakup dalam profesionalisme.
4. PENGARUH PERS INTERNASIONAL
• Pers asing dengan wilayah jangkauan ke negara lain
tidak begitu relevan pengaruhnya terhadap kebijakan
pemerintah, dengan pengecualian pers dengan nama besar
di negara tertentu seperti di AS, Jepang, dan Inggris. Oleh
karena itu pers internasional seperti CNN, VOA, BBC, Al-
Jazeerah, dan lainnya serta media cetak
Newsweek, Time, Internasional Herald Tribune, The
Guardian, dan Asiaweek perlu dipantau oleh pemerintah
Indonesia. Opini dan ulasan-ulasannya utamanya terkait
dengan kepentingan Indonesia di luar negeri, perlu dikaji
dan dipertimbangkan.
• Pengaruh pers asing ada yang bersifat positif dan
negatif.Pengaruh negatif lebih sering ditimbulkan oleh
pemberitaan pers asing yang partisan.
5. GLOBALISASI DANPERLUNYA MEDIA
WATCH
Globalisasi yang merupakan agenda untuk
menguasai dunia melalui jalur politik dan
ekonomi dengan disertai aturan-aturan
tertentu, telah dijadikan justifikasi oleh negara
besar, khususnya Amerika Serikat, bagi
kebijakan new international interventionist or
new international humanitarian
interventionist (intervensi politik internasional
atau intervensi kemanusiaan internasional).
6. HUBUNGAN DIPLOMAT DENGAN
PERS
• Media massa memerlukan diplomat sebagai sumber informasi, dan
diplomat membutuhkan media massa untuk menyampaikan
informasi atau pesan-pesan dari negara yang diwakilinya kepada
publik internasional. Sehingga diplomat tidak terlepas dari informasi
dan komunikasi serta erat kaitannya dengan media massa dan pers.
• Seorang diplomat tidak hanya dituntut untuk menguasai
kemampuan beragumentasi dan bersilat lidah, melainkan juga
kemampuan menulis dan kemampuan membina hubungan baik
dengan pers agar media massa selalu bersedia memberikan
bantuan komunikasi saat diperlukan. Singkat kata, seorang diplomat
harus mengenal dunia pers dan jurnalistik. Dan seorang diplomat
akan dapat menilai berita-berita tentang negaranya yang disajikan
media massa, dan dapat menentukan sikap atas kecenderungan isi
berita tersebut.
7. PRINSIP JURNALISTIK
• Jurnalistik adalah penulisan atau pelaporan yang
ditandai dengan penyajian fakta langsung dan objektif
atau deskripsi kejadian tanpa penafsiran dan
opini, yang bertujuan untuk memberikan informasi
akurat, lengkap, jelas, aktual, dan terpercaya yang
dibutuhkan masyarakat agar berfungsi di tengah
kehidupan.
• Jurnalisme adalah idealisme dalam penyajian fakta
yang mengabdi pada kepentingan masyarakat banyak.
Namun, jurnalisme zaman sekarang lebih merupakan
sebuah industri atau mesin uang. Ia mengabdi kepada
pemilik modal atau kapitalis.