Penyakit jantung iskemik adalah penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya suplai darah ke otot jantung akibat sumbatan pembuluh darah arteri jantung. Gejalanya bervariasi mulai dari tanpa gejala hingga nyeri dada hebat. Pemeriksaan diagnostik meliputi EKG, rontgen dada, dan kateterisasi jantung. Penatalaksanaannya dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan seperti nitrat dan aspirin,
1. Penyakit Jantung Iskemik
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Rachmawati Nur K. (108114020)
Nilam Marwati (108114021)
Retno Dwi Jayanti (108114022)
Irma Susrini (108114023)
Riski Sefriyanto (108114024)
Iqbal Aziz Dermawan (108114025)
2. Penyakit jantung iskemik merupakan
berkurangnya suplai darah yang membawa oksigen
dan kebutuhan-kebutuhan vital untuk sel-sel otot
jantung di sebabkan adanya sumbatan atau blok
terhadap pembuluh darah artery jantung ( artery
Coronar ).
Pengertian Penyakit Jantung Iskemik
3. ETIOLOGI
Sebab tunggal tersering dari kematian adalah penyakit jantung
iskemik, yang disebabkan oleh insufisiensi aliran darah koroner
(Guyton & Arthur 1990).
1. Aterosklerosis Sebagai Penyebab Penyakit Jantung Iskemik
2. Penyumbatan Koroner Akut
3. Infark Miokardium
4. Infark Miokardium yang Disebabkan oleh Iskemia
Miokardium tetapi Tanpa Penyumbatan Koroner
4. ETIOLOGI
Sebab-Sebab kematian Setelah Penyumbatan Koroner Akut
1. Menurunnya Curah Jantung
2. Pembendungan Darah di Dalam Sistem Vena
3. Rupturnya Daerah Infark
4. Fibrilasi ventrikel setelah infark Miokardium
5. FAKTOR RESIKO1. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi dapat dikontrol dengan mengubah gaya hidup
atau kebiasaan pribadi :
a. Kolesterol darah tinggi
b. Tekana darah tinggi
c. Merokok
d. Gul darah tinggi (diabetes mellitus)
e. Obesitas
f. Inaktivitas fisik
g. Stres
h. Kepribadian seperti : agresif atau ambisius, sangat kompetitif
2. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi merupakan konsekuensi genetik yang tidak dapat
dikontrol :
a. Riwayat keluarga positif
b. Peningkatan usia
c. Jenis kelamin (terjadi tiga kali lebh sering pada pria dibanding wanita
d. Ras
6. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi penyakit jantung koroner bervariasi tergantung
pada derajat aliran dalam arteri koroner. Bila aliran koroner
masih mencukupi kebutuhan jaringan tak akan timbul
keluhan atau manifestasi klinis. Adapun gejalanya
antaralain :
1. Gejala prodomal
2. Asimptomatik (Silent Myocardial Ischemia)
3. Angina Pektoris (nyeri dada)
7. MANIFESTASI KLINIS
Ada beberapa tanda-tanda Penyakit Jantung Koroner yaitu :
1. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38°C
2. Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit
3. Muka pucat pasi
4. Kulit menjadi basah dan dingin badan bersimbah peluh
5. Gerakan menjadi lamban (kurang semangat)
6. Sesak nafas
7. Cemas dan gelisah
8. Pingsan
8. Patofisiologi
• Penyakit jantung iskemik/koroner dimulai saat terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung kolesterol
• Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah
arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma.
• Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding
pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri.
• Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol
dan zat lemak lainnya
• Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan
darah trombus yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.
• Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-zat penting seperti
oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung.
• Bila mengenai arteri koronaria, Maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di
daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard).
• Akibatnya terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri dada yang
hebat (angina pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner/iskemik (PJK)
12. PENATALAKSANAAN
1. Farmokologi
a. Analgetik
b. Nitrat
c. Aspirin
d. Trombolitik terapi
e. Betablocker
2. Non-farmakologi
a. Merubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok
b. Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki kolateral
koroner sehingga PJK dapat dikurangi
c. Diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan hiperkolesterolemi.