SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PENYAKIT JANTUNG KORONER
(PJK)
Disusun Oleh :
1. Apri Lianto
2. Aisah Fitriani
3. Widian Listanti
4. Esti Apriyani
5. Ade Panji Nugroho
6. Aryanti
S1 KEPRAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Jantung Koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama
disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau
spasme atau kombinasi keduanya. PJK merupakan sosok penyakit yang sangat
menakutkan dan masih menjadi masalah baik di negara maju maupun negara
berkembang. Di USA setiap tahunnya 550.000 orang meninggal karena penyakit ini.
Di Eropa diperhitungkan 20-40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. Hasil
survei yang dilakukan Departemen Kesehatan RI menyatakan prevalensi PJK di
Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an)
dapat dipastikan, kecenderungan penyebab kematian di Indonesia bergeser dari
penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK) dan degeneratif.
Disadari bahwa perkembangan mutakhir dalam bidang penyakit jantung
menemukan berbagai fakta-fakta baru tentang PJK. Namun, pengendalian faktor-
faktor risiko tradisional, terutama dislipidemia, obesitas, merokok, dan hipertensi
masih cukup relevan dalam upaya menurunkan morbiditas dan mortalias PJK dan
bencana kardiovaskular lain. Berbagai studi epidemiologik menunjukkan bahwa
semakin tinggi kadar lipid dalam darah maka semakin besar risiko terjadinya PJK.
Oleh karena itu kontrol lipid darah, dan pengendalian kadar lipid darah hingga batas
normal akan menekan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan PJK ?
2. Apa saja penyebab Penyakit Jantung Koroner ?
3. Bagaimana patofisiologi PJK ?
4. Apa saja gejala-gejala Penyakit Jantung Koroner ?
5. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada penyakit jantung koroner?
6. Bagaimana Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner ?
C. Tujuan
1. Untung mengetahui penegertian dari PJK
2. Untuk mengetahui penyebab Penyakit Jantung Koroner
3. Untuk mengetahui patofisiologi PJK
4. Untuk menegetahui gejala Penyakit Jantung Koroner
5. Untuk mengerahui pemeriksaan diagnostik pada penyakit jantung koroner
6. Untuk Mengetahui panatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Arteri Koroner (Coronary Artery Disease) adalah penyakit yang
ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang
melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan
lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan
besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan
menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut
aterosklerosis.
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung
artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri
koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri
koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. ( DepKes : 2001)
Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit dimana
tersumbatnya aliran pembuluh darah koroner jantung akibat penimbunan
zat lemak (arteriosclerosis) karena tidak cukupnya suplai darah yang
mengandung oksigen untuk menghidupkan jantung, maka terjadi ancaman
otot jantung yang bisa menimbulkan kematian mendadak (Ronald H.
Sitorus : 2006)
2. Etiologi
Penyebab Penyakit Jantung Koroner :
a. Proses atherosclerosis
Terbentuknya plak di dalam arteri pembuluh darah jantung. Plak terdiri
atas kolesterol yang berlebihan, kalsium dan bahan lain di dalam pembuluh
darah yang lama kelamaan menumpuk di dalam dinding pembuluh darah
jantung (arteri koronaria).
b. Proses trombosis
Timbunan lemak dalam pembuluh darah bukan hanya berisi lemak,
namun juga jaringan bekas luka akibat adanya kolesterol. Ini akan
membentuk fibrous cap (tutup fibrosa) diatas timbunan yang lebih keras
daripada dinding pembuluh darah itu sendiri. Bila ada tekanan dapat
mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, timbul bekuan
darah yang lebih besar yang bisa menyumbat pembuluh darah sehingga darah
tidak bisa mencapai otot jantung dan mengakibatkan kematian pada sebagian
otot jantung (Maulana,2008).
3. Patofisiologis
Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol,
maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia).
Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding
pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama
plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan
kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam
dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung
sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan
ikat.
Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu
penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan
pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya
aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini
menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri &
hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal,
dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang
dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut. Hal ini yang dapat
menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-zat penting seperti
oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri
koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke otot jantung (istilah medisnya
miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di
daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard). Konsekuensinya adalah
terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri
dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang disebut
sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK).
4. Manifestasi Klinis
A. Tanda dan Gejala
a. Beberapa hari atau minggu sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga,
b. Waktu olahraga atau bergerak jantung berdenyut keras
c. Napas tersengal-sengal, kadang-kadang disertai mual, muntah dan tubuh
mengeluarkan banyak keringat.
d. Nyeri sakit dada kiri (angina) dan nyeri terasa berasal dari dalam
e. Jantung berdebar (denyut nadi cepat).
f. Keringat dingin
g. Tekanan darah rendah atau stroke.
h. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38°C 3. Mual-mual dan muntah,
perut bagian atas kembung dan sakit
i. Muka pucat pasi
j. Sesak nafas
B. Gejala Umum
Secara umum penyakit jantung ditandai oleh beberapa gejala sepertia di bawah
ini :
a. Mudah Lelah
Gejala ini bukan hanya muncul di saat kita beraktifitas atau bekerja
berat,bahkan pada aktifitas-aktifita ringanpun penderita jantung gampang
merasa lelah.Namun demikian Anda harus membedakan dengan gejala
pada penyakit diabetes melitus. Kalau pada penyakit diabetes melitus, rasa
lelah disebabkan oleh sel-sel tubuh yang tidak punya energi lantaran sel
tidak bisa memanfaatkan gula sebagai pemasok bahan baku energi.
Namun pada penderita penyakit jantung,rasa gampang lelah lebih
disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen ke sel-sel tubuh karena
jantung tidak bisa bekerja normal. Atau jantung itu sendiri yang
kekurangan oksigen lantaran ada ketidak beresan pada arteri koroner
sebagai pembuluh yang bertanggung jawab untuk mensuplai oksigen ke
otot jantung Akibatnya jantung menjadi lemah dalam bekerja.
b. Nyeri Ringan Di Beberapa Bagian dada.
Rasa nyeri di dada sebelah kiri bisa sebagai pertanda awal penyakit
jantung. Anda harus waspadai ini. Namun demikian tidak semua rasa nyeri
di dada sebelah kiri sebagai tanda atau gejala jantung atau gejala penyakit
jantung.
Selain rasa nyeri di dada sebelah kiri, rasa nyeri sebagai gejala awal
penyakit jantung bisa juga terjadi di bagian tubuh yang lainnya. Bagian
tubuh yang harus menjadi perhatian Anda adalah punggung bagian atas,
bahu, leher, dan kadang-kadang rahang.
c. Mudah Berkeringat Tanpa Aktifitas
Tangan Anda mudah berkeringat tanpa aktifitas ? Waspadai diri Anda !.
Bisa jadi ini sebagai tanda awal dari penyakit jantung. Lebih-lebih di saat
bersamaan wajah Anda memucat. Kalau kejadian ini sering terjadi dalam
waktu yang agak lama pada diri Anda, segeralah periksakan diri Anda ke
dokter ahli jantung jangan ditunda-tunda lagi.
d. Sesak Nafas
Gejala ini masih terkait dengan gejala jantung atau gejala penyakit jantung
yang pertama. Di saat tubuh beraktifitas agak tinggi, tubuh tidak bisa
medapatkan suplai oksigen yang memadai. Akhirnya jantung diforsir lagi
untuk bekerja sehingga terjadilah rasa sesak di dada.
e. Susah Tidur Atau Insomnia
Ini bisa jadi sebagai gejala awal dari gejala penyakit jantung koroner.
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa susah tiduk mempunyai
korelasi kuat dengan gejala penyakit jantung, stroke, dan penyakit diabetes
melitus. Segera tangani keadaan ini apabila Anda mengalaminya.
f. Denyut Jantung Tidak Normal ( Aritmia )
Hal ini di sebabkan oleh kerja jantung yang tidak normal sehingga
irama denyut jantung menjadi tidak teratur. Gejala penyakit jantung ini
juga harus mendapatkan perhatian yang serius. Sering-seringlah Anda
memeriksakan ke dokter yang ahli untuk bisa memastikan apakah ketidak
teraturan denyut ini sebagai gejala jantung terutama gejala jantung
koroner.
g. Pusing Dan Mual
Disaat Anda merasa lelah tanpa aktifitas berat karena pasokan oksigen
yang tidak seimbang akibat dari kerja jantung yang tidak normal, sering
kali penderita penyakit jantung disertai rasa pusing yang berat dan mual.
5. Pemriksaan Diagnostik
a. Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan aktifitas listrik jantung atau gambaran elektrokardiogram
(EKG) adalah pemeriksaan penunjang untuk memberi petunjuk adanya
PJK. Dengan pemeriksaan ini kita dapat mengetahui apakah sudah ada
tanda-tandanya. Dapat berupa serangan jantung terdahulu, penyempitan
atau serangan jantung yang baru terjadi, yang masing-masing memberikan
gambaran yang berbeda.
b. Foto Rontgen Dada
Dari foto rontgen, dokter dapat menilai ukuran jantung, ada-tidaknya
pembesaran. Di samping itu dapat juga dilihat gambaran paru. Kelainan
pada koroner tidak dapat dilihat dalam foto rontgen ini. Dari ukuran
jantung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah berada pada PJK
lanjut. Mungkin saja PJK lama yang sudah berlanjut pada payah jantung.
Gambarannya biasanya jantung terlihat membesar.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebagai faktor resiko.
Dari pemeriksaan darah juga diketahui ada-tidaknya serangan jantung akut
dengan melihat kenaikan enzim jantung.
d. Treadmill
Bila dari semua pemeriksaan diatas diagnosa PJK belum berhasil
ditegakkan, biasanya dokter jantung/ kardiologis akan merekomendasikan
untuk dilakukan treadmill.
e. Kateterisasi Jantung
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kateter semacam
selang seukuran ujung lidi. Selang ini dimasukkan langsung ke pembuluh
nadi (arteri). Bisa melalui pangkal paha, lipatan lengan atau melalui
pembuluh darah di lengan bawah. Kateter didorong dengan tuntunan alat
rontgen langsung ke muara pembuluh koroner. Setelah tepat di lubangnya,
kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pembuluh koroner
yang dimaksud. Setelah itu dapat dilihat adanya penyempitan atau malahan
mungkin tidak ada penyumbatan. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat
saja mengenai beberapa tempat pada satu pembuluh koroner. Bisa juga
sekaligus mengenai beberapa pembuluh koroner. Atas dasar hasil
kateterisasi jantung ini akan dapat ditentukan penanganan lebih lanjut.
Apakah apsien cukup hanya dengan obat saja, disamping mencegah atau
mengendalikan bourgeois resiko. Atau mungkin memerlukan intervensi
yang dikenal dengan balon,semacam penyangga seperti cincin atau gorng-
gorong yang berguna untuk mencegah kembalinya penyempitan. Bila tidak
mungkin dengan obat-obatan, dibalon dengan atau tanpa stent, upaya lain
adalah dengan melakukan bedah pintas koroner.
6. Penatalaksanaan
a. Farmokologi
a) Analgetik yang diberikan biasanya golongan narkotik (morfin) diberikan
secara intravena dengan pengenceran dan diberikan secara pelan-pelan.
Dosisnya awal 2,0 – 2,5 mg dapat diulangi jika perlu
b) Nitrat dengan efek vasodilatasi terutama venodilatasi
akan menurunkan venous return akan menurunkan preload yang berarti
menurunkan oksigen demam. Di samping itu nitrat juga mempunyai efek
dilatasi pada arteri koroner sehingga akan meningkatakan suplai oksigen.
Nitrat dapat diberikan dengan sediaan spray atau sublingual, kemudian
dilanjutkan dengan peroral atau intravena.
c) Aspirin sebagai antitrombotik sangat penting diberikan. Dianjurkan
diberikan sesegera mungkin (di ruang gawat darurat) karena terbukti
menurunkan angka kematian.
d) Trombolitik terapi, prinsip pengelolaan penderita infark miokard akut
adalah melakukan perbaikan aliran darah koroner secepat mungkin
(Revaskularisasi / Reperfusi).Hal ini didasari oleh proses patogenesanya,
dimana terjadi penyumbatan / trombosis dari arteri koroner.
Revaskularisasi dapat dilakukan (pada umumnya) dengan obat-obat
trombolitik seperti streptokinase, r-TPA (recombinant tissue plasminogen
ativactor complex), Urokinase, ASPAC ( anisolated plasminogen
streptokinase activator), atau Scu-PA (single-chain urokinase-type
plasminogen activator).Pemberian trombolitik terapi sangat bermanfaat
jika diberikan pada jam pertama dari serangan infark. Dan terapi ini masih
masih bermanfaat jika diberikan 12 jam dari onset serangan infark.
e) Betablocker diberikan untuk mengurangi kontraktilitas jantung sehingga
akan menurunkan kebutuhan oksigen miokard. Di samping itu betaclocker
juga mempunyai efek anti aritmia.
b. Non-farmakologi
a) Merubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok
b) Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki
kolateral koroner sehingga PJK dapat dikurangi, olahraga bermanfaat
karena:
Memperbaiki fungsi paru dan pemberian O2 ke miokard
Menurunkan berat badan sehingga lemak lemak tubuh yang berlebih
berkurang bersama-sama dengan menurunnya LDL kolesterol
 Menurunkan tekanan darah
Meningkatkan kesegaran jasmani
c) Diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan
hiperkolesterolemi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Arteri Koroner (Coronary Artery Disease) adalah penyakit yang
ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi
dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.
Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di
percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan
menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut
aterosklerosis.
B. Saran
Di harapkan setelah membaca makalah ini. Para pembaca dapat memahami apa itu
PJK.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/WarnetRaha/makalah-penyakit-jantung-koroner
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4384
https://rumahsejutaide.wordpress.com/2013/05/30/pengobatan-penyakit-jantung
koronerpart-2/#more-1828

More Related Content

What's hot

Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiDokter Tekno
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Patofisiologi pjk fiddien
Patofisiologi pjk fiddienPatofisiologi pjk fiddien
Patofisiologi pjk fiddienFiddien
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESI Putu Cahya Legawa
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikKhairulAnwar237
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Woc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragikWoc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragikSihite Hasnul
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2ramlinurhali
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selJumatil Fajar
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 

What's hot (20)

Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi Fisiologi
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Patofisiologi pjk fiddien
Patofisiologi pjk fiddienPatofisiologi pjk fiddien
Patofisiologi pjk fiddien
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Iv. askep angina
Iv. askep anginaIv. askep angina
Iv. askep angina
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Woc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragikWoc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragik
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Hipoksia
HipoksiaHipoksia
Hipoksia
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 

Viewers also liked

FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Sulistia Rini
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmYabniel Lit Jingga
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerOperator Warnet Vast Raha
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 

Viewers also liked (8)

Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
 
CABG
CABGCABG
CABG
 
Cabg Teaching
Cabg TeachingCabg Teaching
Cabg Teaching
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 

Similar to PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptxApotekMRIJagakarsa
 
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptxsriMulyani961517
 
Makalah penyakit jantung.doc2
Makalah penyakit jantung.doc2Makalah penyakit jantung.doc2
Makalah penyakit jantung.doc2anuan anuan
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Sulistia Rini
 
scribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptx
scribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptxscribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptx
scribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptxandisetyapermana1
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerWarnet Raha
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantungWarnet Raha
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantungWarnet Raha
 
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) (20)

Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
 
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
 
Makalah penyakit jantung.doc2
Makalah penyakit jantung.doc2Makalah penyakit jantung.doc2
Makalah penyakit jantung.doc2
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
scribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptx
scribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptxscribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptx
scribd.vdownloaders.com_penyakit-jantung-koroner.pptx
 
Penyakit pd jantung bbl
Penyakit pd jantung bblPenyakit pd jantung bbl
Penyakit pd jantung bbl
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptxPPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptx
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

  • 1. PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Disusun Oleh : 1. Apri Lianto 2. Aisah Fitriani 3. Widian Listanti 4. Esti Apriyani 5. Ade Panji Nugroho 6. Aryanti S1 KEPRAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. PJK merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah baik di negara maju maupun negara berkembang. Di USA setiap tahunnya 550.000 orang meninggal karena penyakit ini. Di Eropa diperhitungkan 20-40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. Hasil survei yang dilakukan Departemen Kesehatan RI menyatakan prevalensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an) dapat dipastikan, kecenderungan penyebab kematian di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK) dan degeneratif. Disadari bahwa perkembangan mutakhir dalam bidang penyakit jantung menemukan berbagai fakta-fakta baru tentang PJK. Namun, pengendalian faktor- faktor risiko tradisional, terutama dislipidemia, obesitas, merokok, dan hipertensi masih cukup relevan dalam upaya menurunkan morbiditas dan mortalias PJK dan bencana kardiovaskular lain. Berbagai studi epidemiologik menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar lipid dalam darah maka semakin besar risiko terjadinya PJK. Oleh karena itu kontrol lipid darah, dan pengendalian kadar lipid darah hingga batas normal akan menekan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan PJK ? 2. Apa saja penyebab Penyakit Jantung Koroner ? 3. Bagaimana patofisiologi PJK ? 4. Apa saja gejala-gejala Penyakit Jantung Koroner ? 5. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada penyakit jantung koroner? 6. Bagaimana Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner ?
  • 3. C. Tujuan 1. Untung mengetahui penegertian dari PJK 2. Untuk mengetahui penyebab Penyakit Jantung Koroner 3. Untuk mengetahui patofisiologi PJK 4. Untuk menegetahui gejala Penyakit Jantung Koroner 5. Untuk mengerahui pemeriksaan diagnostik pada penyakit jantung koroner 6. Untuk Mengetahui panatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. Penyakit Jantung Koroner Penyakit Arteri Koroner (Coronary Artery Disease) adalah penyakit yang ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis. Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. ( DepKes : 2001) Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit dimana tersumbatnya aliran pembuluh darah koroner jantung akibat penimbunan zat lemak (arteriosclerosis) karena tidak cukupnya suplai darah yang mengandung oksigen untuk menghidupkan jantung, maka terjadi ancaman otot jantung yang bisa menimbulkan kematian mendadak (Ronald H. Sitorus : 2006) 2. Etiologi Penyebab Penyakit Jantung Koroner : a. Proses atherosclerosis Terbentuknya plak di dalam arteri pembuluh darah jantung. Plak terdiri atas kolesterol yang berlebihan, kalsium dan bahan lain di dalam pembuluh darah yang lama kelamaan menumpuk di dalam dinding pembuluh darah jantung (arteri koronaria). b. Proses trombosis Timbunan lemak dalam pembuluh darah bukan hanya berisi lemak, namun juga jaringan bekas luka akibat adanya kolesterol. Ini akan membentuk fibrous cap (tutup fibrosa) diatas timbunan yang lebih keras daripada dinding pembuluh darah itu sendiri. Bila ada tekanan dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, timbul bekuan
  • 5. darah yang lebih besar yang bisa menyumbat pembuluh darah sehingga darah tidak bisa mencapai otot jantung dan mengakibatkan kematian pada sebagian otot jantung (Maulana,2008). 3. Patofisiologis Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut. Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-zat penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke otot jantung (istilah medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard). Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK).
  • 6. 4. Manifestasi Klinis A. Tanda dan Gejala a. Beberapa hari atau minggu sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga, b. Waktu olahraga atau bergerak jantung berdenyut keras c. Napas tersengal-sengal, kadang-kadang disertai mual, muntah dan tubuh mengeluarkan banyak keringat. d. Nyeri sakit dada kiri (angina) dan nyeri terasa berasal dari dalam e. Jantung berdebar (denyut nadi cepat). f. Keringat dingin g. Tekanan darah rendah atau stroke. h. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38°C 3. Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit i. Muka pucat pasi j. Sesak nafas B. Gejala Umum Secara umum penyakit jantung ditandai oleh beberapa gejala sepertia di bawah ini : a. Mudah Lelah Gejala ini bukan hanya muncul di saat kita beraktifitas atau bekerja berat,bahkan pada aktifitas-aktifita ringanpun penderita jantung gampang merasa lelah.Namun demikian Anda harus membedakan dengan gejala pada penyakit diabetes melitus. Kalau pada penyakit diabetes melitus, rasa lelah disebabkan oleh sel-sel tubuh yang tidak punya energi lantaran sel tidak bisa memanfaatkan gula sebagai pemasok bahan baku energi. Namun pada penderita penyakit jantung,rasa gampang lelah lebih disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen ke sel-sel tubuh karena jantung tidak bisa bekerja normal. Atau jantung itu sendiri yang kekurangan oksigen lantaran ada ketidak beresan pada arteri koroner sebagai pembuluh yang bertanggung jawab untuk mensuplai oksigen ke otot jantung Akibatnya jantung menjadi lemah dalam bekerja.
  • 7. b. Nyeri Ringan Di Beberapa Bagian dada. Rasa nyeri di dada sebelah kiri bisa sebagai pertanda awal penyakit jantung. Anda harus waspadai ini. Namun demikian tidak semua rasa nyeri di dada sebelah kiri sebagai tanda atau gejala jantung atau gejala penyakit jantung. Selain rasa nyeri di dada sebelah kiri, rasa nyeri sebagai gejala awal penyakit jantung bisa juga terjadi di bagian tubuh yang lainnya. Bagian tubuh yang harus menjadi perhatian Anda adalah punggung bagian atas, bahu, leher, dan kadang-kadang rahang. c. Mudah Berkeringat Tanpa Aktifitas Tangan Anda mudah berkeringat tanpa aktifitas ? Waspadai diri Anda !. Bisa jadi ini sebagai tanda awal dari penyakit jantung. Lebih-lebih di saat bersamaan wajah Anda memucat. Kalau kejadian ini sering terjadi dalam waktu yang agak lama pada diri Anda, segeralah periksakan diri Anda ke dokter ahli jantung jangan ditunda-tunda lagi. d. Sesak Nafas Gejala ini masih terkait dengan gejala jantung atau gejala penyakit jantung yang pertama. Di saat tubuh beraktifitas agak tinggi, tubuh tidak bisa medapatkan suplai oksigen yang memadai. Akhirnya jantung diforsir lagi untuk bekerja sehingga terjadilah rasa sesak di dada. e. Susah Tidur Atau Insomnia Ini bisa jadi sebagai gejala awal dari gejala penyakit jantung koroner. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa susah tiduk mempunyai korelasi kuat dengan gejala penyakit jantung, stroke, dan penyakit diabetes melitus. Segera tangani keadaan ini apabila Anda mengalaminya.
  • 8. f. Denyut Jantung Tidak Normal ( Aritmia ) Hal ini di sebabkan oleh kerja jantung yang tidak normal sehingga irama denyut jantung menjadi tidak teratur. Gejala penyakit jantung ini juga harus mendapatkan perhatian yang serius. Sering-seringlah Anda memeriksakan ke dokter yang ahli untuk bisa memastikan apakah ketidak teraturan denyut ini sebagai gejala jantung terutama gejala jantung koroner. g. Pusing Dan Mual Disaat Anda merasa lelah tanpa aktifitas berat karena pasokan oksigen yang tidak seimbang akibat dari kerja jantung yang tidak normal, sering kali penderita penyakit jantung disertai rasa pusing yang berat dan mual. 5. Pemriksaan Diagnostik a. Elektrokardiogram (EKG) Pemeriksaan aktifitas listrik jantung atau gambaran elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan penunjang untuk memberi petunjuk adanya PJK. Dengan pemeriksaan ini kita dapat mengetahui apakah sudah ada tanda-tandanya. Dapat berupa serangan jantung terdahulu, penyempitan atau serangan jantung yang baru terjadi, yang masing-masing memberikan gambaran yang berbeda. b. Foto Rontgen Dada Dari foto rontgen, dokter dapat menilai ukuran jantung, ada-tidaknya pembesaran. Di samping itu dapat juga dilihat gambaran paru. Kelainan pada koroner tidak dapat dilihat dalam foto rontgen ini. Dari ukuran jantung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah berada pada PJK lanjut. Mungkin saja PJK lama yang sudah berlanjut pada payah jantung. Gambarannya biasanya jantung terlihat membesar. c. Pemeriksaan Laboratorium Dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebagai faktor resiko. Dari pemeriksaan darah juga diketahui ada-tidaknya serangan jantung akut dengan melihat kenaikan enzim jantung. d. Treadmill Bila dari semua pemeriksaan diatas diagnosa PJK belum berhasil ditegakkan, biasanya dokter jantung/ kardiologis akan merekomendasikan untuk dilakukan treadmill.
  • 9. e. Kateterisasi Jantung Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kateter semacam selang seukuran ujung lidi. Selang ini dimasukkan langsung ke pembuluh nadi (arteri). Bisa melalui pangkal paha, lipatan lengan atau melalui pembuluh darah di lengan bawah. Kateter didorong dengan tuntunan alat rontgen langsung ke muara pembuluh koroner. Setelah tepat di lubangnya, kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pembuluh koroner yang dimaksud. Setelah itu dapat dilihat adanya penyempitan atau malahan mungkin tidak ada penyumbatan. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat saja mengenai beberapa tempat pada satu pembuluh koroner. Bisa juga sekaligus mengenai beberapa pembuluh koroner. Atas dasar hasil kateterisasi jantung ini akan dapat ditentukan penanganan lebih lanjut. Apakah apsien cukup hanya dengan obat saja, disamping mencegah atau mengendalikan bourgeois resiko. Atau mungkin memerlukan intervensi yang dikenal dengan balon,semacam penyangga seperti cincin atau gorng- gorong yang berguna untuk mencegah kembalinya penyempitan. Bila tidak mungkin dengan obat-obatan, dibalon dengan atau tanpa stent, upaya lain adalah dengan melakukan bedah pintas koroner. 6. Penatalaksanaan a. Farmokologi a) Analgetik yang diberikan biasanya golongan narkotik (morfin) diberikan secara intravena dengan pengenceran dan diberikan secara pelan-pelan. Dosisnya awal 2,0 – 2,5 mg dapat diulangi jika perlu b) Nitrat dengan efek vasodilatasi terutama venodilatasi akan menurunkan venous return akan menurunkan preload yang berarti menurunkan oksigen demam. Di samping itu nitrat juga mempunyai efek dilatasi pada arteri koroner sehingga akan meningkatakan suplai oksigen. Nitrat dapat diberikan dengan sediaan spray atau sublingual, kemudian dilanjutkan dengan peroral atau intravena. c) Aspirin sebagai antitrombotik sangat penting diberikan. Dianjurkan diberikan sesegera mungkin (di ruang gawat darurat) karena terbukti menurunkan angka kematian. d) Trombolitik terapi, prinsip pengelolaan penderita infark miokard akut adalah melakukan perbaikan aliran darah koroner secepat mungkin
  • 10. (Revaskularisasi / Reperfusi).Hal ini didasari oleh proses patogenesanya, dimana terjadi penyumbatan / trombosis dari arteri koroner. Revaskularisasi dapat dilakukan (pada umumnya) dengan obat-obat trombolitik seperti streptokinase, r-TPA (recombinant tissue plasminogen ativactor complex), Urokinase, ASPAC ( anisolated plasminogen streptokinase activator), atau Scu-PA (single-chain urokinase-type plasminogen activator).Pemberian trombolitik terapi sangat bermanfaat jika diberikan pada jam pertama dari serangan infark. Dan terapi ini masih masih bermanfaat jika diberikan 12 jam dari onset serangan infark. e) Betablocker diberikan untuk mengurangi kontraktilitas jantung sehingga akan menurunkan kebutuhan oksigen miokard. Di samping itu betaclocker juga mempunyai efek anti aritmia. b. Non-farmakologi a) Merubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok b) Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki kolateral koroner sehingga PJK dapat dikurangi, olahraga bermanfaat karena: Memperbaiki fungsi paru dan pemberian O2 ke miokard Menurunkan berat badan sehingga lemak lemak tubuh yang berlebih berkurang bersama-sama dengan menurunnya LDL kolesterol  Menurunkan tekanan darah Meningkatkan kesegaran jasmani c) Diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan hiperkolesterolemi.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penyakit Arteri Koroner (Coronary Artery Disease) adalah penyakit yang ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis. B. Saran Di harapkan setelah membaca makalah ini. Para pembaca dapat memahami apa itu PJK.