SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
PENDAHULUAN
Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi oleh
manajemen semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi
ini. Pada masa kini persoalan manajemen tidak hanya terdapat pada bahan mentah atau
bahan baku akan tetapi juga menyangkut prilaku karyawan atau sumber daya manusia.
Seperti sumber daya lainnya, sumber daya manusia merupakan masukan yang diolah oleh
perusahaan dan menghasilkan keluaran. Sumber daya manusia merupakan aset bagi
perusahaan yang tentunya akan mengguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya manusia
yang belum mempunyai keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan apabila
dilatih, diberikan pengalaman dan diberikan motivasi untuk berkembang maka akan
menjadi aset yang mengguntungkan bagi perusahaan.
Pengelolaan sumber daya manusia inilah yang disebut dengan manajemen sumber
daya manusia. Dengan kata lain manajemen sumber daya manusia adalah
mengembangkan pegawai dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut, manajemen
sumber daya manusia harus melaksanakan beberapa kelompok aktivitas yang semuanya
saling berhubungan dan terkait seperti yang terjadi dalam konteks organisasi meliputi
perencanaan sumber daya manusia, penerapan disiplin kerja, kompensasi, dan tunjangan
kesehatan, keselamatan dan keamanann, hubungan karyawan dan buruh.
Disiplin merupakan fungsi operatif dari manjemen sumber daya manusia yang
terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi kerja dapat
dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal.
Pada umumnya apabila orang memikirkan tentang disiplin, yang terbayang adalah berupa
hukuman hanya sebagaian dari seluruh persoalan disiplin. Dengan disiplin kerja yang
baik diharapkan akan terwujudnya lingkungan yang tertib, berdaya guna dan berhasil
guna melalui seperangkat peraturan yang jelas dan tepat. Umunya disiplin ini dapat
dilihat dari indikator seperti karyawan datang ke tempat kerja tepat waktu, berpakaian
rapi, sopan, memperhatikan etika cara berpakaian sebagaimana mestinya seorang
pegawai, karyawan menggunakan alat-alat dan perlengkapan sesuai ketentuan, mereka
2
bekerja penuh semangat dan bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan perusahaan.
Kebiasaan-kebiasaan di atas akan terwujud kalau para karyawannya mempunyai disiplin
yang baik. Penanaman disiplin ini tentunya perlu diterapkan oleh seorang pemimpin
terhadap bawahannya untuk menciptakan kinerja atau kualitas kerja yang baik. Penerapan
disiplin kerja di lingkungan kerja memang awalnya akan dirasakan berat oleh para
pegawai, tetapi apabila terus menerus diberlakukan akan menjadi kebiasaan dan disiplin
tidak akan menjadi beban berat bagi para pegawai. Disiplin ini perlu diterapkan di
lingkunagn kerja, karena seperti telah disinggung di atas bahwa disiplin tidak lahir begitu
saja, tetapi perlu adanya pembinaan dalam menegakkan disiplin kerja ini.
3
PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN KERJA DEWASA INI
Dunia kerja merupakan dunia yang rentan dengan segala permasalahan yang
seringkali mengganggu efektivitas personal dan produktivitas secara
keseluruhan.Masalah yang dihadapi para pegawai juga kompleks, mulai dari yang
bersifat fisik-ekonomis hingga mental-psikososial. Berry (1989) mengatakan bahwa
ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki pekerja sosial dapat diterapkan diberbagai
bidang nontradisional, yakni manajemen sumberdaya manusia, guna meningkatkan
produktivitas pegawai dan efektivitas organisasi.
Dewasa ini dunia kerja lebih bersifat unpredictable (sulit diprediksi) dan unstable
(tidak stabil) dibandingkan sebelumnya.Kondisi saat ini sering dijumpai banyaknya
penggabungan perusahaan, kompetisi internasional, tuntutan konsumen dan ekonomi
global menciptakan sebuah situasi dimana perubahan berlangsung secara konstan dan
kecepatan bisnis berlangsung secara frenetic atau hingar-bingar dan kadang liar.Dalam
dunia industri, pemecahan masalah sosial sebelumnya dipandang sebagai bagian dari
usaha-usaa individu secara personal, yakni sebagai kewajiban pegawai dan bukan
tanggung jawab perusahaan.Namun saat ini persoalan tersebut merupakan bagian dari
dunia industri, domain perusahaan dan tempat kerja.
B. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PEGAWAI
Para pegawai disektor industri saat ini sering dituntut untuk mampu mengatasi
sejumlah kesulitan dalam kehidupan pribadi dan keluarganya agar tetap produktif di
pekerjaannya.Para pegawai memiliki peran yang beranekaragam dalam predikat
kemanusiaannya seperti orangtua, pasangan, saudara kandung, sukarelawan masyarakat,
pemimpin sipil, anggota organisasi keamanan dan seterusnya.Terganggunya salah satu
peranan tersebut dapat membawa dampak terhadap kemampuan seorang pegawai dalam
menjalankan fungsinya pada peranan lainnya.
Contoh permasalahan yang dihadapi seperti pekerja yang memiliki anak yang
bermasalah di sekolah, perhatian dan emosi menjadi terkuras, dan mungkin mengarah
4
pada menurunnya produktivitas.Jika seorang pegawai mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya, kondisi ini dapat meningkatkan ketegangan dirumah dan
mengganggu relasinya dengan segenap anggota keluarga.
Masalah penyesuaian di dalam satu wilayah tertentu dapat menjadi sumber stress
yang luar biasa dan mempersulit kemampuan menghadapi maslaah dalam wilayah
lainnya. Problema ini bisa dilihat antara lain dari meningkatnya kemangkiran kerja
(absenteeism), keterlambatan, rendahnya produktivitas dan menurunnya kemampuan
melakukan tugas. Bagi sebagian orang, alcohol, narkotika dan obat-obatan terlarang tidak
jarang digunakan sebagai pelarian atau sarana untuk membantu menghadapi situasi yang
semakin kompleks.
C. KESADARAN JENDER DAN MULTIKULTURAL DI DUNIA KERJA
 Jender
Industrialisasi yang semakin tinggi telah meningkatkan ekspansi sektor jasa yang
menyediakan kesempatan lebih luas pada wanita untuk bekerja. Sehingga saat ini
jumlah pekerja wanita lebih banyak dari masa sebelumnya dan sebaliknya jumlah
wanita yang tinggal di rumah dengan anak-anaknya menurun.Dengan adanya
fenomena ini, konsekuensinya yaitu banyak perusahaan dan serikat-serikat kerja perlu
mengembangkan program perawatan anak, kebijakan cuti melahirkan dan waktu
luang.Banyaknya wanita yang bekerja di era saat ini, membuat organisasi harus
menguji kembali kualifikasi-kualifikasi dan deskripsi-deskripsi mengenai pekerjaan
tertentu, baik kekuatan dan ketahanan yang diperlukan untuk menjadi petugas
pemadam kebakaran, penjaga dermaga, insinyur jalan raya, atau pekerja
konstruksi.Dan perusaan juga menguji tentang asumsi apa saja mengenai kemampuan
wanita untuk menangani jenis pekkerjaan tersebut. Dan saat ini bukan hal aneh lagi
jikabanyak pria yang menjadi sekretaris, pramugara udara atau perawat.
Fenomena perubahan ini seringkali membuat strees terhadap pria dan wanita,
karena mereka harus beradaptasi dengan kondisi baru. Pria maupun wanita harus
belajar cara-cara baru beradaptasi, memandang dan berperilaku di tempat
kerja.Kegiatan-kegiatan sosial seperti bincang-bincang sepulang kerja, klub-klub pria
dan olahraga perlu dikaji kembali untuk menjamin inglusifitas bukan
5
eksklusifitas.Sehingga stereo type terhadap wanita yang menimbulkan ketidak
setaraan perlu dikaji ulang.
 Multikultural
Perubahan lingkungan kerja juga terjadi pada dimensi multikultural. Sebagai
contohnya:
a. Orang Amerika yang berasal dari Amerika latin, orang kulit hitam (African-
American) dan orang Asia kini bercampur baur didalam dunia kerja.
Keragaman orang dari dunia ketiga ini menimbulkan perubahan pada tujuan,
misi dan perilaku banyak organisasi.
b. Organisasi-organisasi harus lebih sensitif lagi terhadap faktor-faktor kultural
yang unik dan beragam terutama dengan banyaknya kaum minoritas baik
warna kulit atau ras yang memasuki dunia kerja. Karena seringkali kasus
diskriminasi terjadi pada kaum minoritas.
Dengan penjelasan diatas, kesempatan dan tantangan ini merupakan bagian dari
isu yang perlu ditangani bidang manajemen sumberdaya manusia.Dan penerapan
ketrampilan-ketrampilan pekerjaan sosial di bidang ini memperkuat efektivitas
penanganan isu tersebut. Yaitu sebuah kerangka
D. KONTRIBUSI PEKERJAAN SOSIAL
Praktik pekerjaan sosial dilihat dari perspektif tradisional yaitu sebuah kerangka
keahlian yang diterapkan pada bidang kemiskinan. Pengetahuan dan ketrampilan pekerja
sosial juga dapat diterapkan pada bidang lain yang tidak selalu berkaitan dengan
persoalan kemiskinan.Keunikan dari pekerjaan sosial adalah bahwa profesi ini
mengkombinasikan nilai-nilai, ketrampilan dan pengetahuan dalam praktiknya.Fokus
pekerjaan sosial adalah interaksi antara orang dan lingkungannya.Zastrow (dalam Edi
Suharto :2009) menyebutkan bahwa tujuan pekerjaan sosial adalah :
1. Meningkatkan kemampuan orang dalam menghadapi masalah yang dialaminya.
2. Menghubungkan orang dengan sistem dan jaringan sosial yang memungkinkan mereka
menjangkau atau memperoleh berbagai sumber, pelayanan dan kesempatan.
6
3. Meningkatkan kinerja sistem sehingga mampu memberikan pelayanan yang efektif,
berkualitas dan berperikemanusiaan.
4. Merumuskan dan mengembangkan perangkat hukum dan peraturan yang mampu
menciptakan situasi yang kondusif bagi tercapainya kemerataan ekonomi dan keadilan
sosial.
Kelengkapan pendidikan pekerjan sosial menyiapkan seseorang untuk menjadi
seorang praktisi, dan seorang praktisi berorientasi pada aksi.Beberapa keahlian pekerjaan
sosial yang dapat disumbangkan dalam dunia kerja seperti konseling, terapi individu,
terapi keluarga dan kelompok, perencanaan dan pengembangan program serta analisi
kebijakan sosial.
E. PEKERJAAN SOSIAL DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumberdaya manusia adalah bidang urusan yang berkaitan dengan
“manusia” yang berdampingan dengan lingkungan kerjanya, baik di perusahaan
pemerintah, swasta, maupun organisasi sosial nir-laba.Istilah “sumberdaya manusia” juga
sering dipergunakan secara bergantian dengan istilah “kepegawaian”
(personel).Kepegawaian berkaitan dengan tugas-tugas perekrutan, pemecatan, penggajian
dan administrasi atau pengaturan jaminan dan perlindungan sosial bagi pegawai.Sejalan
dengan perkembangan dibidang hukum dan kebijakan sosial, bidang ini berkembang
semakin kompleks dan membutuhkan lebih banyak orang dengan keahlian yang lebih
luas guna menjalankan fungsi-fungsi baru. Berikut ini merupakan contoh kebijakan yang
mengenai sumberdaya manusia :
 AS pada tahun 1935 kongres mengesahkan UU Relasi Buruh Nasional (National
Labor Relations Act) yang dikenal dengan sebutan “UU Wagner” (the Wagner
Act). Yang menetapkan prinsip pegawai harus dilindungi sesuai dengan hak-
haknya untuk berorganisasi dan melakukan tawar-menawar berkenaan dengan gaji
dan kondisi kerja.
 UU Hartley Taft menggantu UU Wagner dan melarang berbagai praktik tidak adil
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
 UU Landrun Griffin yang mengatur hubungan antara pihak perusahaan dan
pegawai (Berry, 1989).
7
 Bab VII dari UU Hak Sipil, Peraturan Eksekutif 11246
 UU Anti Diskriminasi Usia dan Pedoman Anti Pelecahan Seksual
 UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja; serta berbagai peraturan federal dan negara
bagian. (Berry, 1989)
Dengan adanya perundang-undangan itu, memunculkan persyaratan-persyaratan
kepegawaian yang harus dipenuhi perusahaan.Misalnya, persyaratan yang menyangkut
pemberian perlindungan sosial, kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
pegawai.Birokrasi administrasi yang mengatur berbagai kebijakan tersebut juga semakin
meningkat dan kompleks, serta melahirkan berbagai organisasi dan spesialisasi keahlian
seperti jurutulis perlindungan sosial pegawai, spesialis kompensasi pegawai, manajer
hubungan kerja, koordinator kesehatan dan keselamatan kerja, dan seterusnya.Perubahan
inilah yang merubah istilah “kepegawaian” (personel)diganti dengan “sumber daya
manusia” (human resources) yang merefleksikan tanggung jawab yang lebih luas dan
fokus yang lebih mendalam (Berry, 1989).Perubahan inilah yang menjadi faktor ynag
mempengaruhi lahirnya kesempatan bagi pekerjaan sosial untuk memasuki bidang
manajemen sumberdaya manusia.
F. BIDANG PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL
Pekerjaan sosial masuk ke dunia kerja adalah melalui program bantuan bagi pegawai
di AS yang dikenal dengan EAPs (Employee Assistance Programs).Program ini
memberikan pelayanan yang sangat bermanfaat yang memungkinkan para pegawai
menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik. Ada beberapa bidang lain dimana pekerja
sosial dapat memberikan kontribusinya:
1. Relasi Kepegawaian
Manajemen dibidang relasi kepegawaian bertugas meningkatkan relasi antara
pegawai dan majikan untuk menjamin dan mengembangkan suasana harmonis antara
pegawai dan majikan. Jika terdapat serikat buruh diperusahaan, maka tujuan
organisasi akan lebih efektif tercapai apabila para anggotanya dapat bekerja sama.
Pekerja sosial dibidang ini bertugas memberi saran atau menangani langsung
keluhan-keluhan pegawai, termasuk melakukan resolusi konflik dan penegakan
8
disiplin jika diperlukan. Keahlian yang diperlukan meliputi resolusi konflik,
komunikasi dan manajemen kelompok atau tim.
2. Administrasi Perlindungan Sosial
Pekerja sosial memiliki tugas untuk memberikan informasi kepada para pegawai
mengenai skema dan manfaat-manfaat perlindungan sosial yang bisa diperoleh di
perusahaan.Misalnya seorang pekerja memrlukan operasi terhadap penyakit yang
dideritanya, maka dia perlu mengetahui tunjangan yang bisa diperoleh dari
perusahaan, pemotongan-pemotongan gaji, atau biaya-biaya yang harus dikeluarkan
dari sakunya sendiri.Pekerja sosial juga dapat melakukan modifikasi pada beberapa
skema dan cakupan jaminan kesehatan, misalnya karena menjadi terjadinya
perubahan pada situasi keluarga seorang pegawai, seperti perkawinan atau perceraian.
3. Perluasan Kesempatan Kerja atau Aksi Afirmatif
Dalam bidang ini tugas utamanya adalah memonitor kesesuaian organisasi
perusahaan dengan aturan-aturan hukum yang berlaku dan mengembangkan program-
program untuk mengatur lingkungan kerja agar tidak terjadi diskriminasi seksual
maupun rasial.Pekerja sosial biasanya melakukan penelitian terhadap laporan-laporan
mengenai adanya masalah maupun potensi masalah sosial, seperti konflik, pelecehan
dan kemudian menjembatani pihak-pihak yang terlibat untuk mencari solusi terbaik.
Selain mempunyai keterampilan mengenai analisis kebijakan dan pengembangan
program, pekerja sosial harus memiliki kemampuan melakukan konseling dan
manajemen konflik. Selain itu, kemampuan untuk sensitif terhadap kebutuhan klien
dan melakukan pemberdayaan klien sangat penting dalam domain ini.
4. Pelatihan dan Pengembangan Organisasi
Pelatihan ini meliputi peningkatan kapasitas pegawai, baik dalam menghadapi
masalah-masalah tertentu maupun dalam menjalin kerja sama dengan sesama
pegawai. Pelatihan juga bisa dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan, informasi
atau kesadaran akan isu-isu sensitif yang sedang popular (misalnya isu jender,
pelakuan salah terhadap anak atau pasangan) melalui seminar atau lokakarya. Topik
yang dapat dikembangkan dalam pelatihan ini seperti komunikasi, manajemen waktu,
sistem pengawasan, manajemen stress, resolusi konflik, dan manajemen kedaruratan
menghadapi bahaya tiba-tiba seperti kebakaran, gempa bumi atau banjir. Pegawai
9
juga dapat diberikan pelatihan-pelatihan ulang atau semacam upgrading training
untuk memperkaya keterampilan pegawai dalam menguasai tugas-tugas baru yang
akan dikembangkan dalam perusahaan.
Bidang pengembangan organisasi meliputi aspek pelatihan, namun bidang ini
lebih luas dari pelatihan terutama dalam aplikasinya.Pekerja sosial malakukan survey
melalui perasaan dan moral pegawai terhadap situasi pekerjaan dan lingkungan
organisasi. Dari hal ini, dibuatlah rekomendasi tentang pengembangan tim,
perancangan ulang desain pekerjaan, program pembangunan karir, penstrukturan
sistem penilaian kinerja atau penyegaran tujuan organisasi.
Fungsi pelatihan dan pengembangan organisasi yaitu untuk membangun situasi
kerja yang efektif dan peningkatan produktivitas organisasi.Disini kemampuan dalam
melakukan konsultasi dan asesmen kebutuhan sangat penting untuk dimiliki pekerja
sosial dibidang ini. Serta keahlian lain yang perlu dimiliki pekerja sosial meliputi
kemampuan berkomunikasi dan memisahkan masalah dari gejala, metoda penelitian,
teknik-teknik perencanaan dan fasilitasi kelompok.
G. MENGOPTIMALKAN KUNTRIBUSI PEKERJAAN SOSIAL
Dalam bidang industri, kontribusi pekerja sosial dalam meningkatkan kapasitas
sumberdaya manusia dan kualitas dunia kerja dengan menggunakan keterampilan-
keterampilan yang dimiliki pekerja sosial.Para pegawai dapat memberikan pelayanan
kepada pelanggan perusahaan secara efektif jika mereka memiliki kepuasan kerja, maka
disinilah peran pekerja sosial. Berry (dalam Edi Suharto 2009:91-92) mengatakan ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan agar peranan pekerja sosial di bidang
pengembangan sumberdaya manusia dapat optimal, yaitu sebagai berikut:
1. Para praktisi hendaknya mampu memilih dan menentukan tugas-tugas apa saja yang
paling sesuai dengan minat, keterampilan dan kemampuannya.
Seseorang yang berbakat dibidang klinis, mungkin tidak cocok bila ditempatkan
dalam posisi sebagai administrasi perlindungan sosial. Begitu juga jika pekerja
sosial menyukai penelitian, bekerja di bidang perluasan kesempatan kerja setara
atau aksi afirmatif (affirmative action) akan dapat meningkatkan kinerja
profesionalnya.
10
2. Menuasai apa yang disebut sebagai “pengetahuan industri” (industry knowledge).
Pekerja sosial yang bekerja di bidang manajemen sumberdaya manusia tentunya
selain harus menguasai ilmu dan strategi manajemen, psikologi sosial, dinamika
kelompok, kepemimpinan, dan komunikasi, juga perlu memiliki pengetahuan
mengenai jenis industri perusahaan yang bersangkutan. Misalnya jika pekerja sosial
bekerja di perusahaan tekstil, maka ia harus mengetahui setidaknya secara umum
bagaimana proses produksi kain dilakukan, sistem kepegawaian dan pengupahan,
serta pemasaran.
3. Memahami dan mampu mengatasi konflik nilai.
Pekerja sosial meskipun bekerja di dunia bisnis, harus tetap berpedoman kepada
Asosiasi Profesi Pekerja Sosial Nasional atau Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial
yang ada dinegaranya.Prinsip-prinsip nilai yang dirumuskan oleh organisasi profesi
dapat memberikan pedoman etis kepada pekerja sosial di bidang industri.Seseorang
yang memiliki latar belakang hukum atau psikologi menjalankan fungsi-fungsi
pengembangan sumberdaya manusia masing-masing sesuai dengan latar belakang
keahliannya. Pendidikan dan pelatihan diperoleh memberikan kerangka kerja atau
framework keilmuan yang khas terhadap manajemen sumberdaya manusia. Itulah
yang membuat bidang ini menjadi bermakna. Begitu juga pekerja sosial yang
menangani urusan pelatihan dan pengembangan organisasi, pengetahuan dan nilai-
nilai professional mengenai perilaku manusia, motivasi kerja, konseling, proses
intervensi pertolongan, asesmen kebutuhan, dan perencanaan program adalah fokus
kerja pekerja sosial setiap harinya.
11
STUDI KASUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Kasus Karyawan Terlambat ke Kantor 90 Menit
Seorang karyawan yang terlambat 90 menit datang ke kantor dengan tidak sengaja
karena ada halangan ban bocor, hal ini perlu dimaklumi oleh seorang manajer.
Namun apabila keterlambatan 90 menit oleh karyawan dilakukan sengaja setiap hari.
Karena karyawan tersebut yakin dari kebiasaannya itu, gajinya tak akan dipotong
oleh perusahaan yang menganut “all-in”, dimana hanya ada gaji pokok. Perilaku ini
yang dikhawatirkan orang Human Resource akan menular kepada para rekannya,
yang juga berakibat menggangu produktivitas perusahaan.
2. Kasus Video Tidak Senonoh dari Seorang Karyawati dengan Lawan Jenis
Seorang manager HR dibuat pusing lantaran di kantornya, ia menemukan video tidak
senonoh dari seorang karyawati dengan lawan jenis. Si karyawati berdalih bahwa hal
ini dia (pelaku) lakukan di luar kantor dan diluar jam kerja serta dilakukan atas dasar
suka sama suka, sehingga dia keberatan kalo dijatuhi sanksi karena menurut pelaku
hal ini tidak ada hubungan dengan pekerjaan. Kalupun sampai ketahuan menurut
pelaku hal ini dianggap sebagai resikonya sendiri.
Kesimpulan dari studi kasus mengenai keterlambatan 90 menit dan ditemukannya
video tidak senonoh dari seorang karyawati dengan lawan jenis dikarenakan tipe masalah
karyawan di kantor. Tipe masalah di kantor dapat dibagi tiga yakni; terlalu santai, tidak
menyadari kesalahannya, dan yang menyadari kesalahannya lalu memperbaikinya.
Perusahaan perlu memperhatikan masalah ini dengan serius dengan menegakkan
kedisiplinan. Disiplin dibagi dua yaitu disiplin preventif dan preventif korektif. Dapat
juga perusahaan memilih disiplin progresif untuk menindak karyawan yang telah
melakukan pelanggaran berulang-ulang.
Untuk menangani masalah tersebut yaitu dengan cara :
1. Posisikan diri pada sudut pandang orang bermasalah. Kenali persepsinya terhadap
pekerjaannya untuk mengetahui akar masalah, mengapa ia menjadi orang
bermasalah. Setelah akarnya didapat, diskusikan dengannya untuk mengatasi
masalahnya.
12
2. Berikan solusi, bukan sekadar kritik. Orang cenderung defensif terhadap kritik, tapi
lebih terbuka bila diajak duduk bersama membicarakan masalah, dan bagaimana
solusinya. Bawahan merasa dimanfaatkan, jika tidak dilibatkan dalam penyelesaian
masalahnya. Orang cenderung destruktif ketimbang kooperatif, jika sekadar dikritik.
3. Berikan perhatian dan pengertian. Ajak ia berbicara dari hati ke hati, bahwa ia pun
bagian dari tim yang sangat penting bagi keberhasilan secara keseluruhan. Tegaskan
kontribusi setiap orang penting bagi keberhasilan perusahaan.
4. Berikan apresiasi dan dukungan. Orang bermasalah, terlebih yang tergolong low self
esteem, cenderung amat irasional dan sulit diajak berbicara secara rasional. Untuk
itu, atasan atau koleganya, harus rajin memberi apresiasi jika ia melakukan
pekerjaannya dengan baik. Apresiasi tak harus berupa hadiah, bisa pujian atau
sekadar tepukan di pundaknya. Bisa pula melibatkannya dalam proyek yang
sekiranya ia sanggup menggarapnya. Keberhasilan proyek bisa membangkitkan rasa
percaya dirinya.
5. Orang bermasalah tipe high self esteem, mesti pula diajak bicara dari hati ke hati.
Tipe ini cenderung memiliki harga diri tinggi, jangan sekali-kali merendahkan
egonya dengan mengatakan bahwa ia tak bisa bekerja sendiri. Berilah kesan bahwa ia
sangat dibutuhkan rekan-rekannya agar bisa mencapai hasil maksimal.
PENUTUP
13
A. KESIMPULAN
Keberhasilan suatu perusahaan sebagai organisasi tergantung pada unsur manusia di
dalamnya karena besarnya kontribusi sumber daya manusia jauh melampui peran yang
diberikan oleh sumber-sumber daya lainnya. Oleh karena itu pendayagunaan sumber daya
manusia sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas agar disiplin kerja dalam
lingkungan organisasi dapat terus ditingkatkan menurunnya kualitas disiplin kerja
karyawan bisa berdampak negatif bagi perusahaan, karena ini terkait dengan
produktivitas kerja perusahaan, semakin rendah kualitas kerja karyawan maka semakin
rendah juga produktivitas dan pemasukan bagi perusahaan.
B. SARAN
1. Dalam berkerja harus mematuhi aturan yang ada dalam perusahaan.
2. Disiplin seharusnya dimulai dari masing-masing individu sehingga dapat menciptakan
Sumber Daya Manusia yang unggul.
3. Diharapkan setiap karyawan mempunyai motivasi kerja yang tinggi dalam berkerja.
4. Untuk pemberian sanksi atau hukuman terhadap pelanggaran disiplin kerja seharusnya
juga harus benar-benar melihat kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
14
Suharto, Edi. 2009. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri. Bandung: Alfabeta.
Sumber Lainnya :
http://ichasarsono.blogspot.co.id/2014/01/studi-kasus-human-resource-manajemen-
sdm.html diakses pada tanggal 30 September 2017 Pukul 10:55 WIB
http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/12/makalah-studi-kasus-disiplin-kerja.html
diakses pada tanggal 30 September 2017 Pukul 11:05 WIB

More Related Content

What's hot

6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...Imam Arifin
 
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...NovitaHerlissha
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitasiyandri tiluk wahyono
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiamakalah manajemen
 
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...harysbg
 
(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017IdemMedika
 
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3Annisa Khoerunnisya
 
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...Novri Yanto
 
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)RanaAlya
 
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...FatinahGhiyats1
 
Motivasi dan pendidikan k3
Motivasi dan pendidikan k3Motivasi dan pendidikan k3
Motivasi dan pendidikan k3Azir Alfanan
 
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...ciciliaeritawanti
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanLisna Satar
 
Kebudayaan organisasi
Kebudayaan organisasiKebudayaan organisasi
Kebudayaan organisasiMhdHadrawi
 

What's hot (19)

6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
 
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
6, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issue...
 
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan ProduktifitasKualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
Kualitas Kehidupan Kerja Dan Produktifitas
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai pada bank rakyat i...
 
(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017
 
Tantangan Utama Hubungan Kerja bagi SDM pptx
Tantangan Utama Hubungan Kerja  bagi SDM pptxTantangan Utama Hubungan Kerja  bagi SDM pptx
Tantangan Utama Hubungan Kerja bagi SDM pptx
 
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
Kelompok1 manajemen smt1_akt1_bab3
 
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
 
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
Social & Organizational Foundations of Ergonomics (chap.9)
 
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
 
KEDISIPLINAN.docx
KEDISIPLINAN.docxKEDISIPLINAN.docx
KEDISIPLINAN.docx
 
Pdf buku mondy
Pdf buku mondyPdf buku mondy
Pdf buku mondy
 
Motivasi dan pendidikan k3
Motivasi dan pendidikan k3Motivasi dan pendidikan k3
Motivasi dan pendidikan k3
 
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
 
Tugas group f kelas c
Tugas group f kelas cTugas group f kelas c
Tugas group f kelas c
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
 
Kebudayaan organisasi
Kebudayaan organisasiKebudayaan organisasi
Kebudayaan organisasi
 

Similar to Manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1vickry dwi
 
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannyaSegi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannyaISTA
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...Charviano Hardika
 
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...Gunawan Adam
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viCharviano Hardika
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemenviamedia21
 
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...Brawijaya university, Jakarta
 
Kepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docx
Kepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docxKepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docx
Kepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docxPushpah Mugesh
 
Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesionalmulyawann
 
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 
10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...
10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...
10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...xena levina
 
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen Fanny Narita
 
Memasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam BlogMemasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam BlogTesalonika05
 
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...indrisusiyanti
 

Similar to Manajemen sumber daya manusia (20)

Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1
 
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannyaSegi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya
 
4
44
4
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
 
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke vi
 
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
 
Ebie3103
Ebie3103Ebie3103
Ebie3103
 
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
 
Kepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docx
Kepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docxKepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docx
Kepentingan etika-dalam-pengurusan-pendidikan-docx
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 
Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesional
 
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
 
10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...
10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...
10. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produk...
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
Perilaku dalam Organisasi Sistem Pengendalian Manajemen
 
Memasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam BlogMemasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam Blog
 
Bahan Ajar_1.ppt
Bahan Ajar_1.pptBahan Ajar_1.ppt
Bahan Ajar_1.ppt
 
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Manajemen sumber daya manusia

  • 1. 1 PENDAHULUAN Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi oleh manajemen semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini. Pada masa kini persoalan manajemen tidak hanya terdapat pada bahan mentah atau bahan baku akan tetapi juga menyangkut prilaku karyawan atau sumber daya manusia. Seperti sumber daya lainnya, sumber daya manusia merupakan masukan yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran. Sumber daya manusia merupakan aset bagi perusahaan yang tentunya akan mengguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya manusia yang belum mempunyai keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan apabila dilatih, diberikan pengalaman dan diberikan motivasi untuk berkembang maka akan menjadi aset yang mengguntungkan bagi perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia inilah yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia. Dengan kata lain manajemen sumber daya manusia adalah mengembangkan pegawai dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut, manajemen sumber daya manusia harus melaksanakan beberapa kelompok aktivitas yang semuanya saling berhubungan dan terkait seperti yang terjadi dalam konteks organisasi meliputi perencanaan sumber daya manusia, penerapan disiplin kerja, kompensasi, dan tunjangan kesehatan, keselamatan dan keamanann, hubungan karyawan dan buruh. Disiplin merupakan fungsi operatif dari manjemen sumber daya manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi kerja dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Pada umumnya apabila orang memikirkan tentang disiplin, yang terbayang adalah berupa hukuman hanya sebagaian dari seluruh persoalan disiplin. Dengan disiplin kerja yang baik diharapkan akan terwujudnya lingkungan yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna melalui seperangkat peraturan yang jelas dan tepat. Umunya disiplin ini dapat dilihat dari indikator seperti karyawan datang ke tempat kerja tepat waktu, berpakaian rapi, sopan, memperhatikan etika cara berpakaian sebagaimana mestinya seorang pegawai, karyawan menggunakan alat-alat dan perlengkapan sesuai ketentuan, mereka
  • 2. 2 bekerja penuh semangat dan bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan perusahaan. Kebiasaan-kebiasaan di atas akan terwujud kalau para karyawannya mempunyai disiplin yang baik. Penanaman disiplin ini tentunya perlu diterapkan oleh seorang pemimpin terhadap bawahannya untuk menciptakan kinerja atau kualitas kerja yang baik. Penerapan disiplin kerja di lingkungan kerja memang awalnya akan dirasakan berat oleh para pegawai, tetapi apabila terus menerus diberlakukan akan menjadi kebiasaan dan disiplin tidak akan menjadi beban berat bagi para pegawai. Disiplin ini perlu diterapkan di lingkunagn kerja, karena seperti telah disinggung di atas bahwa disiplin tidak lahir begitu saja, tetapi perlu adanya pembinaan dalam menegakkan disiplin kerja ini.
  • 3. 3 PEMBAHASAN A. LINGKUNGAN KERJA DEWASA INI Dunia kerja merupakan dunia yang rentan dengan segala permasalahan yang seringkali mengganggu efektivitas personal dan produktivitas secara keseluruhan.Masalah yang dihadapi para pegawai juga kompleks, mulai dari yang bersifat fisik-ekonomis hingga mental-psikososial. Berry (1989) mengatakan bahwa ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki pekerja sosial dapat diterapkan diberbagai bidang nontradisional, yakni manajemen sumberdaya manusia, guna meningkatkan produktivitas pegawai dan efektivitas organisasi. Dewasa ini dunia kerja lebih bersifat unpredictable (sulit diprediksi) dan unstable (tidak stabil) dibandingkan sebelumnya.Kondisi saat ini sering dijumpai banyaknya penggabungan perusahaan, kompetisi internasional, tuntutan konsumen dan ekonomi global menciptakan sebuah situasi dimana perubahan berlangsung secara konstan dan kecepatan bisnis berlangsung secara frenetic atau hingar-bingar dan kadang liar.Dalam dunia industri, pemecahan masalah sosial sebelumnya dipandang sebagai bagian dari usaha-usaa individu secara personal, yakni sebagai kewajiban pegawai dan bukan tanggung jawab perusahaan.Namun saat ini persoalan tersebut merupakan bagian dari dunia industri, domain perusahaan dan tempat kerja. B. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PEGAWAI Para pegawai disektor industri saat ini sering dituntut untuk mampu mengatasi sejumlah kesulitan dalam kehidupan pribadi dan keluarganya agar tetap produktif di pekerjaannya.Para pegawai memiliki peran yang beranekaragam dalam predikat kemanusiaannya seperti orangtua, pasangan, saudara kandung, sukarelawan masyarakat, pemimpin sipil, anggota organisasi keamanan dan seterusnya.Terganggunya salah satu peranan tersebut dapat membawa dampak terhadap kemampuan seorang pegawai dalam menjalankan fungsinya pada peranan lainnya. Contoh permasalahan yang dihadapi seperti pekerja yang memiliki anak yang bermasalah di sekolah, perhatian dan emosi menjadi terkuras, dan mungkin mengarah
  • 4. 4 pada menurunnya produktivitas.Jika seorang pegawai mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi ini dapat meningkatkan ketegangan dirumah dan mengganggu relasinya dengan segenap anggota keluarga. Masalah penyesuaian di dalam satu wilayah tertentu dapat menjadi sumber stress yang luar biasa dan mempersulit kemampuan menghadapi maslaah dalam wilayah lainnya. Problema ini bisa dilihat antara lain dari meningkatnya kemangkiran kerja (absenteeism), keterlambatan, rendahnya produktivitas dan menurunnya kemampuan melakukan tugas. Bagi sebagian orang, alcohol, narkotika dan obat-obatan terlarang tidak jarang digunakan sebagai pelarian atau sarana untuk membantu menghadapi situasi yang semakin kompleks. C. KESADARAN JENDER DAN MULTIKULTURAL DI DUNIA KERJA  Jender Industrialisasi yang semakin tinggi telah meningkatkan ekspansi sektor jasa yang menyediakan kesempatan lebih luas pada wanita untuk bekerja. Sehingga saat ini jumlah pekerja wanita lebih banyak dari masa sebelumnya dan sebaliknya jumlah wanita yang tinggal di rumah dengan anak-anaknya menurun.Dengan adanya fenomena ini, konsekuensinya yaitu banyak perusahaan dan serikat-serikat kerja perlu mengembangkan program perawatan anak, kebijakan cuti melahirkan dan waktu luang.Banyaknya wanita yang bekerja di era saat ini, membuat organisasi harus menguji kembali kualifikasi-kualifikasi dan deskripsi-deskripsi mengenai pekerjaan tertentu, baik kekuatan dan ketahanan yang diperlukan untuk menjadi petugas pemadam kebakaran, penjaga dermaga, insinyur jalan raya, atau pekerja konstruksi.Dan perusaan juga menguji tentang asumsi apa saja mengenai kemampuan wanita untuk menangani jenis pekkerjaan tersebut. Dan saat ini bukan hal aneh lagi jikabanyak pria yang menjadi sekretaris, pramugara udara atau perawat. Fenomena perubahan ini seringkali membuat strees terhadap pria dan wanita, karena mereka harus beradaptasi dengan kondisi baru. Pria maupun wanita harus belajar cara-cara baru beradaptasi, memandang dan berperilaku di tempat kerja.Kegiatan-kegiatan sosial seperti bincang-bincang sepulang kerja, klub-klub pria dan olahraga perlu dikaji kembali untuk menjamin inglusifitas bukan
  • 5. 5 eksklusifitas.Sehingga stereo type terhadap wanita yang menimbulkan ketidak setaraan perlu dikaji ulang.  Multikultural Perubahan lingkungan kerja juga terjadi pada dimensi multikultural. Sebagai contohnya: a. Orang Amerika yang berasal dari Amerika latin, orang kulit hitam (African- American) dan orang Asia kini bercampur baur didalam dunia kerja. Keragaman orang dari dunia ketiga ini menimbulkan perubahan pada tujuan, misi dan perilaku banyak organisasi. b. Organisasi-organisasi harus lebih sensitif lagi terhadap faktor-faktor kultural yang unik dan beragam terutama dengan banyaknya kaum minoritas baik warna kulit atau ras yang memasuki dunia kerja. Karena seringkali kasus diskriminasi terjadi pada kaum minoritas. Dengan penjelasan diatas, kesempatan dan tantangan ini merupakan bagian dari isu yang perlu ditangani bidang manajemen sumberdaya manusia.Dan penerapan ketrampilan-ketrampilan pekerjaan sosial di bidang ini memperkuat efektivitas penanganan isu tersebut. Yaitu sebuah kerangka D. KONTRIBUSI PEKERJAAN SOSIAL Praktik pekerjaan sosial dilihat dari perspektif tradisional yaitu sebuah kerangka keahlian yang diterapkan pada bidang kemiskinan. Pengetahuan dan ketrampilan pekerja sosial juga dapat diterapkan pada bidang lain yang tidak selalu berkaitan dengan persoalan kemiskinan.Keunikan dari pekerjaan sosial adalah bahwa profesi ini mengkombinasikan nilai-nilai, ketrampilan dan pengetahuan dalam praktiknya.Fokus pekerjaan sosial adalah interaksi antara orang dan lingkungannya.Zastrow (dalam Edi Suharto :2009) menyebutkan bahwa tujuan pekerjaan sosial adalah : 1. Meningkatkan kemampuan orang dalam menghadapi masalah yang dialaminya. 2. Menghubungkan orang dengan sistem dan jaringan sosial yang memungkinkan mereka menjangkau atau memperoleh berbagai sumber, pelayanan dan kesempatan.
  • 6. 6 3. Meningkatkan kinerja sistem sehingga mampu memberikan pelayanan yang efektif, berkualitas dan berperikemanusiaan. 4. Merumuskan dan mengembangkan perangkat hukum dan peraturan yang mampu menciptakan situasi yang kondusif bagi tercapainya kemerataan ekonomi dan keadilan sosial. Kelengkapan pendidikan pekerjan sosial menyiapkan seseorang untuk menjadi seorang praktisi, dan seorang praktisi berorientasi pada aksi.Beberapa keahlian pekerjaan sosial yang dapat disumbangkan dalam dunia kerja seperti konseling, terapi individu, terapi keluarga dan kelompok, perencanaan dan pengembangan program serta analisi kebijakan sosial. E. PEKERJAAN SOSIAL DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Manajemen sumberdaya manusia adalah bidang urusan yang berkaitan dengan “manusia” yang berdampingan dengan lingkungan kerjanya, baik di perusahaan pemerintah, swasta, maupun organisasi sosial nir-laba.Istilah “sumberdaya manusia” juga sering dipergunakan secara bergantian dengan istilah “kepegawaian” (personel).Kepegawaian berkaitan dengan tugas-tugas perekrutan, pemecatan, penggajian dan administrasi atau pengaturan jaminan dan perlindungan sosial bagi pegawai.Sejalan dengan perkembangan dibidang hukum dan kebijakan sosial, bidang ini berkembang semakin kompleks dan membutuhkan lebih banyak orang dengan keahlian yang lebih luas guna menjalankan fungsi-fungsi baru. Berikut ini merupakan contoh kebijakan yang mengenai sumberdaya manusia :  AS pada tahun 1935 kongres mengesahkan UU Relasi Buruh Nasional (National Labor Relations Act) yang dikenal dengan sebutan “UU Wagner” (the Wagner Act). Yang menetapkan prinsip pegawai harus dilindungi sesuai dengan hak- haknya untuk berorganisasi dan melakukan tawar-menawar berkenaan dengan gaji dan kondisi kerja.  UU Hartley Taft menggantu UU Wagner dan melarang berbagai praktik tidak adil yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.  UU Landrun Griffin yang mengatur hubungan antara pihak perusahaan dan pegawai (Berry, 1989).
  • 7. 7  Bab VII dari UU Hak Sipil, Peraturan Eksekutif 11246  UU Anti Diskriminasi Usia dan Pedoman Anti Pelecahan Seksual  UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja; serta berbagai peraturan federal dan negara bagian. (Berry, 1989) Dengan adanya perundang-undangan itu, memunculkan persyaratan-persyaratan kepegawaian yang harus dipenuhi perusahaan.Misalnya, persyaratan yang menyangkut pemberian perlindungan sosial, kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pegawai.Birokrasi administrasi yang mengatur berbagai kebijakan tersebut juga semakin meningkat dan kompleks, serta melahirkan berbagai organisasi dan spesialisasi keahlian seperti jurutulis perlindungan sosial pegawai, spesialis kompensasi pegawai, manajer hubungan kerja, koordinator kesehatan dan keselamatan kerja, dan seterusnya.Perubahan inilah yang merubah istilah “kepegawaian” (personel)diganti dengan “sumber daya manusia” (human resources) yang merefleksikan tanggung jawab yang lebih luas dan fokus yang lebih mendalam (Berry, 1989).Perubahan inilah yang menjadi faktor ynag mempengaruhi lahirnya kesempatan bagi pekerjaan sosial untuk memasuki bidang manajemen sumberdaya manusia. F. BIDANG PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL Pekerjaan sosial masuk ke dunia kerja adalah melalui program bantuan bagi pegawai di AS yang dikenal dengan EAPs (Employee Assistance Programs).Program ini memberikan pelayanan yang sangat bermanfaat yang memungkinkan para pegawai menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik. Ada beberapa bidang lain dimana pekerja sosial dapat memberikan kontribusinya: 1. Relasi Kepegawaian Manajemen dibidang relasi kepegawaian bertugas meningkatkan relasi antara pegawai dan majikan untuk menjamin dan mengembangkan suasana harmonis antara pegawai dan majikan. Jika terdapat serikat buruh diperusahaan, maka tujuan organisasi akan lebih efektif tercapai apabila para anggotanya dapat bekerja sama. Pekerja sosial dibidang ini bertugas memberi saran atau menangani langsung keluhan-keluhan pegawai, termasuk melakukan resolusi konflik dan penegakan
  • 8. 8 disiplin jika diperlukan. Keahlian yang diperlukan meliputi resolusi konflik, komunikasi dan manajemen kelompok atau tim. 2. Administrasi Perlindungan Sosial Pekerja sosial memiliki tugas untuk memberikan informasi kepada para pegawai mengenai skema dan manfaat-manfaat perlindungan sosial yang bisa diperoleh di perusahaan.Misalnya seorang pekerja memrlukan operasi terhadap penyakit yang dideritanya, maka dia perlu mengetahui tunjangan yang bisa diperoleh dari perusahaan, pemotongan-pemotongan gaji, atau biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari sakunya sendiri.Pekerja sosial juga dapat melakukan modifikasi pada beberapa skema dan cakupan jaminan kesehatan, misalnya karena menjadi terjadinya perubahan pada situasi keluarga seorang pegawai, seperti perkawinan atau perceraian. 3. Perluasan Kesempatan Kerja atau Aksi Afirmatif Dalam bidang ini tugas utamanya adalah memonitor kesesuaian organisasi perusahaan dengan aturan-aturan hukum yang berlaku dan mengembangkan program- program untuk mengatur lingkungan kerja agar tidak terjadi diskriminasi seksual maupun rasial.Pekerja sosial biasanya melakukan penelitian terhadap laporan-laporan mengenai adanya masalah maupun potensi masalah sosial, seperti konflik, pelecehan dan kemudian menjembatani pihak-pihak yang terlibat untuk mencari solusi terbaik. Selain mempunyai keterampilan mengenai analisis kebijakan dan pengembangan program, pekerja sosial harus memiliki kemampuan melakukan konseling dan manajemen konflik. Selain itu, kemampuan untuk sensitif terhadap kebutuhan klien dan melakukan pemberdayaan klien sangat penting dalam domain ini. 4. Pelatihan dan Pengembangan Organisasi Pelatihan ini meliputi peningkatan kapasitas pegawai, baik dalam menghadapi masalah-masalah tertentu maupun dalam menjalin kerja sama dengan sesama pegawai. Pelatihan juga bisa dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan, informasi atau kesadaran akan isu-isu sensitif yang sedang popular (misalnya isu jender, pelakuan salah terhadap anak atau pasangan) melalui seminar atau lokakarya. Topik yang dapat dikembangkan dalam pelatihan ini seperti komunikasi, manajemen waktu, sistem pengawasan, manajemen stress, resolusi konflik, dan manajemen kedaruratan menghadapi bahaya tiba-tiba seperti kebakaran, gempa bumi atau banjir. Pegawai
  • 9. 9 juga dapat diberikan pelatihan-pelatihan ulang atau semacam upgrading training untuk memperkaya keterampilan pegawai dalam menguasai tugas-tugas baru yang akan dikembangkan dalam perusahaan. Bidang pengembangan organisasi meliputi aspek pelatihan, namun bidang ini lebih luas dari pelatihan terutama dalam aplikasinya.Pekerja sosial malakukan survey melalui perasaan dan moral pegawai terhadap situasi pekerjaan dan lingkungan organisasi. Dari hal ini, dibuatlah rekomendasi tentang pengembangan tim, perancangan ulang desain pekerjaan, program pembangunan karir, penstrukturan sistem penilaian kinerja atau penyegaran tujuan organisasi. Fungsi pelatihan dan pengembangan organisasi yaitu untuk membangun situasi kerja yang efektif dan peningkatan produktivitas organisasi.Disini kemampuan dalam melakukan konsultasi dan asesmen kebutuhan sangat penting untuk dimiliki pekerja sosial dibidang ini. Serta keahlian lain yang perlu dimiliki pekerja sosial meliputi kemampuan berkomunikasi dan memisahkan masalah dari gejala, metoda penelitian, teknik-teknik perencanaan dan fasilitasi kelompok. G. MENGOPTIMALKAN KUNTRIBUSI PEKERJAAN SOSIAL Dalam bidang industri, kontribusi pekerja sosial dalam meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan kualitas dunia kerja dengan menggunakan keterampilan- keterampilan yang dimiliki pekerja sosial.Para pegawai dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan perusahaan secara efektif jika mereka memiliki kepuasan kerja, maka disinilah peran pekerja sosial. Berry (dalam Edi Suharto 2009:91-92) mengatakan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan agar peranan pekerja sosial di bidang pengembangan sumberdaya manusia dapat optimal, yaitu sebagai berikut: 1. Para praktisi hendaknya mampu memilih dan menentukan tugas-tugas apa saja yang paling sesuai dengan minat, keterampilan dan kemampuannya. Seseorang yang berbakat dibidang klinis, mungkin tidak cocok bila ditempatkan dalam posisi sebagai administrasi perlindungan sosial. Begitu juga jika pekerja sosial menyukai penelitian, bekerja di bidang perluasan kesempatan kerja setara atau aksi afirmatif (affirmative action) akan dapat meningkatkan kinerja profesionalnya.
  • 10. 10 2. Menuasai apa yang disebut sebagai “pengetahuan industri” (industry knowledge). Pekerja sosial yang bekerja di bidang manajemen sumberdaya manusia tentunya selain harus menguasai ilmu dan strategi manajemen, psikologi sosial, dinamika kelompok, kepemimpinan, dan komunikasi, juga perlu memiliki pengetahuan mengenai jenis industri perusahaan yang bersangkutan. Misalnya jika pekerja sosial bekerja di perusahaan tekstil, maka ia harus mengetahui setidaknya secara umum bagaimana proses produksi kain dilakukan, sistem kepegawaian dan pengupahan, serta pemasaran. 3. Memahami dan mampu mengatasi konflik nilai. Pekerja sosial meskipun bekerja di dunia bisnis, harus tetap berpedoman kepada Asosiasi Profesi Pekerja Sosial Nasional atau Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial yang ada dinegaranya.Prinsip-prinsip nilai yang dirumuskan oleh organisasi profesi dapat memberikan pedoman etis kepada pekerja sosial di bidang industri.Seseorang yang memiliki latar belakang hukum atau psikologi menjalankan fungsi-fungsi pengembangan sumberdaya manusia masing-masing sesuai dengan latar belakang keahliannya. Pendidikan dan pelatihan diperoleh memberikan kerangka kerja atau framework keilmuan yang khas terhadap manajemen sumberdaya manusia. Itulah yang membuat bidang ini menjadi bermakna. Begitu juga pekerja sosial yang menangani urusan pelatihan dan pengembangan organisasi, pengetahuan dan nilai- nilai professional mengenai perilaku manusia, motivasi kerja, konseling, proses intervensi pertolongan, asesmen kebutuhan, dan perencanaan program adalah fokus kerja pekerja sosial setiap harinya.
  • 11. 11 STUDI KASUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Kasus Karyawan Terlambat ke Kantor 90 Menit Seorang karyawan yang terlambat 90 menit datang ke kantor dengan tidak sengaja karena ada halangan ban bocor, hal ini perlu dimaklumi oleh seorang manajer. Namun apabila keterlambatan 90 menit oleh karyawan dilakukan sengaja setiap hari. Karena karyawan tersebut yakin dari kebiasaannya itu, gajinya tak akan dipotong oleh perusahaan yang menganut “all-in”, dimana hanya ada gaji pokok. Perilaku ini yang dikhawatirkan orang Human Resource akan menular kepada para rekannya, yang juga berakibat menggangu produktivitas perusahaan. 2. Kasus Video Tidak Senonoh dari Seorang Karyawati dengan Lawan Jenis Seorang manager HR dibuat pusing lantaran di kantornya, ia menemukan video tidak senonoh dari seorang karyawati dengan lawan jenis. Si karyawati berdalih bahwa hal ini dia (pelaku) lakukan di luar kantor dan diluar jam kerja serta dilakukan atas dasar suka sama suka, sehingga dia keberatan kalo dijatuhi sanksi karena menurut pelaku hal ini tidak ada hubungan dengan pekerjaan. Kalupun sampai ketahuan menurut pelaku hal ini dianggap sebagai resikonya sendiri. Kesimpulan dari studi kasus mengenai keterlambatan 90 menit dan ditemukannya video tidak senonoh dari seorang karyawati dengan lawan jenis dikarenakan tipe masalah karyawan di kantor. Tipe masalah di kantor dapat dibagi tiga yakni; terlalu santai, tidak menyadari kesalahannya, dan yang menyadari kesalahannya lalu memperbaikinya. Perusahaan perlu memperhatikan masalah ini dengan serius dengan menegakkan kedisiplinan. Disiplin dibagi dua yaitu disiplin preventif dan preventif korektif. Dapat juga perusahaan memilih disiplin progresif untuk menindak karyawan yang telah melakukan pelanggaran berulang-ulang. Untuk menangani masalah tersebut yaitu dengan cara : 1. Posisikan diri pada sudut pandang orang bermasalah. Kenali persepsinya terhadap pekerjaannya untuk mengetahui akar masalah, mengapa ia menjadi orang bermasalah. Setelah akarnya didapat, diskusikan dengannya untuk mengatasi masalahnya.
  • 12. 12 2. Berikan solusi, bukan sekadar kritik. Orang cenderung defensif terhadap kritik, tapi lebih terbuka bila diajak duduk bersama membicarakan masalah, dan bagaimana solusinya. Bawahan merasa dimanfaatkan, jika tidak dilibatkan dalam penyelesaian masalahnya. Orang cenderung destruktif ketimbang kooperatif, jika sekadar dikritik. 3. Berikan perhatian dan pengertian. Ajak ia berbicara dari hati ke hati, bahwa ia pun bagian dari tim yang sangat penting bagi keberhasilan secara keseluruhan. Tegaskan kontribusi setiap orang penting bagi keberhasilan perusahaan. 4. Berikan apresiasi dan dukungan. Orang bermasalah, terlebih yang tergolong low self esteem, cenderung amat irasional dan sulit diajak berbicara secara rasional. Untuk itu, atasan atau koleganya, harus rajin memberi apresiasi jika ia melakukan pekerjaannya dengan baik. Apresiasi tak harus berupa hadiah, bisa pujian atau sekadar tepukan di pundaknya. Bisa pula melibatkannya dalam proyek yang sekiranya ia sanggup menggarapnya. Keberhasilan proyek bisa membangkitkan rasa percaya dirinya. 5. Orang bermasalah tipe high self esteem, mesti pula diajak bicara dari hati ke hati. Tipe ini cenderung memiliki harga diri tinggi, jangan sekali-kali merendahkan egonya dengan mengatakan bahwa ia tak bisa bekerja sendiri. Berilah kesan bahwa ia sangat dibutuhkan rekan-rekannya agar bisa mencapai hasil maksimal. PENUTUP
  • 13. 13 A. KESIMPULAN Keberhasilan suatu perusahaan sebagai organisasi tergantung pada unsur manusia di dalamnya karena besarnya kontribusi sumber daya manusia jauh melampui peran yang diberikan oleh sumber-sumber daya lainnya. Oleh karena itu pendayagunaan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas agar disiplin kerja dalam lingkungan organisasi dapat terus ditingkatkan menurunnya kualitas disiplin kerja karyawan bisa berdampak negatif bagi perusahaan, karena ini terkait dengan produktivitas kerja perusahaan, semakin rendah kualitas kerja karyawan maka semakin rendah juga produktivitas dan pemasukan bagi perusahaan. B. SARAN 1. Dalam berkerja harus mematuhi aturan yang ada dalam perusahaan. 2. Disiplin seharusnya dimulai dari masing-masing individu sehingga dapat menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul. 3. Diharapkan setiap karyawan mempunyai motivasi kerja yang tinggi dalam berkerja. 4. Untuk pemberian sanksi atau hukuman terhadap pelanggaran disiplin kerja seharusnya juga harus benar-benar melihat kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Buku :
  • 14. 14 Suharto, Edi. 2009. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri. Bandung: Alfabeta. Sumber Lainnya : http://ichasarsono.blogspot.co.id/2014/01/studi-kasus-human-resource-manajemen- sdm.html diakses pada tanggal 30 September 2017 Pukul 10:55 WIB http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/12/makalah-studi-kasus-disiplin-kerja.html diakses pada tanggal 30 September 2017 Pukul 11:05 WIB