SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PUSAT
PERTUMBUHAN
EKONOMI
REGIONAL
OUTLINE
2
8.1 DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
PUSAT PERTUMBUHAN
RICHARDSON
Ada Empat karakteristik utama sebuah pusat pertumbuhan, yakni:
A Growth Pole was defined a set of
industries capable of generating
dynamic growth in the economy,
and a strongly interrelated to each
other via input-output linkages
around a leading industry
(Propulsive Industry).
Adanya sekelompok
kegiatan ekonomi
terkonsentrasi pada
suatu lokasi tertentu
Konsentrasi
kegiatan ekonomi
tersebut mampu
mendorong
pertumbuhan
ekonomi yang
dinamis dalam
perekonomian
Terdapat
keterkaitan input
dan output yang
kuat antara sesama
kegiatan ekonomi
pada pusat tersebut
Dalam kelompok
kegiatan ekonomi
tersebut terdapat
sebuah industri
induk yang
mendorong
pengembangan
kegiatan ekonomi
pada pusat
tersebut.
3
Konsentrasi kegiatan ekonomi yang
dapat berfungsi sebagai pusat
pertumbuhan adalah yang dapat
mendorong partumbuhan ekonomi
nasional, atau seyogyanya daerah
sekitarnya secara dinamis. Dengan
demikian, tidak semua konsentrasi
kegiatan ekonomi pada suatu lokasi
dapat dianggap sebagai sebuah
pusat pertumbuhan.
Kemampuan untuk mendorong
ekonomi daerah secara dinamis
tersebut dapat dilihat dari dampak
ekonomi yang dapat dihasilkan untuk
daerah sekitarnya, baik dalam bentuk
peningkatan kegiatan produksi,
penyediaan lapangan pekerjaan dan
peningkatan pendapatan
masyarakat. 4
PUSAT PERTUMBUHAN = PUSAT PEMBANGUNAN
?
5
Pusat Pertumbuhan
suatu kumpulan kegiatan ekonomi
yang mempunyai kapasitas untuk
mengembangkan sekumpulan
kegiatan ekonomi lainnya
Pusat Pembangunan
suatu kumpulan kegiatan ekonomi
yang mempunyai kapasitas untuk
menimbulkan struktur ekonomi
dan sosial yang mendasar dan
dapat mendoorong proses
pembangunan daerah secara
multidimensional.
6
R = U+r
Ket:
R= Wilayah
U= Pusat Perkotaan
r= Wilayah terbelakang
1. U akan mempengaruhi pusat
pembangunan bilamana elastisitas
investasi pada pusat tersebut
terhadap kemakmuran wilayah ialah
positif
2. Jika hasil perhitungan elastisitas
ternyata >1 maka daerah perkotaan
tersebut dapat dikatakan sebagai
pusat pembangunan yang dominan.
3. jika elastisitas bergerak diantara 0-
1 maka pusat pembangunan bersifat
sub dominan.
7
RUMUS PUSAT PEMBANGUNAN:
∆𝑰𝒋 𝑰𝒋
∆𝑰𝒖 𝑰𝒖
=
𝑰𝒖/𝑰𝒋
∆𝑰𝒖 ∆𝑰𝒋
> 𝟎
RUMUS PUSAT PERTUMBUHAN:
𝑰𝒓/𝑰𝒖
∆𝑰𝒓 ∆𝑰𝒖
> 𝟎
Hal yang perlu diperhatikan dalam pusat
pertumbuhan:
1. Jika elastisitas >-1 maka kota tersebut
merupakan pusat daya tarik yang kuat
2. Jika elastisitas bergerak di angka 0-1
maka kota tersebut merupakan pusat
daya tarik yang lemah.
8
8.2 PUSAT PERTUMBUHAN DAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
WILAYAH
Pusat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alternatif
untuk menggerakkan dan memacu pembangunan guna
meningkatkan pendapatan masyarakat. Perencanaan
Pembangunan Wilayah adalah perencanaan aktivitas pada
ruang wilayah terutama aktivitas ekonomi.
Dalam hal perencanaan wilayah, pentingya perencanaan
dikuatkan oleh berbagai faktor sebagai berikut :
1.Potensi wilayah
2.Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam
kehidupanmanusia.
3. Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi dilapangan
sering tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali.
4.Kebutuhan lahan oleh setiap manusia untuk menopang
kehidupannya.
5.Tatanan wilayah yang bersangkutan
6. Potensi Alam 9
8.3 AGLOMERASI
Keuntungan aglomerasi pada dasarnya merupakan
kekuatan utama dari sebuah pusat pertumbuhan, karena
dapat memberikan keuntungan eksternal baik dalam
bentuk penurunan biaya ataupun peningkatan peluang
pasar bagi pengusaha yang beroperasi pada pusat
terrsebut. Keuntungan agromerasi secara makro terdiri
dari tiga unsur (Isard 1960):
-. Keuntungan skala besar
-. Keuntungan lokalisasi
-.Keuntungan urbanisasi
10
8.4 LANGKAH PENDIRIAN PUSAT
PERTUMBUHAN
Dalam rangka pendirian dan pengembangan sebuah pusat pertumbuhan secara baik
dan terarah diperlukan beberapa langkah dan kegiatan yang saling berkaitan satu sama
lain
.
menetapkan lokasi
pusat
pertumbuhan
meneliti potensi
ekonomi wilayah
terkait berikut
komoditas
unggulan.
meneliti
keterkaitan
hubungan input
dan output
menentukan jenis
sarana dan
prasarana yang
diperlukan
11
8.5 PERMASALAHAN PUSAT PERTUMBUHAN
SERTA PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
12
Masalah utama yang dihadapi dalam
pelaksanaan konsep pusat pertumbuhan secara
menyeluruh (makro) karena masih lemahnya koordinasi
antar dinas dan instansi terkait sehiingga keterpaduan
dalam pelaksanaaan pembangunan menjadi sukar
dilaksanakan. Kelemahan ini tidak hanya terasa pada
tingkat nasional yang mempunyai cakupan wilayah lebih
besar, tetapi juga pada tingkat provinsi maupun
kabupaten dan kota.
Permasalahan lainnya yang juga muncul dalam
pelaksanaan konsep pusat pertumbuhan ini adalah
belum samanya persepsi dikalangan perencanaan dan
aparatur pemerintah tentang manfaat pelaksanaan
konsep pusat pertumbuhan ini untuk mendorong proses
pembangunan regional. Hal ini terjadi karena
pengetahuan akan konsep ini kurang dikalangan
perencanaan dan aparatur pemerintah.
8.6. PENERAPAN KONSEP PUSAT
PERTUMBUHAN
Secara nasional, konsep pusat
pertumbuhan sebenarnya sudah mulai
diterapkan di Indonesia dalam penyusunan
rencana pembangunan lima tahun (Repelita)
II tahun 1974-1979 yang lalu. Dalam hal ini,
sebuah pusat pertumbuhan tersebut
diharapkan dapat mendorong proses
pembangunan pada masing-masing wilayah
pembangunan tersebut yang selanjutnya
akan dapat pula mendorong proses
pembangunan secara nasional.
13
KENDALA DALAM PENERAPAN
KONSEP PERTUMBUHAN
• Belum banyak dipahami konsep
pusat pertumbuhan ini oleh para
perencana dan pengambil
keputusan
• Contoh-contoh konkret keberhasilan
konsep pusat pertumbuhan untuk
dijadikan acuan masih terbatas.
14
15
PENERAPAN KONSEP PUSAT
PERTUMBUHAN
• Kawasan (Komplek) Industri
Sasaran utama : mendorong pertumbuhan industri
dan pembangunan wilayah serta sekaligus
meningkatkan pengendalian kualitas hidup.
• Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET)
Kawasan ekonomi terpadu melibatkan perikanan,
perkebunan dan pertambangan. KAPET sebagai
penyedia bahan baku atau pengolah hasil produksi.
• Kawasan Sentra Produksi (KSP)
KSP lebih banyak digunakan untuk pembangunan
skala kecil untuk pengembangan kegiatan pertanian.
8.7 STUDI KASUS: IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN
DAN DAERAH HINTERLAND KOTA PALEMBANG
Palembang sebagai ibukota Sumatera Selatan menjadi pusat
pertumbuhan daerah merupakan salah satu kota metropolis di Indonesia. Secara
geografis, di sebelah utara, timur dan barat Palembang berbatasan dengan
Kabupaten Banyuasin sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Ilir. Kota Palembang sebagai
pusat pertumbuhan berdasarkan letaknya memiliki lokasi yang strategis secara
internasional. Jarak tempuh Palembang dengan Singapura sebagai salah satu
pusat bisnis dunia sama dengan jarak tempuh Palembang menuju Jakarta,
ibukota Negara. Sebagai salah satu pusat pertumbuhan diharapkan Palembang
dapat memberikan spread effect bagi daerah belakangnya (hinterland) di
Sumatera Selatan terutama bagi daerah yang berbatasan langsung dengan
Palembang yang dikenal dengan istilah Patung Sang Jaya, yaitu akronim dari
Palembang, Betung, Sungsang, Jejawi, dan Indralaya 16
17
No Kecamatan Penduduk
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Ilir Barat II 37.918 36.761 74.679
2 Seberang Ulu I 94.867 92.183 187.050
3 Seberang Ulu II 53.166 51.202 104.368
4 Ilir Barat I 74.040 72.755 146.795
5 Ilir Timur I 39.387 40.267 79.654
6 Ilir Timur II 98.773 96.087 194.860
7 Sukarami 79.543 76.966 156.509
8 Sako 48.548 46.931 95.479
g Kemuning 47.415 46.319 93.734
10 Kalidoni 62.596 59.409 122.005
11 Bukit Kecil 25.248 25.243 50.491
12 Gandus 34.600 32.876 67.476
13 Kertapati 50.911 48.666 99.577
14 Plaju 48.880 47.394 96.274
15 Alang-Alang Lebar 48.307 47.091 95.398
16 Sematang Borang 20.087 19.304 39.391
Total 864.286 839.454 1.703.740
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Tahun 2012
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang
PROFIL EKONOMI
Dengan semakin membaiknya perekonomian global, maka kondisi
perekonomian Kota Palembang di tahun 2012 pada dasarnya juga stabil. Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai indikator yang mencerminkan gambaran
penciptaan nilai tambah bruto dari berbagai aktivitas ekonomi di Kota Palembang
dapat dilihat pada Tabel berikut.
18
Sektor ADH Berlaku ADH Konstan
Pertanian 290.729 134.197
Pertambangan dan Penggalian 0 0
Industri Pengolahan 29.661.198 7.352.747
Listrik, Gas dan Air Bersih 803.952 295.031
Bangunan 4.985.935 1.894.580
Perdagangan, Hotel dan Restoran 11.223.737 4.149.525
Pengangkutan dan Komunikasi 7.398.356 3.537.820
Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 3.996.915 1.517.537
9. Jasa-jasa lainnya 8.574.395 2.542.643
PDRB dengan Migas 66.935.210 21 .424.079
PDRB tanpa Migas 51 .433.657 19.493.524
Sektor ADH Berlaku ADH Konstan
Pertanian 290.729 134.197
Pertambangan dan Penggalian 0 0
Industri Pengolahan 29.661.198 7.352.747
Listrik, Gas dan Air Bersih 803.952 295.031
Bangunan 4.985.935 1.894.580
Perdagangan, Hotel dan Restoran 11.223.737 4.149.525
Pengangkutan dan Komunikasi 7.398.356 3.537.820
Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 3.996.915 1.517.537
9. Jasa-jasa lainnya 8.574.395 2.542.643
PDRB dengan Migas 66.935.210 21 .424.079
PDRB tanpa Migas 51 .433.657 19.493.524
Produk Domestik Regional Bruto Kota Palembang
Tahun 2012 (Dalam Juta Rupiah)
THANK
YOU!

More Related Content

What's hot

Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranPSEKP - UGM
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017noldy HP
 
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjmPenyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjmDr. Zar Rdj
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasiagungkunaedi
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifriyanto apri
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
 
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjmPenyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasi
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
 

Similar to Pusat pertumbuhan

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahInas Intishar
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerahElisabeth Marina
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahsiti aisah
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahmohamad amsanudin
 
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerahAsmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerahAsmu'ah muah
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxFeryHaidir2
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahNursyidah alit
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmona munawaroh
 
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAHBakhrul Ulum
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daeraherlina na
 
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_xadhi nugraha
 
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptxPresentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptxiswah yuni
 
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 acehBahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 acehNachan
 
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Latifah Tio
 
fdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.ppt
fdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.pptfdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.ppt
fdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.pptDimasNofaSancoyo
 

Similar to Pusat pertumbuhan (20)

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerahAsmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
Asmu'ah 5 x_11140176_pembangunan ekonomi daerah
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
(7) PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
 
Bappenas
BappenasBappenas
Bappenas
 
Dpjk for bengkulu 16112017
Dpjk for bengkulu 16112017Dpjk for bengkulu 16112017
Dpjk for bengkulu 16112017
 
Urban economics
Urban economicsUrban economics
Urban economics
 
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptxPresentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
Presentation7.pptx.pembangunan ekonomi daera hpptx
 
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 acehBahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
Bahan paparan kapet 28 juni 2013 aceh
 
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
 
fdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.ppt
fdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.pptfdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.ppt
fdokumen.com_pengembangan-ekonomi-lokal.ppt
 

Recently uploaded

BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJANoorAmelia4
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...SofyanSyamsuddin
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANDwiAyuSitiHartinah
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxtajapeda
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxUPPKBGUYANGAN
 
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 

Recently uploaded (13)

BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 

Pusat pertumbuhan

  • 3. 8.1 DEFINISI DAN KARAKTERISTIK PUSAT PERTUMBUHAN RICHARDSON Ada Empat karakteristik utama sebuah pusat pertumbuhan, yakni: A Growth Pole was defined a set of industries capable of generating dynamic growth in the economy, and a strongly interrelated to each other via input-output linkages around a leading industry (Propulsive Industry). Adanya sekelompok kegiatan ekonomi terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu Konsentrasi kegiatan ekonomi tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis dalam perekonomian Terdapat keterkaitan input dan output yang kuat antara sesama kegiatan ekonomi pada pusat tersebut Dalam kelompok kegiatan ekonomi tersebut terdapat sebuah industri induk yang mendorong pengembangan kegiatan ekonomi pada pusat tersebut. 3
  • 4. Konsentrasi kegiatan ekonomi yang dapat berfungsi sebagai pusat pertumbuhan adalah yang dapat mendorong partumbuhan ekonomi nasional, atau seyogyanya daerah sekitarnya secara dinamis. Dengan demikian, tidak semua konsentrasi kegiatan ekonomi pada suatu lokasi dapat dianggap sebagai sebuah pusat pertumbuhan. Kemampuan untuk mendorong ekonomi daerah secara dinamis tersebut dapat dilihat dari dampak ekonomi yang dapat dihasilkan untuk daerah sekitarnya, baik dalam bentuk peningkatan kegiatan produksi, penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat. 4
  • 5. PUSAT PERTUMBUHAN = PUSAT PEMBANGUNAN ? 5
  • 6. Pusat Pertumbuhan suatu kumpulan kegiatan ekonomi yang mempunyai kapasitas untuk mengembangkan sekumpulan kegiatan ekonomi lainnya Pusat Pembangunan suatu kumpulan kegiatan ekonomi yang mempunyai kapasitas untuk menimbulkan struktur ekonomi dan sosial yang mendasar dan dapat mendoorong proses pembangunan daerah secara multidimensional. 6
  • 7. R = U+r Ket: R= Wilayah U= Pusat Perkotaan r= Wilayah terbelakang 1. U akan mempengaruhi pusat pembangunan bilamana elastisitas investasi pada pusat tersebut terhadap kemakmuran wilayah ialah positif 2. Jika hasil perhitungan elastisitas ternyata >1 maka daerah perkotaan tersebut dapat dikatakan sebagai pusat pembangunan yang dominan. 3. jika elastisitas bergerak diantara 0- 1 maka pusat pembangunan bersifat sub dominan. 7
  • 8. RUMUS PUSAT PEMBANGUNAN: ∆𝑰𝒋 𝑰𝒋 ∆𝑰𝒖 𝑰𝒖 = 𝑰𝒖/𝑰𝒋 ∆𝑰𝒖 ∆𝑰𝒋 > 𝟎 RUMUS PUSAT PERTUMBUHAN: 𝑰𝒓/𝑰𝒖 ∆𝑰𝒓 ∆𝑰𝒖 > 𝟎 Hal yang perlu diperhatikan dalam pusat pertumbuhan: 1. Jika elastisitas >-1 maka kota tersebut merupakan pusat daya tarik yang kuat 2. Jika elastisitas bergerak di angka 0-1 maka kota tersebut merupakan pusat daya tarik yang lemah. 8
  • 9. 8.2 PUSAT PERTUMBUHAN DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH Pusat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alternatif untuk menggerakkan dan memacu pembangunan guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Perencanaan Pembangunan Wilayah adalah perencanaan aktivitas pada ruang wilayah terutama aktivitas ekonomi. Dalam hal perencanaan wilayah, pentingya perencanaan dikuatkan oleh berbagai faktor sebagai berikut : 1.Potensi wilayah 2.Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupanmanusia. 3. Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi dilapangan sering tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali. 4.Kebutuhan lahan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya. 5.Tatanan wilayah yang bersangkutan 6. Potensi Alam 9
  • 10. 8.3 AGLOMERASI Keuntungan aglomerasi pada dasarnya merupakan kekuatan utama dari sebuah pusat pertumbuhan, karena dapat memberikan keuntungan eksternal baik dalam bentuk penurunan biaya ataupun peningkatan peluang pasar bagi pengusaha yang beroperasi pada pusat terrsebut. Keuntungan agromerasi secara makro terdiri dari tiga unsur (Isard 1960): -. Keuntungan skala besar -. Keuntungan lokalisasi -.Keuntungan urbanisasi 10
  • 11. 8.4 LANGKAH PENDIRIAN PUSAT PERTUMBUHAN Dalam rangka pendirian dan pengembangan sebuah pusat pertumbuhan secara baik dan terarah diperlukan beberapa langkah dan kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain . menetapkan lokasi pusat pertumbuhan meneliti potensi ekonomi wilayah terkait berikut komoditas unggulan. meneliti keterkaitan hubungan input dan output menentukan jenis sarana dan prasarana yang diperlukan 11
  • 12. 8.5 PERMASALAHAN PUSAT PERTUMBUHAN SERTA PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA 12 Masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan konsep pusat pertumbuhan secara menyeluruh (makro) karena masih lemahnya koordinasi antar dinas dan instansi terkait sehiingga keterpaduan dalam pelaksanaaan pembangunan menjadi sukar dilaksanakan. Kelemahan ini tidak hanya terasa pada tingkat nasional yang mempunyai cakupan wilayah lebih besar, tetapi juga pada tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Permasalahan lainnya yang juga muncul dalam pelaksanaan konsep pusat pertumbuhan ini adalah belum samanya persepsi dikalangan perencanaan dan aparatur pemerintah tentang manfaat pelaksanaan konsep pusat pertumbuhan ini untuk mendorong proses pembangunan regional. Hal ini terjadi karena pengetahuan akan konsep ini kurang dikalangan perencanaan dan aparatur pemerintah.
  • 13. 8.6. PENERAPAN KONSEP PUSAT PERTUMBUHAN Secara nasional, konsep pusat pertumbuhan sebenarnya sudah mulai diterapkan di Indonesia dalam penyusunan rencana pembangunan lima tahun (Repelita) II tahun 1974-1979 yang lalu. Dalam hal ini, sebuah pusat pertumbuhan tersebut diharapkan dapat mendorong proses pembangunan pada masing-masing wilayah pembangunan tersebut yang selanjutnya akan dapat pula mendorong proses pembangunan secara nasional. 13
  • 14. KENDALA DALAM PENERAPAN KONSEP PERTUMBUHAN • Belum banyak dipahami konsep pusat pertumbuhan ini oleh para perencana dan pengambil keputusan • Contoh-contoh konkret keberhasilan konsep pusat pertumbuhan untuk dijadikan acuan masih terbatas. 14
  • 15. 15 PENERAPAN KONSEP PUSAT PERTUMBUHAN • Kawasan (Komplek) Industri Sasaran utama : mendorong pertumbuhan industri dan pembangunan wilayah serta sekaligus meningkatkan pengendalian kualitas hidup. • Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Kawasan ekonomi terpadu melibatkan perikanan, perkebunan dan pertambangan. KAPET sebagai penyedia bahan baku atau pengolah hasil produksi. • Kawasan Sentra Produksi (KSP) KSP lebih banyak digunakan untuk pembangunan skala kecil untuk pengembangan kegiatan pertanian.
  • 16. 8.7 STUDI KASUS: IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN DAERAH HINTERLAND KOTA PALEMBANG Palembang sebagai ibukota Sumatera Selatan menjadi pusat pertumbuhan daerah merupakan salah satu kota metropolis di Indonesia. Secara geografis, di sebelah utara, timur dan barat Palembang berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Ilir. Kota Palembang sebagai pusat pertumbuhan berdasarkan letaknya memiliki lokasi yang strategis secara internasional. Jarak tempuh Palembang dengan Singapura sebagai salah satu pusat bisnis dunia sama dengan jarak tempuh Palembang menuju Jakarta, ibukota Negara. Sebagai salah satu pusat pertumbuhan diharapkan Palembang dapat memberikan spread effect bagi daerah belakangnya (hinterland) di Sumatera Selatan terutama bagi daerah yang berbatasan langsung dengan Palembang yang dikenal dengan istilah Patung Sang Jaya, yaitu akronim dari Palembang, Betung, Sungsang, Jejawi, dan Indralaya 16
  • 17. 17 No Kecamatan Penduduk Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Ilir Barat II 37.918 36.761 74.679 2 Seberang Ulu I 94.867 92.183 187.050 3 Seberang Ulu II 53.166 51.202 104.368 4 Ilir Barat I 74.040 72.755 146.795 5 Ilir Timur I 39.387 40.267 79.654 6 Ilir Timur II 98.773 96.087 194.860 7 Sukarami 79.543 76.966 156.509 8 Sako 48.548 46.931 95.479 g Kemuning 47.415 46.319 93.734 10 Kalidoni 62.596 59.409 122.005 11 Bukit Kecil 25.248 25.243 50.491 12 Gandus 34.600 32.876 67.476 13 Kertapati 50.911 48.666 99.577 14 Plaju 48.880 47.394 96.274 15 Alang-Alang Lebar 48.307 47.091 95.398 16 Sematang Borang 20.087 19.304 39.391 Total 864.286 839.454 1.703.740 Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2012 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang
  • 18. PROFIL EKONOMI Dengan semakin membaiknya perekonomian global, maka kondisi perekonomian Kota Palembang di tahun 2012 pada dasarnya juga stabil. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai indikator yang mencerminkan gambaran penciptaan nilai tambah bruto dari berbagai aktivitas ekonomi di Kota Palembang dapat dilihat pada Tabel berikut. 18 Sektor ADH Berlaku ADH Konstan Pertanian 290.729 134.197 Pertambangan dan Penggalian 0 0 Industri Pengolahan 29.661.198 7.352.747 Listrik, Gas dan Air Bersih 803.952 295.031 Bangunan 4.985.935 1.894.580 Perdagangan, Hotel dan Restoran 11.223.737 4.149.525 Pengangkutan dan Komunikasi 7.398.356 3.537.820 Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 3.996.915 1.517.537 9. Jasa-jasa lainnya 8.574.395 2.542.643 PDRB dengan Migas 66.935.210 21 .424.079 PDRB tanpa Migas 51 .433.657 19.493.524
  • 19. Sektor ADH Berlaku ADH Konstan Pertanian 290.729 134.197 Pertambangan dan Penggalian 0 0 Industri Pengolahan 29.661.198 7.352.747 Listrik, Gas dan Air Bersih 803.952 295.031 Bangunan 4.985.935 1.894.580 Perdagangan, Hotel dan Restoran 11.223.737 4.149.525 Pengangkutan dan Komunikasi 7.398.356 3.537.820 Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 3.996.915 1.517.537 9. Jasa-jasa lainnya 8.574.395 2.542.643 PDRB dengan Migas 66.935.210 21 .424.079 PDRB tanpa Migas 51 .433.657 19.493.524 Produk Domestik Regional Bruto Kota Palembang Tahun 2012 (Dalam Juta Rupiah)