Dokumen tersebut membahas mengenai anggaran penjualan, termasuk sumber data penjualan, penetapan harga jual produk, dan titik impas. Dibahas pula contoh-contoh kasus penyusunan anggaran penjualan berdasarkan jenis produk, periode waktu, wilayah pemasaran, dan wiraniaga."
3. "Don’t be afraid to move, because the
distance of 1000 miles starts by a
single step.".
KATA-KATA MOTIVASI
4. Rencana kerja perusahaan di masa
mendatang pada suatu kurun waktu
tertentu di bidang penjualan produk
perusahaan.
ANGGARAN
PENJUALAN
ADALAH
Agustus 2020 | DPDD
6. Pakaian anak 10.000 stel, dimana 60% pakaian anak laki-laki dan sisanya anak
perempuan dengan harga masing-masing Rp.30.000 dan Rp.40.000
Kemeja pria dewasa sebanayak 15.000 stel dengan harga Rp.60.000 per stel
Celana panjang 20.000 stel dimana 70% celana panjang pria sisanya celana panjang
wanita, dengan harga masing-masing Rp.75.000 dan 85.000 per stel
Diharapkan sebesar 30% dapat dijual di wilayah DKI, 10% Jawa Barat, 20% Jawa
Tengah, 25% Jawa Timur dan sisanya Bali
Dari volume penjualan dialokasikan masing-masing sebanyak 15% untuk bulan
Oktober dan Desember, 10% untuk bulan Januari, Februari, September dan November,
dan 5% untuk bulan y lainnya, berdasarkan historis
PT Garmendo perusahaan produsen kemeja di Bandung, untuk tahun 2011
merencanakan menjual :
KASUS 1
7. Perusahaan memiliki 9 orang wiraniaga dan target penjualan mereka adalah :
KASUS 1
Berdasarkan data diatas buatlah anggaran penjualan berdasarkan kelompok variabel !
8. Anggaran Penjualan | 2020
ANGGARAN
PENJUALAN
BERDASARKAN JENIS
PRODUK
Anggaran penjualan
didasarkan pada jenis
produk berisi volume dari
setiap jenis produk yang
ingin dijual dikalikan
dengan harga jual per unit
untuk setiap jenis produk
9. Anggaran Penjualan | 2020
ANGGARAN
PENJUALAN
BERDASARKAN
PERIODE WAKTU
Anggaran penjualan
didasarkan periode waktu
cukup
membagi/mengalokasikan
volume penjualan tahunan
ke bulan sesuai dengan
proporsi realistis.
10. Anggaran Penjualan | 2020
ANGGARAN
PENJUALAN
BERDASARKAN
WILAYAH PEMASARAN
Anggaran penjualan
didasarkan wilayah
pemasaran, cukup
mengalikan volume
penjualan total dalam
setahun dengan target
penjualan per wilayah
pemasaran per jenis
produknya.
11. Anggaran Penjualan | 2020
ANGGARAN PENJUALAN
BERDASARKAN
WIRANIAGA
Anggaran penjualan
didasarkan per wiraniaga,
cukup mengalikan volume
penjualan total dari setiap
jenis produk dengan target
penjualan total dari setiap
jenis produk dengan target
penjualan setiap wilayah
pemasaran dimana wiraniaga
ditempatkan dengan target
penjualan wiraniaga
12. DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN, PERUSAHAAN HARUS
MENETAPKAN VOLUME PRODUK YANG AKAN DIJUAL PADA KURUN WAKTU
YANG TELAH DITETAPKAN DAN HARGA JUAL DARI SETIAP PRODUK YANG
AKAN DIJUAL. DENGAN KATA LAIN PERUSAHAAN ARUS MEMBUAT
RAMALAN PENJUALAN.
2020 | Anggaran Penjualan
SUMBER DATA PENJUALAN
1.PENJUALAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
2.TARGET PERTUMBUHAN PENJUALAN
3.DEMOGRAFI
4.PERTUMBUHAN PENDAPATAN
5.PERUBAHAN-PERUBAHAN DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN.
13. Data historis kemampuan perusahaan menjual produk dalam beberapa tahun terakhir dapat
dijadikan dasar untuk menentukan volume penjualan produk perusahaan tahun mendatang.
A. PERTUMBUHAN RATA-RATA
Jika pertumbuhan volume dijadikan dasar menyusun volume penjualan, maka rata-rata
pertumbuhan volume penjualan beberapa periode ditambahkan aktual di tahun sebelumnya.
B LEAST SQUARE
Metode statistik yang digunakan untuk membuat taksiran dari suatu tren tertentu, tercermin di
dalam sekumpulan data time series mewakili beberapa tahun secara berurutan.
1.PENJUALANTAHUNSEBELUMNYA
14. Pertumbuhan rata-rata
CONTOH KASUS
Dari data tersebut, pertumbuhan
volume rata-rata sebesar = (24.200 +
36.630 + 28.083 + 46.337) : 4 tahun =
33.813 per tahun. Karena volume
penjualan tahun 2014 dianggarkan
sebesar volume penjualan tahun 2013
ditambah dengan volume
pertumbuhan rata-rata yaitu 355.250
+ 33.813 = 389.063 unit.
Bila pertumbuhan persentase
dijadikan penentuan target volume
penjualan ditahun 2014 maka 355.250
x (100% + 12,75%) = 355.250 x
112,75% = 400.544 unit.
15. RUMUS LEAST SQUARE
Y = a + bx
Y = nilai proyeksi Y untuk suatu nilai x
a = konstanta, nilai Y seandainya x=0
b = slope, menunjukkan berapa satuan
Y akan berubah seandainya x berubah
satu satuan
Least Square
NILAI A DAN B :
∑ = Jumlah penjualan aktual
n = Jumlah tahun dalam data
EXY = Jumlah perkalian X dan Y
EX2 = Jumlah kuadrat dari variabel X
18. Least Square
a = 1.409.193 : 5 = 281.193,6
b = 335.213 : 10 = 33.521,3
x = 3 (kodin untuk tahun 2010)
Penjualan tahun 2010 Y = a + b.x
= 281.193,6 + 33.521,3 (3)
= 381.757 unit
Dengan menggunakan metode least square, pada tahun 2010 perusahaan
tersebut diramalkan akan mencapai volume penjualan sebesar 381.757 unit.
19. Penetapan target pertumbuhan penjualan tersebut dapat dilakukan menurut beberapa dasar,
antara lain :
A. PERTUMBUHAN VOLUME PENJUALA
Berdasarkan pertumbuhan rata-rata volume penjualan dalam beberapa tahun terakhir,
perusahaan menetapkan target volume penjualan ditahun berikutnya.
B PERTUMBUHAN PANGSA PASAR
Besarnya pangsa pasar yang dikuasai perusahaan pada suatu periode tertentu dan
pertumbuhannya selama beberapa tahun terakhir dapat dijadikan dasar untuk menentukan
volume penjualan yang dianggarkan ditahun berikutnya.
2.TARGETPERTUMBUHAN
PENJUALAN
20. Perubahan jumlah penduduk tersebut dapat dibagi berdasarkan kelompok yang lebih
spesifik, seperti :
a. Perubahan kelompok tertentu, dapat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan.
b. Perubahan komposisi dan jumlah jenis kelamin tertentu, dapat mempengaruhi volume
penjualan suatu perusahaan.
c. Perubahan penduduk berdasarkan kelompok tertentu, dapat berpengaruh pula terhadap
penjuala industri tertentu.
d. Dan lain-lain.
3.DEMOGRAFI
21. baik secara nasional maupun pada wilayah tertentu, akan mempengaruhi secara langsung daya
beli masyarakat, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap volume produk yang
dijual oleh produsen di dalam industri tertentu.
4.PERTUMBUHANPENDAPATAN
5.PERUBAHANDILINGKUNGAN
PERUSAHAAN
a. Perubahan situasi politik, dapat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
b. Perubahan sosial masyarakat, dapat pula berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan
dalam menjual.
c. Perubahan ekonomi, yang tercermin di dalam pertumbuhan pendapatan nasional, nilai tukar
mata uang, cadangan devisa dan sebagainya akan mempengaruhi volume transaksi secara
keseluruhan
d. Dan lain-lain.
22. 1.METODE HARGA PASAR
Ditentukan oleh mekanisme harga pokok yang berlaku di
pasar. Besarnya harga tersebut dipengaruhi oleh harga
jual produk sejenis yang beredar sebelumnya.
2. METODE BIAYA PLUS
Didasarkan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk tersebut, ditambah dengan suatu
presentase tertentu dari biaya tersebut. Penetapan harja
jual metode biaya plus menggunakan:
a. Biaya Produksi
b. BiayaTotal
3. METODE MARGIN KONTRIBUSI
Harga jual ditentukan dengan menjumlahkan seluruh biaya
variabel yang dikeluarkan suatu perusahaan ditambah
dengan presentase tertentu sebagai margin kontribusi
yang diinginkan perusahaan.
Penetapan
Harga Jual
Produk
23. 4.METODE LABA MAKSIMAL
Adakalanya produk memiliki sifat elastis, perubahan harga
jual produk langsung mempengaruhi volume penjualan.
Jika harga dinaikkan maka volume penjualan berkurang,
begitupun sebaliknya. Kemungkinan gejolak volume
penjalan akibat perubahan harga jual yang akan
berpengaruh langsung terhadap besarnya laba usaha yang
dianggarkan.
5. METODE TINGKAT PENGEMBALIAN ATAS
MODAL
Terkadang perusahaan menetapkan dulu tingkat
pengembalian atas modal yang diinvestasikan sebagai
dasar untuk menentukan harga jual produk yang
dihasilkan perusahaan.
Penetapan
Harga Jual
Produk
24. METODEBIAYAPLUS
CONTOH SOAL
PT Empat Satu mempunyai kapasitas produksi 120.000 unit, berencana produksi 100.000 unit
tahun 2012. Akhir tahun 2011 membuat proyeksi anggaran sebagai berikut :
Perusahaan menetapkan harga jual dengan metode biaya
plus 20%, maka akan dihasilkan harga jual sebagai berikut:
# Penjualan Total = Biaya Total + 20%
= 1.200.000.000 + (20% x 1.200.000.000
= 1.440.000.000
# Harga Jual/unit = 1.440.000.000 : 100.000 unit
= 14.400 unit.
25. # Penjualan Total = Biaya produksi + 40%
= 940.000.000 + (40% x 940.000.000)
= 1.316.000.000
# Harga Jual/unit = 1.316.000.000 : 100.000 unit
= 13.160 unit.
Jadi dengan menggunakan metode biaya total plus dan
metode biaya produksi plus akan menghasilkan harga jual
produk yang berbeda.
METODEBIAYAPLUS
CONTOH SOAL
Jika perusahaan menetapkan harga jual produknya dengan biaya produksi plus 40%, maka
perhitungan sebagai berikut:
26. CONTOH SOAL
PT 41 mempunyai kapasitas produksi 120.000 unit, berencana produksi 100.000 unit tahun
2012. Perusahaan memiliki peluang untuk membuat produksi tambahan dan menjual 20.000
unit dari pelanggan malaysia. Untuk itu perusahaan mebuat taksiran biaya sebagai berikut:
METODEKONTRIBUSIMARGIN
Perusahaan menganggarkan biaya variabel total
160.000.000, maka akan dihasilkan harga jual sebagai
berikut:
# Penjualan Total = Biaya Variabel Total + 25%
= 160.000.000 + (25% x 160.000.000)
= Rp.200.000.000
# Harga Jual/unit = 200.000.000 : 20.000 unit
= 10.000 unit.
Karen Margin kontribusi berbeda dengan laba usaha, maka
metode ini diterapkan untuk produksi tambahan saja
27. CONTOH SOAL
PT Makmur Abadi mempunyai kapasitas 140.000 unit per tahun. Jumlah biaya tetap total yang
dikeluarkan sebesar Rp.300.000.000. Sedangkan biaya variabel diperkirakan Rp.7.000 per
unit. Perusahaan mempertimbangkan harga jual produk yang tepat agar laba usaha total
optimal. Bagian pemasaran memperkirakan perubahan harga jual mempengaruhi volume
penjualan. Taksiran bagian pemasaran sebagai berikut:
METODELABAMAKSIMAL
Berdasarkan prediksi tersebut, maka perhitungan dengan menggunakan
metode laba maksimal sebagai berikut :
28. CONTOH SOAL
PT Sari Rasa menggunakan total modal sebesar Rp.500.000.000 dengan tingkat
pengembalian investasi atas modal sebesar 20%. Volume produksi dan volume penjualan
yang direncanakan sebesar 50.000 unit produk. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi
sebesar Rp.320.000.000. Berdasarkan tingkat pengembalian investasi atas modal tersebut,
maka harga jual per unit sebagai berikut :
Harga jual = Total Biaya + (Tingkat Pengembalian Modal x Modal)
Volume Penjualan
= 320.000.000 + ( 20% x 500.000.000) = Rp.8.400 per unit
50.000
Bukti : Penjualan = 50.000 unit x Rp.8.400 = Rp.420.000.000
Total Biaya = = (Rp.320.000.000)
Laba = 20% x Rp.500.000.000 = Rp.100.000.000
METODETINGKATPENGEMBALIAN
ATASMODAL
29. TITIKIMPAS
ADALAH VOLUME PENJUALAN
YANG HARUS DICAPAI
PERUSAHAAN AGAR PERUSAHAAN
TIDAK MENGALAMI KERUGIAN
TETAPI JUGA TIDAK MEMPEROLEH
LABA SAMA SEKALI.
2020 | ANGGARAN PENJUALAN
30. CONTOH
KASUS
TITIK IMPAS
PT PLASTINDO ADALAH PRODUSEN
MANUFAKTUR BIJI PLASTIK.
KAPASITAS PRODUKSI DI DALAM
SATU TAHUN ADALAH 1.200 TON BIJI
PLASTIK. UNTUK MENGHASILKAN
PRODUK DENGAN VOLUME TERSEBUT,
DIKELUARKAN BIAYA TETAP SEBESAR
RP.360.000.000. SEDANGKAN BIAYA
VARIABEL TOTAL YANG DIBUTUHKAN
ADALAH RP.1.080.000.000. HARGA
JUAL BIJI PLASTIK TERSEBUT
ADALAH RP.1.500.000 PER TON.
BERDASARKAN DATA TERSEBUT MAKA
TITIK IMPAS NYA SEBAGAI BERIKUT :
31. PEMBAHASAN :
TITIK IMPAS = 900.000.000
TITIK IMPAS = 600 TON
Jadi PT PLASTINDO harus mencapai
penjualan minimal sebesar 600 ton biji
plastik agar tidak mengalami kerugian
Bukti :
LABA = PENJUALAN - BIAYA TOTAL
= PENJUALAN - BIAYA TETAP - BIAYA VARIABEL
= (600 TON X RP.1.500.000) - 360.000.000
- (600 TON X 900.000)
= 900.000.000 - 360.000.000 - 540.000.000
= 0
Jadi pada saat menjual produk
sebanyak 600 ton, perusahaan
memperoleh laba sebesar nol. Jadi
agar tidak mengalami kerugian,
perusahaan harus menjual minimal
600 ton biji plastik. Pada volume
penjualan 600 ton ini seluruh biaya
tetap sebesar Rp.360.000.000 telah
ditutup.
32. 2020 | Anggaran Penjualan
TITIKIMPAS
MULTIPRODUK
UNTUK PERUSAHAAN YANG MEMILIKI LEBIH
DARI SATU JENIS PRODUK, MAKA DALAM
MENGHITUNG TITIK IMPAS HARUS TERLEBIH
DAHULU DIHITUNG BAURAN PENJUALAN
PRODUKNYA ATAU PERBANDINGAN VOLUME
PENJUALAN TERSEBUT, DAPAT DIHITUNG
TITIK IMPAS PERUSAHAAN MELALUI RUMUS
YANG SAMA.
33. KASUS2
PT Multindo memproduksi 4 jenis barang 1A, 2B, 3C dan 4D, produk tersebut
direncakan diproduksi dengann volume 20.000 unit, 15.000 unit, 10.000 unit dan
5.000 unit masing-masing produk. Sedangkan produk dijual dengan harga per unit
masing-masing Rp.11.000, Rp.16.000, Rp.21.000 dan Rp.26.000 masing-masing
produk. Komposisi volume tersebut dan kapasitas produksi, dibutuhkan biaya tetap
sebesar Rp.144.000.000. Sedangkan biaya variabel per unit yang harus dikeluarkan
masing-masing produk adalah sebesar Rp.7.000, Rp.8.000, Rp.11.000 dan Rp.14.000.
Agar perusahaan tidak mengalami kerugian, minimal berapa unit unitkah 1A, 2B, 3B
dan 4D yang harus dijual ?
36. BUKTI :
LABA = PENJUALAN - BIAYA TOTAL
= PENJUALAN - BIAYA TETAP - BIAYA VARIABEL
= 320.000.000 - 140.000.000 - 176.000.000
= 0
Jadi pada volume penjualan tersebut
tidak memperoleh laba sama sekali.
Itu berarti volume bauran penjualan
itu merupakan volume penjualan
minimal agar perusahaan tidak
mengalami kerugian. Pada volume
penjualan tersebut, seluruh biaya
tetap perusahaan sebesar
Rp.144.000.000 telah ditutup.