Dokumen tersebut membahas tentang infark miokard akut, yang merupakan nekrosis otot jantung akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen. Penyebab utamanya adalah sumbatan arteri koroner yang disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis dan pembentukan trombus. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan p
1. INFARK MIOKARD AKUT
“ Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“ASKEP KARDIOVASKULER”
Dosen Pengampu : Dr. Eko
Disusun Oleh: Kelompok 4
1. Khasbulloh {108114018}
2. Joni koswara {108114019}
3. Anah Nur Aliyah {108114015}
4. Tuminah {108114016}
5. Mey Ferdita S.P {108114017}
S-1 KEPERAWATAN IIA
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2015
Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap - Jawa Tengah (53223) : (0282) 53297
1
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun
makalah dengan judul “Infark Miokard Akut” dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Askep Kardiovaskuler untuk
melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
narasumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon
maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, karena kami masih dalam taraf belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.
Cilacap, 21 November 2015
Penulis
2
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................6
C.FAKTOR RESIKO...............................................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
3
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infark miokard akut adalah suatu keadaan di mana terjadi nekrosis
otot jantung akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan suplai
oksigen yang terjadi secara mendadak. Penyebab yang paling sering
adalah terjadinya sumbatan koroner sehingga terjadi gangguan aliran
darah. Sumbatan tersebut terjadi karena ruptur plak yang menginduksi
terjadinya agregasi trombosit, pembentukan trombus, dan spasme koroner.
Serangan infark miokard biasanya akut, dengan rasa sakit seperti
angina,tetapi tidak seperti angina yang biasa, maka disini terdapat rasa
penekanan yang luar biasa pada dada atau perasaan akan datangnya
kematian. Bila pasien sebelumnya pernah mendapat serangan angina
,maka ia tabu bahwa sesuatu yang berbeda dari serangan angina
sebelumnya sedang berlangsung. Juga, kebalikan dengan angina yang
biasa, infark miokard akut terjadi sewaktu pasien dalam keadaan
istirahat ,sering pada jam-jam awal dipagi hari.
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana definisi infark miokard akut ?
b. Bagaimana etiologi infark miokard akut ?
c. Bagaimana patofisiologi infark miokard akut?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penanganan pada pasien dalam penyakit infark
miokard
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui definisi infark miokard akut
b. Mahasiswa mampu mengetahui etiologi infark miokard akut
4
5. c. Mahasiswa mampu mengetahui patofisiologi infark miokard akut
D. Manfaat
Dengan makalah ini diharapkan:
1. Perawat lebih mengerti dan paham mengenai penyakit infark
miokard.
2. Masyarakat paham dengan penyakit infark miokard sehinnga dapat
melakukan pencegahan dan waspada pada penyakit infark miokard
3. Pasien yang mengidap hipertensi paham bagaimana penyakit infark
miokard.
5
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung
akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner
berkurang. (Brunner& Sudarth,2002)
Infark miocard akut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke
otot jantung terganggu. (Suyono, 1999)
Infark Miokard adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
karena ada sumbatan arteri koroner. (Hudak & Gallo;1997)
B. ETIOLOGI (kasuari, 2002)
1. faktor penyebab :
a. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3
faktor :
1) Faktor pembuluh darah:
a) Aterosklerosis
b) Spasme
c) Arterits
2) Faktor
sirkulasi :
a) Hipotensi
b) Stenosos aurta
c) insufisiensi
3) Faktor darah:
a) Anemia
b) Hipoksema
c) polisitemia
6
7. b. Curah jantung yang meningkat :
1) Aktifitas berlebihan
2) Emosi
3) Makan terlalu banyak
4) hypertiroidisme
c. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
1) Kerusakan miocard
2) Hypertropimiocard
3) Hypertensi diastolic
2. Faktor predisposisi :
a. faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
1) usia lebih dari 40 tahun
2) jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada
wanita meningkat setelah menopause
3) hereditas
4) Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
b. Faktor resiko yang dapat diubah :
1) Mayor :
a) hiperlipidemia
b) hipertensi
c) Merokok
d) Diabetes
e) Obesitas
f) Diet tinggi lemak jenuh, kalori
2) Minor:
a) Inaktifitas fisik
b) Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius,
kompetitif).
c) Stress psikologis berlebihan.
7
8. C. FAKTOR RESIKO
Secara garis besar terdapat dua jenis faktor resiko bagi setiap orang
untuk terkena IMA, yaitu faktor resiko yang bisa dimodifikasi dan faktor
resiko yang tidak bisa dimodifikasi.
1. Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi
Merupakan faktor resiko yang bisa dikendalikan sehingga
dengan intervensi tertentu maka bisa dihilangkan. Yang termasuk
dalam kelompok ini diantaranya :
a. Merokok
b. Konsumsi Alkohol
c. Infeksi
d. Hipertensi sistemik
e. Obesitas
f. Kurang olahraga
g. Penyakit diabetes
2. Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi
Merupakan faktor resiko yang tidak dapat dirubah atau
dikendalikan, yaitu diantaranya :
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Riwayat keluarga
d. RAS
e. Geografi
f. Tipe kepribadian
g. Kelas sosial
D. PATOFISIOLOGI
Infark Miokard yang disebabkan trombus arteri koroner dapat
mengenai endokardium sampai epikardium, disebut infark transmural.
Namun bisa juga hanya mengenai daerah subendokardial, disebut infark
8
9. subendokardial. Setelah 20 menit terjadinya sumbatan,infark sudah dapat
terjadi pada subendokardium,dan bila berlanjut terus rata-rata dalam 4 jam
telah terjadi infark transmural.Kerusakan miokard ini dari endokardiumke
epikardium menjadi komplit dan ireversibel dalam 3-4 jam. Meskipun
nekrosis miokard sudah komplit,proses remodeling miokard yang
mengalami injury terus berlanjut sampai beberapa minggu atau bulan
karena daerah infark meluas dan daerah non infark mengalami dilatasi.
E. PATHWAYS
Aterosklerosis
Trombosis
Konstriksi arteri koronaria
Aliran darah ke jantung menurun
Oksigen dan nutrisi turun
Jaringan Miocard Iskemik
Nekrose lebih dari 30 menit
Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang
9
10. F. MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak
mereda, bagian bawah sternum dan abdomen bagian atas, ini
merupakan gejala utama.
2. Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak
tertahankan lagi.
3. Nyeri yang tajam dan berat yang dapat menjalar ke bahu dan terus ke
bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).
4. Nyeri muncul secara spontan (bukan setelah kegiatan/bekerja atau
gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan
tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (NTG).
5. Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.
6. Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis
berat, pusing atau kepala ringan dan mual muntah.
10
11. 7. Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat
karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu
neuroreseptor (menumpulkan pengalaman nyeri)
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Doenges et all (2000:85) pemeriksaan diagnostik pada
pasien dengan infark miokard yaitu :
1. EKG, menunjukkan peninggian gelombang S-T, iskemia berarti
penurunan atau datarnya gelombang T dan adanya gelombang Q.
2. Enzim jantung dan isoenzim, CPK-MB meningkat antara 4-6 jam,
memuncak dalam 12-24 jam.
3. Elektrolit, ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan
dapat mempengaruhi kontraktilitas.
4. Sel darah putih, leukosit (10.000-20.000) tampak pada hari kedua
sehubungan dengan proses inflamasi.
5. GDA atau oksimetri nadi, dapat menunjukkan hipoksia.
6. Kolesterol atau trigliserida serum : meningkat menunjukkan
arterisklerosis.
7. Foto dada, mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung
diduga GJK.
8. Ekokardium, evaluasi lebih lanjut mengenai fungsi dasar terutama
ventrikel.
9. Angiografi koroner, menggambarkan penyempitan atau sumbatan
arteri koroner.
H. PENATALAKSANAAN
11
12. Tujuan dari penatalaksanaan medis adalah memperkecil kerusakan
jantung sehingga mengurangi terjadinya komplikasi. Kerusakan jantung
diperkecil dengan cara, segera mengembalikan keseimbangan antara
kebutuhan dan suplai oksigen jantung tetapi obat-obatan, pemberian
oksigen dan tirah baring dilakukan secara bersamaan untuk tetap
mempertahankan fungsi jantung. Obat-obatan dan oksigen digunakan
untuk mengurangi kebutuhan oksigen, sementara tirah baring dilakukan
untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Hilangnya nyeri merupakan
indikator utama bahwa kebutuhan dan suplai telah mencapai
keseimbangan (Smetlzer 2002:790)
1. Ada tiga kelas obat-obatan yang biasa digunakan untuk
meningkatkan suplai oksigen Smeltzer dan Bare, 2002:791-802).
a. Vasodilator
Vasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung adalh
nitrogliserin. Nitrogliserin menyebabkan dilatasi arteri dan vena,
sehingga menurunkan jumlah darah yang kembali ke jantung (pre
load) dan mengurangi beban kerja (viorkload) jantung.
b. Antikoagulan
Heparin digunakan untuk membantu mempertahankan
integritas jantung. Dengan memperpanjang waktu pembekuan darah
dapat menurunkan kemungkinan pembentukan trombus dan akan
menurunkan aliran darah.
c. Trombosit
Tujuan trombosit untuk melarutkan setiap trombus yang
telah terbentuk di arteri koroner, memperkecil penyumbatan dan
juga luasnya infark, contohnya steptokinase atau anti streptease,
selain itu pemberi analgetik juga bisa diberikan. Morfin dapat
menurunkan tekanan dalam kapiler paru, mengurangi perembasan
cairan ke jaringan paru dan menurunkan kecepatan napas. Diuretik
bisa diberikan untuk vasodilatasi dan penimbunan darah di
pembuluh darah perifer, contohnya furosemide (lasix).
12
13. 2. Penatalaksanaan keperawatan
Menurut Doenges et alll (2000;84) dasar data pengkajian yang
perlu diperhatikan pada pasien dengan infark miokard adalah sebagai
berikut :
a. Aktivitas
Pasien sering mengalami kelemahan, kelelahan, tidak dapat
tidur. Ditandai adanya takikardia dan dispnea pada saat istirahat
maupun beraktivitas.
b. Sirkulasi
Adanya riwayat infark miokard sebelumnya, penyakit arteri
koroner, gagal jantung kronis, masalah tekanan darah dan diabetes
mellitus perlu ditanyakan pada pasien. Ditandai dengan tekanan
darah dapat normal atau naik atau turun, nadi dapat normal penuh
atau tak kuat juga bisa lemah tapi kuat, dan disritmia.
c. Nyeri atau ketidaknyamanan
Nyeri dada yang timbulnya mendadak atau tidak
berhubungan dengan aktivitas, tida hilang dengan istirahat skala
nyeri 1-10. Hal ini ditandai dengan wajah meringis, menangis,
merintih. Perubahan frekuensi atau irama jantung, tekanan darah,
pernapasan, warna kulit, kesadaran.
d. Pernapasan
Pada pasien infark dapat terjadi dispnea, batuk dengan atau
tanpa produksi sputum, riwayat merokok dan pernapasan kronis,
ditandai dengan peningkatan frekuensi pernapasan, napas sesak,
pucat, sianosis.
13
14. 3. Tindakan keperawatan utama pada paisen infark meliputi sebagai
berikut (Corwin, 2001:371) :
a. Diberikan oksigen untuk meningkatkan oksigen darah
sehingga beban atau jantung berkurang dan perfusi sistemik
meningkat.
b. Pembahasan aktivitas fisik untuk mengurangi beban kerja
jantung membantu membatasi luas kerusakan.
c. Obat untuk menghilangkan nyeri untuk menenangkan
pasien juga sebagai vasodilator yang bekerja menurunkan preload
dan afterload, contohnya morfin.
d. Diberikan diuretik untuk mencegah kelebihan volume serta
timbulnya gagal jantung kongestif.
I. KOMPLIKASI
1. Aritmia
2. Asistolik
3. Bekuan darah
4. Bradikardia sinus
5. Irama nodal
6. Takikardia sinus
7. Kontraksi atrium prematur
8. Ruptur miokardial
14
15. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran
darah ke otot jantung. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa
serangan mendadak umumya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala
pendahuluan. Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombus arteri
koroner; prosesnya mula-mula berawal dari rupturnya plak yang kemudian
diikuti oleh pembentukan trombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya
infark miokard tergantung pada jenis arteri yang oklusi dan aliran darah
kolateral. Adapun gejalanya seperti Nyeri hebat pada dada kiri menyebar
ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri, kebanyakan lamanya 30 menit
sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-tusuk, ditekan,
tertindik,Takhikardi, Keringat banyak sekali, Kadang mual bahkan muntah
diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal yang disalurkan dari
area kerusakan miokard ke trakus gastro intestinal,Dispnea.
B. SARAN
Diharapkan kepada perawat lebih paham pada penyakit infark
miokard, beserta cara pencegahan dan pengobatannya, sehingga dapat
menjalakan asuhan keperawatan untuk kesembuhan pasien. Perawat juga
harus lebih fokus dalam menjalankan intervensi keperawatan pada pasien
infark miokard.
15