SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Manajemen Sumber
Daya Manusia
Yanesti Nuravianda Lestari, S.Gz
Content
Pengertian
Perencanaan Tenaga Kerja
 Sistem Perekrutan Tenaga Kerja
 Perhitungan Tenaga Kerja
Manajemen Tenaga Kerja
 Produktivitas
 Sistem Evaluasi Kinerja
Kesimpulan
Pengertian
 Tenaga Kerja :
Sumber daya manusia yang melakukan
tugas tertentu dalam suatu institusi atau
organisasi sesuai dengan kualifikasinya.
 Ketenagakerjaan :
Fungsi manajerial dalam menempatkan
tenaga kerja sesuai dengan keahlian dan
kualifikasi yang sesuai dengan pekerjaan
yang akan dibebankan.
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perekrutan Tenaga Kerja (1)
Perencanaan &
Perkiraan Jumlah
Kebutuhan Tenaga
Kerja
RECRUITMENT SELECTION Hired
No
Yes PLACEMENT
Horizontal
Staffing
 Analisis pasar
tenaga kerja
 Perkiraan
permintaan –
penawaran
Vertical Staffing
Kenaikan /
Penurunan
Pangkat
Transfer
Restrukturisasi
Organisasi
SEPARATION
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perekrutan Tenaga Kerja (2)
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja
 Index Staffing Needs (ISN)
 Recommendation Full Time Equivalent
(Rekomendasi)
 US Departement of Health and Human
Service
 Workload Index Staffing Needs (WISN)
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (1)
 Index Staffing Needs (ISN)
 kebutuhan jumlah tenaga dihitung
berdasarkan jenis kegiatan dan volume
pelayanannya.
 Kelebihan :
 perhitungan dibedakan atas jenis tenaga yang
ada.
 memperhitungkan satu persatu jenis tenaga
yang dibutuhkan.
 Kelemahan :
 tidak memperhitungkan jumlah waktu kerja
efektif yang dilakukan oleh setiap jenis tenaga
 kelebihan atau kekurangan.
Perencanaan Tenaga Kerja
 Index Staffing Needs (ISN)
 Langkah :
No Jenis Libur Jumlah
1 Libur Nasional 14
2 Cuti bersama + cuti tahunan 12
3 Hari Minggu/tahun 52
4 Ijin sakit / ketidakhadiran kerja 12
Jumlah 90
Hari kerja yang tersedia = 365 – hari libur = 365 – 90 = 275 hari
Waktu kerja efektif untuk ahli gizi = 6 jam per hari dengan 5 hari kerja (6/5)
Waktu kerja efektif untuk tenaga pengolahan dan distribusi = 7 jam per hari dengan 6 hari kerja
(7/6)
Kapasitas kerja per tahun (untuk ahli gizi) = 275 x 6 jam kerja = 1650 jam per tahun
Kapasitas kerja per tahun (distribusi dan pengolahan ) = 275 x 7 jam kerja = 1925 jam per tahun
Waktu kerja yang tersedia (untuk tenaga distribusi dan pengolahan)
= 1925 jam/1650 hari
Waktu kerja yang tersedia (untuk ahli gizi) = 1650 jam/1375 hari
Perencanaan Tenaga Kerja
 Index Staffing Needs (ISN)
 Rumus :
Kebutuhan Tenaga Kerja =
Jumlah karyawan saat ini x jam kerja efektif x 365 hari
Waktu kerja yang tersedia dalam 1 tahun
CONTOH :
Jumlah Ahli Gizi di RS. Sumber Sakit ada 12 orang. Jam
kerja efektif 6 jam. Hari kerja efektif 275 hari. Berapa
kebutuhan Ahli Gizi yang seharusnya?
Kebutuhan Ahli Gizi =
12 orang x 6 jam x 365 hari
275 x 6 jam
= 16 orang
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (2)
 Recommendation Full Time Equivalent
Rekomendasi kebutuhan tenaga kerja dalam
penyelenggaraan makanan di suatu institusi
sebenarnya adalah 1,5 full time equivalent/shift
(1,5 FTE/shift)  Standar FTE.
Perhitungan kebutuhan karyawan dengan
menggunakan rumus FTE berasal dari (Sullivan,
1985) :
 Perhitungan waktu pelayanan
 Waktu rata-rata untuk setiap pelayanan khusus
 Waktu kerja karyawan yang tersedia
Kebutuhan Tenaga Kerja =
1,5 x jumlah tenaga kerja sebelumnya
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (3)
 US Departement of Health and Human
Service (1)
 Berdasarkan Jumlah Konsumen
CONTOH :
Jumlah pasien RS. Sumber Sakit sebanyak 700 orang. Hari
pelayanan instalasi gizi 7 hari/mgg dengan hari kerja efektif
6 hari. Jam kerjanya 7 jam dengan jam istirahat 30 menit.
Berapa banyak tenaga pemasak yang dibutuhkan? (Koreksi
faktor cuti = 0,2)
Rasio pemasak : konsumen = 1 : 25  700/25 = 28
7/6 x 28 = 32,67
Koreksi faktor cuti  32, 67 + (0,2 x 32,67) = 39,20
Jam kerja efektif = 7 jam – 0,5 jam = 6, 5 jam
 7/6,5 x 39,20 = 42,21 orang = 42 orang
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (3)
 US Departement of Health and Human
Service (2)
 Berdasarkan Menit Kerja per Porsi Hidangan
CONTOH :
Jumlah pasien RS. Sumber Sakit sebanyak 700 orang. Hari
pelayanan instalasi gizi 7 hari/mgg dengan hari kerja efektif 6 hari.
Jam kerjanya 7 jam dengan jam istirahat 30 menit. Berapa banyak
tenaga pemasak yang dibutuhkan? (Koreksi faktor cuti = 0,2;
standar = 14 menit/porsi hidangan)
700 x 3 kali mkn/hari = 2100 x 14 menit = 29400 min / 60 min =
490jam/hari
Waktu yg diperlukan / hari kerja efektif = 490/6 = 81,67 orang
Koreksi faktor hari kerja = 7/6 x 81,67 = 95,27 orang
Koreksi cuti = 95,27 + (0,2 x 95,27) = 114,33 orang
Koreksi istirahat = 7/6 x 114,33 x ½ = 66,69 orang = 67 orang
Perencanaan Tenaga Kerja
 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (4)
 Workload Index Staffing Needs (WISN)
 berdasarkan beban pekerjaan nyata  setiap unit
kerja.
 Kelebihan :
 Mudah dilakukan  data didapatkan dari laporan
kegiatan unit layanan.
 Prosedur perhitungan mudah.
 Dapat digunakan untuk berbagai jenis tenaga.
 Kelemahan :
 Data berasal dari rekapitulasi kegiatan rutin tenaga
setiap unit kerja  butuh catatan dan penyimpanan
data yang baik  hasil perhitungan jumlah tenaga
kerja yang akurat.
Perencanaan Tenaga Kerja
 Workload Index Staffing Needs (WISN)
 Langkah-langkah (1) :
 Menetapkan waktu kerja tersedia
Waktu kerja tersedia = { A – (B + C + D + E) } x F
A : hari kerja dalam 1 tahun
B : cuti tahunan
C : pendidikan dan pelatihan
D : hari libur Nasional
E : ketidakhadiran kerja (sesuai data rata-rata
ketidakhadiran kerja selama kurun waktu 1 tahun karena
alasan sakit, tidak masuk kerja dengan atau tanpa
pemberitahuan atau ijin)
F : jam kerja dalam sehari
Perencanaan Tenaga Kerja
 Workload Index Staffing Needs (WISN)
 Langkah-langkah (2) :
 Menetapkan unit kerja & kategori tenaga
yang dibutuhkan
 Caranya :
 Menetapkan unit kerja sesuai struktur
organisasi,
 Menetapkan kategori tenaga dan beban
kerja sesuai kompetensi dan standar
pelayanan di masing-masing unit kerja,
 Menetapkan tenaga dalam menyelesaikan
beban kerja.
Perencanaan Tenaga Kerja
 Workload Index Staffing Needs (WISN)
 Langkah-langkah (3) :
 Menyusun standar beban kerja setiap
jenis tenaga
 Dapat diidentifikasi atas dasar :
 Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh
setiap jenis tenaga,
 Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tiap kegiatan pokok,
 Standar beban kerja pertahun setiap
kategori tenaga.
Kegiatan pokok : kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) dengan kompetensi tertentu.
Standar beban kerja =
Waktu tersedia per tahun
Rerata waktu per kegiatan pokok
Perencanaan Tenaga Kerja
 Workload Index Staffing Needs (WISN)
 Langkah-langkah (4) :
 Menyusun standar kelonggaran setiap
jenis tenaga
 Dapat dilakukan dengan cara:
 Pengamatan dan wawancara tentang
kegiatan yang tidak terkait secara
langsung dengan pelayanan (rapat,
seminar, dll).
Kegiatan pokok : kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) dengan kompetensi tertentu.
Standar kelonggaran =
Rata-rata per waktu kelonggaran
Waktu kerja tersedia
Perencanaan Tenaga Kerja
 Workload Index Staffing Needs (WISN)
 Langkah-langkah (5) :
 Menghitung kebutuhan tenaga untuk
tiap unit kerja
 Untuk menentukan jumlah kebutuhan setiap
jenis tenaga
 Untuk membandingkan hasil perhitungan
kebutuhan tenaga dengan keadaan, tenaga
yang tersedia pada saat ini pada masing-
masing satuan kerja,
 Menganalisis kinerja masing-masing kategori
tenaga,
 Menyusun alternatif pemecahan.
Kebutuhan = + Standar kelonggaran
tenaga
Kuantitas Kegiatan Pokok
Standar beban kerja
Manajemen Tenaga Kerja
 Produktivitas (1)
Perbandingan antara jumlah yang dihasilkan
dari setiap sumber daya yang digunakan
selama proses berlangsung (Budiono, 2003).
 Perhitungan produktivitas berdasarkan
makanan yang dihasilkan dalam sehari per
jam kerja (Dajan, 1976):
 Perhitungan produktivitas waktu :
Manajemen Tenaga Kerja
 Produktivitas (2)
 Dari perhitungan, dapat dilakukan evaluasi
 bandingkan keluaran dan masukan.
 Evaluasi produktivitas menurut Roger
(1989):
 Produktivitas NAIK apabila :
 Input TURUN, Output TETAP
 Input TURUN, Output NAIK
 Input TETAP, Output NAIK.
 Input NAIK, Output NAIK  Kenaikan Output >>
Input.
 Input TURUN, Output TURUN  Penurunan Input <<
Output.
Manajemen Tenaga Kerja
 Sistem Evaluasi Kinerja
 Sistem pengawasan terhadap kinerja
pegawai melalui berbagai instrument
evaluasi yang dilakukan secara berkala.
 Penilaian kinerja karyawan meliputi :
 waktu kerja
 volume pekerjaan
 kerja lembur
 kerapihan, kebersihan dan penampilan
 tanggung jawab
 pengambilan keputusan yang tepat
 kemandirian
 kejujuran, dll
Kesimpulan
 Perencanaan Tenaga Kerja diawali dari perekrutan
karyawan, terdiri dari perekrutan secara horizontal
dan vertikal.
 Perekrutan karyawan secara horizontal dimulai dari
perkiraan kebutuhan tenaga kerja  recruitment 
selection  hired  placement.
 Perekrutan karyawan secara vertikal melalui
kenaikan/penurunan pangkat, transfer, restrukturisasi
organisasi ataupun adanya separation  replacement
dengan cara recruitment.
 Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dapat dihitung
dengan rumus ISN, Recommendation Full Time
Equivalent, US Departement of Health & Human Service,
dan WISN.
 Manajemen tenaga kerja dapat dilakukan dengan
menghitung produktivitas kerja dan juga melakukan
evaluasi kinerja dalam periode yang berkala.

More Related Content

What's hot

4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan GiziEmmy Kardinasari
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompokYohanes Kristianto
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Dessycis
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaWira Rotinsulu
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesRatna Arditya
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERIRatna Arditya
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasJoni Iswanto
 

What's hot (20)

4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
9. gizi bencana
9. gizi bencana9. gizi bencana
9. gizi bencana
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
SKDN
SKDNSKDN
SKDN
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERI
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Brosur hipertensi
Brosur hipertensiBrosur hipertensi
Brosur hipertensi
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmas
 

Similar to Manajemen sumber daya manusia

Kebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdf
Kebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdfKebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdf
Kebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdfwins09ikestmh
 
Workload Analysis Workshop
Workload Analysis WorkshopWorkload Analysis Workshop
Workload Analysis WorkshopSeta Wicaksana
 
Analisis beban kerja
Analisis beban kerjaAnalisis beban kerja
Analisis beban kerjaGrim Hezz
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningSeta Wicaksana
 
ANALISIS - BEBAN - KERJA ( ABK ) ppt
ANALISIS  -  BEBAN  -  KERJA (   ABK  ) pptANALISIS  -  BEBAN  -  KERJA (   ABK  ) ppt
ANALISIS - BEBAN - KERJA ( ABK ) pptmuhammadnaya1
 
Kelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptxKelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptxSellySafra
 
Slide abk lamongan
Slide abk lamonganSlide abk lamongan
Slide abk lamongansujiman ae
 
Kuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planningKuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planningDadang Iskandar
 
Perencanaan dan pengadaan_pegawai-rev
Perencanaan dan pengadaan_pegawai-revPerencanaan dan pengadaan_pegawai-rev
Perencanaan dan pengadaan_pegawai-revzai nudin
 
Summary Operation management Chapter 10 with Case study
Summary Operation management Chapter 10 with Case studySummary Operation management Chapter 10 with Case study
Summary Operation management Chapter 10 with Case studyFadhliAzhar1
 
Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerja Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerja asri andayani
 
PPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.pptPPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.pptLuhAriyani1
 
perencanaan tenaga perawat di rumah sakit
perencanaan tenaga perawat di rumah sakitperencanaan tenaga perawat di rumah sakit
perencanaan tenaga perawat di rumah sakitdenialstroke
 
Slide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.ppt
Slide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.pptSlide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.ppt
Slide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.pptssuser52bbc0
 
PPT MO PERTEMUAN 8.pptx
PPT MO PERTEMUAN 8.pptxPPT MO PERTEMUAN 8.pptx
PPT MO PERTEMUAN 8.pptxrara925672
 
ABK .PPT
ABK .PPTABK .PPT
ABK .PPTRIFQI40
 
Perhitungan_Beban_Kerja.ppt
Perhitungan_Beban_Kerja.pptPerhitungan_Beban_Kerja.ppt
Perhitungan_Beban_Kerja.pptTeguhDwiyanto1
 
ANALISIS BEBAN KERJA.pptx
ANALISIS BEBAN KERJA.pptxANALISIS BEBAN KERJA.pptx
ANALISIS BEBAN KERJA.pptxziaulfatwa2
 

Similar to Manajemen sumber daya manusia (20)

Kebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdf
Kebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdfKebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdf
Kebutuhan_Tenaga_Berdasarkan_Beban_Kerja_14.pdf
 
Workload Analysis Workshop
Workload Analysis WorkshopWorkload Analysis Workshop
Workload Analysis Workshop
 
Analisis beban kerja
Analisis beban kerjaAnalisis beban kerja
Analisis beban kerja
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower Planning
 
ANALISIS - BEBAN - KERJA ( ABK ) ppt
ANALISIS  -  BEBAN  -  KERJA (   ABK  ) pptANALISIS  -  BEBAN  -  KERJA (   ABK  ) ppt
ANALISIS - BEBAN - KERJA ( ABK ) ppt
 
Kelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptxKelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptx
 
Slide abk lamongan
Slide abk lamonganSlide abk lamongan
Slide abk lamongan
 
Basic Workload Analysis.pdf
Basic Workload Analysis.pdfBasic Workload Analysis.pdf
Basic Workload Analysis.pdf
 
01 penyusunan peta jabatan & abk
01 penyusunan peta jabatan & abk01 penyusunan peta jabatan & abk
01 penyusunan peta jabatan & abk
 
Kuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planningKuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planning
 
Perencanaan dan pengadaan_pegawai-rev
Perencanaan dan pengadaan_pegawai-revPerencanaan dan pengadaan_pegawai-rev
Perencanaan dan pengadaan_pegawai-rev
 
Summary Operation management Chapter 10 with Case study
Summary Operation management Chapter 10 with Case studySummary Operation management Chapter 10 with Case study
Summary Operation management Chapter 10 with Case study
 
Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerja Makalah evaluasi kinerja
Makalah evaluasi kinerja
 
PPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.pptPPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Pertemuan-5.ppt
 
perencanaan tenaga perawat di rumah sakit
perencanaan tenaga perawat di rumah sakitperencanaan tenaga perawat di rumah sakit
perencanaan tenaga perawat di rumah sakit
 
Slide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.ppt
Slide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.pptSlide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.ppt
Slide Analisis Beban Kerja -Permendagri 12-08.ppt
 
PPT MO PERTEMUAN 8.pptx
PPT MO PERTEMUAN 8.pptxPPT MO PERTEMUAN 8.pptx
PPT MO PERTEMUAN 8.pptx
 
ABK .PPT
ABK .PPTABK .PPT
ABK .PPT
 
Perhitungan_Beban_Kerja.ppt
Perhitungan_Beban_Kerja.pptPerhitungan_Beban_Kerja.ppt
Perhitungan_Beban_Kerja.ppt
 
ANALISIS BEBAN KERJA.pptx
ANALISIS BEBAN KERJA.pptxANALISIS BEBAN KERJA.pptx
ANALISIS BEBAN KERJA.pptx
 

More from Siti Sahati

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuSiti Sahati
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuSiti Sahati
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Siti Sahati
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategySiti Sahati
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Siti Sahati
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Siti Sahati
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifSiti Sahati
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikSiti Sahati
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaSiti Sahati
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human DevelopmentSiti Sahati
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiSiti Sahati
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis TransekSiti Sahati
 

More from Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 

Manajemen sumber daya manusia

  • 1. Manajemen Sumber Daya Manusia Yanesti Nuravianda Lestari, S.Gz
  • 2. Content Pengertian Perencanaan Tenaga Kerja  Sistem Perekrutan Tenaga Kerja  Perhitungan Tenaga Kerja Manajemen Tenaga Kerja  Produktivitas  Sistem Evaluasi Kinerja Kesimpulan
  • 3. Pengertian  Tenaga Kerja : Sumber daya manusia yang melakukan tugas tertentu dalam suatu institusi atau organisasi sesuai dengan kualifikasinya.  Ketenagakerjaan : Fungsi manajerial dalam menempatkan tenaga kerja sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dibebankan.
  • 4. Perencanaan Tenaga Kerja  Perekrutan Tenaga Kerja (1) Perencanaan & Perkiraan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja RECRUITMENT SELECTION Hired No Yes PLACEMENT Horizontal Staffing  Analisis pasar tenaga kerja  Perkiraan permintaan – penawaran
  • 6. Perencanaan Tenaga Kerja  Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja  Index Staffing Needs (ISN)  Recommendation Full Time Equivalent (Rekomendasi)  US Departement of Health and Human Service  Workload Index Staffing Needs (WISN)
  • 7. Perencanaan Tenaga Kerja  Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (1)  Index Staffing Needs (ISN)  kebutuhan jumlah tenaga dihitung berdasarkan jenis kegiatan dan volume pelayanannya.  Kelebihan :  perhitungan dibedakan atas jenis tenaga yang ada.  memperhitungkan satu persatu jenis tenaga yang dibutuhkan.  Kelemahan :  tidak memperhitungkan jumlah waktu kerja efektif yang dilakukan oleh setiap jenis tenaga  kelebihan atau kekurangan.
  • 8. Perencanaan Tenaga Kerja  Index Staffing Needs (ISN)  Langkah : No Jenis Libur Jumlah 1 Libur Nasional 14 2 Cuti bersama + cuti tahunan 12 3 Hari Minggu/tahun 52 4 Ijin sakit / ketidakhadiran kerja 12 Jumlah 90 Hari kerja yang tersedia = 365 – hari libur = 365 – 90 = 275 hari Waktu kerja efektif untuk ahli gizi = 6 jam per hari dengan 5 hari kerja (6/5) Waktu kerja efektif untuk tenaga pengolahan dan distribusi = 7 jam per hari dengan 6 hari kerja (7/6) Kapasitas kerja per tahun (untuk ahli gizi) = 275 x 6 jam kerja = 1650 jam per tahun Kapasitas kerja per tahun (distribusi dan pengolahan ) = 275 x 7 jam kerja = 1925 jam per tahun Waktu kerja yang tersedia (untuk tenaga distribusi dan pengolahan) = 1925 jam/1650 hari Waktu kerja yang tersedia (untuk ahli gizi) = 1650 jam/1375 hari
  • 9. Perencanaan Tenaga Kerja  Index Staffing Needs (ISN)  Rumus : Kebutuhan Tenaga Kerja = Jumlah karyawan saat ini x jam kerja efektif x 365 hari Waktu kerja yang tersedia dalam 1 tahun CONTOH : Jumlah Ahli Gizi di RS. Sumber Sakit ada 12 orang. Jam kerja efektif 6 jam. Hari kerja efektif 275 hari. Berapa kebutuhan Ahli Gizi yang seharusnya? Kebutuhan Ahli Gizi = 12 orang x 6 jam x 365 hari 275 x 6 jam = 16 orang
  • 10. Perencanaan Tenaga Kerja  Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (2)  Recommendation Full Time Equivalent Rekomendasi kebutuhan tenaga kerja dalam penyelenggaraan makanan di suatu institusi sebenarnya adalah 1,5 full time equivalent/shift (1,5 FTE/shift)  Standar FTE. Perhitungan kebutuhan karyawan dengan menggunakan rumus FTE berasal dari (Sullivan, 1985) :  Perhitungan waktu pelayanan  Waktu rata-rata untuk setiap pelayanan khusus  Waktu kerja karyawan yang tersedia Kebutuhan Tenaga Kerja = 1,5 x jumlah tenaga kerja sebelumnya
  • 11. Perencanaan Tenaga Kerja  Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (3)  US Departement of Health and Human Service (1)  Berdasarkan Jumlah Konsumen CONTOH : Jumlah pasien RS. Sumber Sakit sebanyak 700 orang. Hari pelayanan instalasi gizi 7 hari/mgg dengan hari kerja efektif 6 hari. Jam kerjanya 7 jam dengan jam istirahat 30 menit. Berapa banyak tenaga pemasak yang dibutuhkan? (Koreksi faktor cuti = 0,2) Rasio pemasak : konsumen = 1 : 25  700/25 = 28 7/6 x 28 = 32,67 Koreksi faktor cuti  32, 67 + (0,2 x 32,67) = 39,20 Jam kerja efektif = 7 jam – 0,5 jam = 6, 5 jam  7/6,5 x 39,20 = 42,21 orang = 42 orang
  • 12. Perencanaan Tenaga Kerja  Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (3)  US Departement of Health and Human Service (2)  Berdasarkan Menit Kerja per Porsi Hidangan CONTOH : Jumlah pasien RS. Sumber Sakit sebanyak 700 orang. Hari pelayanan instalasi gizi 7 hari/mgg dengan hari kerja efektif 6 hari. Jam kerjanya 7 jam dengan jam istirahat 30 menit. Berapa banyak tenaga pemasak yang dibutuhkan? (Koreksi faktor cuti = 0,2; standar = 14 menit/porsi hidangan) 700 x 3 kali mkn/hari = 2100 x 14 menit = 29400 min / 60 min = 490jam/hari Waktu yg diperlukan / hari kerja efektif = 490/6 = 81,67 orang Koreksi faktor hari kerja = 7/6 x 81,67 = 95,27 orang Koreksi cuti = 95,27 + (0,2 x 95,27) = 114,33 orang Koreksi istirahat = 7/6 x 114,33 x ½ = 66,69 orang = 67 orang
  • 13. Perencanaan Tenaga Kerja  Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (4)  Workload Index Staffing Needs (WISN)  berdasarkan beban pekerjaan nyata  setiap unit kerja.  Kelebihan :  Mudah dilakukan  data didapatkan dari laporan kegiatan unit layanan.  Prosedur perhitungan mudah.  Dapat digunakan untuk berbagai jenis tenaga.  Kelemahan :  Data berasal dari rekapitulasi kegiatan rutin tenaga setiap unit kerja  butuh catatan dan penyimpanan data yang baik  hasil perhitungan jumlah tenaga kerja yang akurat.
  • 14. Perencanaan Tenaga Kerja  Workload Index Staffing Needs (WISN)  Langkah-langkah (1) :  Menetapkan waktu kerja tersedia Waktu kerja tersedia = { A – (B + C + D + E) } x F A : hari kerja dalam 1 tahun B : cuti tahunan C : pendidikan dan pelatihan D : hari libur Nasional E : ketidakhadiran kerja (sesuai data rata-rata ketidakhadiran kerja selama kurun waktu 1 tahun karena alasan sakit, tidak masuk kerja dengan atau tanpa pemberitahuan atau ijin) F : jam kerja dalam sehari
  • 15. Perencanaan Tenaga Kerja  Workload Index Staffing Needs (WISN)  Langkah-langkah (2) :  Menetapkan unit kerja & kategori tenaga yang dibutuhkan  Caranya :  Menetapkan unit kerja sesuai struktur organisasi,  Menetapkan kategori tenaga dan beban kerja sesuai kompetensi dan standar pelayanan di masing-masing unit kerja,  Menetapkan tenaga dalam menyelesaikan beban kerja.
  • 16. Perencanaan Tenaga Kerja  Workload Index Staffing Needs (WISN)  Langkah-langkah (3) :  Menyusun standar beban kerja setiap jenis tenaga  Dapat diidentifikasi atas dasar :  Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh setiap jenis tenaga,  Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok,  Standar beban kerja pertahun setiap kategori tenaga. Kegiatan pokok : kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dengan kompetensi tertentu. Standar beban kerja = Waktu tersedia per tahun Rerata waktu per kegiatan pokok
  • 17. Perencanaan Tenaga Kerja  Workload Index Staffing Needs (WISN)  Langkah-langkah (4) :  Menyusun standar kelonggaran setiap jenis tenaga  Dapat dilakukan dengan cara:  Pengamatan dan wawancara tentang kegiatan yang tidak terkait secara langsung dengan pelayanan (rapat, seminar, dll). Kegiatan pokok : kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dengan kompetensi tertentu. Standar kelonggaran = Rata-rata per waktu kelonggaran Waktu kerja tersedia
  • 18. Perencanaan Tenaga Kerja  Workload Index Staffing Needs (WISN)  Langkah-langkah (5) :  Menghitung kebutuhan tenaga untuk tiap unit kerja  Untuk menentukan jumlah kebutuhan setiap jenis tenaga  Untuk membandingkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga dengan keadaan, tenaga yang tersedia pada saat ini pada masing- masing satuan kerja,  Menganalisis kinerja masing-masing kategori tenaga,  Menyusun alternatif pemecahan. Kebutuhan = + Standar kelonggaran tenaga Kuantitas Kegiatan Pokok Standar beban kerja
  • 19. Manajemen Tenaga Kerja  Produktivitas (1) Perbandingan antara jumlah yang dihasilkan dari setiap sumber daya yang digunakan selama proses berlangsung (Budiono, 2003).  Perhitungan produktivitas berdasarkan makanan yang dihasilkan dalam sehari per jam kerja (Dajan, 1976):  Perhitungan produktivitas waktu :
  • 20. Manajemen Tenaga Kerja  Produktivitas (2)  Dari perhitungan, dapat dilakukan evaluasi  bandingkan keluaran dan masukan.  Evaluasi produktivitas menurut Roger (1989):  Produktivitas NAIK apabila :  Input TURUN, Output TETAP  Input TURUN, Output NAIK  Input TETAP, Output NAIK.  Input NAIK, Output NAIK  Kenaikan Output >> Input.  Input TURUN, Output TURUN  Penurunan Input << Output.
  • 21. Manajemen Tenaga Kerja  Sistem Evaluasi Kinerja  Sistem pengawasan terhadap kinerja pegawai melalui berbagai instrument evaluasi yang dilakukan secara berkala.  Penilaian kinerja karyawan meliputi :  waktu kerja  volume pekerjaan  kerja lembur  kerapihan, kebersihan dan penampilan  tanggung jawab  pengambilan keputusan yang tepat  kemandirian  kejujuran, dll
  • 22. Kesimpulan  Perencanaan Tenaga Kerja diawali dari perekrutan karyawan, terdiri dari perekrutan secara horizontal dan vertikal.  Perekrutan karyawan secara horizontal dimulai dari perkiraan kebutuhan tenaga kerja  recruitment  selection  hired  placement.  Perekrutan karyawan secara vertikal melalui kenaikan/penurunan pangkat, transfer, restrukturisasi organisasi ataupun adanya separation  replacement dengan cara recruitment.  Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dapat dihitung dengan rumus ISN, Recommendation Full Time Equivalent, US Departement of Health & Human Service, dan WISN.  Manajemen tenaga kerja dapat dilakukan dengan menghitung produktivitas kerja dan juga melakukan evaluasi kinerja dalam periode yang berkala.