1. Aktivitas berbasis biaya dan manajemen berbasis aktivitas merupakan metode untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk berdasarkan penggunaan sumber daya masing-masing produk.
2. Sistem ini menghindari undercosting dan overcosting dengan lebih akurat mengalokasikan biaya ke produk.
3. Implementasi sistem aktivitas berbasis biaya dapat meningkatkan pengambilan keputusan manajemen terkait penetapan harga, perbaikan proses,
Activity based costing dan activity based management
1. Activity Based Costing dan Activity Based Management
Perataan biaya secara umum dan konsekuensinya
Secara historis, perusahaan (seperti perusahaan televisi dan automobil)
memproduksi beberapa macam produk. Biaya overhead/tidak langsung
merupakan biaya presentasi nya relatif kecil jika dibandingkan total biaya.
Menggunakan sistem kosting sederhana untuk mengalokasikan bop adalah cara
yang mudah dan murah dan cukup akurat. Bagaimanapun, saat jenis produk dan
besaran biaya tak langsung bertambah, metode ini menjadi tidak terlalu akurat.
Undercosting & Overcosting
Contoh dibawah menunjukkan bahwa metode penyebaran rata-rata dapat
menyebabkan ketidakakuratan. Berikut data tagihan makan malam untuk beberapa
mahasiswa
Dari data di atas, rata-rata pembayaran makan malam mahasiswa adalah 27,
dengan begitu setiap orang di anggap mengeluarkan 27 dolar, tapi kenyataan nya
tidak demikian. Ema dan mathew dibebani biaya yang lebih besar dari biaya
sebenarnya (overcost) sedangkan james mendapat biaya yang lebih kecil dari
sebenarnya (undercost)
Undercost produk yang mengonsumsi sumber daya dengan level tinggi
dilaporkan dengan biaya yang lebih rendah
Overcost Poduk yang mengonsumsi sumber daya kepada level rendah, tapi
dilaporkan dengan biaya yang lebih tinggi
2. Subsidi Silang Biaya Produk
Subsidi silang biaya produk (Product-cost cross-subsidization) berarti bahwa
perusahaan yang salah satu produknya mengalami kekurangan biaya akan
mengalami kelebihan biaya pada produk yang lain. Begitu pula sebaliknya.
Subsidi silang biaya produk terjadi bila biaya dialokasikan secara merata-
yaitu raa-rata secara umum- ke berbagai produk tanpa mempertimbangkan
jumlah sumber daya yang digunakan setiap produk.
Proses perancangan, produksi, dan distribusi
Berikut adalah langkah-langkah untuk merancang, memproduksi, dan
mendistribusikan lensa biaya maupun canggih
Perancangan produk maupun proses
Proses pembuatan produk
Pengiriman dan distribusi lensa
Sistem Kalkulasi Biaya Sederhana yang menggunakan satu pool biaya
tidak langsung
Langkah 1. Mengidentifikasi produk yang dipilih menjadi objek biaya.
Dalam hal ini adalah lensa s3 yang berjumlah 60.000 dan lensa canggih
CL5 yang berjumlah 15.000. Tujuan plastim adalah untuk menghitung
biaya total perancangan, pembuatan, dan pendistribusian lensa-lensa
tersebut.
Langkah 2. Mengidentifikasi Biaya langsung produk.
Langkah 3. Memilih dasar alokasi biaya yang akan digunakan untuk
mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk. Perusahaan plastim
menggunakan jam tenaga kerja langsung
Langkah 4. Mengidentifikasi Biaya tidak langsung yang berkaitan dengan
setiap dasar alokasi biaya. Karena hanya satu dasar alokasi maka plastim
menggabungkan semua biaya dalam satu pool.
Langkah . Menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi
3. Lagkah 6. Menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke produk
Langkah 7. Menghitung total biaya produk dengan menambahkan semua
biaya langsung dan tidak langsung
Pihak manajemen plastim menyelidiki mengapa biaya per unit
lensa s3 sebesar 58,5 lebih tinggi dibanding harga jual pesaingnya. Satu
penjelasan yang mungkin adalah adanya inefisiensi. Namun plastim
sebenarnya sudah berpengalaman dalam pembuatan dan pendistribusian
lensa s3. Justru plastim bingung dengan harga lensa cs5 yang menurut
pelanggan kompetitif dan tetap memberikan laba yang besar bagi
perusahaan. Mungkinkah ada kesalahan pembebanan biaya
Perbaikan sistem kalkulasi biaya
Sistem kalkulasi biaya yang diperbaiki mengurangi penggunaan rata-rata ketika
membebankan biaya pada objek biaya. Adapun alasan nya adalah sbb:
4. Peningkatan keanekaragaman produk
Peningkatan biaya tidak langsung
Kemajuan Teknologi informasi
Persaingan di pasar produk
Bab ini menyajikan tiga pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya
Penelusuran biaya tidak langsung.
Pool Biaya tidak langsung
Dasar alokasi biaya. Bila memungkinkan, gunakan kriteria sebab akibat untuk
mengidentifikasi dasar alokasi biaya untuk setiap pol biaya tidak langsung
Sistem Kalkulasi Biaya berdasarkan Aktivitas (ABC)
Salah satu cara memperbaiki sistem kalkulasi biaya adalah dengan
menerapkan sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas. Sistem ini memperbaiki
sistem kalkulasi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas individual sebagai objek
biaya pokok. Aktivitas bisa berupa kejadian, tugas, atau unit kerja dengan tujuan
khusus. Sebagai contoh, perancangan produk, penyetelan mesin dll.
Logika sistem ABC adalah bahwa pool biaya aktivitas yang terstruktur
secara layak dengan dasar alokasi biaya aktivitas tertentu, yang merpakan pemicu
biaya untuk pool biaya tersebut, akan menghasilkan kalkulasi biaya aktivitas yang
lebih akurat.
Dari jumlah sebesar 2.385.000 dari pool biaya tidak langsung total, plstim
mengdentifikasikan total biaya penyetelan sejumlah 300.000. Berdasarkan tarif
per jam tenaga kerja manufaktur langsung total sebesar 60 per jam (300000 :
39.750) . Biaya penyetelah per jam penyetelan adalah (300.000 : 2000)
5. Hierarki Biaya
Hierarki biaya mengkategorisasikan biaya tidak langsung menjadi pool
biaya yang berbeda berdasarkan jenis pemicu biaya, atau dasar alokasi biaya yang
berbeda, atau perbedaan tingkat kesulitan dalam menentukan hubungan sebab-
akibat (atau anfaat yang diterima). Sistem ABC biasanya menggunakan hierarki
biaya dalam empat tingkat yaitu biaya tingkat batch, biaya pendukung produk,
dan biaya pendukung fasilitas- untuk mengidentifikasikan dasar alokasi biaya
yang, jika mungkin merupakan pemicu biaya dari biaya pada pool aktivitas.
Membandingkan Sistem Kalkulasi Biaya Lainnya
Manfaat sistem ABC adalah bahwa sistem itu memberikan informasi
untuk membuat keputusan yang lebih baik. Naun manfaat ini harus ditimbang
terhadap biaya pengukuran dan implementasinya.
Penggunaan sistem ABC untuk meningkatkan Manajemen biaya dan
Profitabilitas
Keputusan penetapan Harga dan bauran produk. Sistem ABC memberikan
informasi tentang biaya kepada manajer yang akan membantunya dalam
membuat dan menjual berbagai produk. Dengan informasi ini, manajer dapat
membuat keputusan penetapan harga dan bauran produk.
6. Keputusan Pengurangan harga dan perbaikan proses. Dengan melakukan
analisis atas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya biaya akan membuka
banyak peluang untuk memperbaiki cara kerja. Manajemen dapat
mengevaluasi apakah aktivitas tertentu yang tidak memililki nilai tambah
dapat dikurangi atau dihilangkan
Keputusan menyangkut perencanaan. Manajemen dapat mengevaluasi dampak
perencanaan produk dan proses saat ini terhadap aktivitas serta biaya sebagai
cara untuk mengidentifikasi desain baru guna mengurangi biaya
Aktivitas Perencanaan dan pengelolaan.
Sistem Kalkulasi Biaya berdasarkan aktivitas dan kalkulasi biaya
departemen
Perusahaan terkadang menggunakan sistem kalkulasi biaya yang memiliki
fitur seperti sistem ABC seperti memiliki pool biaya dan beberapa dasar alokasi
namun tidak menekankan aktivitas individual. Banyak perusahaan telah
mengembangkan sistem kalkulasi biaya sendiri dari menggunakan satu tarif biaya
tidak langsung, menjadi sistem yang menggunakan tari biaya tidak langsung
terpisah untuk berbagai departemen.
7. Pengimplementasian ABC
Terdapat beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa sitem ABC akan
memberikan banyak manfaat diantaranya:
Jumlah biaya tidak langsung signifikan telah dialokasikan dan dengan hanya
menggunakan satu atau dua pool saja
Sejumlah atau sebagian besar biaya tidak langsung diidentifikasikan sebagai
biaya unit output saja
Produk memerlukan beragam permintaan akan sumber daya karena perbedaan
volume, tahap-tahap pemrosesan, ukuran batch dan kompleksitas
Produk yang dibuat dan dipasarkan dengan baik oleh perusahaan
menghasilkan laba yang rendah, sementara produk yang kurang sesuai
dipasarkan oleh perusahaan memiliki laba yang tinggi
Staf operasi memiliki perbedaan pendapat yang tajam dengan staf akuntansi
mengenai biaya manufaktur dan pemasaran produk serta jasa
Sistem ABC pada perusahaan jasa dan dagang
Meskipun kebanyakan contoh penerapan ABC dimulai pada perusahaan
manufaktur, namun ABC juga bisa diterapkan di perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Pendekatan umum bagi sistem ABC pada perusahaan jasa dan perusahaan
dagang sama dengan pendekatan pada persahaan manufaktur. Baiaya dibagi ke
dalam pool biaya yang homogen dan diklasifikasikan sebagai biaya tingkat unit
output, biaya tingkat batch, biaya pendukung produk dan biaya pendukung jasa,
atau biaya pendukung fasilitas. Pool biaya tersebut terkait dengan dasar alokasi
biaya yang memiliki hubungan sebab akiat dengan biaya tersebut. Perusahaan jasa
dan perusahaan datgang juga harus menghadapi masalah pengukuran pool biaya
aktivitas dan pengidentifikasian serta pengukuran dasar alokasi.