SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
SISTEM CARDIOVASKULERSISTEM CARDIOVASKULER
dr. Sri Ratna Rahayu, M.Kes
Pokok bahasanPokok bahasan
Anatomi dan fx jantung
Penyakit jantung
◦ Jantung coroner
◦ Jantung akibat hipertensi
Anatomi dan fungsi jantungAnatomi dan fungsi jantung
Letak jantungLetak jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum
dari rongga dada diantara kedua paru.Terdapat
selaput yang mengitari jantung yang disebut
perikardium, terdiri dari dua lapisan:
◦ Perikardium parietalis : lapisan luar
melekat pada tulang dada dan paru
◦  Perikardium viseralis : lapisan permukaan
jantung/ epikardium
Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan
perikardium.
Berat normal jantung :
◦ Wanita : 250-300 gr
◦ Pria : 300-350 gr
Tebal dinding ventrikel:
◦ Ventrikel kanan : 3-5 mm
◦ Ventrikel kiri : 1,3- 1,5 cm
→Bila melebihi angka tsb : hipertrofi
→Bila kurang angka tsb : dilatasi
Struktur jantungStruktur jantung
Dinding jantung terdiri dari 3lapisan :
1.      Lapisan luar (epikardium)
2.      Lapisan tengah (Miokardium)
3.      Lapisan dalam (endokardium)
Ruang-ruang jantungRuang-ruang jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu
◦ 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi)
◦ 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
Atrium:
◦ Atrium kanan berfungsi sebagai penampung
darah rendah oksigen dari seluruh tubuh.
Kemudian darah dipompakan ke ventrikel
kanan melalui katub  dan selanjutnya ke paru.
◦  Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen
dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke
ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke
seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat:
septum atrium
Ventrikel :
◦ Ventrikel kanan menerima darah dari atrium
kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri
pulmonalis
◦ Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri
dan dipompakan keseluruh tubuh melalui
aorta
Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang
disebut septum ventrikel.
Katup jantungKatup jantung
Katup atrioventrikuler
◦ Terletak antara atrium dan ventrikel.
◦ Katup yang terletak diantara atrium kanan dan
ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup
( trikuspid).
◦ Katup yang terletak diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup
( Mitral). Memungkinkan darah mengalir dari
atrium ke ventrikel pada fase diastole dan
mencegah aliran balik pada fase sistolik.
Katup Semilunar
◦ Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis
dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel
kanan.
◦ Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan
aorta.
◦ Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama
terdiri dari 3 buah daun katup yang simetris.
Adanya katup ini memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri
selama sistole dan mencegah aliran balik pada
waktu diastole
◦ Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-
masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan
ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam
pembuluh darah arteri
Pembuluh darah koronerPembuluh darah koroner
1. Arteri
Dibagi menjadi dua :
◦ Left Coronary Arteri (LCA) : left main kemudian
bercabang besar menjadi: left  anterior
decending arteri(LAD), left circumplex arteri
(LCX)
◦ Right Coronary Arteri
1. Vena: vena tebesian, vena kardiaka
anterior, dan sinus koronarius
Fx sistem kardiovaskulerFx sistem kardiovaskuler
Sirkulasi Sistemik
1.      Mengalirkan darah ke berbagi organ
2.      Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3.      Memerlukan tekanan permulaan yang
besar
4.      Banyak mengalami tahanan
5.      Kolom hidrostatik panjang
Sirkulasi Pulmonal
1.      Hanya mengalirkan darah ke paru
2.      Hanya berfungsi untuk paru
3.      Mempunyai tekanan permulaan yang
rendah
4.      hanya sedikit mengalami tahanan
5.      Kolom hidrostatik pendek
Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan
jantung dan membawa oksigen untuk
miokardium melalui cabang cabang intar
miokardial yang kecil. Aliran darah koroner
meningkat pada:
1.      Aktifitas
2.      Denyut jantung
3.      Rangsang sistem syaraf simpatis 
Penyakit jantung koroner (PJK)Penyakit jantung koroner (PJK)
Pembuluh darah koroner merupakan
penyalur aliran darah (membawa 02 dan
makanan yang dibutuhkan miokard agar
dapat berfusi dengan baik.
Istilah umum untuk bentuk kelainan
myocardium yg disebabkan insufisiensi
aliran darah coroner.
99% →arteriosklerosis → penyempitan a
coronaria baik dg penyulit atau tanpa
penyulit
Ketidakseimbangan antara aliran darah
aterial dan kebutuhan myocardium
Keseimbangan dipengaruhi :
◦ Aliran darah coroner
◦ Kepekaan myocardium terhadap iskhemi
◦ Kadar oksigen dalam darah
Faktor – faktor resiko PJKFaktor – faktor resiko PJK
1. Hipertensi
2. Kolesterol darah
3. Merokok
4. Diet
5. Usia
6. Sex
7. Kurang latihan
8. Turunan
Kelainan akibat insufisiensi coroner dibagi
3:
◦ Penyakit jantung arteriosklerosis
( aterosclerotic heart disease = ASHD)
◦ Angina Pectoris
◦ Infark myocardium (myocardial
infraction=MCI)
Penyakit jantung arteriosklerosis (ASHD)Penyakit jantung arteriosklerosis (ASHD)
Etiologi:
◦ Adanya aterosklerosis koroner dimana terjadi
kelainan pada intima bermula berupa bercak
fibrosa (fibrous plaque) dan selanjutnya terjadi
ulserasi, pendarahan, kalsifikasi dan trombosis.
Perjalanan dalam kejadian aterosklerosis tidak
hanya disebabkan oleh faktor tunggal, akan
tetapi diberati juga banyak faktor lain seperti :
hipertensi, kadar lipid, rokok, kadar gula darah
yang abnormal.
Secara anatomik ditandai oleh
◦ arteosklerosis pembuluh darah koroner yg
menyebabkan atrofi iskhemik dan fibrosis
myocardium
◦ Biasanya disertai dg degenerasi fibrokalsifikasi
katup-katup jantung
Perjalanan penyakit:
◦ Dapat tidak menimbulkan gejala selama
berpuluh-puluh tahun
◦ Berlangsung perlahan – lahan yg menyebabkan
payah jantung
◦ Pembuluh arteri mengikuti proses penuaan
yang karakteristik
 penebalan tunika intima,
 berkurangnya elastisitas,
 penumpukan kalsium terutama di arteri-arteri besar
menyebabkan fibrosis yang merata menyebabkan
aliran darah lambat laun berkurang.
◦ Iskemi yang relatif ringan tetapi berlangsung
lama menyebabkan kelainan katup jantung
Angina pectorisAngina pectoris
Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis
berupa serangan nyeri dada yang khas,
yaitu seperti ditekan atau terasa berat di
dada yang sering menjalar ke lengan kiri.
 Nyeri dada tersebut biasanya timbul
pada saat melakukan aktivitas dan segera
hilang bila aktivitas dihentikan
Adanya Angina Pectoris dapat dikenal secara:
1. Kwalitas nyeri dada yang khas yaitu
perasaan dada tertekan, merasa terbakar
atau susah bernafas.
2. Lokasi nyeri yaitu restrosternal yang
menjalar keleher, rahang atau mastoid dan
turun ke lengan kiri.
3. Faktor pencetus seperti sedang emosi,
bekerja, sesudah makan atau dalam udara
dingin.
Penyebab angina pektoris adalah suplai
oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel
miokardium dibandingkan kebutuhan
Jika beban kerja suatu jaringan meningkat
maka kebutuhan oksigen juga meningkat
pada jantung yang sehat, arteria koroner
berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak
darah dan oksigen ke otot jantung
namun jika arteria koroner mengalami
kekakuan atau menyempit akibat
arterosklerosis dan tidak dapat berdilatasi
sebagai respon peningkatan kebutuhan
akan oksigen, maka terjadi iskemi
miokardium
sel-sel miokardium mulai menggunakan
glikolisis anaerob untuk memenuhi
kebutuhan energi mereka
Cara ini tidak efisien dan menyebabkan
terbentuknya asam laktat
Asam laktat menurunkan pH miokardium
dan menimbulkan nyeri yang berkaitan
dengan angina pektoris
Diagnosa
1. Pemeriksaan EKG
2. Uji latihan fisik (Exercise stress testing
dengan atau tanpa pemeriksaan radionuclide)
3. Angiografi koroner.
Terapi
1. Menghilangkan faktor pemberat
2. Mengurangi faktor resiko
3. Sewaktu serangan dapat dipakai
4. Penghambat Beta
5. Antagonis kalsium
6. Kombinasi
Infark MyocardInfark Myocard
Pengertian:
◦ Nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot
jantung terganggu.
◦ Miokard infark adalah kematian otot jantung
yang diakibatkan oleh kekurangan aliran darah
atau oksigen.
Patofisiologi:
◦ Kebutuhan akan oksigen yang melebihi
kapasitas suplei oksigen oleh pembuluh darah
yang terserang penyakit menyebabkan iskemia
miokardium lokal.
◦ Pada iskemia yang bersifat sementara akan
menyebabkan perubahan reversibel pada
tingkat sel dan jaringan, dan menekan fungsi
miokardium sehingga akan mengubah
metabolisme yang bersifat aerob menjadi
metabolisme anaerob
◦ Hasil akhir metabolisme anaerob yaitu asam
laktat akan tertimbun sehingga pH sel
menurun
◦ Iskemia yang berlangsung lebih dari 30 – 45
menit akan menyebabkan kerusakan seluler
yang irreversibel dan kematian otot atau
nekrosis
◦ Bagian miokardium yang mengalami infark
akan berhenti berkontraksi secara permanen
Tanda dan gejala:
◦ Nyeri dada restrofernal seperti diremas-
remas atau tertekan.
a. Nyeri dapat menjalar ke langan (umumnya
ke kiri), bauhu, leher, rahang bahkan ke
punggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung
lebih lama dari angina pektoris biasa dan
tak responsif terhadap nitrogliserin.
◦ b. Bunyi jantung kedua yang pecah paradoksal,
irama gallop.
c. Krepitasi basal merupakan tanda bendungan
paru-paru.
d. Takikardi
e. Sesak napas
f. Kulit yang pucat
g. Pingsan
h. Hipotensi
Pemeriksaan diagnostik:
◦ EKG
◦ Laborat
 Creatin fosfakinase (CPK) . Iso enzim CKMB
meningkat. Hal ini terjadi karena kerusakan otot,
maka enzim intra sel dikeluarkan ke dalam aliran
darah. Normal 0-1 mU/ml. Kadar enzim ini sudah
naik pada hari pertama (kurang lebih 6 jam sesudah
serangan) dan sudah kembali kenilai normal pada
hari ke 3.
 SGOT (Serum Glutamic Oxalotransaminase Test)
Normal kurang dari 12 mU/ml. Kadar enzim ini
biasanya baru naik pada 12-48 jam sesudah serangan
dan akan kembali kenilai normal pada hari ke 4
sampai 7.
LDH (Lactic De-hydroginase). Normal kurang dari
195 mU/ml. Kadar enzim baru naik biasanya
sesudah 48 jam, akan kembali ke nilai normal antara
hari ke 7 dan 12
 LED
◦ Kateterisasi
◦ Angiografi
Penyakit jantung akibat HypertensiPenyakit jantung akibat Hypertensi
(HHD=Hypertensive Heart Disease)(HHD=Hypertensive Heart Disease)
Definisi hypertensi:
◦ Peningkatan tekanan darah yang ditandai
kenaikan systol melebihi 140 mmHg dan
dyastole melebihi 90 mmHg
Hipertensi menyebabkan dua masalah
penting pada jantung
◦ Hipertensi menyebabkan pembesaran
ventrikel kiri yang disusul dengan kegagalan
jantung.
◦ Hipertensi mempercepat timbulnya proses
aterosklerosis dan menyebabkan penyakit
jantung koroner.
◦ Mempengaruhi myocardium jg mempermudah
arteriosklerosis pembuluh darah coroner
Etiologi dan patogenesis:
◦ TD meninggi bila tahanan aterial perifer thd
aliran darah meninggi
◦ Kenaikan tahanan aterial perifer disebabkan:
 Vasokonstriksi yg meluas drpd sal darah tepi,
terutama ateriol dan ateri-ateri kecil
 Penyakit organik pembuluh darah
◦ →sebab hypertensi sistemik
◦ jantung memompa lebih kuat sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya
◦ Arteri besar kehilangan kelenturannya dan
menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa
darah melalui arteri tersebut.
◦ karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya
tekanan
◦ inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana
dinding arterinya telah menebal dan kaku
karena arteriosklerosis
◦ tekanan darah juga meningkat pada saat
terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil
(arteriola) untuk sementara waktu mengkerut
karena perangsangan saraf atau hormon di
dalam darah
Klasifikasi patologis hipertensi :
1. Hipertensi Benigna
 Sifat lambat
 Hipertrofi ventrikel kiri
1. Hipertensi Maligna
 Hipertensi yg mengancam jiwa
 Sindrom klinis patologis
 Naiknya TD diastolik secara nyata diatas 130-
140 mmHg
 Perub pem darah renal menonjol
 Mengakibatkan gagal jantung,penglihatan
kabur,hematuri,perdarahan otak
 Nekrosis fibrinoid pd arteri kecil dan arteriol
3. Hipertensi Pulmonaris
 Perubahan reaktif yg progresif pd arteri dan
pulmonaris, termasuk hipertrofi muskularis,
fibrosis intima dan dilatasi

More Related Content

What's hot

Sumber informasi obat
Sumber informasi obatSumber informasi obat
Sumber informasi obatNurul Hidayah
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosispanal1
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakmikikihg
 
Organ yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesisOrgan yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesisPrajnamita
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinMita Yurike
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliArini Utami
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiRisa Wahyuningsih
 

What's hot (20)

Sumber informasi obat
Sumber informasi obatSumber informasi obat
Sumber informasi obat
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Slide jantung
Slide jantungSlide jantung
Slide jantung
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
 
Organ yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesisOrgan yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesis
 
Nama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusiaNama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusia
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Teknik elisa sandwich
Teknik elisa sandwichTeknik elisa sandwich
Teknik elisa sandwich
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
Makalah hematologi
Makalah hematologiMakalah hematologi
Makalah hematologi
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 

Similar to Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM

Biologi bahan
Biologi bahanBiologi bahan
Biologi bahanArejarm
 
Sistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahSistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahWidi FK Unram
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralSri Nala
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuhpjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...ellyannur asmar
 
Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Gobi Krrish
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfMasykur Khair
 
TUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptx
TUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptxTUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptx
TUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptxRazendriyadimasAdisa
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularVivie Rembang
 
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptxANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptxTsaniaElsera
 

Similar to Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM (20)

Biologi bahan
Biologi bahanBiologi bahan
Biologi bahan
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
fisiologi Jantung
fisiologi Jantungfisiologi Jantung
fisiologi Jantung
 
Sistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahSistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darah
 
Booklet
Booklet Booklet
Booklet
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptSISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Kb 1(1)
Kb 1(1)Kb 1(1)
Kb 1(1)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
 
Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
PJK.pptx
PJK.pptxPJK.pptx
PJK.pptx
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
TUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptx
TUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptxTUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptx
TUGAS ANFIS MATERI 1. SISTEM KARDIOVASKULER.pptx
 
Askep ima gadar
Askep ima gadarAskep ima gadar
Askep ima gadar
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
Fisiologikardiovaskular
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptxANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
 

More from dewisetiyana52

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewandewisetiyana52
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsdewisetiyana52
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengarandewisetiyana52
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentationdewisetiyana52
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudaradewisetiyana52
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...dewisetiyana52
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsdewisetiyana52
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...dewisetiyana52
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...dewisetiyana52
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomasdewisetiyana52
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosialdewisetiyana52
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaireddewisetiyana52
 

More from dewisetiyana52 (20)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
 

Recently uploaded

oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 

Recently uploaded (20)

oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 

Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM

  • 2. Pokok bahasanPokok bahasan Anatomi dan fx jantung Penyakit jantung ◦ Jantung coroner ◦ Jantung akibat hipertensi
  • 3. Anatomi dan fungsi jantungAnatomi dan fungsi jantung
  • 4.
  • 5.
  • 6. Letak jantungLetak jantung Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua paru.Terdapat selaput yang mengitari jantung yang disebut perikardium, terdiri dari dua lapisan: ◦ Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru ◦  Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan perikardium.
  • 7. Berat normal jantung : ◦ Wanita : 250-300 gr ◦ Pria : 300-350 gr Tebal dinding ventrikel: ◦ Ventrikel kanan : 3-5 mm ◦ Ventrikel kiri : 1,3- 1,5 cm →Bila melebihi angka tsb : hipertrofi →Bila kurang angka tsb : dilatasi
  • 8. Struktur jantungStruktur jantung Dinding jantung terdiri dari 3lapisan : 1.      Lapisan luar (epikardium) 2.      Lapisan tengah (Miokardium) 3.      Lapisan dalam (endokardium)
  • 9. Ruang-ruang jantungRuang-ruang jantung Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu ◦ 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) ◦ 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik) Atrium: ◦ Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub  dan selanjutnya ke paru.
  • 10. ◦  Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua atrium dipisahkan oleh sekat: septum atrium
  • 11. Ventrikel : ◦ Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis ◦ Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
  • 12. Katup jantungKatup jantung Katup atrioventrikuler ◦ Terletak antara atrium dan ventrikel. ◦ Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup ( trikuspid). ◦ Katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup ( Mitral). Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastole dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.
  • 13. Katup Semilunar ◦ Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. ◦ Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
  • 14. ◦ Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang simetris. Adanya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole ◦ Pembukaan katup terjadi pada waktu masing- masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri
  • 15. Pembuluh darah koronerPembuluh darah koroner 1. Arteri Dibagi menjadi dua : ◦ Left Coronary Arteri (LCA) : left main kemudian bercabang besar menjadi: left  anterior decending arteri(LAD), left circumplex arteri (LCX) ◦ Right Coronary Arteri 1. Vena: vena tebesian, vena kardiaka anterior, dan sinus koronarius
  • 16. Fx sistem kardiovaskulerFx sistem kardiovaskuler Sirkulasi Sistemik 1.      Mengalirkan darah ke berbagi organ 2.      Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda 3.      Memerlukan tekanan permulaan yang besar 4.      Banyak mengalami tahanan 5.      Kolom hidrostatik panjang
  • 17. Sirkulasi Pulmonal 1.      Hanya mengalirkan darah ke paru 2.      Hanya berfungsi untuk paru 3.      Mempunyai tekanan permulaan yang rendah 4.      hanya sedikit mengalami tahanan 5.      Kolom hidrostatik pendek
  • 18. Sirkulasi Koroner Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang cabang intar miokardial yang kecil. Aliran darah koroner meningkat pada: 1.      Aktifitas 2.      Denyut jantung 3.      Rangsang sistem syaraf simpatis 
  • 19. Penyakit jantung koroner (PJK)Penyakit jantung koroner (PJK) Pembuluh darah koroner merupakan penyalur aliran darah (membawa 02 dan makanan yang dibutuhkan miokard agar dapat berfusi dengan baik. Istilah umum untuk bentuk kelainan myocardium yg disebabkan insufisiensi aliran darah coroner.
  • 20. 99% →arteriosklerosis → penyempitan a coronaria baik dg penyulit atau tanpa penyulit Ketidakseimbangan antara aliran darah aterial dan kebutuhan myocardium
  • 21. Keseimbangan dipengaruhi : ◦ Aliran darah coroner ◦ Kepekaan myocardium terhadap iskhemi ◦ Kadar oksigen dalam darah
  • 22. Faktor – faktor resiko PJKFaktor – faktor resiko PJK 1. Hipertensi 2. Kolesterol darah 3. Merokok 4. Diet 5. Usia 6. Sex 7. Kurang latihan 8. Turunan
  • 23. Kelainan akibat insufisiensi coroner dibagi 3: ◦ Penyakit jantung arteriosklerosis ( aterosclerotic heart disease = ASHD) ◦ Angina Pectoris ◦ Infark myocardium (myocardial infraction=MCI)
  • 24. Penyakit jantung arteriosklerosis (ASHD)Penyakit jantung arteriosklerosis (ASHD) Etiologi: ◦ Adanya aterosklerosis koroner dimana terjadi kelainan pada intima bermula berupa bercak fibrosa (fibrous plaque) dan selanjutnya terjadi ulserasi, pendarahan, kalsifikasi dan trombosis. Perjalanan dalam kejadian aterosklerosis tidak hanya disebabkan oleh faktor tunggal, akan tetapi diberati juga banyak faktor lain seperti : hipertensi, kadar lipid, rokok, kadar gula darah yang abnormal.
  • 25. Secara anatomik ditandai oleh ◦ arteosklerosis pembuluh darah koroner yg menyebabkan atrofi iskhemik dan fibrosis myocardium ◦ Biasanya disertai dg degenerasi fibrokalsifikasi katup-katup jantung Perjalanan penyakit: ◦ Dapat tidak menimbulkan gejala selama berpuluh-puluh tahun
  • 26. ◦ Berlangsung perlahan – lahan yg menyebabkan payah jantung ◦ Pembuluh arteri mengikuti proses penuaan yang karakteristik  penebalan tunika intima,  berkurangnya elastisitas,  penumpukan kalsium terutama di arteri-arteri besar menyebabkan fibrosis yang merata menyebabkan aliran darah lambat laun berkurang. ◦ Iskemi yang relatif ringan tetapi berlangsung lama menyebabkan kelainan katup jantung
  • 27. Angina pectorisAngina pectoris Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri.  Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan
  • 28. Adanya Angina Pectoris dapat dikenal secara: 1. Kwalitas nyeri dada yang khas yaitu perasaan dada tertekan, merasa terbakar atau susah bernafas. 2. Lokasi nyeri yaitu restrosternal yang menjalar keleher, rahang atau mastoid dan turun ke lengan kiri. 3. Faktor pencetus seperti sedang emosi, bekerja, sesudah makan atau dalam udara dingin.
  • 29. Penyebab angina pektoris adalah suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan Jika beban kerja suatu jaringan meningkat maka kebutuhan oksigen juga meningkat pada jantung yang sehat, arteria koroner berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung
  • 30. namun jika arteria koroner mengalami kekakuan atau menyempit akibat arterosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemi miokardium sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka
  • 31. Cara ini tidak efisien dan menyebabkan terbentuknya asam laktat Asam laktat menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri yang berkaitan dengan angina pektoris
  • 32. Diagnosa 1. Pemeriksaan EKG 2. Uji latihan fisik (Exercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan radionuclide) 3. Angiografi koroner.
  • 33. Terapi 1. Menghilangkan faktor pemberat 2. Mengurangi faktor resiko 3. Sewaktu serangan dapat dipakai 4. Penghambat Beta 5. Antagonis kalsium 6. Kombinasi
  • 35. Pengertian: ◦ Nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. ◦ Miokard infark adalah kematian otot jantung yang diakibatkan oleh kekurangan aliran darah atau oksigen.
  • 36. Patofisiologi: ◦ Kebutuhan akan oksigen yang melebihi kapasitas suplei oksigen oleh pembuluh darah yang terserang penyakit menyebabkan iskemia miokardium lokal. ◦ Pada iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan, dan menekan fungsi miokardium sehingga akan mengubah metabolisme yang bersifat aerob menjadi metabolisme anaerob
  • 37. ◦ Hasil akhir metabolisme anaerob yaitu asam laktat akan tertimbun sehingga pH sel menurun ◦ Iskemia yang berlangsung lebih dari 30 – 45 menit akan menyebabkan kerusakan seluler yang irreversibel dan kematian otot atau nekrosis ◦ Bagian miokardium yang mengalami infark akan berhenti berkontraksi secara permanen
  • 38. Tanda dan gejala: ◦ Nyeri dada restrofernal seperti diremas- remas atau tertekan. a. Nyeri dapat menjalar ke langan (umumnya ke kiri), bauhu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris biasa dan tak responsif terhadap nitrogliserin.
  • 39. ◦ b. Bunyi jantung kedua yang pecah paradoksal, irama gallop. c. Krepitasi basal merupakan tanda bendungan paru-paru. d. Takikardi e. Sesak napas f. Kulit yang pucat g. Pingsan h. Hipotensi
  • 40. Pemeriksaan diagnostik: ◦ EKG ◦ Laborat  Creatin fosfakinase (CPK) . Iso enzim CKMB meningkat. Hal ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel dikeluarkan ke dalam aliran darah. Normal 0-1 mU/ml. Kadar enzim ini sudah naik pada hari pertama (kurang lebih 6 jam sesudah serangan) dan sudah kembali kenilai normal pada hari ke 3.
  • 41.  SGOT (Serum Glutamic Oxalotransaminase Test) Normal kurang dari 12 mU/ml. Kadar enzim ini biasanya baru naik pada 12-48 jam sesudah serangan dan akan kembali kenilai normal pada hari ke 4 sampai 7. LDH (Lactic De-hydroginase). Normal kurang dari 195 mU/ml. Kadar enzim baru naik biasanya sesudah 48 jam, akan kembali ke nilai normal antara hari ke 7 dan 12  LED ◦ Kateterisasi ◦ Angiografi
  • 42. Penyakit jantung akibat HypertensiPenyakit jantung akibat Hypertensi (HHD=Hypertensive Heart Disease)(HHD=Hypertensive Heart Disease) Definisi hypertensi: ◦ Peningkatan tekanan darah yang ditandai kenaikan systol melebihi 140 mmHg dan dyastole melebihi 90 mmHg Hipertensi menyebabkan dua masalah penting pada jantung ◦ Hipertensi menyebabkan pembesaran ventrikel kiri yang disusul dengan kegagalan jantung.
  • 43. ◦ Hipertensi mempercepat timbulnya proses aterosklerosis dan menyebabkan penyakit jantung koroner. ◦ Mempengaruhi myocardium jg mempermudah arteriosklerosis pembuluh darah coroner
  • 44. Etiologi dan patogenesis: ◦ TD meninggi bila tahanan aterial perifer thd aliran darah meninggi ◦ Kenaikan tahanan aterial perifer disebabkan:  Vasokonstriksi yg meluas drpd sal darah tepi, terutama ateriol dan ateri-ateri kecil  Penyakit organik pembuluh darah ◦ →sebab hypertensi sistemik
  • 45. ◦ jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya ◦ Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. ◦ karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan
  • 46. ◦ inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis ◦ tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah
  • 47. Klasifikasi patologis hipertensi : 1. Hipertensi Benigna  Sifat lambat  Hipertrofi ventrikel kiri 1. Hipertensi Maligna  Hipertensi yg mengancam jiwa  Sindrom klinis patologis  Naiknya TD diastolik secara nyata diatas 130- 140 mmHg  Perub pem darah renal menonjol
  • 48.  Mengakibatkan gagal jantung,penglihatan kabur,hematuri,perdarahan otak  Nekrosis fibrinoid pd arteri kecil dan arteriol 3. Hipertensi Pulmonaris  Perubahan reaktif yg progresif pd arteri dan pulmonaris, termasuk hipertrofi muskularis, fibrosis intima dan dilatasi