3. Latar Belakang
Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan
UUD 1945
UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
Pasal 21 (1)
Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu
tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
PBM (MENKES, MENDAGRI, MENPAN) TTG PERENCANAAN DAN
PEMERATAAN NAKES DI FASYANKES MILIK PEMDA
SE MENPAN NO 6 TAHUN 2012 Point 5a no 1 Perhitungan beban
kerja dlm rangka penyusunan formasi PNS ditindaklanjuti dengan
pedoman perhitungan tenaga kesehatan yang dikeluarkan Menkes
4. Latar Belakang
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik
dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi
secara merata untuk menjamin
keberlangsungan pembangunan kesehatan
(Pasal 13 UU Nakes)
Perencanaan Tenaga Kesehatan disusun
secara berjenjang (dimulai dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah
kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi,
sampai dengan Pemerintah secara nasional)
berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan
dan kebutuhan penyelenggaraan
pembangunan dan Upaya Kesehatan (pasal 14
UU NO. 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA
KESEHATAN
5. PERENCANAAN KEBUTUHAN
SDM KESEHATAN
Perencanaan kebutuhan SDMK
adalah proses sistematis dalam upaya
menetapkan jumlah dan kualifikasi
SDMK yang dibutuhkan sesuai dengan
kondisi suatu wilayah dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan
kesehatan.
6. 1. TUJUAN
Menghasilkan rencana kebutuhan SDMK
yang tepat meliputi
o jenis,
o jumlah, dan
o kualifikasi
sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan metode
perencanan yang sesuai dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan kesehatan.
TUJUAN & MANFAAT PENYUSUNAN PERENCANAAN
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
7. 2. MANFAAT
MANFAAT BAGI INSTITUSI
1.Bahan penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
2.Bahan penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja
unit;
3.Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
4.Bahan sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
5.Bahan penyusunan standar beban kerja
jabatan/kelembagaan;
6.Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil
sesuai dengan beban kerja organisasi;
7.Bahan perencanaan mutasi pegawai dari unit yang
berlebihan ke unit yang kekurangan;
8.Bahan penetapan kebijakan dalam rangka peningkatan
pendayagunaan sumber daya manusia.
8. 2. MANFAAT
MANFAAT BAGI WILAYAH
a. Bahan perencanaan distribusi
b. Bahan perencanaan redistribusi
(pemerataan)
c. Bahan penyesuaian kapasitas
produksi
d. Bahan pemenuhan kebutuhan SDMK
e. Bahan pemetaan kekuatan/potensi
SDMK antar wilayah
f. Bahan evaluasi dan penetapan
kebijakan pemerataan, pemanfaatan,
dan pengembangan SDMK.
9. 1. Perencanaan kebutuhan SDMK
tahunan (tiap tahun)
– ABK Kes
– Standar Ketenagaan (Kebutuhan
Minimal)
2. Perencanaan kebutuhan SDMK
Jangka Menengah (5 - 10 th)
– Metode Ratio Penduduk
C. PERIODESASI PENYUSUNAN RENCANA
KEBUTUHAN
10. KEBUTUHAN TENAGA KERJA
• Dapat dihitung menggunakan metode FTE (full
time equivalent) atau the member of
individual dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah beban kerja pertahun
Target perjam x jumlah jam kerja pertahun
11. CONTOH SOAL
Tentukan kebutuhan tenaga kerja TPPRJ dan
produktivitas di RS X tahun 2013 !
Jawab :
•Tentukan deskripsi kerjanya
•Tentukan waktu kerja
Senin – kamis (07.30 – 11.00) = 3,5 jam
Jum’at (07.30 – 10.00) = 2,5 jam
Sabtu (07.30 – 10.30) = 3 jam
Total jam kerja seminggu = 19,5 jam
12. CONTOH SOAL
• Tentukan angka ideal
Satu tahun = 52 mgg
Cuti pertahun = 2 mgg
Hari libur pertahun = 4 mgg
Mgg kerja pertahun= 46 mgg
Jam kerja per mgg = 19,5 jam
Jam kerja pertahun = 897 jam/tahun
13. CONTOH SOAL
• Tentukan jml pasien beberapa tahun terakhir
TAHUN JML PASIEN X XY X2
2006
2007
2008
2009
2010
41.860
39.840
36.257
39.819
38.649
-2
-1
0
1
2
-83.720
-39.840
0
39.819
77.298
4
1
0
1
4
JML 196.425 6.473 10
20. CONTOH SOAL
∑ beban kerja per tahun x standart waktu / 60
Jam kerja seminggu x minggu kerja setahun x FTE
21. METODE WISN (Work Load
Indikator Staff Need/
Kebutuhan SDM kesehatan
Berdasarkan Indikator Beban
Kerja)
22. PENDAHULUAN
• Menurut Menkes RI no 81 tentang pedoman
penyusunan perencanaan SDM kesehatan di
tingkat provinsi, kab/kota serta rumah sakit
(2004) untuk menentukan beban
kerja/kebutuhan tenaga dapat dilakukan dengan
membandingkan waktu kerja efektif
dibandingkan dengan waktu kerja yang tersedia.
• Salah satu cara perencanaan SDM dg
perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan
Work Load Indicator Staff Need (WISN)
23. Pengertian
• Metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan beban kerja (WISN) adalah suatu
metode perhitungan kebutuhan SDM
kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan
nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori
SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas
pelayanan kesehatan.
• Kelebihan metode ini mudah dioperasikan,
mudah digunakan, secara teknis mudah
diterapkan, komprehensif dan realistis.
24. Langkah - langkah
1. Menetapkan waktu kerja tersedia;
2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM;
3. Menyusun standar beban kerja;
4. Menyusun standar kelonggaran;
5. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja.
25. Langkah 1. Menetapkan waktu kerja
tersedia
• Tujuan penetapan ini adalah diperolehnya waktu kerja
tersedia masing-masing kategori SDM yang bekerja di
unit pelayanan selama kurun waktu satu tahun.
• Waktu kerja tersedia dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Waktu kerja tersedia = {A-(B+C+D+E)} x F
• Keterangan :
• A : Hari kerja tersedia selama satu tahun yang berlaku di
rumah sakit.
• B : Cuti tahunan
26. Langkah 1. Menetapkan waktu kerja tersedia
• C : Pendidikan dan Pelatihan
Adalah waktu (hari) setiap kategori SDM mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
• D : Hari Libur Nasional
• E : Ketidak hadiran kerja
Adalah ketidak hadiran kerja setiap kategori SDM
selama satu tahun, karena alasan sakit, tidak masuk
dengan atau tanpa izin.
• F : Waktu Kerja
Waktu kerja tersedia selama satu hari sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
27. Langkah. 2 Menetapkan unit kerja
• Tujuan penetapan ini adalah agar diperolehnya
kategori SDM yang bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan perorangan pada pasien.
• Data dan informasi yang dibutuhkan:
1.Struktur organisasi, uraian tugas pokok dan
fungsi masing-masing unit
2.Keputusan direktur rumah sakit tentang
pembentukan UKRM
28. Langkah. 2 Menetapkan unit kerja
Data dan informasi yang dibutuhkan:
1.Data pegawai berdasarkan pendidikan yang
bekerja di UKRM
2.Peraturan Pemerintah No 32 tentang tenaga
kesehatan
3.Undang-Undang tentang jabatan fungsional
4.Standar profesi, standar pelayanan dan SOP di
UKRM
29. Langkah 3. Menetapkan standar beban kerja
• Standar beban kerja adalah banyaknya jenis
pekerjaan yg dapat dilaksanakan oleh seorang
tenaga kerja profesional dalam 1 tahun kerja
sesuai standar profesional & memperhitungkan
waktu libur, sakit, ijin, cuti, dll.
• Untuk menghitung standar beban kerja dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
• Standar beban kerja = Waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu untuk kegiatan
30. Langkah. 4 Menetapkan standar
kelonggaran
• Standar kelonggaran adalah
volume/kuantitas kegaiatan yang terkait
atau tidak terkait langsung dengan kegiatan
pelayanan meliputi jenis kegiatan, waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
kegiatan perkategori SDM selama kurun
waktu satu tahun.
31. Langkah. 4 Menetapkan standar
kelonggaran
• Penyusunan standar kelonggaran bertujuan
untuk diperolehnya faktor kelonggaran
setiap kategori SDM, meliputi jenis kegiatan
dan dibutuhkan waktu utuk menyelesaikan
suatu kegiatan yang rutin dilakukan, baik
kegiatan yang berkaitan langsung dengan
pelayanan atau program puskesmas atau
yang tidak berkaitan langsung.
32. Langkah. 4 Menetapkan standar
kelonggaran
• Untuk mengetahui standar waktu kelonggaran
dapat dilakukan dengan pengamatan dan
wawancara setiap kategori SDM terhadap
frekuensi kegiatan dalam satu hari, minggu atau
bulan dan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan.
• Maka dari itu standar kelonggaran dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
Rata-rata waktu per faktor kelonggaran
waktu kerja tersedia
33. Langkah.5 Menetapkan kebutuhan tenaga per
unit
• Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja
bertujuan untuk memperoleh jumlah dan
jenis/kategori SDM per unit kerja sesuai dengan
beban kerja selama satu tahun.
• Data-data yang diperlukan untuk perhitungan
kebutuhan SDM per unit kerja meliputi, waktu
kerja tersedia, Standar beban kerja, standar
kelonggaran masing-masing kategori SDM dan
jumlah kegiatan tiap unit kerja selama satu
tahun.