SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan 
manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu 
(manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh 
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama.Namun bukan berarti semua himpunan manusia 
dapat dikatakan kelompok sosial.Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan 
tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya 
akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. 
Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya. 
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau 
komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. 
Dengan demikina, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” 
karena memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan 
kebudayaan itu sendiri. 
Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat dianalisa dari berbagai 
segi diantaranya: ke “arah” mana perubahan dalam masyarakat itu “bergerak” (direction of 
change)”, yang jelas adalah bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. 
Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak kepada sesuatu 
bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh pula bergerak kepada suatu bentuk yang 
sudah ada di dalam waktu yang lampau. 
B. PERUMUSAN MASALAH 
Beberapa rumusan masalah yang dapat dikaji dari uraian-uraian di atas antara lain: 
1. Apa definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat? 
2. bagaimana pendapat para ahli tentang perubahan sosial? 
3. Perubahan sosial apa yang terjadi di Ambon 
C. TUJUAN PENULISAN 
Makalah ini bertujuan untuk: 
1. Untuk mengetahui macam-macam definisi dari perubahan sosial dari masyarakat 
2. Untuk mengetahui hakekat perubahan sosial yang terjadi di Kota Ambon. 
ii
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Definisi Perubahan Sosial 
Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem 
sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi 
oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari 
tiga tahap: 
Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan 
Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial. 
Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat 
pengadopsian atau penolakan inovasi.Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide 
baru itu mempunyai akibat. 
Dalam menghadapi perubahan sosial budaya tentu masalah utama yang perlu diselesaikan 
ialah pembatasan pengertian atau definisi perubahan sosial (dan Wilbert E. Maore, Order and 
Change, Essay in Comparative Sosiology, New York, John Wiley & Sons, 1967 : 3. 
perubahan kebudayaan) itu sendiri. Ahli-ahli sosiologi dan antropologi telah banyak 
membicarakannya. 
Menurut Max Weber dalam Berger (2004), bahwa, tindakan sosial atau aksi sosial (social 
action) tidak bisa dipisahkan dari proses berpikir rasional dan tujuan yang akan dicapai oleh 
pelaku. Tindakan sosial dapat dipisahkan menjadi empat macam tindakan menurut motifnya: 
(1) tindakan untuk mencapai satu tujuan tertentu, (2) tindakan berdasar atas adanya satu nilai 
tertentu, (3) tindakan emosional, serta (4) tindakan yang didasarkan pada adat kebiasaan 
(tradisi). 
Anonim dalam Media Intelektual (2008) mengungkapkan bahwa, aksi sosial adalah aksi yang 
langsung menyangkut kepentingan sosial dan langsung datangnya dari masyarakat atau suatu 
organisasi, seperti aksi menuntut kenaikan upah atau gaji, menuntut perbaikan gizi dan 
kesehatan, dan lain-lain. Aksi sosial adalah aksi yang ringan syarat-syarat yang 
diperlukannya dibandingkan dengan aksi politik, maka aksi sosial lebih mudah digerakkan 
daripada aksi politik.Aksi sosial sangat penting bagi permulaan dan persiapan aksi 
politik.Dari aksi sosial, massa/demonstran bisa dibawa dan ditingkatkan ke aksi politik.Aksi 
sosial adalah alat untuk mendidik dan melatih keberanian rakyat. Keberanian itu dapat 
digunakan untuk: mengembangkan kekuatan aksi, menguji barisan aksi, mengukur kekuatan 
aksi dan kekuatan lawan serta untuk meningkatkan menjadi aksi politik. Selanjutnya Netting, 
ii
Ketther dan McMurtry (2004) berpendapat bahwa, aksi sosial merupakan bagian dari 
pekerjaan sosial yang memiliki komitmen untuk menjadi agen atau sumber bagi mereka yang 
berjuang menghadapi beragam masalah untuk memerlukan berbagai kebutuhan hidup. 
Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi 
merupakan sebuah proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang 
diambil oleh anggota masyarakat.Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang 
menarik untuk memahami perubahan sosial. Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen 
perubahan, karena ia dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus 
melakukan studi tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model force-field 
yang diklasifikasi sebagai model power-based karena menekankan kekuatan-kekuatan 
penekanan.Menurutnya, perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap 
kelompok, individu, atau organisasi.Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving 
forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Perubahan dapat 
terjadi dengan memperkuat driving forces dan melemahkan resistences to change. 
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu: (1) Unfreezing, 
merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya kebutuhan untuk berubah, 
(2) Changing, merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving forces maupun 
memperlemah resistences, dan (3) Refreesing, membawa kembali kelompok kepada 
keseimbangan yang baru (a new dynamic equilibrium). Pada dasarnya perilaku manusia lebih 
banyak dapat dipahami dengan melihat struktur tempat perilaku tersebut terjadi daripada 
melihat kepribadian individu yang melakukannya.Sifat struktural seperti sentralisasi, 
formalisasi dan stratifikasi jauh lebih erat hubungannya dengan perubahan dibandingkan 
kombinasi kepribadian tertentu di dalam organisasi. 
B. KARAKETERISTIK UMUM (Macionis, 1989: 612-613). 
Bersifat universal dan berubah-ubah. Walaupun beberapa dimensi dari pengalaman 
manusia tetap sama pada setiap waktu. Namun, tidak dapat disankal setiap masyarakat 
dipengaruhi oleh perubahan sosial, walapun pada tingkat yang berbeda. 
Direncanakan dan yang tidak direncanakan. 
Bersifat kontroversial. Pembangunan sarana-sarana transportasi tidak saja memudahkan 
mobilitas manusia, tetapi juga dapat menimbulkan konflik, penemuan pesitisida tidak saja 
melipatgandakan panenan para petani, tetapi juga mengacam kehidupan manusia karena sat 
kimia yang dikandungnya. 
Berbeda dari segi durasi dan konsekwensinya. Ada perubahan yang cepat, namun adapula 
perbuhan yang lambat. Perubahan yang lambat bersifat evolutif sedangkan perubahan yang 
ii
cepat bersifat revolutif. Demikianpun dengan konsekwensinya berbeda-beda pada setiap 
kelompok masyarakat atau individu. 
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL 
ii 
1. Mendorong 
a. Kontak dengan kebudayaan lain, 
b. Kemajuan pendidikan, 
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju, 
d. Sistem terbuka lapisan masyarakat, 
e. Penduduk yang heterogen, 
f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek-aspek kehidupan, 
g. Nilai bahwa manusiaharus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya. 
2. Menghambat 
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, 
 Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, 
 Sikap masyarakat yang sangat tradisional, 
 Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat, 
 Rasa takut akan terjadinya perubahan kebudayaannya, 
 Sikap tertutup terhadap Pengembangan hal-hal baru / asing, 
 Adat atau kebiasaan 
 Hambatan- hambatan yang bersifat idiologis, 
 Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya tidak dapat diperbaiki. 
 Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup. 
 Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis 
 Adat atau kebiasaan 
 Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin di perbaiki 
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan : 
 Faktor intern 
- Perubahan Demografis 
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan 
mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang 
perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan 
pangan, sandang, dan papan.
ii 
- Konflik social 
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu 
masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk 
setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan 
penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran. 
- Bencana alam 
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana 
banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan 
ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan 
dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi. 
- Perubahan lingkungan alam 
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang 
membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga 
membentuk tegalan.Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini 
disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan 
setempat. 
 Faktor ekstern 
- Perdagangan 
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah 
bahkan Eropa Barat.Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang 
besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada 
masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran 
budaya yang ada. 
- Penyebaran agama 
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses 
penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur 
budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme. 
- Peperangan 
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras 
dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur 
budaya bangsa asing ke Indonesia.
D. INTERPRETASI PERUBAHAN SOSIAL 
ii 
1. Model tradisional 
 Perubahan sosial berlangsung menurut pola biologis (organis)➔ siklis. Perubahan 
yang ada hanyalah pengulangan pola-pola yang sama..lahir..dewasa…matiSiklus ➔ 
masa lalu..masa kini..masa depan. 
 Masyarakat merupakan sistem dimana tidak ada individu/bagian masyarakat yang 
bersifat menyendiri (atomistik). Semua terkoneksi. 
Masyarakat dipandang sebagai piramida sosial. Bagian puncak (elit penguasa) yg 
mengendalikan yg bawah.Elit yg menentukan proses sosial: 
a. Peraturan 
b. Hak/kewajiban masyarakat 
c. Kesejahteraan umum 
 Konflik/perbedaan merupakan penyimpangan 
 Metafor yang digunakan adalah tubuh manusia. Kepala yang memutuskan apa yg 
harus dilakukan organ2 tubuh yang lainnya. 
2. Model Liberal 
1. Lebih berorientasi ke masa depan 
2. Model ini tidak menentang perubahan (mengapa?) 
3. Masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang mengalir 
4. Perubahan terjadi dalam keteraturan. Dalam kontrol ➔ mekanistis 
5. Perubahan bersifat evolusioner..linier 
6. Gerakan sejarah masyarakat bersifat progresif tidak siklis. 
7. Masyarakat melangkah maju ke depan. 
8. Invisible hand mengatur kompetisi dalam sistem pasar bebas. 
9. Pemikiran bebas merupakan kunci perubahan ke arah yg maju…inovasi & 
individualisme didukung. 
10. Prinsip yg berlaku adalah manajerial…berdasar rasionalitas. Manajemen ini 
punya tugas poko: 
11. Mengekang bagian2 dari gerak2 ekstrim (anarki & otoritarianisme). 
12. Menjaga keseluruhan bagian bergerak bersama ke arah kemajuan. 
13. Metafora yang digunakan adalah mesin (mekanis)
ii 
3. Model Radikal 
 Model ini melihat perubahan bersifat transformatif. Jika tradisional suka status 
quo, liberal melihat perubahan tidak akan merubah struktur..maka radikal melihat 
perlunya perubahan struktural. 
 Peristiwa sejarah menetukan tahap baru. Ada kaitan dialektis antara masa lalu, 
masa kini dan masa depan. 
 Mengakui adanya interdependensi bagian2. Interdependensi ini bersifat kreatif 
tidak statis (spt pandangan tradisional). 
 Partisipasi mendapat perhatian 
 Input langsung dr masyarakat diperlukan 
 Metafora model ini adlah karya seni. Karya seni merupakan hasil kerja kreatif 
dan dialektis. 
 Konflik dilihat memiliki potensi kreatif. Respon thd konflik adalah menyediakan 
alternatif2 kreatif yg bisa jadi akan merubah struktur…diperlukan transformasi 
struktural yg mendasar 
E. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL 
 Manusia menemukan sistem penilaian dan filsafat hidup yang baru (sebagai 
paradigma baru yang pada akhirnya menjadi jalan bagi manusia keluar dari krisis; 
lahirnya sebuah “pencerahan” atau “keseimbangan baru”). Pencerahan 
bergantung pada : 
 Besarnya ketegangan/kekuatan-kekuatan; seberapa besar perubahan mengganggu 
sistem yang telah ada 
 Bagaimana pengaruh suatu kekuatan atas bidang lain 
 Seberapa jauh ketegangan yang baru akan menimbulkan ketegangan yang lebih 
luas lagi 
 Seberapa jauh dan cepat perubahan masyarakat yang terjadi mempengaruhi 
keseluruhan masyarakat 
 Manusia tenggelam di dalam persoalan-persoalan yang dihadapinya dan tidak 
dapat mengambil sikap (=keputusan) terhadap keadaan sehingga manusia 
mengalami frustas
ii 
F. BENTUK PERUBAHAN SOSIAL 
a. Evolusi : perkembangan yang gradual (bertahap), yaitu karena adanya “kerjasama” 
antara manusia dan lingkungannya. Berlangsung lama. 
b. Gerakan Sosial : Suatu keinginan akan perubahan yang diorganisir. Disebabkan oleh 
adanya penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan karena didorong oleh keinginan 
manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta penggunaan dan 
penemuan-penemuan baru 
c. Revolusi : Didorong oleh adanya ketidakpuasan dari golongan-golongan tertentu. 
Pada umumnya telah didahului oleh tersebarnya suatu ide baru. 
G. PERUBAHAN SOSIAL YANG TERJADI DI AMBON 
Masyarakat Maluku umumnya dan Kota Ambon khususnya lebih mengakrabi hidup 
kerakyatan yang berpusat pada ” rumah adat ” sebagai pusat pengemban kearifan demokrasi 
yang berbasis nilai-nilai kekerabatan, kemanusiaan dan persaudaraan sejati. Kenyataan itulah 
yang telah mencetak sebuah sistem kehidupan sosial yang khas bagi masyarakat Maluku ( 
Watloly : 2005. 251 ). 
Sebelum konflik yang bernuansa SARA yang terjadi di Maluku masyarakat ada dalam 
sebuah hidup kebersamaan yang teratur dengan kehidupan persaudaraan begitu indah tanpa 
memandang latar belakang Suku, Agama, RAS dan Golongan, tidak hanya masyarakat yang 
homogen namun yakni heterogen dimana bukan saja masyarakat lokal Maluku namun juga 
etnis pendatang seperti halnya Buton, Bugis bahkan Cina dan lain-lain. Dalam aktivitas 
kehidupan bersama selalu adanya komunikasi yang terbangun sebagai bagian dari interaksi 
sosial, sebuah kerja sama dalam segala bentuk yang pada dasarnya saling melengkapi apa 
yang menjadi kebutuhan masing-masing. 
Dalam hubungan interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat 
tidaklah hanya merupakan suatu bentuk aktivitas kehidupan manusia yang berjalan secara 
baik, dengan pengertian selalu adanya sifat saling memahami satu dengan yang lainnya, 
namun dari proses interaksi sosial yang terjadi itupun juga dapat menjadi perpecahan karena 
kepentingan ataupun juga keegoisan yang terjadi oleh masing-masing individu. Seperti 
halnya yang dikemukakan Gillin, 
Menurut Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya 
interaksi sosial yakni Asosiatif yaitu suatu proses sosial yang mengindikasikan adanya gerak 
pendekatan atau penyatuan (mis. Kooperasi, akomodasi, asimilasi dan akulturasi) dan 
Dissosiatif yaitu mengindikasikan pada gerak keaarah perpecahan (mis. Kompetisi, konflik 
dan kontravensi (Gillin dalam Rusdiyanta ;2009. 28).
Sehingga pikiran Gillin dapat dilihat interaksi Sosial yang terjadi di dalam masyarakat 
bukanlah hanya sebagai bentuk hubungan kemanusiaan yang bersifat baik dalam hal ini 
membangun kebersamaan lewat komunikasi-komunikasi dalam interaksi tadi, tetapi juga 
dapat menimbulkan perpecahan atau lebih dikenal dengan konflik yang pada dasarnya karena 
tindakan-tindakan individu ataupun kelompok yang tidak diterima secara seluruhnya oleh 
individu di dalam masyarakat itu sendiri. 
Pada waktunya beberapa tahun yang lampau ketika kepentingan-kepentingan pribadi 
orang-orang yang tidak bertangggung jawab yang adalah bagian dari kepentingan-kepentingan 
politik penguasa dengan mengorbankan rakyat kecil sehingga memprovokasi 
dengan mendesain konflik bernuansa SARA pada tahun 1999, yang berlangsung kurang lebih 
6 tahun lamanya menghancurkan hubungan interaksi yang berjalan baik di Maluku dan Kota 
Ambon khususnya mengalami pergeseran, peperangan terjadi sehingga masing-masing 
komunitas baik itu agama, suku, dan lain-lain berusaha untuk memisahkan diri satu sama 
lainnya. 
Dalam teori konflik jika dilihat dan dikaji secara teliti maka dapat ditemukan 
keteraturan yang terdapat di dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya 
tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa dengan memiliki 
berbagai kepentingan yang pada dasarnya mengorbankan kaum-kaum lemah dengan segala 
skenario konflik yang dimainkan. 
Dahrendorf yang adalah tokoh teori konflik berpendapat bahwa teori konflik menilai 
keteraturan yang terdapat di dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya 
tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa (Dahrendorf dalam 
Ritzer ;1980.26) 
Di kota Ambon yang adalah merupakan Ibu Kota Provinsi tak luput juga dari proses 
konflik yang sama. Ketika diamati secara baik masyarakat asli Maluku atau Ambon dalam 
hal ini etnis lokal, dalam keseharian hidupnya yang berada pada tataran ekonomi di bawah 
dan tidak memiliki pekerjaan tetap, tidaklah melakukan aktivitas sebagai pedagang pasar, 
baik itu pedagang besar maupun pedagang kaki lima. Inilah memang realita yang dimiliki 
oleh masyarakat Maluku yang hanya ketika membutuhkan apa yang menjadi bagian dari 
kebutuhan pokok mereka, lalu membeli dari pedagang yang adalah merupakan etnis 
pendatang seperti halnya, Suku Buton, Bugis, Bahkan Cina dan lain-lain. Tetapi setelah 
konflik terjadi kurang lebih 6 tahun tadi maka dengan serempak perubahan perilaku 
masyarakat kota Ambon beralih dari dahulu sebelum konflik hanya berdiam diri di rumah 
dan tidak melakukan aktivitas demi untuk melangsungkan kehidupan karena tidak memiliki 
pekerjaan tetap, mencari nafkah dengan melakukan aktivitas berdagang seperti halnya 
ii
pedagang-pedagang di kios-kios besar sampai dengan pedagang kaki lima dengan menjual 
kebutuhan pangan yang diantaranya sayur, ikan dan lain-lain, dan dari tindakan mereka inilah 
perubahan kehidupan mereka yang dahulunya dapat dikategorikan sebagai masyarakat 
ekonomi bawah mengalami peningkatan ke ekonomi menengah bahkan ekonomi atas, yang 
pada hakekatnya dapat terpenuhi kehidupan hidup sehari-hari. Dapat ditemukan di beberapa 
lokasi yang pada waktunya sebelum konflik tidak ditemukan tempat-tempat berjualan 
tersebut salah satu diantaranya Pasar Batu Mejah yang seluruh pedagangnya adalah 
masyarakat asli Maluku, dan situasi yang terjadi ini terbawa terus sampai pada waktu selesai 
konflik hingga sekarang. Dan inilah perubahan perilaku yang dimiliki oleh masyarakat 
Maluku terlebih khusus yang berada di daerah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. 
Dalam pikiran Dahrendorf penggunaan kekuasaan dan perlawanan terhadapnya (yang 
adalah bagian dari teori konflik itu) mencerminkan faktor kedinamisan masyarakat yang 
mendasar dalam menciptakan perubahan sosial. (Dahrendorf dalam Wirutomo ; 2003. 209). 
Hal yang terpenting dari perubahan sosial itu sendiri ialah ketika ada faktor dinamika 
manusianya yang kreatif, dengan menciptakan kondisi perubahan terutama di bidang 
ekonomi dan pola hidup sehari-hari. Perubahan sosial bersifat berantai melibatkan segala 
aspek kehidupan dan kadang diselingi gejolak konflik berupa proses perubahannya. 
Menurut Soemardjan dan Sumardi penyebab perubahan sosial itu secara umum, yakni, 
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jumlah Penduduk, Perubahan Dalam 
Sistem Sosial, Pertentangan ( Konflik ). (Syarbaini dan Rusdiyanta ;2009. 25-26). 
ii
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Perubahan yang terjadi pada masyarakat disebut dengan perubahan sosial.Apakah perubahan 
itu mengenai pakaian, alat transportasi, pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak 
muda. Pada beberapa pemikir terdapat tiga tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban, 
perubahan, budaya dan perubahan sosial. Perubahan peradaban biasanya dikaitkan dengan 
perubahn-perubahan elemen atau aspek yang lebih bersifat fisik, seperti transportasi, 
persenjataan, jenis-jenis bibit unggul yang ditemukan, dan sebagainya. 
Perubahan budaya berhubungan dengan perubahan yang bersifat rohani seperti keyakinan, 
nilai, pengetahuan, ritual, apresiasi seni, dan sebagainya.Sedangkan perubahan sosial terbatas 
pada aspek-aspek hubuingan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari 
bahwa sesuatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai diantaranya elemen 
yang satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh elemen yang lainnya. Berikut adalah teori 
yang membahas tentang perubahan sosial Untuk itu, terlebih dahulu perlu dicatat bagaimana 
tingkat dan sifat peralihan dari perubahan itu sendiri di masyarakat.Pada masyarakat yang 
tergolong bersahaja relatif jarang dan lamban terjadinya perubahan-perubahan. 
Pada masyarakat semacam itu elemen-elemen dasarnya seperti trdisi, ritual dan hirarki sosial 
yang berlangsung, biasanya dipegang kuat oleh para warganya secara bersama-sama. 
Pergolakan revolusi dan gerakan emansipasi sertapenemuan-penemuan baru dibidang ilmu 
pengetahuan dan tekhnologi 
B. SARAN 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan. 
ii
DAFTAR PUSTAKA 
 Ritzer George. 1980. Sosiologi : Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta. 
ii 
Rajawali Pers 
 Rusdianta. 2009. Dasar-Dasar Sosiologi. Jakarta. Graha Ilmu 
 Watloly Aholiab. 2005. Maluku Baru. Jakarta. Kanesius 
 Wirutomo Paulus. 2003. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta. Rajawali 
Pers
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT 
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat 
menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan 
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga 
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, 
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku 
umatnya. 
Makalah ini penulis membahas mengenai “PERUBAHAN SOSIAL DAN 
PEMBANGUNAN YANG TERJADI DI AMBON”, dengan makalah ini penulis 
mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih 
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. 
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. 
ii 
Raha, Agustus 2013 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar......................................................................................................... i 
Daftar Isi................................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1 
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2 
C. Tujuan............................................................................................................ 1 
BAB II PEMBAHASAN.... ................................................................................... 1 
A. Devinisi Perubahan Sosial............................................................................. 2 
B. Karakteristik Umum.......................................................................................3 
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial ................................ 4 
D. Interpretasi Perubahan Sosial........................................................................ 6 
E. Dampak Perubahan Sosial............................................................................ 7 
F. Bentuk Perubahan Sosial............................................................................... 8 
G. Perubahan Sosial Yang Terjadi Di Ambon................................................... 8 
BAB II PENUTUP................................................................................................... 11 
A. Kesimpulan.................................................................................................. 11 
B. Saran............................................................................................................. 11 
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 12 
ii
MAKALAH 
PERUBAHAN SOSIAL 
DAN PEMBANGUNAN 
YANG TERJADI DI AMBON 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : ANDRA ASRIANI 
JURUSAN : GEOGRAFI 
SEMESTER : II 
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2013 
ii

More Related Content

What's hot

Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanambarpingki
 
Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)
Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)
Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)Attar Firdaus
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosialSusi Yanti
 
Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02
Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02
Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02Anak bangsa indonesia
 
Perubahan sosial & kebudayaan
Perubahan sosial & kebudayaanPerubahan sosial & kebudayaan
Perubahan sosial & kebudayaanTety susisno
 
Sosiologi. perubahan sosial
Sosiologi. perubahan sosialSosiologi. perubahan sosial
Sosiologi. perubahan sosialPoltekes TNI AU
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
Perubahan sosial budaya (resume)
Perubahan sosial budaya (resume)Perubahan sosial budaya (resume)
Perubahan sosial budaya (resume)Ady Setiawan
 
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosialPerubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosialBayu Pangestu
 
Perubahan sosial-dan-teori-modernisasi
Perubahan sosial-dan-teori-modernisasiPerubahan sosial-dan-teori-modernisasi
Perubahan sosial-dan-teori-modernisasiYeni Thanpha Choga
 

What's hot (18)

Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
 
Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)
Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)
Tugas kelompok sosiologi (perubahan sosial)
 
1. perubahan sosial
1. perubahan sosial1. perubahan sosial
1. perubahan sosial
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosial
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02
Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02
Teoriperubahansosial 130708021837-phpapp02
 
Perubahan sosial & kebudayaan
Perubahan sosial & kebudayaanPerubahan sosial & kebudayaan
Perubahan sosial & kebudayaan
 
Sosiologi. perubahan sosial
Sosiologi. perubahan sosialSosiologi. perubahan sosial
Sosiologi. perubahan sosial
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Transformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
Transformasi Sosial dan Mobilitas SosialTransformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
Transformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Perubahan budaya
Perubahan budayaPerubahan budaya
Perubahan budaya
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
Perubahan sosial budaya (resume)
Perubahan sosial budaya (resume)Perubahan sosial budaya (resume)
Perubahan sosial budaya (resume)
 
Makalah dampak perubahan sosial
Makalah dampak perubahan sosialMakalah dampak perubahan sosial
Makalah dampak perubahan sosial
 
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosialPerubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
 
Perubahan sosial-dan-teori-modernisasi
Perubahan sosial-dan-teori-modernisasiPerubahan sosial-dan-teori-modernisasi
Perubahan sosial-dan-teori-modernisasi
 

Similar to Perubahan Sosial

dinamika masyarakat
dinamika masyarakatdinamika masyarakat
dinamika masyarakatyounkOyounk
 
Definisi perubahan sosial dan tipe
Definisi perubahan sosial dan tipeDefinisi perubahan sosial dan tipe
Definisi perubahan sosial dan tipeHaidar Bashofi
 
Perubahan sosial-ok
Perubahan sosial-okPerubahan sosial-ok
Perubahan sosial-oksupri Yono
 
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.pptPERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.pptakhirmanarsyad
 
Perubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan NasionalPerubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan NasionalRizky Erliyandi
 
Perubahan sosial kelompok 4 XII IPS A
Perubahan sosial kelompok 4 XII IPS APerubahan sosial kelompok 4 XII IPS A
Perubahan sosial kelompok 4 XII IPS Ahadriannormubaraq
 
kelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosial
kelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosialkelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosial
kelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosialhadriannormubaraq
 
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01Angriady Bubel
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan symons120
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxJerniantiagustinaMan
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptxDolRohman
 

Similar to Perubahan Sosial (20)

Makalah perubahan sosial di ambon
Makalah perubahan sosial di  ambonMakalah perubahan sosial di  ambon
Makalah perubahan sosial di ambon
 
dinamika masyarakat
dinamika masyarakatdinamika masyarakat
dinamika masyarakat
 
Definisi perubahan sosial dan tipe
Definisi perubahan sosial dan tipeDefinisi perubahan sosial dan tipe
Definisi perubahan sosial dan tipe
 
modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)
 
Perubahan sosial-ok
Perubahan sosial-okPerubahan sosial-ok
Perubahan sosial-ok
 
Makalah perubahan sosial di poso
Makalah perubahan sosial di posoMakalah perubahan sosial di poso
Makalah perubahan sosial di poso
 
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.pptPERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
 
Perubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan NasionalPerubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
 
Makalah perubahan sosial di poso
Makalah perubahan sosial di posoMakalah perubahan sosial di poso
Makalah perubahan sosial di poso
 
Perubahan sosial kelompok 4 XII IPS A
Perubahan sosial kelompok 4 XII IPS APerubahan sosial kelompok 4 XII IPS A
Perubahan sosial kelompok 4 XII IPS A
 
kelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosial
kelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosialkelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosial
kelompok 4 XII IPS A Perubahan Sosial
 
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
Makalah lingkungan sosial STIP WUNA
Makalah lingkungan sosial STIP WUNA Makalah lingkungan sosial STIP WUNA
Makalah lingkungan sosial STIP WUNA
 
Makalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosialMakalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosial
 
Makalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosialMakalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosial
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
 
Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Perubahan Sosial

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama.Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial.Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya. Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Dengan demikina, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan itu sendiri. Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat dianalisa dari berbagai segi diantaranya: ke “arah” mana perubahan dalam masyarakat itu “bergerak” (direction of change)”, yang jelas adalah bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak kepada sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh pula bergerak kepada suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau. B. PERUMUSAN MASALAH Beberapa rumusan masalah yang dapat dikaji dari uraian-uraian di atas antara lain: 1. Apa definisi dari perubahan sosial dalam masyarakat? 2. bagaimana pendapat para ahli tentang perubahan sosial? 3. Perubahan sosial apa yang terjadi di Ambon C. TUJUAN PENULISAN Makalah ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui macam-macam definisi dari perubahan sosial dari masyarakat 2. Untuk mengetahui hakekat perubahan sosial yang terjadi di Kota Ambon. ii
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap: Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial. Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Dalam menghadapi perubahan sosial budaya tentu masalah utama yang perlu diselesaikan ialah pembatasan pengertian atau definisi perubahan sosial (dan Wilbert E. Maore, Order and Change, Essay in Comparative Sosiology, New York, John Wiley & Sons, 1967 : 3. perubahan kebudayaan) itu sendiri. Ahli-ahli sosiologi dan antropologi telah banyak membicarakannya. Menurut Max Weber dalam Berger (2004), bahwa, tindakan sosial atau aksi sosial (social action) tidak bisa dipisahkan dari proses berpikir rasional dan tujuan yang akan dicapai oleh pelaku. Tindakan sosial dapat dipisahkan menjadi empat macam tindakan menurut motifnya: (1) tindakan untuk mencapai satu tujuan tertentu, (2) tindakan berdasar atas adanya satu nilai tertentu, (3) tindakan emosional, serta (4) tindakan yang didasarkan pada adat kebiasaan (tradisi). Anonim dalam Media Intelektual (2008) mengungkapkan bahwa, aksi sosial adalah aksi yang langsung menyangkut kepentingan sosial dan langsung datangnya dari masyarakat atau suatu organisasi, seperti aksi menuntut kenaikan upah atau gaji, menuntut perbaikan gizi dan kesehatan, dan lain-lain. Aksi sosial adalah aksi yang ringan syarat-syarat yang diperlukannya dibandingkan dengan aksi politik, maka aksi sosial lebih mudah digerakkan daripada aksi politik.Aksi sosial sangat penting bagi permulaan dan persiapan aksi politik.Dari aksi sosial, massa/demonstran bisa dibawa dan ditingkatkan ke aksi politik.Aksi sosial adalah alat untuk mendidik dan melatih keberanian rakyat. Keberanian itu dapat digunakan untuk: mengembangkan kekuatan aksi, menguji barisan aksi, mengukur kekuatan aksi dan kekuatan lawan serta untuk meningkatkan menjadi aksi politik. Selanjutnya Netting, ii
  • 3. Ketther dan McMurtry (2004) berpendapat bahwa, aksi sosial merupakan bagian dari pekerjaan sosial yang memiliki komitmen untuk menjadi agen atau sumber bagi mereka yang berjuang menghadapi beragam masalah untuk memerlukan berbagai kebutuhan hidup. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi merupakan sebuah proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang diambil oleh anggota masyarakat.Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang menarik untuk memahami perubahan sosial. Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen perubahan, karena ia dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus melakukan studi tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model force-field yang diklasifikasi sebagai model power-based karena menekankan kekuatan-kekuatan penekanan.Menurutnya, perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau organisasi.Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving forces dan melemahkan resistences to change. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu: (1) Unfreezing, merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya kebutuhan untuk berubah, (2) Changing, merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving forces maupun memperlemah resistences, dan (3) Refreesing, membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a new dynamic equilibrium). Pada dasarnya perilaku manusia lebih banyak dapat dipahami dengan melihat struktur tempat perilaku tersebut terjadi daripada melihat kepribadian individu yang melakukannya.Sifat struktural seperti sentralisasi, formalisasi dan stratifikasi jauh lebih erat hubungannya dengan perubahan dibandingkan kombinasi kepribadian tertentu di dalam organisasi. B. KARAKETERISTIK UMUM (Macionis, 1989: 612-613). Bersifat universal dan berubah-ubah. Walaupun beberapa dimensi dari pengalaman manusia tetap sama pada setiap waktu. Namun, tidak dapat disankal setiap masyarakat dipengaruhi oleh perubahan sosial, walapun pada tingkat yang berbeda. Direncanakan dan yang tidak direncanakan. Bersifat kontroversial. Pembangunan sarana-sarana transportasi tidak saja memudahkan mobilitas manusia, tetapi juga dapat menimbulkan konflik, penemuan pesitisida tidak saja melipatgandakan panenan para petani, tetapi juga mengacam kehidupan manusia karena sat kimia yang dikandungnya. Berbeda dari segi durasi dan konsekwensinya. Ada perubahan yang cepat, namun adapula perbuhan yang lambat. Perubahan yang lambat bersifat evolutif sedangkan perubahan yang ii
  • 4. cepat bersifat revolutif. Demikianpun dengan konsekwensinya berbeda-beda pada setiap kelompok masyarakat atau individu. C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL ii 1. Mendorong a. Kontak dengan kebudayaan lain, b. Kemajuan pendidikan, c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju, d. Sistem terbuka lapisan masyarakat, e. Penduduk yang heterogen, f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek-aspek kehidupan, g. Nilai bahwa manusiaharus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya. 2. Menghambat  Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain,  Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat,  Sikap masyarakat yang sangat tradisional,  Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat,  Rasa takut akan terjadinya perubahan kebudayaannya,  Sikap tertutup terhadap Pengembangan hal-hal baru / asing,  Adat atau kebiasaan  Hambatan- hambatan yang bersifat idiologis,  Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya tidak dapat diperbaiki.  Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup.  Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis  Adat atau kebiasaan  Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin di perbaiki Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :  Faktor intern - Perubahan Demografis Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
  • 5. ii - Konflik social Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran. - Bencana alam Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi. - Perubahan lingkungan alam Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan.Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.  Faktor ekstern - Perdagangan Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat.Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada. - Penyebaran agama Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme. - Peperangan Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
  • 6. D. INTERPRETASI PERUBAHAN SOSIAL ii 1. Model tradisional  Perubahan sosial berlangsung menurut pola biologis (organis)➔ siklis. Perubahan yang ada hanyalah pengulangan pola-pola yang sama..lahir..dewasa…matiSiklus ➔ masa lalu..masa kini..masa depan.  Masyarakat merupakan sistem dimana tidak ada individu/bagian masyarakat yang bersifat menyendiri (atomistik). Semua terkoneksi. Masyarakat dipandang sebagai piramida sosial. Bagian puncak (elit penguasa) yg mengendalikan yg bawah.Elit yg menentukan proses sosial: a. Peraturan b. Hak/kewajiban masyarakat c. Kesejahteraan umum  Konflik/perbedaan merupakan penyimpangan  Metafor yang digunakan adalah tubuh manusia. Kepala yang memutuskan apa yg harus dilakukan organ2 tubuh yang lainnya. 2. Model Liberal 1. Lebih berorientasi ke masa depan 2. Model ini tidak menentang perubahan (mengapa?) 3. Masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang mengalir 4. Perubahan terjadi dalam keteraturan. Dalam kontrol ➔ mekanistis 5. Perubahan bersifat evolusioner..linier 6. Gerakan sejarah masyarakat bersifat progresif tidak siklis. 7. Masyarakat melangkah maju ke depan. 8. Invisible hand mengatur kompetisi dalam sistem pasar bebas. 9. Pemikiran bebas merupakan kunci perubahan ke arah yg maju…inovasi & individualisme didukung. 10. Prinsip yg berlaku adalah manajerial…berdasar rasionalitas. Manajemen ini punya tugas poko: 11. Mengekang bagian2 dari gerak2 ekstrim (anarki & otoritarianisme). 12. Menjaga keseluruhan bagian bergerak bersama ke arah kemajuan. 13. Metafora yang digunakan adalah mesin (mekanis)
  • 7. ii 3. Model Radikal  Model ini melihat perubahan bersifat transformatif. Jika tradisional suka status quo, liberal melihat perubahan tidak akan merubah struktur..maka radikal melihat perlunya perubahan struktural.  Peristiwa sejarah menetukan tahap baru. Ada kaitan dialektis antara masa lalu, masa kini dan masa depan.  Mengakui adanya interdependensi bagian2. Interdependensi ini bersifat kreatif tidak statis (spt pandangan tradisional).  Partisipasi mendapat perhatian  Input langsung dr masyarakat diperlukan  Metafora model ini adlah karya seni. Karya seni merupakan hasil kerja kreatif dan dialektis.  Konflik dilihat memiliki potensi kreatif. Respon thd konflik adalah menyediakan alternatif2 kreatif yg bisa jadi akan merubah struktur…diperlukan transformasi struktural yg mendasar E. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL  Manusia menemukan sistem penilaian dan filsafat hidup yang baru (sebagai paradigma baru yang pada akhirnya menjadi jalan bagi manusia keluar dari krisis; lahirnya sebuah “pencerahan” atau “keseimbangan baru”). Pencerahan bergantung pada :  Besarnya ketegangan/kekuatan-kekuatan; seberapa besar perubahan mengganggu sistem yang telah ada  Bagaimana pengaruh suatu kekuatan atas bidang lain  Seberapa jauh ketegangan yang baru akan menimbulkan ketegangan yang lebih luas lagi  Seberapa jauh dan cepat perubahan masyarakat yang terjadi mempengaruhi keseluruhan masyarakat  Manusia tenggelam di dalam persoalan-persoalan yang dihadapinya dan tidak dapat mengambil sikap (=keputusan) terhadap keadaan sehingga manusia mengalami frustas
  • 8. ii F. BENTUK PERUBAHAN SOSIAL a. Evolusi : perkembangan yang gradual (bertahap), yaitu karena adanya “kerjasama” antara manusia dan lingkungannya. Berlangsung lama. b. Gerakan Sosial : Suatu keinginan akan perubahan yang diorganisir. Disebabkan oleh adanya penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan karena didorong oleh keinginan manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta penggunaan dan penemuan-penemuan baru c. Revolusi : Didorong oleh adanya ketidakpuasan dari golongan-golongan tertentu. Pada umumnya telah didahului oleh tersebarnya suatu ide baru. G. PERUBAHAN SOSIAL YANG TERJADI DI AMBON Masyarakat Maluku umumnya dan Kota Ambon khususnya lebih mengakrabi hidup kerakyatan yang berpusat pada ” rumah adat ” sebagai pusat pengemban kearifan demokrasi yang berbasis nilai-nilai kekerabatan, kemanusiaan dan persaudaraan sejati. Kenyataan itulah yang telah mencetak sebuah sistem kehidupan sosial yang khas bagi masyarakat Maluku ( Watloly : 2005. 251 ). Sebelum konflik yang bernuansa SARA yang terjadi di Maluku masyarakat ada dalam sebuah hidup kebersamaan yang teratur dengan kehidupan persaudaraan begitu indah tanpa memandang latar belakang Suku, Agama, RAS dan Golongan, tidak hanya masyarakat yang homogen namun yakni heterogen dimana bukan saja masyarakat lokal Maluku namun juga etnis pendatang seperti halnya Buton, Bugis bahkan Cina dan lain-lain. Dalam aktivitas kehidupan bersama selalu adanya komunikasi yang terbangun sebagai bagian dari interaksi sosial, sebuah kerja sama dalam segala bentuk yang pada dasarnya saling melengkapi apa yang menjadi kebutuhan masing-masing. Dalam hubungan interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat tidaklah hanya merupakan suatu bentuk aktivitas kehidupan manusia yang berjalan secara baik, dengan pengertian selalu adanya sifat saling memahami satu dengan yang lainnya, namun dari proses interaksi sosial yang terjadi itupun juga dapat menjadi perpecahan karena kepentingan ataupun juga keegoisan yang terjadi oleh masing-masing individu. Seperti halnya yang dikemukakan Gillin, Menurut Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial yakni Asosiatif yaitu suatu proses sosial yang mengindikasikan adanya gerak pendekatan atau penyatuan (mis. Kooperasi, akomodasi, asimilasi dan akulturasi) dan Dissosiatif yaitu mengindikasikan pada gerak keaarah perpecahan (mis. Kompetisi, konflik dan kontravensi (Gillin dalam Rusdiyanta ;2009. 28).
  • 9. Sehingga pikiran Gillin dapat dilihat interaksi Sosial yang terjadi di dalam masyarakat bukanlah hanya sebagai bentuk hubungan kemanusiaan yang bersifat baik dalam hal ini membangun kebersamaan lewat komunikasi-komunikasi dalam interaksi tadi, tetapi juga dapat menimbulkan perpecahan atau lebih dikenal dengan konflik yang pada dasarnya karena tindakan-tindakan individu ataupun kelompok yang tidak diterima secara seluruhnya oleh individu di dalam masyarakat itu sendiri. Pada waktunya beberapa tahun yang lampau ketika kepentingan-kepentingan pribadi orang-orang yang tidak bertangggung jawab yang adalah bagian dari kepentingan-kepentingan politik penguasa dengan mengorbankan rakyat kecil sehingga memprovokasi dengan mendesain konflik bernuansa SARA pada tahun 1999, yang berlangsung kurang lebih 6 tahun lamanya menghancurkan hubungan interaksi yang berjalan baik di Maluku dan Kota Ambon khususnya mengalami pergeseran, peperangan terjadi sehingga masing-masing komunitas baik itu agama, suku, dan lain-lain berusaha untuk memisahkan diri satu sama lainnya. Dalam teori konflik jika dilihat dan dikaji secara teliti maka dapat ditemukan keteraturan yang terdapat di dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa dengan memiliki berbagai kepentingan yang pada dasarnya mengorbankan kaum-kaum lemah dengan segala skenario konflik yang dimainkan. Dahrendorf yang adalah tokoh teori konflik berpendapat bahwa teori konflik menilai keteraturan yang terdapat di dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa (Dahrendorf dalam Ritzer ;1980.26) Di kota Ambon yang adalah merupakan Ibu Kota Provinsi tak luput juga dari proses konflik yang sama. Ketika diamati secara baik masyarakat asli Maluku atau Ambon dalam hal ini etnis lokal, dalam keseharian hidupnya yang berada pada tataran ekonomi di bawah dan tidak memiliki pekerjaan tetap, tidaklah melakukan aktivitas sebagai pedagang pasar, baik itu pedagang besar maupun pedagang kaki lima. Inilah memang realita yang dimiliki oleh masyarakat Maluku yang hanya ketika membutuhkan apa yang menjadi bagian dari kebutuhan pokok mereka, lalu membeli dari pedagang yang adalah merupakan etnis pendatang seperti halnya, Suku Buton, Bugis, Bahkan Cina dan lain-lain. Tetapi setelah konflik terjadi kurang lebih 6 tahun tadi maka dengan serempak perubahan perilaku masyarakat kota Ambon beralih dari dahulu sebelum konflik hanya berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktivitas demi untuk melangsungkan kehidupan karena tidak memiliki pekerjaan tetap, mencari nafkah dengan melakukan aktivitas berdagang seperti halnya ii
  • 10. pedagang-pedagang di kios-kios besar sampai dengan pedagang kaki lima dengan menjual kebutuhan pangan yang diantaranya sayur, ikan dan lain-lain, dan dari tindakan mereka inilah perubahan kehidupan mereka yang dahulunya dapat dikategorikan sebagai masyarakat ekonomi bawah mengalami peningkatan ke ekonomi menengah bahkan ekonomi atas, yang pada hakekatnya dapat terpenuhi kehidupan hidup sehari-hari. Dapat ditemukan di beberapa lokasi yang pada waktunya sebelum konflik tidak ditemukan tempat-tempat berjualan tersebut salah satu diantaranya Pasar Batu Mejah yang seluruh pedagangnya adalah masyarakat asli Maluku, dan situasi yang terjadi ini terbawa terus sampai pada waktu selesai konflik hingga sekarang. Dan inilah perubahan perilaku yang dimiliki oleh masyarakat Maluku terlebih khusus yang berada di daerah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Dalam pikiran Dahrendorf penggunaan kekuasaan dan perlawanan terhadapnya (yang adalah bagian dari teori konflik itu) mencerminkan faktor kedinamisan masyarakat yang mendasar dalam menciptakan perubahan sosial. (Dahrendorf dalam Wirutomo ; 2003. 209). Hal yang terpenting dari perubahan sosial itu sendiri ialah ketika ada faktor dinamika manusianya yang kreatif, dengan menciptakan kondisi perubahan terutama di bidang ekonomi dan pola hidup sehari-hari. Perubahan sosial bersifat berantai melibatkan segala aspek kehidupan dan kadang diselingi gejolak konflik berupa proses perubahannya. Menurut Soemardjan dan Sumardi penyebab perubahan sosial itu secara umum, yakni, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jumlah Penduduk, Perubahan Dalam Sistem Sosial, Pertentangan ( Konflik ). (Syarbaini dan Rusdiyanta ;2009. 25-26). ii
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Perubahan yang terjadi pada masyarakat disebut dengan perubahan sosial.Apakah perubahan itu mengenai pakaian, alat transportasi, pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak muda. Pada beberapa pemikir terdapat tiga tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban, perubahan, budaya dan perubahan sosial. Perubahan peradaban biasanya dikaitkan dengan perubahn-perubahan elemen atau aspek yang lebih bersifat fisik, seperti transportasi, persenjataan, jenis-jenis bibit unggul yang ditemukan, dan sebagainya. Perubahan budaya berhubungan dengan perubahan yang bersifat rohani seperti keyakinan, nilai, pengetahuan, ritual, apresiasi seni, dan sebagainya.Sedangkan perubahan sosial terbatas pada aspek-aspek hubuingan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari bahwa sesuatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai diantaranya elemen yang satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh elemen yang lainnya. Berikut adalah teori yang membahas tentang perubahan sosial Untuk itu, terlebih dahulu perlu dicatat bagaimana tingkat dan sifat peralihan dari perubahan itu sendiri di masyarakat.Pada masyarakat yang tergolong bersahaja relatif jarang dan lamban terjadinya perubahan-perubahan. Pada masyarakat semacam itu elemen-elemen dasarnya seperti trdisi, ritual dan hirarki sosial yang berlangsung, biasanya dipegang kuat oleh para warganya secara bersama-sama. Pergolakan revolusi dan gerakan emansipasi sertapenemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. ii
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Ritzer George. 1980. Sosiologi : Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta. ii Rajawali Pers  Rusdianta. 2009. Dasar-Dasar Sosiologi. Jakarta. Graha Ilmu  Watloly Aholiab. 2005. Maluku Baru. Jakarta. Kanesius  Wirutomo Paulus. 2003. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta. Rajawali Pers
  • 13. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini penulis membahas mengenai “PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN YANG TERJADI DI AMBON”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. ii Raha, Agustus 2013 Penyusun
  • 14. DAFTAR ISI Kata Pengantar......................................................................................................... i Daftar Isi................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 A. Latar Belakang.............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2 C. Tujuan............................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN.... ................................................................................... 1 A. Devinisi Perubahan Sosial............................................................................. 2 B. Karakteristik Umum.......................................................................................3 C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial ................................ 4 D. Interpretasi Perubahan Sosial........................................................................ 6 E. Dampak Perubahan Sosial............................................................................ 7 F. Bentuk Perubahan Sosial............................................................................... 8 G. Perubahan Sosial Yang Terjadi Di Ambon................................................... 8 BAB II PENUTUP................................................................................................... 11 A. Kesimpulan.................................................................................................. 11 B. Saran............................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 12 ii
  • 15. MAKALAH PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN YANG TERJADI DI AMBON DISUSUN OLEH : NAMA : ANDRA ASRIANI JURUSAN : GEOGRAFI SEMESTER : II ii
  • 16. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013 ii