Activity based costing adalah salah satu metode akuntansi yang dilakukan untuk meningkatkan informasi biaya yang lebih akurat dibanding metode konvensional. Titik berat penghitungan biaya menggunakan metode activity based costing terletak pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan dalam proses produksi.
2. 02
SOCIAL MEDIA REPORT
Table of
Contents
Presentation Outline
Klasifikasi Biaya dan Permasalahan Alokasi Biaya
Kelemahan SIstem Akuntansi Biaya Tradisional
Activity Based Costing
Perbandingan Biaya Produk Secara Tradisional dan ABC
Proses AlokasiBiaya Dua Tahap
Kapan Sistem ABC diperlukan ?
Keunggulan dan Kelemahan Metode ABC
Activity Based Management
d
3. 03
Klasifikasi Biaya
& Permasalahan
Alokasi Biaya
Biaya menurut spesifikasi manfaatnya
yaitu :
1.Biaya Bahan Baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan baku yang akan dipergunakan untuk
menghasilkan suatu produk jadi dalam volume tertentu
ACTIVITY BASED COSTINGd
4. 04
2.Biaya Tenaga Kerja adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membayar pekerja yang terlibat secara langsung
dalam proses produksi.
ACTIVITY BASED COSTINGd
3. Biaya Overhead adalah berbagai biaya selain biaya
bahan bakulangsung dan biaya tenaga kerja langsung
tetapi juga tetap dibutuhkan dalam proses produksi.
4. Biaya Pemasaran digunakan untuk menampung
biaya yang dikeluarkan perusahaan demi
mendistribusikan produk hingga ke tangan pelanggan.
5. Biaya Administrasi dan Umum digunakan untuk
menampung keseluruhan biaya operasi kantor
5. 04 Biaya
Overhead
a. Biaya bahan penolong adalah
bahan tambahan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu produk
tertentu.
AKUNTANSI MANAJEMENd
b. Biaya Tenaga kerja penolong
adalah pekerja yang dibutuhkan
dalam proses menghasilkan suatu
barang tetapi tidak terlibat secara
langsung dalam proses produksi.
c. Biaya Pabrikasi lain adalah biaya
tambahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk selain
biaya bahan penolong dan biaya
tenaga kerja penolong.
6. 04
Biaya dikelompokan
ke dalam :
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead
A. Biaya Produksi :
AKUNTANSI MANAJEMENd
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum
B. Biaya Operasi :
7. 06 1.Sistem akuntansi biaya tradisional terlalu menekankan pada tujuan penentuan harga pokok
yang dijual
2. Terlalu memusatkan pada distribusi dan alokasi biaya overhead.
3. Tidak mencerminkan sebab akibat biaya karena sering beranggapan biaya timbul oleh
faktor tunggal
4. Seringkali menghasilkan informasi biaya langsung dan tidak langsung serta biaya tetap dan
biaya variabel hanya berdasarkan faktor penyebab tunggal yaitu volume produk.
5. Seringkali menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi sehingga mengakibatkan pembuat
keputusan menimbulkan konflik dengan keunggulan perusahaan.
AKUNTANSI MANAJEMEN
d
Kelemahan sistem akuntansi
biaya tradisional :
8. 06
6. Menggolongkan suatu perusahaan ke dalam pusat-pusat pertanggung jawaban yang kaku
dan terlalu menekankan kinerja jangka pendek.
7. Memusatkan perhatian pada perhitungan selisih biaya pusat-pusat pertanggung jawaban
dalam suatu perusahaan dengan menggunakan standar tertentu
8. Tidak banyak memerlukan alat-alat dan teknik-teknik yang canggih dalam sistem informasi
dibandingkan pada lingkungan teknologi maju
9. Kurang menekankan pentingnya daur hidup produk
AKUNTANSI MANAJEMEN
d
Kelemahan sistem akuntansi
biaya tradisional :
9. 07
ACTIVITY
BASED
COSTING
adalah pendekatan penentuan biaya produk
yang membebankan biaya ke produk atau jasa
berdasarkan konsumsi sumber daya oleh
aktivitas. Dasar pemikirannya adalah produk
atau jasa dilakukan oleh aktivitas, dan aktivitas
yang dibutuhkan tersebut menggunakan
sumber daya yang menyebabkan timbulnya
biaya.
AKUNTANSI MANAJEMENd
Alasan penerapan metode ABC yaitu :
1.Biaya memiliki penyebab
2.Penyebab biaya dapat dikelola
10. Activity Based Costing
Pemicu Biaya (Cost Driver) adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas
AKUNTANSI MANAJEMEN
05
d
Terdapat 2 jenis pemicu biaya yang bisa dikenali yaitu :
1.Pemicu Sumber Daya (Resources Driver)
adalah ukuran kuantitas sumber daya yang
dikonsumsi oleh aktivitas.
2.Pemicu Aktivitas (Activity Driver)
adalah ukuran frekuensi dan intensitas
permintaan suatu aktivitas terhadap objek
biaya.
11. 06 1.Penentuan Jumla Cost Driver
yang Dibutuhkan
AKUNTANSI MANAJEMEN
Penentuan jumlah cost driver yang dibutuhkan didasarkan pada keakuratan
laporan product cost yang diinginkan dan kompleksitas komposisi output
perusahaan.
2.Pemilihan Cost Driver yang
Tepat
Kemudahan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam pemilihan
cost driver (cost of measurement).
Korelasi antara konsumsi aktivitas yang diterangkan oleh cost driver
terpilih dengan konsumsi aktivitas sesungguhnya (degree of correlation).
Perilaku yang disebabkan oleh cost driver terpilih (behavior effect).
3 Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih cost driver :
d
2 hal yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan cost driver
12. 07
KEUNIKAN
METODE ABC
1.Biaya produksi dan nonproduksi dibebankan ke produk
2. Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke biaya produk
3. Terdapat sejumlah pool biaya overhead, dimana setiap pool dialokasikan ke produk dan
objek costing lainnya dengan menggunakan ukuran aktivitas masing-masing yang khusus
4. Dasar alokasi biasanya berbeda dengan dasar alokasi dalam sistem akuntansi biaya
tradisional
5. Tarif overhead atau tingkat aktivitas disesuaikan dengan kapasitas aktivitas dan bukan
dengan kapasitas yang dianggarkan.
AKUNTANSI MANAJEMENd
13. Perbandingan
Biaya Produk
Tradisional dan
ABC
d
08
Perbedaan metode Tradisional dan ABC :
a. Pusat biaya (Cost Pool) didefinisikan sebagai
aktivitas atau pusat aktivitas dan bukan sebagai
pabrik atau pusat biaya departemen.
b. Pemicu biaya (Cost Driver) yang digunakan untuk
membebankan biaya aktivitas ke objek adalah pemicu
(driver) aktivitas yang mendasarkan pada hubungan
sebab akibat.
SAKUNTANSI MANAJEMEN
14. 10
Proses Alokasi Biaya Dua Tahap
1.Biaya Overhead Dibebankan Pada Aktivitas
d
a. Mengidentifikasi Aktivitas
Pada tahap ini harus diaadakan (1) identifikasi terhadap sejumlah aktivitas
yang dianggap menimbulkan biaya ketika membuat barang atau jasa dengan
cara menetapkan secara rinci tahap proses aktivitas produksi sejak
menerima barang hingga pemeriksaan akhir barang jadi serta siap kirim ke
konsumen, (2) dipisahkan menjadi kegiatan yang menambah nilai (value
added) dan tidak menambah nilai (nonadded value).
b. Menentukan Biaya Terkait masing-masing Aktivitas
Aktivitas merupakan suatu kejadian atau transaksi yang menjadi penyebab
terjadinya biaya (cost driver / pemicu biaya)
15. 10
Proses Alokasi Biaya Dua Tahap
d
Aktivitas Berlevel Unit (Unit Level Activities)
Aktivitas Berlevel Batch (Batch Level Activities)
Aktivitas Berlevel Produk (Product Level Activities)
Aktivitas Berlevel Fasilitas (Fasility Level Activities)
c. Mengelompokkan Aktivitas yang Seragam Menjadi Satu
Pemisahan kelompok aktivitas sebagai berikut :
Aktivitas yang dilakukan untuk setiap unit produk yang dihasilkan secara
individual.
Aktivitas yang berkaitan dengan sekelompok produk, dilakukan setiap kali
batch diproses, tanpa memperhatikan berapa unit yang ada pada batch
tersebut.
Aktivitas berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya dikerjakan tanpa
memperhatikan batch atau unit yang diproduksi atau dijual.
Aktivitas yang menopang proses operasi perusahaan namun banyak
sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume. Dimanfaatkan
secara bersama oleh berbagai jenis produk yang berbeda.
16. 10
Proses Alokasi Biaya Dua Tahap
d
d. Menggabungkan Biaya Aktivitas yang Dikelompokkan
Biaya untuk masing-masing kelompok (unit, batch, level, product, dan
facility sustaining) dijumlahkan sehingga dihasilkan total biaya untuk tiap-
tiap kelompok.
e. Menghitung Tarif per Kelompok Aktivitas (Homogeny Cost Pool Rate)
Dihitung dengan cara membagi jumlah total biaya pada masing-masing
kelompok dengan jumlah cost driver
17. d
10
Proses Alokasi Biaya Dua Tahap
2. Membebankan Biaya Aktivitas Pada Produk
Setelah penelusuran dan pembebanan biaya aktivitas selesai dilakukan berikutnya
membebankan biaya aktivitas tersebut ke masing-masing produk yang menggunakan cost
driver. Setelah tarif per kelompok aktivitas diketahui, maka dilakukan perhitungan biaya
overhead yang dibebankan pada produk sebagai berikut :
Overhead yang dibebankan = Tarif Kelompok x Jumlah Konsumsi tiap Produk
18. SOCIAL MEDIA REPORTIlustrasi Kasus
PT CFC membuat 2 jenis produk yang diberi kode CF dan FC. Taksiran biaya
yang berkaitan dengan proses produksi sebagai berikut :
d
11
Biaya overhead menurut kelompok aktivitas dan pemicu biaya aktivitas (cost driver activity)
sebagai berikut :
19. d
Berdasarkan data tersebut , jika dihitung biaya produksi per unit untuk masing-masing
produk dengan metode konvensional atau tradisional, dimana biaya overhead pabrik
dibebankan dengan tarif berdasarkan jam kerja langsung akan menghasilkan jumlah sebagai
berikut :
09
AKUNTANSI MANAJEMEN
20. d
Biaya overhead yang dikeluarkan untuk membuat produk adalah Rp.200.000.000 dimana
penetapan biaya pada Jam Kerja Langsung (JKL). Sedangkan jumlah jam kerja langsung
yang diperlukan untuk menghasilan 10.000 unit CF dan 20.000 unit FC = (10.000 unit x 4
JKL) + (20.000 unit x 2 JKL) = 80.000 JKL. Berarti tarif biaya overhead pabrik dibebankan
= Rp.200.000.000 : 80.000 JKL = Rp.2.500 per JKL. Maka dapat digambarkan biaya
overhead setiap unit produk sebagai berikut :09
AKUNTANSI MANAJEMEN
Dengan perhitungan dan data tersebut, biaya produksi per unit produk dengan metode
biaya tradisional / konvensional sebagai berikut :
21. d
12 Jika overhead dikeluarkan oleh PT CFC dihitung menggunakan metode ABC maka :
JKL = (10.000 unit x 4 JKL) + (20.000 unit x 2 JKL) = 80.000 JKL
JKM = (10.000 unit x 2 JKM) + (20.000 unit x 4 JKM) = 100.000 JKM
Banyaknya bahan = (10.000 unit x 2 Kg) + (20.000 unit x 1Kg) = 40.000 bahan
Unit produksi = (10.000 unit + 20.000 unit) = 30.000 unit produksi
22. d
12
Berdasarkan pemicu biaya dari setiap kelompok aktivitas dalam biaya overhead tersebut,
maka digambarkan sebagai berikut :
Dengan alokasi biaya overhead per unit tersebut, maka biaya produksi dengan metode
Activity Based Costing adalah :
23. d
12
Jika dibuat tabel perbandingan biaya produksi menurut metode Tradisional / Konvensional
dengan metode Activity Based Costing sebagai berikut :
Dengan sistem tradisional, PT CFC mungkin menetapkan harga jual sebesar Rp.71.000 per
unit CF dan sebesar Rp.26.000 per unit FC, karena tingkat persaingan yang ketat. Dengan
demikian, perusahan memperoleh laba kotor sebesar Rp.1.000 per unit produk. Jika PT
CFC menghadapi tingkat persaingan yang sangat ketat, maka dengan sistem ABC
perusahaan dapat menetapkan harga jual sebesar Rp.70.000 per unit CF dan sebesar
Rp.27.000 per unit FC.
24. 17
Kapan Sistem
ABC Diperlukan?
1.Jika perusahaan hanya terdapat biaya
overhead dipengaruhi volume produksi
dari keseluruhan overhead pabrik, maka
akuntansi biaya tradisional masih cukup
relevansi, artinya ABC akan lebih baik
diterapkan pada perusahaan yang biaya
overheadnya tidak dipengaruhi volume
produksi saja.
2.Perbandingan proporsi antara aktivitas
yang didasarkan pada volume produksi dan
nonvolume produksi harus berbeda.
Apabila produk perusahaan memiliki
perbandingan konsumsi biaya sama, maka
sistem tradisional atau ABC akan
membebankan biaya overhead dalam
jumlah yang sama.
Setidaknya terdapat 2 hal mendasar yang dipertimbangkan dalam
penerapan metode ABC di suatu perusahaan :
AKUNTANSI MANAJEMENd
25. 16
Keunggulan dan
Kelemahan Metode ABC
Keunggulan metode ABC dibanding metode tradisional yaitu :
1.Dapat mengatasi diversitas volume dan produk sehingga pelaporan biaya produknya lebih akurat.
2. Mengidentifikasi biaya overhead dengan kegiatan yang menimbulkan biaya tersebut
3. Dapat mengurangi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah
4. Memberikan kemudahan kepada manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan
AKUNTANSI MANAJEMENd
Kelemahan metode ABC dibanding metode tradisional yaitu :
1.Mengharuskan manajer melakukan perubahan radikal cara berfikir mengenai biaya
2. Memerlukan upaya ekstra dalam mengumpulkan data dalam perhitungan biaya, karena data-data yang
tidak biasa dikumpulkan oleh perusahaan.
3. Sistem ABC menghendaki pengalokasian biaya overhead ke pusat-pusat aktivitas yang lebih sulit
dilakukan secara akurat karena banyaknya jumlah aktivitas
4. Tidak menunjukkan biaya yang akan dihindari dengan menghentikan pembuatan lebih sedikit produk
5. Implementasi ABC belum dikenal baik sehingga persentase penolakan terhadap sistem ini besar
26. 13
AKUNTANSI MANAJEMEN
Adalah pengelolaan aktivitas untuk
meningkatkan nilai (value) yang
diterima oleh pelanggan, dan
untuk meningkatkan laba melalui
peningkatan nilai (value) tersebut.
ABM menggunakan ABC sebagai
sumber informasi utamanya.
AKTIVITY BASED
MANAGEMENT
d
27. d
14
Keunggulan ABM
1.ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas
(termasuk aktivitas bisnis kunci) serta
mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas
tersebut bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya
dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.
2.ABM memperbaiki fokus manajemen dengan
cara mengalokasikan sumber daya demi
menambahkan nilai aktivitas kunci, pelanggan
kunci, produk kunci, dan metode untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif
perusahaan.
28. 19
ABM
Benchmarking
Upaya mencari praktek terbaik dalam industri sejenis dan
industri silang untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dalam tugas, aktivitas atau proses.
Diagram Sebab Akibat
memetakan penyebab yang mempengaruhi aktivitas,
proses, atau hasil yang diharapkan.
Analisis Pareto
lAdalah alat manajemen yang menunjukkan 20% cost
driver penting yang mempengaruhi 80% biaya yang
dikeluarkan perusahaan.
AKUNTANSI MANAJEMENd
Analisis Cost Driver
Adalah pengujian,
kuantifikasim dan penjelasan
dampak dari cost driver.
Analisis cost driver
mencangkup lingkup
benchmarking, diagram sebab
akibat dan analisis pareto
29. 19
ABM
a. Aktivitas bernilai tambah
adalah aktivitas yang memberi kontribusi terhadap
customer value dan memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau organisasi yang membutuhkannya
b. Aktivitas tidak bernilai tambah
adalah aktivitas yang tidak memberikan kontribusi
terhadap customer value atau terhadap kebutuhan
organisasi.
AKUNTANSI MANAJEMENd
Dalam menganalisa
aktivitas ini, manajemen
berfokus pada penilaian
aktivitas yang dilakukan
perusahaan dan membagi
dalam 2 kelompok yaitu :