Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kebebasan pers di Indonesia sebelum dan sesudah era Orde Baru, dampak positif dan negatif dari kebebasan pers, pentingnya kebebasan pers dalam konstitusi, peran pers sebagai pengawas kekuasaan dan pilar demokrasi keempat, serta pentingnya jurnalisme pluralis dan damai.
1. M E D I A
dan
P L U R A L I S M E
Oleh Victor Silaen
2. Situasi Pers di Indonesia
• Era Orde Lama & Era Orde Baru
- dominasi penguasa
- praktik pembredelan
- Birokratik Otoritarian
- Korporatisme Negara
• Era Pasca-Soeharto
- demokratisasi bergulir
- kebebasan pers menguat
- Departemen Penerangan dibubarkan, SIUPP
dihapuskan
- pers baru bermunculan (cetak, elektronik, online,
jurnalisme warga, social media)
4. Kebebasan Pers dalam UUD 45
(amandemen ke-5)
- Pentingkah diperjuangkan agar kebebasan
pers secara tegas tercantum di dalam UUD
45?
- Kalau penting, maka agenda yang sedang
diperjuangkan oleh DPD ini patut didukung
semua pihak
- Kebebasan pers tak boleh dikalahkan oleh
kekuasaan
5. Pers sebagai “Watchdog”
- pers yang bersuara lantang dan berani:
mengawasi, mengoreksi, mengkritik, menegur,
mengingatkan, mengungkap kesalahan, dan
lainnya
- pers sebagai agent of restrain: harus rajin
menyalak agar pihak-pihak yang disoroti mejadi
takut
- membantu yang menderita dan membuat yang
mapan menderita” (comfort the afflicted and afflict
the comfortable).
6. Pers sebagai Pilar Ke-4
DEMOKRASI
- Tiga Pilar: Legislatif, Eksekutif, Yudikatif
- Siapa yang Mengontrol Ketiganya? PERS.
- Bedanya: ketiga pilar itu memiliki KEKUASAAN, pers
memiliki KEKUATAN.
- Untuk itu pers harus BERKUALITAS (pekerjanya harus
profesional, berwawasan luas, cerdas, kritis.
- Pers juga sedapat mungkin menjaga jarak dari kekuatan
modal, apalagi kekuatan modal yang menjadi elite politik
7. Media Sosial sebagai Pilar Ke-5
DEMOKRASI
• Informasinya beraneka-ragam
• Sebaran informasinya luas dan
cepat
• Sulit dikontrol: “you have no
power in cyber world”
8. Jurnalisme Pluralis
(Peace Journalism)
• Mengembangkan Prinsip Jurnalisme
Damai
• Harus mencerdaskan dan
mencerahkan >> bagaimana kualitas
jurnalisnya?
• Berwawasan Nasionalisme, Ultra-nasionalisme