SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL
Dosen Pengampu :
Dr. M. Zaeni Aboe Amin, MM
Disusun oleh :
Mita Wahyuningsih 12010117410002
Moch Anas Ariskoni 12010117410024
Rosyada 12010117410070
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Menyusun Rencana Bayaran Strategis” ini dengan baik. Kami haturkan terima
kasih kepada, Bapak Dr. M. Zaeni Aboe Amin, MM selaku Dosen mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Global yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai penyusunan bayaran strategis. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya.
Semarang, Oktober 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Global .............................................. 3
2.2. Pengertian Staf Organisasi Global ......................................................... 5
2.3. Nilai Nilai Kebijakan Staf Internasional ................................................ 7
2.4. Menyeleksi Manajer Internasional ......................................................... 8
2.5. Mengelola SDM secara Lokal ............................................................... 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin banyak manajer di zaman sekarang menyadari bahwa diri mereka
mengelola orang secara internasional. Hal yang menantang dari mengelola secara
global adalah bahwa apa yang dapat dijalankan disebuah negara mungkin tidak
dapat dijalankan di negara lain. Pemberi kerja menghadapi banyak perbedaan
politik, sosial, hukum, dan kultural antar-negara dan orang diluar negeri. Oleh
karena itu, misalnya sebuah rencana intensif mungkin dapat dijalankan di Amerika
Serikat, tetapi menjadi bumerang di beberapa negara Eropa Timur yang pekerjanya
membutuhkan upah mingguan yang dapat dipredeksi untuk memberli kebutuhan
mereka. Tetapi, meskipun dengan adanya perbedaan antar-negara tersebut, pemberi
kerja harus menciptakan satu set kebijakan dari praktik sumberdaya manusia yang
dapat dijalankan di fasilitas lokal di setiap negara dan untuk perusahaan tersebut
secara keseluruhan. Jarak dapat menambah besar tantangan yang ada.
Pemberi kerja mengandalkan manajemen sumberdaya manusia
internasional untuk menangani tantangan manajemen sumber daya manusia global
seperti ini. Kita dapat mendefinisikan MSDMI sebagai konsep dan teknik
manajemen sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola
tantangan sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola
tantangan sumber daya manusia dari operasi internasional mereka.
Perusahaan berbasis AS makin melakukan bisnis ke luar negeri. Perusahaan
besar seperti Procter & Gamble, IBM dan Citicorp telah lama memiliki operasi
pasar di luar negeri yang luar tentu saja. Namun dengan penyatuan pasar Eropa,
penggunaan mata uang euro, pembukaan Eropa Timur dan pekembangan tuntutan
yang di Asia dan dibagian dunia lainnya, bahkan perusahaan kecil telah
menemukan bahwa keberhasilan bergantung pada kemampuan mereka untuk
memasarkan dan mengelola di luar negeri.
Perbedaan antar negara mempengaruhi proses manajemen sumber daya
manusia dalam perusahaan. Faktor budaya seperti individualisme versus
kolektivisme menyatakan perbedaan dalam nilai dan sikap, karenanya sikap juga
perilaku dan reaksi orang dari satu negara ke negara lainnya. Faktor ekonomi dan
biaya pekerja membantu menentukan apakah penekanan sumber daya manusia
harus pada efisien, pembangunan komitmen atau suatu pendekatan lainnya.
Hubungan industrial dan khususnya hubungan antar pekerja, serikat pekerja dan
pengusaha mempengaruhi sifat dari kebijakan sumber daya manusia khusus sebuah
perusahaan satu ke perusahaan lainnya.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian dari sumber daya manusia global?
2) Bagaimana penyusunan staf organisasi global?
3) Apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan penugasan internasional?
1.3. Tujuan
1) Mengetahui pengertian dari sumber daya manusia global
2) Mengetahui bagaimana penyusunan staf organisasi global
3) Mengatahui tahap-tahap dalam meningkatkan penugasan internasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Global
Pemberi kerja mengandalkan manajemen sumberdaya manusia
internasional untuk menangani tantangan manajemen sumber daya manusia global
seperti ini. Kita dapat mendefinisikan MSDMI sebagai konsep dan teknik
manajemen sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola
tantangan sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola
tantangan sumber daya manusia dari operasi internasional mereka. MSDMI
umumnya berfokus pada tiga topik utama yaitu :
1) Mengelola sumber daya manusia di perusahaan global (sebagai contoh,
menyeleksi, melatih, dan memberikan kompensasi kepada karyawan yang
bekerja di luar negeri).
2) Mengelola karyawan ekspatriat (mereka yang dikirim oleh pemberi kerja di
luar negeri).
3) Membandingkan praktik manajemen sumber daya manusia di negara-
negara berbeda.
Sebuah perusahaan yang mengoperasikan lebih dari 1 unit di luar negeri
tidak menghadapi homogenitas serupa. Sebagai contoh hari libur hari raya
minimum yang diwajibkan secara hukum berkisar dari tidak ada di Inggris hingga
5 minggu di Luksemburg. Italia tidak mempunyai persyaratan formal untuk
persyaratan formal untuk perwakilan karyawan di dewan direksi tetapi diharuskan
di Denmark. Intinya adalah bahwa manajer harus mengadaptasikan kebijakan dan
praktik sumber daya manusia mereka dengan negara tempat mereka beroperasi.
Perbedaan antar negara yang mempengaruhi praktik SDM internasional antara
lain adalah fakor kultural, relasi tenaga kerja, ekonomi, hukum dan politik.
1. Faktor Kultural
Perusahaan-perusahaan sangat berbeda dengan kultur mereka, dengan kata
lain dalam nilai-nilai dasar yang dianut oleh warga negara mereka dan bagaimana
nilai-nilai ini mewujud dalam seni, program sosial, dan cara-cara untuk melakukan
berbagai hal dari bangsa tersebut. Perbedaan kultural ini terwujud dalam perbedaan
bagaimana orang-orang dari negara berbeda berfikir, bertindak, dan mengharapkan
orang lain untuk bertindak. Perbedaan kultural/budaya dari setiap negara
mengharuskan penyesuaian dan perbedaan dalam praktek manajemen antar cabang-
cabang sebuah perusahaan.
Sebagai contoh dalam sebuah studi dari sekitar 330 manajer dari Hongkong,
Republik Rakyat Cina, dan Amerika Serikat, para manajer AS cenderung untuk
menjadi orang yang paling merasa khawatir terhadap menyelesaikan pekerjaan.
Para manajer Cina paling merasa khawatir dalam mempertahankan keharmonisan
lingkungan dan para manajer Hongkong berada diantara kedua ekstrim ini.
Perbedaan kultural demikian merupakan jalan dua arah, dan karyawan dari luar
negeri membutuhkan orientasi untuk menghindari perbedaan budaya saat datang
dan bekerja di AS.
2. Faktor Hukum
Pemberi kerja yang mengembangkan diri ke luar negeri juga harus
mengenal hukum tenaga kerja yang ada di negara yang mereka datangi. Sebagai
contoh di India, perusahaan dengan lebih dari 100 pekerja membutuhkan izin
pemerintah untuk memecat siapapun. Di Brasil, memecat seseorang tanpa alasan
yang adil dapat diberlakuka sebagai denda sebesar 4% dari jumlah total yang pernah
dihasilkan oleh pekerja tersebut.
Dengan cara serupa praktik pekerjaan di AS yang sesuka hati tidak terdapat
di Eropa, tempat pemecatan atau pemberhentian pekerja biasanya mahal. Dan
banyak di negara Eropa, dewan kerja (work councils) kelompok perwakilan pekerja
formal yang dipilih oleh karyawan, bertemu secara bulanan dengan manajer untuk
membicarakan topik yang berkisar kebijakan pelarangan merokok hingga
pemberhentian.
3. Faktor Ekonomi
Secara serupa perbedaan dalam sistem ekonomi diterjemahkan menjadi
perbedaan dalam praktik SDM antar negara. Dalam ekonomi pasar (seperti
Amerika Serikat), pemerintah memainkan peran yang relatif tertahan dalam
memutuskan apa yang akan diproduksi dan dijual dengan harga berapa. Dalam
ekonomi campuran seperti Tiongkok banyak industri yang masih dimiliki negara,
sementara negara-negara lain mengambil keputusan berdasarkan permintaan pasar.
Perbedaan dalam sistem ekonomi cenderung menuntut perbedaan dalam
kebijakan manajemen sumber daya manusia. Misalnya memecat karyawan di
Tiongkok atau Eropa lebih sulit dibandingkan di Amerika Serikat. Biaya tenaga
kerjanya juga sangat bervariasi. Sebagai contoh, biaya kompensasi perjam dalam
dolar A untuk pekerja produksi berkisar dari $2,01 di Filipina hingga $35,53 di
Amerika Serikat, $47,38 di Jerman hingga $64,15 di Norwegia.
4. Perekrutan
Dibandingkan dengan negara Barat, kita relatif lebih sulit untuk merekrut,
memperkerjakan, dan mempertahankan karyawan yang baik. Hukum Kontrak
Pekerjaan Tiongkok mengharuskan diantaranya bahwa pemberi kerja melaporkan
nama, jenis kelamin, nomor identitas dan persyaratakan kontrak untuk semua
karyawan yang perusahaan pekerjakan dalam 30 hari dari karyawan tersebut mulai
dipekerjakan kepada biro tenaga kerja lokal.
Perusahaan seperti Siemen China, dengan program pelatihan dan
pengembangan yang impresif, mempunyai kesulitan paling kecil dalam menarik
kandidat yang baik. Pembajakan karyawan merupakan perkara serius di Tiongkok.
Pemberi kerja harus memvirifikasi bahwa pelamar terserbut bebas untuk
menandatangani kontrak perjanjian pekerjaan baru.
Seleksi karyawan melibatkan analisis resume pelajar dan kemudian
mewawancarainya. Cara ideal untuk melakukannya adalah dengan menerapkan
proses wawancara terstuktur, seperti yang telah dilakukan oleh banyak perusahaan
asing di Tiongkok
Meskipun banyak manajer mendukung bayaran berbasis kinerja di Tiongkok,
pemberi kerja lainnya, dengan alasan untuk menjaga keselarasan kelompok,
membuat bayaran insetif sebagai bagian kecil dari paket bayaran. Dan seperti
halnya dibagian lain di Asia, insetif lebih disarankan.
2.2. Penyusunan Staf Organisasi Global
Fokus pemberi kerja sekarang ini semakin berada pada pengelolaan aktifitas
sumber daya manusia secara lokal. Dengan kata lain, perhatian utama mereka
adalah pada seleksi, pelatihan, penilaian dan mengelola karyawan yang berasal dari
negara tempat mereka melakukan bisnis. Akan tetapi memutuskan apakah akan
mengisi posisi lokal dengan karyawan lokal atau ekspatriat (impor) telah dan terus
menjadi perhatian utama.
a. Orang Lokal (Warga dari tuan rumah)
Seorang warga negara tuan rumah adalah karyawan yang bekerja untuk
sebuah organisasi perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari
negara dimana operasi perusahaan itu ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan
tersebut berada di negara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin
memperlihatkan dengan bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan negara
tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi luar negeri.
Sebagian besar karyawan adalah orang lokal, untuk alasan yang bagus.
Pertama biaya menggunakan ekspatriat biasanya jauh lebih besar dibandingkan
menggunakan pekerja lokal. Beberapa perusahaan terkejut dengan biaya untuk
menempatkan seorang ke luar negeri. Agilent Technologies memperkirakan
dibutuhkan sekitar tiga kali lipat gaji tahunan ekspatriat tersebut untuk
mempertahankan orang tersebut diluar negeri selama 1 tahun. Ketika mereka
menggunakan outsourcing pada program ekspratriat mereka, mereka menemukan
bahwa biayanya jauh lebih tinggi. Perusahaan tersebut kemudian secara drastis
mengurangi jumlah orang yang mereka kirimkan ke luar negeri, dari sekitar 3000
manjadi 300 per tahun.
b. Ekspatriat
adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi perusahaan
yang bukan merupakan warga yang berasal dari negara dimana operasi perusahaan
itu ditempatkan, akan tetapi karyawan tersebut merupakan seorang warga negara
yang berasal dari negara dimana kantor pusat organisasi perusahaan tersebut.
Meskipun demikian, ada juga alasan untuk menggunakan ekspatriat, baik
bangsa negara asal maupun negara ketiga. Pemberi kerja acap kali tidak dapat
menemukan kandidat lokal dengan kualifikasi yang diperlukan. Perusahaan
multinasional juga mamandang masa kerja di luar negeri yang berhasil sebagai
langkah yang diperlukan untuk mengembangkan manajer puncak. Lebih jauh,
terdapat asumsi bahwa manajer negara asal telah mengenal kebijakan dan kultur
perusahaan, sehingga lebih berkemungkinan untuk menerapkan cara kerja di kantor
pusat.
Tetapi trennya telah mengarah pada penggunaan orang lokal atau solusi
yang lain (non eskpariat). Penempatan ekspariat di luar negeri berbiaya mahal,
permasalahan keamanan membuat ekspariat potensi berfikir dua kali, ekspariat
yang kembali acap kali pergi ke pamberi kerja lain dalam satu atau dua tahun, dan
fasilitas kependidikan mengirimkan kandidat bermutu terbaik ke luar negeri.
Sebagai akibatnya penempatan ekspariat baru cenderung menurun dan banyak
pemberi kerja membawa mereka pulang lebih awal.
c. Warga dari negara ketiga
Karyawan ini adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja di negara
kedua, dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat di negara
ketiga.
2.3. Nilai Nilai Kebijakan Penyusunan Staf Internasional
Para pakar terkadang menggolongkan nilai-nilai eksekutif puncak sebagai
etnosentris, polisentris, atau geosentris dan nilai-nilai ini diterjemahkan ke dalam
perilaku dan kebijakan perusahaan yang sesuai.
a. Etnosentris
Sikap yang berlaku adalah sikap negara asal, gaya manajemen, oengetahuan,
kriteria evaluasi, dan para manajer adalah superior terhadap apapun yang mungkin
ditawarkan oleh negara setempat. Perusahaan mengisis pekerjaan manajemen
kunci dengan orang yang memiliki kewarganegaraan negara asal.
b. Polisentris
Terdapat keyakinan bahwa hanya para manajer negara setempat yang benar-
benar dapat memahami budaya dan perilaku pasar negara setempat, karenanya
cabang luar negeri harus dikelola oleh orang-orang lokal. Perusahaan yang
berorientasi polisentris akan menyusun staf cabang luar negerinya dengan orang
yang memliki kewarganegaraan negara setempat, dan staf kantor pusatnya dengan
orang yang memiliki kewarganegaraan negara asal
c. Geosentris
Kebijakan penyusunan staf geosentris yaitu mencari orang terbaik untuk
pekerjaan kunci di seluruh organisasi, dengan mengabaikan kewarganegaraannya.
Hal ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh Ford Motor Company, perusahaan
bisa mengijinkan perusahaan global menggunakan sumber daya manusianya secara
efisien dengan memindahkan orang terbaik ke pekerjaan yang terbuka, dimanapun
orang itu berada. Hal ini juga dapat membantu membangun budaya lebih kuat dan
lebih konsisten dan menetapkan nilai-nilai di antara seluruh tim manajemen global.
Atau dalam kesimpulan adalah mencari orang terbaik untuk pekerjaan kunci
diseluruh organisasi, dengan mengabaikan kewarganegaraannya.
2.4. Menyeleksi Manajer Internasional
Proses yang digunakan perusahaan untuk menyeleksi para manajer bagi
operasi mereka baik domestik atau luar negeri jelas memiliki banyak kesamaan.
Bagi penugasan manapun, kandidatnya harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan dan kecerdasan dan keterampilan
orang untuk menjadi seorang manajer yang berhasil. Menyeleksi manajer bagi
penugasan ini karenanya terkadang berarti menguji mereka terhadap sifat yang
memprediksikan keberhasilan dalam beradaptasi di lingkungan baru.
Sebuah studi telah meminta 38 orang yang ditugaskan secara internasional
dari berbagai negara dan organisasi untuk menyebutkan secara internasional dari
berbagai negara dan organisasi untuk menyebutkan sifat mana yang penting
keberhasilan para manajer pada penugasan luar negeri. Para periset telah
mengidentifikasi lima faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan dalam
penugasan, yaitu pengetahuan, motivasi pekerjaan, hubungan keterampilan,
kemampuan beradaptasi/fleksibilatas, keterbukaan budaya luar, dan situasi
keluarga (pendapat positif, kesediaan pasangan untuk tinggal diluar negeri, dan
sebagainya.
Proses yang digunakan perusahaan untuk menyeleksi para manajer bagi
operasi perusahaan mereka baik yang beroperasi pada tingkat domestic maupun
luar negeri, jelas memiliki banyak kesamaan. Bagi penugasan manapun,
kandidatnya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis untuk melakukan
pekerjaan dan kecerdasan serta keterampilan orang untuk menjadi seorang manajer
yang berhasil. Menyeleksi manajer bagi penugasan ini berarti menguji mereka
terhadap sifat yang memprediksikan keberhasilan dalam beradaptasi terhadap
lingkungan baru. Penyaringan kemampuan adaptasi untuk penyaringan ekspatriat
sering dilakukan oleh psikolog atau psikiater untuk menilai kemungkinan
keberhasilan orang yang ditugaskan. Bagaimana melatih dan mempertahankan
karyawan-karyawan yang sudah disaring akan membutuhkan pelatihan dari
perusahaan cara melatih dan mempertahankan karyawan internasional adalah
sebagai berikut:
a. Mengorientasikan dan melatih karyawan terhadap penugasan internasional
Sebagai tambahan untuk mengembangkan keterampilan para manajer ini,
aktifitas pengembangan manajemen internasional juga dapat memiliki dampak
yang lebih terlihay para manajer dan perusahaan mereka. Contohnya, penugasan
rotasi dapat membantu para manajer membentuk ikatan dengan para kolega di
seluruh dunia, dan mereka dapat menggunakan kontrak tersebut untuk membuat
keputusan tepat guna. Aktifitas seperti seminar dapat menanamkan tentang nilai
strategi dan kebijakan perusahaan. Terdapat beberapa tren dalam pelatihan dan
pengembangan para ekspatriot. Pertama, tidak hanya memberikan pelatihan lintas
budaya, melaindakn pelatihan lintas budaya yang berkelanjutan di negeri tujuan
pada tahap awal. Kedua, pengusaha menggunakan manajer yang kembali sebagai
sumber untuk menuai penetapan pikiran global dari staf mereka di kantor pusat.
b. Kompensasi ekspatriat
1) Pendekatan neraca, pendekatan yang paling umum untuk membuat rumusan
pembayaran ekspatriat dengan menyamakan daya beli lintas negara
2) Insentif, berdasarkan kinerja tetap tidak terlalu banyak digunakan diluar
negeri. Premi pelayanan luar negeri, merupakan pembayaran keuangan bagi
dan diatas pembayaran pokok. Biaya kesukaran memberikan kompensasi
kepada ekspatriat dalam kondisi kehidupan dan pekerjaan yang sukar di
lokasi luar negeri tertentu. Premi mobilitas merupakan pembayaran satu
kalo dalam jumlah yang besar untuk memberikan penghargaan kepada
karyawan karena pindahan satu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya.
c. Penilaian kinerja para manajer internasional
Ada beberapa hal yang rumit dalam menilai seorang ekspatriat salah satunya
siapa yang menilai ekspatriat tersebut ? tentu saja manajemen lokal yang harus
mendapatkan iinput, tetapi perbedaan budaya disini dapat membuat penyimpangan
penilaian, maka para atasan di negara setempat mungkin mengevaluasi seorang
manajer ekspatriat dengan sedikit negatif, jika mereka merasa bahwa pembuatan
keputusan partisipatif yang dibuat manajer tersebut tidak pantas secara kultural. Di
satu sisi manajer di kantor pusat mungkin sangat merasa hal itu diluar jangkauan,
sehingga mereka tidak dapat memberikan penilaian yang sah, karena mereka tidak
sepenuhnya menyadari situasi yang dihadapi manajer secara lokal.
d. Hubungan pekerja internasional.
Perusahaan yang membuat cabang diluar negeri akan menemukan perbedaan
yang mencolok dalam praktek hubungan pekerja antar negara dan antar daerah
e. Terorisme keamanan dan SDM global.
Meningkatnya ancaman terorisme juga mempengaruhi kegiatan SDM
domestic dan luar negeri, secara domestic bukti anekdot menyarankan bahwa
hukum dan prosedur federal anti teroris yang baru mempengaruhi kemampuan
penguasaha mengimpor dan mengekspor tenaga kerja. Para pengusaha juga
menghadap resistensi yang lebih besar dari para ekspatriat prospektif, banyak
pengusaha memang membutuhkan pelayanan dari tim krisis lalu mereka menerima
pengingatan abhwa elemen criminal telah menculik atau telah menyandera salah
satu ekspatriat mereka, atau mengancam seseorang dengan sesuau yang
membahayakan. Mempekerjakan para tim kriris dan membayar uang tebusan bisa
sangat mahal bagi perusahaan kecuali perusahaan besar, maka sebagian besar
pengusaha dengan banyak karyawan di luar negeri membeli asuransi dan uang
tebusan.
2.5. Mengelola SDM secara Lokal
Dengan karyawan yang semakin mengandalkan karyawan lokal alih-alih
ekspatriat, pemindahan seleksi, pelatihan, penilaian, bayaran dan praktik sumber
daya manusia lainnya ke luar negeri manjadi prioritas puncak. Tetapi dengan
mempertimbangkan perbedaan lintas kultural data dan yang lainnya. Seorang layak
untuk bertanya ‘Apakah realistis bagi sebuah perusahaan untuk berusaha
menerapkan sistem manajemen sumber daya manusia terstandarisasi di fasilitas-
fasilitasnya di seluruh dunia?
Mengembankan Sistem SDM Global yang Lebih Efektif
Pertama, para pemberi kerja ini terlibat dalam dua praktik terbaik dalam
mengembangkan kebijakan dan praktik sumber daya manusia mereka di seluruh
dunia.
1) Membentuk jaringan SDM global
2) Ingat bahwa lebih penting untuk menstandarisasikan tujuan dan
kompetensi dari pada metode tertentu.
Membuat sistem SDM Global Lebih Dapat Diterima
Berikutnya, pemberi kerja terlibat dalam tiga praktik sehingga sistem
sumberdaya manusia global yang mereka kembangkan akan dapat diterima oleh
manajer lokal di seluruh dunia. Praktik-praktik ini adalah:
1) Ingat bahwa organisasi global sejati merasa lebih mudah untuk memasang
sistem
2) Menyelidiki tekanan untuk mendiferensiasi dan menentukan keabsahannya
3) Berusaha untuk bekerja dalam konteks kultur korporat yang kuat
Membuat Sistem SDM Global
Akhirnya dua praktik terbaik membantu memastikan keberhasilan dalam
penerapan kebijakan dan praktik sumber daya manusia secara aktual yang konsisten
secara global:
1) Anda tidak dapat cukup berkomunikasi. Terdapat kebutuhan akan kontak
yang konstan dengan pengambilan keputusan di setiap negara, serta orang
yang akan menerapkan dan menggunakan sistem tersebut.
2) Mendedikasikan sumber daya yang memadai. Sebagai contoh jangan
mengharuskan kantor manajemen sumber daya manusi lokal untuk
menerapkan prosedur analisis pekerjaan baru kecuali kantor pusatnya
memberikan sumber daya yang memadai untuk aktivitas tambahan ini.
BAB III
PENUTUP
Internasional bisnis adalah salah satu hal penting dalam sebuah globalisasi,
sehingga perusahaan harus dikelola secara global. Hal ini menghadapkan manajer
dengan banyak tantangan baru, termasuk mengkoordinasikan operasi produksi,
penjualan dan keuangan atas dasar seluruh dunia. Akibatnya perusahaan
menekankan kebutuhan SDM internasional dengan menyeleksi, melatih, membayar
dan melakukan repatriasi karyawan global.Perbedaan antara negara mempengaruhi
proses MSDM sebuah perusahaan.
MSDM internasional melibatkan aktivitas-aktivitas yang sama seperti
MSDM domestik, seperti pengadaan tenaga kerja merujuk pada perencanaan SDM
dan penyusunan staf. Dalam manajemen SDM global terdapat pengaruh penting
yang harus di perhatikan antara lain budaya, ekonomi, hukum dan hubungan
industrial dan serikat Uni Eropa. Berkaitan dengan MSDM internasional terdapat
beberapa jenis karyawan internasional antara lain.
1. Ekspatriat
2. Warga dari Tuan Rumah
3. Warga dari Negara Ketiga
Dalam meningkatkan penugasan internasional dapat melalui seksi antara
lain ada lima tahap yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
a. Penyusunan staf internasional : dari Negara asal atau lokal
b. Offshoring / sub kontrak
c. Nilai-nilai dan kebijakan penyusunan staf internasional
d. Mengapa penugasan internasional gagal
e. Melakukan seleksi manajer internasional

More Related Content

What's hot

Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikUlan SaProperti
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management Kacung Abdullah
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisPT Lion Air
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPadma Sarita
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalSigit Sanjaya
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessCyberSpace
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
 mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaanYesica Adicondro
 
Lingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & HukumLingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & Hukumszktypho
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)M Abdul Aziz
 

What's hot (20)

Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan Bisnis
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks global
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
 mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
 
Lingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & HukumLingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & Hukum
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
 

Viewers also liked

Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1vickry dwi
 
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri PariwisataBab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri PariwisataNoersal Samad
 
tunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusia
tunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusiatunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusia
tunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusiaYesica Adicondro
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaBangtri
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaRizki Ogawa
 

Viewers also liked (8)

Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1
 
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri PariwisataBab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
 
tunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusia
tunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusiatunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusia
tunjangan dan layanan dalam Manajemen Sumber daya manusia
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Ppt manajemen sumber daya manusia
Ppt manajemen sumber daya manusiaPpt manajemen sumber daya manusia
Ppt manajemen sumber daya manusia
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusia
 
Pdf buku mondy
Pdf buku mondyPdf buku mondy
Pdf buku mondy
 

Similar to SDG GLOBAL

Managing global human resource
Managing global human resourceManaging global human resource
Managing global human resourceliishaque
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaAgeng Asmara
 
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...Brawijaya university, Jakarta
 
5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...
5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...
5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...MaksiPrimaDewi
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...Charviano Hardika
 
Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...
Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...
Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...Sri yamandawati
 
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...Eko Agus Nurhadi
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen globalZikra Ilham
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viCharviano Hardika
 
Tantangan kompetitif msdm
Tantangan kompetitif msdmTantangan kompetitif msdm
Tantangan kompetitif msdmAyuAgustini
 
3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemenYosie Andre Victora
 
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen Fanny Narita
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Cut Amanda Pravitadewi
 
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKMANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKbahrudin511
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKilhamfendriana
 

Similar to SDG GLOBAL (20)

Managing global human resource
Managing global human resourceManaging global human resource
Managing global human resource
 
Msdm gobal
Msdm gobalMsdm gobal
Msdm gobal
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
 
5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...
5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...
5, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethical Issues ...
 
MSDML
MSDMLMSDML
MSDML
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
 
Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...
Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...
Bisnis internasional,4,sri yamandawati,hapzi ali,kekuatan sosiokultural,unive...
 
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
Be & GG, eko agus nurhadi, hapzi ali, corporate social responsibility (csr) u...
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen global
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke vi
 
Tantangan kompetitif msdm
Tantangan kompetitif msdmTantangan kompetitif msdm
Tantangan kompetitif msdm
 
Kelompok 8 msdm.pptx
Kelompok 8 msdm.pptxKelompok 8 msdm.pptx
Kelompok 8 msdm.pptx
 
3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen
 
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
 
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKMANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
 
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKMANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
 
Modul Ekonomi Bisnis_SMK
Modul Ekonomi Bisnis_SMKModul Ekonomi Bisnis_SMK
Modul Ekonomi Bisnis_SMK
 

More from Yesica Adicondro

Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamYesica Adicondro
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkYesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Yesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPTYesica Adicondro
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Yesica Adicondro
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Yesica Adicondro
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkYesica Adicondro
 

More from Yesica Adicondro (20)

Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilink
 
Dmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesianDmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesian
 
Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPT
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
 
analisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfaanalisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfa
 

Recently uploaded

FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 

Recently uploaded (6)

FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 

SDG GLOBAL

  • 1. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL Dosen Pengampu : Dr. M. Zaeni Aboe Amin, MM Disusun oleh : Mita Wahyuningsih 12010117410002 Moch Anas Ariskoni 12010117410024 Rosyada 12010117410070 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menyusun Rencana Bayaran Strategis” ini dengan baik. Kami haturkan terima kasih kepada, Bapak Dr. M. Zaeni Aboe Amin, MM selaku Dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Global yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penyusunan bayaran strategis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Semarang, Oktober 2017
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2 1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3 2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Global .............................................. 3 2.2. Pengertian Staf Organisasi Global ......................................................... 5 2.3. Nilai Nilai Kebijakan Staf Internasional ................................................ 7 2.4. Menyeleksi Manajer Internasional ......................................................... 8 2.5. Mengelola SDM secara Lokal ............................................................... 10 BAB III PENUTUP ....................................................................................... 12
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin banyak manajer di zaman sekarang menyadari bahwa diri mereka mengelola orang secara internasional. Hal yang menantang dari mengelola secara global adalah bahwa apa yang dapat dijalankan disebuah negara mungkin tidak dapat dijalankan di negara lain. Pemberi kerja menghadapi banyak perbedaan politik, sosial, hukum, dan kultural antar-negara dan orang diluar negeri. Oleh karena itu, misalnya sebuah rencana intensif mungkin dapat dijalankan di Amerika Serikat, tetapi menjadi bumerang di beberapa negara Eropa Timur yang pekerjanya membutuhkan upah mingguan yang dapat dipredeksi untuk memberli kebutuhan mereka. Tetapi, meskipun dengan adanya perbedaan antar-negara tersebut, pemberi kerja harus menciptakan satu set kebijakan dari praktik sumberdaya manusia yang dapat dijalankan di fasilitas lokal di setiap negara dan untuk perusahaan tersebut secara keseluruhan. Jarak dapat menambah besar tantangan yang ada. Pemberi kerja mengandalkan manajemen sumberdaya manusia internasional untuk menangani tantangan manajemen sumber daya manusia global seperti ini. Kita dapat mendefinisikan MSDMI sebagai konsep dan teknik manajemen sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola tantangan sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola tantangan sumber daya manusia dari operasi internasional mereka. Perusahaan berbasis AS makin melakukan bisnis ke luar negeri. Perusahaan besar seperti Procter & Gamble, IBM dan Citicorp telah lama memiliki operasi pasar di luar negeri yang luar tentu saja. Namun dengan penyatuan pasar Eropa, penggunaan mata uang euro, pembukaan Eropa Timur dan pekembangan tuntutan yang di Asia dan dibagian dunia lainnya, bahkan perusahaan kecil telah menemukan bahwa keberhasilan bergantung pada kemampuan mereka untuk memasarkan dan mengelola di luar negeri. Perbedaan antar negara mempengaruhi proses manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Faktor budaya seperti individualisme versus kolektivisme menyatakan perbedaan dalam nilai dan sikap, karenanya sikap juga
  • 5. perilaku dan reaksi orang dari satu negara ke negara lainnya. Faktor ekonomi dan biaya pekerja membantu menentukan apakah penekanan sumber daya manusia harus pada efisien, pembangunan komitmen atau suatu pendekatan lainnya. Hubungan industrial dan khususnya hubungan antar pekerja, serikat pekerja dan pengusaha mempengaruhi sifat dari kebijakan sumber daya manusia khusus sebuah perusahaan satu ke perusahaan lainnya. 1.2. Rumusan Masalah 1) Apakah pengertian dari sumber daya manusia global? 2) Bagaimana penyusunan staf organisasi global? 3) Apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan penugasan internasional? 1.3. Tujuan 1) Mengetahui pengertian dari sumber daya manusia global 2) Mengetahui bagaimana penyusunan staf organisasi global 3) Mengatahui tahap-tahap dalam meningkatkan penugasan internasional
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Global Pemberi kerja mengandalkan manajemen sumberdaya manusia internasional untuk menangani tantangan manajemen sumber daya manusia global seperti ini. Kita dapat mendefinisikan MSDMI sebagai konsep dan teknik manajemen sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola tantangan sumberdaya manusia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola tantangan sumber daya manusia dari operasi internasional mereka. MSDMI umumnya berfokus pada tiga topik utama yaitu : 1) Mengelola sumber daya manusia di perusahaan global (sebagai contoh, menyeleksi, melatih, dan memberikan kompensasi kepada karyawan yang bekerja di luar negeri). 2) Mengelola karyawan ekspatriat (mereka yang dikirim oleh pemberi kerja di luar negeri). 3) Membandingkan praktik manajemen sumber daya manusia di negara- negara berbeda. Sebuah perusahaan yang mengoperasikan lebih dari 1 unit di luar negeri tidak menghadapi homogenitas serupa. Sebagai contoh hari libur hari raya minimum yang diwajibkan secara hukum berkisar dari tidak ada di Inggris hingga 5 minggu di Luksemburg. Italia tidak mempunyai persyaratan formal untuk persyaratan formal untuk perwakilan karyawan di dewan direksi tetapi diharuskan di Denmark. Intinya adalah bahwa manajer harus mengadaptasikan kebijakan dan praktik sumber daya manusia mereka dengan negara tempat mereka beroperasi. Perbedaan antar negara yang mempengaruhi praktik SDM internasional antara lain adalah fakor kultural, relasi tenaga kerja, ekonomi, hukum dan politik. 1. Faktor Kultural Perusahaan-perusahaan sangat berbeda dengan kultur mereka, dengan kata lain dalam nilai-nilai dasar yang dianut oleh warga negara mereka dan bagaimana nilai-nilai ini mewujud dalam seni, program sosial, dan cara-cara untuk melakukan berbagai hal dari bangsa tersebut. Perbedaan kultural ini terwujud dalam perbedaan
  • 7. bagaimana orang-orang dari negara berbeda berfikir, bertindak, dan mengharapkan orang lain untuk bertindak. Perbedaan kultural/budaya dari setiap negara mengharuskan penyesuaian dan perbedaan dalam praktek manajemen antar cabang- cabang sebuah perusahaan. Sebagai contoh dalam sebuah studi dari sekitar 330 manajer dari Hongkong, Republik Rakyat Cina, dan Amerika Serikat, para manajer AS cenderung untuk menjadi orang yang paling merasa khawatir terhadap menyelesaikan pekerjaan. Para manajer Cina paling merasa khawatir dalam mempertahankan keharmonisan lingkungan dan para manajer Hongkong berada diantara kedua ekstrim ini. Perbedaan kultural demikian merupakan jalan dua arah, dan karyawan dari luar negeri membutuhkan orientasi untuk menghindari perbedaan budaya saat datang dan bekerja di AS. 2. Faktor Hukum Pemberi kerja yang mengembangkan diri ke luar negeri juga harus mengenal hukum tenaga kerja yang ada di negara yang mereka datangi. Sebagai contoh di India, perusahaan dengan lebih dari 100 pekerja membutuhkan izin pemerintah untuk memecat siapapun. Di Brasil, memecat seseorang tanpa alasan yang adil dapat diberlakuka sebagai denda sebesar 4% dari jumlah total yang pernah dihasilkan oleh pekerja tersebut. Dengan cara serupa praktik pekerjaan di AS yang sesuka hati tidak terdapat di Eropa, tempat pemecatan atau pemberhentian pekerja biasanya mahal. Dan banyak di negara Eropa, dewan kerja (work councils) kelompok perwakilan pekerja formal yang dipilih oleh karyawan, bertemu secara bulanan dengan manajer untuk membicarakan topik yang berkisar kebijakan pelarangan merokok hingga pemberhentian. 3. Faktor Ekonomi Secara serupa perbedaan dalam sistem ekonomi diterjemahkan menjadi perbedaan dalam praktik SDM antar negara. Dalam ekonomi pasar (seperti Amerika Serikat), pemerintah memainkan peran yang relatif tertahan dalam memutuskan apa yang akan diproduksi dan dijual dengan harga berapa. Dalam ekonomi campuran seperti Tiongkok banyak industri yang masih dimiliki negara, sementara negara-negara lain mengambil keputusan berdasarkan permintaan pasar.
  • 8. Perbedaan dalam sistem ekonomi cenderung menuntut perbedaan dalam kebijakan manajemen sumber daya manusia. Misalnya memecat karyawan di Tiongkok atau Eropa lebih sulit dibandingkan di Amerika Serikat. Biaya tenaga kerjanya juga sangat bervariasi. Sebagai contoh, biaya kompensasi perjam dalam dolar A untuk pekerja produksi berkisar dari $2,01 di Filipina hingga $35,53 di Amerika Serikat, $47,38 di Jerman hingga $64,15 di Norwegia. 4. Perekrutan Dibandingkan dengan negara Barat, kita relatif lebih sulit untuk merekrut, memperkerjakan, dan mempertahankan karyawan yang baik. Hukum Kontrak Pekerjaan Tiongkok mengharuskan diantaranya bahwa pemberi kerja melaporkan nama, jenis kelamin, nomor identitas dan persyaratakan kontrak untuk semua karyawan yang perusahaan pekerjakan dalam 30 hari dari karyawan tersebut mulai dipekerjakan kepada biro tenaga kerja lokal. Perusahaan seperti Siemen China, dengan program pelatihan dan pengembangan yang impresif, mempunyai kesulitan paling kecil dalam menarik kandidat yang baik. Pembajakan karyawan merupakan perkara serius di Tiongkok. Pemberi kerja harus memvirifikasi bahwa pelamar terserbut bebas untuk menandatangani kontrak perjanjian pekerjaan baru. Seleksi karyawan melibatkan analisis resume pelajar dan kemudian mewawancarainya. Cara ideal untuk melakukannya adalah dengan menerapkan proses wawancara terstuktur, seperti yang telah dilakukan oleh banyak perusahaan asing di Tiongkok Meskipun banyak manajer mendukung bayaran berbasis kinerja di Tiongkok, pemberi kerja lainnya, dengan alasan untuk menjaga keselarasan kelompok, membuat bayaran insetif sebagai bagian kecil dari paket bayaran. Dan seperti halnya dibagian lain di Asia, insetif lebih disarankan. 2.2. Penyusunan Staf Organisasi Global Fokus pemberi kerja sekarang ini semakin berada pada pengelolaan aktifitas sumber daya manusia secara lokal. Dengan kata lain, perhatian utama mereka adalah pada seleksi, pelatihan, penilaian dan mengelola karyawan yang berasal dari negara tempat mereka melakukan bisnis. Akan tetapi memutuskan apakah akan
  • 9. mengisi posisi lokal dengan karyawan lokal atau ekspatriat (impor) telah dan terus menjadi perhatian utama. a. Orang Lokal (Warga dari tuan rumah) Seorang warga negara tuan rumah adalah karyawan yang bekerja untuk sebuah organisasi perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana operasi perusahaan itu ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di negara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi luar negeri. Sebagian besar karyawan adalah orang lokal, untuk alasan yang bagus. Pertama biaya menggunakan ekspatriat biasanya jauh lebih besar dibandingkan menggunakan pekerja lokal. Beberapa perusahaan terkejut dengan biaya untuk menempatkan seorang ke luar negeri. Agilent Technologies memperkirakan dibutuhkan sekitar tiga kali lipat gaji tahunan ekspatriat tersebut untuk mempertahankan orang tersebut diluar negeri selama 1 tahun. Ketika mereka menggunakan outsourcing pada program ekspratriat mereka, mereka menemukan bahwa biayanya jauh lebih tinggi. Perusahaan tersebut kemudian secara drastis mengurangi jumlah orang yang mereka kirimkan ke luar negeri, dari sekitar 3000 manjadi 300 per tahun. b. Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi perusahaan yang bukan merupakan warga yang berasal dari negara dimana operasi perusahaan itu ditempatkan, akan tetapi karyawan tersebut merupakan seorang warga negara yang berasal dari negara dimana kantor pusat organisasi perusahaan tersebut. Meskipun demikian, ada juga alasan untuk menggunakan ekspatriat, baik bangsa negara asal maupun negara ketiga. Pemberi kerja acap kali tidak dapat menemukan kandidat lokal dengan kualifikasi yang diperlukan. Perusahaan multinasional juga mamandang masa kerja di luar negeri yang berhasil sebagai langkah yang diperlukan untuk mengembangkan manajer puncak. Lebih jauh, terdapat asumsi bahwa manajer negara asal telah mengenal kebijakan dan kultur perusahaan, sehingga lebih berkemungkinan untuk menerapkan cara kerja di kantor pusat.
  • 10. Tetapi trennya telah mengarah pada penggunaan orang lokal atau solusi yang lain (non eskpariat). Penempatan ekspariat di luar negeri berbiaya mahal, permasalahan keamanan membuat ekspariat potensi berfikir dua kali, ekspariat yang kembali acap kali pergi ke pamberi kerja lain dalam satu atau dua tahun, dan fasilitas kependidikan mengirimkan kandidat bermutu terbaik ke luar negeri. Sebagai akibatnya penempatan ekspariat baru cenderung menurun dan banyak pemberi kerja membawa mereka pulang lebih awal. c. Warga dari negara ketiga Karyawan ini adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja di negara kedua, dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat di negara ketiga. 2.3. Nilai Nilai Kebijakan Penyusunan Staf Internasional Para pakar terkadang menggolongkan nilai-nilai eksekutif puncak sebagai etnosentris, polisentris, atau geosentris dan nilai-nilai ini diterjemahkan ke dalam perilaku dan kebijakan perusahaan yang sesuai. a. Etnosentris Sikap yang berlaku adalah sikap negara asal, gaya manajemen, oengetahuan, kriteria evaluasi, dan para manajer adalah superior terhadap apapun yang mungkin ditawarkan oleh negara setempat. Perusahaan mengisis pekerjaan manajemen kunci dengan orang yang memiliki kewarganegaraan negara asal. b. Polisentris Terdapat keyakinan bahwa hanya para manajer negara setempat yang benar- benar dapat memahami budaya dan perilaku pasar negara setempat, karenanya cabang luar negeri harus dikelola oleh orang-orang lokal. Perusahaan yang berorientasi polisentris akan menyusun staf cabang luar negerinya dengan orang yang memliki kewarganegaraan negara setempat, dan staf kantor pusatnya dengan orang yang memiliki kewarganegaraan negara asal c. Geosentris Kebijakan penyusunan staf geosentris yaitu mencari orang terbaik untuk pekerjaan kunci di seluruh organisasi, dengan mengabaikan kewarganegaraannya. Hal ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh Ford Motor Company, perusahaan
  • 11. bisa mengijinkan perusahaan global menggunakan sumber daya manusianya secara efisien dengan memindahkan orang terbaik ke pekerjaan yang terbuka, dimanapun orang itu berada. Hal ini juga dapat membantu membangun budaya lebih kuat dan lebih konsisten dan menetapkan nilai-nilai di antara seluruh tim manajemen global. Atau dalam kesimpulan adalah mencari orang terbaik untuk pekerjaan kunci diseluruh organisasi, dengan mengabaikan kewarganegaraannya. 2.4. Menyeleksi Manajer Internasional Proses yang digunakan perusahaan untuk menyeleksi para manajer bagi operasi mereka baik domestik atau luar negeri jelas memiliki banyak kesamaan. Bagi penugasan manapun, kandidatnya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan dan kecerdasan dan keterampilan orang untuk menjadi seorang manajer yang berhasil. Menyeleksi manajer bagi penugasan ini karenanya terkadang berarti menguji mereka terhadap sifat yang memprediksikan keberhasilan dalam beradaptasi di lingkungan baru. Sebuah studi telah meminta 38 orang yang ditugaskan secara internasional dari berbagai negara dan organisasi untuk menyebutkan secara internasional dari berbagai negara dan organisasi untuk menyebutkan sifat mana yang penting keberhasilan para manajer pada penugasan luar negeri. Para periset telah mengidentifikasi lima faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan dalam penugasan, yaitu pengetahuan, motivasi pekerjaan, hubungan keterampilan, kemampuan beradaptasi/fleksibilatas, keterbukaan budaya luar, dan situasi keluarga (pendapat positif, kesediaan pasangan untuk tinggal diluar negeri, dan sebagainya. Proses yang digunakan perusahaan untuk menyeleksi para manajer bagi operasi perusahaan mereka baik yang beroperasi pada tingkat domestic maupun luar negeri, jelas memiliki banyak kesamaan. Bagi penugasan manapun, kandidatnya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan dan kecerdasan serta keterampilan orang untuk menjadi seorang manajer yang berhasil. Menyeleksi manajer bagi penugasan ini berarti menguji mereka terhadap sifat yang memprediksikan keberhasilan dalam beradaptasi terhadap lingkungan baru. Penyaringan kemampuan adaptasi untuk penyaringan ekspatriat
  • 12. sering dilakukan oleh psikolog atau psikiater untuk menilai kemungkinan keberhasilan orang yang ditugaskan. Bagaimana melatih dan mempertahankan karyawan-karyawan yang sudah disaring akan membutuhkan pelatihan dari perusahaan cara melatih dan mempertahankan karyawan internasional adalah sebagai berikut: a. Mengorientasikan dan melatih karyawan terhadap penugasan internasional Sebagai tambahan untuk mengembangkan keterampilan para manajer ini, aktifitas pengembangan manajemen internasional juga dapat memiliki dampak yang lebih terlihay para manajer dan perusahaan mereka. Contohnya, penugasan rotasi dapat membantu para manajer membentuk ikatan dengan para kolega di seluruh dunia, dan mereka dapat menggunakan kontrak tersebut untuk membuat keputusan tepat guna. Aktifitas seperti seminar dapat menanamkan tentang nilai strategi dan kebijakan perusahaan. Terdapat beberapa tren dalam pelatihan dan pengembangan para ekspatriot. Pertama, tidak hanya memberikan pelatihan lintas budaya, melaindakn pelatihan lintas budaya yang berkelanjutan di negeri tujuan pada tahap awal. Kedua, pengusaha menggunakan manajer yang kembali sebagai sumber untuk menuai penetapan pikiran global dari staf mereka di kantor pusat. b. Kompensasi ekspatriat 1) Pendekatan neraca, pendekatan yang paling umum untuk membuat rumusan pembayaran ekspatriat dengan menyamakan daya beli lintas negara 2) Insentif, berdasarkan kinerja tetap tidak terlalu banyak digunakan diluar negeri. Premi pelayanan luar negeri, merupakan pembayaran keuangan bagi dan diatas pembayaran pokok. Biaya kesukaran memberikan kompensasi kepada ekspatriat dalam kondisi kehidupan dan pekerjaan yang sukar di lokasi luar negeri tertentu. Premi mobilitas merupakan pembayaran satu kalo dalam jumlah yang besar untuk memberikan penghargaan kepada karyawan karena pindahan satu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya. c. Penilaian kinerja para manajer internasional Ada beberapa hal yang rumit dalam menilai seorang ekspatriat salah satunya siapa yang menilai ekspatriat tersebut ? tentu saja manajemen lokal yang harus mendapatkan iinput, tetapi perbedaan budaya disini dapat membuat penyimpangan penilaian, maka para atasan di negara setempat mungkin mengevaluasi seorang
  • 13. manajer ekspatriat dengan sedikit negatif, jika mereka merasa bahwa pembuatan keputusan partisipatif yang dibuat manajer tersebut tidak pantas secara kultural. Di satu sisi manajer di kantor pusat mungkin sangat merasa hal itu diluar jangkauan, sehingga mereka tidak dapat memberikan penilaian yang sah, karena mereka tidak sepenuhnya menyadari situasi yang dihadapi manajer secara lokal. d. Hubungan pekerja internasional. Perusahaan yang membuat cabang diluar negeri akan menemukan perbedaan yang mencolok dalam praktek hubungan pekerja antar negara dan antar daerah e. Terorisme keamanan dan SDM global. Meningkatnya ancaman terorisme juga mempengaruhi kegiatan SDM domestic dan luar negeri, secara domestic bukti anekdot menyarankan bahwa hukum dan prosedur federal anti teroris yang baru mempengaruhi kemampuan penguasaha mengimpor dan mengekspor tenaga kerja. Para pengusaha juga menghadap resistensi yang lebih besar dari para ekspatriat prospektif, banyak pengusaha memang membutuhkan pelayanan dari tim krisis lalu mereka menerima pengingatan abhwa elemen criminal telah menculik atau telah menyandera salah satu ekspatriat mereka, atau mengancam seseorang dengan sesuau yang membahayakan. Mempekerjakan para tim kriris dan membayar uang tebusan bisa sangat mahal bagi perusahaan kecuali perusahaan besar, maka sebagian besar pengusaha dengan banyak karyawan di luar negeri membeli asuransi dan uang tebusan. 2.5. Mengelola SDM secara Lokal Dengan karyawan yang semakin mengandalkan karyawan lokal alih-alih ekspatriat, pemindahan seleksi, pelatihan, penilaian, bayaran dan praktik sumber daya manusia lainnya ke luar negeri manjadi prioritas puncak. Tetapi dengan mempertimbangkan perbedaan lintas kultural data dan yang lainnya. Seorang layak untuk bertanya ‘Apakah realistis bagi sebuah perusahaan untuk berusaha menerapkan sistem manajemen sumber daya manusia terstandarisasi di fasilitas- fasilitasnya di seluruh dunia?
  • 14. Mengembankan Sistem SDM Global yang Lebih Efektif Pertama, para pemberi kerja ini terlibat dalam dua praktik terbaik dalam mengembangkan kebijakan dan praktik sumber daya manusia mereka di seluruh dunia. 1) Membentuk jaringan SDM global 2) Ingat bahwa lebih penting untuk menstandarisasikan tujuan dan kompetensi dari pada metode tertentu. Membuat sistem SDM Global Lebih Dapat Diterima Berikutnya, pemberi kerja terlibat dalam tiga praktik sehingga sistem sumberdaya manusia global yang mereka kembangkan akan dapat diterima oleh manajer lokal di seluruh dunia. Praktik-praktik ini adalah: 1) Ingat bahwa organisasi global sejati merasa lebih mudah untuk memasang sistem 2) Menyelidiki tekanan untuk mendiferensiasi dan menentukan keabsahannya 3) Berusaha untuk bekerja dalam konteks kultur korporat yang kuat Membuat Sistem SDM Global Akhirnya dua praktik terbaik membantu memastikan keberhasilan dalam penerapan kebijakan dan praktik sumber daya manusia secara aktual yang konsisten secara global: 1) Anda tidak dapat cukup berkomunikasi. Terdapat kebutuhan akan kontak yang konstan dengan pengambilan keputusan di setiap negara, serta orang yang akan menerapkan dan menggunakan sistem tersebut. 2) Mendedikasikan sumber daya yang memadai. Sebagai contoh jangan mengharuskan kantor manajemen sumber daya manusi lokal untuk menerapkan prosedur analisis pekerjaan baru kecuali kantor pusatnya memberikan sumber daya yang memadai untuk aktivitas tambahan ini.
  • 15. BAB III PENUTUP Internasional bisnis adalah salah satu hal penting dalam sebuah globalisasi, sehingga perusahaan harus dikelola secara global. Hal ini menghadapkan manajer dengan banyak tantangan baru, termasuk mengkoordinasikan operasi produksi, penjualan dan keuangan atas dasar seluruh dunia. Akibatnya perusahaan menekankan kebutuhan SDM internasional dengan menyeleksi, melatih, membayar dan melakukan repatriasi karyawan global.Perbedaan antara negara mempengaruhi proses MSDM sebuah perusahaan. MSDM internasional melibatkan aktivitas-aktivitas yang sama seperti MSDM domestik, seperti pengadaan tenaga kerja merujuk pada perencanaan SDM dan penyusunan staf. Dalam manajemen SDM global terdapat pengaruh penting yang harus di perhatikan antara lain budaya, ekonomi, hukum dan hubungan industrial dan serikat Uni Eropa. Berkaitan dengan MSDM internasional terdapat beberapa jenis karyawan internasional antara lain. 1. Ekspatriat 2. Warga dari Tuan Rumah 3. Warga dari Negara Ketiga Dalam meningkatkan penugasan internasional dapat melalui seksi antara lain ada lima tahap yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut. a. Penyusunan staf internasional : dari Negara asal atau lokal b. Offshoring / sub kontrak c. Nilai-nilai dan kebijakan penyusunan staf internasional d. Mengapa penugasan internasional gagal e. Melakukan seleksi manajer internasional