SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
DISAMPAIKAN DALAM RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI TAHUN ANGGARAN 2012
KABUPATEN BOGOR 24 MEI 2012
PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA DI
KAWASAN MINAPOLITAN
Dr. Iin Siti Djunaidah, M.Sc
Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2012
1. Meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Kualitas
produk Kelautan dan Perikanan;
2. Meningkatkan Pendapatan Nelayan, Pembudidaya Ikan
dan Pengolah Ikan yang Adil dan Merata; dan
3. Mengembangkan Kawasan Minapolitan sebagai Pusat
Pertumbuhan Ekonomi di Daerah.
Konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan
perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-
prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan
percepatan (akselerasi).
MINAPOLITAN
(Kepmen No. 12/MEN/2010)
TUJUAN
:
DASAR HUKUM
PELAKSANAAN MINAPOLITAN
 PERMENKP NOMOR : PER.12/MEN/2010 TENTANG
MINAPOLITAN;
 KEPMENKP NOMOR : KEP.39/MEN/2011 Tentang Perubahan
Atas KEPMEN KP No. KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN
KAWASAN MINAPOLITAN;
 KEPMENKP NOMOR KEP.43/MEN/2010 TENTANG TIM KERJA
MINAPOLITAN;
 KEPMENKP NOMOR : KEP.01/MEN/2010 TENTANG TIM
PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROGRAM
PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN;
 NOTA KESEPAKAN ANTARA KEMETERIAN KP dan PU Nomor :
06/MEN-KP/KB/VI/2010 dan Nomor : 02/PKS/M/2010 tentang
PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI BERBASIS KELAUTAN
DAN PERIKANAN DENGAN KONSEP MINAPOLITAN;
 KEPMENKP NOMOR KEP.18/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN
UMUM MINAPOLITAN.
TAHAPAN PENGEMBANGAN MINAPOLITAN
PRINSIP
MINAPOLITAN
KRITERIA
KAWASAN
MINAPOLITAN
• Memiliki sumberdaya lahan
yang sesuai untuk
pengembangan komoditas
unggulan yang dibudidayakan
dan sudah berjalan
• Memiliki sarana dan prasarana
yang memadai
• Memperhitungkan daya
dukung lingkungannya.
• Komitmen Daerah
Persyaratan :
1. Masterplan
2. RPIJM
3. Proses dan tahapan
perencanaan
4. Penetapan kawasan
minapolitan dan
Pokja oleh Pemda
Kab/Kota
• Rencana Kerja Tahunan
• Volume & Lokasi kegiatan
• Pembiayaan & Sumbernya
• Indikator Kinerja
• Dukungan instansi terkait
• Ketersediaan Induk & Benih Bermutu
(CPIB) serta Pakan berkualitas
• Akses Teknologi/Pendampingan & CBIB
• Akses & Informasi Pasar
• AksesPermodalan
• Pembinaan SDM/Penyuluh
• Pembangunan/rehab Infrastruktur
• Penguatan Kelembagaan
• Koordinasi & Monev
1
2
RENCANA
TINDAK
PELAKSANAAN
RENCANA
INDUK
MINAPOLITAN
Kawasan pengembangan
sentra produksi budidaya
yang terintegrasi, efisien,
berkualitas dan maju pesat
4
5
3
• PERMENKP NOMOR :
PER.12/MEN/2010 TENTANG
MINAPOLITAN
• KEPMENKP NOMOR :
KEP.39/MEN/2011 TENTANG
PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN
PENGEMBANGAN MINAPOLITAN PERCONTOHAN PERIKANAN BUDIDAYA
TAHUN ANGGARAN 2012 (46 KABUPATEN)
KABUPATEN MINAPOLITAN TAHUN 2011
1. Kampar (RIAU) – Patin, Nila, Mas
2. Bintan (KEPRI) – Kerapu, R. Laut
3. Muoro Jambi (JAMBI) – Patin,
Nila
4. Musi Rawas (SUMSEL) – Nila,
Mas, Lele
5. Pesawaran (LAMPUNG) –
Kerapu, R. Laut
6. Pandeglang (BANTEN) –
Kekerangan, R. Laut
7. Serang (BANTEN) –Bandeng, R.
Laut
8. Bogor (JABAR) - Lele
9. Banyumas (JATENG) - Gurame
10. Boyolali (JATENG) - lele
11. Klaten (JATENG) - Nila
12. Gunung Kidul (DIY) – Lele
13. Blitar (JATIM) – Ikan Hias
14. Gresik (JATIM) – Udang Vaname
15. Lamongan (JATIM) – Udang
Vaname
16. Bangli (BALI) – Nila
17. Sumbawa (NTB) – R. Laut
18. Sumba Timur (NTT) – R. Laut
19. Banjar (KALSEL) – Patin, Nila,
Mas
20. Kapuas (KALTENG) – Patin, Nila
21. Pohuwatu (GORONTALO) –
Udang, R. Laut
22. Maros (SULSEL) - Udang Windu
23. Pangkep (SULSEL) –Udang
Windu
24. Morowali (SULTENG) – R. Laut,
Udang Windu
Catatan
Th, 2012 akan
dipilih
beberapa
Kab.utk Contoh
Industrialisasi
dgn Komoditas
: Udang,
Bandeng, R.
Laut dan Patin
1. Bireuen (NAD) – Udang Windu, Bandeng,
Kerapu
2. Aceh Tenggara (NAD) – Mas, Nila, Lele
3. Serdang Bedagai (SUMUT) – Lele,
Gurame
4. Agam (SUMBAR) – Mas, Nila
5. Batanghari (JAMBI) – Patin, Nila
6. Tulang Bawang (LAMPUNG) – Udang
7. Bangka Selatan (KEP. BABEL) –, R. Laut,
Kerapu
8. Bengkulu Utara (BENGKULU) – Nila,
Mas, Lele
9. Indramayu (JABAR) – Udang, Bandeng
10. Banjarnegara (JATENG) - Gurame, Nila
11. Malang (JATIM) – Nila, Lele
12 Tabanan (BALI) – Nila, Mas, Lele
13. Lombok Tengah (NTB) – R. Laut, Udang
Vaname
14. Sambas (KALBAR) – Udang Windu,
Bandeng
15. Paser Penajam Utara (KALTIM) – Bandeng
16. Minahasa Utara (SULUT) – R. Laut
17. Gorontalo Utara (GORORNTALO) – R.
Laut, Udang
18. Mamuju (SULBAR) – R. Laut, Udang,
Bandeng
19. Pinrang (SULSEL) – Udang Windu,
Bandeng, R. Laut
20. Kolaka (SULTERA) – r. Laut, Udang Windu
21. Seram Bagian Barat (MALUKU) – R. Laut,
Kerapu
22. Kep. Morotai (MALUT) – R. Laut, Kerapu
UPAYA PERCEPATAN PELAKSANAAN :
1. KAB/KOTA MENYIAPKAN PERSYARATAN :
 RENCANA INDUK/MASTERPLAN
 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
(RPIJM)
 SK BUPATI/WALIKOTA TENTANG KAWASAN BUDIDAYA &
KOMODITAS UNGULAN
 SK BUPATI/WALIKOTA TENTANG POKJA
2. ADANYA PEMBAGIAN TUGAS KERJA
3. KOMITMEN ESELON I LINGKUP KKP
4. KOMITMEN SKPD/KEMENTERIAN LAIN UNTUK
MEMBANGUN DI KAWASAN MINAPOLITAN
PEMBAGIAN TUGAS DI KAWASAN minapolitan
BERBASIS PERIKANAN BUDIDAYA
No. Output/Komponen Pusat
UPT
DJPB
Daerah
Keterangan
Provinsi Kab.
1 Penyusunan Juklak, Juknis Ѵ
2 Forum Pengembangan
Minapolitan Berbasis
Perikanan Budidaya
Ѵ Ѵ
-Pusat : seluruhnya
-Provinsi : Prov &
Kab./Kota
3 Identifikasi/Verifikasi
potensi pengembangan
kawasan minapolitan
Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
4 Pendampingan
Teknologi/Percontohan/Des
iminasi
Ѵ Ѵ Ѵ
5 Koordinasi Lintas Sektor/
SKPD (POKJA)
Ѵ Ѵ Ѵ
Sesuai Wilayah
kewenangannya
6 Penyusunan DED Ѵ
7 Pembangunan infrastruktur Ѵ Ѵ
8 Monitoring dan Evaluasi
pengembangan
minapolitan
Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
KOMITMEN UNTUK MEMBANGUN
DI KAWASAN MINAPOLITAN
PEMBUDIDAYA IKAN DI
KAWASAN MINAPOLITANmasyarakat
PUMP
Penyuluh
Tercapai
target produksi
Ikan tercapai
Pendampingan
teknologi oleh
UPT DJPB
Dukungan
Kementerian
Lainnya
Pembangunan
Infrastruktur oleh
Kem. PU
Pembangunan oleh
SKPD
Kabupaten/Kota
Swasta/
Penanam
Modal
Dukungan
Eselon I Lingkup
KKP
DAK
Pembangunan
Oleh SKPD
Provinsi
TP
Kec. GUNUNG SINDUR
tersebar di enam desa (Pengasingan, Cibinong,
Gunung Sindur, Curug, Cidokom, Pabuaran)
total produksi ikan konsumsi 5.820,44 ton/tahun
Kec. CISEENG
tersebar di delapan desa (Babakan, Parigi Mekar,
Putat Nutug, Ciseeng, Cibentang, Cibeuteung Udik,
Cibeunteung Muara, Cihoe)
Total produksi ikan konsumsi 2.895,67 ton/tahun
Produksi benih 15.049.070 ekor /tahun
Kec. PARUNG
tersebar di enam desa (Bojong Indah, Cogreg, Bojong
Sempu, Waru Jaya, Waru, Pemegar Sari)
Total produksi ikan konsumsi 7.357,60 ton/tahun
Kec. KEMANG
tersebar di enam desa (Pabuaran, Kemang, Tegal,
Pondok Udik, Bojong, Jampang)
Total produksi ikan konsumsi
698,43 ton/tahun
10
NO KECAMATAN JUMLAH DESA POTENSI (Ha) PEMANFAATAN
(Ha)
1 Ciseeng 8 1.309,2 455
2 Parung 7 607 195
3 Gunung Sindur 6 192 88
4 Kemang 6 484 45
11
2010 2011 2012 2013 2014
1 PRODUKSI LELE 13.000 17.300 23.000 31.700 42.100
2 BENIH (Ribu Ekor) 72.222 96.111 127.778 176.111 233.889
3 INDUK (Ekor) 24.074 32.037 42.593 58.704 77.963
4 LAHAN (Ha) 65 87 115 159 211
5 MODAL KERJA (Rp. Milyar) 4 34 46 70 83
NO
TAHUN
DUKUNGAN DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2012
1. Kolam Percontohan
2. Rahabilitasi Saluran Irigasi
3. Pembangunan Hatchery Indoor Perbenihan Lele
4. Pengadaan laboratorium uji kualitas air, HPI
5. Pengadaan induk lele unggul
6. Operasional POKJA Minapolitan
7. Rapat POKJA
PILAR-PILAR PEMBERDAYAAN
1. Penguatan Kelembagaan
2. Pendampingan
3. Akses Pembiayaan
4. Insentif
5. Kemitraan
PENGUATAN KELEMBAGAAN
PEMBUDIDAYA
Pokdakan/Unit
Pelayanan
Pengembangan
(UPP)
Lembaga
Berbadan
Hukum :
Koperasi
Lembaga
Linkage :
Lembaga
Keuangan Mikro
(LKM)
Akses
Pembiayaan
(Bankable)
PENDAMPINGAN
BANK
PELAKSANA
LEMBAGA
LINKAGE
CHANNELING EXECUTING
END USER (UMKM)
LANGSUNG
LANGSUNGTIDAK
AKSES PEMBIAYAAN - PERBANKAN
KKMB
KEMITRAAN YANG SEIMBANG DENGAN
PENGOLAH, PEMASAR, PENGUMPUL,
EKSPORTIR DLL DIPERLUKAN UNTUK
MENINGKATKAN KAPASITAS PEMBUDIDAYA
INSENTIF
LESSON LEARNED
• Usaha budidaya merupakan usaha yang padat
modal, teknologi dan keterampilan
– kawasan pengembangan perlu disesuaikan dengan
kemampuan yang tersedia
– pola pengembangan memerlukan keterlibatan pihak
pengusaha kuat
• Pengadaan benih/bibit berpotensi menjadi
masalah
– perlu koordinasi dan keterlibatan swasta
• Masalah logistik perlu dipecahkan seimbang
dengan peningkatan produksi di kawasan tertentu
• Implementasi pilar-pilar pemberdayaan perlu
diperhatikan untuk kemandirian pembudidaya
KENAPA PERLU INDUSTRIALISASI????
• Indonesia memiliki potensi sumberdaya lahan yang sangat
besar dengan tingkat pemanfaatan rendah
– Potensi budidaya air tawar 2.230.500 Ha; pemanfaatan kolam
119.700 Ha, Keramba 450 Ha, KJA 1.320 Ha, dan sawah 117.310 Ha
– Potensi budidaya air payau 1.224.076 Ha: pemanfaatan tambak
612.530 Ha
– Potensi budidaya air laut 8.363.501 Ha: pemanfaatan 74.543 Ha
• Belum terintegrasinya kegiatan usaha dari hulu ke hilir;
• Kinerja produksi dan daya saing negara-negara kompetitor
utama makin pesat, produksi dan daya saing nasional
hampir tidak bergerak;
• Untuk itu diperlukan PERCEPATAN Pengembangan
Kawasan Minapolitan melalui INDUSTRIALISASI.
 Meningkatkan produktivitas, produksi dan nilai tambah
produk perikanan budidaya yang berdaya saing dan
berorientasi pasar;
 Percepatan pengembangan kawasan ekonomi berbasis
kegiatan perikanan budidaya (minapoltian) melalui
manajemen kawasan dan modernisasi sistem produksi;
 Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan pembudidaya
ikan.
21
TUJUAN INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA
KONSEPSI INDUSTRIALISASI
PERIKANAN BUDIDAYA
1. Revitalisasi Sistem Produksi
2. Pengembangan Infrastruktur dan Kawasan
Buidaya
T A H A P A N
INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA
2014
2013
2012
2011
Pemantapan
Launching Quick Wins
Pengembangan
Implementasi Kawasan
Pilot Project (Program
Quick Wins)
Persiapan
• Udang dan Bandeng: Kawasan Pantura
Jawa
• Rumput Laut : Kawasan Nusa Tenggara
(Sumbawa-NTB) dan kawasan Sulawesi
(Morowali-Sulteng & Minahasa Utara-Sulut)
• Patin : Sumatera (Riau, Sumsel, Jambi)
PILOT PROJECT
INDUSTRIALISA
SI BERBASIS
PERIKANAN
BUDIDAYA
2012
MINAPOLITAN SEBAGAI EMBRIO INDUSTRIALISASI
• Pendekatan pengembangan kawasan merupakan
dasar dalam pelaksanaan industrialisasi;
• Kawasan minapolitan yang telah tumbuh dan
berkembang didorong untuk menjadi lokasi
industrialisasi;
• Lokasi industrialisasi yang belum ditetapkan sebagai
kawasan minapolitan dipilih karena memiliki
potensi SDA yang sangat besar dan merupakan
kawasan sentra produksi komoditas industrialisasi;
dan
• Persyaratan dan prinsip pengembangan kawasan
minapolitan juga menjadi persyaratan dan prinsip
lokasi industrialisasi.
KOMITMEM PEMDA DALAM PELAKSANAAN
INDUSTRIALISASI
1. Menyusun Rencana Induk Pengembangan Kawasan, Rencana
Program Investasi Jangka Menengah dan Detail Engineering
Design (DED);
2. Menetapkan lokasi pengembangan dan kelompok kerja yang
di SK kan oleh Bupati
3. Mengintegrasikan kegiatan di daerah (APBN, APBD I dan
APBD II)
26
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-kRencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
 
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
 
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaRDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BoyolaliRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali
 
Pedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master PlanPedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master Plan
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
 
IKK Pemerintahan
IKK PemerintahanIKK Pemerintahan
IKK Pemerintahan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
 
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
 
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
 
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayah
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Kak kegiatan desa
Kak kegiatan desaKak kegiatan desa
Kak kegiatan desa
 

Viewers also liked

Minapolitan rakernis pelabuhan (25 nov2010)
Minapolitan   rakernis pelabuhan (25 nov2010)Minapolitan   rakernis pelabuhan (25 nov2010)
Minapolitan rakernis pelabuhan (25 nov2010)
Brhu Corp
 
Mengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .id
Mengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .idMengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .id
Mengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .id
Arya Bima
 
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
PT. SASA
 

Viewers also liked (15)

Revolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & MinapolitanRevolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & Minapolitan
 
Minapolitan rakernis pelabuhan (25 nov2010)
Minapolitan   rakernis pelabuhan (25 nov2010)Minapolitan   rakernis pelabuhan (25 nov2010)
Minapolitan rakernis pelabuhan (25 nov2010)
 
Minapolitan
Minapolitan Minapolitan
Minapolitan
 
Strategi pengembangan kawasan minapolitan di provinsi maluku
Strategi pengembangan kawasan minapolitan di provinsi malukuStrategi pengembangan kawasan minapolitan di provinsi maluku
Strategi pengembangan kawasan minapolitan di provinsi maluku
 
Mengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .id
Mengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .idMengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .id
Mengenal Sistem Penamaan Website dan Domain .id
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
 
Wisata minapolitan
Wisata minapolitanWisata minapolitan
Wisata minapolitan
 
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
 
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjoProposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
 
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku UtaraAnalisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
Analisa Isu-Isu Strategis RPJMD Propinsi Maluku Utara
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
 
Cipp evaluation model
Cipp evaluation modelCipp evaluation model
Cipp evaluation model
 
cipp model
 cipp model cipp model
cipp model
 
Juknis dak2015
Juknis dak2015Juknis dak2015
Juknis dak2015
 

Similar to Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp

MRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdf
MRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdfMRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdf
MRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdf
jakimochtar
 
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Operator Warnet Vast Raha
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
BudiYudaPrawira
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
udinbelang1
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Pepen Mahale
 
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
Hamdan In'ami
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
guest76faf2cf
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
guest627cf8
 

Similar to Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp (20)

Sos dak 2012 kelautan & perikanan
Sos dak 2012   kelautan & perikananSos dak 2012   kelautan & perikanan
Sos dak 2012 kelautan & perikanan
 
MRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdf
MRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdfMRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdf
MRM- Paparan Narsum LPSPL Serang 6 Apr 22_Asdep PRLP Marves (1).pdf
 
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Kebijakan posluhdes 2017
Kebijakan posluhdes 2017Kebijakan posluhdes 2017
Kebijakan posluhdes 2017
 
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
 
kepulauan ppt.pptx
kepulauan ppt.pptxkepulauan ppt.pptx
kepulauan ppt.pptx
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
 
Pembangunan kelautan dalam_rpjmn_2015-2019_jakarta_28_jan_2014
Pembangunan kelautan dalam_rpjmn_2015-2019_jakarta_28_jan_2014Pembangunan kelautan dalam_rpjmn_2015-2019_jakarta_28_jan_2014
Pembangunan kelautan dalam_rpjmn_2015-2019_jakarta_28_jan_2014
 
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuArah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
 
BAHAN RAKORNAS SUPM.pptx
BAHAN RAKORNAS SUPM.pptxBAHAN RAKORNAS SUPM.pptx
BAHAN RAKORNAS SUPM.pptx
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
 
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPASinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
 
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
 
petunjuk-teknis-kub-nelayan-31.PPTX
petunjuk-teknis-kub-nelayan-31.PPTXpetunjuk-teknis-kub-nelayan-31.PPTX
petunjuk-teknis-kub-nelayan-31.PPTX
 

More from agus_ibnu_hasan

Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014
agus_ibnu_hasan
 
Sarpras pengolahan (pak simson) edit ok
Sarpras pengolahan (pak simson) edit okSarpras pengolahan (pak simson) edit ok
Sarpras pengolahan (pak simson) edit ok
agus_ibnu_hasan
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
agus_ibnu_hasan
 
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras phPaparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
agus_ibnu_hasan
 
Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014
Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014
Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014
agus_ibnu_hasan
 
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur phMateri kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
agus_ibnu_hasan
 
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur phMateri kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
agus_ibnu_hasan
 
Bahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarpras
Bahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarprasBahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarpras
Bahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarpras
agus_ibnu_hasan
 
Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014
agus_ibnu_hasan
 
Bahan ekspose p2 hp kemayoran_sept_2014
Bahan ekspose p2 hp  kemayoran_sept_2014Bahan ekspose p2 hp  kemayoran_sept_2014
Bahan ekspose p2 hp kemayoran_sept_2014
agus_ibnu_hasan
 

More from agus_ibnu_hasan (20)

Cindy group2
Cindy group2Cindy group2
Cindy group2
 
Cindy group3
Cindy group3Cindy group3
Cindy group3
 
Sos nkv
Sos nkv Sos nkv
Sos nkv
 
Solo judi
Solo judiSolo judi
Solo judi
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014
 
Nak solo 2402014
Nak solo 2402014Nak solo 2402014
Nak solo 2402014
 
Bapak salundik
Bapak salundikBapak salundik
Bapak salundik
 
Sosialisasi skp
Sosialisasi skpSosialisasi skp
Sosialisasi skp
 
Pembinan skp jabar
Pembinan skp jabarPembinan skp jabar
Pembinan skp jabar
 
Materisniphkkpbdg14
Materisniphkkpbdg14Materisniphkkpbdg14
Materisniphkkpbdg14
 
Sarpras pengolahan (pak simson) edit ok
Sarpras pengolahan (pak simson) edit okSarpras pengolahan (pak simson) edit ok
Sarpras pengolahan (pak simson) edit ok
 
Presentasi sarpras skp
Presentasi sarpras skpPresentasi sarpras skp
Presentasi sarpras skp
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
 
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras phPaparan kabag program di rateknis sarpras ph
Paparan kabag program di rateknis sarpras ph
 
Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014
Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014
Materi rapat teknis sarpras 3 oktober 2014
 
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur phMateri kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
 
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur phMateri kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
Materi kebijakan pengembangan ph 2014 direktur ph
 
Bahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarpras
Bahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarprasBahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarpras
Bahan rateknis sarpras ii 2014 edit kasubdit sarpras
 
Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014
 
Bahan ekspose p2 hp kemayoran_sept_2014
Bahan ekspose p2 hp  kemayoran_sept_2014Bahan ekspose p2 hp  kemayoran_sept_2014
Bahan ekspose p2 hp kemayoran_sept_2014
 

Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp

  • 1. DISAMPAIKAN DALAM RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI TAHUN ANGGARAN 2012 KABUPATEN BOGOR 24 MEI 2012 PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA DI KAWASAN MINAPOLITAN Dr. Iin Siti Djunaidah, M.Sc Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2012
  • 2. 1. Meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Kualitas produk Kelautan dan Perikanan; 2. Meningkatkan Pendapatan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Pengolah Ikan yang Adil dan Merata; dan 3. Mengembangkan Kawasan Minapolitan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Daerah. Konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip- prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan (akselerasi). MINAPOLITAN (Kepmen No. 12/MEN/2010) TUJUAN :
  • 3. DASAR HUKUM PELAKSANAAN MINAPOLITAN  PERMENKP NOMOR : PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN;  KEPMENKP NOMOR : KEP.39/MEN/2011 Tentang Perubahan Atas KEPMEN KP No. KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN;  KEPMENKP NOMOR KEP.43/MEN/2010 TENTANG TIM KERJA MINAPOLITAN;  KEPMENKP NOMOR : KEP.01/MEN/2010 TENTANG TIM PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN;  NOTA KESEPAKAN ANTARA KEMETERIAN KP dan PU Nomor : 06/MEN-KP/KB/VI/2010 dan Nomor : 02/PKS/M/2010 tentang PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI BERBASIS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN KONSEP MINAPOLITAN;  KEPMENKP NOMOR KEP.18/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM MINAPOLITAN.
  • 4. TAHAPAN PENGEMBANGAN MINAPOLITAN PRINSIP MINAPOLITAN KRITERIA KAWASAN MINAPOLITAN • Memiliki sumberdaya lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas unggulan yang dibudidayakan dan sudah berjalan • Memiliki sarana dan prasarana yang memadai • Memperhitungkan daya dukung lingkungannya. • Komitmen Daerah Persyaratan : 1. Masterplan 2. RPIJM 3. Proses dan tahapan perencanaan 4. Penetapan kawasan minapolitan dan Pokja oleh Pemda Kab/Kota • Rencana Kerja Tahunan • Volume & Lokasi kegiatan • Pembiayaan & Sumbernya • Indikator Kinerja • Dukungan instansi terkait • Ketersediaan Induk & Benih Bermutu (CPIB) serta Pakan berkualitas • Akses Teknologi/Pendampingan & CBIB • Akses & Informasi Pasar • AksesPermodalan • Pembinaan SDM/Penyuluh • Pembangunan/rehab Infrastruktur • Penguatan Kelembagaan • Koordinasi & Monev 1 2 RENCANA TINDAK PELAKSANAAN RENCANA INDUK MINAPOLITAN Kawasan pengembangan sentra produksi budidaya yang terintegrasi, efisien, berkualitas dan maju pesat 4 5 3 • PERMENKP NOMOR : PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN • KEPMENKP NOMOR : KEP.39/MEN/2011 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN
  • 5. PENGEMBANGAN MINAPOLITAN PERCONTOHAN PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN ANGGARAN 2012 (46 KABUPATEN) KABUPATEN MINAPOLITAN TAHUN 2011 1. Kampar (RIAU) – Patin, Nila, Mas 2. Bintan (KEPRI) – Kerapu, R. Laut 3. Muoro Jambi (JAMBI) – Patin, Nila 4. Musi Rawas (SUMSEL) – Nila, Mas, Lele 5. Pesawaran (LAMPUNG) – Kerapu, R. Laut 6. Pandeglang (BANTEN) – Kekerangan, R. Laut 7. Serang (BANTEN) –Bandeng, R. Laut 8. Bogor (JABAR) - Lele 9. Banyumas (JATENG) - Gurame 10. Boyolali (JATENG) - lele 11. Klaten (JATENG) - Nila 12. Gunung Kidul (DIY) – Lele 13. Blitar (JATIM) – Ikan Hias 14. Gresik (JATIM) – Udang Vaname 15. Lamongan (JATIM) – Udang Vaname 16. Bangli (BALI) – Nila 17. Sumbawa (NTB) – R. Laut 18. Sumba Timur (NTT) – R. Laut 19. Banjar (KALSEL) – Patin, Nila, Mas 20. Kapuas (KALTENG) – Patin, Nila 21. Pohuwatu (GORONTALO) – Udang, R. Laut 22. Maros (SULSEL) - Udang Windu 23. Pangkep (SULSEL) –Udang Windu 24. Morowali (SULTENG) – R. Laut, Udang Windu Catatan Th, 2012 akan dipilih beberapa Kab.utk Contoh Industrialisasi dgn Komoditas : Udang, Bandeng, R. Laut dan Patin 1. Bireuen (NAD) – Udang Windu, Bandeng, Kerapu 2. Aceh Tenggara (NAD) – Mas, Nila, Lele 3. Serdang Bedagai (SUMUT) – Lele, Gurame 4. Agam (SUMBAR) – Mas, Nila 5. Batanghari (JAMBI) – Patin, Nila 6. Tulang Bawang (LAMPUNG) – Udang 7. Bangka Selatan (KEP. BABEL) –, R. Laut, Kerapu 8. Bengkulu Utara (BENGKULU) – Nila, Mas, Lele 9. Indramayu (JABAR) – Udang, Bandeng 10. Banjarnegara (JATENG) - Gurame, Nila 11. Malang (JATIM) – Nila, Lele 12 Tabanan (BALI) – Nila, Mas, Lele 13. Lombok Tengah (NTB) – R. Laut, Udang Vaname 14. Sambas (KALBAR) – Udang Windu, Bandeng 15. Paser Penajam Utara (KALTIM) – Bandeng 16. Minahasa Utara (SULUT) – R. Laut 17. Gorontalo Utara (GORORNTALO) – R. Laut, Udang 18. Mamuju (SULBAR) – R. Laut, Udang, Bandeng 19. Pinrang (SULSEL) – Udang Windu, Bandeng, R. Laut 20. Kolaka (SULTERA) – r. Laut, Udang Windu 21. Seram Bagian Barat (MALUKU) – R. Laut, Kerapu 22. Kep. Morotai (MALUT) – R. Laut, Kerapu
  • 6. UPAYA PERCEPATAN PELAKSANAAN : 1. KAB/KOTA MENYIAPKAN PERSYARATAN :  RENCANA INDUK/MASTERPLAN  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)  SK BUPATI/WALIKOTA TENTANG KAWASAN BUDIDAYA & KOMODITAS UNGULAN  SK BUPATI/WALIKOTA TENTANG POKJA 2. ADANYA PEMBAGIAN TUGAS KERJA 3. KOMITMEN ESELON I LINGKUP KKP 4. KOMITMEN SKPD/KEMENTERIAN LAIN UNTUK MEMBANGUN DI KAWASAN MINAPOLITAN
  • 7. PEMBAGIAN TUGAS DI KAWASAN minapolitan BERBASIS PERIKANAN BUDIDAYA No. Output/Komponen Pusat UPT DJPB Daerah Keterangan Provinsi Kab. 1 Penyusunan Juklak, Juknis Ѵ 2 Forum Pengembangan Minapolitan Berbasis Perikanan Budidaya Ѵ Ѵ -Pusat : seluruhnya -Provinsi : Prov & Kab./Kota 3 Identifikasi/Verifikasi potensi pengembangan kawasan minapolitan Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ 4 Pendampingan Teknologi/Percontohan/Des iminasi Ѵ Ѵ Ѵ 5 Koordinasi Lintas Sektor/ SKPD (POKJA) Ѵ Ѵ Ѵ Sesuai Wilayah kewenangannya 6 Penyusunan DED Ѵ 7 Pembangunan infrastruktur Ѵ Ѵ 8 Monitoring dan Evaluasi pengembangan minapolitan Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
  • 8. KOMITMEN UNTUK MEMBANGUN DI KAWASAN MINAPOLITAN PEMBUDIDAYA IKAN DI KAWASAN MINAPOLITANmasyarakat PUMP Penyuluh Tercapai target produksi Ikan tercapai Pendampingan teknologi oleh UPT DJPB Dukungan Kementerian Lainnya Pembangunan Infrastruktur oleh Kem. PU Pembangunan oleh SKPD Kabupaten/Kota Swasta/ Penanam Modal Dukungan Eselon I Lingkup KKP DAK Pembangunan Oleh SKPD Provinsi TP
  • 9.
  • 10. Kec. GUNUNG SINDUR tersebar di enam desa (Pengasingan, Cibinong, Gunung Sindur, Curug, Cidokom, Pabuaran) total produksi ikan konsumsi 5.820,44 ton/tahun Kec. CISEENG tersebar di delapan desa (Babakan, Parigi Mekar, Putat Nutug, Ciseeng, Cibentang, Cibeuteung Udik, Cibeunteung Muara, Cihoe) Total produksi ikan konsumsi 2.895,67 ton/tahun Produksi benih 15.049.070 ekor /tahun Kec. PARUNG tersebar di enam desa (Bojong Indah, Cogreg, Bojong Sempu, Waru Jaya, Waru, Pemegar Sari) Total produksi ikan konsumsi 7.357,60 ton/tahun Kec. KEMANG tersebar di enam desa (Pabuaran, Kemang, Tegal, Pondok Udik, Bojong, Jampang) Total produksi ikan konsumsi 698,43 ton/tahun 10
  • 11. NO KECAMATAN JUMLAH DESA POTENSI (Ha) PEMANFAATAN (Ha) 1 Ciseeng 8 1.309,2 455 2 Parung 7 607 195 3 Gunung Sindur 6 192 88 4 Kemang 6 484 45 11 2010 2011 2012 2013 2014 1 PRODUKSI LELE 13.000 17.300 23.000 31.700 42.100 2 BENIH (Ribu Ekor) 72.222 96.111 127.778 176.111 233.889 3 INDUK (Ekor) 24.074 32.037 42.593 58.704 77.963 4 LAHAN (Ha) 65 87 115 159 211 5 MODAL KERJA (Rp. Milyar) 4 34 46 70 83 NO TAHUN
  • 12. DUKUNGAN DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2012 1. Kolam Percontohan 2. Rahabilitasi Saluran Irigasi 3. Pembangunan Hatchery Indoor Perbenihan Lele 4. Pengadaan laboratorium uji kualitas air, HPI 5. Pengadaan induk lele unggul 6. Operasional POKJA Minapolitan 7. Rapat POKJA
  • 13. PILAR-PILAR PEMBERDAYAAN 1. Penguatan Kelembagaan 2. Pendampingan 3. Akses Pembiayaan 4. Insentif 5. Kemitraan
  • 16. BANK PELAKSANA LEMBAGA LINKAGE CHANNELING EXECUTING END USER (UMKM) LANGSUNG LANGSUNGTIDAK AKSES PEMBIAYAAN - PERBANKAN KKMB
  • 17. KEMITRAAN YANG SEIMBANG DENGAN PENGOLAH, PEMASAR, PENGUMPUL, EKSPORTIR DLL DIPERLUKAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PEMBUDIDAYA
  • 19. LESSON LEARNED • Usaha budidaya merupakan usaha yang padat modal, teknologi dan keterampilan – kawasan pengembangan perlu disesuaikan dengan kemampuan yang tersedia – pola pengembangan memerlukan keterlibatan pihak pengusaha kuat • Pengadaan benih/bibit berpotensi menjadi masalah – perlu koordinasi dan keterlibatan swasta • Masalah logistik perlu dipecahkan seimbang dengan peningkatan produksi di kawasan tertentu • Implementasi pilar-pilar pemberdayaan perlu diperhatikan untuk kemandirian pembudidaya
  • 20. KENAPA PERLU INDUSTRIALISASI???? • Indonesia memiliki potensi sumberdaya lahan yang sangat besar dengan tingkat pemanfaatan rendah – Potensi budidaya air tawar 2.230.500 Ha; pemanfaatan kolam 119.700 Ha, Keramba 450 Ha, KJA 1.320 Ha, dan sawah 117.310 Ha – Potensi budidaya air payau 1.224.076 Ha: pemanfaatan tambak 612.530 Ha – Potensi budidaya air laut 8.363.501 Ha: pemanfaatan 74.543 Ha • Belum terintegrasinya kegiatan usaha dari hulu ke hilir; • Kinerja produksi dan daya saing negara-negara kompetitor utama makin pesat, produksi dan daya saing nasional hampir tidak bergerak; • Untuk itu diperlukan PERCEPATAN Pengembangan Kawasan Minapolitan melalui INDUSTRIALISASI.
  • 21.  Meningkatkan produktivitas, produksi dan nilai tambah produk perikanan budidaya yang berdaya saing dan berorientasi pasar;  Percepatan pengembangan kawasan ekonomi berbasis kegiatan perikanan budidaya (minapoltian) melalui manajemen kawasan dan modernisasi sistem produksi;  Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan pembudidaya ikan. 21 TUJUAN INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA
  • 22. KONSEPSI INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA 1. Revitalisasi Sistem Produksi 2. Pengembangan Infrastruktur dan Kawasan Buidaya
  • 23. T A H A P A N INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA 2014 2013 2012 2011 Pemantapan Launching Quick Wins Pengembangan Implementasi Kawasan Pilot Project (Program Quick Wins) Persiapan • Udang dan Bandeng: Kawasan Pantura Jawa • Rumput Laut : Kawasan Nusa Tenggara (Sumbawa-NTB) dan kawasan Sulawesi (Morowali-Sulteng & Minahasa Utara-Sulut) • Patin : Sumatera (Riau, Sumsel, Jambi) PILOT PROJECT INDUSTRIALISA SI BERBASIS PERIKANAN BUDIDAYA 2012
  • 24. MINAPOLITAN SEBAGAI EMBRIO INDUSTRIALISASI • Pendekatan pengembangan kawasan merupakan dasar dalam pelaksanaan industrialisasi; • Kawasan minapolitan yang telah tumbuh dan berkembang didorong untuk menjadi lokasi industrialisasi; • Lokasi industrialisasi yang belum ditetapkan sebagai kawasan minapolitan dipilih karena memiliki potensi SDA yang sangat besar dan merupakan kawasan sentra produksi komoditas industrialisasi; dan • Persyaratan dan prinsip pengembangan kawasan minapolitan juga menjadi persyaratan dan prinsip lokasi industrialisasi.
  • 25. KOMITMEM PEMDA DALAM PELAKSANAAN INDUSTRIALISASI 1. Menyusun Rencana Induk Pengembangan Kawasan, Rencana Program Investasi Jangka Menengah dan Detail Engineering Design (DED); 2. Menetapkan lokasi pengembangan dan kelompok kerja yang di SK kan oleh Bupati 3. Mengintegrasikan kegiatan di daerah (APBN, APBD I dan APBD II)