SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
MEKANISME KOORDINASI, ALAT ANALISIS,
PERENCANAAN, DAN MONITORING PEL
SUGENG BUDIHARSONO
Disampaikan pada Diskusi Local Economic Development untuk Pengembangan UMKM,
diselenggarakan oleh Bank Indonesia, di Jakarta, tanggal 21 Desember 2015
• The purpose of local economic development (LED) is to build up the economic
capacity of a local area to improve its economic future and the quality of life
for all. It is a process by which public, business and non-governmental sector
partners work collectively to create better conditions for economic growth
and employment generation. (The World Bank –DFID)
• Local Economic Development is a participatory development process that
encourages partnership arrangements between the main private and public
stakeholders of a defined territory, enabling joint design and implementation
of a common development strategy, making use of local resources and
competitive advantage in a global context, to creating jobs and stimulating
economic activity (ILO)
• Pengembangan Ekonomi Lokal adalah usaha mengoptimalkan SUMBER
DAYA LOKAL yang melibatkan PEMERINTAH, DUNIA USAHA, MASYARAKAT
LOKAL dan ORGANISASI MASYARAKAT MADANI untuk mengembangkan
ekonomi pada suatu wilayah secara berkelanjutan (Panduan
Pengembangan Ekonomi Lokal, Bappenas)
Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal
-Definisi-
OKTAGONAL SUMBER DAYA LOKAL
Modal
Intelektual
Modal
Manusia
(otot)
Modal Sosial
Modal/Sumber
Daya Buatan
Modal/Sumber
Daya Alam
Modal
Spiritual
Lokasi
Strategis
Modal
Finansial
WAKTU
Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi
ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21
Era
Pertanian
Era
Industrial
Era
Informasi
Era Konsep
dan Kreatif
GELOMBANG EKONOMI
DUNIA
Sumber: Daniel H. Pink, 2005
PERBEDAAN ANTARA PED DENGAN
EKONOMI TRADISIONAL
NO PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH EKONOMI TRADISIONAL
1. Pendekatan kewilayahan Pendekatan sektoral
2. Pembangunan secara bottom-up Pendekatan top-down, pemerintah
pusat yang memutuskan bagaiman
dan dimana dilakukan intervensi
3. Terdesentralisasi dan kerjasama antara
pemerintah daerah dan dunia usaha
Dikelola oleh pemerintah pusat
4. Fokus pada maksimisasi potensi ekonomi
setempat
Fokus kepada industri besar dan
insentif finansial untuk menciptakan
suatu kegiatan ekonomi
Andres Rodrigues-Pose
PERBEDAAN ANTARA PEL DENGAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
No PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Fokus utama pada pengembangan
ekonomi dan kerja yang layak
Fokus kepada isu sosial seperti
kemiskinan dan eksklusi sosial
2. Digagas oleh berbagai kalangan luas
(pusat, provinsi dan kabupaten/kota)
seperti pemerintah, dunia usaha,
organisasi masyarakat madani, dan
donor
Digagas oleh beragam aktor, seperti
LSM atau organisasi internasional
3. Mencakup berbagai pendekatan,
melibatkan pelaku usaha lokal,
masyarakat, dan kelompok sosial dan
politik
Berusaha melibatkan kelompok
termarjinalkan dan masyarakat miskin
Sumber: Andres Rodrigues-Pose
PRINSIP-PRINSIP DASAR PEL
PENDEKATAN
KEWILAYAHAN
PENDEKATAN
TERPADU
KEBERLANJUTAN
DAN KERJA
YANG LAYAK
TATA
KELOLA
YANG BAIK
Sumber: Andres Rodrigues-Pose
TAHAPAN PEL
Pembentukan atau Penguatan Forum Stakeholder
(3 – 6 bulan)
Analisis Komoditi Unggulan dan Kawasan (3-6
bulan)
Penyusunan Rencana dan Anggaran (3-6 bulan)
Pelaksanaan PEL dilakukan secara terus menerus
sampai berhasil dengan fasilitasi PEMDA.
Monitoring dan Evaluasi (berkala dan terus
menerus)
TAHAP 1
TAHAP 2
Analisis
Stakeholder
Penguatan
Kelembagaan
Analisis Pengembangan
Komoditi Unggulan
Analisis Pengembangan
Kawasan
Analisis RALED
Pengumpulan
data dan
informasi
partisipatif
RTRW
Kab/Kota
RPJMD/
RENSTRA
Rencana Induk
Rencana Aksi
RKP/RKPD
Organisasi
Masyarakat
MadaniDONOR
Pelaksanaan PEL
(Klaster dan Region
Branding)
Dunia
Usaha
APBN/APBD
Monitoring dan Evaluasi
TAHAP 3
TAHAP 4
TAHAP 5
Sumber: Budiharsono, 2015
MEKANISME KOORDINASI ANTAR
STAKEHOLDER
MEKANISME KOORDINASI DI ARAS NASIONAL
WG 2WG 1 WG 4WG 3
Local and
Regional
Economic
Development
Support Facility
(LREDSF)
Sector
Communication
Forum
Non Goverment
Forum
Regional
LRED Coordination
Team
(TKPED)
Non Goverment LRED
Forum
(FPNP)
Sumber: BAPPENAS, 2009
PERAN DAN TUGAS TKPED
 Sebagai forum lintas sektor PELD di tingkat nasional
 Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dalam :
▪ perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan program-program PELD
▪ kebijakan nasional dan daerah PELD
▪ data dan informasi terkait PELD
 Melaksanakan sosialisasi konsep kebijakan, aturan, pendekatan
penyelesaian masalah, contoh-contoh pembelajaran, dan informasi terkait
pengembangan ekonomi lokal dan daerah
 Melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program-
program pengembangan ekonomi lokal dan daerah
 Melaksanakan koordinasi, evaluasi, dan memberikan rekomendasi solusi
atas isu-isu strategis pengembangan ekonomi lokal dan daerah yang perlu
dan dapat diselesaikan melalui anggota Tim Koordinasi PED
 Mempersiapkan rencana kerja tahunan dan 5 (lima) tahunan
pengembangan ekonomi lokal dan daerah
 Menyusun laporan hasil kegiatan Tim Koordinasi PED kepada Menteri
Negara PPN/Kepala Bappenas
Sumber: BAPPENAS, 2009
PERAN DAN TUGAS FPNP
Sebagai forum lintas pelaku PELD non pemerintah
di tingkat nasional
Sebagai mitra pemerintah dalam mencari solusi
yang tepat bagi isu-isu PELD di tingkat nasional
Melaksanakan PELD yang berkoordinasi dengan
TKPED
Membantu proses perencanaan, pelaksanaan,
pengembangan, monitoring, dan evaluasi program-
program PELD
Membantu sosialisasi konsep kebijakan, aturan,
pendekatan penyelesaian masalah, contoh-contoh
pembelajaran, dan informasi terkait pengembangan
ekonomi lokal dan daerah
Sumber: BAPPENAS, 2009
PERAN DAN TUGAS POKJA
 Mereview kebijakan di masing-masing bidang yang
mendukung PELD
 Memberikan masukan kepada tim koordinasi PED terkait
dengan penyusunan kebijakan PELD
 Membantu mendiseminasikan dan mensosialisasikan
kebijakan PELD terkait dengan bidang masing-masing
 Memonitor, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan/program/kegiatan PELD terkait dengan bidang
masing-masing
 Sebagai expert untuk bidang terkait
 Sebagai wadah untuk koordinasi dan sinkronisasi kebijakan
terkait dengan masing-masing bidang
Sumber: BAPPENAS, 2009
Aras
Provinsi
Aras
Kabupaten/
Kota
Aras
KlaterForum
Konsultasi
Klaster
FEDEP
FPESD
Anggota DPRD
Provinsi
Pemerintah Provinsi:
• BAPPEDA
• Dinas-dinas
Asosiasi
Pengusaha
Akademisi, OSS
dan BDS
Anggota DPRD
Kabupaten/Kota
Pemerintah
Kabupaten/kota:
• BAPPEDA
• Dinas-dinas
Asosiasi
Pengusaha
Pengusaha
Besar
UMKMDinas-dinas
Sumber: FPESD Prov Jateng, 2006
MEKANISME KOORDINASI DI ARAS PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA DAN KLASTER
ALAT ANALISIS PEL
ALAT ANALISIS PEL
 Tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi dan
analisis data.
 Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara partisipatif
baik di tingkat masyarakat maupun di tingkat birokrasi dan dunia
usaha.
 Analisis data meliputi analisis pengembangan komoditi unggulan
dan analisis pengembangan wilayah serta analisis resiko.
 Analisis komoditi unggulan dengan Location Quotient (LQ) atau
Revealed Comparative Advantage (RCA).
 Untuk mengetahui kondisi komoditi unggulan dari hulu ke hilir
menggunakan Analisis Value Chain (VCA). Tapi untuk PEL berbasis
industri kreatif tidak harus menggunakan VCA, karena walaupun
sudah ada input dan proses tapi belum ada outputnya.
 Untuk mengetahui kondisi (Indeks, Status dan leverage attributes)
PEL dapat digunakan Analisis RALED.
 Analisis Keruangan dengan menggunakan analisis Sosiogram,
Skalogram dan Sistem Informasi Geografi (SIG)
MENENTUKAN KOMODITI UNGGULAN
Penentuan komoditi unggulan dilakukan oleh seluruh
stakeholder kunci PEL di kabupaten/kota berdasarkan
hasil analisis LQ atau RCA atau metode lainnya, seperti
Export Based Model atau Model Input-Output.
Mempertimbangkan potensi sumber daya yang ada.
Berorientasi kepada permintaan jangka pendek dan
jangka panjang.
Bukan hanya untuk pasar lokal, regional, tetapi juga untuk
pasar internasional.
Mempertimbangkan inovasi dan kretaifitas yang berbasis
ekosistem dalam pengembangan komoditi tersebut.
Komoditi unggulan yang dipilih harus diintegrasikan
dengan sektor lainnya. Pengembangan komoditi unggulan
jangan hanya satu komoditi saja (single commodity
development), namun harus diintegrasikan dengan sektor
lainnya misalnya pariwisata.
VALUE CHAIN ANALISIS
Sumber: Sunoto, 2014
Inbound
Logistics
Service
Marketing
andSales
Outbound
Logistics
Margin
Operations
Procurement
Firm Infrastructure
Human Resource Management
Technology Development
Primary
Activities
Supporting
Activities
Sumber: Micahel E. Porter
CONTOH POHON IDUSTRI
RUMPUT LAUT
Sargasum sp
Turbinaria sp
Rumput
Laut
Euchema sp
Gracilaria sp
Gelidium sp
Agar-agar
Karaginan
Alginat
Pharmacy
Grade
Industrial
Grade
Food
Grade
Bahan Gigi Buatan
Shampoo
Pasta Gigi
Farmasi
Sabun
Pakan
Pengeboran
Cat
Printing Tekstil
Kertas
Keramik
Soft Drink
Susu/Cokelat
Ice Cream
Roti
Jam
ANALISIS STAKEHOLDER USAHA RL DI NATUNA
Perbankan Bank BRI dan Bank Riau Kepri
Menyediakan modal
petani RL
Pemerintah
Kabupaten
Natuna
PERUSDA Pembeli rumput laut
DKP Kab. Bantuan program/sapras
Disperindag Gudang dan gedung pengering
Pemerintah Provinsi
Kepri
DKP Provinsi Bantuan program/sapras
Pemerintah Pusat
KKP Bantuan Program
BAPPENAS Peningkatan kapasitas
K/L Lainnya Bantuan Program
Asosiasi
Bisnis ARLI, KADIN dll Belum berperan
Pelaku Usaha
Pembudidaya, pengolah,
pedagang, eksportir
Produksi, pengolahan,
pemasaran
Pembeli DN
Pembeli LN
Processor
Eksportir
P’pul
Kab.
P’pul
Kec.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
Pembeli DN
Pembeli LNProcessor
Eksportir
P’pul
Kab.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
P’pul
Prov.
P’pul
Kab.
P’pul
Kec.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
Pembeli DN
Pembeli LNProcessor
Eksportir
Rp.300 Rp.500 Rp.900-
Rp. 1400
Rp.600-
Rp.800
Rp.500-
Rp.1000
Rp.1500-
Rp.2000
Rp. 4.157,95
Rp.100-
Rp.1000
Rp.400-
Rp.900
Rp.350
Rp.850
Rp. 3045
Nilai marjin
Nilai marjin
Nilai marjin
ANALISIS RANTAI PEMASARAN
Sumber: BAPPENAS, 2009
Pembeli DN
Pembeli LN
Processor
Eksportir
P’pul
Kab.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
P’pul
Prov.
FINANCING THE CHAIN
Bank dan Lembaga
Keuangan Non-Bank
Bantuan Program
Pemerintah
Budi
daya
bibit
Budi
daya
RL
Peng
ering
an
Pengu
mpulan
tk desa
Pengu
mpulan
tk kec
Pengu
mpulan
tk prov
Pengirim
an ke
eksportir
Processor
Budidaya &
Pengeringan Pemasaran Pasar
KEGIATAN
Pem-
beli
DN
Pem-
beli
LN
Processor
Eksportir
P’pul
Kab.
P’pul
Kec.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
PELAKU UTAMA
PENDUKUNG
Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian
DKP Prov
& Kab.
Bank BRI
D.Perindag
Prov. & Kab
Kementrian
Kop & UKM
Kemenristek/
BPPT
Kementrian Perdagangan
Swasta
Nasional
P’pul
Prov.
• Sering gagal panen
• Rendahnya kualitas ‘cottonii’
kering
Petani belum melirik Sargassum
(dianggap sbg hama) padahal
potensi pasarnya bagus
Sumber: BAPPENAS, 2009
Budi
daya
bibit
Budi
daya
RL
Peng
ering
an
Pengu
mpulan
tk desa
Pengu
mpulan
tk kec
Pengu
mpulan
tk prov
Pengirim
an ke
eksportir
Processor
Budidaya &
Pengeringan Pemasaran Pasar
KEGIATAN
Pem-
beli
DN
Pem-
beli
LN
Processor
Eksportir
P’pul
Kab.
P’pul
Kec.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
PENDUKUNG
Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian
DKP Prov
& Kab.
Bank BRI
D.Perindag
Prov. & Kab
Kementrian
Kop & UKM
Kemenristek/
BPPT
Kementrian Perdagangan
Swasta
Nasional
P’pul
Prov.
Keterbatasan sapras pendukung: Jalan
produksi (contoh: Air mali), Angk umum laut
sekali sehari, angk umum darat belum ada
Jaringan sist .telekomunikasi (mis: cemaga,
kelarik)
Rantai
pemasaran cukup
panjang
•
Budi
daya
bibit
Budi
daya
RL
Peng
ering
an
Pengu
mpulan
tk desa
Pengu
mpulan
tk kec
Pengu
mpulan
tk prov
Pengirim
an ke
eksportir
Processor
Budidaya &
Pengeringan Pemasaran Pasar
KEGIATAN
Pem-
beli
DN
Pem-
beli
LN
Processor
Eksportir
P’pul
Kab.
P’pul
Kec.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
PENDUKUNG
Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian
DKP Prov
& Kab.
Bank BRI
D.Perindag
Prov. & Kab
Kementrian
Kop & UKM
Kemenristek/
BPPT
Kementrian Perdagangan
Swasta
Nasional
P’pul
Prov.
Strategi 1: Peningkatan kuantitas
& kualitas produksi RL
Strategi 2: Penguatan
kelembagaan petani
RL
Budi
daya
bibit
Budi
daya
RL
Peng
ering
an
Pengu
mpulan
tk desa
Pengu
mpulan
tk kec
Pengu
mpulan
tk prov
Pengirim
an ke
eksportir
Processor
Budidaya &
Pengeringan Pemasaran Pasar
KEGIATAN
Pem-
beli
DN
Pem-
beli
LN
Processor
Eksportir
P’pul
Kab.
P’pul
Kec.
P’pul
Desa
Petani
bibit RL
Petani
RL
PENDUKUNG
Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian
DKP Prov
& Kab.
Bank BRI
D.Perindag
Prov. & Kab
Kementrian
Kop & UKM
Kemenristek/
BPPT
Kementrian Perdagangan
Swasta
Nasional
P’pul
Prov.
Strategi 4:
Pengembangan sarana
& prasarana produksi
Strategi 3:
akses petani ke
Sumber: BAPPENAS, 2009
Keterpaduan Rantai Nilai Horisontal dan Vertikal
Sumber: Raversbergen, 2013
ANALISIS RALED
 Analisis RALED (Rapid Assessment Technique for Local Economic Development)
dikembangkan oleh Sugeng Budiharsono yang dimodifikasi dari Program
RAPFISH dari University British of Columbia, Canada. Dasar analisis
RALED adalah Multidimensional Scaling (MDS).
 MDS berbasis Euclidean Distance, semakin dekat dengan titik ideal semakin
baik, dan sebaliknya, semakin jauh dari titik ideal, kondisinya semakin buruk.
 RALED digunakan untuk menentukan Indeks dan Status PEL suatu daerah
(Kabupaten/Kota dan Provinsi) yang berdasarkan 6 dimensi PEL, yaitu: (1)
Kelompok Sasaran; (2) Faktor Lokasi; (3) Kesinergian fokus dan kebijakan; (4)
Pembangunan Berkelanjutan; (5) Tata Kelola; dan (6) Proses Manajemen.
Penentuan Indeks Komposit, dilakukan dengan mengalikan nilai masing-
masing dimensi PELD dengan bobot masing-masing dimensi tersebut.
Penentuan bobot dimensi menggunakan Participatory Pairwise Comparison
Matrix.
 RALED juga dapat menentukan leverage attributes (atribut pengungkit atau
atribut yang perlu diperbaiki) pada suatu dimensi agar dapat meningkatkan
indeks dan status PEL suatu daerah.
 Atribut pengungkit diadikan dasar untuk menyusun rencana aksi PEL pada
suatu daerah dengan melakukan terlebih simulasi yang merupakan intervensi
kebijakan/strategi pada masa mendatang.
30
FAKTOR
LOKASI
KELOMPOK
SASARAN
PROSES
MANAJEMEN
TATA
PEMERINTAHAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
KESINERGIAN
DAN FOKUS
KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH
BERKELANJUTAN
HEKSAGONAL
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
Sumber: Jorg Meyer Stamer, 2004
CONTOH PENENTUAN INDEKS DAN STATUS
DIMENSI FAKTOR LOKASI
31.82
GOODBAD
UP
DOWN
-60
-40
-20
0
20
40
60
0 20 40 60 80 100 120
OtherDistingishingFeatures
lLED Sustainability
RALED Ordination
References
Anchors
Indeks dan Status
Dimensi
0 ≤ Sangat buruk < 25
25 < buruk < 50
50 < cukup baik < 75
Baik ≥ 75
CONTOH PENENTUAN LEVERAGE ATTRIBUTES
DIMENSI FAKTOR LOKASI
0.90
1.29
1.54
1.67
2.08
2.41
2.60
2.63
2.52
2.76
2.71
2.48
2.07
2.00
1.66
1.62
0.30
0 1 2 3
Aksesibilitas Menuju Lokasi
Akses ke Pelabuhan Udara
Infrastruktur Komunikasi
Ketersediaan Air Besih
Jumlah Lembaga keuangan lokal
Lembaga penelitian
Kualitas Lingkungan
Kualitas Pelayanan Kesehatan
Etos Kerja SDM Lokal
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute
Removed (on Sustainability scale 0 to 100)
Attribute
Leverage of Attributes
CONTOH DIAGRAM LABA-LABA NILAI
DIMENSI PEL SEBELUM DIBOBOTI
70.3
31.82
60.52
51.23
45.45
67.72
0
20
40
60
80
100
Kelompok Sasaran
Faktor Lokasi
Kesinergian dan Fokus
Kebijakan
Pembangunan
Berkelanjutan
Tata Pemerintahan
Proses Manajemen
DIAGRAM LAYANG-LAYANG PEL KABUPATEN SUKA MAJU
INDEKS KOMPOSIT DAN STATUS PEL
KAB. SUKA MAJU
No Dimensi PEL Nilai Indeks
sebelum Diboboti
Bobot Nilai Indeks
setelah Diboboti
1Kelompok Sasaran 70.30 0.12 8.44
2Faktor Lokasi 31.82 0.20 6.36
3Kesinergian dan Fokus Kebijakan 60.52 0.10 6.05
4Pembangunan Berkelanjutan 51.23
0.13 6.66
5Tata Pemerintahan 45.45 0.27 12.27
6Proses Manajemen 67.72 0.18 12.19
JUMLAH 1.00 51.97
STATUS CUKUP BAIK
Indeks Komposit dan
Status PEL
0 ≤ Sangat buruk < 25
25 < buruk < 50
50 < cukup baik < 75
Baik ≥ 75
CONTOH ANALISIS SOSIOGRAM
Sumber: BAPPEDA Kab. Lampung Barat dan LPPM IPB, 2015
CONTOH ANALISIS SKALOGRAM
KECAMATAN
JumlahPenduduk
Luaswilayah(Km2)
BTS
Pasarsemipermanen
Pertokoan
Restoran
Minimarket
SMK
warnet
BankPemerintah
KoperasiSimpanPinjam
Hotel
Kantorpos
KoperasiUnitDesa
Jasaekspedisi
JUMLAHTIPE
JUMLAHUNIT
PERINGKAT
WAY TENONG 32,292 116.7 2 3 2 5 3 1 3 1 0 2 1 0 1 11 24 1
SEKINCAU 17,964 118.3 3 2 2 2 1 1 2 1 0 1 0 1 0 10 16 2
PAGAR DEWA 19,724 110.2 1 4 0 0 0 1 0 0 8 0 0 0 0 4 14 3
SUMBER JAYA 23,254 195.4 4 1 0 0 2 0 1 1 0 0 1 0 0 6 10 4
AIR HITAM 11,772 76.2 4 3 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 10 4
KEBUN TEBU 19,873 14.6 2 2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 7 5
BATU KETULIS 14,523 103.7 4 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 7 5
BANDAR NEGERI SUOH 26,260 170.9 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6 6
GEDUNG SURIAN 14,843 87.1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6
JUMLAH TIPE 9 8 5 4 4 4 3 3 2 2 2 1 1 48
JUMLAH UNIT 26 19 7 10 7 4 6 3 9 3 2 1 1 98
PERINGKAT 2 4 9 5 7 12 10 11 6 14 13 16 17
Sumber: BAPPEDA Kab. Lampung Barat dan LPPM IPB, 2015
PENYUSUNAN RENCANA DAN
ANGGARAN
DASAR PENYUSUNAN RENCANA DAN
ANGGARAN
 Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan Rencana Induk
(Master Plan) dan rencana aksi PEL di aras
kabupaten/kota dan pengintegrasian rencana tersebut ke
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah.
Dasar penyusunan rencana dan anggaran berdasarkan
hasil analisis VCA dan Analisis RALED
 Rencana yang akan disusun meliputi: (1) Rencana Induk,
dan (2) Rencana Aksi berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dan RTRW Kabupaten serta RPJMD dan Renstra
SKPD. Penyusunan rencana dilakukan secara partisipatif.
 Pengintegrasian rencana ke dalam dokumen perencanaan
dan penganggaran daerah, agar pengembangan ekonomi
lokal memndapatkan dukungan anggaran dari seluruh
SKPD terkait.
BAGAIMANA AGAR PROGRAM DIDANAI OLEH
STAKEHOLDER LAINNYA?
 Pada waktu menyusun rencana induk dan khususnya rencana tindak dan
rencana anggaran perlu dibuat program financial matrix.
 Dalam program financial matrix ini sudah dijelaskan tentang program dan
kegiatan, volume dan lokasi kegiatan, biaya/anggaran kegiatan dan
penanggungjawab kegiatan, baik dari pemerintah daerah, pemerintah
provinsi, kementerian/lembaga, donor maupun masyarakat madani.
 Program financial matrix inilah yang akan dijual kepada stakeholder
tersebut. Dalam penyusunan program financial matriks harus
mengundang seluruh stakeholder kunci tersebut, dan yang diundang
adalah orang yang mempunyai otoritas dalam alokasi anggaran organisasi
yang diwakilinya.
 Dalam program financial matrix yang dimuat bukan hanya sekadar rencana
dan anggarannya tetapi sudah merupakan komitmen dari organisasi
tersebut.
 Setiap kegiatan dibuat TOR singkat, dan kemudian dipromosikan kepada
organisasi/lembaga yang tercantum dalam program financial matrix.
Diperlukan peran aktif dari seluruh organisasi pemerintahan yang ada
untuk ‘menjemput bola’ kepada organisasi-organisasi tersebut. Kepada
SKPD yang memperoleh dana dari stakeholder pemberi dana, diberikan
insentif seperti di Pemerintah Provinsi Gorontalo.
SKEMA PROGRAM FINANCIAL MATRIX
PEMDA KAB
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
Program
Financial Matrix
Donors
BUMN
DUNIA
USAHA
Kontraktor Kelompok
Sasaran
PEMERINTAH
PROVINSI
BAPPEDA
SKPD
lainnya
Contoh Program Financial Matrix
SUBSTANSI YANG SEYOGYANYA ADA DALAM
RENCANA INDUK
 Mengubah mind set masyarakat
 Pengembangan produk unggulan berbasis klaster
 Pengembangan dan peningkatan produktifitas produk dari
hulu ke hilir (produksi, pasca panen, industri pengolahan,
pemasaran) dan sektor pendukungnya.
 Pengembangan inovasi sains dan teknologi Pengintegrasian
produk komoditi unggulan dengan sektor lainnya (misalnya
dengan sektor wisata)
 Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur.
 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
 Penguatan kapasitas kelembagaan: KUB, Koperasi, Forum
Stakeholder dan kerjasama antar daerah
 Penguatan branding, baik product branding maupun region
branding.
 Pendampingan baik di tingkat pemerintah daerah maupun di
aras masyarakat.
 Kerjasama antar pemerintah daerah, kerjasama antara
pemerintah daerah denga dunia usaha dan pemerintah daerah
dengan donor.
MONITORING DAN EVALUASI
Penyusunan SOP Monev dan Indikator Kinerjanya
Monitoring dan evaluasi (Monev) dilakukan secara
berkala. Monitoring dilakukan sekurang-
kurangnya 3 bulan sekali, sedangkan evaluasi
dilakukan pada akhir tahun.
Monev dilakukan secara partisipatif dengan
melibatkan stakeholder kunci.
Tindak lanjut dari monev amat penting sebagai
bagian perbaikan pelaksanaan pada masa
mendatang.
TERIMA KASIH
CURRICULUM VITAE
1. Nama : Dr. Ir. Sugeng Budiharsono
2. Tempat/tgl lahir : Cirebon, 13 Juli 1960
3. Pendidikan/ short
courses
: Sarjana Pertanian, IPB, 1983
Doktor Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan,
IPB, 1995
Short course on Local Economic Development, ITC ILO, Turin,
Italia, 2009
Short course on Local Governance and Rural Development,
Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2010
Short course on Market Access for Sustainable Development,
Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2013
4. Pengalaman
Pekerjaan
: Dosen pasca sarjana Universitas Indonesia, 2006 – sekarang
Dosen pasca sarjana Institut Pertanian Bogor, 2001 – sekarang
Chief Technical Advisor for Local Economic Development,
BAPPENAS, 2006-2014
Fasilitator pada International short course on Local Economic
Development yang diselenggarakan oleh Wageningen
University and Research CDI The Netherlands, di
Johannesburg, South Africa, 2014.

More Related Content

What's hot

Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhanPusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhanEka Aprilia
 
Analisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahAnalisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahM Putra
 
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku UtaraAnalisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku UtaraOswar Mungkasa
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...
Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...
Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...Sugeng Budiharsono
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALDadang Solihin
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...Jonh Boekorsjom
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Dadang Solihin
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 

What's hot (20)

Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhanPusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan
 
Analisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahAnalisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerah
 
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku UtaraAnalisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...
Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...
Dimensi peubah dan indikator perkembangan satuan permukiman transmigrasi 0901...
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
 
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Metadata Dalam GIS
Metadata Dalam GISMetadata Dalam GIS
Metadata Dalam GIS
 

Viewers also liked

Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangAnalisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangArief Budiman
 
Integrasi industri (teknoekonomi2)
Integrasi industri (teknoekonomi2)Integrasi industri (teknoekonomi2)
Integrasi industri (teknoekonomi2)muhpidah
 
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan YogyakartaPusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakartabramantiyo marjuki
 
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...Sally Indah N
 
Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...
Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...
Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...Sally Indah N
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANEni PT BENEFITA
 
The Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and Mainstreaming
The Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and MainstreamingThe Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and Mainstreaming
The Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and MainstreamingLynn Hammett
 
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawanPerizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawanhutanriau
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayahAry Ajo
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuPenataan Ruang
 
Rencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif Indonesia
Rencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif IndonesiaRencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif Indonesia
Rencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif IndonesiaEnda Nasution
 
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1cokorda.dewi
 
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Andrie Trisaksono
 
Download pedoman umum-perencanaan-pbjp
Download pedoman umum-perencanaan-pbjpDownload pedoman umum-perencanaan-pbjp
Download pedoman umum-perencanaan-pbjpNiken Pradonawati
 
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-MonevPelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-MonevKPDT
 
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameMembangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameArif Huda
 
Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713Yustus Rona
 
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Andrie Trisaksono
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanJoy Irman
 

Viewers also liked (20)

Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangAnalisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
 
Organisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusiaOrganisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusia
 
Integrasi industri (teknoekonomi2)
Integrasi industri (teknoekonomi2)Integrasi industri (teknoekonomi2)
Integrasi industri (teknoekonomi2)
 
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan YogyakartaPusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
 
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
 
Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...
Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...
Laporan praktikum analisis cluster (tipologi kinerja sarana dan prasarana kec...
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
 
The Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and Mainstreaming
The Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and MainstreamingThe Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and Mainstreaming
The Economics of Disaster: Reduction, Mitigation, and Mainstreaming
 
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawanPerizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayah
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
 
Rencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif Indonesia
Rencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif IndonesiaRencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif Indonesia
Rencana Pengembangan Landasan Online Ekonomi Kreatif Indonesia
 
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
 
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015
 
Download pedoman umum-perencanaan-pbjp
Download pedoman umum-perencanaan-pbjpDownload pedoman umum-perencanaan-pbjp
Download pedoman umum-perencanaan-pbjp
 
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-MonevPelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
Pelatihan Pengisian Aplikasi E-Monev
 
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameMembangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
 
Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713
 
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
 

Similar to Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia

Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A TaufikTatang Taufik
 
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Sugeng Budiharsono
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...Dadang Solihin
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN TV Desa
 
"Gerbang Indah Nusantara" Tatang Taufik A
"Gerbang Indah Nusantara"   Tatang Taufik A"Gerbang Indah Nusantara"   Tatang Taufik A
"Gerbang Indah Nusantara" Tatang Taufik ATatang Taufik
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifBagus ardian
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalDadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Dadang Solihin
 
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfFajar Baskoro
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
K5 pengembangan ekonomi lokal new
K5   pengembangan ekonomi lokal newK5   pengembangan ekonomi lokal new
K5 pengembangan ekonomi lokal newImaniar Nastiti
 
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011gatothp
 
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011PVB Jatim
 
Penyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis KinerjaPenyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daeraherlina na
 

Similar to Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia (20)

Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
 
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
Perencanaan Pembangunan Daerah Analisis Kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan D...
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
"Gerbang Indah Nusantara" Tatang Taufik A
"Gerbang Indah Nusantara"   Tatang Taufik A"Gerbang Indah Nusantara"   Tatang Taufik A
"Gerbang Indah Nusantara" Tatang Taufik A
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
 
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
K5 pengembangan ekonomi lokal new
K5   pengembangan ekonomi lokal newK5   pengembangan ekonomi lokal new
K5 pengembangan ekonomi lokal new
 
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
 
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011Mp3 ei   paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
Mp3 ei paparan asdep taru bangwil diknas-5 juli 2011
 
Penyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis KinerjaPenyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 

More from Sugeng Budiharsono

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanSugeng Budiharsono
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Sugeng Budiharsono
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaSugeng Budiharsono
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021Sugeng Budiharsono
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationSugeng Budiharsono
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIASugeng Budiharsono
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Sugeng Budiharsono
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatSugeng Budiharsono
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingSugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 

More from Sugeng Budiharsono (20)

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesia
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 

Recently uploaded (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 

Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia

  • 1. MEKANISME KOORDINASI, ALAT ANALISIS, PERENCANAAN, DAN MONITORING PEL SUGENG BUDIHARSONO Disampaikan pada Diskusi Local Economic Development untuk Pengembangan UMKM, diselenggarakan oleh Bank Indonesia, di Jakarta, tanggal 21 Desember 2015
  • 2. • The purpose of local economic development (LED) is to build up the economic capacity of a local area to improve its economic future and the quality of life for all. It is a process by which public, business and non-governmental sector partners work collectively to create better conditions for economic growth and employment generation. (The World Bank –DFID) • Local Economic Development is a participatory development process that encourages partnership arrangements between the main private and public stakeholders of a defined territory, enabling joint design and implementation of a common development strategy, making use of local resources and competitive advantage in a global context, to creating jobs and stimulating economic activity (ILO) • Pengembangan Ekonomi Lokal adalah usaha mengoptimalkan SUMBER DAYA LOKAL yang melibatkan PEMERINTAH, DUNIA USAHA, MASYARAKAT LOKAL dan ORGANISASI MASYARAKAT MADANI untuk mengembangkan ekonomi pada suatu wilayah secara berkelanjutan (Panduan Pengembangan Ekonomi Lokal, Bappenas) Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal -Definisi-
  • 3. OKTAGONAL SUMBER DAYA LOKAL Modal Intelektual Modal Manusia (otot) Modal Sosial Modal/Sumber Daya Buatan Modal/Sumber Daya Alam Modal Spiritual Lokasi Strategis Modal Finansial
  • 4. WAKTU Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21 Era Pertanian Era Industrial Era Informasi Era Konsep dan Kreatif GELOMBANG EKONOMI DUNIA Sumber: Daniel H. Pink, 2005
  • 5. PERBEDAAN ANTARA PED DENGAN EKONOMI TRADISIONAL NO PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH EKONOMI TRADISIONAL 1. Pendekatan kewilayahan Pendekatan sektoral 2. Pembangunan secara bottom-up Pendekatan top-down, pemerintah pusat yang memutuskan bagaiman dan dimana dilakukan intervensi 3. Terdesentralisasi dan kerjasama antara pemerintah daerah dan dunia usaha Dikelola oleh pemerintah pusat 4. Fokus pada maksimisasi potensi ekonomi setempat Fokus kepada industri besar dan insentif finansial untuk menciptakan suatu kegiatan ekonomi Andres Rodrigues-Pose
  • 6. PERBEDAAN ANTARA PEL DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Fokus utama pada pengembangan ekonomi dan kerja yang layak Fokus kepada isu sosial seperti kemiskinan dan eksklusi sosial 2. Digagas oleh berbagai kalangan luas (pusat, provinsi dan kabupaten/kota) seperti pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat madani, dan donor Digagas oleh beragam aktor, seperti LSM atau organisasi internasional 3. Mencakup berbagai pendekatan, melibatkan pelaku usaha lokal, masyarakat, dan kelompok sosial dan politik Berusaha melibatkan kelompok termarjinalkan dan masyarakat miskin Sumber: Andres Rodrigues-Pose
  • 7. PRINSIP-PRINSIP DASAR PEL PENDEKATAN KEWILAYAHAN PENDEKATAN TERPADU KEBERLANJUTAN DAN KERJA YANG LAYAK TATA KELOLA YANG BAIK Sumber: Andres Rodrigues-Pose
  • 8. TAHAPAN PEL Pembentukan atau Penguatan Forum Stakeholder (3 – 6 bulan) Analisis Komoditi Unggulan dan Kawasan (3-6 bulan) Penyusunan Rencana dan Anggaran (3-6 bulan) Pelaksanaan PEL dilakukan secara terus menerus sampai berhasil dengan fasilitasi PEMDA. Monitoring dan Evaluasi (berkala dan terus menerus)
  • 9. TAHAP 1 TAHAP 2 Analisis Stakeholder Penguatan Kelembagaan Analisis Pengembangan Komoditi Unggulan Analisis Pengembangan Kawasan Analisis RALED Pengumpulan data dan informasi partisipatif RTRW Kab/Kota RPJMD/ RENSTRA Rencana Induk Rencana Aksi RKP/RKPD Organisasi Masyarakat MadaniDONOR Pelaksanaan PEL (Klaster dan Region Branding) Dunia Usaha APBN/APBD Monitoring dan Evaluasi TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 Sumber: Budiharsono, 2015
  • 11. MEKANISME KOORDINASI DI ARAS NASIONAL WG 2WG 1 WG 4WG 3 Local and Regional Economic Development Support Facility (LREDSF) Sector Communication Forum Non Goverment Forum Regional LRED Coordination Team (TKPED) Non Goverment LRED Forum (FPNP) Sumber: BAPPENAS, 2009
  • 12. PERAN DAN TUGAS TKPED  Sebagai forum lintas sektor PELD di tingkat nasional  Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dalam : ▪ perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan program-program PELD ▪ kebijakan nasional dan daerah PELD ▪ data dan informasi terkait PELD  Melaksanakan sosialisasi konsep kebijakan, aturan, pendekatan penyelesaian masalah, contoh-contoh pembelajaran, dan informasi terkait pengembangan ekonomi lokal dan daerah  Melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program- program pengembangan ekonomi lokal dan daerah  Melaksanakan koordinasi, evaluasi, dan memberikan rekomendasi solusi atas isu-isu strategis pengembangan ekonomi lokal dan daerah yang perlu dan dapat diselesaikan melalui anggota Tim Koordinasi PED  Mempersiapkan rencana kerja tahunan dan 5 (lima) tahunan pengembangan ekonomi lokal dan daerah  Menyusun laporan hasil kegiatan Tim Koordinasi PED kepada Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Sumber: BAPPENAS, 2009
  • 13. PERAN DAN TUGAS FPNP Sebagai forum lintas pelaku PELD non pemerintah di tingkat nasional Sebagai mitra pemerintah dalam mencari solusi yang tepat bagi isu-isu PELD di tingkat nasional Melaksanakan PELD yang berkoordinasi dengan TKPED Membantu proses perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, monitoring, dan evaluasi program- program PELD Membantu sosialisasi konsep kebijakan, aturan, pendekatan penyelesaian masalah, contoh-contoh pembelajaran, dan informasi terkait pengembangan ekonomi lokal dan daerah Sumber: BAPPENAS, 2009
  • 14. PERAN DAN TUGAS POKJA  Mereview kebijakan di masing-masing bidang yang mendukung PELD  Memberikan masukan kepada tim koordinasi PED terkait dengan penyusunan kebijakan PELD  Membantu mendiseminasikan dan mensosialisasikan kebijakan PELD terkait dengan bidang masing-masing  Memonitor, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan PELD terkait dengan bidang masing-masing  Sebagai expert untuk bidang terkait  Sebagai wadah untuk koordinasi dan sinkronisasi kebijakan terkait dengan masing-masing bidang Sumber: BAPPENAS, 2009
  • 15. Aras Provinsi Aras Kabupaten/ Kota Aras KlaterForum Konsultasi Klaster FEDEP FPESD Anggota DPRD Provinsi Pemerintah Provinsi: • BAPPEDA • Dinas-dinas Asosiasi Pengusaha Akademisi, OSS dan BDS Anggota DPRD Kabupaten/Kota Pemerintah Kabupaten/kota: • BAPPEDA • Dinas-dinas Asosiasi Pengusaha Pengusaha Besar UMKMDinas-dinas Sumber: FPESD Prov Jateng, 2006 MEKANISME KOORDINASI DI ARAS PROVINSI, KABUPATEN/KOTA DAN KLASTER
  • 17. ALAT ANALISIS PEL  Tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi dan analisis data.  Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara partisipatif baik di tingkat masyarakat maupun di tingkat birokrasi dan dunia usaha.  Analisis data meliputi analisis pengembangan komoditi unggulan dan analisis pengembangan wilayah serta analisis resiko.  Analisis komoditi unggulan dengan Location Quotient (LQ) atau Revealed Comparative Advantage (RCA).  Untuk mengetahui kondisi komoditi unggulan dari hulu ke hilir menggunakan Analisis Value Chain (VCA). Tapi untuk PEL berbasis industri kreatif tidak harus menggunakan VCA, karena walaupun sudah ada input dan proses tapi belum ada outputnya.  Untuk mengetahui kondisi (Indeks, Status dan leverage attributes) PEL dapat digunakan Analisis RALED.  Analisis Keruangan dengan menggunakan analisis Sosiogram, Skalogram dan Sistem Informasi Geografi (SIG)
  • 18. MENENTUKAN KOMODITI UNGGULAN Penentuan komoditi unggulan dilakukan oleh seluruh stakeholder kunci PEL di kabupaten/kota berdasarkan hasil analisis LQ atau RCA atau metode lainnya, seperti Export Based Model atau Model Input-Output. Mempertimbangkan potensi sumber daya yang ada. Berorientasi kepada permintaan jangka pendek dan jangka panjang. Bukan hanya untuk pasar lokal, regional, tetapi juga untuk pasar internasional. Mempertimbangkan inovasi dan kretaifitas yang berbasis ekosistem dalam pengembangan komoditi tersebut. Komoditi unggulan yang dipilih harus diintegrasikan dengan sektor lainnya. Pengembangan komoditi unggulan jangan hanya satu komoditi saja (single commodity development), namun harus diintegrasikan dengan sektor lainnya misalnya pariwisata.
  • 19. VALUE CHAIN ANALISIS Sumber: Sunoto, 2014 Inbound Logistics Service Marketing andSales Outbound Logistics Margin Operations Procurement Firm Infrastructure Human Resource Management Technology Development Primary Activities Supporting Activities Sumber: Micahel E. Porter
  • 20. CONTOH POHON IDUSTRI RUMPUT LAUT Sargasum sp Turbinaria sp Rumput Laut Euchema sp Gracilaria sp Gelidium sp Agar-agar Karaginan Alginat Pharmacy Grade Industrial Grade Food Grade Bahan Gigi Buatan Shampoo Pasta Gigi Farmasi Sabun Pakan Pengeboran Cat Printing Tekstil Kertas Keramik Soft Drink Susu/Cokelat Ice Cream Roti Jam
  • 21. ANALISIS STAKEHOLDER USAHA RL DI NATUNA Perbankan Bank BRI dan Bank Riau Kepri Menyediakan modal petani RL Pemerintah Kabupaten Natuna PERUSDA Pembeli rumput laut DKP Kab. Bantuan program/sapras Disperindag Gudang dan gedung pengering Pemerintah Provinsi Kepri DKP Provinsi Bantuan program/sapras Pemerintah Pusat KKP Bantuan Program BAPPENAS Peningkatan kapasitas K/L Lainnya Bantuan Program Asosiasi Bisnis ARLI, KADIN dll Belum berperan Pelaku Usaha Pembudidaya, pengolah, pedagang, eksportir Produksi, pengolahan, pemasaran
  • 22. Pembeli DN Pembeli LN Processor Eksportir P’pul Kab. P’pul Kec. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL Pembeli DN Pembeli LNProcessor Eksportir P’pul Kab. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL P’pul Prov. P’pul Kab. P’pul Kec. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL Pembeli DN Pembeli LNProcessor Eksportir Rp.300 Rp.500 Rp.900- Rp. 1400 Rp.600- Rp.800 Rp.500- Rp.1000 Rp.1500- Rp.2000 Rp. 4.157,95 Rp.100- Rp.1000 Rp.400- Rp.900 Rp.350 Rp.850 Rp. 3045 Nilai marjin Nilai marjin Nilai marjin ANALISIS RANTAI PEMASARAN Sumber: BAPPENAS, 2009
  • 23. Pembeli DN Pembeli LN Processor Eksportir P’pul Kab. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL P’pul Prov. FINANCING THE CHAIN Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank Bantuan Program Pemerintah
  • 24. Budi daya bibit Budi daya RL Peng ering an Pengu mpulan tk desa Pengu mpulan tk kec Pengu mpulan tk prov Pengirim an ke eksportir Processor Budidaya & Pengeringan Pemasaran Pasar KEGIATAN Pem- beli DN Pem- beli LN Processor Eksportir P’pul Kab. P’pul Kec. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL PELAKU UTAMA PENDUKUNG Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian DKP Prov & Kab. Bank BRI D.Perindag Prov. & Kab Kementrian Kop & UKM Kemenristek/ BPPT Kementrian Perdagangan Swasta Nasional P’pul Prov. • Sering gagal panen • Rendahnya kualitas ‘cottonii’ kering Petani belum melirik Sargassum (dianggap sbg hama) padahal potensi pasarnya bagus Sumber: BAPPENAS, 2009
  • 25. Budi daya bibit Budi daya RL Peng ering an Pengu mpulan tk desa Pengu mpulan tk kec Pengu mpulan tk prov Pengirim an ke eksportir Processor Budidaya & Pengeringan Pemasaran Pasar KEGIATAN Pem- beli DN Pem- beli LN Processor Eksportir P’pul Kab. P’pul Kec. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL PENDUKUNG Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian DKP Prov & Kab. Bank BRI D.Perindag Prov. & Kab Kementrian Kop & UKM Kemenristek/ BPPT Kementrian Perdagangan Swasta Nasional P’pul Prov. Keterbatasan sapras pendukung: Jalan produksi (contoh: Air mali), Angk umum laut sekali sehari, angk umum darat belum ada Jaringan sist .telekomunikasi (mis: cemaga, kelarik) Rantai pemasaran cukup panjang •
  • 26. Budi daya bibit Budi daya RL Peng ering an Pengu mpulan tk desa Pengu mpulan tk kec Pengu mpulan tk prov Pengirim an ke eksportir Processor Budidaya & Pengeringan Pemasaran Pasar KEGIATAN Pem- beli DN Pem- beli LN Processor Eksportir P’pul Kab. P’pul Kec. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL PENDUKUNG Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian DKP Prov & Kab. Bank BRI D.Perindag Prov. & Kab Kementrian Kop & UKM Kemenristek/ BPPT Kementrian Perdagangan Swasta Nasional P’pul Prov. Strategi 1: Peningkatan kuantitas & kualitas produksi RL Strategi 2: Penguatan kelembagaan petani RL
  • 27. Budi daya bibit Budi daya RL Peng ering an Pengu mpulan tk desa Pengu mpulan tk kec Pengu mpulan tk prov Pengirim an ke eksportir Processor Budidaya & Pengeringan Pemasaran Pasar KEGIATAN Pem- beli DN Pem- beli LN Processor Eksportir P’pul Kab. P’pul Kec. P’pul Desa Petani bibit RL Petani RL PENDUKUNG Lembaga Donor, BAPPENAS, KKP, Kementrian Koord. Perekonomian DKP Prov & Kab. Bank BRI D.Perindag Prov. & Kab Kementrian Kop & UKM Kemenristek/ BPPT Kementrian Perdagangan Swasta Nasional P’pul Prov. Strategi 4: Pengembangan sarana & prasarana produksi Strategi 3: akses petani ke Sumber: BAPPENAS, 2009
  • 28. Keterpaduan Rantai Nilai Horisontal dan Vertikal Sumber: Raversbergen, 2013
  • 29. ANALISIS RALED  Analisis RALED (Rapid Assessment Technique for Local Economic Development) dikembangkan oleh Sugeng Budiharsono yang dimodifikasi dari Program RAPFISH dari University British of Columbia, Canada. Dasar analisis RALED adalah Multidimensional Scaling (MDS).  MDS berbasis Euclidean Distance, semakin dekat dengan titik ideal semakin baik, dan sebaliknya, semakin jauh dari titik ideal, kondisinya semakin buruk.  RALED digunakan untuk menentukan Indeks dan Status PEL suatu daerah (Kabupaten/Kota dan Provinsi) yang berdasarkan 6 dimensi PEL, yaitu: (1) Kelompok Sasaran; (2) Faktor Lokasi; (3) Kesinergian fokus dan kebijakan; (4) Pembangunan Berkelanjutan; (5) Tata Kelola; dan (6) Proses Manajemen. Penentuan Indeks Komposit, dilakukan dengan mengalikan nilai masing- masing dimensi PELD dengan bobot masing-masing dimensi tersebut. Penentuan bobot dimensi menggunakan Participatory Pairwise Comparison Matrix.  RALED juga dapat menentukan leverage attributes (atribut pengungkit atau atribut yang perlu diperbaiki) pada suatu dimensi agar dapat meningkatkan indeks dan status PEL suatu daerah.  Atribut pengungkit diadikan dasar untuk menyusun rencana aksi PEL pada suatu daerah dengan melakukan terlebih simulasi yang merupakan intervensi kebijakan/strategi pada masa mendatang.
  • 31. CONTOH PENENTUAN INDEKS DAN STATUS DIMENSI FAKTOR LOKASI 31.82 GOODBAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 OtherDistingishingFeatures lLED Sustainability RALED Ordination References Anchors Indeks dan Status Dimensi 0 ≤ Sangat buruk < 25 25 < buruk < 50 50 < cukup baik < 75 Baik ≥ 75
  • 32. CONTOH PENENTUAN LEVERAGE ATTRIBUTES DIMENSI FAKTOR LOKASI 0.90 1.29 1.54 1.67 2.08 2.41 2.60 2.63 2.52 2.76 2.71 2.48 2.07 2.00 1.66 1.62 0.30 0 1 2 3 Aksesibilitas Menuju Lokasi Akses ke Pelabuhan Udara Infrastruktur Komunikasi Ketersediaan Air Besih Jumlah Lembaga keuangan lokal Lembaga penelitian Kualitas Lingkungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Etos Kerja SDM Lokal Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed (on Sustainability scale 0 to 100) Attribute Leverage of Attributes
  • 33. CONTOH DIAGRAM LABA-LABA NILAI DIMENSI PEL SEBELUM DIBOBOTI 70.3 31.82 60.52 51.23 45.45 67.72 0 20 40 60 80 100 Kelompok Sasaran Faktor Lokasi Kesinergian dan Fokus Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Tata Pemerintahan Proses Manajemen DIAGRAM LAYANG-LAYANG PEL KABUPATEN SUKA MAJU
  • 34. INDEKS KOMPOSIT DAN STATUS PEL KAB. SUKA MAJU No Dimensi PEL Nilai Indeks sebelum Diboboti Bobot Nilai Indeks setelah Diboboti 1Kelompok Sasaran 70.30 0.12 8.44 2Faktor Lokasi 31.82 0.20 6.36 3Kesinergian dan Fokus Kebijakan 60.52 0.10 6.05 4Pembangunan Berkelanjutan 51.23 0.13 6.66 5Tata Pemerintahan 45.45 0.27 12.27 6Proses Manajemen 67.72 0.18 12.19 JUMLAH 1.00 51.97 STATUS CUKUP BAIK Indeks Komposit dan Status PEL 0 ≤ Sangat buruk < 25 25 < buruk < 50 50 < cukup baik < 75 Baik ≥ 75
  • 35. CONTOH ANALISIS SOSIOGRAM Sumber: BAPPEDA Kab. Lampung Barat dan LPPM IPB, 2015
  • 36. CONTOH ANALISIS SKALOGRAM KECAMATAN JumlahPenduduk Luaswilayah(Km2) BTS Pasarsemipermanen Pertokoan Restoran Minimarket SMK warnet BankPemerintah KoperasiSimpanPinjam Hotel Kantorpos KoperasiUnitDesa Jasaekspedisi JUMLAHTIPE JUMLAHUNIT PERINGKAT WAY TENONG 32,292 116.7 2 3 2 5 3 1 3 1 0 2 1 0 1 11 24 1 SEKINCAU 17,964 118.3 3 2 2 2 1 1 2 1 0 1 0 1 0 10 16 2 PAGAR DEWA 19,724 110.2 1 4 0 0 0 1 0 0 8 0 0 0 0 4 14 3 SUMBER JAYA 23,254 195.4 4 1 0 0 2 0 1 1 0 0 1 0 0 6 10 4 AIR HITAM 11,772 76.2 4 3 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 10 4 KEBUN TEBU 19,873 14.6 2 2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 7 5 BATU KETULIS 14,523 103.7 4 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 7 5 BANDAR NEGERI SUOH 26,260 170.9 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6 6 GEDUNG SURIAN 14,843 87.1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 JUMLAH TIPE 9 8 5 4 4 4 3 3 2 2 2 1 1 48 JUMLAH UNIT 26 19 7 10 7 4 6 3 9 3 2 1 1 98 PERINGKAT 2 4 9 5 7 12 10 11 6 14 13 16 17 Sumber: BAPPEDA Kab. Lampung Barat dan LPPM IPB, 2015
  • 38. DASAR PENYUSUNAN RENCANA DAN ANGGARAN  Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan Rencana Induk (Master Plan) dan rencana aksi PEL di aras kabupaten/kota dan pengintegrasian rencana tersebut ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah. Dasar penyusunan rencana dan anggaran berdasarkan hasil analisis VCA dan Analisis RALED  Rencana yang akan disusun meliputi: (1) Rencana Induk, dan (2) Rencana Aksi berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan RTRW Kabupaten serta RPJMD dan Renstra SKPD. Penyusunan rencana dilakukan secara partisipatif.  Pengintegrasian rencana ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah, agar pengembangan ekonomi lokal memndapatkan dukungan anggaran dari seluruh SKPD terkait.
  • 39. BAGAIMANA AGAR PROGRAM DIDANAI OLEH STAKEHOLDER LAINNYA?  Pada waktu menyusun rencana induk dan khususnya rencana tindak dan rencana anggaran perlu dibuat program financial matrix.  Dalam program financial matrix ini sudah dijelaskan tentang program dan kegiatan, volume dan lokasi kegiatan, biaya/anggaran kegiatan dan penanggungjawab kegiatan, baik dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, kementerian/lembaga, donor maupun masyarakat madani.  Program financial matrix inilah yang akan dijual kepada stakeholder tersebut. Dalam penyusunan program financial matriks harus mengundang seluruh stakeholder kunci tersebut, dan yang diundang adalah orang yang mempunyai otoritas dalam alokasi anggaran organisasi yang diwakilinya.  Dalam program financial matrix yang dimuat bukan hanya sekadar rencana dan anggarannya tetapi sudah merupakan komitmen dari organisasi tersebut.  Setiap kegiatan dibuat TOR singkat, dan kemudian dipromosikan kepada organisasi/lembaga yang tercantum dalam program financial matrix. Diperlukan peran aktif dari seluruh organisasi pemerintahan yang ada untuk ‘menjemput bola’ kepada organisasi-organisasi tersebut. Kepada SKPD yang memperoleh dana dari stakeholder pemberi dana, diberikan insentif seperti di Pemerintah Provinsi Gorontalo.
  • 40. SKEMA PROGRAM FINANCIAL MATRIX PEMDA KAB KEMENTERIAN/ LEMBAGA Program Financial Matrix Donors BUMN DUNIA USAHA Kontraktor Kelompok Sasaran PEMERINTAH PROVINSI BAPPEDA SKPD lainnya
  • 42. SUBSTANSI YANG SEYOGYANYA ADA DALAM RENCANA INDUK  Mengubah mind set masyarakat  Pengembangan produk unggulan berbasis klaster  Pengembangan dan peningkatan produktifitas produk dari hulu ke hilir (produksi, pasca panen, industri pengolahan, pemasaran) dan sektor pendukungnya.  Pengembangan inovasi sains dan teknologi Pengintegrasian produk komoditi unggulan dengan sektor lainnya (misalnya dengan sektor wisata)  Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur.  Peningkatan kapasitas sumber daya manusia  Penguatan kapasitas kelembagaan: KUB, Koperasi, Forum Stakeholder dan kerjasama antar daerah  Penguatan branding, baik product branding maupun region branding.  Pendampingan baik di tingkat pemerintah daerah maupun di aras masyarakat.  Kerjasama antar pemerintah daerah, kerjasama antara pemerintah daerah denga dunia usaha dan pemerintah daerah dengan donor.
  • 43. MONITORING DAN EVALUASI Penyusunan SOP Monev dan Indikator Kinerjanya Monitoring dan evaluasi (Monev) dilakukan secara berkala. Monitoring dilakukan sekurang- kurangnya 3 bulan sekali, sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir tahun. Monev dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan stakeholder kunci. Tindak lanjut dari monev amat penting sebagai bagian perbaikan pelaksanaan pada masa mendatang.
  • 45. CURRICULUM VITAE 1. Nama : Dr. Ir. Sugeng Budiharsono 2. Tempat/tgl lahir : Cirebon, 13 Juli 1960 3. Pendidikan/ short courses : Sarjana Pertanian, IPB, 1983 Doktor Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, IPB, 1995 Short course on Local Economic Development, ITC ILO, Turin, Italia, 2009 Short course on Local Governance and Rural Development, Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2010 Short course on Market Access for Sustainable Development, Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2013 4. Pengalaman Pekerjaan : Dosen pasca sarjana Universitas Indonesia, 2006 – sekarang Dosen pasca sarjana Institut Pertanian Bogor, 2001 – sekarang Chief Technical Advisor for Local Economic Development, BAPPENAS, 2006-2014 Fasilitator pada International short course on Local Economic Development yang diselenggarakan oleh Wageningen University and Research CDI The Netherlands, di Johannesburg, South Africa, 2014.