Teks ini membahas tentang pertanian berkelanjutan di era Society 5.0 dengan menjelaskan perkembangan masyarakat dan revolusi industri dari era ke era. Teknologi seperti sensor, pertanian cerdas, dan biologi sintetis dipaparkan sebagai solusi untuk mencapai pertanian berkelanjutan."
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
1. PERTANIAN BERKELANJUTAN
DI ERA SOCIETY 5.0
Sugeng Budiharsono
Disampaikan pada Kuliah Umum Menyongsong Pertanian Berkelanjutan di Era Society 5.0 yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian,
Universitas Singaperbangsa Karawangan (UNSIKA)yang diselenggarakan di Karawang tanggal 24 November 2021.
2. Zaman
Kolonialisasi
(Abad 15 -18)
Globalisasi 1
(Abad 19-1914)
Globalisasi 2
(1945-1989)
Globalisasi 3
(1990-2010)
Globalisasi 4
(2011-?)
Gelombang
Globalisasi
Keunggulan
Mutlak
(1776-1816)
• Adam Smith
Keunggulan Relatif
(1816-1979)
• David Ricardo
• Heckscher-Ohlin
Keunggulan
Daya Saing
(1980 -1993)
• Porter
• Barney
• Hoffman
Keunggulan Kolaboratif
(1994 - ?)
• Kanter
• Huxham
• Dyer
Era Keunggulan
Era Revolusi
Industri
(Industri)
Industri 1.0 Industri 2.0 Industri 3.0 Industri
4.0
Industri
5.0
Budiharsono (2021)
3. Industri 1.0 Industri 2.0 Industri 3.0 Industri 4.0
Ditemukannya
teknologi mesin uap
yang mendorong
proses mekanisasi
dalam proses
industri
Diterapkannya
konsep produksi
masal melalui
produksi
interchangeable
parts, penggunaan
mesin bertenaga
listrik dan
ditemukannya
konsep standarisasi
industri
Diterapkannya
teknologi informasi
dan elektronika
untuk otomasi
produksi dan
penerapan konsep
kostumisasi industri
Didasari pada
penerapan cyber-
physical-production
system, Internet of
Thing dll yang
menggabungkan
dunia nyata dan
dunia maya
Rekonsiliasi antara
mesin dan manusia
dan personalisasi
produk dan jasa
1784 1870 1969 2011 2019
Industri 5.0
Budiharsono (2021)
7. INDUSTRI 4.0 VS 5.0
Revolusi Industri 4.0 Revolusi Industri 5.0
Tujuannya adalah untuk melakukan otomatisasi
proses
Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan interaksi
mesin-manusia.
Teknologi adalah yang terpenting. Kolaborasi antara manusia dan mesin adalah yang
terpenting
Lingkungan virtual sepenuhnya. Transisi kembali ke lingkungan nyata.
Kurangi jumlah orang saat teknologi pintar baru mulai
diterapkan.
Meningkatnya jumlah manusia yang berhubungan
dengan mesin.
Mesin yang lebih cerdas dan terhubung lebih baik
dengan ruang kerja.
Menggabungkan komputasi kognitif dengan
kecerdasan manusia.
Tidak ada personalisasi atau kustomisasi yang
dimungkinkan.
Personalisasi dan penyesuaian dimungkinkan untuk
membuat setiap produk menjadi lebih baik dan dibuat
sesuai dengan preferensi individu.
Masih tergantung antara sumber terbarukan dan tidak
terbarukan.
Lebih menguntungkan bagi alam karena sumber
terbarukan akan lebih banyak digunakan.
8. Masyarakat 1.0 Masyarakat 2.0 Masyarakat 3.0 Masyarakat 4.0
Masyarakat
pemburu dan
peramu yang hidup
tergantung dan
berdampingan
dengan alam
Masyarakat berbasis
pertanian dalam arti
luas yang ditandai
dengan permukiman
yang menetap dan
dikembangkannya
sistem irigasi
Masyarakat Industri
yang ditandai
dengan
ditemukannya mesin
uap dan dimulainya
sistem produksi
masal
Masyarakat
Informasi ditandai
dengan
ditemukannya
komputer dan
dimulainya
distribusi informasi
Masyarakat Super
Cerdas yang
ditandai
pemanfaatan
Internet of Things,
Big Data dan
Inteligensia Buatan
yang berpusat
kepada sisi
kemanusiaan
Awal mula adanya
manusia
13.000 tahun
Sebelum Masehi
Akhir abad ke-18 Setelah pertengahan
abad ke-20
Abad ke-21
Masyarakat 5.0
9. Masyarakat 1.0 Masyarakat 2.0 Masyarakat 3.0 Masyarakat 4.0
Awal mula adanya
manusia
13.000 tahun
Sebelum Masehi
Akhir abad ke-18
Setelah pertengahan
abad ke-20
Abad ke-21
Masyarakat 5.0
Zaman Pertanian Zaman Industri Zaman Informasi Zaman Gagasan
MASYARAKAT
Pemburu dan Peramu Berbasis Pertanian Industri Informasi Berpusat kepada
Manusia
Sampai dengan Abad 18 Abad 19 Abad 20 Abad 21
GELOMBANG EKONOMI DUNIA
Revolusi Industri 1.0 Revolusi Industri 2.0 Revolusi Industri 3.0 Revolusi Industri 4.0
1784 1870 1969 2016 Dalam waktu dekat
REVOLUSI INDUSTRI
10. MASYARAKAT 5.0
•Pada April 2016, pemerintah Jepang memberlakukan Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5. Ini mencakup
banyak aspek, termasuk promosi inovasi dan internasionalisasi. Namun, titik fokus adalah pengembangan
masyarakat menuju Masyarakat Super Cerdas.
•Salgues (2018) mendefinisikan Masyarakat 5.0 sebagai "masyarakat cerdas", dengan mengintegrasikan
ruang fisik dan dunia maya. Gagasan yang mendasari Masyarakat 5.0 adalah bahwa perkembangan pesat
teknologi informasi sekarang memungkinkan kombinasi ruang cyber - informasi - dengan ruang fisik - dunia
nyata. Kombinasi keduanya adalah Sistem Fisik Cyber (CPS), objek dunia nyata ditingkatkan dan
dikombinasikan dengan informasi.
•Jepang mengembangkan Masyarakat 5.0 adalah karena masyarakatnya mengalami penuaan yang cepat
(super aging society). Pada tahun 2019, penduduk yang berusia di atas 65 tahun mencapai 28,2 persen, dan
akan terus meningkat, yang diperkirakan pada tahun 2050 mencapai 40 persen.
•Tantangan tidak hanya untuk memiliki perawatan yang cukup, obat-obatan baru atau sistem bantuan
untuk tetap mandiri. Dengan lebih banyak orang tua, tenaga kerja juga menurun. Jepang sudah terkenal
dengan perkembangan robotnya, jadi tidak heran jika solusi untuk tantangan ini adalah robotika yang
cerdas. Karena sistem bantuan dapat memungkinkan kehidupan mandiri yang berkepanjangan, robot
dapat mengambil alih pekerjaan dalam perawatan lansia. Dan akhirnya, AI dapat membantu
mengembangkan obat baru serta mendukung orang lanjut usia dalam kehidupan sehari-hari.
11. JUMLAH PENDUDUK JEPANG TAHUN 2019
Kelompok Umur Penduduk
(dalam 10.000 Jiwa)
Penduduk (%)
L P Total L P Total
0-14 785 747 1532 12,8 11,4 12,1
15-64 3801 3760 7561 61,8 57,6 59,7
> 65 1562 2018 3580 25,4 30,9 28,2
Total 6148 6525 12673 100,0 100,0 100,0
Keterangan: L = Laki-laki, P = Perempuan
12. PERBEDAAN KARAKTERISTIK
MASYARAKAT 1.0 – 5.0
Masyarakat Karakteristik Masyarakat 5.0
1.0 Memburu dan
Meramu
Kebutuhan untuk
berkelanjutan
Penggunaan secara penuh teknologi
informai dan komunikasi
2.0 Pertanian Inklusi Berpusat kepada warga
3.0 Industri Efektifitas Partsipasi untuk semuanya (menolak
perpecahan)
4.0 Informasi Kekuatan kecerdasan dan
pengetahuan
Nilai-nilai bersama: keberlanjutan,
inklusi, efektivitas dan kekuatan
kecerdasan.
13. TUJUAN MASYARAKAT 5.0
Tujuan dari Masyarakat 5.0 menurut Keidanren (2016) adalah setiap individu termasuk orang tua
dan wanita dapat hidup aman dan nyaman, hidup sehat dan aman, dan setiap individu dapat
menyadari / gaya hidup yang diinginkannya,
Fukuyama (2018) menyatakan bahwa tujuan dari Masyarakat 5.0 untuk menciptakan masyarakat
yang berpusat pada manusia dan orang-orang dapat menikmati kualitas hidup yang tinggi, aktif
dan nyaman. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi bukan untuk kemakmuran
segelintir orang atau satu negara saja, walaupun . Masyarakat 5.0 berasal dari Jepang. Kerangka
kerja dan teknologi yang dikembangkan tidak diragukan lagi akan berkontribusi untuk
menyelesaikan tantangan masyarakat di seluruh dunia.
Bryndin (2018) menyatakan bahwa tujuan Society 5.0 tidak lain adalah penciptaan peluang yang
setara untuk semua dan juga menyediakan lingkungan untuk merealisasikan potensi masing-
masing individu. Sehingga Masyarakat 5.0 akan akan menggunakan teknologi untuk
menghilangkan hambatan fisik, administrasi dan sosial untuk realisasi diri orang tersebut atau
juga disebut human-centered technology.
14. KEBIJAKAN MITI TERKAIT INDUSTRI UNTUK SOCIETY 5.0
Kebijakan tersebut difokuskan kepada mobilitas, rantai pasok, kesehatan, dan gaya hidup.
Kebijakan mobilitas dalam jangka panjang akan difokuskan untuk pengembangan oTomasi mobil penumpang, hal ini
dikarenakan kurangnya pengemudi professional komersial dan semakin banyak penduduk usia tua. Sedangkan untuk
mobilitas barang akan digunakan drone dan peleton truk (platooning truck). Peleton truk adalah penghubungan dua atau
lebih truk dalam konvoi secara o
Kebijakan dalam pengembangan rantai pasok difokuskan untuk pengembangan teknologi baru dalam pengolahan data, ilmu
data, AI, dan robotika menawarkan banyak peluang kepada Jepang untuk menciptakan siklus pertumbuhan dan inovasi yang
bajik. Integrasi teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, dikombinasikan dengan kekuatan Jepang di bidang
manufaktur, akan menghasilkan lebih banyak data untuk membantu memecah batasan antara perusahaan dan industri.
tomasi, menggunakan teknologi konektivitas dan sistem pendukung mengemudi otomatis.
Kebijakan di bidang kesehatan Pemerintah Jepang sedang mengembangkan sistem baru yang disebut Personal Health Record
(PHR), yang memanfaatkan teknologi untuk memungkinkan individu mengumpulkan data kesehatan, perawatan medis, dan
perawatan dari waktu ke waktu.
Kebijakan di bidang gaya hidup, Jepang akan mengembangkan pendekatan baru untuk pembangunan masyarakat untuk
menciptakan area vital di mana penghuninya dapat hidup dengan tenang
15. TEKNOLOGI UNTUK PERTANIAN DAN PANGAN
1. Teknologi Sensor. Sektor pertanian dan makanan menggunakan teknologi sensor untuk mengumpulkan data tentang tanah,
tanaman dan hewan melalui sensor yang terintegrasi dalam semua jenis peralatan pertanian dan mesin, pesawat terbang dan
pesawat tak berawak atau bahkan satelit.
2. Pertanian Cerdas. Pertanian cerdas adalah pertanian dimana tanaman, hewan dan tanah mendapat perlakuan tepat yang mereka
butuhkan. Berbeda dengan pertanian tradisional, dalam pertanian cerdas petani melihat kebutuhan per tanaman atau hewan dan
bukan dalam suatu kawasan atau kawanan ternak. Dengan mempertimbangkan kondisi spesifik tanah, lamanya sinar matahari dan
iklim akan mengoptimalkan hasil panen.
3. Biologi Sintetis. Pengembangan diharapkan agar melalui organisme biologi sintetis akan membutuhkan lebih sedikit bahan baku
dan tidak lagi ada herbisida. Mereka akan menggunakan sedikit ruang dan sedikit energi, sehingga berkontribusi pada pertanian
yang lebih berkelanjutan.
4. Desain makanan adalah pengembangan makanan di laboratorium, dimana komponen spesifik ditambahkan atau dikurangi untuk
memperbaiki rasa, struktur atau tingkat kesehatan makanan.
5. Teknologi konservasi atau pengawetan makanan berkontribusi terhadap pengawetan yang lebih lama atau
mempertahankan kesegaran. Ini melindungi bahan makanan dari kontaminasi dengan misalnya bakteri atau jamur, atau proses
kimia dan fisik
6. Modifikasi cuaca atau kontrol cuaca adalah modifikasi lingkungan untuk mengubah cuaca.
16. CONTOH-CONTOH DIGITAL AGRICULTURE
1. Polydome Belanda untuk pertanian berkelanjutan di pulau
kecil
2. Agriculture 4.0 Australia
3. Digital Agriculture Cornell University, USA
4. Indonesia?
17. KEBERLANJUTAN DAN DAYA SAING
• Di Era Globalisasi ini berdaya saing dan berkelanjutan itu merupakan suatu keniscayaan
• Ada dua pandangan utama tentang hubungan ekonomi dan lingkungan yang memunculkan
perspektif yang agak berbeda tentang hubungan ini, yaitu:
– Pandangan 'tradisionalis', atau neoklasik, tentang trade-off antara kinerja lingkungan dan daya
saing. Menurut pandangan ini, tujuan regulasi lingkungan adalah untuk memaksimalkan
kesejahteraan sosial, membuat perusahaan yang berpolusi bertanggung jawab atas biaya
eksternalitas negatif mereka hasilkan, dengan demikian mengoreksi kegagalan pasar. Akibatnya,
kebijakan lingkungan dapat berdampak buruk pada daya saing, sejauh peraturan ini membebankan
biaya tambahan kepada perusahaan.
– Pandangan 'revisionis' mengadopsi perspektif yang lebih dinamis tentang hubungan antara
keberlanjutan dan daya saing, dan memberikan peran sentral pada perubahan dan inovasi
teknologi. Kinerja lingkungan yang lebih baik dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan
daya saing melalui efisiensi, produktivitas, dan peluang pasar baru.
18. HUBUNGAN INOVASI DENGAN
DAYA SAING
Keterampilan
Perusahaan
Inovasi/ Kreatifitas
Persaingan
Investasi
H. M. Treasury. 2004
Masuknya perusahaan baru
akan meningkatkan persaingan
Meningkatnya pesaingan akan
memberikan insentif untuk investasi
usaha
Investasi modal fisik akan
meningkatkan kapasitas
inovasi perusahaan
Keterampilan akan meningkatkan
kapasitas perusahaan dalam
mengembangkan dan
menggunakan teknologi baru
Peningkatan persaingan
mendorong persaingan
Ketrampilan manajemen akan
meningkatkan kewirausahaan dan
keunggulan bisnis. Perusahaan baru
akan meningkatkan permintaan
terhadap keterampilan
19. TRIPLE HELIX INNOVATION
(GOLDEN TRIANGLE)
Inovasi dan Kewirausahaan
KPK dan Agropark
yang Berdaya Saing
AKADEMIA
DUNIA USAHA
PEMERINTAH
Kunci Produksi
Kunci Penyetabil
Interaksi
Kunci Pengetahuan
Pengajaran dan Pelatihan Riset dan Pengembangan
Farinha dan Fereira
20. INTERAKSI STRATEGIS TRIPLE HELIX OF INNOVATION
Pendanaan dan Permintaan
Strategis
Perguruan Tinggi
Ide Produk Baru, Inovasi
Dunia Usaha Pemerintah
Pekerjaan, Pajak, Infrastruktur
21. INTERAKSI DUNIA USAHA DAN PERGURUAN TINGGI
• Etzkowitz dan Leydesdorff berpendapat bahwa peran awal perguruan tinggi adalah memberikan
pendidikan dan penelitian dasar.
• Interaksi lainnya yaitu:
– Keterlibatan manajer perusahaan (industri) dan perguruan tinggi di kedua bidang tersebut. Menurut
Etzkowitz, transfer orang antara universitas dan perusahaan (industri) merupakan transfer
pengetahuan yang sangat penting.
– Transfer pengetahuan tambahan antara perguruan tinggi dan industri terjadi melalui komunikasi
informal, konferensi atau kepentingan industri dalam publikasi universitas; dan
– pembuatan program kerjasama seperti seperti pelatihan yang bertujuan untuk mengintegrasikan
pendekatan industri ke dalam kurikulum mahasiswa/siswa.
– Kebijakan pendampingan dari perguruan tinggi terhadap perusahaan (industri)
22. INTERAKSI PERGURUAN TINGGI DAN PEMERINTAH
• Kekuatan interaksi antara pemerintah dan universitas tergantung pada hubungan
pemerintah dan kebijakan terhadap pendidikan tinggi. Model Etzkowitz dan
Leydesdorff menggunakan spektrum untuk menentukan tingkat interaksi ini.
• Pada perguruan tinggi negeri, maka pemerintah memiliki pengaruh yang lebih
tinggi dalam kebijakan pendidikan dan penelitian juga pendanaan.
• Pada perguruan tinggi swasta, walaupun masih menerima bantuan pemerintah,
namun perguruan tinggi memiliki kemandirian yang lebih tinggi dalam
menentukan kebijakan pendidikan dan penelitiannya.
23. INTERAKSI PEMERINTAH DENGAN INDUSTRI
• Hubungan antara pemerintah dan industri tergantung pada sikap pemerintah
terhadap pasar. Dalam ekonomi liberal, maka peran pemerintah akan terbatas
untuk mencegah kegagalan pasar. Di sisi lain, di mana pemerintah lebih banyak
terlibat dalam perekonomian, peran pemerintah adalah sebagai regulator
industri.
• Salah satu peran kunci pemerintah dalam interaksinya dengan industri adalah
pembentukan hukum kekayaan intelektual (hak paten) dan penegakan hukumnya.
24. EVOLUSI TRIPLE HELIX MENJADI QUADRUPLE HELIX DAN
QUINTUPLE HELIX
Lingkungan/ Masyarakat
(OSM) berbasis
Lingkungan
Masyarakat berbasis
media dan budaya
Istilah dalam Evolusi Triple Helix
Salah: Trio, Tetra, Penta, Hexa, Hepta, Okta …
Benar: Triple, Quadruple, Quintuple, Sextuple …N-tuple
Pemerintah
Dunia
Usaha
Perguruan Tinggi dan Litbang
Triple Helix of Innovation
Quadruple Gelix of Innovation
Quintuple Helix of Innovation
Carayannis dan Campbell (2010)
26. CURRICULUM VITAE
Nama : Dr. Ir. Sugeng Budiharsono
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 13 Juli 1960
Pendidikan : a. Sarjana Pertanian, IPB, 1983
b. Doktor Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, IPB, 1995
c. Short course on Local Economic Development, ITC ILO, Turin, Italia, 2009
d. Short course on Local Governance and Rural Development, Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2010
e. Short course on Market Access for Sustainable Development, Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2013
Pekerjaan saat ini : a. Unit Manajemen Strategis, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, 2015 -
b. Dosen pascasarjana Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Nusa Bangsa Bogor
c. Gerson Lehrman Group council member, 2015 -
Pengalaman pekerjaan : a. Chief Technical Advisor for PRSP, Kemenko Bidang Kesra, 2003-2004
b. Chief Technical Advisor for Local Economic Development, BAPPENAS, 2006-2014
c. Staf Ahli di Sekjen DPD RI
d. Konsultan di berbagai Kementerian/Lembaga dan berbagai mitra pembangunan seperti World Bank, Asian Development
Bank, JICA, GTZ/GIZ dan CIDA
e. Pengajar di international short course di Malaysia, Thailand dan South Africa.