SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Patofisiologi 
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. 
Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan menggangu absorbsi nutrient oleh sel-sel 
endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah 
karena timbunan menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena 
akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi sempit dan 
aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan cebderung 
terjadi pembentukan bekuan darah, hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi 
intravaskuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli, yang merupakan penyakit aterosklerosis. 
Mekanisme pembentukan lesi aterosklerosis adalah pembentukan thrombus pada 
permukaan plak, konsolidasi thrombus akibat efek fibrin, perdarahan ke dalam plak, dan 
penimbunan lipid terus menerus. Bila fibrosa pembungkus plak pecah, maka debris lipid akan 
terhanyut dalam aliran darah dan menyumbat arteri koroner dan kapiler di sebelah distal plak 
yang pecah. Hal ini di dukung dengan struktur arteri koroner yang rentan terhadap ateroskerosis, 
dimana arteri koroner tersebut berpilin dan berkelok-kelok saat memasuki jantung, menimbulkan 
kondisi yang rentan untuk terbentuknya ateroma. 
Dari klasifikasinya, maka ACS dapat dilihat dari dua aspek, yaitu Iskemik dan Infark. 
Iskemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat sementara dan reversibel. 
Penurunan suplai oksigen akan meningkatkan mekanisme metabolisme anaerobik. Iskemia yang 
lama dapat menyebabkan kematian otot atau nekrosis. Keadaan nekrosis yang berlanjut dapat 
menyebabkan kematian otot jantung (infark miokard). Ventrikel kiri merupakan ruang jantung 
yang paling rentan mengalami iskemia dan infark, hal ini disebabkan kebutuhan oksigen ventrike l 
kiri lebih besar untuk berkontraksi. Metabolisme anaerobik sangat tidak efektif selain energi yang 
dihasilkan tidak cukup besar juga meningkatkan pembentukan asam laktat yang dapat menurunka n 
PH sel (asidosis). Iskemia secara khas ditandai perubahan EKG: T inversi, dan depresi segmen ST. 
Gabungan efek hipoksia, menurunnya suplai energi, serta asidosis dapat dengan cepat 
mengganggu fungsi ventrikel kiri. Kekuatan kontraksi pada daerah yang terserang mengalami 
gangguan, serabut ototnya memendek, serta daya kecepatannya menurun. Perubahan kontraksi ini 
dapat menyebakan penurunan curah jantung. Iskemia dapat menyebabkan nyeri sebagai akibat 
penimbunan asam laktat yang berlebihan. Angina pektoris merupakan nyeri dada yang menyerta i 
iskemia miokardium.
Angina pektoris dapat dibagi: angina pektoris stabil (stable angina), angina pektoris tidak 
stabil (unstable angina), angina variant (angina prinzmetal). Angina Pektoris Stabil: Nyeri dada 
yang tergolong angina stabil adalah nyeri yang timbul saat melakukan aktifitas. Rasa nyeri tidak 
lebih dari 15 menit dan hilang dengan istirahat. Angina Pektoris Tidak Stabil (UAP): Pada UAP 
nyeri dada timbul pada saat istirahat, nyeri berlangsung lebih dari 15 menit dan terjadi peningkata n 
rasa nyeri. Angina Varian: Merupakan angina tidak stabil yang disebabkan oleh spasme arteri 
koroner. 
Iskemia yang berlangsung lebih dari 30 menit dapat menyebabkan kerusakan sel yang 
ireversibel dan kematian otot (nekrosis). Bagian miokardium yang mengalami nekrosis atau infark 
akan berhenti berkontraksi secara permanen (yang sering disebut infark).

More Related Content

What's hot (19)

Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
 
Penyakit aterosklerotik koroner
Penyakit aterosklerotik koronerPenyakit aterosklerotik koroner
Penyakit aterosklerotik koroner
 
Kelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahKelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darah
 
Penyimpangan kdm gagal jantung
Penyimpangan kdm gagal jantungPenyimpangan kdm gagal jantung
Penyimpangan kdm gagal jantung
 
Sistem pembuluh-daraf-perifer
Sistem pembuluh-daraf-periferSistem pembuluh-daraf-perifer
Sistem pembuluh-daraf-perifer
 
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darahpenyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
 
Penyimpangan kdm ggk
Penyimpangan kdm  ggkPenyimpangan kdm  ggk
Penyimpangan kdm ggk
 
Angina pektoris
Angina pektorisAngina pektoris
Angina pektoris
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasusMakalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Askep ima gadar
Askep ima gadarAskep ima gadar
Askep ima gadar
 
11 sistem dalam tubuh AKPER PEMKAB MUNA
11 sistem dalam tubuh AKPER PEMKAB MUNA 11 sistem dalam tubuh AKPER PEMKAB MUNA
11 sistem dalam tubuh AKPER PEMKAB MUNA
 
Simptomatologi Sistem Kardiovaskular
Simptomatologi Sistem KardiovaskularSimptomatologi Sistem Kardiovaskular
Simptomatologi Sistem Kardiovaskular
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Jantung 2
Jantung 2Jantung 2
Jantung 2
 
Pkdm gagal jantung
Pkdm gagal jantungPkdm gagal jantung
Pkdm gagal jantung
 
Akut iskemik
Akut iskemikAkut iskemik
Akut iskemik
 

Viewers also liked

Peningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan IntrakranialPeningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan IntrakranialArif WR
 
Peningkatan tik
Peningkatan tikPeningkatan tik
Peningkatan tikAmi Islah
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruSulistia Rini
 
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuhPatofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuhocto zulkarnain
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhpjj_kemenkes
 
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekananHargus Haraudi Barkah
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamhendrairawan92
 
Sirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam Tubuh
Sirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam TubuhSirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam Tubuh
Sirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam TubuhKhoirul Ummah
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitFaishal Dany
 

Viewers also liked (12)

Peningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan IntrakranialPeningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan Intrakranial
 
Presentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan IntrakranialPresentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan Intrakranial
 
Peningkatan tik
Peningkatan tikPeningkatan tik
Peningkatan tik
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuhPatofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
 
Patofisiologi asma
Patofisiologi asmaPatofisiologi asma
Patofisiologi asma
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
46009059 fisiologi-patofisiologi-dan-terapi-peningkatan-tekanan
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
 
Sirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam Tubuh
Sirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam TubuhSirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam Tubuh
Sirkulasi Darah, Cairan dan Asam Basa dalam Tubuh
 
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolitMakalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
Makalah kebutuhan manusia akan cairan dan elektrolit
 

Similar to Patofisiologi Aterosklerosis dan ACS

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantungLaporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantungyohanes meor
 
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMSistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMdewisetiyana52
 
Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikPenyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikSulistia Rini
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Sulistia Rini
 
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxKELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxssuser8cafc5
 
penyakitjantungiskemik-160412003418.pdf
penyakitjantungiskemik-160412003418.pdfpenyakitjantungiskemik-160412003418.pdf
penyakitjantungiskemik-160412003418.pdfNoerAfhizan
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentReva Januar
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaRizky maulana
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantungMakalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantungWarnet Raha
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxJuliaArtayani
 
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718SyahrullDidan
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxAmexCuk
 

Similar to Patofisiologi Aterosklerosis dan ACS (20)

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantungLaporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan dengan gagal jantung
 
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKMSistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
Sistem Cardiovaskuler_Materi Dosen IKM
 
Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikPenyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemik
 
Askep sa
Askep saAskep sa
Askep sa
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptxKELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
KELOMPOK 6 ANTIANGINA.pptx
 
Chf
Chf Chf
Chf
 
penyakitjantungiskemik-160412003418.pdf
penyakitjantungiskemik-160412003418.pdfpenyakitjantungiskemik-160412003418.pdf
penyakitjantungiskemik-160412003418.pdf
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantungMakalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
 
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
 
Lp ami
Lp amiLp ami
Lp ami
 
Nyeri dada
Nyeri dadaNyeri dada
Nyeri dada
 
Penyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darahPenyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darah
 
11 sistem dalamtubuh
11 sistem dalamtubuh11 sistem dalamtubuh
11 sistem dalamtubuh
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
 
Lp infak miokad
Lp infak miokadLp infak miokad
Lp infak miokad
 

Recently uploaded

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 

Recently uploaded (20)

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 

Patofisiologi Aterosklerosis dan ACS

  • 1. Patofisiologi Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan menggangu absorbsi nutrient oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan cebderung terjadi pembentukan bekuan darah, hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli, yang merupakan penyakit aterosklerosis. Mekanisme pembentukan lesi aterosklerosis adalah pembentukan thrombus pada permukaan plak, konsolidasi thrombus akibat efek fibrin, perdarahan ke dalam plak, dan penimbunan lipid terus menerus. Bila fibrosa pembungkus plak pecah, maka debris lipid akan terhanyut dalam aliran darah dan menyumbat arteri koroner dan kapiler di sebelah distal plak yang pecah. Hal ini di dukung dengan struktur arteri koroner yang rentan terhadap ateroskerosis, dimana arteri koroner tersebut berpilin dan berkelok-kelok saat memasuki jantung, menimbulkan kondisi yang rentan untuk terbentuknya ateroma. Dari klasifikasinya, maka ACS dapat dilihat dari dua aspek, yaitu Iskemik dan Infark. Iskemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat sementara dan reversibel. Penurunan suplai oksigen akan meningkatkan mekanisme metabolisme anaerobik. Iskemia yang lama dapat menyebabkan kematian otot atau nekrosis. Keadaan nekrosis yang berlanjut dapat menyebabkan kematian otot jantung (infark miokard). Ventrikel kiri merupakan ruang jantung yang paling rentan mengalami iskemia dan infark, hal ini disebabkan kebutuhan oksigen ventrike l kiri lebih besar untuk berkontraksi. Metabolisme anaerobik sangat tidak efektif selain energi yang dihasilkan tidak cukup besar juga meningkatkan pembentukan asam laktat yang dapat menurunka n PH sel (asidosis). Iskemia secara khas ditandai perubahan EKG: T inversi, dan depresi segmen ST. Gabungan efek hipoksia, menurunnya suplai energi, serta asidosis dapat dengan cepat mengganggu fungsi ventrikel kiri. Kekuatan kontraksi pada daerah yang terserang mengalami gangguan, serabut ototnya memendek, serta daya kecepatannya menurun. Perubahan kontraksi ini dapat menyebakan penurunan curah jantung. Iskemia dapat menyebabkan nyeri sebagai akibat penimbunan asam laktat yang berlebihan. Angina pektoris merupakan nyeri dada yang menyerta i iskemia miokardium.
  • 2. Angina pektoris dapat dibagi: angina pektoris stabil (stable angina), angina pektoris tidak stabil (unstable angina), angina variant (angina prinzmetal). Angina Pektoris Stabil: Nyeri dada yang tergolong angina stabil adalah nyeri yang timbul saat melakukan aktifitas. Rasa nyeri tidak lebih dari 15 menit dan hilang dengan istirahat. Angina Pektoris Tidak Stabil (UAP): Pada UAP nyeri dada timbul pada saat istirahat, nyeri berlangsung lebih dari 15 menit dan terjadi peningkata n rasa nyeri. Angina Varian: Merupakan angina tidak stabil yang disebabkan oleh spasme arteri koroner. Iskemia yang berlangsung lebih dari 30 menit dapat menyebabkan kerusakan sel yang ireversibel dan kematian otot (nekrosis). Bagian miokardium yang mengalami nekrosis atau infark akan berhenti berkontraksi secara permanen (yang sering disebut infark).