SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PATOFISIOLOGI
GAGAL JANTUNG
Kelompok 2
EVANTI INDRIASTUTI
22089161004
MIA MERE
22089161007
SRI MULYANI
22089161008
Pengertian ...
 Menurut definisi WHO, gagal
jantung adalah keadaan ketika
jantung mampu memompakan
darah yang sesuai untuk memeuhi
kebutuhan metabolisme jaringan
pada saat istirahat atau kerja ringan.
 Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi
dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi
adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan
pengisian cukup (Paul Wood, 1958).
 Gagal jantung juga dikatakan sebagai suatu
sindroma dimana fungsi jantung berhubungan
dengan penurunan toleransi latihan, insidensi
aritmia yang tinggi, dan penurunan harapan hidup
(Jay Chon, 1988).
Patofisiologi ...
 Kelainan fungsi otot jantung disebabkan oleh aterosklerosis
koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degeneratif atau
inflamasi. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi
miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot
jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan
asam laktat). Infark Miokardium biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung. Hipertensi sistemik/ pulmonal
(peningkatan afterload) meningkatkan beban kerja jantung
dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot
jantung. Efek tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap
sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan
kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan tidak jelas,
hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara
normal, dan akhrinya terjadi gagal jantung.
Beberapa hal yang mempengaruhi
patofisiologi gagal jantung, yaitu :
1. Pembentukan Kolestrol (metabolisme
dari kelebihan gula dihati )
Kolesterol sendiri sebenarnya merupakan lemak yang tidak terlalu larut di
dalam darah. Karena sifatnya yang tidak terlalu larut dalam darah itu, maka
kolesterol butuh bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah tubuh.
Kolesterol dalam darah akan terikat pada suatu ‘kendaraan’ yang disebut
lipoprotein yang dapat membantu kolesterol untuk beredar di dalam pembuluh
darah tubuh. Selain diproduksi sendiri dari tubuh, tubuh juga mendapatkan
kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama dari kuning
telur, kerang-kerangan seperti udang, kepiting, jeroan (usus, babat, hati, limpa,
otak, ginjal, dan jantung) serta makanan yang berasal dari susu (mentega,
keju).
...Lanjutan
2. Aterosclerosis
Aterosklerosis adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika terdapat
tumpukan kolesterol dan zat lain di dalam dinding pembuluh darah arteri.
Tumpukan ini bisa mengeras dan mengganggu aliran darah ke jantung
lantaran pembuluh darah tersumbat atau menyempit. Ketika kondisi ini
terjadi di pembuluh darah koroner dan menyebabkan penyakit jantung,
disebut penyakit jantung koroner. Aterosklerosis bisa berubah menjadi
problem serius ketika jantung melemah karena kekurangan oksigen hingga
sedikit memicu serangan jantung. Begitu pula jika tumpukan kolesterol
merusak dinding pembuluh darah. Aterosklerosis adalah penyakit
degeneratif, yakni kondisi pasien akan memburuk seiring dengan waktu.
Pada awalnya, tumpukan zat di dalam pembuluh darah mungkin tidak
mengakibatkan gejala. Ketika tumpukan makin banyak dan menebal,
barulah pasien mengeluhkan gejala tertentu.
...Lanjutan
3. Pembekuan darah
Pembekuan darah adalah proses komponen
cairan darah ditransformasi menjadi material
semisolid yang dinamakan bekuan darah.
Bekuan darah tersusun terutama oleh sel-
sel darah yang terperangkap dalam jaring-
jaring fibrin.
Proses pembekuan darah dibagi menjadi 3
stadium yaitu:
Stadium 1 : pembentukan tromboplastin
Stadium 2 : perubahan dari protrombin → trombin
Stadium 3 : perubahan dari fibrinogen → fibrin
...Lanjutan
4.Hipertrofi jantung
Hipertrofi ventrikel kiri adalah pembesaran bilik
(ventrikel) kiri jantung. Pembesaran bilik kiri
jantung ini biasanya disebabkan oleh tekanan
darah tinggi atau hipertensi. Bilik atau ventrikel kiri
jantung merupakan pelabuhan terakhir bagi darah
yang kaya oksigen sebelum meninggalkan
jantung. Ventrikel kiri jantung akan memompa
darah ke seluruh tubuh untuk mengalirkan
oksigen, setelah sebelumnya melewati katup
jantung yang dinamakan aorta.
...Lanjutan
5. Angina
Angina merupakan jenis nyeri dada yang diakibatkan oleh
berkurangnya aliran darah ke jantung. Kurangnya aliran darah berarti
otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Ada beberapa jenis
angina, salah satu yang paling umum adalah angina pectoris atau
yang juga dikenal sebagai stable angina atau angina stabil. Kondisi ini
ditandai dengan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang berkaitan
dengan kelelahan akibat aktivitas fisik atau stres emosional. Di sisi
lain, angina pectoris merupakan pola nyeri dada yang dapat diprediksi.
Artinya, pengidapnya biasanya dapat melacak pola berdasarkan apa
yang dilakukan ketika merasakan sakit di dadanya. Melacak angina
stabil dapat membantu pengidap angina pectoris mengelola gejala
dengan lebih mudah.
Sampai terjadi gagal jantung
gagal jantung adalah suatu keadaan abnormal
dimana jantung tidak mampu memompa darah
sehingga tidak mencukupi kebutuhan jaringan
terhadap oksigen dan nutrisi untuk melakukan
metabolisme.
Terima Kasih...

More Related Content

Similar to PATOFISIOGAGALJANTUNG

Similar to PATOFISIOGAGALJANTUNG (20)

Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMSistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
 
ORAGAN TUBUH MANUSIA BAGIAN DALAM
ORAGAN TUBUH MANUSIA BAGIAN DALAMORAGAN TUBUH MANUSIA BAGIAN DALAM
ORAGAN TUBUH MANUSIA BAGIAN DALAM
 
Angina pektoris
Angina pektorisAngina pektoris
Angina pektoris
 
PPT Klmpk 4 Inggris.pptx
PPT Klmpk 4 Inggris.pptxPPT Klmpk 4 Inggris.pptx
PPT Klmpk 4 Inggris.pptx
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
CARDIVASKULER.pptx
CARDIVASKULER.pptxCARDIVASKULER.pptx
CARDIVASKULER.pptx
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Angina pektoris
Angina pektoris Angina pektoris
Angina pektoris
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantungLaporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
JANTUNG KORONER
JANTUNG KORONERJANTUNG KORONER
JANTUNG KORONER
 
CORONARY
CORONARYCORONARY
CORONARY
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 

Recently uploaded (20)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 

PATOFISIOGAGALJANTUNG

  • 1. PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG Kelompok 2 EVANTI INDRIASTUTI 22089161004 MIA MERE 22089161007 SRI MULYANI 22089161008
  • 2. Pengertian ...  Menurut definisi WHO, gagal jantung adalah keadaan ketika jantung mampu memompakan darah yang sesuai untuk memeuhi kebutuhan metabolisme jaringan pada saat istirahat atau kerja ringan.
  • 3.  Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup (Paul Wood, 1958).  Gagal jantung juga dikatakan sebagai suatu sindroma dimana fungsi jantung berhubungan dengan penurunan toleransi latihan, insidensi aritmia yang tinggi, dan penurunan harapan hidup (Jay Chon, 1988).
  • 4. Patofisiologi ...  Kelainan fungsi otot jantung disebabkan oleh aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degeneratif atau inflamasi. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark Miokardium biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Hipertensi sistemik/ pulmonal (peningkatan afterload) meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan tidak jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhrinya terjadi gagal jantung.
  • 5. Beberapa hal yang mempengaruhi patofisiologi gagal jantung, yaitu : 1. Pembentukan Kolestrol (metabolisme dari kelebihan gula dihati ) Kolesterol sendiri sebenarnya merupakan lemak yang tidak terlalu larut di dalam darah. Karena sifatnya yang tidak terlalu larut dalam darah itu, maka kolesterol butuh bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah tubuh. Kolesterol dalam darah akan terikat pada suatu ‘kendaraan’ yang disebut lipoprotein yang dapat membantu kolesterol untuk beredar di dalam pembuluh darah tubuh. Selain diproduksi sendiri dari tubuh, tubuh juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama dari kuning telur, kerang-kerangan seperti udang, kepiting, jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung) serta makanan yang berasal dari susu (mentega, keju).
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. ...Lanjutan 2. Aterosclerosis Aterosklerosis adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika terdapat tumpukan kolesterol dan zat lain di dalam dinding pembuluh darah arteri. Tumpukan ini bisa mengeras dan mengganggu aliran darah ke jantung lantaran pembuluh darah tersumbat atau menyempit. Ketika kondisi ini terjadi di pembuluh darah koroner dan menyebabkan penyakit jantung, disebut penyakit jantung koroner. Aterosklerosis bisa berubah menjadi problem serius ketika jantung melemah karena kekurangan oksigen hingga sedikit memicu serangan jantung. Begitu pula jika tumpukan kolesterol merusak dinding pembuluh darah. Aterosklerosis adalah penyakit degeneratif, yakni kondisi pasien akan memburuk seiring dengan waktu. Pada awalnya, tumpukan zat di dalam pembuluh darah mungkin tidak mengakibatkan gejala. Ketika tumpukan makin banyak dan menebal, barulah pasien mengeluhkan gejala tertentu.
  • 13.
  • 14.
  • 15. ...Lanjutan 3. Pembekuan darah Pembekuan darah adalah proses komponen cairan darah ditransformasi menjadi material semisolid yang dinamakan bekuan darah. Bekuan darah tersusun terutama oleh sel- sel darah yang terperangkap dalam jaring- jaring fibrin. Proses pembekuan darah dibagi menjadi 3 stadium yaitu: Stadium 1 : pembentukan tromboplastin Stadium 2 : perubahan dari protrombin → trombin Stadium 3 : perubahan dari fibrinogen → fibrin
  • 16. ...Lanjutan 4.Hipertrofi jantung Hipertrofi ventrikel kiri adalah pembesaran bilik (ventrikel) kiri jantung. Pembesaran bilik kiri jantung ini biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi. Bilik atau ventrikel kiri jantung merupakan pelabuhan terakhir bagi darah yang kaya oksigen sebelum meninggalkan jantung. Ventrikel kiri jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh untuk mengalirkan oksigen, setelah sebelumnya melewati katup jantung yang dinamakan aorta.
  • 17. ...Lanjutan 5. Angina Angina merupakan jenis nyeri dada yang diakibatkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Kurangnya aliran darah berarti otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Ada beberapa jenis angina, salah satu yang paling umum adalah angina pectoris atau yang juga dikenal sebagai stable angina atau angina stabil. Kondisi ini ditandai dengan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang berkaitan dengan kelelahan akibat aktivitas fisik atau stres emosional. Di sisi lain, angina pectoris merupakan pola nyeri dada yang dapat diprediksi. Artinya, pengidapnya biasanya dapat melacak pola berdasarkan apa yang dilakukan ketika merasakan sakit di dadanya. Melacak angina stabil dapat membantu pengidap angina pectoris mengelola gejala dengan lebih mudah.
  • 18. Sampai terjadi gagal jantung gagal jantung adalah suatu keadaan abnormal dimana jantung tidak mampu memompa darah sehingga tidak mencukupi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrisi untuk melakukan metabolisme.