1. Dokumen tersebut membahas mengenai anggaran komprehensif dan anggaran parsial serta kasus praktik anggaran untuk perusahaan PT Mebel Indonesia.
2. Anggaran komprehensif merupakan anggaran yang menggabungkan seluruh rencana organisasi, sedangkan anggaran parsial hanya menyangkut satu kelompok kegiatan tertentu.
3. Kasus praktik menjelaskan langkah-langkah penyusunan berbagai anggaran seperti
3. ANGGARAN
KOMPREHENSIF
adalah anggaran yang menggabungkan keseluruhan
rencana organisasi. Anggaran induk merupakan
sekelompok anggaran parsial yang memiliki hubungan erat
dan terintegrasi dengan lainnya & dijadikan dasar untuk
operasi perusahaan di masa mendatang
ANGGARAN KOMPREHENSIF/INDUK
Anggaran Komprehensif | 2020
4. ANGGARAN
PARSIAL
adalah anggaran yang terdiri dari satu jenis atau
kelompok kegiatan tertentu saja, misalnya anggaran
penjualan saja, anggaran biaya pemasaran saja, dan
sebagainya.
ANGGARAN PARSIAL
Anggaran Komprehensif | 2020
5. ANGGARAN INDUK
Anggaran Penjualan
Anggaran Produksi
Anggaran Pembelian Bahan
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Anggaran Biaya Overhead
Anggaran Biaya Pemasaran
Anggaran Biaya Adm & Umum
Anggaran Laba Rugi
Anggaran Kas
Proyeksi Neraca
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
TERDIRI DARI :
Anggaran Komprehensif | 2020
6. Berdasarkan data penjualan tahun sebelumnya dan mempertimbangkan berbagai faktor
eksternal yang relevan, seperti tingkat inflasi, daya beli masyarakat, perubahan selera
konsumen dan sebagainya, perusahaan membuat ramalan penjualan.
Berdasarkan anggaran penjualan tersebut, perusahaan dapat menyusun anggaran produksi
di dalam suatu periode tertentu.
Dari anggaran produksim perusahaan dapat menentukan jumlah bahan baku yang
dibutuhkan untuk periode tersebut. Berdasarkan anggaran produksi tersebut, dapat disusu
anggaran biaya tenaga kerja dan anggaran biaya overhead.
Walaupun tidak selalu terkait secara langsung, anggaran biaya operasi/komersial biasanya
disusun setelah anggaran penjualan dan produksi disusun.
FASE MENYUSUN ANGGARAN
Anggaran Komprehensif | 2020
7. Berdasarkan gabungan dari keseluruhan anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya
bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja, anggaran biaya overhead dan anggaran biaya komersil
dapat dihasilkan anggaran laba.
Tahap akhir dari penyusunan anggaran adalah dengan disusunnya anggaran keuangan yaitu target
pencapaian kekayaan perusahaan beserta sumber-sumbernya pada suatu periode tertentu.
Dari gabungan anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya operasi dan anggaran
investasi, dapat disusun anggaran kas, yang merupakan rencana penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan di dalam suatu periode tertentu.
Dan pada tahap akhir dapat disusun anggaran neraca yang merupakan taksiran kondisi keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu berdasarkan gabungan dari berbagai macam anggaran
yang telah disusun sebelumnya.
FASE MENYUSUN ANGGARAN
Anggaran Komprehensif | 2020
8. SOAL KASUS
PT Mebel Indonesia merupakan produsen meja tulis (MT), meja komputer (MK), meja belajar (MB), dan
meja makan (MM). Perusahaan menyajikan data anggaran perusahaan tahun 2010 sbb :
Perusahaan berencana menjual MT 10.000 unit, MK 8.000 unit, MB 6.000 unit dan MM 4.000 unit.
Sedangkan harga jual per unitnya, Rp.200.000 untuk MT, Rp.250.000 untuk MK, Rp.300.000 untuk MB,
dan Rp.400.000 untuk MM
Anggaran Komprehensif | 2020
9. Seluruh produk dipasarkan di pulau Jawa. Diperkirakan 30% di DKI Jakarta, 25% di Jawa Barat, 20% di
Jawa Tengah dan sisanya di serap di Jawa Timur
Perusahaan memiliki 9 orang wiraniaga dengan wilayah penjualan berbeda yaitu :
Persediaan meja awal tahun 2010 sebanyak 2.400 unit MT, 1.500 unit MK, 1.100 unit MB dan 600 unit
MM. Sedangkan persediaan meja akhir 2010 yang diinginkan adalah 600 unit MT, 700 unit MK, 1.200 unit
MB dan 750 unit MM.
Anggaran Komprehensif | 2020
10. Bahan baku yang digunakan yaitu Kayu, Kayu Lapis dan Melamin.
Anggaran Komprehensif | 2020
Diperkirakan harga beli bahan baku stabil sepanjang tahun 2010, harga beli 1 meter kayu Rp.19.000, 1
meter kayu lapis Rp.15.000 dan 1 meter melamin Rp.12.500.
Persediaan bahan baku awal tahun 2010 sebanyak 4.000 meter kayu, 2.800 kayu lapis dan 1.500 meter
melamin. Sedangkan persediaan bahan baku akhir tahun 2010 sebanyak 2.500 kayu, 3.000 kayu lapis dan
900 melamin.
Untuk membuat 1 unit MT diperlukan 4 jam kerja langsung, MK memerlukan 5 jam kerja langsung, MB
sebanyak 7 jam kerja langsung dan MM sebanyak 7 jam kerja langsung. Tukang kayu dibayar Rp.3.000 per
jam kerja.
11. Dari total biaya overhead tersebut, sebanyak
25 % merupakan biaya variabel yang
dibebankan secara merata kepada setiap unit
produk yang diproduksi dan sisanya biaya tetap.
Diperkirakan selama tahun 2010 perusahaan
akan mengeluarkan biaya operasi sebagai
berikut :
Anggaran Komprehensif | 2020
Sedangkan biaya overhead pabrik, jumlah biaya
yang dikeluarkan sebesar :
12. Dari seluruh biaya pemasaran tersebut, sebanyak Rp.84.000.000 merupakan biaya variabel yang
dibebankan secara merata kepada setiap produk yang dijual dan sisanya merupakan biaya tetap.
Dari total penjualan yang dilakukan, diperkirakan 75% akan dibayar pada tahun 2010, sedangkan
sisanya akan dibayar di tahun depannya. Sedangkan dari total pembelian bahan baku di tahun 2010,
diperkirakan akan dilunasi di tahun 2010 sebesar 60% dan sisanya dibayar di tahun depannya.
Sedangkan pembayaran biaya lainnya, seperti biaya tenaga kerja, biaya overhead, biaya pemasaran dan
biaya administrasi akan dibayar tunai.
Berkaitan dengan rencana aktivitas investasi
dan aktivitas pembiayaan serta aktivitas
operasi lainnya di tahun 2010 sebagai berikut :
Anggaran Komprehensif | 2020
Sedangkan saldo kas pada awal Januaru tahun
2010 diperkirakan berjumlah sebesar
Rp.1.625.000.00
21. PERHITUNGAN PENDUKUNG
B I A Y A B A H A N B A K U P E R U N I T P R O D U K
Anggaran Komprehensif | 2020
22. PERHITUNGAN PENDUKUNG
B I A Y A T E N A G A K E R J A P E R U N I T P R O D U K
Anggaran Komprehensif | 2020
23. PERHITUNGAN PENDUKUNG
Anggaran Komprehensif | 2020
Biaya overhead Rp.200.000.000. Dari total tersebut 25% atau sebesar Rp.50.000.000 merupakan
biaya variabel yang dibebankan secara merata kepada setiap produk yang diproduksi.
Biaya overhead variabel = Rp.50.000.000 / (8.200+7.200+6.100+4.150) = Rp.1.950 per unit
Biaya overhead total per unit = Rp. 200.000.000 / (8.200+7.200+6.100+4.150) = Rp.7.797 per unit
Biaya pemasaran sebesar Rp.228.000.000. Sebanyak Rp.84.000.000 merupakan biaya variabel yang
dibebankan secara merata kepada setiap produk yang dijual.
Biaya pemasaran variabel = Rp.84.000.000 / (10.000+8.000+6.000+4.000) = Rp.3.000 per unit
24. PERHITUNGAN PENDUKUNG
B I A Y A V A R I A B E L P E R U N I T P R O D U K
Anggaran Komprehensif | 2020
B I A Y A T E T A P T O T A L
25. PERHITUNGAN PENDUKUNG
T I T I K I M P A S
Berarti perusahaan tidak
mengalami kerugian, produk
minimal harus dijual dengan
komposisi volume sebesar :
MT = 580 x 2.5 = 1.450 unit
MK = 580 x 2 = 1.160 unit
MB = 580 x 1.5 = 870 unit
MM = 580 x 1 = 580 unit
26. PERHITUNGAN PENDUKUNG
B I A Y A P R O D U K S I
P E R U N I T
P R O D U K
Anggaran Komprehensif | 2020
N I L A I P E R S E D I A A N B A R A N G J A D I