Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Akuntansi Aset Tetap dan Konstruksi Dalam Pengerjaan
1. PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAKUAN
Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintahan
AKUNTANSI ASET TETAP
DAN
KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN
Oleh:
Sujatmiko Wibowo, M.Ak
4. Definisi Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
Tidak termasuk aset tetap jika aset yang
dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi
pemerintah, seperti bahan dan perlengkapan
dan aset ini termasuk dalam persediaan.
5. Klasifikasi Aset Tetap
• Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah
yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai
Tanah
• Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan
bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan
lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih
dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai
Peralatan dan Mesin
• Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan
bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai
dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai
Gedung dan Bangunan
• Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan
jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki
dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap
dipakai
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
• Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang
diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai
Aset Tetap Lainnya
• Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang
sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal
laporan keuangan belum selesai seluruhnya
Konstruksi dalam
Pengerjaan
5
Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya
6. v Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal;
v Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap:
a) Berwujud;
b) Mempunyaimasa manfaatlebih dari 12 (dua belas) bulan;
c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d) Tidak dimaksudkan untukdijual dalam operasinormal entitas;
dan
e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
v Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima
atau diserahkan hakkepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah.
6
Pengakuan Aset Tetap
8. 8
Biaya perolehan
Nilai wajar
Aset tetap
diperoleh dengan
pembelian
Aset tetap
diperoleh dengan
membangun sendiri
Aset tetap
diperoleh dengan
cara lain, misalnya
hibah
=
=
=
Harga beli + seluruh biaya yang
dikeluarkan sampai dengan aset
siap digunakan/dipakai
• Biaya Langsung = tenaga kerja
+ bahan baku
• Biaya tidak langsung = Biaya
perencanaan dan
pengawasan, perlengkapan,
sewa peralatan, dll
Nilai tukaraset secara wajar
Pengukuran Aset Tetap
9. Ø Penilaian awal aset tetap harus diukur
berdasarkan biaya perolehan
Ø Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa
nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar
nilai wajar pada saat aset tersebut
diperoleh
Ø Untuk penyusunan neraca awal suatu
entitas, biaya perolehan aset tetap
adalah nilai wajar pada saat neraca awal
tersebut disusun.
9
Penilaian Awal Aset Tetap
10. § Biaya perolehan suatu aset tetap terdiridari harga belinya ataukonstruksinya,
termasukbea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikansecara langsung
dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untukpenggunaan yang dimaksudkan.
§ Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung:
ü Biaya persiapan tempat
ü Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar
muat (handling cost)
ü Biaya pemasangan (instalationcost)
ü Biaya profesional seperti arsitekdan insinyur
ü Biaya konstruksi
§ Biaya Administrasi dan biayaumum lainnyabukan merupakan suatu
komponen biaya aset tetap sepanjangbiaya tersebut tidakdapatdiatribusikan
secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi
kerjanya.
§ Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksiserupa tidakmerupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untukmembawa aset ke
kondisi kerjanya
10
Komponen Biaya
11. 11
Contoh Kasus Komponen Biaya
Pemda Bogor pada Bulan Agustus 2017 membeli
membeli mesin generator listrik. Harga mesin sebesar
Rp1.500.000.000,00 dan mendapat potongan harga
10%, Pajak PPN sebesar 10%, biaya pemasangan dan
instalasiRp11.000.000,00.
Berapakah nilai perolehan mesin tersebut yang akan
dicatat dalam laporan keuangan Pemda Bogor per 31
Desember 2017?
12. 12
Contoh Kasus Komponen Biaya
Nilai perolehan mesin tersebut yang akan dicatat dalam laporan keuangan
Pemda Bogor per 31 Desember 2017 adalah:
• Harga mesin Rp1.500.000.000,00
• Potongan 10 % Rp150.000.000,00
• Harga Netto Rp1.350.000.000,00
• Biaya lain
PPN 10 % Rp135.000.000,00
Instalasi Rp11.000.000,00
Jumlah biayalain Rp146.000.000,00
Jadi, nilai perolehan mesin :
Rp1.350.000.000,00 + Rp146.000.000,00 = Rp1.496.000.000,00
13. • Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan
• Biaya perolehan mencakup:
• Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, Biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memperoleh hak, Biaya pematangan, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan
maupun yang masih harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai
• Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut
jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan
TANAH
• Biaya perolehan PM menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus
dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai
• Biaya perolehan meliputi:
• Harga pembelian, Biaya pengangkutan, Biaya instalasi, Serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk digunakan
PERALATAN DAN
MESIN
• Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan
yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai
• Biaya perolehan meliputi:
• Harga pembelian atau biaya konstruksi, Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak
GEDUNG DAN
BANGUNAN
• Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan
masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai.
• Biaya perolehan meliputi:
• Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan,
irigasi dan jaringan tersebut siap pakai
JALAN, IRIGASI DAN
JARINGAN
• Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang
masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakaiASET TETAP LAINNYA
13
Komponen Biaya
14. Biaya perolehan dari masing-masingaset tetap yang diperoleh
secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilaiwajar masing-
masing aset yang bersangkutan.
14
Perolehan Secara Gabungan
15. Pemda Cibinong memenangkan lelang tanah, bangunan,
peralatan dan mesin, jalan irigasi dan jaringan dari PT. Eka
Persada senilai Rp100.000.000.000,00.
Selanjutnya dilakukan penilaian/appraisal berdasarkan
harga wajar sebagai berikut:
Tanah : Rp80.000.000.000,00
Bangunan : Rp50.000.000.000,00
Peralatan dan Mesin : Rp40.000.000.000,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan : Rp30.000.000.000,00
Jumlah nilai appraisal : Rp200.000.000.000,00
Berapakah nilai harga perolehan masing-masing akun aset
tersebut yang dicatat ke dalam Aset Tetap ?
15
Contoh Kasus
Perolehan Secara Gabungan
16. 16
Contoh Kasus
Perolehan Secara Gabungan
No Kelompok Rincian Jumlah (Rp)
1 Tanah 8/20 x Rp100.000.000.000 40.000.000.000
2 Bangunan 5/20 x Rp100.000.000.000 25.000.000.000
3 Peralatan dan
Mesin
4/20 x Rp100.000.000.000 20.000.000.000
4 Jalan, Irigasi dan
Jaringan
3/20 x Rp100.000.000.000 15.000.000.000
Nilai harga perolehan masing-masing akun aset
tersebut yang dicatat ke dalam Aset Tetap adalah
sebagai berikut:
18. } Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap
yang memperpanjang masa manfaat atau yang
kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di
masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus
ditambahkan pada nilai tercatat aset yang
bersangkutan.
} Namun harus ditetapkan dengan kebijakan akuntansi
suatu entitas terkait kapitalisasi tsb
Pengeluaran Setelah Perolehan
19. 19
Pengeluaran Setelah Perolehan
Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan sebagai
Belanja Modal jika memenuhi persyaratan:
Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa
manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset yang telah
dimiliki
DAN
Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal nilai
kapitalisasi aset tetap/aset lainnya
21. q Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus
dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
q Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria
perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui
sebagai pendapatan operasional
21
Aset Donasi
22. q Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki
atau dikuasai oleh pemerintah yang karena umur dan
kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh
peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan
yang dapat merusak aset tetap tersebut
q Diungkapkan dalam CaLK tanpa nilai
q Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi
manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai
sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran. Untuk
kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip
yang sama seperti aset tetap lainnya.
22
Aset Bersejarah (Heritage Assets)
23. 23
Dikuasai dan/atau digunakan oleh
pemerintah namun belum ada bukti
kepemilikan yang sah
§ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan
sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah.
§ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
Tanah dimiliki oleh pemerintah,
namun dikuasai dan/atau digunakan
oleh pihak lain
§ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan
sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah
§ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa
tanah tersebut dikuasai pihak lain
Tanah dimiliki oleh suatu entitas
pemerintah, namun dikuasai
dan/atau digunakan oleh entitas
pemerintah yang lain
§ Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah yang mempunyai bukti kepemilikan,
serta diungkapkan di CaLK.
§ Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan
tanah tersebut secara memadai dalam CaLK
Perlakuan tanah yang masih dalam
sengketa atau proses pengadilan = dan
2
3
4
1
1 2
Kasus-kasus Kepemilikan Tanah dan
Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan
24. 24
• Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang
memenuhi syarat kapitalisasi.
• Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.
• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan,
maka akan dicatat sebagai KDP
Renovasi aset
tetap milik
sendiri
• Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai
aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset
tetap.
• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan,
maka akan dicatat sebagai KDP.
• Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik
Renovasi aset
tetap bukan
milik-dalam
lingkup entitas
pelaporan
• Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan
dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca
sebagai kelompok aset tetap.
• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan,
maka akan dicatat sebagai KDP.
• Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya
diserahkan pada pemilik
Renovasi aset
tetap bukan
milik-di luar
lingkup entitas
pelaporan
Renovasi Aset Tetap
25. Penghentian Penggunaan Aset Tetap:
§ Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan
harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan
nilai tercatatnya.
§ Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan
atau bila aset secara permanen dihentikan
penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa
yang akan datang.
§ Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas
harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam
CaLK.
25
Penghentian/Pelepasan
26. Sebuah mobil yang dibeli pada tanggal 1 Maret 20x4 dengan harga
Rp200.000.000 rusak berat tertimpa runtuhan bangunan karena
bencana alam gempa bumi pada bulan Agustus tahun 20x9.
Pada akhir bulan Agustus 20x9 telah ada penetapan dari bahwa
mobil yang rusak berat tersebut dihentikan dari penggunaan aktif
untuk selanjutnya diproses penghapusannya sesuai dengan
ketentuan.
Pada tanggal 10 Oktober 20x9 telah diterbitkan penetapan dari
entitas yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD bahwa mobil yang rusak
berat tersebut dapat dikeluarkan dari neraca. Nilai buku mobil pada
saat kena gempa bumi adalah sebesar Rp80.000.000
Bagaimanakah pencatatan dalam jurnal akuntansi atas transaksi tsb?
26
Contoh Kasus Penghapusan Aset Tetap
27. 27
Jurnal untuk mencatat reklasifikasi dari Aset Tetap menjadi Aset Lainnya pada tanggal 30
Agustus 20X9:
Tanggal Uraian Debet Kredit
30/08/20X9 Aset Lainnya 200.000.000
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 120.000.000
Peralatan dan Mesin 200.000.000
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 120.000.000
Jurnal untuk mengeluarkan Aset Lainnya dari neraca pada tanggal 10 Oktober 20X9:
Tanggal Uraian Debet Kredit
30/08/20X9 Beban Non Operasional 80.000.000
Akumulasi Penyusutan Aset Aset Lainnya 120.000.000
Aset Lainnya 200.000.000
Contoh Kasus Penghapusan Aset Tetap
30. Laporan Keuangan harus mengungkapkanuntuk
masing-masing jenis aset tetap sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
30
Pengungkapan
31. ü Penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
ü Penyusutan dilakukan dengan berbagai metode yang
sistematissesuaimasa manfaat.
ü Metode yang digunakan harus menggambarkan
manfaat ekonomis atau kemungkinan jasa yang
mengalir ke pemerintah.
ü Nilai penyusutan untuk masing-masing periode
diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap
dan diinvestasikandalam aset tetap
31
Penyusutan Aset Tetap
32. Metodepenyusutanyangdapat dipergunakanadalah:
Ø Metodegaris lurus (straight line method)
Metode ini menghasilkan nilai sama untuk setiap
periode akuntansi, oleh karena itu digunakan dasar
waktu periode akuntansiatau manfaat.
Ketentuan masa manfaat ditetapkan oleh entitas
ybs dan disajikan dalam CaLK.
Nilai penyusutan per periode =
Nilai yg dpt disusutkan / masa manfaat
32
Penyusutan Aset Tetap
33. Ø Metode saldo menurun (doble declining balance method)
Metode ini dapat dilakukan dengan cara tarif metode garis
lurus dikalikan dua, namun dasar penyusutannya adalah nilai
buku, yaitu:
Nilai penyusutan per periode =
Nilai yg dpt disusutkan – akumulasi penyusutan periode
sebelumnya x tarif penyusutan
Tarif penyusutan :
(nilai yg dpt disusutkan / masa manfaat) x 100% x 2
Ø Metode unit produksi (unit of production method)
Metode ini memperhitungkan penyusutan per periode :
produksi periode berjalan x tarif penyusutan
Tarif penyusutan : nilai yg dpt disusutkan
33
Penyusutan Aset Tetap
34. Pemda DKI Jakarta menetapkan masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Ø Pada tahun 2017 Pemda DKI Jakarta melakukan transaksi pengadaan aset
tetap sbb:
Ø Maret membeli tanah Rp10.000.000.000,00
Ø Bangunan Permanen senilai Rp20.000.000.000,00 dan sudah digunakan
mulai September 2017
Ø Jembatan senilai Rp4.000.000.000,00 selesai dan digunakan sejakJuli 2017
Hitunglah nilai penyusutan aset tersebut pada akhir tahun 2017 dan 2018
dengan metode garis lurus, metode saldo menurun gandai !
Contoh Kasus Penyusutan Aset Tetap
No Jenis Aset Masa Manfaat Tarif Penyusutan
1 Gedung dan Bangunan
Tidak permanen
Permanen
10 tahun
20 tahun
10 %
5 %
2 Peralatan dan mesin 4 tahun 25 %
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 4 tahun 25 %
35. Nilai penyusutan aset tersebut pada akhir tahun 2017 dan 2018 dengan
metode garis lurus, metode saldo menurun ganda dan metode unit produksi
adlh sbb:
Metode garis lurus
Tahun 2017
Gedung bangunan permanen :
5% x Rp20.000.000.000,00 x 4/12 = Rp333.333.333,00
Jembatan :
25% x Rp4.000.000.000,00 x 6/12 = Rp500.000.000,00
Tahun 2018
Gedung bangunan permanen:
5% x Rp20.000.000.000,00 = Rp1.000.000.000,00
Jembatan :
25% x Rp4.000.000.000,00 = Rp1.000.000.000,00
Contoh Kasus Penyusutan Aset Tetap
36. Metode saldo menurun ganda
Tahun 2017
Gedung bangunan permanen :
10% x Rp20.000.000.000,00 x4/12 = Rp666.666.666,00
Jembatan :
50% x Rp4.000.000.000,00x 6/12 = Rp1.000.000.000,00
Tahun 2018
Gedung bangunan permanen:
= 10% x Rp20.000.000.000,00 –Rp666.666.666,00
= Rp1.933.333.333,00
Jembatan :
= 50% x Rp4.000.000.000,00– Rp1.000.000.000,00
= Rp1.500.000.000,00
Contoh Kasus Penyusutan Aset Tetap
37. Contoh Metode unit produksi
Pemda DKI Jakarta TA 2017 membeli generator
listrik kapasitas 2.000.000 Kwh senilai
Rp4.000.000.000,00. Pada tahun yang sama,
generator tersebut dimanfaatkan sebesar 10.000
Kwh.
Hitunglah besarnya penyusutan generator
tersebut pada akhir tahun 2017 dengan metode
Unit Produksi !
Contoh Kasus Penyusutan Aset Tetap
38. Besarnya penyusutan generator tersebut pada
akhir tahun 2017 dengan metode Unit Produksi
adalah sebagai berikut:
Besarnya penyusutan =
= 10.000/2.000.000 x Rp4.000.000.000,00
= Rp20.000.000,00
Contoh Kasus Penyusutan Aset Tetap
40. 40
DEFINISI
ü KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN adalah
aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan.
ü KONTRAK KONSTRUKSI adalah perikatan
yang dilakukan secara khusus untuk
konstruksi suatu aset.
41. 41
CAKUPAN KONTRAK KONSTRUKSI
üKontrak untuk jasa perencanaan;
üKontrak untuk perolehan/konstruksi aset;
üKontrak untuk jasa pengawasan;
üKontrak untuk membongkar atau
restorasi aset dan restorasi lingkungan
42. 42
PENGAKUAN KDP
Suatu benda berwujud diakui sebagai KDP jika:
ü Manfaat ekonomi masa yang akan datang
besar kemungkinan diperoleh;
ü Biaya perolehan dapat diukur secara andal;
ü Masih dalam proses pengerjaan;
43. 43
CONTOH KASUS
Pemda Bogor mempunyai kegiatan pembuatan robot multi
fungsi (robot 2 lengan) yang digunakan dalam mengerjakan
suatu pekerjaan dengan pembiayan secara termin sejumlah
Rp1 milyard.
Termin 1 Rp750 juta
Termin 2 Rp250 juta .
Termin 1 telah selesai dengan menghasilkan robot 1 lengan dan
sudah dapat digunakan dalam membantu suatu pekerjaan dan
telah dibayarkan pada tahun 2016.
Pertanyaan:
Bagaimana perlakuan akuntansi untuk robot 1 lengan tersebut.
Apakah sudah dapat dicatat sebagai Peralatan dan Mesin atau
masih sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan ? jelaskan
45. 45
Biaya Pinjaman Selama Konstruksi
Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman,
maka biaya pinjaman :
Ø Dikapitalisasi
Ø Menambah biaya konstruksi sepanjang
biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan
ditetapkan secara andal.
46. 46
SYARAT KAPITALISASI
BIAYA PINJAMAN
v Tidak boleh melebihijumlah biaya bunga yang
dibayarkan periode yang bersangkutan;
v Jika pinjaman untuk beberapa jenis aset dialokasi
dengan metoderata-rata tertimbang;
v Jika konstruksidihentikansementara bukan karena
force majeur, biaya pinjaman dikapitalisasi
v Jika konstruksidihentikansementara karena force
majeur biaya pinjaman tidak dikapitalisasi.
47. 47
Penyajian
Konstruksi dalam Pengerjaan disajikan
dalam Neraca masuk dalam kelompok Aset
Tetap
KDP dikelompokkan sebagai Aset Tetap karena
dimaksudkan untuk operasional pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang
48. 48
Pengungkapan
ü Rincian kontrak konstruksi dalam
pengerjaan berikut tingkat penyelesaian
dan jangka waktu penyelesaian
ü Nilai kontrak konstruksi dan sumber
pembiayaannya
ü Jumlah biaya yang telah dikeluarkan
ü Uang muka kerja yang diberikan
ü Retensi
49. 49
No.
Pembangunan
Aset
Berita Acara
Penyelesaian
Pekerjaan (BAPP)
Pemanfaatan
Aset
Penyajian
1. Selesai Sudah diperoleh Sudah
dimanfaatkan
Aset Tetap
2. Selesai Sudah diperoleh Belum
dimanfaatkan
Aset Tetap
3. Selesai Belum diperoleh Sudah
dimanfaatkan
KDP
4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian sudah
dimanfaatkan
KDP
5. Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena
bencana alam/force majeur) aset tersebut hilang, maka
penanggung jawab aset tersebut membuat pernyataan hilang
KDP dapat
dihapuskan
6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP
Variasi Pencatatan Penyelesaian KDP
51. 51
Contoh Kasus Aset Tetap dan KDP
Pemda Bogor membeli tanah dan bangunan pabrik yang masih wajar,
namun bangunan tersebut tidak layak baik arsitektur maupun desain dan
tata ruangnya, sehingga bangunan tersebut akan dibongkar.
Biaya yang disepakati dan sudah dibayar adalah sebagai berikut:
Harga tanah : Rp8.000.000.000,00
Bangunan : Rp2.000.000.000,00
Sertifikat hak milik dan komisi : Rp500.000.000,00
BPHTB ditanggung Pemda : Rp2.500.000.000,00
Biaya perataan/pembongkaran : Rp2.000.000.000
Selanjutnya di atas tanah tersebut dibangun gedung dengan kontrak
sebesar Rp20.000.000.000,00,pada 31 Desember 2017 baru dibayar 60 %.
Berapakah nilai Ekuitas Tanah dan Bangunan tersebut dalam
Neraca Laporan Keuangan Pemda Bogor per 31 Desember
2017 ?
52. 52
Contoh Kasus Komponen Biaya
Nilai Ekuitas Tanah dan Bangunan tersebut dalam Neraca
Laporan Keuangan Pemda Bogor per 31 Desember 2017
adalah sebagai berikut:
• Nilai tanah adalah sebesar Rp15.000.000.000,00
• Nilai KDP sebesar 60% =
60% x Rp20.000.000.000,00 = Rp12.000.000.000,00
• Jadi Nilai Ekuitasnya :
Tanah : Rp15.000.000.000,00
KDP : Rp12.000.000.000,00
Ekuitas : Rp27.000.000.000,00