Dokumen tersebut membahas pentingnya inovasi dalam pelayanan publik untuk menghindari penghianatan terhadap filosofi bernegara. Inovasi didefinisikan sebagai proses memperbarui hal yang sudah ada dengan cara memperkenalkan metode baru. Namun, seringkali terdapat kendala dalam berinovasi seperti kebiasaan rutinitas, budaya top-down, dan regulasi yang kaku. Oleh karena itu diperlukan ekosistem yang mendukung inov
3. Negara dibentuk atas dasar TRUST teori Perjanjian Sosial (du contract
social);
Negara bertugas melayani publik / masyarakat (res-PUBLICA), sehingga
harus mengedepankan mekanisme altruisme dalam pelayanan publik (tidak
mencari untung, tidak membawa vested interest);
Lembaga/Pegawai Negara wajib menuangkan janji pelayanannya dalam
sebuah dokumen (piagam warga, citizen charter) maklumat pelayanan;
Aparatur pelayanan adalah juga manusia. Menurut ilmu neuro-science, otak
manusia cenderung menyukai kemapanan dan tidak menyukai perubahan.
Dampaknya, banyak aparatur menghuni zona nyaman (enggan berinovasi);
Lambatnya inovasi menjadikan pelayanan publik terjebak dalam beragam
masalah (lambat, mahal, arogan, diskriminatif, koruptif, dst). Maka, inovasi
akan menghindarkan aparatur dari penghianatan thd filosofi bernegara.
Filosofi pelayanan & perlunya inovasi
4. “ Apa itu inovasi?
Inovasi berasal dari bahasa Latin innovātus, yang
berarti memperbarui (to renew). Jadi, inovasi
adalah proses pembaruan sesuatu yang sudah ada,
bukan membuat sesuatu yang baru (yang belum
ada sebelumnya).
Membuat perubahan pada suatu hal yang sudah
ada, terutama dengan cara memperkenalkan
metode-metode baru (New Oxford American).
Sesuatu yang berbeda dan berdampak (Scott D.
Anthony, The Little Black Book of Innovation,
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013).
6. Hanya terjadi sekali, belum pernah ada sebelumnya,
belum pernah dilakukan seseorang (0 ke 1);
Tidak ada teori / formula untuk mewujudkannya.
Masa depan serba gelap dan acak (randomness), tak
berpola, penuh ketidakpastian;
Inisiator memiliki optimisme tak menentu (indefinite
optimism), yakni keyakinan bahwa masa depan lebih
baik tapi tidak tahu bentuknya sama sekali;
Contoh: GOJEK Nadiem Makariem tidak akan
melakukan hal yang sama untuk kedua kali;
Membawa dampak memporak-porandakan model
lama (disruptive innovation).
Inovasi ≠ Disrupsi
7. Inovasi = perubahan inkremantal
Incremental innovation is generally a
modification or change of existing products and
services where the main goal is to improve
functionality and lower costs.
Reduced risk in comparison to radical innovation.
Making a product 2% better or faster or cheaper
will allow you to keep your customers and
continue getting more.
SONY: era 1980-1990 merajai produk Walkman
mengeluarkan 160 variasi produk setiap 25 hari.
Sumber: http://virtual.vtt.fi/virtual/proj3/innorisk/EuroMOT2008_paasi_et_al.pdf
http://www.incrementalinnovation.com/incremental-innovation/incremental-
innovation-introduction
8. “INOVASI itu MUDAH”
Innovation is simple actually …
“Apapun masalah organisasi, solusinya adalah Inovasi”
– Tri Widodo WU –
9. Kebiasaan dalam rutinitas (business as usual)
Budaya paternalistik (top down, leader-centric
management)
Rezim administrasi yang kaku (regulation trap)
Sayangnya, banyak kendala menghadang inovasi
13. Hindari Zona Nyaman
13
“Adaptabilitas merupakan pondasi paling penting dari
keberhasilan budaya organisasi.”
- Gerard J. Tellis, Jaideep C. Prabhu dan Rajesh K. Chandy
Adaptabilitas ini adalah budaya yang mendorong
untuk mengambil resiko, kemauaan bereksperimen,
inisiatif personal, pengambilan keputusan dan
eksekusi yang cepat, dan kemampuan untuk melihat
peluang yang unik. Untuk membangun sistem yang
inovatif, lingkungan yang dedikatif dibutuhkan untuk
mendorong pendekatan ini.