SlideShare a Scribd company logo
1 of 196
Istilah Pancasila        Negara Kertagama → Mpu Prapanca
                         Sutasoma → Mpu Tantular

Buku Sutasoma, Pancasila dalam bahasa sanskerta mempunyai
   arti berbatu sendi yang lima yang berarti pelaksanaan
   kesusilaan yang lima (Pancasila Krama) yang terdiri dari :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras
1.   Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
2.   Pancasila sebagai kepribadian hidup bangsa Indonesia
3.   Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
4.   Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
5.   Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
     atau sumber tertib hukum bagi negara Republik
     Indonesia
6.   Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
     pada waktu mendirikan negara
7.   Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
     Indonesia
Nama Pancasila lahir pada tanggal
                    1 Juni 1945 atas usulan
                    Ir.Soekarno dalam sidang
                    pertama BPUPKI.
                   BPUPKI telah mengadakan sidang 2
                     kali, yaitu :
                      Sidang Pertama, tgl 29 Mei s.d. 1
                       Juni 1945 (dikemukakan usul dan
                       pendapat oleh anggota BPUPKI
                       mengenai Dasar Negara dan
                       Rancangan UUD).
Sidang BPUPKI 1.
                      Sidang Kedua, tgl 10 s.d. 16 Juli
                       1945.
Merupakan pedoman dan pegangan dalam
  pembangunan bangsa dan negara agar dapat :
   Mampu berdiri kokoh
   Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal
    dan memecahkan masalah
    (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
    pertahanan keamanan) yang dihadapi oleh
    bangsa, dan
   Tidak terombang ambing oleh keadaan
    apapun, termasuk dalam era global dewasa ini
Pancasila = dasar falsafah
  negara (philoophische
  grondslag)
 Pancasila dipergunakan
  sebagai dasar untuk
  mengatur
  penyelenggaraan negara.
 Pengertian Pancasila
  sebagai dasar negara ada
  dalam bunyi pembukaan
  UUD 1945 alinea IV.
   Pancasila bersifat
    tetap dan tidak
    dapat diubah            Pancasila mengandung
    meskipun oleh MPR       3 dimensi:
    hasil Pemilu.
                            1.   Dimensi Realitas
   Nilai dasar Pancasila   2.   Dimensi Idealis
    tercantum dalam         3.   Dimensi Fleksibilitas
    pembukaan UUD
    1945 alinea
    I, II, III, dan IV.
1.    Nilai Ketuhanan
     Mengandung arti pengakuan dan keyakinan bangsa Indonesia
     terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
2.   Nilai Kemanusiaan
     Mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai
     dengan nilai-nilai moral.
3.   Nilai Persatuan
     Mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kesadaran
     rakyat untuk membina rasa Nasionalisme dalam Negara
     Kesatuan Republik Indonesia.
4.   Nilai Kerakyatan
     mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh
     rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
     melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5.   Nilai Keadilan
     Sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu mencapai masyarakat
     Indonesia yang adil dan makmur serta lahiriah ataupun
     batiniah.
   Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuan tentang apa
    yang menjadi pokok pesoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.

   Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai
    sistemnilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau
    jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan,
    kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi ‘yang
    menyandangnya’.

   Yang menyandangnya itu di antaranya:
    1. pengembangan ilmu pengetahuan,
    2. pengembangan hukum,
    3. supremasi hukum dalam perspektif pengembangan HAM,
    4. pengembangan sosial politik,
    5. pengembangan ekonomi,
    6. pengembangan kebudayaan bangsa,
    7. pembangunan pertahanan, dan
    8. sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai titik tolak
       memahami asal mula Pancasila.
 Manusia harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku
  politik bukan sekadar objek politik.
 Pancasila sebagai paradigma pengembangan politik
  diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa
  dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan
  menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila.
 Pembangunan politik dapat dikembangkan berdasarkan :
  1. Moral ketuhanan
  2. Kemanusiaan
  3. Persatuan
  4. Kerakyatan
  5. Keadilan
   Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih
    mengacu pada Sila Keempat Pancasila.
   Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi
    kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi
    Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral
    kemanusiaan.
   Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari
    bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya
    yang hanya akan menimbulkan
    penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga
    negara.

3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial
    Budaya
 Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat
  dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya
  dan beradab.
 Pembangunan sosial budaya bertujuan untuk mencapai persatuan
  dan kesatuan.
   Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah
    melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
    tumpah darah Indonesia.
    Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan
    keamanan adalah mengikut sertakan seluruh
    komponen bangsa
   Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan
    Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan
    rakyat semesta (sishankamrata).
    Pancasila sebagai paradigma pembangunan
    pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia
    sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002
    tentang pertahanan Negara.
   Sikap Positif terhadap nilai       Sikap Positif terhadap nilai
    Ketuhanan                           kemanusiaan
    1. menjalankan ibadah sesuai
                                        1. menolong sesama yang
                                           membutuhkan bantuan
       agama dan kepercayaan
                                        2. Mendahulukan
       secara tekun
                                           kepentingan umum
    2. Menjalankan perintah dan            daripada kepentingan
       menjauhi larangan agama             pribadi
    3. Menghormati sesama umat          3. Menghormati hak dan
       beragama                            kewajiban setiap orang
    4.Bekerjasama dan rukun             4. Membela kebenaran dan
       dengan sesama umat                  keadilan
       beragama                         5. Menyayangi sesama
                                           manusia
    5. Tidak bersikap fanatik dan
       tidak memaksakan agama
   Sikap Positif terhadap        Sikap Positif terhadap
    nilai Persatuan                nilai kerakyatan
    1. Rela berkorban untuk        1. Ikut serta dalam
       kepentingan bangsa             pemilu
    2. mencintai Tanah Air         2. Melaksanakan hal
       (nasionalisme)                 pemilih dan dipilih
    3. Menciptakan persatuan       3. Menghormati pendapat
       dan kesatuan                   orang lain
    4. Ikut serta dalam            4. Memutuskan sesuatu
       pelaksanaan                    dengan cara demokrasi
       pembangunan                 5. Tidak memaksakan
    5. Mempertahankan dan             kehendak
       mengisi kemerdekaan
   Sikap Positif terhadap nilai keadilan
    1. Melaksanakan hidup sederhana
    2. Membiasakan sikap hidup hemat
    3. Mengupayakan kesejahteraan dan
       keadilan bagi rakyat
    4. Menerapkan keadilan dalan kehidupan
       bersama
    5. Menghargai hasil karya orang lain
Sistem Pemerintahan :
   Sistem → keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai
    hubungan fungsional, baik antarbagian-bagian maupun
    hubungan struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan
    suatu ketergantungan.
   Pemerintahan berasal dari kata ‘Pemerintah’.
    # Pemerintahan dalam arti luas meliputi badan eksekutif, legislatif,
    dan yudikatif.
    # Pemerintahan dalam arti sempit meliputi Presiden, Wakil
    Presiden, dan para menteri atau kabinet yang disebut badan
    eksekutif.

Sistem Pemerintahan → suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
     komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan
     berpengaruh dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan.
Dalam teori Klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah
          orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya

 Ajaran Plato (429-347 SM)         Ajaran Aristoteles (384-322 SM)
1. Aristokrasi                     1. Monarki
2. Timokrasi                       2. Tirani
3. Oligarki                        3. Aristokrasi
4. Demokrasi                       4. Oligarki
5. Tirani                          5. Politeia
                                   6. Demokrasi




      Ajaran Polybius (204-122 SM)
      Dikenal   dengan teori siklus Polybius
MONARKI
                                 Sifatnya baik
                              Untuk kepentingan :
                                    Rakyat            TIRANI
                 Okhlokrasi   Dipegang oleh : satu
   Sifatnya jelek                    orang                        Sifatnya jelek
  u/ kepentingan                                                 u/ kepentingan:
      pribadi                                                  sekelompok orang
  Dipegang oleh :                                                Dipegang oleh:
  beberapa orang                                                beberapa orang/
                                                                   bangsawan



                 Demokrasi                           Aristokrasi

                                                                 Sifatnya baik
    Sifatnya baik                                               u/ kepentingan
u/ kepentingan rakyat           Oligarki                             umum
Dipegang oleh : rakyat                                          Dipegang oleh :
                              Sifatnya jelak                    beberapa orang
                              u/ kepentingan
                               kelompoknya
                              Dipegang oleh :
                               sekelompok
B. Bentuk Pemerintahan Monarki   C. Bentuk Pemerintahan Republik


1.   Monarki Absolut             1.   Republik Absolut
2.   Monarki                     2.   Republik
     Konstitusional                   Konstitusional
3.   Monarki                     3.   Republik
     Parlementer                      Parlementer
Kelebihan   Kelemahan
1.   Penyelenggara negara berada di tangan presiden.
     Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala
     pemerintahan.
2.   Kabinet dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung
     jawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab
     kepada parlemen/legislatif.
3.   Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
4.   Presiden tak dapat membubarkan parlemen
5.   Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat
     sebagai lembaga perwakilan.
6.   Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung
     parlemen.
 Merupakan sistem pemerintahan
  antara eksekutif dan legislatif
  mempunyai hubungan yang bersifat
  timbal balik dan saling berpengaruh.
 Kedudukan kepala negara hanya
  sebagai lambang dan kekuasaan yang
  nyata dalam pemerintahan tidak
  nampak.
1.   Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara.
2.   Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat.
3.   Kepala pemerintahan adalah perdana menteri.
4.   Badan legislatif/parlemen anggotanya dipilih melalui pemilu.
5.   Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
6.   Dalam sistem dua partai, pembentuk kabinet dan sekaligus sebagai
     perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan
     pemilu, yg kalah berlaku sebagai pihak oposisi.
7.   Dalam sistem banyak partai, kabinet harus membentuk koalisi,
     karena harus mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen.
8.   Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan parlemen dan
     kepala negara beranggapan kabinet berada dalam pihak yang
     benar, maka kepala negara akan membubarkan parlemen.
Kelebihan                  Kelemahan
1. Pembuatan kebijakan     1. Kedudukan eksekutif
   dapat dilakukan            tergantung pada
   secara cepat.              dukungan mayoritas
2. Tanggung jawab dalam       parlemen.
   pembuatan dan           2. Kelangsungan
   pelaksanaan kebijakan      kedudukan eksekutif
   publik jelas.              tidak bisa ditentukan.
3. Ada pengawas yang       3. Parlemen dijadikan
   kuat dari parlemen         tempat kaderisasi
   terhadap kabinet.          partai.
Ada dua macam sistem pemerintahan yang banyak digunakan
1. Presidensial
2. Parlementer
Suatu sistem pemerintahan dapat mempengapuhi sistem pemerintahan negara
lain. Sistem pemerintahan negara dapat berdampak positif maupun negatif.
Pengaruh dampak tersebut dapat disebabkan oleh :
1. Ilmu pengetahuan
2. Teknologi
3. Globalisasi
4. Perkembangn dunia




   Contoh pengaruh sistem pemerintahan suatu negara adalah
   pemilihan langsung presiden dan wakil presiden.
   pada pemilu 2009 di Indonesia yang meniru pemilu di Amerika
   Serikat.
Menurut UUD 1945, bahwa sistem pemerintahan Indonesia
menganut sistem distribution of power.

Dengan argumentasi, bahwa UUD 1945 :
1.   Tidak membatasi secara tajam, bahwa tiap kekuasaan
     itu harus dilakukan oleh suatu organisasi/badan tertentu
     yang tidak boleh saling campur tangan.
2.   Tidak membatasi kekuasaan itu dibagi atas 3 bagian
     saja dan juga tidak membatasi kekuasaan dilakukan
     oleh 3 organ saja.
3.   Tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan
     MPR, pasal 1 ayat 2, kepada lembaga negara lainnya.
1.   Indonesia adalah negara hukum (Reechstat).
2.   Sistem Konstitusional.
3.   Kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat
     (MPR).
4.   Presiden adalah penyelenggara
     pemerintahan yang tertinggi.
5.   Presiden tidak bertanggung jawab kepada
     DPR.
6.   Menteri negara adalah pembantu presiden.
7.   Kekuasaan kepada negara terbatas.
Masa Orde Baru                             Masa Reformasi
      (Sebelum amandemen UUD 1945)               (Setelah Amandemen UUD 1945)


Indonesia adalah negara hukum              Negara Indonesia adalah negara
(rechtssaat)                               Hukum.

Sistem Konstitusional                      Sistem Konstitusional

Kekuasaan negara tertinggi di tangan       Kekuasaan negara tertinggi di Tangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat.            Majelis Permusyawaratan Rakyat
Presiden ialah penyelenggara peme-rintah   Presiden ialah penyelenggara pemerintah
Negara yang tertinggi menurut UUD.         Negara yang tertinggi menurut UUD.

Presiden tidak bertanggungjawab ke-pada    Presiden tidak bertanggung jawab kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.                   Dewan Perwakilan Rakyat.
Menteri negara ialah pembantu Presiden,    Menteri negara ialah pembantu Presiden,
menteri negara tidak ber-tanggungjawab     menteri negara tidak ber-tanggungjawab
kepada Dewan Perwa-kilan Rakyat.           kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Kekuasaan Kepala Negara tidak tak          Kekuasaan Kepala Negara tidak tak
terbatas.                                  terbatas.
Sebelum Amandemen UUD 1945
                    JIWA DAN PANDANGAN
                         HIDUP BANGSA
                          PANCASILA


                    PEMBUKAAN UUD 1945


                     UNDANG-UNDANG
                       DASAR 1945


                           MPR




MA   BPK      DPR                     PRESIDEN   DPA
Setelah Amandemen UUD 1945
Pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia berdasar pada UUD 1945
hasil amandemen yang dimulai dengan penyelenggaraan pemilu 2004 yang
dilaksanakan untuk memilih:
Presiden dan wakil presiden dalam satu paket;
Anggota DPR dan DPRD;
Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah).


Sikap kita sebagai warga negara:
Bangga
Mendukung
Karena, sistem pemerintahan Indonesia sekarang bertujuan untuk
mewujudkan sistem pemerintahan demokratis.
PARLEMEN (LEGISLATIF)            MAHKAMAH           PRESIDEN
    ATAU KONGGRES                  AGUNG            (EKSEKUTIF)
                                 (YUDIKATIF)
    BADAN        SENAT
 PERWAKILAN




    PEMILIHAN UMUM                  TETAP         PEMILIHAN UMUM


                   R A K Y A T    P E M I L I H

Keterangan :
 : Checking Power With Power
PERDANA MENTERI
                              DEWAN MENTERI-MENTERI
                                    (KABINET)



                                     PARLEMEN


                       Pemilihan                     Artikulasi
                       Umum                          Kepentingan

                                   PEMILIH

Keterangan :
      : Mosi tidak percaya dari pihak Legislatif (Parlemen) kepada Pemerintah
        (Eksekutif).
     : Pertanggungjawaban dari pihak Eksekutif (PM dan Kabinetnya) kepada
    parlemen (legislatif).
Nama resmi                 : Zhonghua Renmin Gonghe Guo
Bentuk Pemerintahan        : Republik Demokratis
Kepala Negara              : Presiden
Kepala Pemarintah          : Perdana Manteri
Suku Bangsa                : China Han, Mongol, Manchu, Korea
Bahasa                     : Mandarin, Yue, Wu, Hokka, Xiang,
   Gan                       Min, Zhuang, Hui, Yi

Pokok-pokok sistem pemerintahan di Cina adalah :
a. Bentuk negara adalah kesatuan yang terdiri atas 23 provinsi
b. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem
   demokrasi komunis
c. Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala
   pemerintahan adalah perdana
d. Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat
   Nasional (National People’s Congress or Quanguo Renmin
   Daibiao Dahui) dengan jumlah 2.979 orang. Anggotanya
   merupakan perwakilan dari wilayah, daerah, kota dan provinsi
   untuk masa jabatan 5 tahun. Badan ini memiliki kekuasaan
   penting di Cina dengan anggotanya dari orang-orang partai
   komunis.
Konferensi Negara Tertinggi                        Ketua                           Dewan Pertahanan
                                                                                        Nasional



                                                 Komisi Tetap
         Dewan Negara :
        Perdana Menteri
   15 Wakil Perdana Menteri,
       Sekretaris Jenderal,                    Konggres Rakyat
      Menteri-menteri, dan                                                    Mahkamah           Kejaksaan
                                                  Nasional
      Kepala-Kepala Komisi                                                      Rakyat            Rakyat
                                                                               Tertinggi         Tertinggi
   49 Kementerian dan Komisi


Tingkat Provinsi : 21 Provinsi, 5 wilayah otonom, dan 2 kota yang diperintah secara langsung

                                             Konggres-konggres               Pengadilan-
     Dewan-Dewan Rakyat                                                     PengadilanRak       Kejaksaan
                                                  Rakyat
                                                                             yat Tertinggi       Rakyat


    Daerah-daerah Istimewa                                                   Pengadilan-
       dan chou otonom                                                        Pengadilan        Kejaksaan
                                                                           Rakyat Menengah       Rakyat



Tingkat Kabupaten : 2,291 unit, 1,978 hsien, 177 Kotamadya, 58 hsien otonom, dan 78 unit lain
Pokok sistem pemerintahan Afrika Selatan:
a. Sejak tahun 1994, menerapkan sistem politik
    demokrasi anti apartheid. Yaitu sitem politik yang
    membedakan warga atas warna kulit.
b. Merupakan negara kesatuan
c. Bentuk pemerintahan Republik
d. Sistem pemerintahan presidensial
e. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
    Majelis Nasional dan Dewan Nasional Provinsi.
f.  Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan-badan
    Constitusional Court, Supreme Court of Appeal, High
    Courts, dan Magistrate Courts.
Pengertian Pers

 Secara Etimologis, Kata pers (Belanda), Press
  (Inggris), atau Presse (Prancis), berasal dari bahasa
  Latin, pressare dari kata premere, yang berarti tekan atau
  cetak.
 Definisi terminologisnya ialah Media massa cetak. Dalam
  bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers, dalam
  bahasa Inggrisnya printed media atau printing press atau
  press.
 Oemar Seno Adji, pers dalam arti sempit mengandung
  penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita
  dengan jalan kata tertulis. Pers dalam arti luas adalah
  semua media (mass communications) yang
  memancarkan pikiran dan perasaan seseorang, baik
  dengan kata-kata tertulis maupun kata lisan.
Pengertian Pers (lanjutan)
   L. Taufik, Pers terbagi dua yaitu Pers dalam arti sempit : surat
    kabar, koran, majalah, tabloid, dan bulletin-bulletin kantor berita.
    Jadi, pers terbatas pada media tercetak. Pers dalam arti luas
    mencakup semua media massa, termasuk radio, televisi, film, dan
    internet.
   Weiner, pengertian pers sebagai wartawan media atau media
    cetak, publisitas, peliputan berita, mesin cetak, naik cetak.
   Alex Sour, pengertian pers sebagai media cetak yang
    mengandung penyiaran fakta, pikiran, ataupun gagasan dengan
    kata-kata tertulis.
Pengertian Pers (lanjutan)
    Menurut Ilmu Komunikasi, pers memiliki arti :
    1. Usaha percetakan atau penerbitan
    2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
    3. Penyiaran berita melalui surat kabar,
       majalah, radio, dan televisi
    4. Orang-orang yang bergerak dalam
       penyiaran berita
    5. Media penyiaran berita yakni surat kabar,
       majalah, radio, dan televisi.
Pengertian Pers (lanjutan)
    UU No. 40/1999 Pasal 1 (a), Pers adalah lembaga sosial dan
     wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
     jurnalistik meliputi
     mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
     menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, dan
     gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya
     dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan
     segala jenis saluran yang tersedia.
Pengertian Pers (lanjutan)
    Kesimpulan : Pers adalah segala usaha dari alat-alat komunikasi
     massa untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat akan
     hiburan, keinginan, peristiwa, dan berita yang terjadi dalam
     wujud surat kabar, majalah, bulletin atau media cetak lain atau
     diusahakan melalui radio, televisi, film, dan sebagainya. Jadi
     dalam hal ini adalah semua media komunikasi, yaitu media
     cetak, media audio, media audio visual, dan media elektronik.
Pungsi Pers


UU No. 40/1999 pasal 3 :
   Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media
    informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial
   Pers dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi
Pers berfungsi sebagai media
                Informasi (Information)




Memberikan berbagai informasi yang penting dan bermakna bagi
 masyarakat untuk kehidupannya (berbagai bidang, aspek atau
   dimensi). Contoh Informasi tentang kebijakan, program dan
peraturan negara kepada masyarakat agar cepat diketahui. Pers
  juga menjadi sarana informasi antarindividu atau kelompok-
                 kelompok dalam masyarakat.
Pers berfungsi
                sebagai media
                  Pendidikan
                  (Education)
Pers memuat atau menyajikan tulisan-tulisan yang mengandung
 pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan
                    dan wawasannya.
Tegasnya, pers mendidik masyarakat untuk lebih meningkatkan
       pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.
Pers berfungsi
                      sebagai media
                          hiburan
                        (Recreation)
  Pers hendaknya dapat menyuguhkan berita yang menyegarkan,
 humor atau jenaka yang mengandung daya imajinasi yang positif,
   karena ini merupakan kebutuhan dasar manusia (basic human
needs). Misalnya, isi koran atau majalah yang bersifat hiburan dapat
      berbentuk cerpen, cerbung, cerber, TTS, karikatur dan lain
                             sebagainya.
Pers berfungsi sebagai media
           kontrol sosial (Social control)

Kontrol masyarakat terhadap jalannya roda pemerintahan, istilah kontrol
sosial terkandung makna demokratic atau open management yang di
dalamnya terdapat unsur-unsur :

  Keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan (social
participation)
   Pertanggungjawaban pemerintah terhdp rakyat
(social
   responsibility)
  Dukungan rakyat terhadap pemerintah (sosial
support)
   Kontrol masyarakat terhadap tindakan pemerintah
(social
   control)
Pers berfungsi sebagai Lembaga
                              Ekonomi



 Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers
  memiliki bahan baku informasi yang diolah sehingga
  menghasilkan produk berita yang diminati oleh
  masyarakat dengan nilai jual yang tinggi. Pers dapat
  memanfaatkan alam sekitarnya sebagai nilai
  jual, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal
  dari hasil produksinya.
 Pers sebagai lembaga ekonomi menyediakan jasa
  sosialnya untuk kepentingan masyarakat yang
  membutuhkan dengan tujuan memperoleh citra
  positif dan nilai jual atas program-program kerjanya.
  Misalnya, meliputi kegiatan bakti sosial, acara open
  house, atau kegiatan lainnya. Ditambah lagi bidang
  penjualan kolom advertising, kolom artikel atau
  kolom berita lainnya.
Hak-hak Pers menurut UU No.40/1999 pasal 4


 Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara
 Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan,
  atau pelanggaran penyiaran.
 Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak
  mencari, memperoleh, dan menyampaikan gagasan dan informasi.
 Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum,
  wartawan mempunyai hak tolak.
Kewajiban Pers menurut UU No.40/1999 pasal 5


   Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini
    dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan
    masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
   Pers wajib melayani hak jawab
   Pers wajib melayani hak koreksi
Peranan Pers menurut UU No.40/1999 pasal 6
Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya
supremasi hukum, dan HAM, serta menghormati kebhinnekaan
Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat dan benar
Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan umum
Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
Pers berperan sebagai Agen
              Pembangunan (?)

   Pers merupakan media atau sarana untuk mensosialisasikan
    berbagai program pembangunan
   Dengan sosialisasi tersebut akan menimbulkan kesadaran
    pada diri warga masyarakat untuk terlibat atau berpartisifasi
    dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan yang
    dimilikinya.
Asas dan misi Pers
   Asas Pers : Kemerdekaan pers adalah salah satu
    wujud kedaulatan rakayat yang berasaskan
    prinsif-prinsif demokrasi, keadilan, dan supremasi
    hukum.
   Misi Pers : Ikut mencerdaskan
    masyarakat, menegakkan keadilan dan
    memberantas kebatilan.
Konsep Demokrasi
 menurut Andi Mustari Pide (Pakar
 Negarawan)
 Secara etimologis, kata demos berarti
  rakyat, dan cratein atau kratos berarti
  kekuasaan. Jadi demokrasi artinya
  rakyat yang berkuasa (government of
  rule by the people).
 Demokrasi dalam arti formal yaitu
  demokrasi sebagai suatu sistem
  pemerintahan atau sistem politik dengan
  kedaulatan rakyat dilaksnakan oleh
  para wakil rakyat dalam lembaga
  perwakilan rakyat.
 Demokrasi dalam arti material disebut
  sebagai demokrasi yang asasnya
  dipengaruhi oleh kultur dan historis atau
  sejarah suatu bangsa.
Masyarakat Demokratis (?)
Masyarakat yang ….
  menyelesaikan konflik secara damai;
  tidak menggunakan kekerasan atau paksaan;
  perubahan secara damai;
  pergantian kekuasaan secara konstitusional;
  menghargai adanya keanekaragaman;
  menegakkan keadilan;
  menjunjung tinggi adanya kebebasan yang dimiliki
  anggota masyarakatnya
Unsur Pokok Dalam
          Demokrasi




Partisifasi rakyat dalam
pemerintahan
Jaminan Hak Asasi Manusia
atau hak dasar warga negara
Negara dikatakan demokrasi (Miriam
                                Budiardjo




   Pemerintah atau eksekutif
   Parlemen atau Badan Perwakilan Rakyat sebagai badan legislatif
   Badan-badan peradilan sebagai lembaga yudikatif
   Partai-partai Politik
   Pemilihan Umum (Pemilu)
   Pers atau media massa yang bebas dan bertanggung jawab
Pilar Demokrasi (Mahfud MD)




Lembaga legislatif atau parlemen sebagai tempat wakil rakyat
Lembaga eksekutif sebagai penyelenggara pemerintahan
negara dalam arti sempit
Lembaga Yudikatif sebagai tempat memberi putusan hukum
dan keadilan dalam pelaksanaan undang-undang
Adanya pers sebagai alat kontrol masyarakat
Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (1)



Menjaga agar UU yang telah dibuat oleh wakil rakyat dijalankan
dengan baik oleh semua pihak
Melindungi Hak-hak asasi manusia dari tindakan kesewenangan oleh
siapa pun
Melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat
Menjaga agar jalannya pemerintahan sesuai aturan
Mewujudkan agar perencanaan negara sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan masyarakat dan bangsa.
Menjaga agar penggunaan budget negara sesuai sasaran
Tujuan dari pelaksanaan fungsi
         kontrol Pers (2)



Menjaga agar aparat pemerintah menjalan
tugas dengan baik dan mengabdi kepada
rakyat
Ikut mewujudkan administrasi negara sesuai
dengan aturan
Melakukan koreksi agar pemerintah
menempatkan pejabat sesuai dengan kualitas
dan aspirasi rakyat
Membantu tegaknya rule of law (pemerintah
berdasarkan hukum)
Mendukung pemerintahan dalam menjalankan
open management
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh, dll.
Perkembangan Pers di
              Indonesia (1)




  Pers Nasional adalah pers yang diusahakan oleh orang-orang
Indonesia terutama orang-orang pergerakan dan diperuntukkan
 bagi orang Indonesia. Pers ini bertujuan memperjuangkan hak-
  hak bangsa Indonesia di masa penjajahan. Dari pers Nasional
  inilah yang selanjutnya berkembang sebagai Pers Indonesia.
Perkembangan Pers di
            Indonesia (2)




Pers Nasional atau Pers Indonesia dimulai
sejak masa :
 Pergerakan
 Demokrasi Liberal
 Demokrasi Terpimpin
 Orde Baru
 Alam Reformasi
Perkembangan Pers di
               Indonesia (3)



Pers Masa Pergerakan :

 Masa bangsa Indonesia berada di bawah
  penjajahan Belanda sampai saat masuknya
  Jepang.
 Pers masa ini tidak dapat dipisahkan dari
  kebangkitan nasional bangsa Indonesia
  melawan penjajahan (munculnya pergerakan
  modern Budi Utomo, 20 Mei 1908).
 Pers saat ini berfungsi sebagai alat perjuangan.
  Pers menyuarakan kepedihan, penderitaan, dan
  merupakan refleksi dari isi hati bangsa terjajah.
 Pers mejadi pendorong bangsa Indonesia dalam
  perjuangan memperbaiki nasib dan kedudukan
  bangsa.
Perkembangan Pers di Indonesia (4)




  Contoh Harian yang terbit pada masa pergerakan :

 Harian Sedio Tomo sebagai kelanjutan dari harian
  Budi Utomo (Yogyakarta), Harian Darmo Kondo
  (Solo oleh Sudaryo Cokrosisworo), Harian Utusan
  Hindia (Surabaya, HOS. Cokroaminoto), Fadjar Asia
  (Jakarta, Haji Agus Salim), Majalah mingguan
  Pikiran Rakyat (Bandung, Ir. Soekarno), Majalah
  berkala Daulat Rakyat (Moh.Hatta dan Sutan
  Syahrir).
 Catatan : karena sifat dan isi pergerakan adalah
  anti penjajahan maka dapat tekanan dari
  pemerintahan Hindia Belanda, caranya dengan
  memberangus dan menutup usaha penerbitan pers
  pergerakan. Saat inilah berdiri pula Kantor berita
  Nasional Antara (13 Desember 1937).
Perkembangan Pers di Indonesia (5)



Pers Masa Penjajahan Jepang :
 Pada masa ini pers nasional mengalami
  kemunduran besar, dibawah tekanan penderitaan
  dan pengekangan kebebasan lebih dari zaman
  Belanda karena dijadikan alat pemerintah Jepang
  dan pro Jepang.
 Harian yang muncul saat itu : Asia Raya (Jakarta),
  Sinar Bary (Semarang), Suara Asia (Surabaya), dan
  Tjahaya (Bandung).
 Keuntungan yang didapat dari insan pers Indonesia
  yang bekerja pada penerbitan Jepang :
  Pengalaman menggunakan alat-alat dan fasilitas,
  Bahasa Indonesia makin sering dan luas digunakan
  dalam pemberitaan, membuat rakyat menjadi lebih
  kritis dalam berpikir.
Perkembangan Pers di Indonesia (6)



Pers Masa Revolusi Fisik (1945-1949) :
    Pers berperan sebagai alat mempertahankan
    kemerdekaan dan patriotisme nasional.
    Saat ini pers ada dua : (1). Pers Nica (Belanda)
    yaitu pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh
    tentara sekutu dan Belanda. (2). Pers Republik :
    pers yang dioterbitkan oleh orang Indonesia.
    Pers Republik menyuarakan semangat
    mempertahankan kemerdekaan dan menentang
    usaha pendudukan sekutu. Sebaliknya Pers NICA
    berusaha mempengaruhi rakyat Indonesia agar
    menerima Belanda berkuasa lagi di Indonesia.
    Pada masa ini lahir Persatuan Wartawan
    Indonesia (PWI) dan Serikat Pengusaha Surat
    Kabar (SPS).
Perkembangan Pers di
                                          Indonesia (7)




Pers Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) :
     Pers berperan sebagai pranata sosial masyarakat demokrasi
     yang bebas sesuai dengan sistem liberal yang diterapkan
     sesuai UUDS 1950.
     Fungsi Pers masa ini : sebagai perjuangan kelompok partai
     atau aliran politik
Perkembangan Pers di Indonesia (8)


Pers Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) :

    Dikeluarkannya dekrit Presiden (Ir. Soekarno), 5 Juli
    1959 : kembali ke UUD 1945 dan Manifesto Politik
    yang menterjemah-kan Pancasila sebagai
    Nasakom, menciptakan dominasi PKI dan
    komunisme sebagai ideologi perjuangan.
    Realitanya, prinsif demokrasi (atas dasar sila ke-4)
    telah terjadi penyimpangan, konsentrasi kekuasaan
    di tangan satu orang (diktator otoriter).
    Pers nasional saat itu menganut konsep pers otoriter
    yang merupakan terompet penguasa dan bertugas
    mengagung-agungkan pribadi presiden dan
    mengindokrinasikan manifesto Politik (Manipol) serta
    menggerakkan aksi-aksi massa yang revolusioner
    dan ketetapan pemerintah lainnya. Tegasnya : Pers
    sebagai alat propaganda politik Ideologi Nasakom.
Perkembangan Pers di Indonesia (9)


Pers Masa Orde Baru (1966-1998) :

    Lahirnya UU No. 11/1966 tgl. 12 Desember 1966
    tentang Pers. Pers sebagai pranata sosial yang
    melembaga di bawah ideologi Pancasila dan UUD
    1945. Kemudian diubah dengan UU No. 21 tahun
    1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pers.
    Dalam UU ini mengakui dan menjamin hak
    kebebasan pers WNI, menghapus SIT, tetapi
    memberlakukan SIUPP.
    Pers : media vital komunikasi pembangunan, orde
    baru yang mulanya bersikap terbuka dan
    mendukung pers, berbalik menekan kebebasan
    pers (tidak sejalan dengan kepentingan
    pemerintah/terlalu berani mengkritik pemerintah)
    dibreidel atau dicabut SIUPP. Contoh yang dialami
    majalah Tempo.
Perkembangan Pers di Indonesia (10)



Pers Masa Reformasi (1998 sampai saat ini) :
    Ditandai dengan keluarnya UU Nomor 40/1999
  tentang Pers.
    Pers Nasional kembali menikmati kebebasan pers sesuai alam
    reformasi, keterbukaan, dan demokrasi yang diperjuangkan rakayat
    Indonesia.
    Pemerintah sangat mempermudah izin penerbitan Pers, akibatnya
    banyak sekali penerbitan pers (koran-koran, majalah atau tabloid
    baru bermunculan).
Kode Etik Jurnalistik




Kode : sistem pengaturan-pengaturan (system of
rules).
Etik :
     norma perilaku.Perbuatan dikategorikan
etis apabila perbuatan tsb. Sesuai dengan
aturan-aturan yang menuntun perilaku baik
manusia, sebaliknya yang tidak etis apabila
segala aturan tingkah laku yang ada dilanggar
atau tidak diindahkan.
Jurnalistik :
         profesi dalam kegiatan tulis menulis
berita atau kewartawanan.
              : sejumlah aturan dasar yang
Kode Etik Jurnalistik
mengikat seluruh profesi kewartawanan dalam
menjalankan tugas dan perannya sebagai
wartawan.
Kode Etik Jurnalistik



     Ada tiga faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya menurut M.
      Alwi Dahlan, Ph.D
1.    Etik Institusional yaitu sistem aturan, peraturan, kebijaksanaan yang
      dikembangkan oleh institusi.
2.    Etik Personal : sistem nilai dan moralitas perorangan yang
      merupakan hati nurani wartawan, didasarkan pada keyakinan
      pribadi yang menimbang tindakan yang hendak dilakukan.
3.    Etik Profesional : menentukan cara pemberian yang paling tepat
      sehingga informasi itu mudah diterima oleh khalayak, dalam
      proporsi yang wajar.
Ciri dari suatu Kode Etik




Kode etik dibuat dan disusun oleh organisasi profesi ybs.
Sesuai dengan aturan organisasi dan bukan dari pihak luar.
Sanksi bagi yang melanggar kode etik bukan pidana,
melainkan bersifat moral atau mengikat secara moral pada
anggota kelompok tersebut.
Daya jangkau suatu kode etik hanya berlaku pada anggota
organisasi yang memiliki kode etik tersebut bukan pada
organisasi lain.
Aturan main (rules of the
                              game) Pers Nasional




Landasan Idiil : Falsapah Pancasila (Pembukaan
UUD 1945)
Landasan Konstitusional : UUD 1945
Landasan Yuridis : UU Pers (UU No. 40/1999)
Landasan Profesional : Kode Etik Jurnalistik
Landasan Etis : Tata Nilai yang berlaku dalam
masyarakat
Kebebasan Pers
                                (Kemerdekaan Pers)




 Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan pendapat, baik
  secara tulisan maupun lisan melalui pers, seperti
  harian, majalah, bulletin dan sebagainya. Kebebasan pers
  merupakan manifestasi dari freedom of speech (kebebasan
  berbicara)
 Kebebasan pers diberbagai negara mempunyai pengertian yang
  berbeda-beda tergantung pada : filsafat negaranya, pola
  pertumbuhan politiknya, hakikat manusianya, masyarakat dan
  negaranya, hubungan antara rakyat dan negara, hakikat
  pengetahuan, serta kebenaran dan moral.
Ciri Kebebasan Pers Indonesia




Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang sehat
Pers sebagai penyebar informasi yang objektif
Pers sebagai penyalur aspirasi rakyat, meluaskan komunikasi dan
partisifasi masyarakat
Pers yang melakukan kontrol sosial yang konstruktif
Terdapat interaksi positif antara pers, pemerintah dan masyarkat.
Prinsif pertanggungjawaban Pers Nasional
                (UU No. 40/1999 pasal 5)



Pers nasional berkewajiban memberitakan
peristiwa dan opini dengan menghormati
norma-norma agama dan rasa kesusilaan
masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
Pers wajib melayani hak jawab, yaitu hak
seseorang atau sekelompok orang untuk
memberikan tanggapan atau sanggahan
terhadap pemberitaan berupa fakta yang
merugikan nama baiknya.
Pers wajib melayani hak koreksi, yaitu hak
setiap orang untuk mengkoreksi atau
membertulkan kekeliruan informasi yang
diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya
maupun orang lain.
Menurut S. Tasrif, diakui dan dijaminnya
  Kebebasan Pers dalam suatu negara
  bila memenuhi tiga syarat sbb :
 Tidak ada kewajiban menurut hukum untuk meminta surat izin terbit
  bagi suatu penerbitan pers kepada pemerintah.
 Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk
  melakukan penyensoran sebelumnya terhadap berita atau karangan
  yang akan dimuat dalam suatu penerbitan pers.
 Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk
  melakukan penerbitan pers, baik untuk selama-lamanya maupun
  untuk jangka waktu tertentu.
Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (1)




1.   Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan pemerintah bersifat
     bebas, bahkan pers mempunyai fungsi mengawasi pemerintah.
2.   Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial) : pers harus
     menerima dan memenuhi kewajiban tertentu kepada masyarakat
     dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
3.   Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers melalui surat izin terbit
     (SIT), sensor, dan pemberangusan.
Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (2)




4.   Teori media pembangunan (totalitarian) : pers harus menerima
     pengawasan dari pemerintah dan menjalankan tugas
     pembangunan nasional.
5.   Teori Media demokratik partisipan : tetap menghendaki kebebasan
     pers, namun menentang adanya komersialisasi dan monopolitik
     pers oleh swasta sehingga perlu dikembangkan media partisifasi
     dan interaktif yang berukuran kecil.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
                            kebebasasn Pers (1)




Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik. Contoh
kesalahn penyebutan nama tersangka dan kurang jelasnya suatu
gambar atau peristiwa.
Peradilan oleh pers (trial by pers) : pemberitaan yang terus menerus
pada satu pihak, sedangkan pihak lain yang terlibat tidak diberitakan
akan menghasilkan berita yang tidak seimbang. Seseorang merasa
diadili oleh pers karena pemberitaan yang tidak seimbang tersebut.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
                            kebebasasn Pers (2)




Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang dimuat oleh pers
kadang dapat menciptakan opini yang sebaliknya dari seseorang.
Opini ini tercipta justru menyesatkan karena tidak benar dan tidak
berdasarkan fakta.
Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi : tulisan yang dimuat amat
vulgar, dapat memicu keterlibatan pihak lain dan memancing emosi.
Berita bohong : berita yang tidak kuat sumbernya dapat menciptakan
berita yang tidak benar.
Penyakit Pers (syamsul Mu’arif)




   Pornografi
   Character assasination (pembunuhan karakter)
   Berita palsu
   Provokasi dan iklan yang menyesatkan
   Wartawan yang tidak profesional (biasa mendapat julukan
    wartawan bodreks)
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam mengendalikan
     kebebasan pers ?… (1)
    Agar kebebasan pers yang dimiliki tidak disalahgunakan untuk
     kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan/sesuai dengan
     fungsi, peran dan tanggung jawab pers.
    Agar masyarakat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya
     untuk meningkatkan perolehan, pengelolaan serta pemanfaatan
     informasi untuk kehidupan sehari-hari.
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam
     mengendalikan kebebasan pers ?… (2)
    Agar insan pers dapat bertanggung jawab untuk
     memberikan timbal balik yang positif kepada
     pemerintah, khususnya untuk membantu terlaksananya
     program-program pemerintah
    Mendorong terwujudnya masyarakat yang
     demokratis, cerdas, partisifatif, dan bertanggung jawab
     terhadap pembangunan bangsanya.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan
      kebebasan pers (1)


1.    Membuat perangkat hukum atau aturan-aturan dasar
      tentang kehidupan pers (UUNo. 40/1999);
2.    Memberikan pembinaan kepada pers agar lebih maju dan
      berkembang serta lebih mengoptimalkan kinerja dalam
      kehidupan berbangsa dan bernegara;
3.    Memprakarsai mekanisme dialog antara kompenen
      pemerintah, pers, dan masyarakat untuk lebih
      meningkatkan hubungan fungsional antara ketiganya;
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan
   kebebasan pers (2)
4. Membantu pers dalam penerbitan buku-buku tentang pers,
    sebagai bahan bacaan bagi kalangan pers, pejabat
    pemerintah serta masyarakat umum;
5. Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik, maupun
    pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada pelanggarnya;
6. Bersama-sama dalam upaya memberantas pengayakit pers;
7. Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam usaha
    mengembangkan konsepsi, nilai-nilai dan mekanisme.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers
 atau media Massa (1) :


 Menyulut konfliks dalam kehidupan masyarakat, karena
 pemberitaan pers yang tidak objektif
 Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara
 Terhambatnya pembangunan nasional karena pers
 merupakan salah satu pilar (the fourth pillar) dalam
 pembangunan nasional.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers
 atau media Massa (2) :


 Munculnya sikap apriorisme atau selalu berpandangan
 negatif (jelek) kepada pihak-pihak tertentu karena
 pemberitaan pers yang selalu menyudutkan
 (mendeskriditkan) pihak-pihak tertentu.
 Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung selesai antara
 pihak-pihak tertentu, akhirnya akan berujung pada
 perbuatan-perbuatan merusak satu sama lainnya.
Hubungan yang bersifat mitra (partnership), interaktif positif dan
  dinamis (interaksi konstruktif) antara pihak Pers (wartawan),
                  masyarakat dan pemerintah




                   Pers (wartawan)




 Masyarakat                                Pemerintah
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul
akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa.

Pihak Wartawan :
 Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian
 Dukungan nilai-nilai autentik
 Kesedian untuk bertanggung jawab
 Memiliki kemandirian moral
 Memiliki keberanian moral
 Memiliki kerendahan hati
 Sikap kritis dan realistis
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul
     akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa.

    Pihak Masyarakat :
    Turut memberikan saran atau masukan kepada pers tentang
     berbagai hal
    Memberikan informasi atau keterangan kepada pers yang
     sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
    Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-baiknya agar
     perkembangan pers berjalan secara baik.
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul
     akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media
     massa.

    Pihak Pemerintah :
    Menegakkan hukum dan peraturan tentang pers dengan
     setegas-tegasnya.
    Tidak turut campur terlalu dalam karena akan
     menggerogoti kebebasan pers itu sendiri.
    Memberikan kesempatan kepada para investor untuk
     membangun basis industri pers.
Berjiwa Pancasila

Bertakwa pada
     TYME                                  Taat kepada
                                             UUD 1945

                       Kepribadian
                    Wartawan Indonesia


                                          Berjuang untuk
Bersifat kesatria
                                         emansipasi bangsa
                    Menjunjung tinggi
                          HAM
Pengertian Berita



1.   Dean M. Lele Spencer : berita merupakan suatu kenyataan atau ide
     yang benar dan dapat menarik perhatian sebagaian pembaca.
2.   Eric C. Hepwood : berita adalaj laporan pertama dari kejadian penting
     dan dapat menarik perhatian umum.
3.   Dja’far H. Assegaf : berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang
     terbaru dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan yang
     kemudian dapat menarik perhatian pembaca, karena luar
     biasa, karena penting, atau karena mencakup segi human interes
     seperti humor, emosi, dan ketegangan.
Pengertian Berita



4.   Willard C. Bleyer : berita adalah sesuatu yang terasa (baru) yang
     dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar.
5.   Amak Syarifufudin : berita adalah suatu laporan kejadian yang
     ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik massa
     media.
6.   William S. Maulsby : berita adalah suatu penuturan secara benar,
     tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting, dan
     kejadian baru terjadi sehingga dapat menarik perhatian pembaca
     suarat kabar yang memuat berita tersebut.
Pengertian Berita




7.   JB. Wahyudi : berita adalah laporan tentang peristiwa atau
     pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik sebagian
     khalayak, masih baru, dan dipublikasikan secara luar melalui
     media. Suatu peristiwa tidak akan menjadi berita bila tidak
     dipublikasikan melalui media massa secara periodik.
8.   Mitchel V. Charnley : berita adalah laporan tercepat mengenai
     fakta atau opini yang mengandung hal-hal yang menarik
     minat, penting, atau kedua-duanya bagi sejumlah orang.
Unsur-unsur Berita




1.   Cepat : aktual atau ketapatan waktu
2.   Nyata (faktual) : informasi tentang sebuah fakta
3.   Penting : menyangkut kepentingan orang banyak
4.   Menarik : mengundang orang untuk membaca
5.   Fakta disusun menjadi laporan dan dipublikasikan melalui media
     massa.
Metode (cara) atau teknik
                                   mencari Berita




1.   Sistem Beat (beat system) : seorang wartawan mencari berita
     dengan cara mendatangi sumber berita (tempat tertentu) secara
     teratur.
2.   Sistem meneruskan (follow up system) : mengembangkan berita
     yang sudah ada, dengan cara melengkapi, mempertajam, atau
     menekankan hal-hal khusus dari berita tersebut.
Metode (cara) atau teknik
                                mencari Berita




3.   Sistem penugasan (Assignment) : Penugasan oleh seorang
     pimpinan mencari berita di suatu daerah (luar daerah)
     karena di anggap penting dengan konsekwensi dana.
4.   Sistem wawancara (Interview) : Hampir setiap kegiatan
     wartawan melakukan wawancara, baik sebagai
     kelengkapan data maupun khusus untuk mencari berita
     utama.
Metode (cara) atau teknik
                                  mencari Berita




5. Sistem menulis sendiri (inventing) : berdasarkan fakta dan data
     yang ada, wartawan menulis sendiri berita yang akan
     diterbitkan dan menanggung resiko apa yang ditulisnya. Sistem
     ini, diperlukan feeling atau naluri yang tinggi, keberanian
     menghadapi aparat hukum, tanggung jawab, dan harus dapat
     mengontrol keadaan.
Hal penting cara mencari berita
     menurut pedoman wartawan :
o   Memiliki rasa ingin tahu
o   Tinggalkan kantor
o   Bicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakang
o   Baca koran Anda sendiri
o   Jangan segan-segan meniru ide-ide dari surat kabar lain
o   Baca pernyataan-pernyataan resmi, miskipun
    membosankan
Hal penting cara mencari berita
    menurut pedoman wartawan :
o   Perhatiakan televisi dan dengarkan radio
o   Siapkan map peristiwa mendatang (catatan jadwal/agenda acara
    yang bisa menjadi berita)
o   Kunjungilah pasar dan pameran
o   Berbicara dan berdiskusi dengan semua reporter
o   Gunakan waktu berkeliling kota, berbaur dengan masyarakat dan
    jangan asingkan diri Anda.
o   Sekali-kali pergilah menyendiri dan berpikir untuk menemukan ide
    pencarian atau pembuatan berita.
Manfaat Media
                      Massa


                       Media
                       massa
Media Cetak                        Media Elektro

  surat kabar,                       TV, radio,
tabloid,Majalah
 buletin/famflet                       film,
                                   internet, dll.
                     Fungsi Umum
   Fungsi
                                   Fungsi Khusus
   khusus
                    Informasi, m
                    endidik, me
   informasi           nghibur        hiburan
                     dan kontrol
                        sosial
Konsep fakta, data dan
                            informasi




Fakta : kenyataan atau peristiwa yang sebenarnya terjadi
(potret dari peristiwa).


Data : gambaran fakta yang belum diubah, dimanifulasi
(masih mentah dan belum diubah)


Informasi : hasil pengolahan data yang dapat
memberikan arti atau manfaat.
Hubungan fakta, data
             dan informasi




FAKTA   DATA                          INFORMASI




                 Pengolahan Data


               Alat Pengolahan data :
                Otak (Utama)
                Manual            Elektrik
                Mekanik            Elektronik
Syarat berita yang layak
                                 dimuat media




Benar terjadi (ada fakta)                    Menarik
Aktual (ketepatan waktu)                     Akurat dan jelas
Lengkap                                      Tersusun baik
Apa adanya (Objektif)                        ada standar rumus
Berimbang                                    penulisan : 5W+1H
Standar rumus
            penulisan berita




5W + 1H   What   = apa yang terjadi
          Where = di mana hal itu terjadi
          When = kapan peristiwa itu terjadi
          Who    = siapa yang terlibat/terlihat
          Why    = mengapa hal itu terjadi (LB)
          How    = bagaimana proses terjadinya
Sifat Berita


Mengarahkan pembaca, pendengar (pemirsa)
mengikuti alur penulis.




    Menumbuhkan atau membangkitkan semangat
    motivasi juang




         Memberi penerangan llustrasi dan contoh-contoh.
Sumber Berita



                Kumpulan dari
PERISTIWA       berbagai berita




MANUSIA

                     Observasi
                     Wawancara
                     Konferensi Pers
Opinion news

Straight news




                Jenis Berita               Interpretative
                                                news



 Depth news

                          Investigations
                              news
Straight news
                Berita langsung
                apa adanya,
                ditulis secara
                singkat dan
                lugas. Sebagian
                besar halaman
                depan surat
                kabar berisi jenis
                berita ini.
Depth news   Berita
             mendalam
             dikembangkan
             dengan
             pendalaman
             hal-hal yang
             ada di bawah
             suatu
             permukaan.
Investigations
    news         Berita yang
                 dikembangkan
                 berdasarkan
                 penelitian atau
                 penyelididkan
                 dari berbagai
                 sumber.
Interpretative
     news
                 Berita yang
                 dikembangka
                 n dengan
                 pendapat
                 atau penilaian
                 penulisnya
                 atau reporter
Opinion news        Berita mengenai
                      pendapat seseorang
                      (para
                      cendikiawan, tokoh,
                        ahli, atau pejabat
                      mengenai suatu
                      hal, peristiwa, kondis
                      i
                      poleksosbudhanka
                      m, dll.

Pemakaian ide, pendapat atau kata-kata
seseorang menjadi fakta dalam lingkup
jurnalistik lazim disebut fact in idea.
Bagian-bagian yang
                         membentuk sebuah
                                berita




 Judul Berita                   Tubuh Berita




   Tempat terjadinya
    berita (Date Line)
                                 Teras Berita
 Judul Berita




Kepala berita(headline), gunanya untuk
memperkenalkan isi berita yang akan
ditulis. Judul ini hendaknya
mencerminkan isi berita dan ditulis
dengan huruf besar serta tepal
seupaya menarik perhatian.
      Tempat terjadinya berita
                              (Date Line)




  Ini merupakan keterangan
   sebagai petunjuk tentang
tempat kejadian (nama kota)
    dan penyusunan berita.
 Teras Berita




  Biasanya dinamakan LEAD, yaitu
 alenia pertama dari sebuah berita
yang merupakan inti terpenting dari
  keseluruhan isi berita yang akan
             disajikan.
 Tubuh Berita




Berisikan paparan masalah,
penjelasan-penjelasan lebih lanjut
dari teras berita, diuraikan lebih
terperinci mengenai isi berita.
Bentuk Berita



         Piramida                        Piramida Terbalik



                                        Berita yang masuk
                                        kategori singkat dan
                                          ditulis mulai dari
                                              hal yang
         Teknis                                sangat
     penulisan berita
    yang diawali dari                         penting.
 masalah kurang penting
menuju yang paling penting.
Cara yang dapat ditempuh dalam menghadapi perusahaan
      pers yang merugikan masyarakat :


1.    Mengikuti prosedur hak jawab dan hak koreksi yang
      disediakan oleh undang-undang.
2.    Melayangkan somasi, mengadu ke kepolisian dan menuntut
      perusahan pers yang menyiarkan berita tidak benar tersebut
      ke pengadilan.
3.    Mendatangi kantor redaksi perusahaan pers dengan
      melakukan unjuk rasa, ancaman dan pemukulan terhadap
      wartawan media yang menulis berita tsb.
Komunikasi


  Media Tradisional                           Media Modern


Alat komunikasi yang                   Media komunikasi yang
  memakai teknologi                   menggunakan perangkat
    sederhana yang                    teknologi modern, seperti
masih dipertahankan,               radio, TV, handphone, video,
  seperti media bunyi              internet, film, koran, majalah,
  (kentongan, beduk                 teater, sinetron dan lain-lain.
 terompet dll), media
  gerak/isyarat (asap
      api, kibaran
bendera), Media lisan
berupa seni (wayang,                 Proses pengoperan
   ludruk, ketoprak,               lambang-lambang yang
     dongeng dan                    mengandung arti antar
      sebagainya)                         individu.
Komunikasi


Media Tradisional                        Media Modern




      Dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana
   berkomunikasi dengan orang lain atau masyarakat.
 Membantu kehidupan masyarakat dalam rangka ikut
    mencerdaskan, menegakkan keadilan dan
             memberantas kebatilan.
   Mengetahui dan membeli suatu produk karena ada
    iklan di media; tahu ada lowongan kerja di koran;
  mencari alamat teman melalui surat pembaca; dapat
  berkirim artikel, puisi, foto/gambar di media dan bila
              dimuat akan dalam honorarium.
Hal-hal lain yang perlu
                        diketahui




UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
Berita eksklusif : berita yang jarang terjadi.
Menyunting berita : mengawinkan satu data dan
data yang lainnya sehingga membentuk kalimat
yang terangkai dan membuahkan
berita.Orangnya disebut Editor atau redaktur.
Dead Line : batas akhir wartawan mengirim
berita.
Jurnalistik : IP yang mempelajari bagaimna
cara/teknik mencari bahan berita hingga
menyusunnya menjadi berita/laporan yang
menarik di dalam media massa cetak maupun
elektronik.
BAB IV
PENTINGNYA GLOBALISASI BAGI BANGSA
            INDONESIA
   Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
    maknanya ialah universal.
   Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,
    kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
    sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
   Ada yang memandangnya sebagai suatu proses
    sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang
    akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
    makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
    kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
    menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
    budaya masyarakat
   MARTIN ALBROWN
    Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana
    penduduk dunia terhubung kedalam komunitas
    dunia tunggal, komunitas global
   M.WATERS
    Sebuah proses sosial dimana halangan – halangan
    yang bersifat geografis pada tatanan sosial dan
    budaya semakin menyusut dan setiap orang
    semakin sadar bahwa mereka semakin dekat satu
    sama lain.
   EMMANUEL RICHTER
   Jaringan kerja global yang secara bersamaan
    menyatukan masyarakat yang sebelumnya
    terpencar – pencar dan terisolasi dalam planet ini
    ke dalam ketergantungan yang saling
    menguntungkan dan persatuan dunia.
 ROBERT COX
  Karakteristik globalisasi adalah
  kecenderungan menyatunya produksi dan
  pembagian kerja secara internasional,
  perpindahan penduduk dari selatan ke
  utara, lingkungan kompetisi baru yang
  mempercepat poses itu, dan
  internasionalisasi negara … membuat
  negara sebagai agen globalisasi baru.
 R. ROBERTSON
  Proses mengecilnya dunia dan
  meningkatnya kesadaran akan dunia
  sebagai satu kesatuan… ke saling
  ketergantungan dan kesadaran global
  akan dunia yang menyatu pada abat ke-
  20.
   BANK DUNIA
    Kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk
    memprakasai transaksi ekonomi denganorang – orang dari
    negara lain.
   IMF
    Meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara
    negara – negara di dunia yang ditandai oleh peningkatan
    dan keragaman volume transaksi barang dan jasa lintas
    negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
   ENSIKLOPEDIA WIKIPEDIA INDONESIA
    Sebuah perubahan sosial berupa bertamahnya keterkaitan
    diantara transkulturasidan perkembangan teknologi di
    bidang trandportasi dan komunikasi yang memfasilitasi
    budaya an ekonomi internasional.
   PENGERTIAN UMUM
    Kecenderungan semakin kuatnya ikatan ekonomi, politik,
    teknologi dan budaya yang menghubungkan berbagai
    individu, komunitas, perusahaan dan pemerintahan di
    seluruh dunia.
 proses globalisasi akan membuat dunia
  seragam.
 Proses globalisasi akan menghapus
  identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal
  atau etnis akan ditelan oleh kekuatan
  budaya besar atau kekuatan budaya
  global.
   Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi
    komunikasi seolah - olah telah membuat batas-batas dan jarak
    menjadi hilang dan tak berguna
   Terbukanya sistem perekonomian negara
   Liberalisame keuangan internasional
   Semakin besarnya keinginan orang untuk melakukan traveling antar
    negara atau pindah dari negara yang satu ke negara yang lain.
   Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
    Perkembangan barang-barang seperti telepon
    genggam, televisi satelit, dan internet
    menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
    demikian cepatnya, sementara melalui
    pergerakan massa semacam turisme
    memungkinkan kita merasakan banyak hal dari
    budaya yang berbeda.
   Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara
    yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai
    akibat dari pertumbuhan perdagangan
    internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
    multinasional, dan dominasi organisasi semacam
    World Trade Organization (WTO).
 Peningkatan interaksi kultural melalui
  perkembangan media massa (terutama
  televisi, film, musik, dan transmisi berita dan
  olah raga internasional). saat ini, kita dapat
  mengonsumsi dan mengalami gagasan
  dan pengalaman baru mengenai hal-hal
  yang melintasi beraneka ragam budaya,
  misalnya dalam bidang fashion, literatur,
  dan makanan.
 Meningkatnya masalah bersama, misalnya
  pada bidang lingkungan hidup, krisis
  multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
   Para globalis percaya bahwa globalisasi
    adalah sebuah kenyataan yang memiliki
    konsekuensi nyata terhadap bagaimana
    orang dan lembaga di seluruh dunia
    berjalan. Mereka percaya bahwa negara-
    negara dan kebudayaan lokal akan hilang
    diterpa kebudayaan dan ekonomi global
    yang homogen
   Para tradisionalis tidak percaya bahwa
    globalisasi tengah terjadi. Mereka
    berpendapat bahwa fenomena ini
    adalah sebuah mitos semata atau, jika
    memang ada, terlalu dibesar-besarkan.
    Mereka merujuk bahwa kapitalisme
    telah menjadi sebuah fenomena
    internasional selama ratusan tahun. Apa
    yang tengah kita alami saat ini hanyalah
    merupakan tahap lanjutan, atau evolusi,
    dari produksi dan perdagangan kapital
 Para transformasionalis berada di
 antara para globalis dan
 tradisionalis. Mereka setuju
 bahwa pengaruh globalisasi telah
 sangat dilebih-lebihkan oleh para
 globalis. Namun, mereka juga
 berpendapat bahwa sangat
 bodoh jika kita menyangkal
 keberadaan konsep ini.
   Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi
    sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang
    dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi
    internasional. Padahal interaksi dan globalisasi
    dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada
    sejak berabad-abad yang lalu.
   Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh
    ketika manusia mulai mengenal perdagangan
    antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat
    itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai
    menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat
    (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut
    untuk berdagang. (FASE 1)
   Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi
    perdagangan kaum muslim di Asia dan
    Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan
    perdagangan yang antara lain meliputi
    Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia,
    Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur,
    Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di
    samping membentuk jaringan dagang,
    kaum pedagang muslim juga
    menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-
    nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan
    budaya Arab ke warga dunia. (FASE 2)
   Fase selanjutnya terus berjalan dan
    mendapat momentumnya ketika perang
    dingin berakhir dan komunisme di dunia
    runtuh. Runtuhnya komunisme seakan
    memberi pembenaran bahwa kapitalisme
    adalah jalan terbaik dalam mewujudkan
    kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara
    negara di dunia mulai menyediakan diri
    sebagai pasar yang bebas. Hal ini
    didukung pula dengan perkembangan
    teknologi komunikasi dan transportasi.
    Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai
    kabur. (FASE 3)
   Pendukung globalisasi (sering juga disebut
    dengan pro-globalisasi) menganggap
    bahwa globalisasi dapat meningkatkan
    kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
    masyarakat dunia. Mereka berpijak pada
    teori keunggulan komparatif yang
    dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini
    menyatakan bahwa suatu negara dengan
    negara lain saling bergantung dan dapat
    saling menguntungkan satu sama
    lainnya, dan salah satu bentuknya adalah
    ketergantungan dalam bidang ekonomi.
   Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang
    umum digunakan untuk memaparkan
    sikap politis orang-orang dan kelompok
    yang menentang perjanjian dagang global
    dan lembaga-lembaga yang mengatur
    perdagangan antar negara seperti
    Organisasi Perdagangan Dunia (WTO ).
    Menurut mereka sistem ekonomi dan sistem
    perdagangan global saat ini telah mengikis
    lingkungan hidup, hak-hak
    buruh, kedaulatan nasional, dunia
    ketiga, dan banyak lagi penyebab-
    penyebab lainnya.
1.   Meningkatkan persatuan dan kesatuan
     bangsa.
2.   Mendorong semangat bekerja keras.
3.   Memperlancar pelaksanaan pembangunan
     nasional.
4.   Memperluas cakrawala dan wawasan
     masyarakat Indonesia.
5.   Mendorong perilaku demokratis, mempererat
     hubungan antar warga negara dan warga
     masyarakat.
6.   Mendorong perkembangan ekonomi.
   Globalisasi perekonomian yaitu merupakan
    suatu proses kegiatan ekonomi dan
    perdagangan, dimana negara-negara di
    seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
    yang semakin terintegrasi dengan tanpa
    rintangan batas teritorial negara.
    Globalisasi perekonomian mengharuskan
    penghapusan seluruh batasan dan
    hambatan terhadap arus modal, barang
    dan jasa.
1.   Globalisasi produksi, di mana
     perusahaan berproduksi di berbagai
     negara, dengan sasaran agar biaya
     produksi menajdi lebih rendah. Hal ini
     dilakukan baik karena upah buruh
     yang rendah, tarif bea masuk yang
     murah, infrastruktur yang memadai
     ataupun karena iklim usaha dan politik
     yang kondusif.
2.   Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan
     global akan mampu memanfaatkan
     tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai
     kelasnya, seperti penggunaan staf
     profesional diambil dari tenaga kerja
     yang telah memiliki pengalaman
     internasional atau buruh kasar yang
     biasa diperoleh dari negara
     berkembang. Dengan globalisasi maka
     human movement akan semakin
     mudah dan bebas
3.   Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat
     suatu negara dengan mudah dan cepat
     mendapatkan informasi dari negara-
     negara di dunia karena kemajuan
     teknologi, antara lain melalui:
     TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan
     komunikasi yang semakin maju telah
     membantu meluasnya pasar ke berbagai
     belahan dunia untuk barang yang sama.
     Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's,
     atau hamburger melanda pasar dimana-
     mana. Akibatnya selera masyarakat dunia
     -baik yang berdomisili di kota ataupun di
     desa- menuju pada selera global.
4.   Globalisasi Perdagangan. Hal ini
     terwujud dalam bentuk
     penurunan dan penyeragaman
     tarif serta penghapusan
     berbagai hambatan nontarif.
     Dengan demikian kegiatan
     perdagangan dan persaingan
     menjadi semakin
     cepat, ketat, dan fair.
   Produksi global dapat ditingkatkan
   Meningkatkan kemakmuran masyarakat
    dalam suatu negara
   Meluaskan pasar untuk produk dalam
    negeri
   Dapat memperoleh lebih banyak modal
    dan teknologi yang lebih baik
   Menyediakan dana tambahan untuk
    pembangunan ekonomi
 Menghambat pertumbuhan sektor
  industri
 Memperburuk neraca pembayaran
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
 Memperburuk prospek pertumbuhan
  ekonomi jangka panjang
Globalisasi kebudayaan adalah sebagai sebuah
gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia
atau world culture) telah terlihat semenjak lama.
Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat
ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa
Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W.
Pye, 1966 ).
   Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
   Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan
    kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain
    di luar kebudayaannya.
   Berkembangnya turisme dan pariwisata.
   Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara
    lain.
   Berkembangnya mode yang berskala global, seperti
    pakaian, film dan lain lain.
   Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti
    Piala Dunia FIFA.
Pengertian Politik Luar Negeri RI dapat ditemui
di dalam Pasal 1 ayat 2, Undang-Undang No. 37
Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
yang menjelaskan bahwa Politik Luar Negeri
Republik Indonesia adalah :
"Kebijakan, sikap, dan langkah Pemerintah
Republik Indonesia yang diambil dalam
melakukan hubungan dengan negara lain,
organisasi internasional, dan subyek hukum
internasional lainnya dalam rangka
menghadapi masalah internasional guna
mencapai tujuan nasional."
A.W. WIJAYA
 BEBAS ARTINYA TIDAK TERIKAT OLEH SUATU
  IDEOLOGI ATAU OLEH SUATU POLITIK NEGARA
  ASING ATAU OLEH BLOK NEGARA TERTENTU
  ATAU NEGARA ADI KUASA
 AKTIF ARTINYA DENGAN SUMBANGAN REALISTIS
  GIAT MENGEMBANGKAN KEBEBASAN
  PERSAHABATAN DAN KERJASAMA
  INTERNASIONAL DENGAN MENGHORMATI
  KEDAULATAN NEGARA LAIN
MOCHTAR KUSUMAATMAJA
 BEBAS ARTINYA INDONESIA TIDAK
  MEMIHAK PADA KEKUATAN – KEKUATAN
  YANG PADA DASARNYA TIDAK SESUAI
  DENGAN KEPRIBADIAN BANGSA
  SEBAGAIMANA DICERMINKAN DALAM
  PANCASILA
 AKTIF ARTINYA DALAM MENJALANKAN
  KEBIJAKSANAAN LUAR
  NEGERINYA, INDONESIA TIDAK BERSIFAT
  PASIF REAKTIK ATAS KEJADIAN –
  KEJADIAN
  INTERNASIONALNYA, MELAINKAN
  BERSIFAT AKTIF
 Bebas artinya bangsa Indonesia
  bebas menentukan sikap dan
  kebijaksanaan terhadap
  permasalahan internasional serta
  tidak mengikatkan diri hanya pada
  satu kekuatan dunia.
 Aktif berarti bangsa Indonesia
  senantiasa ikut memberikan
  sumbangan, baik dalam bentuk
  pemikiran maupun keikutsertaan kita
  secara aktif dalam menyelesaikan
  berbagai konflik, sengketa dan
  permasalahan dunia lainnya
   PEMBUKAAN UUD 1945 ALINIA I (…
    KEMERDEKAAN IALAH HAK SEGALA BANGSA
    DAN OLEH SEBAB ITU MAKA PENJAJAHAN DI
    ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TAK
    SESUAI DENGAN PERI KEMANUSIAAN DAN PERI
    KEADILAN)
   DAN ALINIA IV (…DAN IKUT MELAKSANAKAN
    KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN
    KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN
    KEADILAN SOSIAL … )
   UU NO. 37 TH. 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR
    NEGERI
   SEBAGAI PENYAMBUNG KEHENDAK
    NASIONAL KE DALAM DUNIA
    INTERNASIONAL
   SEBAGAI PENEGAK IDENTITAS DAN
    INTEGRITAS NASIONAL
   SEBAGAI PEMBELA DAN PENGABDI
    KEPENTINGAN NASIONAL
   SEBAGAI PEMELIHARA PERSATUAN DAN
    KESATUAN BANGSA
   UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN DAN
    KEPENTINGAN NASIONAL
 SEBAGAI SALAH SATU SARANA
 MEWUJUDKAN / MENCAPAI
 KEPENTINGAN NASIONAL
 (KESELURUHAN DARI BERBAGAI
 ASPIRASI DAN KENYATAAN
 NASIONAL YANG MELIPUTI
 BERBAGAI ASPEK)
   BANGSA INDONESIA DIAMANATKAN
    UNTUK MEMBENTUK SUATU
    PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA
    YANG MENYELENGGARAKAN EMPAT
    FUNGSI : FUNGSI HANKAM, FUNGSI
    EKONOMI, FUNGSI SOSIAL BUDAYA
    DAN FUNGSI POLITIK
   KETIDAKSEIMBANGAN HUBUNGAN ANTARA NEGARA BERKEMBANG
    DAN NEGARA MAJU
   BELUM OPTIMALNYA PERAN INDONESIA PADA TINGKAT
    SUBREGIONAL ASIA TENGGARA DAN KRISIS YANG DIALAMI SEJAK
    TAHUN 1997
   BELUM TUNTASNYA MASALAH PERBATASAN ANTARA INDONESIA
    DENGAN NEGARA TETANGGA
   BANYAK PERSOALAN YANG DIHADAPI OLEH WNI DI LUAR NEGERI
   Adanya isu – isu global seperti hak asasi manusia
    (HAM), intervensi humaniter, demokrasi dan
    demokratisasi, “good governance” dan anti-korupsi,
    lingkungan hidup, masalah tenaga kerja, kejahatan
    transnasional seperti terorisme dll.
(1) Memelihara dan meningkatkan dukungan
   internasional terhadap keutuhan wilayah dan
   kedaulatan Indonesia;
(2) Membantu pencapaian Indonesia sejahtera melalui
   kerja sama pembangunan dan ekonomi, promosi
   dagang dan investasi, kesempatan kerja dan alih
   tekonologi;
(3) Meningkatkan peranan dan kepemimpinan Indonesia
   dalam proses integrasi ASEAN, peran aktif di Asia-
   Pasifik, membangun kemitraan strategis baru Asia-
   Afrika serta hubungan antar sesama negara
   berkembang
(4) Memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral,
   regional dan internasional di segala bidang dan
   meningkatkan prakarsa dan kontribusi Indonesia
   dalam pencapaian keamanan dan perdamaian
   internasional serta memperkuat multilateralisme;
(5) Meningkatkan citra Indonesia di masyarakat
   internasional sebagai negara demokratis, pluralis,
   menghormati hak asasi manusia, dan memajukan
   perdamaian dunia;
(6) Meningkatkan pelayanan dan perlindungan Warga
   Negara Indonesia (WNI) di luar negeri serta
   melancarkan diplomasi kemanusiaan guna
   mendukung tanggap darurat dan rekontruksi Aceh
   dan Nias dari bencana gempa dan tsunami;
(7) Melanjutkan benah diri untuk peningkatan kapasitas
   kelembagaan, budaya kerja dan profesionalisme
   pelaku diplomasi serta peranan utama dalam
   koordinasi penyelenggaraan kebijakan dan
   hubungan luar negeri.
Diplomasi bukan hanya dilakukan antar dua
  negara tapi banyak negara melalui kerjasama
          dan organisasi internasional




PBB, ASEAN, Non-Aligned Movement (NAM), the Organization of
the Islamic Conference (OIC), the Group of 77 (G-77) dan the
Group of 15 (G-15), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC),
Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non-Blok (GNB) , DLL
Presiden Yudhoyono di KTT OKI XI, Dakar, Senegal
              15/03/2008 06:17 OKI
18/03/2008 10:08 Kinerja Presiden
Prospek Kerja Sama Indonesia-Afsel Cemerlang
Lawatan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Iran.
       21/03/2008 05:14 Kinerja Presiden
   Perlu untuk mengembangkan kelenturan dan keluwesan dalam
    pelaksanaan kebijakan luar negeri agar dapat memanfaatkan
    berbagai tantangan dan peluang yang muncul dari perubahan
    lingkungan strategis secara optimal.
   Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kuncinya
    pada bulan Mei 2005 telah memperkenalkan suatu konsep baru
    yaitu kebijakan luar negeri “konstruktivis”, yang pada intinya
    dimaksudkan untuk mengembangkan tiga macam kondisi dalam
    pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia yaitu:
   (1) Pola pikir positif dalam mengelola kerumitan
        permasalahan luar negeri;
   (2) Konektivitas yang sehat dalam urusan-urusan
        internasional; dan
   (3) Identitas internasional yang solid bagi Indonesia yang
        didasarkan pada pencapaian-pencapaian domestik dan
        diplomatiknya
SEMAKIN MENINGKATNYA
                 PERANAN INDONESIA
                 DALAM HUBUNGAN
                 INTERNASIONAL DAN
                 DALAM MENCIPTAKAN
                 PERDAMAIAN DUNIA




                             PULIHNYA CITRA
                             INDONESIA DAN
                             KEPERCAYAAN
      SASARAN                MASYARAKAT
   YANG HENDAK               INTERNASIONAL
   DICAPAI DALAM
    PEMANTAPAN
POLITIK LUAR NEGERI
  DAN KERJASAMA              MENDORONG TERCIPTANYA
                             TATANAN DAN KERJASAMA
 INTERNASIONAL RI            EKONOMI REGIONAL DAN
                             INTERNASIONALYANG LEBIH
                             BAIK DALAM MENDUKUNG
                             PEMBANGUNAN
                             NASIONAL
1. MENINGKATKAN KUALITAS DIPLOMASI
   INDONESIA DALAM RANGKA
   MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN NASIONAL
   TERMASUK PENYELESAIAN MASALAH –
   MASALAH PERBATASAN DAN DALAM
   MELINDUNGI KEPENTINGAN MASYARAKAT
   INDONESIA DI LUAR NEGERI
2. MELANJUTKAN KOMITMEN INDONESIA
   TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS DAN
   PEMANFAATAN INTEGRITAS REGIONAL,
   KHUSUSNYA ASEAN
3. MENEGASKAN PENTINGNYA MEMELIHARA
   KEBERSAMAAN MELALUI KERJASAMA
   INTERNASIONAL, BILATERAL, DAN
   MULTILATERAL MAUPUN KERJASAMA
   REGIONAL LAINNYA
4. MENINGKATKAN DUKUNGAN DAN PERAN
   MASYARAKAT INTERNASIONAL DAN
   TERCAPAINYA PEMBANGUNAN NASIONAL
5. MENINGKATNYA KOORDINASI DALAM
   PENYELENGGARAAN HUBUNGAN LUAR
   NEGERI SESUAI DENGAN UNDANG –
   UNDANG.
PROGRAM
                  PEMBANGUNAN
               SEBAGAI PENJABARAN
                 ARAH KEBIJAKAN
                DALAM PEMANTAPAN
                DAN PENINGKATANAN
                    KERJASAMA
                   LUAR NEGARI




 PROGRAM
PEMANTAPAN
                   PROGRAM
   POLITIK                              PROGRAM
LUAR NEGERI
                 PENINGKATAN
                                       PENEGASAN
    DAN           KERJASAMA             KOMITMEN
OPTIMALISASI    INTERNASIONAL       PERDAMAIAN DUNIA
 DIPLOMASI
 INDONESIA
Perumusan Konsep
                              & Pemberian respon
                              yang tegas, visio
 Penguatan institusi diplo    ner, berkualitas          Memperjuangkan
  masi melalui penataan       terhadap isu interna    konsepYang diusulkan
   kelembagaan dan pe         sional                    untuk dimasukkan
ningkatan profesionalisme                                pada setiap hasil
          SDM                                          akhir perundingan &
                                                        pembahasan persi
                                                              dangan

Peningkatan perlindungan       Pemantapan               Penyusunan berbagai
  WNI dan Badan Hukum          Politik luar             perjanjian internasional
 Indonesia di Luar negeri        negeri                  yang sejalan dengan
                                                         kepentingan nasional



                                                     Pelaksanaan diplomasi
 Peningkatan citra dan pro
  mosi keberhasilan pelak     Penyelenggaraan        perbatasan yang terko
  sanaan demokrasi, kebe     hubungan luar nege       ordinasi dengan baik
   basan sipil & gerakan      ri dan pemantapan
    kesetaraan gender          pelaksanaan kebi
                               jakan luar negeri
                               yg konsisten dan
                                   produktif
Penciptaan kesepahaman Dan
                               koordinasi yang lebihTerarah
                              antara Deplu dengan Lembaga
                                   pemerintah: Dephan,
 Fasilitasi upaya memperluas         Deppolhukam dll
   Jaringan dan peningkatan
Pemanfaatan Sister City antara                             Penyusunan kerangka kerja
  Kota – kota dan provinsi di                             Yang lebih terarah dan tindak
 Indonesia dengan kota– kota
                                                       Lanjut terciptanyan pembentukan
Dan provinsi / distrik dimanca
      Negara yang sudah                                   ASEAN Security / Economic /
    Berkembang Dan maju                                    Sociocultural / Community
                                Peningkatan Kerja
                             Sama Internasional


                                                   Pemamntapan kerjasama
                                               Internasional Di bidang ekonomi,
                                               perdagangan, Sosial dan budaya
    Fasilitasi jaringan diplomasi            serta pencapainTujuan pembangunan
    Kebudayaan Dan pendidikan                   sosial ekonomi Yang disepakati
        berbasiskan inisiatif                    secara internasionalTermasuk
      Masyarakat secara luas                        Millenium Development
                                                         Goals (MDGs)
Peningkatan komitmen dan peningkatan
              Peran dalam upaya reformasi dan
              Revitalisasi PBB termasuk DK PBB
              Agar lebih demokratis dalam aspek
                 Keterwakilan dan prosedural




                                            Promosi dan pening
                     Penegasan Komitmen   katan peran serta Aktif
                      Perdamaian Dunia     di forum internasional
                                        bagi segera Diselesaikannya
Partisipasi dalam                             masalah Palestina
  menciptakan                             Secara adil melalui PBB
Perdamaian dunia                               dan pengakhiran
                                             Pendudukan Israel
                  Peningkatan upaya penanggulangan
                kejahatanLintas negara seperti terorisme,
                  pencucian Uang, kejaharan narkotika,
                    penyelundupanDan perdagangan
                     manusia melalui kerjasasama
                    bilateral, regional dan multilateral
KEPENTINGAN NASIONAL
 DALAM BIDANG POLITIK DAN                   PRESIDEN
  HUBUNGAN LUAR NEGERI


  DEPARTEMEN LUAR NEGERI        MENTERI LUAR NEGERI


KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA
             (KBRI)


       DUTA BESAR



                     KORP DIPLOMATIK      BIDANG POLITIK




                      KORP KONSULER     BIDANG EKOSOSBUD
DAMPAK GLOBALISASI
   TERHADAP KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA.
     DAN BERNEGARA
DAMPAK GLOBALISASI BAGI
                          SEJUMLAH NEGARA


         DAMPAK BAIK                           DAMPAK BURUK


 MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN EKONOMI           SEBAGAI KAPITALISME KASINO

     MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA              PERAN NEGARA MENCIPTAKAN
   PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS         KEMAKMURAN SEMAKIN BERKURANG

   TIDAK MENGURANGI RUANG GERAK            SEBAGAI KOMPETENSI YANG
PEMERINTAH & KEBIJAKAN EKONOMI DUNIA           MENGHANCURKAN

     TIDAK BERLAWANAN DENGAN           PENYEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN
           DESENTRALISASI

  BUKAN PENYEBAB KRISIS EKONOMI         MERUGIKAN NEGARA BAGIAN KETIGA

                                            SEBAGAI INDIVIDIDUALISME
                                               YANG BERLEBIHAN

                                          SEBAGAI IMPERALISME BUDAYA

                                         PENYEBAB MUNCULNYA GERAKAN
                                        NEO-NASIONALISDAN FONDAMENTALIS
DAMPAK GLOBALISASI BAGI
            BAGI BANGSA INDONESIA
                   MEMUNGKINKAN BANGSA INDONESIA
                       TERPENGARUH IDEOLOGI LAIN
IDEOLOGI
                    (LIBERALISME) YANG MENJANJIKAN
                              KEMAKMURAN

                  PEMERINTAH LEBIH BERSIKAP TERBUKA
POLITIK             DAN DEMOKRATIS DALAM RANGKA
                    MEMENUHI TUNTUTAN MASYARAKAT

                     BANGSA INDONESIA MENERIMA
                   INVESTASI DARI LUAR NEGERI DAN
EKONOMI             MEMATUHI ATURAN YANG DIBUAT
                 PERJANJIAN REGIONAL / INTERNASIONAL

                  MELUASNYA PENGARUH BUDAYA BARAT
                  DI INDONESIA SEHINGGA BERPELUANG
 BUDAYA           BANGSA INDONESIA AKAN KEHILANGAN
                       JATI DIRINYA SEBAGAI BANGSA
SIKAP BANGSA INDONESIA
  TERHADAP PENGARUH
      GLOBALISASI
GLOBALISASI BAGI
          BAGI BANGSA INDONESIA


DAMPAK POSITIP                 DAMPAK NEGATIF


 EKSPOR LUAS                          TIMBUL
                                   KETIDAKADILAN
DAGANG LEBIH
   TERBUKA                     NILAI BARU YG TAK
TIMBUL BUDAYA                        SESUAI
BARU DLM HIDUP                     BARANG ILEGAL
 TAK DIKUCILKAN                    MUDAH MASUK
      DUNIA

                  PERLU DISIKAPI

More Related Content

What's hot

Peranan pers
Peranan persPeranan pers
Peranan persputrices
 
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisPeranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisginanurulazhar
 
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIINurul Annisa
 
Bab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakatBab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakatPutra Ivan
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersKiki Evi Wahyuliana
 
PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^Mitha Ye Es
 
Landasan Hukum Pers di Indonesia
Landasan Hukum Pers di IndonesiaLandasan Hukum Pers di Indonesia
Landasan Hukum Pers di IndonesiaRghine Ayrghine
 
Modul pkn kelas 12 sma pers
Modul pkn kelas 12 sma persModul pkn kelas 12 sma pers
Modul pkn kelas 12 sma persakhdi romli
 
Perkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesiaPerkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesiawardatul_fijriya
 
Peranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatPeranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatRahmayani Astuti
 
Perkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaPerkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaYunndBoregh
 
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Princa Karim
 

What's hot (20)

Peranan pers
Peranan persPeranan pers
Peranan pers
 
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisPeranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
 
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
 
Bab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakatBab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakat
 
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pknTaqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
 
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasiMengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
 
PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^
 
Landasan Hukum Pers di Indonesia
Landasan Hukum Pers di IndonesiaLandasan Hukum Pers di Indonesia
Landasan Hukum Pers di Indonesia
 
PKN-Pers
PKN-PersPKN-Pers
PKN-Pers
 
Ppt pers
Ppt persPpt pers
Ppt pers
 
Modul pkn kelas 12 sma pers
Modul pkn kelas 12 sma persModul pkn kelas 12 sma pers
Modul pkn kelas 12 sma pers
 
Perkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesiaPerkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesia
 
Pers di indonesia
Pers di indonesiaPers di indonesia
Pers di indonesia
 
Peranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatPeranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam Masyarakat
 
Presentasi kelompok 3 pkn
Presentasi kelompok 3 pknPresentasi kelompok 3 pkn
Presentasi kelompok 3 pkn
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
 
Perkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaPerkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di Indonesia
 
Peranan Pers
Peranan PersPeranan Pers
Peranan Pers
 
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
 

Similar to PKn XII

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraAnnisa Suci Priyanti
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswarhyea
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanRilo Pambudi
 
Demokrasi di Indonesia
Demokrasi di IndonesiaDemokrasi di Indonesia
Demokrasi di IndonesiaBayu Nugroho
 
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)fikri asyura
 
Materi Pancasila.ppt
Materi Pancasila.pptMateri Pancasila.ppt
Materi Pancasila.pptUsepFauzi2
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIEvannystefanie
 
Ideologi pancasila
Ideologi pancasilaIdeologi pancasila
Ideologi pancasilaAhmad Thoriq
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraancoflad
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanGunadarma University
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAANIWAN SUKMA NURICHT
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiMuhammad Ridwan
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxTempeMenjos
 

Similar to PKn XII (20)

Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 
panacasila
panacasilapanacasila
panacasila
 
Softskill ppt
Softskill pptSoftskill ppt
Softskill ppt
 
P kn xii ipa ips
P kn xii ipa ipsP kn xii ipa ips
P kn xii ipa ips
 
Pppancasila
PppancasilaPppancasila
Pppancasila
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswa
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Demokrasi di Indonesia
Demokrasi di IndonesiaDemokrasi di Indonesia
Demokrasi di Indonesia
 
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
 
Materi Pancasila.ppt
Materi Pancasila.pptMateri Pancasila.ppt
Materi Pancasila.ppt
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIE
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Ideologi pancasila
Ideologi pancasilaIdeologi pancasila
Ideologi pancasila
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Pancasila
Pancasila Pancasila
Pancasila
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptxMATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN PI TH 2022.pptx
 

More from SRIJOKOWALUYO (20)

XII
XIIXII
XII
 
XI CI
XI CIXI CI
XI CI
 
XI Bilingual
XI BilingualXI Bilingual
XI Bilingual
 
X CI
X CIX CI
X CI
 
X Bilingual
X BilingualX Bilingual
X Bilingual
 
Sosiologi XII IPS
Sosiologi XII IPSSosiologi XII IPS
Sosiologi XII IPS
 
Sosiologi XI IPS
Sosiologi XI IPSSosiologi XI IPS
Sosiologi XI IPS
 
Sosiologi X
Sosiologi XSosiologi X
Sosiologi X
 
Ekonomi XII IPS
Ekonomi XII IPSEkonomi XII IPS
Ekonomi XII IPS
 
Ekonomi XI IPS
Ekonomi XI IPSEkonomi XI IPS
Ekonomi XI IPS
 
Ekonomi X
Ekonomi XEkonomi X
Ekonomi X
 
Geografi XII IPS
Geografi XII IPSGeografi XII IPS
Geografi XII IPS
 
Geografi XI IPS
Geografi XI IPSGeografi XI IPS
Geografi XI IPS
 
Geografi X
Geografi XGeografi X
Geografi X
 
Kimia XII IPA
Kimia XII IPAKimia XII IPA
Kimia XII IPA
 
Kimia XI IPA
Kimia XI IPAKimia XI IPA
Kimia XI IPA
 
Kimia X
Kimia XKimia X
Kimia X
 
Biologi XII IPA
Biologi XII IPABiologi XII IPA
Biologi XII IPA
 
Biologi XI IPA
Biologi XI IPABiologi XI IPA
Biologi XI IPA
 
Biologi X
Biologi XBiologi X
Biologi X
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

PKn XII

  • 1.
  • 2.
  • 3. Istilah Pancasila Negara Kertagama → Mpu Prapanca Sutasoma → Mpu Tantular Buku Sutasoma, Pancasila dalam bahasa sanskerta mempunyai arti berbatu sendi yang lima yang berarti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama) yang terdiri dari : 1. Tidak boleh melakukan kekerasan 2. Tidak boleh mencuri 3. Tidak boleh berjiwa dengki 4. Tidak boleh berbohong 5. Tidak boleh mabuk minuman keras
  • 4. 1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia 2. Pancasila sebagai kepribadian hidup bangsa Indonesia 3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia 4. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia 5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi negara Republik Indonesia 6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara 7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
  • 5. Nama Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 atas usulan Ir.Soekarno dalam sidang pertama BPUPKI. BPUPKI telah mengadakan sidang 2 kali, yaitu :  Sidang Pertama, tgl 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 (dikemukakan usul dan pendapat oleh anggota BPUPKI mengenai Dasar Negara dan Rancangan UUD). Sidang BPUPKI 1.  Sidang Kedua, tgl 10 s.d. 16 Juli 1945.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan negara agar dapat :  Mampu berdiri kokoh  Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal dan memecahkan masalah (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan) yang dihadapi oleh bangsa, dan  Tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, termasuk dalam era global dewasa ini
  • 9. Pancasila = dasar falsafah negara (philoophische grondslag)  Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.  Pengertian Pancasila sebagai dasar negara ada dalam bunyi pembukaan UUD 1945 alinea IV.
  • 10. Pancasila bersifat tetap dan tidak dapat diubah Pancasila mengandung meskipun oleh MPR 3 dimensi: hasil Pemilu. 1. Dimensi Realitas  Nilai dasar Pancasila 2. Dimensi Idealis tercantum dalam 3. Dimensi Fleksibilitas pembukaan UUD 1945 alinea I, II, III, dan IV.
  • 11. 1. Nilai Ketuhanan Mengandung arti pengakuan dan keyakinan bangsa Indonesia terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. 2. Nilai Kemanusiaan Mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. 3. Nilai Persatuan Mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kesadaran rakyat untuk membina rasa Nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Nilai Kerakyatan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. 5. Nilai Keadilan Sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur serta lahiriah ataupun batiniah.
  • 12. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok pesoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.  Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistemnilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi ‘yang menyandangnya’.  Yang menyandangnya itu di antaranya: 1. pengembangan ilmu pengetahuan, 2. pengembangan hukum, 3. supremasi hukum dalam perspektif pengembangan HAM, 4. pengembangan sosial politik, 5. pengembangan ekonomi, 6. pengembangan kebudayaan bangsa, 7. pembangunan pertahanan, dan 8. sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai titik tolak memahami asal mula Pancasila.
  • 13.  Manusia harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik.  Pancasila sebagai paradigma pengembangan politik diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila.  Pembangunan politik dapat dikembangkan berdasarkan : 1. Moral ketuhanan 2. Kemanusiaan 3. Persatuan 4. Kerakyatan 5. Keadilan
  • 14. Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila.  Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.  Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara. 3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya  Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.  Pembangunan sosial budaya bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan.
  • 15. Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.  Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa  Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).  Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara.
  • 16. Sikap Positif terhadap nilai  Sikap Positif terhadap nilai Ketuhanan kemanusiaan 1. menjalankan ibadah sesuai 1. menolong sesama yang membutuhkan bantuan agama dan kepercayaan 2. Mendahulukan secara tekun kepentingan umum 2. Menjalankan perintah dan daripada kepentingan menjauhi larangan agama pribadi 3. Menghormati sesama umat 3. Menghormati hak dan beragama kewajiban setiap orang 4.Bekerjasama dan rukun 4. Membela kebenaran dan dengan sesama umat keadilan beragama 5. Menyayangi sesama manusia 5. Tidak bersikap fanatik dan tidak memaksakan agama
  • 17. Sikap Positif terhadap  Sikap Positif terhadap nilai Persatuan nilai kerakyatan 1. Rela berkorban untuk 1. Ikut serta dalam kepentingan bangsa pemilu 2. mencintai Tanah Air 2. Melaksanakan hal (nasionalisme) pemilih dan dipilih 3. Menciptakan persatuan 3. Menghormati pendapat dan kesatuan orang lain 4. Ikut serta dalam 4. Memutuskan sesuatu pelaksanaan dengan cara demokrasi pembangunan 5. Tidak memaksakan 5. Mempertahankan dan kehendak mengisi kemerdekaan
  • 18. Sikap Positif terhadap nilai keadilan 1. Melaksanakan hidup sederhana 2. Membiasakan sikap hidup hemat 3. Mengupayakan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat 4. Menerapkan keadilan dalan kehidupan bersama 5. Menghargai hasil karya orang lain
  • 19.
  • 20. Sistem Pemerintahan :  Sistem → keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional, baik antarbagian-bagian maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu ketergantungan.  Pemerintahan berasal dari kata ‘Pemerintah’. # Pemerintahan dalam arti luas meliputi badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. # Pemerintahan dalam arti sempit meliputi Presiden, Wakil Presiden, dan para menteri atau kabinet yang disebut badan eksekutif. Sistem Pemerintahan → suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan berpengaruh dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan.
  • 21. Dalam teori Klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya Ajaran Plato (429-347 SM) Ajaran Aristoteles (384-322 SM) 1. Aristokrasi 1. Monarki 2. Timokrasi 2. Tirani 3. Oligarki 3. Aristokrasi 4. Demokrasi 4. Oligarki 5. Tirani 5. Politeia 6. Demokrasi Ajaran Polybius (204-122 SM) Dikenal dengan teori siklus Polybius
  • 22. MONARKI Sifatnya baik Untuk kepentingan : Rakyat TIRANI Okhlokrasi Dipegang oleh : satu Sifatnya jelek orang Sifatnya jelek u/ kepentingan u/ kepentingan: pribadi sekelompok orang Dipegang oleh : Dipegang oleh: beberapa orang beberapa orang/ bangsawan Demokrasi Aristokrasi Sifatnya baik Sifatnya baik u/ kepentingan u/ kepentingan rakyat Oligarki umum Dipegang oleh : rakyat Dipegang oleh : Sifatnya jelak beberapa orang u/ kepentingan kelompoknya Dipegang oleh : sekelompok
  • 23. B. Bentuk Pemerintahan Monarki C. Bentuk Pemerintahan Republik 1. Monarki Absolut 1. Republik Absolut 2. Monarki 2. Republik Konstitusional Konstitusional 3. Monarki 3. Republik Parlementer Parlementer
  • 24.
  • 25. Kelebihan Kelemahan
  • 26. 1. Penyelenggara negara berada di tangan presiden. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. 2. Kabinet dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif. 3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen. 4. Presiden tak dapat membubarkan parlemen 5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga perwakilan. 6. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
  • 27.  Merupakan sistem pemerintahan antara eksekutif dan legislatif mempunyai hubungan yang bersifat timbal balik dan saling berpengaruh.  Kedudukan kepala negara hanya sebagai lambang dan kekuasaan yang nyata dalam pemerintahan tidak nampak.
  • 28. 1. Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara. 2. Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat. 3. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri. 4. Badan legislatif/parlemen anggotanya dipilih melalui pemilu. 5. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. 6. Dalam sistem dua partai, pembentuk kabinet dan sekaligus sebagai perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan pemilu, yg kalah berlaku sebagai pihak oposisi. 7. Dalam sistem banyak partai, kabinet harus membentuk koalisi, karena harus mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen. 8. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan parlemen dan kepala negara beranggapan kabinet berada dalam pihak yang benar, maka kepala negara akan membubarkan parlemen.
  • 29. Kelebihan Kelemahan 1. Pembuatan kebijakan 1. Kedudukan eksekutif dapat dilakukan tergantung pada secara cepat. dukungan mayoritas 2. Tanggung jawab dalam parlemen. pembuatan dan 2. Kelangsungan pelaksanaan kebijakan kedudukan eksekutif publik jelas. tidak bisa ditentukan. 3. Ada pengawas yang 3. Parlemen dijadikan kuat dari parlemen tempat kaderisasi terhadap kabinet. partai.
  • 30. Ada dua macam sistem pemerintahan yang banyak digunakan 1. Presidensial 2. Parlementer Suatu sistem pemerintahan dapat mempengapuhi sistem pemerintahan negara lain. Sistem pemerintahan negara dapat berdampak positif maupun negatif. Pengaruh dampak tersebut dapat disebabkan oleh : 1. Ilmu pengetahuan 2. Teknologi 3. Globalisasi 4. Perkembangn dunia Contoh pengaruh sistem pemerintahan suatu negara adalah pemilihan langsung presiden dan wakil presiden. pada pemilu 2009 di Indonesia yang meniru pemilu di Amerika Serikat.
  • 31. Menurut UUD 1945, bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem distribution of power. Dengan argumentasi, bahwa UUD 1945 : 1. Tidak membatasi secara tajam, bahwa tiap kekuasaan itu harus dilakukan oleh suatu organisasi/badan tertentu yang tidak boleh saling campur tangan. 2. Tidak membatasi kekuasaan itu dibagi atas 3 bagian saja dan juga tidak membatasi kekuasaan dilakukan oleh 3 organ saja. 3. Tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan MPR, pasal 1 ayat 2, kepada lembaga negara lainnya.
  • 32. 1. Indonesia adalah negara hukum (Reechstat). 2. Sistem Konstitusional. 3. Kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat (MPR). 4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan yang tertinggi. 5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. 6. Menteri negara adalah pembantu presiden. 7. Kekuasaan kepada negara terbatas.
  • 33. Masa Orde Baru Masa Reformasi (Sebelum amandemen UUD 1945) (Setelah Amandemen UUD 1945) Indonesia adalah negara hukum Negara Indonesia adalah negara (rechtssaat) Hukum. Sistem Konstitusional Sistem Konstitusional Kekuasaan negara tertinggi di tangan Kekuasaan negara tertinggi di Tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Majelis Permusyawaratan Rakyat Presiden ialah penyelenggara peme-rintah Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD. Negara yang tertinggi menurut UUD. Presiden tidak bertanggungjawab ke-pada Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Dewan Perwakilan Rakyat. Menteri negara ialah pembantu Presiden, Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak ber-tanggungjawab menteri negara tidak ber-tanggungjawab kepada Dewan Perwa-kilan Rakyat. kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas. terbatas.
  • 34. Sebelum Amandemen UUD 1945 JIWA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA PANCASILA PEMBUKAAN UUD 1945 UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MPR MA BPK DPR PRESIDEN DPA
  • 36. Pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia berdasar pada UUD 1945 hasil amandemen yang dimulai dengan penyelenggaraan pemilu 2004 yang dilaksanakan untuk memilih: Presiden dan wakil presiden dalam satu paket; Anggota DPR dan DPRD; Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Sikap kita sebagai warga negara: Bangga Mendukung Karena, sistem pemerintahan Indonesia sekarang bertujuan untuk mewujudkan sistem pemerintahan demokratis.
  • 37.
  • 38. PARLEMEN (LEGISLATIF) MAHKAMAH PRESIDEN ATAU KONGGRES AGUNG (EKSEKUTIF) (YUDIKATIF) BADAN SENAT PERWAKILAN PEMILIHAN UMUM TETAP PEMILIHAN UMUM R A K Y A T P E M I L I H Keterangan : : Checking Power With Power
  • 39. PERDANA MENTERI DEWAN MENTERI-MENTERI (KABINET) PARLEMEN Pemilihan Artikulasi Umum Kepentingan PEMILIH Keterangan : : Mosi tidak percaya dari pihak Legislatif (Parlemen) kepada Pemerintah (Eksekutif). : Pertanggungjawaban dari pihak Eksekutif (PM dan Kabinetnya) kepada parlemen (legislatif).
  • 40. Nama resmi : Zhonghua Renmin Gonghe Guo Bentuk Pemerintahan : Republik Demokratis Kepala Negara : Presiden Kepala Pemarintah : Perdana Manteri Suku Bangsa : China Han, Mongol, Manchu, Korea Bahasa : Mandarin, Yue, Wu, Hokka, Xiang, Gan Min, Zhuang, Hui, Yi Pokok-pokok sistem pemerintahan di Cina adalah : a. Bentuk negara adalah kesatuan yang terdiri atas 23 provinsi b. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi komunis c. Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala pemerintahan adalah perdana d. Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress or Quanguo Renmin Daibiao Dahui) dengan jumlah 2.979 orang. Anggotanya merupakan perwakilan dari wilayah, daerah, kota dan provinsi untuk masa jabatan 5 tahun. Badan ini memiliki kekuasaan penting di Cina dengan anggotanya dari orang-orang partai komunis.
  • 41. Konferensi Negara Tertinggi Ketua Dewan Pertahanan Nasional Komisi Tetap Dewan Negara : Perdana Menteri 15 Wakil Perdana Menteri, Sekretaris Jenderal, Konggres Rakyat Menteri-menteri, dan Mahkamah Kejaksaan Nasional Kepala-Kepala Komisi Rakyat Rakyat Tertinggi Tertinggi 49 Kementerian dan Komisi Tingkat Provinsi : 21 Provinsi, 5 wilayah otonom, dan 2 kota yang diperintah secara langsung Konggres-konggres Pengadilan- Dewan-Dewan Rakyat PengadilanRak Kejaksaan Rakyat yat Tertinggi Rakyat Daerah-daerah Istimewa Pengadilan- dan chou otonom Pengadilan Kejaksaan Rakyat Menengah Rakyat Tingkat Kabupaten : 2,291 unit, 1,978 hsien, 177 Kotamadya, 58 hsien otonom, dan 78 unit lain
  • 42. Pokok sistem pemerintahan Afrika Selatan: a. Sejak tahun 1994, menerapkan sistem politik demokrasi anti apartheid. Yaitu sitem politik yang membedakan warga atas warna kulit. b. Merupakan negara kesatuan c. Bentuk pemerintahan Republik d. Sistem pemerintahan presidensial e. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu Majelis Nasional dan Dewan Nasional Provinsi. f. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan-badan Constitusional Court, Supreme Court of Appeal, High Courts, dan Magistrate Courts.
  • 43.
  • 44. Pengertian Pers  Secara Etimologis, Kata pers (Belanda), Press (Inggris), atau Presse (Prancis), berasal dari bahasa Latin, pressare dari kata premere, yang berarti tekan atau cetak.  Definisi terminologisnya ialah Media massa cetak. Dalam bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers, dalam bahasa Inggrisnya printed media atau printing press atau press.  Oemar Seno Adji, pers dalam arti sempit mengandung penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan jalan kata tertulis. Pers dalam arti luas adalah semua media (mass communications) yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang, baik dengan kata-kata tertulis maupun kata lisan.
  • 45. Pengertian Pers (lanjutan)  L. Taufik, Pers terbagi dua yaitu Pers dalam arti sempit : surat kabar, koran, majalah, tabloid, dan bulletin-bulletin kantor berita. Jadi, pers terbatas pada media tercetak. Pers dalam arti luas mencakup semua media massa, termasuk radio, televisi, film, dan internet.  Weiner, pengertian pers sebagai wartawan media atau media cetak, publisitas, peliputan berita, mesin cetak, naik cetak.  Alex Sour, pengertian pers sebagai media cetak yang mengandung penyiaran fakta, pikiran, ataupun gagasan dengan kata-kata tertulis.
  • 46. Pengertian Pers (lanjutan)  Menurut Ilmu Komunikasi, pers memiliki arti : 1. Usaha percetakan atau penerbitan 2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita 3. Penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio, dan televisi 4. Orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita 5. Media penyiaran berita yakni surat kabar, majalah, radio, dan televisi.
  • 47. Pengertian Pers (lanjutan)  UU No. 40/1999 Pasal 1 (a), Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
  • 48. Pengertian Pers (lanjutan)  Kesimpulan : Pers adalah segala usaha dari alat-alat komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat akan hiburan, keinginan, peristiwa, dan berita yang terjadi dalam wujud surat kabar, majalah, bulletin atau media cetak lain atau diusahakan melalui radio, televisi, film, dan sebagainya. Jadi dalam hal ini adalah semua media komunikasi, yaitu media cetak, media audio, media audio visual, dan media elektronik.
  • 49. Pungsi Pers UU No. 40/1999 pasal 3 :  Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial  Pers dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi
  • 50. Pers berfungsi sebagai media Informasi (Information) Memberikan berbagai informasi yang penting dan bermakna bagi masyarakat untuk kehidupannya (berbagai bidang, aspek atau dimensi). Contoh Informasi tentang kebijakan, program dan peraturan negara kepada masyarakat agar cepat diketahui. Pers juga menjadi sarana informasi antarindividu atau kelompok- kelompok dalam masyarakat.
  • 51. Pers berfungsi sebagai media Pendidikan (Education) Pers memuat atau menyajikan tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya. Tegasnya, pers mendidik masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.
  • 52. Pers berfungsi sebagai media hiburan (Recreation) Pers hendaknya dapat menyuguhkan berita yang menyegarkan, humor atau jenaka yang mengandung daya imajinasi yang positif, karena ini merupakan kebutuhan dasar manusia (basic human needs). Misalnya, isi koran atau majalah yang bersifat hiburan dapat berbentuk cerpen, cerbung, cerber, TTS, karikatur dan lain sebagainya.
  • 53. Pers berfungsi sebagai media kontrol sosial (Social control) Kontrol masyarakat terhadap jalannya roda pemerintahan, istilah kontrol sosial terkandung makna demokratic atau open management yang di dalamnya terdapat unsur-unsur : Keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan (social participation) Pertanggungjawaban pemerintah terhdp rakyat (social responsibility) Dukungan rakyat terhadap pemerintah (sosial support) Kontrol masyarakat terhadap tindakan pemerintah (social control)
  • 54. Pers berfungsi sebagai Lembaga Ekonomi  Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers memiliki bahan baku informasi yang diolah sehingga menghasilkan produk berita yang diminati oleh masyarakat dengan nilai jual yang tinggi. Pers dapat memanfaatkan alam sekitarnya sebagai nilai jual, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil produksinya.  Pers sebagai lembaga ekonomi menyediakan jasa sosialnya untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan dengan tujuan memperoleh citra positif dan nilai jual atas program-program kerjanya. Misalnya, meliputi kegiatan bakti sosial, acara open house, atau kegiatan lainnya. Ditambah lagi bidang penjualan kolom advertising, kolom artikel atau kolom berita lainnya.
  • 55. Hak-hak Pers menurut UU No.40/1999 pasal 4  Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara  Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan, atau pelanggaran penyiaran.  Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyampaikan gagasan dan informasi.  Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.
  • 56. Kewajiban Pers menurut UU No.40/1999 pasal 5  Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.  Pers wajib melayani hak jawab  Pers wajib melayani hak koreksi
  • 57. Peranan Pers menurut UU No.40/1999 pasal 6 Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan HAM, serta menghormati kebhinnekaan Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
  • 58. Pers berperan sebagai Agen Pembangunan (?)  Pers merupakan media atau sarana untuk mensosialisasikan berbagai program pembangunan  Dengan sosialisasi tersebut akan menimbulkan kesadaran pada diri warga masyarakat untuk terlibat atau berpartisifasi dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
  • 59. Asas dan misi Pers  Asas Pers : Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakayat yang berasaskan prinsif-prinsif demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.  Misi Pers : Ikut mencerdaskan masyarakat, menegakkan keadilan dan memberantas kebatilan.
  • 60. Konsep Demokrasi menurut Andi Mustari Pide (Pakar Negarawan)  Secara etimologis, kata demos berarti rakyat, dan cratein atau kratos berarti kekuasaan. Jadi demokrasi artinya rakyat yang berkuasa (government of rule by the people).  Demokrasi dalam arti formal yaitu demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan atau sistem politik dengan kedaulatan rakyat dilaksnakan oleh para wakil rakyat dalam lembaga perwakilan rakyat.  Demokrasi dalam arti material disebut sebagai demokrasi yang asasnya dipengaruhi oleh kultur dan historis atau sejarah suatu bangsa.
  • 61. Masyarakat Demokratis (?) Masyarakat yang …. menyelesaikan konflik secara damai; tidak menggunakan kekerasan atau paksaan; perubahan secara damai; pergantian kekuasaan secara konstitusional; menghargai adanya keanekaragaman; menegakkan keadilan; menjunjung tinggi adanya kebebasan yang dimiliki anggota masyarakatnya
  • 62. Unsur Pokok Dalam Demokrasi Partisifasi rakyat dalam pemerintahan Jaminan Hak Asasi Manusia atau hak dasar warga negara
  • 63. Negara dikatakan demokrasi (Miriam Budiardjo  Pemerintah atau eksekutif  Parlemen atau Badan Perwakilan Rakyat sebagai badan legislatif  Badan-badan peradilan sebagai lembaga yudikatif  Partai-partai Politik  Pemilihan Umum (Pemilu)  Pers atau media massa yang bebas dan bertanggung jawab
  • 64. Pilar Demokrasi (Mahfud MD) Lembaga legislatif atau parlemen sebagai tempat wakil rakyat Lembaga eksekutif sebagai penyelenggara pemerintahan negara dalam arti sempit Lembaga Yudikatif sebagai tempat memberi putusan hukum dan keadilan dalam pelaksanaan undang-undang Adanya pers sebagai alat kontrol masyarakat
  • 65. Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (1) Menjaga agar UU yang telah dibuat oleh wakil rakyat dijalankan dengan baik oleh semua pihak Melindungi Hak-hak asasi manusia dari tindakan kesewenangan oleh siapa pun Melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat Menjaga agar jalannya pemerintahan sesuai aturan Mewujudkan agar perencanaan negara sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan bangsa. Menjaga agar penggunaan budget negara sesuai sasaran
  • 66. Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (2) Menjaga agar aparat pemerintah menjalan tugas dengan baik dan mengabdi kepada rakyat Ikut mewujudkan administrasi negara sesuai dengan aturan Melakukan koreksi agar pemerintah menempatkan pejabat sesuai dengan kualitas dan aspirasi rakyat Membantu tegaknya rule of law (pemerintah berdasarkan hukum) Mendukung pemerintahan dalam menjalankan open management Mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, dll.
  • 67. Perkembangan Pers di Indonesia (1) Pers Nasional adalah pers yang diusahakan oleh orang-orang Indonesia terutama orang-orang pergerakan dan diperuntukkan bagi orang Indonesia. Pers ini bertujuan memperjuangkan hak- hak bangsa Indonesia di masa penjajahan. Dari pers Nasional inilah yang selanjutnya berkembang sebagai Pers Indonesia.
  • 68. Perkembangan Pers di Indonesia (2) Pers Nasional atau Pers Indonesia dimulai sejak masa :  Pergerakan  Demokrasi Liberal  Demokrasi Terpimpin  Orde Baru  Alam Reformasi
  • 69. Perkembangan Pers di Indonesia (3) Pers Masa Pergerakan :  Masa bangsa Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda sampai saat masuknya Jepang.  Pers masa ini tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan nasional bangsa Indonesia melawan penjajahan (munculnya pergerakan modern Budi Utomo, 20 Mei 1908).  Pers saat ini berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers menyuarakan kepedihan, penderitaan, dan merupakan refleksi dari isi hati bangsa terjajah.  Pers mejadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa.
  • 70. Perkembangan Pers di Indonesia (4) Contoh Harian yang terbit pada masa pergerakan :  Harian Sedio Tomo sebagai kelanjutan dari harian Budi Utomo (Yogyakarta), Harian Darmo Kondo (Solo oleh Sudaryo Cokrosisworo), Harian Utusan Hindia (Surabaya, HOS. Cokroaminoto), Fadjar Asia (Jakarta, Haji Agus Salim), Majalah mingguan Pikiran Rakyat (Bandung, Ir. Soekarno), Majalah berkala Daulat Rakyat (Moh.Hatta dan Sutan Syahrir).  Catatan : karena sifat dan isi pergerakan adalah anti penjajahan maka dapat tekanan dari pemerintahan Hindia Belanda, caranya dengan memberangus dan menutup usaha penerbitan pers pergerakan. Saat inilah berdiri pula Kantor berita Nasional Antara (13 Desember 1937).
  • 71. Perkembangan Pers di Indonesia (5) Pers Masa Penjajahan Jepang :  Pada masa ini pers nasional mengalami kemunduran besar, dibawah tekanan penderitaan dan pengekangan kebebasan lebih dari zaman Belanda karena dijadikan alat pemerintah Jepang dan pro Jepang.  Harian yang muncul saat itu : Asia Raya (Jakarta), Sinar Bary (Semarang), Suara Asia (Surabaya), dan Tjahaya (Bandung).  Keuntungan yang didapat dari insan pers Indonesia yang bekerja pada penerbitan Jepang : Pengalaman menggunakan alat-alat dan fasilitas, Bahasa Indonesia makin sering dan luas digunakan dalam pemberitaan, membuat rakyat menjadi lebih kritis dalam berpikir.
  • 72. Perkembangan Pers di Indonesia (6) Pers Masa Revolusi Fisik (1945-1949) : Pers berperan sebagai alat mempertahankan kemerdekaan dan patriotisme nasional. Saat ini pers ada dua : (1). Pers Nica (Belanda) yaitu pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara sekutu dan Belanda. (2). Pers Republik : pers yang dioterbitkan oleh orang Indonesia. Pers Republik menyuarakan semangat mempertahankan kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan sekutu. Sebaliknya Pers NICA berusaha mempengaruhi rakyat Indonesia agar menerima Belanda berkuasa lagi di Indonesia. Pada masa ini lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Pengusaha Surat Kabar (SPS).
  • 73. Perkembangan Pers di Indonesia (7) Pers Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) : Pers berperan sebagai pranata sosial masyarakat demokrasi yang bebas sesuai dengan sistem liberal yang diterapkan sesuai UUDS 1950. Fungsi Pers masa ini : sebagai perjuangan kelompok partai atau aliran politik
  • 74. Perkembangan Pers di Indonesia (8) Pers Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) : Dikeluarkannya dekrit Presiden (Ir. Soekarno), 5 Juli 1959 : kembali ke UUD 1945 dan Manifesto Politik yang menterjemah-kan Pancasila sebagai Nasakom, menciptakan dominasi PKI dan komunisme sebagai ideologi perjuangan. Realitanya, prinsif demokrasi (atas dasar sila ke-4) telah terjadi penyimpangan, konsentrasi kekuasaan di tangan satu orang (diktator otoriter). Pers nasional saat itu menganut konsep pers otoriter yang merupakan terompet penguasa dan bertugas mengagung-agungkan pribadi presiden dan mengindokrinasikan manifesto Politik (Manipol) serta menggerakkan aksi-aksi massa yang revolusioner dan ketetapan pemerintah lainnya. Tegasnya : Pers sebagai alat propaganda politik Ideologi Nasakom.
  • 75. Perkembangan Pers di Indonesia (9) Pers Masa Orde Baru (1966-1998) : Lahirnya UU No. 11/1966 tgl. 12 Desember 1966 tentang Pers. Pers sebagai pranata sosial yang melembaga di bawah ideologi Pancasila dan UUD 1945. Kemudian diubah dengan UU No. 21 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pers. Dalam UU ini mengakui dan menjamin hak kebebasan pers WNI, menghapus SIT, tetapi memberlakukan SIUPP. Pers : media vital komunikasi pembangunan, orde baru yang mulanya bersikap terbuka dan mendukung pers, berbalik menekan kebebasan pers (tidak sejalan dengan kepentingan pemerintah/terlalu berani mengkritik pemerintah) dibreidel atau dicabut SIUPP. Contoh yang dialami majalah Tempo.
  • 76. Perkembangan Pers di Indonesia (10) Pers Masa Reformasi (1998 sampai saat ini) : Ditandai dengan keluarnya UU Nomor 40/1999 tentang Pers. Pers Nasional kembali menikmati kebebasan pers sesuai alam reformasi, keterbukaan, dan demokrasi yang diperjuangkan rakayat Indonesia. Pemerintah sangat mempermudah izin penerbitan Pers, akibatnya banyak sekali penerbitan pers (koran-koran, majalah atau tabloid baru bermunculan).
  • 77. Kode Etik Jurnalistik Kode : sistem pengaturan-pengaturan (system of rules). Etik : norma perilaku.Perbuatan dikategorikan etis apabila perbuatan tsb. Sesuai dengan aturan-aturan yang menuntun perilaku baik manusia, sebaliknya yang tidak etis apabila segala aturan tingkah laku yang ada dilanggar atau tidak diindahkan. Jurnalistik : profesi dalam kegiatan tulis menulis berita atau kewartawanan. : sejumlah aturan dasar yang Kode Etik Jurnalistik mengikat seluruh profesi kewartawanan dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai wartawan.
  • 78. Kode Etik Jurnalistik Ada tiga faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya menurut M. Alwi Dahlan, Ph.D 1. Etik Institusional yaitu sistem aturan, peraturan, kebijaksanaan yang dikembangkan oleh institusi. 2. Etik Personal : sistem nilai dan moralitas perorangan yang merupakan hati nurani wartawan, didasarkan pada keyakinan pribadi yang menimbang tindakan yang hendak dilakukan. 3. Etik Profesional : menentukan cara pemberian yang paling tepat sehingga informasi itu mudah diterima oleh khalayak, dalam proporsi yang wajar.
  • 79. Ciri dari suatu Kode Etik Kode etik dibuat dan disusun oleh organisasi profesi ybs. Sesuai dengan aturan organisasi dan bukan dari pihak luar. Sanksi bagi yang melanggar kode etik bukan pidana, melainkan bersifat moral atau mengikat secara moral pada anggota kelompok tersebut. Daya jangkau suatu kode etik hanya berlaku pada anggota organisasi yang memiliki kode etik tersebut bukan pada organisasi lain.
  • 80. Aturan main (rules of the game) Pers Nasional Landasan Idiil : Falsapah Pancasila (Pembukaan UUD 1945) Landasan Konstitusional : UUD 1945 Landasan Yuridis : UU Pers (UU No. 40/1999) Landasan Profesional : Kode Etik Jurnalistik Landasan Etis : Tata Nilai yang berlaku dalam masyarakat
  • 81. Kebebasan Pers (Kemerdekaan Pers)  Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan pendapat, baik secara tulisan maupun lisan melalui pers, seperti harian, majalah, bulletin dan sebagainya. Kebebasan pers merupakan manifestasi dari freedom of speech (kebebasan berbicara)  Kebebasan pers diberbagai negara mempunyai pengertian yang berbeda-beda tergantung pada : filsafat negaranya, pola pertumbuhan politiknya, hakikat manusianya, masyarakat dan negaranya, hubungan antara rakyat dan negara, hakikat pengetahuan, serta kebenaran dan moral.
  • 82. Ciri Kebebasan Pers Indonesia Pers yang bebas dan bertanggung jawab Pers yang sehat Pers sebagai penyebar informasi yang objektif Pers sebagai penyalur aspirasi rakyat, meluaskan komunikasi dan partisifasi masyarakat Pers yang melakukan kontrol sosial yang konstruktif Terdapat interaksi positif antara pers, pemerintah dan masyarkat.
  • 83. Prinsif pertanggungjawaban Pers Nasional (UU No. 40/1999 pasal 5) Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah. Pers wajib melayani hak jawab, yaitu hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya. Pers wajib melayani hak koreksi, yaitu hak setiap orang untuk mengkoreksi atau membertulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun orang lain.
  • 84. Menurut S. Tasrif, diakui dan dijaminnya Kebebasan Pers dalam suatu negara bila memenuhi tiga syarat sbb :  Tidak ada kewajiban menurut hukum untuk meminta surat izin terbit bagi suatu penerbitan pers kepada pemerintah.  Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk melakukan penyensoran sebelumnya terhadap berita atau karangan yang akan dimuat dalam suatu penerbitan pers.  Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk melakukan penerbitan pers, baik untuk selama-lamanya maupun untuk jangka waktu tertentu.
  • 85. Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (1) 1. Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan pemerintah bersifat bebas, bahkan pers mempunyai fungsi mengawasi pemerintah. 2. Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial) : pers harus menerima dan memenuhi kewajiban tertentu kepada masyarakat dan bertanggung jawab kepada masyarakat. 3. Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers melalui surat izin terbit (SIT), sensor, dan pemberangusan.
  • 86. Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (2) 4. Teori media pembangunan (totalitarian) : pers harus menerima pengawasan dari pemerintah dan menjalankan tugas pembangunan nasional. 5. Teori Media demokratik partisipan : tetap menghendaki kebebasan pers, namun menentang adanya komersialisasi dan monopolitik pers oleh swasta sehingga perlu dikembangkan media partisifasi dan interaktif yang berukuran kecil.
  • 87. Bentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasasn Pers (1) Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik. Contoh kesalahn penyebutan nama tersangka dan kurang jelasnya suatu gambar atau peristiwa. Peradilan oleh pers (trial by pers) : pemberitaan yang terus menerus pada satu pihak, sedangkan pihak lain yang terlibat tidak diberitakan akan menghasilkan berita yang tidak seimbang. Seseorang merasa diadili oleh pers karena pemberitaan yang tidak seimbang tersebut.
  • 88. Bentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasasn Pers (2) Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang dimuat oleh pers kadang dapat menciptakan opini yang sebaliknya dari seseorang. Opini ini tercipta justru menyesatkan karena tidak benar dan tidak berdasarkan fakta. Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi : tulisan yang dimuat amat vulgar, dapat memicu keterlibatan pihak lain dan memancing emosi. Berita bohong : berita yang tidak kuat sumbernya dapat menciptakan berita yang tidak benar.
  • 89. Penyakit Pers (syamsul Mu’arif)  Pornografi  Character assasination (pembunuhan karakter)  Berita palsu  Provokasi dan iklan yang menyesatkan  Wartawan yang tidak profesional (biasa mendapat julukan wartawan bodreks)
  • 90. Mengapa pemerintah harus berupaya dalam mengendalikan kebebasan pers ?… (1)  Agar kebebasan pers yang dimiliki tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan/sesuai dengan fungsi, peran dan tanggung jawab pers.  Agar masyarakat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan perolehan, pengelolaan serta pemanfaatan informasi untuk kehidupan sehari-hari.
  • 91. Mengapa pemerintah harus berupaya dalam mengendalikan kebebasan pers ?… (2)  Agar insan pers dapat bertanggung jawab untuk memberikan timbal balik yang positif kepada pemerintah, khususnya untuk membantu terlaksananya program-program pemerintah  Mendorong terwujudnya masyarakat yang demokratis, cerdas, partisifatif, dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsanya.
  • 92. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers (1) 1. Membuat perangkat hukum atau aturan-aturan dasar tentang kehidupan pers (UUNo. 40/1999); 2. Memberikan pembinaan kepada pers agar lebih maju dan berkembang serta lebih mengoptimalkan kinerja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 3. Memprakarsai mekanisme dialog antara kompenen pemerintah, pers, dan masyarakat untuk lebih meningkatkan hubungan fungsional antara ketiganya;
  • 93. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers (2) 4. Membantu pers dalam penerbitan buku-buku tentang pers, sebagai bahan bacaan bagi kalangan pers, pejabat pemerintah serta masyarakat umum; 5. Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik, maupun pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada pelanggarnya; 6. Bersama-sama dalam upaya memberantas pengayakit pers; 7. Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam usaha mengembangkan konsepsi, nilai-nilai dan mekanisme.
  • 94. Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media Massa (1) : Menyulut konfliks dalam kehidupan masyarakat, karena pemberitaan pers yang tidak objektif Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara Terhambatnya pembangunan nasional karena pers merupakan salah satu pilar (the fourth pillar) dalam pembangunan nasional.
  • 95. Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media Massa (2) : Munculnya sikap apriorisme atau selalu berpandangan negatif (jelek) kepada pihak-pihak tertentu karena pemberitaan pers yang selalu menyudutkan (mendeskriditkan) pihak-pihak tertentu. Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung selesai antara pihak-pihak tertentu, akhirnya akan berujung pada perbuatan-perbuatan merusak satu sama lainnya.
  • 96. Hubungan yang bersifat mitra (partnership), interaktif positif dan dinamis (interaksi konstruktif) antara pihak Pers (wartawan), masyarakat dan pemerintah Pers (wartawan) Masyarakat Pemerintah
  • 97. Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa. Pihak Wartawan :  Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian  Dukungan nilai-nilai autentik  Kesedian untuk bertanggung jawab  Memiliki kemandirian moral  Memiliki keberanian moral  Memiliki kerendahan hati  Sikap kritis dan realistis
  • 98. Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa. Pihak Masyarakat :  Turut memberikan saran atau masukan kepada pers tentang berbagai hal  Memberikan informasi atau keterangan kepada pers yang sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.  Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-baiknya agar perkembangan pers berjalan secara baik.
  • 99. Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa. Pihak Pemerintah :  Menegakkan hukum dan peraturan tentang pers dengan setegas-tegasnya.  Tidak turut campur terlalu dalam karena akan menggerogoti kebebasan pers itu sendiri.  Memberikan kesempatan kepada para investor untuk membangun basis industri pers.
  • 100. Berjiwa Pancasila Bertakwa pada TYME Taat kepada UUD 1945 Kepribadian Wartawan Indonesia Berjuang untuk Bersifat kesatria emansipasi bangsa Menjunjung tinggi HAM
  • 101. Pengertian Berita 1. Dean M. Lele Spencer : berita merupakan suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagaian pembaca. 2. Eric C. Hepwood : berita adalaj laporan pertama dari kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum. 3. Dja’far H. Assegaf : berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang terbaru dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca, karena luar biasa, karena penting, atau karena mencakup segi human interes seperti humor, emosi, dan ketegangan.
  • 102. Pengertian Berita 4. Willard C. Bleyer : berita adalah sesuatu yang terasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. 5. Amak Syarifufudin : berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik massa media. 6. William S. Maulsby : berita adalah suatu penuturan secara benar, tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting, dan kejadian baru terjadi sehingga dapat menarik perhatian pembaca suarat kabar yang memuat berita tersebut.
  • 103. Pengertian Berita 7. JB. Wahyudi : berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik sebagian khalayak, masih baru, dan dipublikasikan secara luar melalui media. Suatu peristiwa tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan melalui media massa secara periodik. 8. Mitchel V. Charnley : berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal-hal yang menarik minat, penting, atau kedua-duanya bagi sejumlah orang.
  • 104. Unsur-unsur Berita 1. Cepat : aktual atau ketapatan waktu 2. Nyata (faktual) : informasi tentang sebuah fakta 3. Penting : menyangkut kepentingan orang banyak 4. Menarik : mengundang orang untuk membaca 5. Fakta disusun menjadi laporan dan dipublikasikan melalui media massa.
  • 105. Metode (cara) atau teknik mencari Berita 1. Sistem Beat (beat system) : seorang wartawan mencari berita dengan cara mendatangi sumber berita (tempat tertentu) secara teratur. 2. Sistem meneruskan (follow up system) : mengembangkan berita yang sudah ada, dengan cara melengkapi, mempertajam, atau menekankan hal-hal khusus dari berita tersebut.
  • 106. Metode (cara) atau teknik mencari Berita 3. Sistem penugasan (Assignment) : Penugasan oleh seorang pimpinan mencari berita di suatu daerah (luar daerah) karena di anggap penting dengan konsekwensi dana. 4. Sistem wawancara (Interview) : Hampir setiap kegiatan wartawan melakukan wawancara, baik sebagai kelengkapan data maupun khusus untuk mencari berita utama.
  • 107. Metode (cara) atau teknik mencari Berita 5. Sistem menulis sendiri (inventing) : berdasarkan fakta dan data yang ada, wartawan menulis sendiri berita yang akan diterbitkan dan menanggung resiko apa yang ditulisnya. Sistem ini, diperlukan feeling atau naluri yang tinggi, keberanian menghadapi aparat hukum, tanggung jawab, dan harus dapat mengontrol keadaan.
  • 108. Hal penting cara mencari berita menurut pedoman wartawan : o Memiliki rasa ingin tahu o Tinggalkan kantor o Bicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakang o Baca koran Anda sendiri o Jangan segan-segan meniru ide-ide dari surat kabar lain o Baca pernyataan-pernyataan resmi, miskipun membosankan
  • 109. Hal penting cara mencari berita menurut pedoman wartawan : o Perhatiakan televisi dan dengarkan radio o Siapkan map peristiwa mendatang (catatan jadwal/agenda acara yang bisa menjadi berita) o Kunjungilah pasar dan pameran o Berbicara dan berdiskusi dengan semua reporter o Gunakan waktu berkeliling kota, berbaur dengan masyarakat dan jangan asingkan diri Anda. o Sekali-kali pergilah menyendiri dan berpikir untuk menemukan ide pencarian atau pembuatan berita.
  • 110. Manfaat Media Massa Media massa Media Cetak Media Elektro surat kabar, TV, radio, tabloid,Majalah buletin/famflet film, internet, dll. Fungsi Umum Fungsi Fungsi Khusus khusus Informasi, m endidik, me informasi nghibur hiburan dan kontrol sosial
  • 111. Konsep fakta, data dan informasi Fakta : kenyataan atau peristiwa yang sebenarnya terjadi (potret dari peristiwa). Data : gambaran fakta yang belum diubah, dimanifulasi (masih mentah dan belum diubah) Informasi : hasil pengolahan data yang dapat memberikan arti atau manfaat.
  • 112. Hubungan fakta, data dan informasi FAKTA DATA INFORMASI Pengolahan Data Alat Pengolahan data :  Otak (Utama)  Manual Elektrik  Mekanik  Elektronik
  • 113. Syarat berita yang layak dimuat media Benar terjadi (ada fakta) Menarik Aktual (ketepatan waktu) Akurat dan jelas Lengkap Tersusun baik Apa adanya (Objektif) ada standar rumus Berimbang penulisan : 5W+1H
  • 114. Standar rumus penulisan berita 5W + 1H What = apa yang terjadi Where = di mana hal itu terjadi When = kapan peristiwa itu terjadi Who = siapa yang terlibat/terlihat Why = mengapa hal itu terjadi (LB) How = bagaimana proses terjadinya
  • 115. Sifat Berita Mengarahkan pembaca, pendengar (pemirsa) mengikuti alur penulis. Menumbuhkan atau membangkitkan semangat motivasi juang Memberi penerangan llustrasi dan contoh-contoh.
  • 116. Sumber Berita Kumpulan dari PERISTIWA berbagai berita MANUSIA  Observasi  Wawancara  Konferensi Pers
  • 117. Opinion news Straight news Jenis Berita Interpretative news Depth news Investigations news
  • 118. Straight news Berita langsung apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi jenis berita ini.
  • 119. Depth news Berita mendalam dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
  • 120. Investigations news Berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelididkan dari berbagai sumber.
  • 121. Interpretative news Berita yang dikembangka n dengan pendapat atau penilaian penulisnya atau reporter
  • 122. Opinion news Berita mengenai pendapat seseorang (para cendikiawan, tokoh, ahli, atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa, kondis i poleksosbudhanka m, dll. Pemakaian ide, pendapat atau kata-kata seseorang menjadi fakta dalam lingkup jurnalistik lazim disebut fact in idea.
  • 123. Bagian-bagian yang membentuk sebuah berita  Judul Berita  Tubuh Berita  Tempat terjadinya berita (Date Line)  Teras Berita
  • 124.  Judul Berita Kepala berita(headline), gunanya untuk memperkenalkan isi berita yang akan ditulis. Judul ini hendaknya mencerminkan isi berita dan ditulis dengan huruf besar serta tepal seupaya menarik perhatian.
  • 125. Tempat terjadinya berita (Date Line) Ini merupakan keterangan sebagai petunjuk tentang tempat kejadian (nama kota) dan penyusunan berita.
  • 126.  Teras Berita Biasanya dinamakan LEAD, yaitu alenia pertama dari sebuah berita yang merupakan inti terpenting dari keseluruhan isi berita yang akan disajikan.
  • 127.  Tubuh Berita Berisikan paparan masalah, penjelasan-penjelasan lebih lanjut dari teras berita, diuraikan lebih terperinci mengenai isi berita.
  • 128. Bentuk Berita Piramida Piramida Terbalik Berita yang masuk kategori singkat dan ditulis mulai dari hal yang Teknis sangat penulisan berita yang diawali dari penting. masalah kurang penting menuju yang paling penting.
  • 129. Cara yang dapat ditempuh dalam menghadapi perusahaan pers yang merugikan masyarakat : 1. Mengikuti prosedur hak jawab dan hak koreksi yang disediakan oleh undang-undang. 2. Melayangkan somasi, mengadu ke kepolisian dan menuntut perusahan pers yang menyiarkan berita tidak benar tersebut ke pengadilan. 3. Mendatangi kantor redaksi perusahaan pers dengan melakukan unjuk rasa, ancaman dan pemukulan terhadap wartawan media yang menulis berita tsb.
  • 130. Komunikasi Media Tradisional Media Modern Alat komunikasi yang Media komunikasi yang memakai teknologi menggunakan perangkat sederhana yang teknologi modern, seperti masih dipertahankan, radio, TV, handphone, video, seperti media bunyi internet, film, koran, majalah, (kentongan, beduk teater, sinetron dan lain-lain. terompet dll), media gerak/isyarat (asap api, kibaran bendera), Media lisan berupa seni (wayang, Proses pengoperan ludruk, ketoprak, lambang-lambang yang dongeng dan mengandung arti antar sebagainya) individu.
  • 131. Komunikasi Media Tradisional Media Modern  Dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain atau masyarakat. Membantu kehidupan masyarakat dalam rangka ikut mencerdaskan, menegakkan keadilan dan memberantas kebatilan.  Mengetahui dan membeli suatu produk karena ada iklan di media; tahu ada lowongan kerja di koran; mencari alamat teman melalui surat pembaca; dapat berkirim artikel, puisi, foto/gambar di media dan bila dimuat akan dalam honorarium.
  • 132. Hal-hal lain yang perlu diketahui UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran Berita eksklusif : berita yang jarang terjadi. Menyunting berita : mengawinkan satu data dan data yang lainnya sehingga membentuk kalimat yang terangkai dan membuahkan berita.Orangnya disebut Editor atau redaktur. Dead Line : batas akhir wartawan mengirim berita. Jurnalistik : IP yang mempelajari bagaimna cara/teknik mencari bahan berita hingga menyusunnya menjadi berita/laporan yang menarik di dalam media massa cetak maupun elektronik.
  • 133. BAB IV PENTINGNYA GLOBALISASI BAGI BANGSA INDONESIA
  • 134. Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.  Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.  Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat
  • 135. MARTIN ALBROWN Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia tunggal, komunitas global  M.WATERS Sebuah proses sosial dimana halangan – halangan yang bersifat geografis pada tatanan sosial dan budaya semakin menyusut dan setiap orang semakin sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.  EMMANUEL RICHTER  Jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar – pencar dan terisolasi dalam planet ini ke dalam ketergantungan yang saling menguntungkan dan persatuan dunia.
  • 136.  ROBERT COX Karakteristik globalisasi adalah kecenderungan menyatunya produksi dan pembagian kerja secara internasional, perpindahan penduduk dari selatan ke utara, lingkungan kompetisi baru yang mempercepat poses itu, dan internasionalisasi negara … membuat negara sebagai agen globalisasi baru.  R. ROBERTSON Proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu kesatuan… ke saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu pada abat ke- 20.
  • 137. BANK DUNIA Kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakasai transaksi ekonomi denganorang – orang dari negara lain.  IMF Meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara – negara di dunia yang ditandai oleh peningkatan dan keragaman volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.  ENSIKLOPEDIA WIKIPEDIA INDONESIA Sebuah perubahan sosial berupa bertamahnya keterkaitan diantara transkulturasidan perkembangan teknologi di bidang trandportasi dan komunikasi yang memfasilitasi budaya an ekonomi internasional.  PENGERTIAN UMUM Kecenderungan semakin kuatnya ikatan ekonomi, politik, teknologi dan budaya yang menghubungkan berbagai individu, komunitas, perusahaan dan pemerintahan di seluruh dunia.
  • 138.  proses globalisasi akan membuat dunia seragam.  Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.
  • 139. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi seolah - olah telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna  Terbukanya sistem perekonomian negara  Liberalisame keuangan internasional  Semakin besarnya keinginan orang untuk melakukan traveling antar negara atau pindah dari negara yang satu ke negara yang lain.
  • 140.
  • 141.
  • 142.
  • 143.
  • 144.
  • 145.
  • 146. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.  Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • 147.  Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.  Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
  • 148. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara- negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen
  • 149. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital
  • 150.  Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini.
  • 151. Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu.  Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. (FASE 1)
  • 152. Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama- nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia. (FASE 2)
  • 153. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur. (FASE 3)
  • 154. Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi.
  • 155. Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO ). Menurut mereka sistem ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini telah mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab- penyebab lainnya.
  • 156. 1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Mendorong semangat bekerja keras. 3. Memperlancar pelaksanaan pembangunan nasional. 4. Memperluas cakrawala dan wawasan masyarakat Indonesia. 5. Mendorong perilaku demokratis, mempererat hubungan antar warga negara dan warga masyarakat. 6. Mendorong perkembangan ekonomi.
  • 157. Globalisasi perekonomian yaitu merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
  • 158. 1. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif.
  • 159. 2. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas
  • 160. 3. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara- negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana- mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • 161. 4. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
  • 162. Produksi global dapat ditingkatkan  Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara  Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri  Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik  Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
  • 163.  Menghambat pertumbuhan sektor industri  Memperburuk neraca pembayaran  Sektor keuangan semakin tidak stabil  Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
  • 164. Globalisasi kebudayaan adalah sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
  • 165. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.  Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.  Berkembangnya turisme dan pariwisata.  Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.  Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.  Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • 166.
  • 167. Pengertian Politik Luar Negeri RI dapat ditemui di dalam Pasal 1 ayat 2, Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menjelaskan bahwa Politik Luar Negeri Republik Indonesia adalah : "Kebijakan, sikap, dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional."
  • 168.
  • 169. A.W. WIJAYA  BEBAS ARTINYA TIDAK TERIKAT OLEH SUATU IDEOLOGI ATAU OLEH SUATU POLITIK NEGARA ASING ATAU OLEH BLOK NEGARA TERTENTU ATAU NEGARA ADI KUASA  AKTIF ARTINYA DENGAN SUMBANGAN REALISTIS GIAT MENGEMBANGKAN KEBEBASAN PERSAHABATAN DAN KERJASAMA INTERNASIONAL DENGAN MENGHORMATI KEDAULATAN NEGARA LAIN
  • 170. MOCHTAR KUSUMAATMAJA  BEBAS ARTINYA INDONESIA TIDAK MEMIHAK PADA KEKUATAN – KEKUATAN YANG PADA DASARNYA TIDAK SESUAI DENGAN KEPRIBADIAN BANGSA SEBAGAIMANA DICERMINKAN DALAM PANCASILA  AKTIF ARTINYA DALAM MENJALANKAN KEBIJAKSANAAN LUAR NEGERINYA, INDONESIA TIDAK BERSIFAT PASIF REAKTIK ATAS KEJADIAN – KEJADIAN INTERNASIONALNYA, MELAINKAN BERSIFAT AKTIF
  • 171.  Bebas artinya bangsa Indonesia bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional serta tidak mengikatkan diri hanya pada satu kekuatan dunia.  Aktif berarti bangsa Indonesia senantiasa ikut memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun keikutsertaan kita secara aktif dalam menyelesaikan berbagai konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya
  • 172. PEMBUKAAN UUD 1945 ALINIA I (… KEMERDEKAAN IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH SEBAB ITU MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TAK SESUAI DENGAN PERI KEMANUSIAAN DAN PERI KEADILAN)  DAN ALINIA IV (…DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL … )  UU NO. 37 TH. 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI
  • 173. SEBAGAI PENYAMBUNG KEHENDAK NASIONAL KE DALAM DUNIA INTERNASIONAL  SEBAGAI PENEGAK IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL  SEBAGAI PEMBELA DAN PENGABDI KEPENTINGAN NASIONAL  SEBAGAI PEMELIHARA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA  UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN DAN KEPENTINGAN NASIONAL
  • 174.  SEBAGAI SALAH SATU SARANA MEWUJUDKAN / MENCAPAI KEPENTINGAN NASIONAL (KESELURUHAN DARI BERBAGAI ASPIRASI DAN KENYATAAN NASIONAL YANG MELIPUTI BERBAGAI ASPEK)
  • 175. BANGSA INDONESIA DIAMANATKAN UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA YANG MENYELENGGARAKAN EMPAT FUNGSI : FUNGSI HANKAM, FUNGSI EKONOMI, FUNGSI SOSIAL BUDAYA DAN FUNGSI POLITIK
  • 176. KETIDAKSEIMBANGAN HUBUNGAN ANTARA NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU  BELUM OPTIMALNYA PERAN INDONESIA PADA TINGKAT SUBREGIONAL ASIA TENGGARA DAN KRISIS YANG DIALAMI SEJAK TAHUN 1997  BELUM TUNTASNYA MASALAH PERBATASAN ANTARA INDONESIA DENGAN NEGARA TETANGGA  BANYAK PERSOALAN YANG DIHADAPI OLEH WNI DI LUAR NEGERI  Adanya isu – isu global seperti hak asasi manusia (HAM), intervensi humaniter, demokrasi dan demokratisasi, “good governance” dan anti-korupsi, lingkungan hidup, masalah tenaga kerja, kejahatan transnasional seperti terorisme dll.
  • 177. (1) Memelihara dan meningkatkan dukungan internasional terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Indonesia; (2) Membantu pencapaian Indonesia sejahtera melalui kerja sama pembangunan dan ekonomi, promosi dagang dan investasi, kesempatan kerja dan alih tekonologi; (3) Meningkatkan peranan dan kepemimpinan Indonesia dalam proses integrasi ASEAN, peran aktif di Asia- Pasifik, membangun kemitraan strategis baru Asia- Afrika serta hubungan antar sesama negara berkembang
  • 178. (4) Memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral, regional dan internasional di segala bidang dan meningkatkan prakarsa dan kontribusi Indonesia dalam pencapaian keamanan dan perdamaian internasional serta memperkuat multilateralisme; (5) Meningkatkan citra Indonesia di masyarakat internasional sebagai negara demokratis, pluralis, menghormati hak asasi manusia, dan memajukan perdamaian dunia; (6) Meningkatkan pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri serta melancarkan diplomasi kemanusiaan guna mendukung tanggap darurat dan rekontruksi Aceh dan Nias dari bencana gempa dan tsunami; (7) Melanjutkan benah diri untuk peningkatan kapasitas kelembagaan, budaya kerja dan profesionalisme pelaku diplomasi serta peranan utama dalam koordinasi penyelenggaraan kebijakan dan hubungan luar negeri.
  • 179. Diplomasi bukan hanya dilakukan antar dua negara tapi banyak negara melalui kerjasama dan organisasi internasional PBB, ASEAN, Non-Aligned Movement (NAM), the Organization of the Islamic Conference (OIC), the Group of 77 (G-77) dan the Group of 15 (G-15), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non-Blok (GNB) , DLL
  • 180. Presiden Yudhoyono di KTT OKI XI, Dakar, Senegal 15/03/2008 06:17 OKI
  • 181. 18/03/2008 10:08 Kinerja Presiden Prospek Kerja Sama Indonesia-Afsel Cemerlang
  • 182. Lawatan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Iran. 21/03/2008 05:14 Kinerja Presiden
  • 183. Perlu untuk mengembangkan kelenturan dan keluwesan dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri agar dapat memanfaatkan berbagai tantangan dan peluang yang muncul dari perubahan lingkungan strategis secara optimal.  Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kuncinya pada bulan Mei 2005 telah memperkenalkan suatu konsep baru yaitu kebijakan luar negeri “konstruktivis”, yang pada intinya dimaksudkan untuk mengembangkan tiga macam kondisi dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia yaitu:  (1) Pola pikir positif dalam mengelola kerumitan permasalahan luar negeri;  (2) Konektivitas yang sehat dalam urusan-urusan internasional; dan  (3) Identitas internasional yang solid bagi Indonesia yang didasarkan pada pencapaian-pencapaian domestik dan diplomatiknya
  • 184. SEMAKIN MENINGKATNYA PERANAN INDONESIA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA PULIHNYA CITRA INDONESIA DAN KEPERCAYAAN SASARAN MASYARAKAT YANG HENDAK INTERNASIONAL DICAPAI DALAM PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN KERJASAMA MENDORONG TERCIPTANYA TATANAN DAN KERJASAMA INTERNASIONAL RI EKONOMI REGIONAL DAN INTERNASIONALYANG LEBIH BAIK DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL
  • 185. 1. MENINGKATKAN KUALITAS DIPLOMASI INDONESIA DALAM RANGKA MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN NASIONAL TERMASUK PENYELESAIAN MASALAH – MASALAH PERBATASAN DAN DALAM MELINDUNGI KEPENTINGAN MASYARAKAT INDONESIA DI LUAR NEGERI 2. MELANJUTKAN KOMITMEN INDONESIA TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS DAN PEMANFAATAN INTEGRITAS REGIONAL, KHUSUSNYA ASEAN
  • 186. 3. MENEGASKAN PENTINGNYA MEMELIHARA KEBERSAMAAN MELALUI KERJASAMA INTERNASIONAL, BILATERAL, DAN MULTILATERAL MAUPUN KERJASAMA REGIONAL LAINNYA 4. MENINGKATKAN DUKUNGAN DAN PERAN MASYARAKAT INTERNASIONAL DAN TERCAPAINYA PEMBANGUNAN NASIONAL 5. MENINGKATNYA KOORDINASI DALAM PENYELENGGARAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI SESUAI DENGAN UNDANG – UNDANG.
  • 187. PROGRAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PENJABARAN ARAH KEBIJAKAN DALAM PEMANTAPAN DAN PENINGKATANAN KERJASAMA LUAR NEGARI PROGRAM PEMANTAPAN PROGRAM POLITIK PROGRAM LUAR NEGERI PENINGKATAN PENEGASAN DAN KERJASAMA KOMITMEN OPTIMALISASI INTERNASIONAL PERDAMAIAN DUNIA DIPLOMASI INDONESIA
  • 188. Perumusan Konsep & Pemberian respon yang tegas, visio Penguatan institusi diplo ner, berkualitas Memperjuangkan masi melalui penataan terhadap isu interna konsepYang diusulkan kelembagaan dan pe sional untuk dimasukkan ningkatan profesionalisme pada setiap hasil SDM akhir perundingan & pembahasan persi dangan Peningkatan perlindungan Pemantapan Penyusunan berbagai WNI dan Badan Hukum Politik luar perjanjian internasional Indonesia di Luar negeri negeri yang sejalan dengan kepentingan nasional Pelaksanaan diplomasi Peningkatan citra dan pro mosi keberhasilan pelak Penyelenggaraan perbatasan yang terko sanaan demokrasi, kebe hubungan luar nege ordinasi dengan baik basan sipil & gerakan ri dan pemantapan kesetaraan gender pelaksanaan kebi jakan luar negeri yg konsisten dan produktif
  • 189. Penciptaan kesepahaman Dan koordinasi yang lebihTerarah antara Deplu dengan Lembaga pemerintah: Dephan, Fasilitasi upaya memperluas Deppolhukam dll Jaringan dan peningkatan Pemanfaatan Sister City antara Penyusunan kerangka kerja Kota – kota dan provinsi di Yang lebih terarah dan tindak Indonesia dengan kota– kota Lanjut terciptanyan pembentukan Dan provinsi / distrik dimanca Negara yang sudah ASEAN Security / Economic / Berkembang Dan maju Sociocultural / Community Peningkatan Kerja Sama Internasional Pemamntapan kerjasama Internasional Di bidang ekonomi, perdagangan, Sosial dan budaya Fasilitasi jaringan diplomasi serta pencapainTujuan pembangunan Kebudayaan Dan pendidikan sosial ekonomi Yang disepakati berbasiskan inisiatif secara internasionalTermasuk Masyarakat secara luas Millenium Development Goals (MDGs)
  • 190. Peningkatan komitmen dan peningkatan Peran dalam upaya reformasi dan Revitalisasi PBB termasuk DK PBB Agar lebih demokratis dalam aspek Keterwakilan dan prosedural Promosi dan pening Penegasan Komitmen katan peran serta Aktif Perdamaian Dunia di forum internasional bagi segera Diselesaikannya Partisipasi dalam masalah Palestina menciptakan Secara adil melalui PBB Perdamaian dunia dan pengakhiran Pendudukan Israel Peningkatan upaya penanggulangan kejahatanLintas negara seperti terorisme, pencucian Uang, kejaharan narkotika, penyelundupanDan perdagangan manusia melalui kerjasasama bilateral, regional dan multilateral
  • 191. KEPENTINGAN NASIONAL DALAM BIDANG POLITIK DAN PRESIDEN HUBUNGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN LUAR NEGERI MENTERI LUAR NEGERI KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DUTA BESAR KORP DIPLOMATIK BIDANG POLITIK KORP KONSULER BIDANG EKOSOSBUD
  • 192. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA. DAN BERNEGARA
  • 193. DAMPAK GLOBALISASI BAGI SEJUMLAH NEGARA DAMPAK BAIK DAMPAK BURUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI KAPITALISME KASINO MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA PERAN NEGARA MENCIPTAKAN PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS KEMAKMURAN SEMAKIN BERKURANG TIDAK MENGURANGI RUANG GERAK SEBAGAI KOMPETENSI YANG PEMERINTAH & KEBIJAKAN EKONOMI DUNIA MENGHANCURKAN TIDAK BERLAWANAN DENGAN PENYEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN DESENTRALISASI BUKAN PENYEBAB KRISIS EKONOMI MERUGIKAN NEGARA BAGIAN KETIGA SEBAGAI INDIVIDIDUALISME YANG BERLEBIHAN SEBAGAI IMPERALISME BUDAYA PENYEBAB MUNCULNYA GERAKAN NEO-NASIONALISDAN FONDAMENTALIS
  • 194. DAMPAK GLOBALISASI BAGI BAGI BANGSA INDONESIA MEMUNGKINKAN BANGSA INDONESIA TERPENGARUH IDEOLOGI LAIN IDEOLOGI (LIBERALISME) YANG MENJANJIKAN KEMAKMURAN PEMERINTAH LEBIH BERSIKAP TERBUKA POLITIK DAN DEMOKRATIS DALAM RANGKA MEMENUHI TUNTUTAN MASYARAKAT BANGSA INDONESIA MENERIMA INVESTASI DARI LUAR NEGERI DAN EKONOMI MEMATUHI ATURAN YANG DIBUAT PERJANJIAN REGIONAL / INTERNASIONAL MELUASNYA PENGARUH BUDAYA BARAT DI INDONESIA SEHINGGA BERPELUANG BUDAYA BANGSA INDONESIA AKAN KEHILANGAN JATI DIRINYA SEBAGAI BANGSA
  • 195. SIKAP BANGSA INDONESIA TERHADAP PENGARUH GLOBALISASI
  • 196. GLOBALISASI BAGI BAGI BANGSA INDONESIA DAMPAK POSITIP DAMPAK NEGATIF EKSPOR LUAS TIMBUL KETIDAKADILAN DAGANG LEBIH TERBUKA NILAI BARU YG TAK TIMBUL BUDAYA SESUAI BARU DLM HIDUP BARANG ILEGAL TAK DIKUCILKAN MUDAH MASUK DUNIA PERLU DISIKAPI