2. PENDAHULUAN
Pembangunan masyarakat tidak saja bermaksud membina
hubungan dan kehidupan setiap orang untuk hidup
bermasyarakat, melainkan juga untuk membangun
masyarakat karena setiap satuan masyarakat mempunyai
kekuatan sendiri yang disebut community power.
Community development menjadi lebih penting lagi jika
diingat bahwa masyarakat atau community perlu
dipersiapkan untuk memasuki bentuk masyarakat yang
disebut society, sehingga kedua bentuk ideal tersebut
merupakan sebuah continuum, community-society
continua.
3. PENGERTIAN PEMBANGUNAN &
MASYARAKAT
Tinjauan Etimologik.
Dari sudut etimologik, konsep pembangunan meliputi sadar
atau siuman, bangkit atau berdiri, bangun dalam arti bentuk, dan
membuat, mendirikan, atau membina
Tinjauan Ensiklopedik.
Dari sudut ini, pembangunan diartikan sebagai pertumbuhan
(growth), rekonstruksi (reconstruction), modernisasi
(modernization), westernisasi (westernization), perubahan sosial
(social change), pembebasan (liberation), pembaharuan
(innovation), pembangunan bangsa (national development),
pembangunan (development), pengembangan dan pembinaan.
4. lanjutan
A. Pertumbuhan.
Pertumbuhan terkait erat dengan konsep ilmu ekonomi. Menurut
Thirlwall dalam Growth and Development (1974, 23), pertumbuhan
berarti kenaikan pendapat nasional nyata dalam jangka waktu
tertentu.
B. Rekonstruksi.
Merupakan suatu upaya yang menitikberatkan pada membangun
kembali perekonomian suatu negara. Konsep ini diterapkan oleh
negara-negara sekutu yang terlibat perang dunia kedua.
C. Modernisasi.
Menurut Reinhard Bendix dalam, Modernisasi Masalah Model
Pembangunan (1970) menjelaskan bahwa modernisasi adalah salah
satu bentuk perubahan sosial yang berasal dari revolusi industri di
Inggris (1970 – 1830) dan revolusi politik di Prancis (1789 – 1794).
Aspek yang paling menonjol dalam proses modernisasi adalah
perubahan teknik industri dari cara tradisional ke cara-cara modern
yang dihasilkan oleh Revolusi industri. Modernitas diukur dengan
sejauh nama bangsa yang bersangkutan nemerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab.
5. lanjutan
D. Westernisasi.
Menurut Fred W. Riggs dalam artikel berjudul Modernisasi
dan Persoalan-persoalan Politik, menyatakan modernisasi
sebagai usaha menandingi dunia barat. Dengan demikian
Modernisasi dapat dianggap juga westernisasi.
E. Perubahan Sosial.
Menurut Selosoemardjan dalam Social Changes in
Jogyakarta, 1962, 379; Milton J. Esman dalam Josepp W.
Eaton, ed., Institution Building and Development, 1972, 24,
menyatakan bahwa perubahan sosial diartikan sebagai
perubahan lembaga-lembaga (institutions) masyarakat,
yaitu perubahan yang mempengaruhi sistem sosial,
termasuk nilai sosial, sikap, dan pola perilaku kelompok.
6. lanjutan
Lebih lanjut Esman dalam D. Woods
Thomas, et al., eds., Institution
Building, A Model for Applied Social
Change (1972, 65) menyatakan ada
lima bentuk perubahan sosial, yaitu
:
Perubahan evolusioner, yaitu
perubahan yang tidak dikendalikan
dengan lingkungan permisif.
Perubahan revolusioner, yaitu
perubahan yang bisa dikendalikan
dan bisa juga tidak, tetapi dengan
lingkungan yang dimanipulasikan.
Perubahan dialektikal, yaitu
perubahan yang tidak dikendalikan
dan lingkungan permisif.
Perubahan yang dipaksakan, yaitu
perubahan yang dikendalikan dan
memanipulasikan lingkungan.
Perubahan terkendali, yaitu
perubahan yang dikendalikan tetapi
lingkungan yang permisif.
F. Pembebasan.
Mazhab Perancis mengajarkan bahwa
pembangunan berarti menilai kembali
keadaan setiap kelompok masyarakat
dan mengadakan perbaikan kualitatif,
baik dalam kelompok maupun individu.
G. Pembaharuan.
Pembaharuan merupakan salah satu
bentuk proses sosial yang erat kaitannya
dengan modernisasi dan perubahan
sosial. Pembaharuan dan modernisasi
didorong oleh penemuan-penemuan
ilmiah (inventions), sedangkan terhadap
perubahan sosial, pembaharuan
mempunyai pengaruh timbal balik.
H. Pembangunan Bangsa.
Menurut Sondang P. Siagian dalam
Administrasi Pembangunan (1974)
mendefinisikan pembangunan sebagai
suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang
berencana yang dilakukan secara sadar
oleh suatu bangsa, negara dan
pemerintah, menuju modernitas dalam
rangka pembinaan bangsa.
7. lanjutan
J. Pembinaan.
Pembinaan dapat
diartikan sebagai upaya
meluruskan kembali
pola pikir dan pola
tindak kelompok-
kelompok masyarakat
yang sementara
menyeleweng dari garis-
garis yang telah
ditetapkan.
K. Pembangunan.
Menurut Saul M. Katz dalam
Riggs, ed., (1971, 110)
menyatakan bahwa
pembangunan merupakan
perubahan besar-besaran
suatu bangsa dari suatu
keadaan menuju keadaan yang
lebih baik.
Michael Todaro (1978) melalui
tiga konsep dalam tujuan
pembangunan: kebutuhan
hidup (pertumbuhan
ekonomi), kebebasan memilih
(perubahan sosial), dan harga
diri (nilai etik).
8. KONSEP PEMBANGUNAN
Pandangan lain yang dikemukanan oleh Harlan Cleveland
dan Mochtar Lubis dalam Masa Depan “Pembangunan”
(1990, 1) menyatakan bahwa pembangunan merupakan
peningkatan pertumbuhan ekonomi disertai keadilan
sosial secara sadar.
Mardikanto dalam Penyuluhan Pembangunan Pertanian
(1991) menyatakan bahwa pembangunan merupakan
Upaya sadar dan terencana untuk melaksanakan
perubahan-perubahan yang mengarah pada pertumbuhan
ekonomi dan perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan
seluruh warga masyarakat untuk jangka panjang, yang
dilaksanakan oleh pemerintah yang didukung oleh
masyarakatnya, dengan menggunakan teknologi yang
terpilih.
9. PENGERTIAN MASYARAKAT
Menurut Taliziduhu dalam Pembangunan Masyarakat
(1990, 49) bahwa masyarakat di dalam konteks
pembangunan masyarakat, adalah masyarakat dalam arti
community yang dapat juga di Indonesiakan menjadi
komunitas.
Soekanto (2000) menyatakan masyarakat merupakan
suatu kelompok baik besar maupun kecil yang anggotanya
hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka
merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi
kepentingan-kepentingan hidup yang utama.
Kriteria yang utama bagi adanya suatu masyarakat adalah
adanya social relationship antara anggota-anggota
kelompok tersebut.
10. lanjutan
Robert Redfield dalam The
Little Community and
Peasant Society and
Culture (1963, 4)
menguraikan karakteristik
komunitas. Sebagai realitas
sosial, komunitas yang
diidentifikasikan sebagai
pemukiman kecil
penduduk, bersifat
mandiri (self-contained)
dan yang satu berbeda
dengan yang lainnya.
Inti dari komunitas adalah
sbb:
Komunitas memiliki
kesadaran-kelompok (group
conciousness) yang kuat.
Komunitas tidak terlalu besar
sehingga setiap anggota
berkesempatan mengenal
secara pribadi satu sama lain,
tetapi tidak terlalu kecil
sehingga mereka dapat
melakukan usaha bersama
secara efisien.
Komunitas bersifat homogen
Komunitas hidup mandiri
(self-sufficient)