SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
ASUHAN KEPERAWATAN ASMA
Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Apri Lianto
2. Aryanti
3. Khasbulloh
4. Rachmawati Nur K
5. Irma Susrini
6. Luciana R
7. Safitri Dewi
8. Eka Mailina I
9. Ahmad Faqih F
10. Sellvy Kurniasih
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Fungsi utama pernapasan adalah pertukaran gas, dalam proses pertukaran gas, udara
memasuki tubuh pada saat inhalasi (inspirasi), kemudian pada pernapasan tersebut berjalan
sepanjang traktus respiratorius melalui pertukaran antara oksigen dan karbondioksida
ditingkat jaringan dan akhirnya karbondioksida dikeluarkan
Kelainan respirasi dapat bersifat akut atau kronik. Gangguan yang akan diuraikan disini
meliputi contoh masing masing tipe tersebut, salah satunya adalah asma.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit asma?
2. Apa saja tanda gejala pada penyakit asma?
3. Apakah factor resiko pada penyakit asma?
4. Apa saja yang di kaji pada penderita asma?
5. Apa saja Pemeriksaan penunjang pada penyakit asma?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui penyakit paru-paru terutama penyakit asma dan pengkajiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Asma adalah penyakit implamasi kronik saluran nafas dimana banyak sel berperan
terutama sel mast, esonofil, limposit T magropag, neuropil dan sel epitel. (Slamet Hariadi,
dkk 2010). Asma merupakan sebuah penyakit kronik saluran napas dengan kekerapan
bervariasi yang berhubungan dengan peningkatan kepekaan saluran napas sehingga
memicu episode mengi berulang (wheezing), sesak napas (breathlessness), dada rasa
tertekan (chest tightness), dispnea, dan batuk (cough). Asma merupakan penyakit yang
disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan bronkus terhadap bermacam –macam
stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang
berlebih –lebihan dari kelenjar –kelenjar di mukosa bronchus.
B. TANDA GEJALA ASMA
Tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
1. Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas. Tidak
semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang
nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma.
2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran pernafasan (bronchiale).
3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin dan dahak sulit keluar
4. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit atau rasa berat di dada
5. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
C. FAKTOR RESIKO ASMA
1. Asap rokok
Seseorang penderita asma yang terkena asap rokok selama satu jam, maka akan
mengalami sekitar 20% kerusakan fungsi paru. Pada anak-anak, asap rokok akan
memberikan efek lebih parah dibandingkan orang dewasa, ini disebabkan lebar saluran
pernafasan anak lebih sempit, sehingga jumlah nafas anak akan lebih cepat dari orang
dewasa. Selain itu, karena sistem pertahanan tubuh yang belum berkembang, munculnya
gejala asma pada anak-anak jauh lebih cepat dibanding orang dewasa (Ramaiah, 2006).
2. Tungau Debu
Tungau debu adalah penyebab paling umum diseluruh dunia. Tungau debu akan
mengeluarkan feses yang dilapisi protein pada setiap butir partikelnya. yang
menyebabkan reaksi alergi bagi penderita asma apabila masuk ke dalam saluran nafas.
Ketika tungau ini mati, tubuhnya yang membusuk bercampur dengan debu rumah tangga
(Elek Media, 2007).
3. Jenis Kelamin dan Usia
Jumlah kejadian asma pada anak laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan anak
perempuan (Sundaru, 2006). Insidensi penyakit asma pada anak laki-laki usia 2-5 tahun
ternyata 2 kali lebih sering dibandingkan anak perempuan sedangkan pada usia 14 tahun
risiko asma anak laki- laki 4 kali lebih sering. Tetapi pada usia 20 tahun kekerapan asma
pada laki-laki merupakan kebalikan dari insiden ini (Yunus, 2006).
Peningkatan resiko pada anak laki-laki disebabkan semakin sempitnya saluran
pernapasan. Predisposisi perempuan yang mengalami asma lebih tinggi pada laki-laki
mulai ketika masa puber, sehingga prevalensi asma pada anak yang semula laki-laki
lebih tinggi dari pada perempuan mengalami perubahan dimana nilai prevalensi pada
perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki (GINA, 2006).
4. Makanan
Alergi makanan seringkali tidak terdiagnosis sebagai salah satu pencetus asma
meskipun penelitian membuktikan alergi makanan sebagai pencetus bronkokontriksi
pada 2% - 5% anak dengan asma (Ramaiah, 2006).
Beberapa makanan penyebab alergi makanan seperti susu sapi, ikan laut, kacang,
berbagai buah-buahan seperti tomat, strawberry, mangga, durian berperan menjadi
pencetus seranga asma (Gershwin Eric dkk,2006).
5. Perubahan Cuaca
Kondisi cuaca seperti temperatur dingin, tingginya kelembaban dapat menyebabkan
asma lebih parah, epidemik yang dapat membuat asma menjadi lebih parah berhubungan
dengan badai dan meningkatnya konsentrasi partikel alergenik (Ramaiah, 2006) . Udara
yang kering dan dingin menyebabkan sesak di saluran pernafasan (Ramaiah, 2006).
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Genetik merupakan faktor pendukung timbulnya asma. Bakat alergi merupakan hal
yang diturunkan, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas.
Apabila kedua orang tua memiliki riwayat penyakit asma maka hampir 50% dari anak-
anaknya memiliki kecenderungan asma, sedangkan jika hanya salah satu orang tuanya
yang menderita asma maka kecenderungannya hanya 35%. Lebih kurang 25% penderita
penyakit asma, keluarga dekatnya juga menderita asma, meskipun asmanya tidak aktif
lagi, diantara keluarga penderita asma 2/3 memperlihatkan test alergi positif ( Sundaru,
2006).
D. ASUHAN KEPERAWATAN ASMA
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Status Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang :
a) Keluhan utama : sesak napas, keringat dingin, batuk, nyeri dada
b) Keluhan tambahan : pusing, demam
2. Riwayat kesehatan masa lalu : Penyakit yang pernah diderita pada masa-masa
dahulu seperti adanya infeksi saluran pernapasan atas, sakit tenggorokan,
amandel, sinusitis, dan polip hidung.
Riwayat serangan asma, frekuensi, waktu, dan allergen-alergen yang dicurigai
sebagai pencetus seranagn, serta riwayat serangan pengobatan yang dilakukan
utnuk meringankan gejala.
3. Riwayat kesehatan keluarga : keturunan
4. Kaji Status mental : lemas, takut, gelisah
5. Faktor pencetus : stress, latihan, kebiasaan dan rutinitas, perawatan
sebelumnya.
6. Kaji pengetahua anak dan orang tua tentang penyakit dan pengobatan
7. Pernapasan : perubahan frekuensi, kedalaman
pernafasan.penggunaan otot asesori pernafasan, cuping hidung,
8. Gastro intestinal : adanya mual, muntah.
9. Pola aktivitas : kelemahan tubuh, cepat lelah
c. Pengkajian pola fungsional
1. Pola pemenuhan nutrisi:
a. Mengkaji tinggi badan dan berat badan setelah terdiagnosa asma
b. Apakah ideal antara berat badan dan tinggi badannya
c. Adakah perubahan pola makan, baik jumlah maupun jenisnya ketika asma
d. Adakah perubahan nafsu makan ketika asma
e. Keadaan warna kulit, khususnya pada wajah
2. Pola eliminasi:
a. Frekuensi BAK, BAB saat asma
b. Adakah kesulitan dalam BAB dan BAK saat asma menyerang
3. Pola aktivitas dan latihan:
a. Aktivitas yang bisa dilakukan sehari-hari saat asma
b. Adakah program khusus latihan untuk mengatasi asma
c. Adakah kesulitan atau gangguan aktivitas saat asma
d. Apakah mudah lelah dan letih saat beraktivitas
4. Pola istirahat dan tidur:
a. Adakah gangguan tidur saat asma menyerang?
b. Adakah tanda-tanda kurang tidur?
c. Bagaimana pola tidurnya?
d. Adakah pemberian obat-obatan untuk mengatasi gangguan tidur?
5. Pola kognitif persepsi sensori:
a. Adakah gangguan memori saat asma
b. Adakah gangguan pada penciuman saat asma
c. Apakah yang di ketahui tentang penyakit asna
d. Adakah gangguan pada indera pengecap saat asma
6. Pola konsep diri:
a. Gambaran diri: sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak
sadar.
b. Identitas diri: ciri-ciri atau keadaan seseorang yang berbeda dengan orang
lain.
c. Peran diri: sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.
d. Ideal diri: persepsi individu tentang bagaimana dirinya harus berperilaku
dan bertindak berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian
personal tertentu.
e. Harga diri: pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya.
7. Pola peran hubungan:
a. Mengkaji bagaimana hubungan sosial klien dengan keluarga ataupun ling
kungan sekitarnya.
8. Pola seksualitas:
a. Adakah perubahan hasrat seksual saat terkena asma
b. Adakah perubahan menstruasi saat asma
c. Bagaimana kemampuan ereksi asma
9. Pola mekanisme koping:
a. Apa yang di lakukan saat asma menyerang
b. Adakah aktivitas yang dilakukan untuk mengurangi stressor
10. Pola nilai dan kepercayaan
a. Apakah rasa tidak percaya diri saat terserang asma
b. Bagaimana proses sosial yang dilakukan saat asma, terhambat atau tidak
c. Bagaimana aktivitas ibadah yang diakukan saat asma
11. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Menanyakan kepada keluarga, apa yang dilakukan apabila ada salah satu
anggota kelurga yang terkena asma
d. Pemeriksaan fisik
Dada
1) Inspeksi:
a) Contour, Confek, tidak ada defresi sternum,
b) Diameter antero posterior lebih besar dari diameter transversal,
c) Keabnormalan struktur Thorax,
d) Contour dada simetris,
e) Kulit Thorax : Hangat, kering, pucat atau tidak, distribusi warna
merata,
f) RR dan ritme selama satu menit.
2) Palpasi :
a) Temperatur kulit,
b) Premitus : fibrasi dada,
c) Pengembangan dada,
d) Krepitasi,
e) Massa,
f) Edema
3) Auskultasi :
a) Vesikuler,
b) Broncho vesikuler,
c) Hyper ventilasi,
d) Rochi,
e) Wheezing,
f) Lokasi dan perubahan suara napas serta kapan saat terjadinya.
4) Perkusi :
Bunyi pekak yang menunjukkan banyak terdapat sekret.
e. Pemeriksaan penunjang
1) Spirometri : Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.
2) Tes kulit : Untuk menunjukkan adanya anti bodi Ig E yang spesifik dalam
tubuh. Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E spesifik dalam serum..
3) Pemeriksaan radiologi umumnya rontgen foto dada normal.
4) Analisa gas darah dilakukan pada asma berat.
5) Pemeriksaan eosinofil total dalam darah.
6) Pemeriksaan sputum.
7) Tes provokasi :
a. Untuk menunjang adanya hiperaktifitas bronkus
b. Tes provokasi dilakukan bila tidak dilakukan lewat tes spirometri.
c. Tes provokasi bronkial seperti :Tes provokasi histamin, metakolin, alergen,
kegiatan jasmani, hiperventilasi dengan udara dingin dan inhalasi dengan
aqua destilata.
DAFTAR PUSTAKA
http://penyakitasma.com/
kowalak.welsh.dkk.2011.”buku ajar patofisiologi”.Jakarta:EGC
Muttaqin, Arif .2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Salemba
Medika:Jakarta

More Related Content

What's hot (20)

preskripsi ispa
preskripsi ispapreskripsi ispa
preskripsi ispa
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Ispa
IspaIspa
Ispa
 
1. ispa
1. ispa1. ispa
1. ispa
 
D
DD
D
 
Leaflet broncho pneumonia2
Leaflet broncho pneumonia2Leaflet broncho pneumonia2
Leaflet broncho pneumonia2
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispa
 
Penyuluhan ispa
Penyuluhan ispaPenyuluhan ispa
Penyuluhan ispa
 
Askep Anak dengan ISPA
Askep Anak dengan ISPAAskep Anak dengan ISPA
Askep Anak dengan ISPA
 
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga EpidemiologiHubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
 
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYARIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
 
Leafleat ispa
Leafleat ispaLeafleat ispa
Leafleat ispa
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
 
Epidemiologi ispa
Epidemiologi ispaEpidemiologi ispa
Epidemiologi ispa
 
Leaflet ispa akper pemkab muna
Leaflet  ispa akper pemkab munaLeaflet  ispa akper pemkab muna
Leaflet ispa akper pemkab muna
 
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
 
Leaflet ispa akper muna
Leaflet ispa akper munaLeaflet ispa akper muna
Leaflet ispa akper muna
 
SAP Asma Anak
SAP Asma AnakSAP Asma Anak
SAP Asma Anak
 
Leaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putihLeaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putih
 

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

Autonomic nervous system health
Autonomic nervous system healthAutonomic nervous system health
Autonomic nervous system health
 
Cara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varashCara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varash
 
Asma b2
Asma b2Asma b2
Asma b2
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak Asma
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
SAP ASMA
SAP ASMA SAP ASMA
SAP ASMA
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Gina y Practall
Gina y PractallGina y Practall
Gina y Practall
 
Lembar Balik Asma
Lembar Balik AsmaLembar Balik Asma
Lembar Balik Asma
 
BRONKODILATOR
BRONKODILATORBRONKODILATOR
BRONKODILATOR
 

Similar to ASUHAN ASMA

Similar to ASUHAN ASMA (20)

Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
askep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptxaskep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptx
 
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga EpidemiologiKaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Kaitan Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
 
Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2
 
Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docx
 
PW ASMA.pptx
PW ASMA.pptxPW ASMA.pptx
PW ASMA.pptx
 
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptxPPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
 
Abses paru AKPER PEMDA MUNA
Abses paru AKPER PEMDA MUNA Abses paru AKPER PEMDA MUNA
Abses paru AKPER PEMDA MUNA
 
Asma 01
Asma 01Asma 01
Asma 01
 
Abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Abses paru AKPER PEMKAB MUNAAbses paru AKPER PEMKAB MUNA
Abses paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Askep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paruAskep tumor dan TB paru
Askep tumor dan TB paru
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 
Terapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anakTerapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anakSulistia Rini
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airwaySulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Terapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anakTerapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anak
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

ASUHAN ASMA

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN ASMA Disusun oleh : Kelompok 4 1. Apri Lianto 2. Aryanti 3. Khasbulloh 4. Rachmawati Nur K 5. Irma Susrini 6. Luciana R 7. Safitri Dewi 8. Eka Mailina I 9. Ahmad Faqih F 10. Sellvy Kurniasih SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Fungsi utama pernapasan adalah pertukaran gas, dalam proses pertukaran gas, udara memasuki tubuh pada saat inhalasi (inspirasi), kemudian pada pernapasan tersebut berjalan sepanjang traktus respiratorius melalui pertukaran antara oksigen dan karbondioksida ditingkat jaringan dan akhirnya karbondioksida dikeluarkan Kelainan respirasi dapat bersifat akut atau kronik. Gangguan yang akan diuraikan disini meliputi contoh masing masing tipe tersebut, salah satunya adalah asma. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit asma? 2. Apa saja tanda gejala pada penyakit asma? 3. Apakah factor resiko pada penyakit asma? 4. Apa saja yang di kaji pada penderita asma? 5. Apa saja Pemeriksaan penunjang pada penyakit asma? C. TUJUAN Untuk mengetahui penyakit paru-paru terutama penyakit asma dan pengkajiannya.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Asma adalah penyakit implamasi kronik saluran nafas dimana banyak sel berperan terutama sel mast, esonofil, limposit T magropag, neuropil dan sel epitel. (Slamet Hariadi, dkk 2010). Asma merupakan sebuah penyakit kronik saluran napas dengan kekerapan bervariasi yang berhubungan dengan peningkatan kepekaan saluran napas sehingga memicu episode mengi berulang (wheezing), sesak napas (breathlessness), dada rasa tertekan (chest tightness), dispnea, dan batuk (cough). Asma merupakan penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan bronkus terhadap bermacam –macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih –lebihan dari kelenjar –kelenjar di mukosa bronchus. B. TANDA GEJALA ASMA Tanda dan gejala penyakit asma diantaranya : 1. Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas. Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma. 2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran pernafasan (bronchiale). 3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin dan dahak sulit keluar 4. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit atau rasa berat di dada 5. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
  • 4. C. FAKTOR RESIKO ASMA 1. Asap rokok Seseorang penderita asma yang terkena asap rokok selama satu jam, maka akan mengalami sekitar 20% kerusakan fungsi paru. Pada anak-anak, asap rokok akan memberikan efek lebih parah dibandingkan orang dewasa, ini disebabkan lebar saluran pernafasan anak lebih sempit, sehingga jumlah nafas anak akan lebih cepat dari orang dewasa. Selain itu, karena sistem pertahanan tubuh yang belum berkembang, munculnya gejala asma pada anak-anak jauh lebih cepat dibanding orang dewasa (Ramaiah, 2006). 2. Tungau Debu Tungau debu adalah penyebab paling umum diseluruh dunia. Tungau debu akan mengeluarkan feses yang dilapisi protein pada setiap butir partikelnya. yang menyebabkan reaksi alergi bagi penderita asma apabila masuk ke dalam saluran nafas. Ketika tungau ini mati, tubuhnya yang membusuk bercampur dengan debu rumah tangga (Elek Media, 2007). 3. Jenis Kelamin dan Usia Jumlah kejadian asma pada anak laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan (Sundaru, 2006). Insidensi penyakit asma pada anak laki-laki usia 2-5 tahun ternyata 2 kali lebih sering dibandingkan anak perempuan sedangkan pada usia 14 tahun risiko asma anak laki- laki 4 kali lebih sering. Tetapi pada usia 20 tahun kekerapan asma pada laki-laki merupakan kebalikan dari insiden ini (Yunus, 2006). Peningkatan resiko pada anak laki-laki disebabkan semakin sempitnya saluran pernapasan. Predisposisi perempuan yang mengalami asma lebih tinggi pada laki-laki mulai ketika masa puber, sehingga prevalensi asma pada anak yang semula laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan mengalami perubahan dimana nilai prevalensi pada perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki (GINA, 2006). 4. Makanan Alergi makanan seringkali tidak terdiagnosis sebagai salah satu pencetus asma meskipun penelitian membuktikan alergi makanan sebagai pencetus bronkokontriksi pada 2% - 5% anak dengan asma (Ramaiah, 2006).
  • 5. Beberapa makanan penyebab alergi makanan seperti susu sapi, ikan laut, kacang, berbagai buah-buahan seperti tomat, strawberry, mangga, durian berperan menjadi pencetus seranga asma (Gershwin Eric dkk,2006). 5. Perubahan Cuaca Kondisi cuaca seperti temperatur dingin, tingginya kelembaban dapat menyebabkan asma lebih parah, epidemik yang dapat membuat asma menjadi lebih parah berhubungan dengan badai dan meningkatnya konsentrasi partikel alergenik (Ramaiah, 2006) . Udara yang kering dan dingin menyebabkan sesak di saluran pernafasan (Ramaiah, 2006). 6. Riwayat Penyakit Keluarga Genetik merupakan faktor pendukung timbulnya asma. Bakat alergi merupakan hal yang diturunkan, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Apabila kedua orang tua memiliki riwayat penyakit asma maka hampir 50% dari anak- anaknya memiliki kecenderungan asma, sedangkan jika hanya salah satu orang tuanya yang menderita asma maka kecenderungannya hanya 35%. Lebih kurang 25% penderita penyakit asma, keluarga dekatnya juga menderita asma, meskipun asmanya tidak aktif lagi, diantara keluarga penderita asma 2/3 memperlihatkan test alergi positif ( Sundaru, 2006). D. ASUHAN KEPERAWATAN ASMA 1. Pengkajian a. Identitas klien b. Status Kesehatan 1. Riwayat kesehatan sekarang : a) Keluhan utama : sesak napas, keringat dingin, batuk, nyeri dada b) Keluhan tambahan : pusing, demam 2. Riwayat kesehatan masa lalu : Penyakit yang pernah diderita pada masa-masa dahulu seperti adanya infeksi saluran pernapasan atas, sakit tenggorokan, amandel, sinusitis, dan polip hidung. Riwayat serangan asma, frekuensi, waktu, dan allergen-alergen yang dicurigai sebagai pencetus seranagn, serta riwayat serangan pengobatan yang dilakukan utnuk meringankan gejala.
  • 6. 3. Riwayat kesehatan keluarga : keturunan 4. Kaji Status mental : lemas, takut, gelisah 5. Faktor pencetus : stress, latihan, kebiasaan dan rutinitas, perawatan sebelumnya. 6. Kaji pengetahua anak dan orang tua tentang penyakit dan pengobatan 7. Pernapasan : perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan.penggunaan otot asesori pernafasan, cuping hidung, 8. Gastro intestinal : adanya mual, muntah. 9. Pola aktivitas : kelemahan tubuh, cepat lelah c. Pengkajian pola fungsional 1. Pola pemenuhan nutrisi: a. Mengkaji tinggi badan dan berat badan setelah terdiagnosa asma b. Apakah ideal antara berat badan dan tinggi badannya c. Adakah perubahan pola makan, baik jumlah maupun jenisnya ketika asma d. Adakah perubahan nafsu makan ketika asma e. Keadaan warna kulit, khususnya pada wajah 2. Pola eliminasi: a. Frekuensi BAK, BAB saat asma b. Adakah kesulitan dalam BAB dan BAK saat asma menyerang 3. Pola aktivitas dan latihan: a. Aktivitas yang bisa dilakukan sehari-hari saat asma b. Adakah program khusus latihan untuk mengatasi asma c. Adakah kesulitan atau gangguan aktivitas saat asma d. Apakah mudah lelah dan letih saat beraktivitas 4. Pola istirahat dan tidur: a. Adakah gangguan tidur saat asma menyerang? b. Adakah tanda-tanda kurang tidur? c. Bagaimana pola tidurnya? d. Adakah pemberian obat-obatan untuk mengatasi gangguan tidur? 5. Pola kognitif persepsi sensori: a. Adakah gangguan memori saat asma
  • 7. b. Adakah gangguan pada penciuman saat asma c. Apakah yang di ketahui tentang penyakit asna d. Adakah gangguan pada indera pengecap saat asma 6. Pola konsep diri: a. Gambaran diri: sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. b. Identitas diri: ciri-ciri atau keadaan seseorang yang berbeda dengan orang lain. c. Peran diri: sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. d. Ideal diri: persepsi individu tentang bagaimana dirinya harus berperilaku dan bertindak berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu. e. Harga diri: pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya. 7. Pola peran hubungan: a. Mengkaji bagaimana hubungan sosial klien dengan keluarga ataupun ling kungan sekitarnya. 8. Pola seksualitas: a. Adakah perubahan hasrat seksual saat terkena asma b. Adakah perubahan menstruasi saat asma c. Bagaimana kemampuan ereksi asma 9. Pola mekanisme koping: a. Apa yang di lakukan saat asma menyerang b. Adakah aktivitas yang dilakukan untuk mengurangi stressor 10. Pola nilai dan kepercayaan a. Apakah rasa tidak percaya diri saat terserang asma b. Bagaimana proses sosial yang dilakukan saat asma, terhambat atau tidak c. Bagaimana aktivitas ibadah yang diakukan saat asma 11. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan a. Menanyakan kepada keluarga, apa yang dilakukan apabila ada salah satu anggota kelurga yang terkena asma
  • 8. d. Pemeriksaan fisik Dada 1) Inspeksi: a) Contour, Confek, tidak ada defresi sternum, b) Diameter antero posterior lebih besar dari diameter transversal, c) Keabnormalan struktur Thorax, d) Contour dada simetris, e) Kulit Thorax : Hangat, kering, pucat atau tidak, distribusi warna merata, f) RR dan ritme selama satu menit. 2) Palpasi : a) Temperatur kulit, b) Premitus : fibrasi dada, c) Pengembangan dada, d) Krepitasi, e) Massa, f) Edema 3) Auskultasi : a) Vesikuler, b) Broncho vesikuler, c) Hyper ventilasi, d) Rochi, e) Wheezing, f) Lokasi dan perubahan suara napas serta kapan saat terjadinya. 4) Perkusi : Bunyi pekak yang menunjukkan banyak terdapat sekret. e. Pemeriksaan penunjang
  • 9. 1) Spirometri : Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas. 2) Tes kulit : Untuk menunjukkan adanya anti bodi Ig E yang spesifik dalam tubuh. Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E spesifik dalam serum.. 3) Pemeriksaan radiologi umumnya rontgen foto dada normal. 4) Analisa gas darah dilakukan pada asma berat. 5) Pemeriksaan eosinofil total dalam darah. 6) Pemeriksaan sputum. 7) Tes provokasi : a. Untuk menunjang adanya hiperaktifitas bronkus b. Tes provokasi dilakukan bila tidak dilakukan lewat tes spirometri. c. Tes provokasi bronkial seperti :Tes provokasi histamin, metakolin, alergen, kegiatan jasmani, hiperventilasi dengan udara dingin dan inhalasi dengan aqua destilata.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA http://penyakitasma.com/ kowalak.welsh.dkk.2011.”buku ajar patofisiologi”.Jakarta:EGC Muttaqin, Arif .2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Salemba Medika:Jakarta