Tiga model pengembangan masyarakat dijelaskan dalam dokumen ini yaitu model pengembangan masyarakat lokal, perencanaan sosial, dan aksi sosial. Model pengembangan masyarakat lokal berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat untuk memecahkan masalahnya sendiri secara demokratis, model perencanaan sosial berfokus pada pengumpulan data untuk menentukan solusi masalah, sedangkan model
2. Pengantar
• Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia: umumnya rendah
tingkat sosial ekonomi masyarakat ketidakmampuan dan
ketidaktahuan dalam berbagai hal, khususnya dalam bidang
kesehatan memelihara diri mereka sendiri (self care produktivitas
keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan sesuatu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, kondisi sosial ekonomi keluarga
dan masyarakat semakin rendah.
• perlu dikembangkan & diberdayakan agar mampu meningkatkan
kemandiriannya sehingga individu, kelompok atau masyarakat
mempunyai kemampuan dan keterampilan memelihara dan
melindungi kesehatan mereka sendiri (kemandirian atau self
reliance).
3. Konsep Pengembangan Masyarakat (1)
• Pengembangan merupakan usaha bersama dan terencana untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia
• Pengembangan adalah suatu proses yang didesain untuk
menciptakan kondisi ekonomi dan kemajuan sosial untuk
komunitas yang berhubungan dengan partisipasi aktif dan untuk
memenuhi kemungkinan kepercayaan atas inisiatif komunitas.
Komunitas sendiri ada dua, yaitu rural community dan urban
community.
• Pengembangan adalah proses meningkatkan pilihan, dalam arti
pilihan baru, diversifikasi, berpikir tentang isu secara berbeda dan
mengantisipasi perubahan (Christenson et al., 1989).
4. • Masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep, yaitu:
• Masyarakat sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah
wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun
tetangga, perumahan di daerah perkotaan atau sebuah kampung di
wilayah pedesaan.
• Masyarakat sebagai “kepentingan bersama”, yakni kesamaan
kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh,
kepentingan bersama berdasarkan identifikasi kebutuhan tertentu
seperti halnya pada kasus para orang tua yang memiliki anak dengan
kebutuhan khusus (anak cacat phisik) atau bekas para pengguna
pelayanan kesehatan mental (Mayo, 1998).
Konsep Pengembangan Masyarakat (2)
5. • Pengembangan menurut UN : suatu proses yang didesain untuk
menciptakan kondisi ekonomi dan kemajuan sosial untuk
komunitas yang berhubungan dengan partisipasi aktif dan untuk
memenuhi kemungkinan kepercayaan atas inisiatif komunitas.
• Komunitas sendiri ada dua, yaitu rural community dan urban
community.
• Pengembangan adalah proses meningkatkan pilihan, dalam arti
pilihan baru, diversifikasi, berpikir tentang isu secara berbeda dan
mengantisipasi perubahan (Christenson et al., 1989).
Konsep Pengembangan Masyarakat (3)
6. Definisi Pengembangan Masyarakat
Menurut Pada Ahli (1)
• Bhattacarya. Pengembangan masyarakat adalah pengembangan
manusia yg tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Pengembangan masyarakat adalah usaha untuk
membantu manusia mengubah sikapnya terhadap
masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan
berorganisasi, berkomunikasi, dan menguasai lingkungan
fisiknya. Manusia didorong untuk mampu membuat
keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri
sendiri
7. Definisi Pengembangan Masyarakat
Menurut Pada Ahli (2)
• Yayasan Indonesia Sejahtera. Pengembangan masyarakat :
usaha-usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian
kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik
semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta
menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan
investasi dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik
• Pengembangan masyarakat adalah metoda yang memungkinkan
orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu
memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang
mempengaruhi kehidupannya (AMA, 1993)
8. Definisi Pengembangan Masyarakat
Menurut Pada Ahli (3)
• Pengembangan masyarakat adalah proses membantu masyarakat
menganalisa masalah mereka, untuk melaksanakan sebagai
ukuran besar otonomi yang mungkin dan layak, dan untuk
mempromosikan identifikasi yang lebih besar dari warga negara
individu dan individu organisasi dengan masyarakat secara
keseluruhan (Warren, 1978).
9. Definisi Pengembangan Masyarakat
Menurut Pada Ahli (4)
• Nies dan McEwan (2001) mendeskripsikan pengembangan
kesehatan masyarakat (community health development) sebagai
pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat yang
mengombinasikan konsep, tujuan, serta proses kesehatan
masyarakat dan pembangunan masyarakat.
• Dalam pengembangan kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat yang berkaitan
dengan kesehatan kemudian mengembangkan, mendekatkan,
dan mengevaluasi tujuan-tujuan pembangunan kesehatan melalui
kemitraan dengan profesi lain yang terkait (CHNAC, 2003; Diem
dan Moyer, 2004).
10. Perspektif Teori Pengembangan
Masyarakat (1)
A. POSITIVISME (COMTE)
Pembagian kajian masyarakat : social static dan social dynamic.
1. Sosial static: aspek-aspek sosial yang harus selaras dengan tatanan
dan stabilitas sosial yang memungkinkan masyarakat berada dalam
kebersamaan kajian tentang dasar-dasar masyarakat manusia.
2. Sosial dinamik: aspek-aspek kehidupan sosial yang sejalan dengan
perubahan sosial dan membentuk pola-pola perkambangan
kelembagaan menitik beratkan kajiannya pada ajaran tentang
proses gerak sosial. Contohnya adalah tentang bagaimana
pengarauh masuknya internet pada suatu desa terhadap prilaku dan
gaya hidup warga desa tersebut
11. Perspektif Teori Pengembangan
Masyarakat (2)
B. DETERMINISME SOSIAL (CHARLES DARWIN)
Semua mahluk hidup dari waktu kewaktu secara
berkesinambungan akan mengalami perkembangan. Setiap
perubahan yang terjadi pada morfologi, fisiologi, dan prilaku
mahluk hidup sebagai respon dari perubahan alam
lingkungannya. Perjuangan hidup (struggle for life) pada
mahluk hidup merupakan bagian yang penting sebelum
terjadinya seleksi alam semua kehidupan dan aktivitas
manusia dipengaruhi dan tergantung pada pemberian alam di
sekitarnya
12. Perspektif Teori Pengembangan
Masyarakat (3)
C. BIOLOGISME (HERBER SPENCER)
Tiga kecendrungan perkembangan bersama pada masyarakat
manusia dan organisme, yaitu:
1. Pertumbuhan ukuran
2. Meningkatnya kompleksitas struktur
3. Diferensiasi fungsi
13. Perspektif Teori Pengembangan
Masyarakat (4)
D. TEORI RASISTIS (GOBINEAU, LAPOUGE)
Teori rasistis ini didasarkan atas berbagai kualitas individu untuk
menerangkan berbagai peristiwa sosial. Susunan ras dapat menimbulkan
perbedaan2 dalam cara hidup, tabiat, peradaban dan pandangan dunia
Teori-teori ras umumnya bersifat kabur dan dasar sebenarna juga lemah
tidak bebas dari berbagai prasangka yang emosional, sehingga tidak dapat
bekerja secara objektif
Ammon mempelajari khusus migrasi penduduk ke perkotaan dengan
mengemukakan bahwa mobilitas fisik akan mengakibatkan mobilitas sosial
mengalami perubahan status sosial, sehingga berbagai generasi akan
mengalami peningkatan atau pemerosotan status sosial dalam kehidupan
masyarakat
14. Perspektif Teori Pengembangan
Masyarakat (5)
E. TEORI DEMOGRAFIS (ADOLPHE COSTE)
Evolusi sosial ditentukan oleh perkembangan dan kepadatan penduduk.
Proses pemadatan penduduk mendorong terjadinya spesialisasi, penukaran
pengalaman, akumulasi pengetahuan
15. Perspektif Teori Pengembangan
Masyarakat (6)
F. TEORI EKONOMIS (VEBLEN, DURKHEIM, MARX)
Teori ekonomis menjelaskan bahwa perkembangan sosio-kultur tergantung
dari syarat-syarat sosial-ekonomi dan ekonomis-tehnis. Faktor tehnik ini lebih
ditekankan oleh Thorstein Veblen, sedangkan Emile Dhurheim lebih
menekankan pada pembagian dalam kerja
Marx berpendapat bahwa segala perkembangan sejarah sosial tergantung dari
perkembangan organisasi ekonomi. Marx ini berpendapat bahwa manusia itu
mampu mempengaruhi dan merubah arah yang telah ditentukan oleh evolusi
ekonomi
16. Perspektif Teori Pengembangan
Masyarakat (7)
G. TEORI GEOGRAFIS (RITTER, RATZEL, DLL)
Peristiwa-peristiwa sosial dapat diterangkan melalui kerjanya atau pengaruh
lingkungan geografis yang sifatnya deterministis. Seperti pada kesuburan
tanah yang dapat mempengaruhi kesuburan daerah. Le Play mengatakan
bahwa bentuk keluarga, pendidikannya serta tata kerjanya ditentukan oleh
lingkungan alamnya. Karena itulah penelitian sosial harus dimulai dengan
menelaah lingkungan geografis
17. 3 Model Pengembangan Masyarakat
Pengembangan
Masyarakat
Lokal
(Locality
Development)
Perencanaan
Sosial
(Social Planning)
Aksi Sosial
(Social Action)
18. Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
1. Katagori tujuan
tindakan terhadap
masyarakat
Kemandirian :
Pengembangan
kapasitas dan
pengintegrasian
masyarakat (tujuan
yang dititikberatkan
pada proses = process
goals)
Pemecahan masalah
dengan
memperhatikan
masalah yang penting
yang ada pada
masyarakat (tujuan
dititikberatkan pada
tugas = task goals)
Pergeseran
(pengalihan) sumber
daya dan relasi
kekuasaan;
perubahan institusi
dasar (task ataupun
process goals)
19. Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
2. Asumsi
mengenai
struktur
komunitas
dan kondisi
permasalaha
nnya
Adanya anomie dan
‘kemurungan’ dalam
masyarakat;
kesenjangan relasi dan
kapasitas dlm
memecahkan masalah
secara demokratis;
komunitas berbentuk
tradisional statis
Masalah sosial yang
sesungguhnya;
kesehatan fisik dan
mental, perumahan
dan rekreasional.
Populasi yang
dirugikan;
kesenjangan sosial,
perampasan hak,
dan ketidakadilan.
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
20. Model A
(Pengembangan
Masy Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
3. Strategi
perubahan
dasar
Pelibatan berbagai
kelompok warga
dalam menentukan
dan memecahkan
masalah mereka
sendiri.
‘marilah kita bersama-
sama membahas
masalah ini’
Pengumpulan data
yang terkait dengan
masalah, dan
memilih serta
menentukan bentuk
tindakan yang
paling rasional.
Kristalisasi dari isu isu yg
dhadapi masy dan
pengorganisasian massa untuk
menghadapi sasaran yang
menjadi ‘musuh’ mereka.
‘mari kita mengorganisiir diri
dan membentuk aksi masa
untuk ganti memberikan
tekanan thdp klpk sasaran
mereka’
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
21. Model A
(Pengembangan
Masyarakat
Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
4.Karakteristik
taktik
dan teknik
perubahan
Konsensus;
Komunikasi antar
kelompok dan
melalui kelompok
kepentingan dalam
masyarakat ;
diskusi kelompok
Teknik
pengumpulan data
dan keterampilan u/
menganalisis.
Konsensus atau
konflik tergantung
hasil analisis
perencana
Konflik;
konfrontasi; aksi
yang bersifat
langsung.
(memobilisir masa,
demonstrasi,
pemboikotan)
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
22. Model A
(Pengembangan
Masyarakat
Lokal)
Model B
(Perencanaan Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
5. Peran
praktisi
yang
menonjol
Sebagai Enabler-
katalis, koordinator,
orang yang
mengajarkan
keterampilan
memecahkan
masalah dan nilai-
nilai etis.
Expert (pakar). Peran lbh
menekankan pada penemuan
fakta, implementasi program,
relasi dg berbagai macam
birokrasi, dan expert lain
Aktifis, advokat,
negosiator, partisan.
Menciptakan
pergerakan masa
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
23. Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
6. Media
Perubah
an
Manipulasi
kelompok kecil yang
berorientasi pada
terselesaikannya
suatu tugas (small
task oriented
groups)
Manipulasi organisasi
formal dan data yang
tersedia.
Manipulasi
organisasi massa
dan proses-proses
politik.
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
24. Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
7. Orientasi
terhadap
struktur
kekuasa
an
Struktur kekuasaan
sudah tercakup dlm
komunitas, Anggota
dari struktur
kekuasaan bertindak
sebagai kolaborator
Struktur
kekuasaan
sebagai ‘pemilik’
dan ‘sponsor’
(pendukung)
Struktur kekuasaan sebagai
sasaran eksternal dari
tindakan yang dilakukan ;
mereka yang memberikan
‘tekanan’ harus dilawan
dengan memberikan
‘tekanan’ balik.
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
25. Model A
(Pengembanga
n Masyarakat
Lokal)
Model B
(Perencanaan Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
8. Batasan
definisi
sistem klien
dalam
komunitas
konstituensi)
Keseluruhan
komunitas
geografis
Keseluruhan
komunitas atau dapat
suatu segmen dalam
komunitas (termasuk
komunitas fungsional)
Segmen dalam komunitas
yang membutuhkan bantuan.,
membutuhkan layanan tapi
tidak terjangkau oleh layanan
tsb, atau ditolak
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
26. Model A
(Pengembangan
Masyarakat
Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
9. Asumsi
mengenai
kepentingan dari
kelompok-
kelompok di
dalam suatu
komunitas
Berbagai
kepentingan
kelompok dlm
masyarakat,
menghasilkan
pemufakatan
Permufakatan atau
konflik bisa
ditolerir, selama
tidak menghalangi
proses pencapaian
tujuan
Kepentingan sari
masing2 bagian
dlm masy sgt
bervariasi/ Konflik
kepentingan yang
sulit dicapai kata
mufakat;
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
27. Model A
(Pengembangan
Masyarakat
Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
10. Konsepsi
mengenai
populasi klien
(konstituensi)
Warga
masyarakat,
sebagai sumber
daya/asset yang
berharga.
Konsumen
(pengguna jasa,
memanfaatkan
program dan
layanan).
‘Korban’
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
28. Model A
(Pengembangan
Masyarakat
Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
11. Konsepsi
mengenai
peran klien
Sebagai partisipan
aktif pada proses
interaksional
pemecahan
masalah.
Konsumen atau
resipien
(penerima
pelayanan).
Employere
konstituen,
anggota.
‘teman-teman
partisipan’
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman
29. Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan
Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
12.
Pemanfaa
tan
Pemberd
ayaan
Pemberd
ayaan
digunaka
n untuk)
Mengembangkan
kapasitas komunitas
untuk mengambil
keputusan bersama;
serta membangkitkan
rasa percaya diri akan
kemampuan masing-
masing anggota
masyarakat.
Mencari tahu dari
para pengguna
jasa tentang
layanan apa yang
mereka butuhkan;
serta memberi
tahu para
pengguna jasa
tentang pilihan
jasa yang ada.
Meraih kekuasaan objektif
bagi mereka yang ‘tertindas’
agar dapat memilih dan
memutuskan cara yang tepat
guna melakukan aksi; serta
membangkitkan rasa percaya
diri partisipan akan
kemampuan mereka.
Tiga Model Pengembangan Masyarakat
Rothman dan Tropman