SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak atau lebih baik individual maupun
kelompok untuk membahas usulan-usulan spesifik guna mencapai kesepakatan yang dapat
diterima bersama.negoisasai mempunyai unsure penting yaitu:
A.Unsur Penting Negoisasi
a. Negoisasi merupakan suatu bentuk ketrampilan yang esensial untuk meraih
sukses. Alasannya adalah, dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara kita harus saling
berhubungan satu sama lain. Dimana masing-masing pihak berusaha untuk mendapatkan
apa yang dibutuhkan. Hal ini dapat menimbulkan konflik atau masalah.
b. Negoisasasi suatu bentuk kegiatan pemecahan masalah. Beberapa orang
berpandangan bahwa negoisasi identik dengan intimidasi pamer kekuatan, agar salah satu
pihak memperoleh apa yang dibutuhkan dengan cara paksa, akan tetapi cara tersebut tidak
benar, karena negoisasi yang baik adalah pemecahan masalah yang dapat diterima semua
pihak.
c. Pelaksanaan negoisasi mencerminkan kepribadian seseorang atau kelompok,
kerena pelaksanaan negoisasi dapat bervariasi sesuai dengan karakter dan ketentuan
imajinasi masing – masing individu.
B. Teknik Negosiasi
Dalam melaksanakan negosiasi, ada beberapa teknik yang dapat dijadikan pedoman,
agar hasil yang dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu:
• Teknik mengulur waktu (push-push-pull), teknik ini sangat penting dipergunakan
oleh para pemula, dimana negosiator memperhatikan adversary (mengulur) dan kemudian
diarahkan perhatiannya agar memihak kepada negosiator ( menarik ). Kunci keberhasilan
cara ini adalah pengetahuan akan sasaran yang akan dicapai dan aspek mana yang akan
dilepaskan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah harus tahu prioritas butir-butir
masalah dalam negosiasi serta melakukan negosiasi dengan wajar dengan suasana akrab.
Teknik ini diergunakan untuk negosiasi penting.
• Teknik mengalah untuk menang (lose-win), dalam teknik ini negosiator
mengorbankan butir-butir masalah yang lemah dan mempertahankan yang kuat. Bobot dari
butir – butir masalah masing – masing pihak berbeda menurut kebutuhannya masingmasing. Kemungkinan, butir-butir yang dikorbankan oleh negosiator mempunyai bobot yang
lebih bagi adversary, sehingga pada akhir negosiasi hasilnya adalah sama-sama menang (
win-win)
• Teknik membagi perbedaan (split the difference), teknik penyelesaian negosiasi
dengan membagi hasil perbedaan antara negosiator dengan advesary. Teknik ini hanya
berlaku untuk perundingan harga. Contooh kasus sederhana: negosiator menawarkan harga
Rp.100 juta, adversary menawar harga dengan Rp. 90 juta.
• Teknik saling mendukung (piggiback). Istilah ini artinya menyelesaikan satu butir
masalah negosiasi untuk memenangkan butir-butir masalah berikutnya. Teknik ini biasanya
dipergunakan pada pertengahan proses negosiasi, dan sebaiknya tidak dipergunakan
berturut-turut dalam suatu proses. Karena teknik ini akan mudah dibaca. Syarat utama
penerapan teknik ini adalah harus tahu persis mana butir masalah yang penting.
Taktik Dalam Negosiasi
Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang berselisih seringkali menggunakan
berbagai taktik agar dapat memperoleh hasil negosiasi yang diinginkan. Ada beberapa taktik
yang umum dilakukan oleh para negosiator.
• Membuat agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan waktu
kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan
mendorong mereka untuk mencapi kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan.
• Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang bertujuan
untuk mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi kenyataan yang ada
dan membangun suatu gambaran yang tidak benar.
• Membuat tenggat waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah pihak yang
berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan
tenggat waktu kepada lawannya untuk segera mengambil keputusan.
• Good Guy Bad Guy. Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat’
dan “baik” pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi untuk
menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak
lawannya , sedangkan tokoh “baik” ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak
lawannya karena kebaikannya. Sehingga pendapat-pendapat yang dikemukakannya untuk
menetralisir pendapat
Tokoh “jahat”, sehingga dapat diterima oleh lawan berundingnya.
• The art of Concesión. Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi dari
lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang akan dipenuhi .
• Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada
lawan berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan konsekuensi
yang akan diterima bila tawaran ditolak.
C. Permasalahan dan Analisa
1. Kasus Pilkada Pada tahun 2000, sekitar bulan April di salah satu kabupaten di Pulau
Sumatera melangsungkan pesta demokrasi, yaitu pemilihan Bupati/Wakil Bupati daerah
setempat (belum pemilihan langsung). Lobi-lobi dan negosiasi antara para calon dengan
partai politik sebagai perahu tumpangan dan para anggota DPRD sebagai pemilik suara (one
man & ndash; one vote) berlangsung “ dahsyat”. Berbagai pendekatan dilakukan; mulai dari
lobi-lobi ringan dengan memberikan bingkisan lebaran kepada para anggota Dewan, sampai
dengan perundingan-perundingan yang berat, seperti: money politic yang bervariasi &;one
man two hundred; one man one car; pilih kuda atau kijang (di teror atau menerima hadiah
mobil kijang), melakukan pendekatan paksa yaitu memboyong anggota Dewan yang
diperkirakan akan memilih calon lainnya kalau tidak boleh dikatakan & mengkerangkeng;
yang dikenal dengan istilah serangan fajar. Bentuk/model pendekatan manapun yang
dipakai oleh para Tim Sukses dari masing-masing calon, kesemuanya adalah terpulang
kepada kemampuan berkomunikasi yang komunikabilitas. Hanya saja teknik yang digunakan
ada yang bersifat kooperatif / teknik lose-win dan ada pula yang kompetitif yaitu dengan
menghalalkan segala cara pokoknya menang (terpilih menjadi Bupati/Wakil Bupati). Pada
akhirnya calon yang kurang efektif dalam lobi-melobi dan bernegosiasi akan tersingkir,
walaupun oleh masyarakat calon yang menang bukanlah calon yang tepat dan tidak
berbobot atau tidak pantas untuk memimpin daerah. Tetapi kalau sudah terpilih oleh
anggota Dewan Yang Terhormat (sekarang pemilihan langsung) mau apa lagi. – “Garbage in
Garbage out”, kalau yang terpilih berkualitas sampah, kepemimpinannya juga seperti
sampah.
2. Kasus-kasus Pemberontakan Dalam Negeri Sepanjang sejarah telah beberapa kali terjadi
pemberontakan yang bertujuan ingin melepaskan diri dari NKRI dan merdeka (mendirikan
negara sendiri), seperti: RMS di Maluku; Permesta di Sulawesi Utara; PRRI di Sumatera Brat;
GAM di Aceh, dan OPM di Papua. Selain itu ada pula pemberontakan yang bertujuan
mengganti ideologi Pancasila (DI/TII dan G.30.S/PKI). Namun mengapa perbedaan dan
pertentangan yang melahirkan pemberontakan dapat terjadi, jawabannya boleh jadi karena
kegagalan lobi dan negosiasi. Walaupun peristiwa pemberontakan tersebut berhasil
ditumpas dengan senjata dalam arti penyelesaiannya menggunakan pendekatan menangkalah (kompetitif). Sebagai contoh, bahwa Gerakan Aceh Merdeka (GAM) setelah beberapa
tahun dilakukan penumpasan dengan angkat senjata oleh TNI/Polri namun tidak tuntas,
kemudian dilakukan lobi-lobi dan perundingan/negosiasi yang pada akhirnya menghasilkan
persetujuan (MOU Helsinki) yang saling menguntungkan (menang-menang) suatu
pendekatan kooperatif. Pendekatan kooperatif dilakukan, karena selain penerapan
pendekatan kompetitif dengan memerangi GAM (yang mendapat bantuan LN?) dirasa
kurang efektif juga memang cara-cara kekerasan tidak disukai oleh dunia internasional.
3. Kasus Perang Dingin Amerika Serikat & Uni Soviet. Ketika Perang Dingin antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet memuncak dan akan berubah menjadi Perang Terbuka, karena
Presiden Uni Soviet mengancam akan mengangkat senjata (Perang Terbuka). Untuk
menjawab tawaran berdasarkan ancaman senjata yang diperkirakan tidak akan
menguntungkan Amerika, Presiden J.F. Kennedy menggertak dengan berkata: “I can’t loose !
Why ? I will tell you why. Becaouse I have knowledge, Courage and enthuasm” Dengan
gertakan tersebut telah membuat dan memudarkan keinginan Soviet untuk berperang
secara terbuka. Perang Terbuka tidak terjadi. Dalam kasus ini menggunakan model
kompetitif (menangkalah) yaitu pihak yang menang adalah Amerika karena Perang Terbuka
tidak terjadi. Namun tidak demikian halnya dengan sengketa AS dan Irak. Dalam kasus ini
jelas terlihat betapa penting arti sebuah lobi. Memang di Era Globalisasi sekarang ini, kalau
sesuatu perbedaan/pertikaian tidak dapat diselesaikan melalui perundingan dengan lobilobi yang menyakinkan, niscaya akan terjadi lagi Perang Dunia III atau setidaknya akan
terulang Perang Irak (Perang Teluk) dan/atau interpensi/teror-teror lainnya. E. Penutup
Setelah memahami konsep Lobi dan Negosiasi serta mencermati dan mensiasati kasuskasus/peristiwa-peristiwa tentang beberapa perbedaan/ pertentangan dan persengketaan
dalam pergaulan di tingkat lokal, nasional, dan internasional, maka dirasakan bahwa
“Konsep lobi, dan negosiasi sudah menjadi suatu keharusan global” kalau tidak boleh
dikatakan sebagai suatu kemutlakan.
D. Fungsi Lobi
Lobi merupakan kegiatan yang berupaya agar segala sesuatu berjalan tidak melalui
kekuasaan atau koersi melainkan melalui persuasi. Kegiatan lobi yang dilakukan
perusahaan-perusahaan umumnya mempekerjakan para pelobi profesional atau juga
mempekerjakan mantan pejabat pemerintahan Fungsi lobi adalah untuk melindungi
kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak pengambil
keputusan.

Ada

3

jenis

lobi,

yaitu

sebagai

berikut.

1. Lobi tradisional yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan.
2. Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil
keputusan.
3. Lobi Political Action Committee, yakni komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan
besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah.
E. Fungsi Umpan Balik dalam Mendengarkan
Pepatah lama mengatakan, fakta bahwa kita mempunyai dua telinga dan satu mulut
mengisyaratkan bahwa seharusnya kita lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa ketidakmampuan mendengarkan ini berisiko,
berbahaya

dan

terkadang

menimbulkan

akibat

yang

fatal,

terutama

dalam

Badan/Perusahaan. Karena itu, bukan tidak mungkin banyak organisasi (perusahaanperusahaan) di lingkungan kita belakangan ini diprotes oleh masyarakat dan pekerjanya
disebabkan ketidakmampuan para pemimpinnya untuk mendengarkan orang lain khususnya
publik.
Mendengarkan (listening) berbeda daripada mendengar (hearing). Yang pertama bersifat
aktif, sedangkan yang kedua bersifat pasif (sekedar proses fisiologis dan bersifat mekanis).
Meskipun mendengarkan adalah perilaku komunikasi paling awal yang dipelajari manusia,
dan baru berbicara, membaca dan menulis, anehnya orang lebih senang berbicara daripada
mendengarkan. Itu karena berbicara merupakan sarana untuk menarik perhatian orang lain,
sebagai aktualisasi diri, dan memperoleh pengakuan sosial bahwa kita cerdas, intelektual,
berwibawa dan berkuasa. Sebaliknya, mendengarkan diasosiasikan dengan kepasifan,
kelemahan dan kekurangan otoritas atau kuasa.
Sebenarnya mendengarkan sama pentingnya dengan berbicara, kalaupun tidak lebih
penting. Banyak orang gagal dalam hidup mereka karena mereka gagal mendengarkan.
Dalam ilmu komunikasi, mendengarkan adalah mekanisme perolehan umpan balik
(feedback) yang berguna bagi komunikator untuk mengetahui apakah komunikasinya
berjalan baik, sesuai dengan harapan khalayak atau publik. Maka dari itu diperlukan adanya
fungsi umpan balik dengan mengadakan Evaluasi program.
Evaluasi itu bisa dibuat berdasarkan tujuan akhir yaitu adakah pendapat publik telah
berubah seperti yang diharapkan oleh organisasi. Antaranya ialah siapakah yang telah
menukar pendapat, siapakah yang telah berubah sikap, adalah masalah yang telah diketahui
untuk diselesaikan atau apakah pendapat publik tentang informasi yang mereka terima dari
Badan/Perusahaan.
Biasanya, Humas haruslah membuat penilaian atau evaluasi pada beberapa tahap, yaitu
tahap pelaksanaan agar dapat diganti strategi yang kurang rapi atau tidak tercapai dan
tahap akhir untuk meninjau dampak secara keseluruhannya.
F. Teknik mendengarkan aktif
How to be listener ???
a. Tetapkan bahwa lawan bicara anda adalah rekan/atasan yang baik.
b. Simpanlah adanya emosi naluri untuk bersaing
c. Perhatikan apa yang menjadi pokok pembicaraan
d. Tatap lawan bicara anda dengan penuh keramahan
e. Masuklah dalam alam pembicaraan dan anda akan menghayatinya
f. Hindari memutus pembicaraan
g. Jawablah pertanyaan sesuai dengan pokok pembicaraan, hindari jawaban yang melingkar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Negoisasi mempunyai unsure penting yakni, negoisasi merupakan suatu bentuk ketrampilan
yang esensial, Negoisasasi suatu bentuk kegiatan pemecahan masalah, Pelaksanaan
negoisasi mencerminkan kepribadian seseorang atau kelompok
Ada empat teknik dalam bernegosiasi yaitu:Teknik mengulur waktu (push-push-pull),Teknik
mengalah untuk menang (lose-win),Teknik membagi perbedaan (split the difference), dan
Teknik saling mendukung (piggiback).
Dalam bernegoisasi terdapat teknik mendengarkan aktif, meliputi Tetapkan bahwa lawan
bicara anda adalah rekan/atasan yang baik, Simpanlah adanya emosi naluri untuk bersaing,
Perhatikan apa yang menjadi pokok pembicaraan, Tatap lawan bicara anda dengan penuh
keramahan, Masuklah dalam alam pembicaraan dan anda akan menghayatinya, Hindari
memutus pembicaraan dan Jawablah pertanyaan sesuai dengan pokok pembicaraan, hindari
jawaban yang melingkar.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, elvinaro. Public relations praktis, widya padjajaran, Jakarta; 2009
Olil, halena. Opini public, PT. Indeks, Jakarta; 2007
Tarmudji, tarsis, Kiat Melobi, Suatu Pendekatan non Formal, Yogya, Libery; 1993

More Related Content

What's hot

Mengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam NegosiasiMengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam Negosiasimastiyokpamungkas
 
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGMateri "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGKanaidi ken
 
makalah negosiasi bisnis
makalah negosiasi bisnis makalah negosiasi bisnis
makalah negosiasi bisnis Elin Erlin
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1
Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1
Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1eddy sanusi silitonga
 
Negotiation juni 2012
Negotiation juni 2012Negotiation juni 2012
Negotiation juni 2012Mulyadi Yusuf
 
Makalah negosiasi
Makalah negosiasiMakalah negosiasi
Makalah negosiasiEdane Black
 
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on NegotiationsTugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiationseddy sanusi silitonga
 
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationTugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiationeddy sanusi silitonga
 
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik NegosiasiBUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasieddy sanusi silitonga
 
196399273 negosiasi materi
196399273 negosiasi materi 196399273 negosiasi materi
196399273 negosiasi materi anggela_039
 

What's hot (20)

Tugas Rangkuman Negotiate To Win
Tugas Rangkuman Negotiate To WinTugas Rangkuman Negotiate To Win
Tugas Rangkuman Negotiate To Win
 
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASITUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
 
Mengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam NegosiasiMengklaim Nilai Dalam Negosiasi
Mengklaim Nilai Dalam Negosiasi
 
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGMateri "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
 
Henitatri widyasari
Henitatri widyasariHenitatri widyasari
Henitatri widyasari
 
makalah negosiasi bisnis
makalah negosiasi bisnis makalah negosiasi bisnis
makalah negosiasi bisnis
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
Naqiah fajarwati
Naqiah fajarwatiNaqiah fajarwati
Naqiah fajarwati
 
Hidayattullah
HidayattullahHidayattullah
Hidayattullah
 
TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI
 
Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1
Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1
Tugas Rangkuman Negosiasi Edisi 6 Buku 1
 
Negotiation juni 2012
Negotiation juni 2012Negotiation juni 2012
Negotiation juni 2012
 
Makalah negosiasi
Makalah negosiasiMakalah negosiasi
Makalah negosiasi
 
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSONSENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
 
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on NegotiationsTugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
Tugas Resume The Most Powerful Tactics on Negotiations
 
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationTugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
 
Rangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik NegosiasiRangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik Negosiasi
 
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik NegosiasiBUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
 
196399273 negosiasi materi
196399273 negosiasi materi 196399273 negosiasi materi
196399273 negosiasi materi
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
 

Similar to Bahan 1

All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasiTelkomsat
 
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"Kanaidi ken
 
10 konflik negosiasi
10 konflik  negosiasi10 konflik  negosiasi
10 konflik negosiasiJejeOi
 
Rangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptx
Rangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptxRangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptx
Rangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptxBimatirta1
 
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI musniumar
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...WennaSustiany
 
Effective Negotiation Skills Training
Effective Negotiation  Skills TrainingEffective Negotiation  Skills Training
Effective Negotiation Skills TrainingKanaidi ken
 
Bahan diklat negosiasi 1
Bahan diklat negosiasi 1Bahan diklat negosiasi 1
Bahan diklat negosiasi 1aseranikurdi
 
Konsep, Tujuan & Manfaat NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
Konsep, Tujuan & Manfaat  NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"Konsep, Tujuan & Manfaat  NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
Konsep, Tujuan & Manfaat NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"Kanaidi ken
 
Presentation11 negotiating
Presentation11 negotiatingPresentation11 negotiating
Presentation11 negotiatingHAZELARYA
 
Makalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docx
Makalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docxMakalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docx
Makalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docxkomar RONI
 
Negosiasi.
Negosiasi.Negosiasi.
Negosiasi.Adi Full
 
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"Kanaidi ken
 
Hbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuana
Hbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuanaHbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuana
Hbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuanaMeikaSihombimg
 

Similar to Bahan 1 (20)

Teks negosiasi
Teks negosiasiTeks negosiasi
Teks negosiasi
 
All about negosiasi
All about negosiasiAll about negosiasi
All about negosiasi
 
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
Bargaining & Negotiation Technique _Pelatihan "PENGADAAN BARANG/JASA"
 
Ppt negosiasi
Ppt negosiasiPpt negosiasi
Ppt negosiasi
 
10 konflik negosiasi
10 konflik  negosiasi10 konflik  negosiasi
10 konflik negosiasi
 
Rangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptx
Rangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptxRangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptx
Rangkuman Buku SUKSES NEGOSIASI Bima Tirta.pptx
 
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
Musni Umar: Manajemen Konflik Cara Mengatasi Konflik di DKI
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
 
Tugas Resume negotiation
Tugas Resume negotiationTugas Resume negotiation
Tugas Resume negotiation
 
PPT_negosiasi.pptx
PPT_negosiasi.pptxPPT_negosiasi.pptx
PPT_negosiasi.pptx
 
Effective Negotiation Skills Training
Effective Negotiation  Skills TrainingEffective Negotiation  Skills Training
Effective Negotiation Skills Training
 
Negosiasi
NegosiasiNegosiasi
Negosiasi
 
Negosiasi
NegosiasiNegosiasi
Negosiasi
 
Bahan diklat negosiasi 1
Bahan diklat negosiasi 1Bahan diklat negosiasi 1
Bahan diklat negosiasi 1
 
Konsep, Tujuan & Manfaat NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
Konsep, Tujuan & Manfaat  NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"Konsep, Tujuan & Manfaat  NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
Konsep, Tujuan & Manfaat NEGOSIASI _ Materi Training "NEGOTIATION SKILLs"
 
Presentation11 negotiating
Presentation11 negotiatingPresentation11 negotiating
Presentation11 negotiating
 
Makalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docx
Makalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docxMakalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docx
Makalah_Komunikasi_dan_Negosiasi_Bisnis.docx
 
Negosiasi.
Negosiasi.Negosiasi.
Negosiasi.
 
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
Negotiation Technique _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
 
Hbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuana
Hbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuanaHbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuana
Hbl 2, mei ika,hapzi ali, sengketa ekonomi, mercubuana
 

More from University of Andalas

Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikUniversity of Andalas
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaUniversity of Andalas
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4
 

Recently uploaded

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Bahan 1

  • 1. Negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak atau lebih baik individual maupun kelompok untuk membahas usulan-usulan spesifik guna mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama.negoisasai mempunyai unsure penting yaitu: A.Unsur Penting Negoisasi a. Negoisasi merupakan suatu bentuk ketrampilan yang esensial untuk meraih sukses. Alasannya adalah, dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara kita harus saling berhubungan satu sama lain. Dimana masing-masing pihak berusaha untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan. Hal ini dapat menimbulkan konflik atau masalah. b. Negoisasasi suatu bentuk kegiatan pemecahan masalah. Beberapa orang berpandangan bahwa negoisasi identik dengan intimidasi pamer kekuatan, agar salah satu pihak memperoleh apa yang dibutuhkan dengan cara paksa, akan tetapi cara tersebut tidak benar, karena negoisasi yang baik adalah pemecahan masalah yang dapat diterima semua pihak. c. Pelaksanaan negoisasi mencerminkan kepribadian seseorang atau kelompok, kerena pelaksanaan negoisasi dapat bervariasi sesuai dengan karakter dan ketentuan imajinasi masing – masing individu. B. Teknik Negosiasi Dalam melaksanakan negosiasi, ada beberapa teknik yang dapat dijadikan pedoman, agar hasil yang dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu: • Teknik mengulur waktu (push-push-pull), teknik ini sangat penting dipergunakan oleh para pemula, dimana negosiator memperhatikan adversary (mengulur) dan kemudian diarahkan perhatiannya agar memihak kepada negosiator ( menarik ). Kunci keberhasilan cara ini adalah pengetahuan akan sasaran yang akan dicapai dan aspek mana yang akan dilepaskan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah harus tahu prioritas butir-butir masalah dalam negosiasi serta melakukan negosiasi dengan wajar dengan suasana akrab. Teknik ini diergunakan untuk negosiasi penting. • Teknik mengalah untuk menang (lose-win), dalam teknik ini negosiator mengorbankan butir-butir masalah yang lemah dan mempertahankan yang kuat. Bobot dari butir – butir masalah masing – masing pihak berbeda menurut kebutuhannya masingmasing. Kemungkinan, butir-butir yang dikorbankan oleh negosiator mempunyai bobot yang lebih bagi adversary, sehingga pada akhir negosiasi hasilnya adalah sama-sama menang ( win-win)
  • 2. • Teknik membagi perbedaan (split the difference), teknik penyelesaian negosiasi dengan membagi hasil perbedaan antara negosiator dengan advesary. Teknik ini hanya berlaku untuk perundingan harga. Contooh kasus sederhana: negosiator menawarkan harga Rp.100 juta, adversary menawar harga dengan Rp. 90 juta. • Teknik saling mendukung (piggiback). Istilah ini artinya menyelesaikan satu butir masalah negosiasi untuk memenangkan butir-butir masalah berikutnya. Teknik ini biasanya dipergunakan pada pertengahan proses negosiasi, dan sebaiknya tidak dipergunakan berturut-turut dalam suatu proses. Karena teknik ini akan mudah dibaca. Syarat utama penerapan teknik ini adalah harus tahu persis mana butir masalah yang penting. Taktik Dalam Negosiasi Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang berselisih seringkali menggunakan berbagai taktik agar dapat memperoleh hasil negosiasi yang diinginkan. Ada beberapa taktik yang umum dilakukan oleh para negosiator. • Membuat agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan waktu kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan mendorong mereka untuk mencapi kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan. • Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang bertujuan untuk mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak benar. • Membuat tenggat waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah pihak yang berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan tenggat waktu kepada lawannya untuk segera mengambil keputusan. • Good Guy Bad Guy. Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat’ dan “baik” pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi untuk menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak lawannya , sedangkan tokoh “baik” ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak lawannya karena kebaikannya. Sehingga pendapat-pendapat yang dikemukakannya untuk menetralisir pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat diterima oleh lawan berundingnya. • The art of Concesión. Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi dari lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang akan dipenuhi .
  • 3. • Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada lawan berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak. C. Permasalahan dan Analisa 1. Kasus Pilkada Pada tahun 2000, sekitar bulan April di salah satu kabupaten di Pulau Sumatera melangsungkan pesta demokrasi, yaitu pemilihan Bupati/Wakil Bupati daerah setempat (belum pemilihan langsung). Lobi-lobi dan negosiasi antara para calon dengan partai politik sebagai perahu tumpangan dan para anggota DPRD sebagai pemilik suara (one man & ndash; one vote) berlangsung “ dahsyat”. Berbagai pendekatan dilakukan; mulai dari lobi-lobi ringan dengan memberikan bingkisan lebaran kepada para anggota Dewan, sampai dengan perundingan-perundingan yang berat, seperti: money politic yang bervariasi &;one man two hundred; one man one car; pilih kuda atau kijang (di teror atau menerima hadiah mobil kijang), melakukan pendekatan paksa yaitu memboyong anggota Dewan yang diperkirakan akan memilih calon lainnya kalau tidak boleh dikatakan & mengkerangkeng; yang dikenal dengan istilah serangan fajar. Bentuk/model pendekatan manapun yang dipakai oleh para Tim Sukses dari masing-masing calon, kesemuanya adalah terpulang kepada kemampuan berkomunikasi yang komunikabilitas. Hanya saja teknik yang digunakan ada yang bersifat kooperatif / teknik lose-win dan ada pula yang kompetitif yaitu dengan menghalalkan segala cara pokoknya menang (terpilih menjadi Bupati/Wakil Bupati). Pada akhirnya calon yang kurang efektif dalam lobi-melobi dan bernegosiasi akan tersingkir, walaupun oleh masyarakat calon yang menang bukanlah calon yang tepat dan tidak berbobot atau tidak pantas untuk memimpin daerah. Tetapi kalau sudah terpilih oleh anggota Dewan Yang Terhormat (sekarang pemilihan langsung) mau apa lagi. – “Garbage in Garbage out”, kalau yang terpilih berkualitas sampah, kepemimpinannya juga seperti sampah. 2. Kasus-kasus Pemberontakan Dalam Negeri Sepanjang sejarah telah beberapa kali terjadi pemberontakan yang bertujuan ingin melepaskan diri dari NKRI dan merdeka (mendirikan negara sendiri), seperti: RMS di Maluku; Permesta di Sulawesi Utara; PRRI di Sumatera Brat; GAM di Aceh, dan OPM di Papua. Selain itu ada pula pemberontakan yang bertujuan mengganti ideologi Pancasila (DI/TII dan G.30.S/PKI). Namun mengapa perbedaan dan pertentangan yang melahirkan pemberontakan dapat terjadi, jawabannya boleh jadi karena kegagalan lobi dan negosiasi. Walaupun peristiwa pemberontakan tersebut berhasil
  • 4. ditumpas dengan senjata dalam arti penyelesaiannya menggunakan pendekatan menangkalah (kompetitif). Sebagai contoh, bahwa Gerakan Aceh Merdeka (GAM) setelah beberapa tahun dilakukan penumpasan dengan angkat senjata oleh TNI/Polri namun tidak tuntas, kemudian dilakukan lobi-lobi dan perundingan/negosiasi yang pada akhirnya menghasilkan persetujuan (MOU Helsinki) yang saling menguntungkan (menang-menang) suatu pendekatan kooperatif. Pendekatan kooperatif dilakukan, karena selain penerapan pendekatan kompetitif dengan memerangi GAM (yang mendapat bantuan LN?) dirasa kurang efektif juga memang cara-cara kekerasan tidak disukai oleh dunia internasional. 3. Kasus Perang Dingin Amerika Serikat & Uni Soviet. Ketika Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet memuncak dan akan berubah menjadi Perang Terbuka, karena Presiden Uni Soviet mengancam akan mengangkat senjata (Perang Terbuka). Untuk menjawab tawaran berdasarkan ancaman senjata yang diperkirakan tidak akan menguntungkan Amerika, Presiden J.F. Kennedy menggertak dengan berkata: “I can’t loose ! Why ? I will tell you why. Becaouse I have knowledge, Courage and enthuasm” Dengan gertakan tersebut telah membuat dan memudarkan keinginan Soviet untuk berperang secara terbuka. Perang Terbuka tidak terjadi. Dalam kasus ini menggunakan model kompetitif (menangkalah) yaitu pihak yang menang adalah Amerika karena Perang Terbuka tidak terjadi. Namun tidak demikian halnya dengan sengketa AS dan Irak. Dalam kasus ini jelas terlihat betapa penting arti sebuah lobi. Memang di Era Globalisasi sekarang ini, kalau sesuatu perbedaan/pertikaian tidak dapat diselesaikan melalui perundingan dengan lobilobi yang menyakinkan, niscaya akan terjadi lagi Perang Dunia III atau setidaknya akan terulang Perang Irak (Perang Teluk) dan/atau interpensi/teror-teror lainnya. E. Penutup Setelah memahami konsep Lobi dan Negosiasi serta mencermati dan mensiasati kasuskasus/peristiwa-peristiwa tentang beberapa perbedaan/ pertentangan dan persengketaan dalam pergaulan di tingkat lokal, nasional, dan internasional, maka dirasakan bahwa “Konsep lobi, dan negosiasi sudah menjadi suatu keharusan global” kalau tidak boleh dikatakan sebagai suatu kemutlakan. D. Fungsi Lobi Lobi merupakan kegiatan yang berupaya agar segala sesuatu berjalan tidak melalui kekuasaan atau koersi melainkan melalui persuasi. Kegiatan lobi yang dilakukan perusahaan-perusahaan umumnya mempekerjakan para pelobi profesional atau juga mempekerjakan mantan pejabat pemerintahan Fungsi lobi adalah untuk melindungi
  • 5. kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak pengambil keputusan. Ada 3 jenis lobi, yaitu sebagai berikut. 1. Lobi tradisional yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan. 2. Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil keputusan. 3. Lobi Political Action Committee, yakni komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah. E. Fungsi Umpan Balik dalam Mendengarkan Pepatah lama mengatakan, fakta bahwa kita mempunyai dua telinga dan satu mulut mengisyaratkan bahwa seharusnya kita lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Berbagai kajian menunjukkan bahwa ketidakmampuan mendengarkan ini berisiko, berbahaya dan terkadang menimbulkan akibat yang fatal, terutama dalam Badan/Perusahaan. Karena itu, bukan tidak mungkin banyak organisasi (perusahaanperusahaan) di lingkungan kita belakangan ini diprotes oleh masyarakat dan pekerjanya disebabkan ketidakmampuan para pemimpinnya untuk mendengarkan orang lain khususnya publik. Mendengarkan (listening) berbeda daripada mendengar (hearing). Yang pertama bersifat aktif, sedangkan yang kedua bersifat pasif (sekedar proses fisiologis dan bersifat mekanis). Meskipun mendengarkan adalah perilaku komunikasi paling awal yang dipelajari manusia, dan baru berbicara, membaca dan menulis, anehnya orang lebih senang berbicara daripada mendengarkan. Itu karena berbicara merupakan sarana untuk menarik perhatian orang lain, sebagai aktualisasi diri, dan memperoleh pengakuan sosial bahwa kita cerdas, intelektual, berwibawa dan berkuasa. Sebaliknya, mendengarkan diasosiasikan dengan kepasifan, kelemahan dan kekurangan otoritas atau kuasa. Sebenarnya mendengarkan sama pentingnya dengan berbicara, kalaupun tidak lebih penting. Banyak orang gagal dalam hidup mereka karena mereka gagal mendengarkan. Dalam ilmu komunikasi, mendengarkan adalah mekanisme perolehan umpan balik (feedback) yang berguna bagi komunikator untuk mengetahui apakah komunikasinya berjalan baik, sesuai dengan harapan khalayak atau publik. Maka dari itu diperlukan adanya fungsi umpan balik dengan mengadakan Evaluasi program. Evaluasi itu bisa dibuat berdasarkan tujuan akhir yaitu adakah pendapat publik telah berubah seperti yang diharapkan oleh organisasi. Antaranya ialah siapakah yang telah
  • 6. menukar pendapat, siapakah yang telah berubah sikap, adalah masalah yang telah diketahui untuk diselesaikan atau apakah pendapat publik tentang informasi yang mereka terima dari Badan/Perusahaan. Biasanya, Humas haruslah membuat penilaian atau evaluasi pada beberapa tahap, yaitu tahap pelaksanaan agar dapat diganti strategi yang kurang rapi atau tidak tercapai dan tahap akhir untuk meninjau dampak secara keseluruhannya. F. Teknik mendengarkan aktif How to be listener ??? a. Tetapkan bahwa lawan bicara anda adalah rekan/atasan yang baik. b. Simpanlah adanya emosi naluri untuk bersaing c. Perhatikan apa yang menjadi pokok pembicaraan d. Tatap lawan bicara anda dengan penuh keramahan e. Masuklah dalam alam pembicaraan dan anda akan menghayatinya f. Hindari memutus pembicaraan g. Jawablah pertanyaan sesuai dengan pokok pembicaraan, hindari jawaban yang melingkar. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Negoisasi mempunyai unsure penting yakni, negoisasi merupakan suatu bentuk ketrampilan yang esensial, Negoisasasi suatu bentuk kegiatan pemecahan masalah, Pelaksanaan negoisasi mencerminkan kepribadian seseorang atau kelompok Ada empat teknik dalam bernegosiasi yaitu:Teknik mengulur waktu (push-push-pull),Teknik mengalah untuk menang (lose-win),Teknik membagi perbedaan (split the difference), dan Teknik saling mendukung (piggiback). Dalam bernegoisasi terdapat teknik mendengarkan aktif, meliputi Tetapkan bahwa lawan bicara anda adalah rekan/atasan yang baik, Simpanlah adanya emosi naluri untuk bersaing, Perhatikan apa yang menjadi pokok pembicaraan, Tatap lawan bicara anda dengan penuh keramahan, Masuklah dalam alam pembicaraan dan anda akan menghayatinya, Hindari memutus pembicaraan dan Jawablah pertanyaan sesuai dengan pokok pembicaraan, hindari jawaban yang melingkar. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, elvinaro. Public relations praktis, widya padjajaran, Jakarta; 2009
  • 7. Olil, halena. Opini public, PT. Indeks, Jakarta; 2007 Tarmudji, tarsis, Kiat Melobi, Suatu Pendekatan non Formal, Yogya, Libery; 1993