SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
86 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui
Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based
Costing?
Hendra Gunawan*
, Stefania Fatma**
ο€ͺ Politeknik Negeri Batam
Business Management Department
E-mail: hendra@polibatam.ac.id
** Politeknik Negeri Batam
Business Management Department
Abstrak
Penelitian ini membahas bagaimana perhitungan dan perbandingan cost kamar hotel menggunakan
pendekatan metode tradisional dan activity based costing. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data studi kasus dengan cara observasi dan wawancara pada suatu hotel serta dianalisis
secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penentuan tarif secara tradisional hanya
mengalokasikan unit cost ke dalam satu cost driver sehingga menghasilkan cost yang lebih rendah untuk
jenis kamar dengan rate tinggi. Pendekatan metode activity based costing menghasilkan cost kamar
yang lebih rendah untuk jenis kamar dengan rate rendah karena biaya pada masing-masing aktivitas
dibebankan pada banyak cost driver. Selain itu activity based costing mampu mengalokasikan biaya
aktivitas secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitasnya.
Kata kunci: kos unit, perhitungan tradisional, perhitungan berbasis aktivitas
Abstract
The research discusses how the calculation and comparison of cost hotel rooms using traditional methods
and activity based costing approach. The research uses data collection techniques case studies by
observation and interview at a hotel and were analyzed descriptively. These results indicate that the
determination of tariffs traditionally only allocate unit costs into one cost driver resulting in a lower cost
for the kind of room with a high rate. Activity based costing method approach resulted in a lower room
cost for this type of room with a low rate because the cost of each activity charged to the many cost driver.
In addition to the activity based costing is able to properly allocate costs based on consumption activity
of each activity.
Keywords: unit cost, traditional costing, activity based costing
1 Pendahuluan
Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan
adalah dengan cara menentukan harga yang lebih
rendah dan kualitas atau jasa yang lebih tinggi
daripada pesaing. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan menghitung secara akurat biaya tetap dan
biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Article History
Received 18 May 2015
Accepted 19 June 2015
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis
vol. 3, no. 1, 2015, 86-92
ISSN: 2337-7887 (print version)
87 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887
Selama ini dalam menentukan cost kamar,
kebanyakan pihak hotel hanya menggunakan
sistem biaya tradisional yang penentuan cost
kamarnya tidak lagi mencerminkan aktivitas yang
spesifik karena banyaknya kategori biaya yang
bersifat tidak langsung dan cenderung fixed. Di
samping itu, biaya produk yang dihasilkan
memberikan informasi biaya produksi yang
terdistorsi yaitu under costing atau over costing.
Distorsi tersebut mengakibatkan kesalahan
pengambilan keputusan dalam hal harga produk
dan kelangsungan organisasi. Sehingga perlu
diterapkannya sistem penentuan harga pokok
produk berdasarkan aktivitasnya (activity based)
atau lebih dikenal dengan nama activity based
costing. Activity based costing mampu
mengidentifikasi bermacam-macam aktivitas
yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan
mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada
dari aktivitas tersebut.
Perbedaan utama perhitungan cost kamar antara
metode akuntansi biaya tradisional dengan
activity based costing adalah jumlah cost driver
yang digunakan. Penentuan cost kamar dengan
metode activity based costing menggunakan cost
driver dalam jumlah lebih banyak dibandingkan
dalam sistem akuntansi biaya tradisional yang
hanya menggunakan satu atau dua cost driver
berdasarkan unit. Activity based costing
merupakan salah satu metode yang kontemporer
yang diperlukan manajemen modern untuk
meningkatkan kualitas dan output,
menghilangkan waktu aktivitas yang tidak
menambah nilai, mengefisiensikan biaya, dan
meningkatkan kontrol terhadap kinerja
perusahaan.
2 Rumusan Masalah
Penelitian bertujuan untuk mengetahui
perhitungan cost kamar hotel menggunakan
pendekatan metode tradisional dan metode
activity based costing serta untuk mengetahui
perbandingan besarnya cost kamar hotel secara
tradisional dengan metode activity based costing.
Data yang digunakan untuk melakukan penelitian
yaitu daftar jumlah kamar, daftar luas lantai kamar,
daftar harga kamar, daftar jumlah kamar yang
terjual, daftar kebutuhan listrik dan air, daftar
jumlah tamu yang menginap, dan daftar biaya
yang berhubungan dengan cost kamar selain biaya
penyusutan.
3 Tinjauan Literatur
Klasifikasi biaya dapat membantu pihak
manajemen dalam mencapai tujuannya. Untuk
tujuan perhitungan biaya produk dan jasa, biaya
dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau
fungsi-fungsi. Hansen dan Mowen (2006)[1]
mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi
organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas
karena sumber nonkas dapat ditukar dengan
barang atau jasa yang diinginkan.
Activity based costing merupakan salah satu
upaya meningkatkan akurasi informasi biaya dari
sistem akuntansi biaya konvensional. Hongren
(2008)[2]
mendefinisikan activity based costing
sebagai suatu sistem pendekatan perhitungan
biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas-
aktivitas yang ada di perusahaan. Hansen dan
Mowen (2000)[3]
mendefinisikan activity based
costing sebagai sistem yang pertama kali
menelusuri biaya pada kegiatan/aktivitas
kemudian pada produk.
Activity based costing merupakan suatu metode
sistem perencanaan biaya yang dikembangkan
untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang
terdapat dalam sistem akuntansi biaya
konvensional. Yang menjadi pokok perhatian
activity based costing adalah aktivitas-aktivitas
perusahaan, dengan penelusuran biaya untuk
menghitung harga pokok produk atau jasa, yaitu
aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya dan
produk atau jasa yang mengkonsumsi aktivitas.
Activity based costing memudahkan perhitungan
harga pokok objek biaya yang akurat sehingga
mengurangi distorsi pada sistem biaya
konvensional dan meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan pihak manajemen.
Activity based costing pada dasarnya mencari
suatu metode atau cara untuk menghasilkan
informasi biaya yang lebih akurat dengan
melakukan identifikasi atas berbagai aktivitas.
Perusahaan perlu mengelompokkan seluruh
aktivitas menurut cara bagaimana aktivitas-
aktivitas tersebut mengkonsumsi sumber daya
dalam mengidentifikasi biaya sumber daya pada
berbagai aktivitas.
4 Metode Penelitian
Peneitian ini menggunakan teknik observasi
melalui pengamatan secara langsung dan
88 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887
penelusuran data untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan, yaitu daftar jumlah kamar, daftar luas
lantai kamar, daftar harga kamar, daftar jumlah
kamar yang terjual, daftar kebutuhan listrik dan air,
daftar jumlah tamu yang menginap, dan daftar
biaya yang berhubungan dengan cost kamar.
Selain itu dilakukan wawancara kepada pihak
yang bertanggung jawab dalam proses operasional
dan pengambil keputusan.
Hasil pengamatan kemudian diolah dan dianalisis
secara deskriptif melalui langkah-langkah seperti
mengidentifikasikan biaya dan aktifitas yang
terjadi, pengklasifikasian aktivitas biaya tidak
langsung dan level aktivitasnya, mengidentifikasi
cost driver, menentukan tarif per unit cost driver,
kemudian membebankan biaya ke produk dengan
menggunakan tarif cost driver dan ukuran
aktivitas.
5 Hasil dan Pembahasan
Perhitungan cost kamar dilakukan untuk setiap
bagian atau unit yang menghasilkan jasa. Cost
yang diperhitungkan sebagai harga pokok kamar
merupakan cost yang terjadi pada bagian atau unit
yang menghasilkan jasa maupun cost hasil alokasi
dari bagian unit yang bersifat umum. Cost dari
bagian atau unit yang sifatnya umum ini proses
pembebanannya dilakukan dengan cara alokasi.
Besar alokasi cost tersebut berdasarkan kontribusi
pendapatan masing-masing bagian atau unit
penghasil jasa kamar terhadap pendapatan total
jasa kamar hotel.
Perhitungan Tradisional
Terdapat tiga langkah dalam perhitungan cost
kamar yang sudah dilakukan secara tradisional,
yaitu: pengklasifikasian variable cost dan
menjumlahkan semua variable cost,
pengklasifikasian fixed cost dan menjumlahkan
semua fixed cost, dan perhitungan cost kamar
dengan mengalokasikan variable cost dan fixed
cost.
Tabel 1 Komponen Biaya
N
o
Komponen Biaya Jumlah (Rp)
1 Guest room supplies 18.500.139
2 Laundry linen 14.764.443
3 Biaya gaji room departement 56.000.000
4 Biaya listrik 337.711.532
5 Biaya air 42.000.000
6 Breakfast buffet 356.255.578
7 Biaya gaji FB departement 78.000.000
8 Cleaning supplies 12.487.594
9
Biaya gaji housekeping
departement 38.000.000
10 Biaya gaji engineering property 12.000.000
11 Biaya repair dan maintenance 14.634.289
12 Biaya gaji engineering technical 14.000.000
13 Biaya operational 62.355.036
Total
1.056.708.61
1
Langkah pertama mengidentifikasi variable cost
melalui pengklasifikasian dan menjumlahkan
semua variable cost. Hasil perhitungan variable
cost merupakan biaya-biaya yang dialokasikan ke
setiap jenis kamar. Selain itu juga terdapat
perhitungan untuk fixed cost. Komponen biaya
yang dialokasikan ke perhitungan fixed cost
adalah personal cost, listrik, air, dan operational
cost. Perhitungan personal cost dialokasikan
berdasarkan jumlah kamar. Hasil perhitungan
variable dan fixed cost digunakan sebagai dasar
untuk menentukan pengeluaran dari setiap jenis
kamar. Jadi, setiap jenis kamar akan menanggung
beban biaya aktivitas jasa (room cost) sebesar nilai
variable dan fixed cost.
Tabel 2 Perhitungan Variabel Cost
Variable cost
Deluxe Regency Junior Suite
Executive
Suite
Panorama
Suite
President
Suite
Amenities Rp 28.440 Rp 31.935 Rp 35.900 Rp 35.900 Rp 35.900 Rp 35.900
Tea/coffee/mineral water Rp 6.290 Rp 9.660 Rp 7.970 Rp 7.970 Rp 7.970 Rp 7.970
Linen Rp 30.772 Rp 32.733 Rp 33.982 Rp 33.982 Rp 33.982 Rp 33.982
Key card Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100
Wellcome drink Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000
Breakfast Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200
Flower - Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 25.000 Rp 30.000 Rp 30.000
Fruit basket - Rp 13.000 Rp 15.000 Rp 17.500 Rp 20.000 Rp 50.000
Bandara lounge - Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500
Listrik Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983
Water Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515
Operational Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570
Total Variable Cost Rp 199.870 Rp 253.196 Rp 258.720 Rp 271.220 Rp 278.720 Rp 308.720
Tabel 3 Perhitungan Fixed Cost
Fixed cost Deluxe Regency Junior Suite Executive Panorama President
89 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887
Suite Suite Suite
Personal cost
Rp126.443.24
3 Rp 36.259.459 Rp 929.730 Rp 6.508.108 Rp 929.730 Rp 929.730
Listrik
Rp248.263.61
3 Rp 71.193.242 Rp 1.825.468 Rp 12.778.274 Rp 1.825.468 Rp 1.825.468
Air PAM Rp 30.875.676 Rp 8.854.054 Rp 227.027 Rp 1.589.189 Rp 227.027 Rp 227.027
Operational cost Rp 45.839.378 Rp 13.145.116 Rp 337.054 Rp 2.359.380 Rp 337.054 Rp 337.054
Total Fixed
Cost
Rp451.421.90
9
Rp
129.451.871
Rp
3.319.279 Rp 23.234.951 Rp 3.319.279 Rp 3.319.279
Perhitungan Activity Based Costing
Ada lima langkah dalam perhitungan cost kamar
berdasarkan metode activity based costing, kelima
langkah tersebut yaitu: pengklasifikasian aktivitas
dan level aktivitasnya, menghubungkan aktivitas
dengan biaya, mengidentifikasi cost driver,
menentukan tarif per unit cost driver,
membebankan biaya ke produk dengan
menggunakan tarif cost driver dan ukuran
aktivitas.
Pengklasifikasian aktivitas memudahkan
perhitungan biaya produk, karena aktivitas yang
berbeda akan merespon jenis penggerak biaya
yang berbeda. Aktivitas yang diidentifikasi adalah
aktivitas yang berkaitan dengan jasa kamar hotel
yaitu aktivitas penggunaan kamar dan segala
fasilitas kamar hotel. Aktivitas-aktivitas yang
banyak tersebut dikategorikan berdasarkan proses
menghasilkan jasa tersebut.
Aktivitas penginapan, aktivitas listrik, aktivitas
penggunaan air, dan aktivitas breakfast
diklasifikasikan sebagai aktivitas berlevel unit
karena dipengaruhi oleh jumlah tamu. Sedangkan
aktivitas pemasaran dan pemeliharaan
diklasifikasikan sebagai aktivitas berlevel fasilitas
karena besar kecilnya biaya tidak tergantung dari
frekuensi unit pelayanan dan aktivitas ini
merupakan penunjang pelayanan.
Tabel 4 Aktivitas dan Level Aktivitas
N
o
Aktivitas
Level
Aktivitas
1 Penginapan Unit level
2 Breakfast Unit level
3 Listrik Unit level
4 Penggunaan air Unit level
5
Kebersihan dan pemeliharaan
gedung Facility level
6 Pemeliharaan peralatan Facility level
Langkah berikutnya menghubungkan berbagai
biaya dengan setiap kelompok aktivitas. Aktivitas
penginapan memunculkan biaya guest room
amenities, laundry linen, dan biaya gaji room
departement. Biaya guest room amenities,
cleaning supplies, dan laundry linen ini berasal
dari pembelian bahan material amenities,
coffee/tea fasility, linen.
Aktivitas listrik akan memunculkan biaya listrik.
Seluruh tipe kamar memerlukan listrik untuk
menjalankan peralatan elektronik, penerangan
kamar dan penggunaan fasilitas yang ada di
masing-masing kamar.
Tabel 5 Komponen Biaya Berdasarkan
Aktivitas
Kelompok Aktivitas Biaya
Aktivitas penginapan Guest room amenities
Laundry linen
Biaya gaji room
departement
Aktivitas listrik Biaya listrik
Aktivitas penggunaan air Biaya air
Aktiviitas breakfast Full breakfast buffet
Biaya gaji FB departement
Aktivitas kebersihan dan
pemeliharaan gedung
Cleaning supplies
Biaya gaji housekeeping
Biaya gaji engineering
property
Aktivitas pemeliharaan
peralatan
Biaya repair &
maintenance
Biaya gaji engineering
technical
Aktivitas penggunaan air akan memunculkan
biaya air. Biaya ini terjadi karena penggunaan air
oleh tamu hotel setiap harinya dalam menunjang
aktivitas keseharian tamu. Aktivitas breakfast
memunculkan full breakfast buffet dan biaya gaji
fb departement. Full breakfast buffet merupakan
biaya belanja material dapur untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum para tamu selama
menginap.
Tabel 6 Pool dan Cost Driver
Kelompok Aktivitas Cost Driver
Aktivitas penginapan Jumlah kamar
terjual
Aktivitas listrik kWh
Aktivitas penggunaan air mΒ³
Aktivitas breakfast Jumlah tamu
menginap
Aktivitas kebersihan dan
pemeliharaan gedung
Jumlah luas lantai
Aktivitas pemeliharaan peralatan Jumlah nilai
peralatan
90 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887
Aktivitas kebersihan dan pemeliharaan gedung
memunculkan biaya cleaning supplies, biaya gaji
housekeeping, dan biaya gaji engineering
property. Cleaning supplies berasal dari
pembelian bahan material seperti porstek, lemon
pledge.
Tabel 7 Jumlah Kamar Terjual
Jenis Kamar Unit
Deluxe 3.537
Regency 761
Junior Suite 27
Executive Suite 156
Panorama Suite 11
President Suite 7
Total 4.499
Aktivitas pemeliharaan peralatan akan
memunculkan biaya repair & maintenance, dan
biaya gaji engineering technical. Biaya repair &
maintenance terjadi karena adanya kegiatan
pembetulan alat-alat jika terjadi kerusakan dan
service rutin yang dilakukan pada alat. Sedangkan
biaya gaji engineering technical merupakan gaji
pokok karyawan.
Setelah biaya yang timbul dikelompokkan pada
aktivitas yang sesuai, maka langkah selanjutnya
adalah menetapkan cost driver dari masing-
masing aktivitas dengan tujuan mengetahui
faktor-faktor pemicu biaya yang mempengaruhi
aktivitas. Setelah mengetahui cost diver dari
masing-masing aktivitas, maka biaya dapat
dialokasikan ke masing-masing produk.
Tabel 8 Kebutuhan Listrik Tiap Jenis Kamar
Jenis kamar
Pemakaian
per hari
(kWh)
Kama
r
Terju
al
Pemakaian
Listrik
(kWh)
Deluxe 3,3 3.537 11.673
Regency 3,88 761 2.954
Junior Suite 5,67 27 153
Executive
Suite 7,26 156 1.130
Panorama
Suite 9,68 11 106
President
Suite 19,35 7 135
16.152
Aktivitas penginapan untuk dasar pengalokasian
dapat berdasarkan jumlah kamar terjual dan
jumlah kamar tersedia. Tetapi dengan mengingat
bahwa biaya-biaya meningkat jika jumlah kamar
tersedia, maka yang dapat dijadikan cost driver
adalah jumlah kamar terjual. Aktivitas listrik
untuk dasar pengalokasian berdasarkan kWh yang
digunakan setiap hari, maka cost driver yang tepat
adalah kWh.
Tabel 9 Kebutuhan Air Tiap Jenis Kamar
Jenis kamar
Pemakaian
air/
bed/hari (m3
)
Kama
r
Terjua
l
Pemakaia
n
air(m3
)
Deluxe 0,34 3.537 1.203
Regency 0,34 761 259
Junior Suite 0,68 27 18
Executive
Suite 0,68 156 106
Panorama
Suite 1,02 11 11
President Suite 1,36 7 10
1.607
Aktivitas penggunaan air untuk dasar
pengalokasian berdasarkan rata-rata kebutuhan air
yang digunakan oleh tamu, maka cost driver yang
tepat adalah m3
. Aktivitas breakfast ditelusuri
secara langsung dengan tarif full breakfast buffet.
Untuk dasar pengalokasian dapat berdasarkan
jumlah tamu yang menginap dan jumlah kamar
yang terjual. Tapi peningkatan biaya pada
pemberian makan pagi tergantung pada jumlah
tamu yang menginap, maka yang dijadikan cost
driver adalah jumlah tamu yang menginap.
Tabel 10 Nilai Peralatan Kamar
Jenis kamar Nilai peralatan % Nilai
Deluxe 693.200.000 70
Regency 241.800.000 20
Junior Suite 9.900.000 1
Executive Suite 71.050.000 6
Panorama Suite 11.350.000 1
President Suite 23.250.000 2
1.050.550.000 100
Aktivitas kebersihan dan pemeliharaan gedung
dialokasikan berdasarkan jumlah luas lantai.
Aktivitas pemeliharaan peralatan dialokasikan
berdasarkan jumlah kamar tersedia dan jumlah
nilai peralatan. Tetapi pemeliharaan peralatan
hotel tidak selalu dilakukan saat kamar terjual,
sehingga penggunaan cost driver yang lebih tepat
adalah jumlah nilai peralatan.
Aktivitas dan sumber daya penggunaan listrik
dilakukan pembebanan kepada masing-masing
jenis kamar dengan berdasarkan rata-rata kWh
listrik yang digunakan setiap hari dikalikan
dengan jumlah kamar yang terjual.
Tabel 11 Jumlah Tamu yang Menginap
Jenis Kamar Jumlah Tamu
Deluxe 4.161
Regency 1.171
Junior Suite 42
Executive Suite 240
Panorama Suite 14
President Suite 9
Total 5.637
91 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887
Pengalokasian biaya air berdasarkan rata-rata
kebutuhan air yang digunakan setiap hari
dikalikan dengan jumlah kamar yang terjual.
Tabel 12 Luas Lantai Kamar
Jenis kamar Luas lantai (m2
)
Deluxe 4.080
Regency 1.170
Junior Suite 60
Executive Suite 420
Panorama Suite 90
President Suite 120
5.940
Pada pembahasan sebelumnya telah diidentifikasi
dan ditentukan cost driver dari masing-masing
kelompok biaya (cost pool), setelah itu ditentukan
tarif per unit cost driver (pool rate). Tarif per unit
cost driver dapat dihitung dengan rumus:
Tarif per unit π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ =
Total biaya π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘π‘œπ‘œπ‘™
Total π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ
Hasil perhitungan tarif per unit cost driver kamar
hotel dengan menggunakan activity based costing
Tabel 13 Perhitungan Tarif Per Unit Cost
Driver
Cost Pool I
Guest room amenities (Rp) 18.500.139
Laundry linen (Rp) 14.764.443
Biaya gaji room department (Rp) 56.000.000
Jumlah (Rp) 89.264.582
Jumlah kamar terjual (Unit) 4.499
Tarif per unit cost driver (Rp) 19.840
Cost Pool II
Biaya listrik (Rp) 337.711.532
Jumlah (Rp) 337.711.532
Jumlah pemakaian listrik (kWh) 16.152
Tarif per unit cost driver (Rp) 20.908
Cost Pool III
Biaya air (Rp) 42.000.000
Jumlah (Rp) 42.000.000
Jumlah pemakaian air (m3
) 1.607
Tarif per unit cost driver (Rp) 26.144
Cost Pool IV
Full breakfast buffet (Rp) 356.255.578
Biaya gaji FB departement (Rp) 78.000.000
Jumlah (Rp) 434.255.578
Jumlah tamu menginap (org) 5.637
Tarif per unit cost driver (Rp) 77.037
Cost Pool V
Cleaning supplies (Rp) 12.487.594
Biaya gaji housekeeping
departement (Rp) 38.000.000
Biaya gaji engineering property (Rp) 12.000.000
Jumlah (Rp) 62.487.594
Jumlah luas lantai (m2
) 5.940
Tarif per unit cost driver (Rp) 10.520
Cost Pool VI
Biaya repair & maintenance (Rp) 14.634.289
Biaya gaji engineering technical (Rp) 14.000.000
Jumlah (Rp) 28.634.289
Jumlah nilai peralatan (%) 100
Tarif per unit cost driver (Rp) 286.343
Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan
yaitu: (1) menjumlahkan biaya yang berkaitan
dengan masing-masing aktivitas, seperti pada cost
pool I yang dijumlahkan dari guest room
amenities, laundry linen, dan gaji room
departement yaitu sebesar Rp89.264.582. (2)
membagi jumlah cost pool dengan cost driver dari
masing-masing aktivitas yang telah ditentukan,
seperti pada cost pool I jumlah cost driver diambil
dari jumlah kamar terjual yaitu sebanyak 4.499
kamar. (3) Membagi hasil dari jumlah cost pool
dengan jumlah cost driver, seperti cost pool I tarif
per unitnya sebesar Rp19.840 yang nantinya akan
dikalikan dengan pemakaian dari masing-masing
produk kamar.
Tabel 14 Cost of Deluxe Room (Sample)
Cost Pool
Tarif Per
Unit
Cost
Driver
Total (Rp)
Cost Pool I 19.840 3.537 70.175.935
Cost Pool II 20.908 11.673
244.047.76
4
Cost Pool
III 26.144 1.203 31.441.270
Cost Pool
IV 77.037 4.161
320.578.56
9
Cost Pool V 10.520 4.080 42.920.772
Cost Pool
VI 286.343 70 20.044.003
Total Biaya Produksi
729.208.31
1
Jumlah Kamar Terjual 3.537
Cost of Deluxe Room 206.157
Tahap berikutnya adalah membebankan biaya ke
produk dengan menggunakan tarif cost. Dalam
tahap ini, biaya aktivitas dibebankan ke produk
berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas
produk. Pembebanan biaya overhead dari tiap
aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Biaya dibebankan
= tarif per unit π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ x π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ yang dipilih
Tabel 15 Cost of All Room (Recaps)
Cost
Pool
Regency
Junior
Suite
Executive
Suite
Panorama
Suite
President
Suite
I
15.106.53
2
535.673 3.089.328 218.237 138.878
II
61.768.80
3
3.200.77
5
23.635.967 2.226.262 2.831.961
III 6.768.254 480.000 2.768.254 293.333 248.889
IV
90.243.64
4
3.200.00
9
18.455.079 1.059.262 719.014
V
12.308.16
2
631.188 2.282.796 326.114 326.114
92 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887
VI 5.726.858 286.343 1.718.057 286.343 572.686
T
191.922.2
53
8.333.98
7
51.949.482 4.409.551 4.837.542
R 761 27 156 11 7
C 252.055 308.666 333.621 400.868 691.077
Perbandingan Tradisional vs. Activity Based
Costing
Hasil perhitungan cost kamar secara tradisional
menunjukkan adanya perbedaan hasil perhitungan
cost kamar dengan metode activity based costing.
Hasil perhitungan cost kamar dengan
menggunakan metode activity based costing
untuk jenis kamar Deluxe sebesar Rp206.157,
Regency sebesar Rp252.055, Junior Suite sebesar
Rp308.666, Executive Suite sebesar Rp333.621,
Panorama Suite sebesar Rp400.868, dan
President Suite sebesar Rp691.077.
Tabel 16 Tradisional vs. Activity Based Costing
Jenis
Kamar
Tradisio
nal
(Rp)
Activity based
costing
(Rp)
Varia
ns
(Rp)
Deluxe 289.416 206.157 83.258
Regency 300.978 252.055 48.923
Junior Suite 290.142 308.666
-
18.525
Executive
Suite 305.225 333.621
-
28.396
Panorama
Suite 310.142 400.868
-
90.727
President
Suite 340.142 691.077
-
350.93
6
Kamar dengan rate yang lebih rendah secara
activity based costing memiliki unit cost yang
lebih rendah sehingga perhitungan tradisional
menunjukkan over costing, namun sebaliknya
untuk kamar dengan rate yang tinggi maka
perhitungan tradisional menghasilkan under
costing.
6 Kesimpulan
Perhitungan cost kamar secara tradisional
menghasilkan unit cost yang lebih rendah untuk
jenis kamar dengan rate tinggi dikarenakan hanya
menggunakan satu cost driver yaitu jumlah kamar
yang tersedia. Perhitungan cost kamar dengan
menggunakan metode activity based costing
menghasilkan cost kamar yang lebih rendah untuk
jenis kamar dengan rate rendah karena biaya-
biaya yang terjadi dibebankan pada produk atas
dasar aktivitas dan sumber daya yang
dikonsumsikan oleh produk dan juga
menggunakan dasar lebih dari satu cost driver.
References
[1] Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M.
(2006). Management Accounting; Akuntansi
Manajemen, buku 1, edisi ketujuh. Salemba
Empat.
[2] Hongren, Charles T., Datar, Srikant M., dan
Foster, George. (2008). Akuntansi Biaya;
Penekanan Manajerial, jilid 1, edisi kesebelas.
Indeks.
[3] Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M.
(2000). Manajemen Biaya; Akuntansi dan
Pengendalian, buku 1. Salemba Empat.

More Related Content

What's hot

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
Β 
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biayaDefinisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biayaRisa Martia
Β 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
Β 
Presentasi rumah makan ampera
Presentasi rumah makan amperaPresentasi rumah makan ampera
Presentasi rumah makan amperaDewianggraeniii
Β 
Proposal Pemasaran
Proposal PemasaranProposal Pemasaran
Proposal Pemasaranfelycia huang
Β 
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi BiayaPengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi BiayaMaulina Sahara
Β 
Inventory
InventoryInventory
InventoryArif cebe
Β 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
Β 
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Meri Dwi
Β 
Anggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalianAnggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalianIsmha Mhanyun
Β 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
Β 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMandiri Sekuritas
Β 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisSyafril Djaelani,SE, MM
Β 
Bisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuanganBisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuanganyuniastuti18400700
Β 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)dasosi
Β 

What's hot (20)

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
Β 
ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
Β 
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biayaDefinisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Β 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Β 
Presentasi rumah makan ampera
Presentasi rumah makan amperaPresentasi rumah makan ampera
Presentasi rumah makan ampera
Β 
Proposal Pemasaran
Proposal PemasaranProposal Pemasaran
Proposal Pemasaran
Β 
Activity based costing system
Activity based costing systemActivity based costing system
Activity based costing system
Β 
Sistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiranSistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiran
Β 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
Β 
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi BiayaPengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Β 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
Β 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
Β 
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Β 
Anggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalianAnggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalian
Β 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Β 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
Β 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Β 
Bisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuanganBisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Β 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
Β 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
Β 

Similar to AKTIVITAS HOTEL

pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...ChelicaKojongians
Β 
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)marifauzi1
Β 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxMiaAdinda3
Β 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Kanaidi ken
Β 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerialEris Hariyanto
Β 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biayaahmadihbal
Β 
Konsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenKonsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenNurul Muchlisahh
Β 
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxPPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxAaRakaCandraDewi
Β 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementWulanDari129
Β 
Sistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingSistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingMikhael Hermann
Β 
Activity Based Costing
 Activity Based Costing Activity Based Costing
Activity Based CostingNabilaAinilInayah
Β 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxtrysutriani1
Β 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
Β 
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptxPPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptxandikalesmana8
Β 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
Β 
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas20ianpratama
Β 
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfbab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfMamiKholiah
Β 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayakangklinsman
Β 

Similar to AKTIVITAS HOTEL (20)

pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
Β 
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
Β 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Β 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Β 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
Β 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biaya
Β 
Konsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenKonsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemen
Β 
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxPPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
Β 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based management
Β 
Sistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costingSistem just in time & activity based costing
Sistem just in time & activity based costing
Β 
Activity Based Costing
 Activity Based Costing Activity Based Costing
Activity Based Costing
Β 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptx
Β 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Β 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
Β 
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptxPPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
Β 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Β 
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Β 
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfbab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
Β 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biaya
Β 
Abm akuntansi manajemen
Abm akuntansi manajemenAbm akuntansi manajemen
Abm akuntansi manajemen
Β 

More from Hendra Gunawan

Wages and Employees Performance: The Quality of Work Life as Moderator
Wages and Employees Performance: The Quality of Work Life as ModeratorWages and Employees Performance: The Quality of Work Life as Moderator
Wages and Employees Performance: The Quality of Work Life as ModeratorHendra Gunawan
Β 
Mandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor Reaction
Mandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor ReactionMandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor Reaction
Mandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor ReactionHendra Gunawan
Β 
Wage System Manufacturing Company: Normative and Expectations
Wage System Manufacturing Company: Normative and ExpectationsWage System Manufacturing Company: Normative and Expectations
Wage System Manufacturing Company: Normative and ExpectationsHendra Gunawan
Β 
Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...
Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...
Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...Hendra Gunawan
Β 
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...Hendra Gunawan
Β 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...Hendra Gunawan
Β 
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaPenentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaHendra Gunawan
Β 
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...Hendra Gunawan
Β 
Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...
Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...
Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...Hendra Gunawan
Β 
Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...
Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...
Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...Hendra Gunawan
Β 
How Intellectual Capital Effects Firm’s Financial Performance
How Intellectual Capital Effects Firm’s Financial PerformanceHow Intellectual Capital Effects Firm’s Financial Performance
How Intellectual Capital Effects Firm’s Financial PerformanceHendra Gunawan
Β 
The Relationship between Gender and Tax Payments
The Relationship between Gender and Tax PaymentsThe Relationship between Gender and Tax Payments
The Relationship between Gender and Tax PaymentsHendra Gunawan
Β 
The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...
The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...
The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...Hendra Gunawan
Β 
The Effect of Capital Structure on Company's Performance
The Effect of Capital Structure on Company's PerformanceThe Effect of Capital Structure on Company's Performance
The Effect of Capital Structure on Company's PerformanceHendra Gunawan
Β 
Penyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata Batam
Penyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata BatamPenyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata Batam
Penyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata BatamHendra Gunawan
Β 

More from Hendra Gunawan (15)

Wages and Employees Performance: The Quality of Work Life as Moderator
Wages and Employees Performance: The Quality of Work Life as ModeratorWages and Employees Performance: The Quality of Work Life as Moderator
Wages and Employees Performance: The Quality of Work Life as Moderator
Β 
Mandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor Reaction
Mandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor ReactionMandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor Reaction
Mandatory and Voluntary Disclosure of Annual Report on Investor Reaction
Β 
Wage System Manufacturing Company: Normative and Expectations
Wage System Manufacturing Company: Normative and ExpectationsWage System Manufacturing Company: Normative and Expectations
Wage System Manufacturing Company: Normative and Expectations
Β 
Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...
Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...
Impact of Information Technology Investment to Financial Performance on Banki...
Β 
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Β 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Manajemen dalam Pemilihan Perusahaa...
Β 
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaPenentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Β 
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Β 
Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...
Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...
Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...
Β 
Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...
Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...
Gender dalam Perspektif Academic Self-Efficacy dan Kecurangan Teknologi Infor...
Β 
How Intellectual Capital Effects Firm’s Financial Performance
How Intellectual Capital Effects Firm’s Financial PerformanceHow Intellectual Capital Effects Firm’s Financial Performance
How Intellectual Capital Effects Firm’s Financial Performance
Β 
The Relationship between Gender and Tax Payments
The Relationship between Gender and Tax PaymentsThe Relationship between Gender and Tax Payments
The Relationship between Gender and Tax Payments
Β 
The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...
The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...
The Six Sigma Approach for the Development of Accounting Information System P...
Β 
The Effect of Capital Structure on Company's Performance
The Effect of Capital Structure on Company's PerformanceThe Effect of Capital Structure on Company's Performance
The Effect of Capital Structure on Company's Performance
Β 
Penyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata Batam
Penyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata BatamPenyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata Batam
Penyusunan Sistem Akuntansi Aliston Buana Wisata Batam
Β 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
Β 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
Β 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
Β 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
Β 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
Β 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
Β 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
Β 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
Β 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
Β 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
Β 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
Β 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
Β 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
Β 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
Β 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
Β 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
Β 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
Β 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
Β 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
Β 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
Β 

Recently uploaded (20)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Β 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Β 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
Β 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
Β 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
Β 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Β 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
Β 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
Β 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Β 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Β 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Β 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Β 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
Β 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
Β 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
Β 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
Β 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Β 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Β 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Β 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Β 

AKTIVITAS HOTEL

  • 1. 86 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887 Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing? Hendra Gunawan* , Stefania Fatma** ο€ͺ Politeknik Negeri Batam Business Management Department E-mail: hendra@polibatam.ac.id ** Politeknik Negeri Batam Business Management Department Abstrak Penelitian ini membahas bagaimana perhitungan dan perbandingan cost kamar hotel menggunakan pendekatan metode tradisional dan activity based costing. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data studi kasus dengan cara observasi dan wawancara pada suatu hotel serta dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penentuan tarif secara tradisional hanya mengalokasikan unit cost ke dalam satu cost driver sehingga menghasilkan cost yang lebih rendah untuk jenis kamar dengan rate tinggi. Pendekatan metode activity based costing menghasilkan cost kamar yang lebih rendah untuk jenis kamar dengan rate rendah karena biaya pada masing-masing aktivitas dibebankan pada banyak cost driver. Selain itu activity based costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitasnya. Kata kunci: kos unit, perhitungan tradisional, perhitungan berbasis aktivitas Abstract The research discusses how the calculation and comparison of cost hotel rooms using traditional methods and activity based costing approach. The research uses data collection techniques case studies by observation and interview at a hotel and were analyzed descriptively. These results indicate that the determination of tariffs traditionally only allocate unit costs into one cost driver resulting in a lower cost for the kind of room with a high rate. Activity based costing method approach resulted in a lower room cost for this type of room with a low rate because the cost of each activity charged to the many cost driver. In addition to the activity based costing is able to properly allocate costs based on consumption activity of each activity. Keywords: unit cost, traditional costing, activity based costing 1 Pendahuluan Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan adalah dengan cara menentukan harga yang lebih rendah dan kualitas atau jasa yang lebih tinggi daripada pesaing. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menghitung secara akurat biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan. Article History Received 18 May 2015 Accepted 19 June 2015 Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis vol. 3, no. 1, 2015, 86-92 ISSN: 2337-7887 (print version)
  • 2. 87 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887 Selama ini dalam menentukan cost kamar, kebanyakan pihak hotel hanya menggunakan sistem biaya tradisional yang penentuan cost kamarnya tidak lagi mencerminkan aktivitas yang spesifik karena banyaknya kategori biaya yang bersifat tidak langsung dan cenderung fixed. Di samping itu, biaya produk yang dihasilkan memberikan informasi biaya produksi yang terdistorsi yaitu under costing atau over costing. Distorsi tersebut mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan dalam hal harga produk dan kelangsungan organisasi. Sehingga perlu diterapkannya sistem penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitasnya (activity based) atau lebih dikenal dengan nama activity based costing. Activity based costing mampu mengidentifikasi bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada dari aktivitas tersebut. Perbedaan utama perhitungan cost kamar antara metode akuntansi biaya tradisional dengan activity based costing adalah jumlah cost driver yang digunakan. Penentuan cost kamar dengan metode activity based costing menggunakan cost driver dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam sistem akuntansi biaya tradisional yang hanya menggunakan satu atau dua cost driver berdasarkan unit. Activity based costing merupakan salah satu metode yang kontemporer yang diperlukan manajemen modern untuk meningkatkan kualitas dan output, menghilangkan waktu aktivitas yang tidak menambah nilai, mengefisiensikan biaya, dan meningkatkan kontrol terhadap kinerja perusahaan. 2 Rumusan Masalah Penelitian bertujuan untuk mengetahui perhitungan cost kamar hotel menggunakan pendekatan metode tradisional dan metode activity based costing serta untuk mengetahui perbandingan besarnya cost kamar hotel secara tradisional dengan metode activity based costing. Data yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu daftar jumlah kamar, daftar luas lantai kamar, daftar harga kamar, daftar jumlah kamar yang terjual, daftar kebutuhan listrik dan air, daftar jumlah tamu yang menginap, dan daftar biaya yang berhubungan dengan cost kamar selain biaya penyusutan. 3 Tinjauan Literatur Klasifikasi biaya dapat membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Untuk tujuan perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsi. Hansen dan Mowen (2006)[1] mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Activity based costing merupakan salah satu upaya meningkatkan akurasi informasi biaya dari sistem akuntansi biaya konvensional. Hongren (2008)[2] mendefinisikan activity based costing sebagai suatu sistem pendekatan perhitungan biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas- aktivitas yang ada di perusahaan. Hansen dan Mowen (2000)[3] mendefinisikan activity based costing sebagai sistem yang pertama kali menelusuri biaya pada kegiatan/aktivitas kemudian pada produk. Activity based costing merupakan suatu metode sistem perencanaan biaya yang dikembangkan untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem akuntansi biaya konvensional. Yang menjadi pokok perhatian activity based costing adalah aktivitas-aktivitas perusahaan, dengan penelusuran biaya untuk menghitung harga pokok produk atau jasa, yaitu aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya dan produk atau jasa yang mengkonsumsi aktivitas. Activity based costing memudahkan perhitungan harga pokok objek biaya yang akurat sehingga mengurangi distorsi pada sistem biaya konvensional dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan pihak manajemen. Activity based costing pada dasarnya mencari suatu metode atau cara untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dengan melakukan identifikasi atas berbagai aktivitas. Perusahaan perlu mengelompokkan seluruh aktivitas menurut cara bagaimana aktivitas- aktivitas tersebut mengkonsumsi sumber daya dalam mengidentifikasi biaya sumber daya pada berbagai aktivitas. 4 Metode Penelitian Peneitian ini menggunakan teknik observasi melalui pengamatan secara langsung dan
  • 3. 88 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887 penelusuran data untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, yaitu daftar jumlah kamar, daftar luas lantai kamar, daftar harga kamar, daftar jumlah kamar yang terjual, daftar kebutuhan listrik dan air, daftar jumlah tamu yang menginap, dan daftar biaya yang berhubungan dengan cost kamar. Selain itu dilakukan wawancara kepada pihak yang bertanggung jawab dalam proses operasional dan pengambil keputusan. Hasil pengamatan kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif melalui langkah-langkah seperti mengidentifikasikan biaya dan aktifitas yang terjadi, pengklasifikasian aktivitas biaya tidak langsung dan level aktivitasnya, mengidentifikasi cost driver, menentukan tarif per unit cost driver, kemudian membebankan biaya ke produk dengan menggunakan tarif cost driver dan ukuran aktivitas. 5 Hasil dan Pembahasan Perhitungan cost kamar dilakukan untuk setiap bagian atau unit yang menghasilkan jasa. Cost yang diperhitungkan sebagai harga pokok kamar merupakan cost yang terjadi pada bagian atau unit yang menghasilkan jasa maupun cost hasil alokasi dari bagian unit yang bersifat umum. Cost dari bagian atau unit yang sifatnya umum ini proses pembebanannya dilakukan dengan cara alokasi. Besar alokasi cost tersebut berdasarkan kontribusi pendapatan masing-masing bagian atau unit penghasil jasa kamar terhadap pendapatan total jasa kamar hotel. Perhitungan Tradisional Terdapat tiga langkah dalam perhitungan cost kamar yang sudah dilakukan secara tradisional, yaitu: pengklasifikasian variable cost dan menjumlahkan semua variable cost, pengklasifikasian fixed cost dan menjumlahkan semua fixed cost, dan perhitungan cost kamar dengan mengalokasikan variable cost dan fixed cost. Tabel 1 Komponen Biaya N o Komponen Biaya Jumlah (Rp) 1 Guest room supplies 18.500.139 2 Laundry linen 14.764.443 3 Biaya gaji room departement 56.000.000 4 Biaya listrik 337.711.532 5 Biaya air 42.000.000 6 Breakfast buffet 356.255.578 7 Biaya gaji FB departement 78.000.000 8 Cleaning supplies 12.487.594 9 Biaya gaji housekeping departement 38.000.000 10 Biaya gaji engineering property 12.000.000 11 Biaya repair dan maintenance 14.634.289 12 Biaya gaji engineering technical 14.000.000 13 Biaya operational 62.355.036 Total 1.056.708.61 1 Langkah pertama mengidentifikasi variable cost melalui pengklasifikasian dan menjumlahkan semua variable cost. Hasil perhitungan variable cost merupakan biaya-biaya yang dialokasikan ke setiap jenis kamar. Selain itu juga terdapat perhitungan untuk fixed cost. Komponen biaya yang dialokasikan ke perhitungan fixed cost adalah personal cost, listrik, air, dan operational cost. Perhitungan personal cost dialokasikan berdasarkan jumlah kamar. Hasil perhitungan variable dan fixed cost digunakan sebagai dasar untuk menentukan pengeluaran dari setiap jenis kamar. Jadi, setiap jenis kamar akan menanggung beban biaya aktivitas jasa (room cost) sebesar nilai variable dan fixed cost. Tabel 2 Perhitungan Variabel Cost Variable cost Deluxe Regency Junior Suite Executive Suite Panorama Suite President Suite Amenities Rp 28.440 Rp 31.935 Rp 35.900 Rp 35.900 Rp 35.900 Rp 35.900 Tea/coffee/mineral water Rp 6.290 Rp 9.660 Rp 7.970 Rp 7.970 Rp 7.970 Rp 7.970 Linen Rp 30.772 Rp 32.733 Rp 33.982 Rp 33.982 Rp 33.982 Rp 33.982 Key card Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Rp 8.100 Wellcome drink Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Breakfast Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Rp 63.200 Flower - Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 25.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Fruit basket - Rp 13.000 Rp 15.000 Rp 17.500 Rp 20.000 Rp 50.000 Bandara lounge - Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500 Listrik Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Rp 40.983 Water Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Rp 8.515 Operational Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Rp 8.570 Total Variable Cost Rp 199.870 Rp 253.196 Rp 258.720 Rp 271.220 Rp 278.720 Rp 308.720 Tabel 3 Perhitungan Fixed Cost Fixed cost Deluxe Regency Junior Suite Executive Panorama President
  • 4. 89 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887 Suite Suite Suite Personal cost Rp126.443.24 3 Rp 36.259.459 Rp 929.730 Rp 6.508.108 Rp 929.730 Rp 929.730 Listrik Rp248.263.61 3 Rp 71.193.242 Rp 1.825.468 Rp 12.778.274 Rp 1.825.468 Rp 1.825.468 Air PAM Rp 30.875.676 Rp 8.854.054 Rp 227.027 Rp 1.589.189 Rp 227.027 Rp 227.027 Operational cost Rp 45.839.378 Rp 13.145.116 Rp 337.054 Rp 2.359.380 Rp 337.054 Rp 337.054 Total Fixed Cost Rp451.421.90 9 Rp 129.451.871 Rp 3.319.279 Rp 23.234.951 Rp 3.319.279 Rp 3.319.279 Perhitungan Activity Based Costing Ada lima langkah dalam perhitungan cost kamar berdasarkan metode activity based costing, kelima langkah tersebut yaitu: pengklasifikasian aktivitas dan level aktivitasnya, menghubungkan aktivitas dengan biaya, mengidentifikasi cost driver, menentukan tarif per unit cost driver, membebankan biaya ke produk dengan menggunakan tarif cost driver dan ukuran aktivitas. Pengklasifikasian aktivitas memudahkan perhitungan biaya produk, karena aktivitas yang berbeda akan merespon jenis penggerak biaya yang berbeda. Aktivitas yang diidentifikasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan jasa kamar hotel yaitu aktivitas penggunaan kamar dan segala fasilitas kamar hotel. Aktivitas-aktivitas yang banyak tersebut dikategorikan berdasarkan proses menghasilkan jasa tersebut. Aktivitas penginapan, aktivitas listrik, aktivitas penggunaan air, dan aktivitas breakfast diklasifikasikan sebagai aktivitas berlevel unit karena dipengaruhi oleh jumlah tamu. Sedangkan aktivitas pemasaran dan pemeliharaan diklasifikasikan sebagai aktivitas berlevel fasilitas karena besar kecilnya biaya tidak tergantung dari frekuensi unit pelayanan dan aktivitas ini merupakan penunjang pelayanan. Tabel 4 Aktivitas dan Level Aktivitas N o Aktivitas Level Aktivitas 1 Penginapan Unit level 2 Breakfast Unit level 3 Listrik Unit level 4 Penggunaan air Unit level 5 Kebersihan dan pemeliharaan gedung Facility level 6 Pemeliharaan peralatan Facility level Langkah berikutnya menghubungkan berbagai biaya dengan setiap kelompok aktivitas. Aktivitas penginapan memunculkan biaya guest room amenities, laundry linen, dan biaya gaji room departement. Biaya guest room amenities, cleaning supplies, dan laundry linen ini berasal dari pembelian bahan material amenities, coffee/tea fasility, linen. Aktivitas listrik akan memunculkan biaya listrik. Seluruh tipe kamar memerlukan listrik untuk menjalankan peralatan elektronik, penerangan kamar dan penggunaan fasilitas yang ada di masing-masing kamar. Tabel 5 Komponen Biaya Berdasarkan Aktivitas Kelompok Aktivitas Biaya Aktivitas penginapan Guest room amenities Laundry linen Biaya gaji room departement Aktivitas listrik Biaya listrik Aktivitas penggunaan air Biaya air Aktiviitas breakfast Full breakfast buffet Biaya gaji FB departement Aktivitas kebersihan dan pemeliharaan gedung Cleaning supplies Biaya gaji housekeeping Biaya gaji engineering property Aktivitas pemeliharaan peralatan Biaya repair & maintenance Biaya gaji engineering technical Aktivitas penggunaan air akan memunculkan biaya air. Biaya ini terjadi karena penggunaan air oleh tamu hotel setiap harinya dalam menunjang aktivitas keseharian tamu. Aktivitas breakfast memunculkan full breakfast buffet dan biaya gaji fb departement. Full breakfast buffet merupakan biaya belanja material dapur untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para tamu selama menginap. Tabel 6 Pool dan Cost Driver Kelompok Aktivitas Cost Driver Aktivitas penginapan Jumlah kamar terjual Aktivitas listrik kWh Aktivitas penggunaan air mΒ³ Aktivitas breakfast Jumlah tamu menginap Aktivitas kebersihan dan pemeliharaan gedung Jumlah luas lantai Aktivitas pemeliharaan peralatan Jumlah nilai peralatan
  • 5. 90 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887 Aktivitas kebersihan dan pemeliharaan gedung memunculkan biaya cleaning supplies, biaya gaji housekeeping, dan biaya gaji engineering property. Cleaning supplies berasal dari pembelian bahan material seperti porstek, lemon pledge. Tabel 7 Jumlah Kamar Terjual Jenis Kamar Unit Deluxe 3.537 Regency 761 Junior Suite 27 Executive Suite 156 Panorama Suite 11 President Suite 7 Total 4.499 Aktivitas pemeliharaan peralatan akan memunculkan biaya repair & maintenance, dan biaya gaji engineering technical. Biaya repair & maintenance terjadi karena adanya kegiatan pembetulan alat-alat jika terjadi kerusakan dan service rutin yang dilakukan pada alat. Sedangkan biaya gaji engineering technical merupakan gaji pokok karyawan. Setelah biaya yang timbul dikelompokkan pada aktivitas yang sesuai, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan cost driver dari masing- masing aktivitas dengan tujuan mengetahui faktor-faktor pemicu biaya yang mempengaruhi aktivitas. Setelah mengetahui cost diver dari masing-masing aktivitas, maka biaya dapat dialokasikan ke masing-masing produk. Tabel 8 Kebutuhan Listrik Tiap Jenis Kamar Jenis kamar Pemakaian per hari (kWh) Kama r Terju al Pemakaian Listrik (kWh) Deluxe 3,3 3.537 11.673 Regency 3,88 761 2.954 Junior Suite 5,67 27 153 Executive Suite 7,26 156 1.130 Panorama Suite 9,68 11 106 President Suite 19,35 7 135 16.152 Aktivitas penginapan untuk dasar pengalokasian dapat berdasarkan jumlah kamar terjual dan jumlah kamar tersedia. Tetapi dengan mengingat bahwa biaya-biaya meningkat jika jumlah kamar tersedia, maka yang dapat dijadikan cost driver adalah jumlah kamar terjual. Aktivitas listrik untuk dasar pengalokasian berdasarkan kWh yang digunakan setiap hari, maka cost driver yang tepat adalah kWh. Tabel 9 Kebutuhan Air Tiap Jenis Kamar Jenis kamar Pemakaian air/ bed/hari (m3 ) Kama r Terjua l Pemakaia n air(m3 ) Deluxe 0,34 3.537 1.203 Regency 0,34 761 259 Junior Suite 0,68 27 18 Executive Suite 0,68 156 106 Panorama Suite 1,02 11 11 President Suite 1,36 7 10 1.607 Aktivitas penggunaan air untuk dasar pengalokasian berdasarkan rata-rata kebutuhan air yang digunakan oleh tamu, maka cost driver yang tepat adalah m3 . Aktivitas breakfast ditelusuri secara langsung dengan tarif full breakfast buffet. Untuk dasar pengalokasian dapat berdasarkan jumlah tamu yang menginap dan jumlah kamar yang terjual. Tapi peningkatan biaya pada pemberian makan pagi tergantung pada jumlah tamu yang menginap, maka yang dijadikan cost driver adalah jumlah tamu yang menginap. Tabel 10 Nilai Peralatan Kamar Jenis kamar Nilai peralatan % Nilai Deluxe 693.200.000 70 Regency 241.800.000 20 Junior Suite 9.900.000 1 Executive Suite 71.050.000 6 Panorama Suite 11.350.000 1 President Suite 23.250.000 2 1.050.550.000 100 Aktivitas kebersihan dan pemeliharaan gedung dialokasikan berdasarkan jumlah luas lantai. Aktivitas pemeliharaan peralatan dialokasikan berdasarkan jumlah kamar tersedia dan jumlah nilai peralatan. Tetapi pemeliharaan peralatan hotel tidak selalu dilakukan saat kamar terjual, sehingga penggunaan cost driver yang lebih tepat adalah jumlah nilai peralatan. Aktivitas dan sumber daya penggunaan listrik dilakukan pembebanan kepada masing-masing jenis kamar dengan berdasarkan rata-rata kWh listrik yang digunakan setiap hari dikalikan dengan jumlah kamar yang terjual. Tabel 11 Jumlah Tamu yang Menginap Jenis Kamar Jumlah Tamu Deluxe 4.161 Regency 1.171 Junior Suite 42 Executive Suite 240 Panorama Suite 14 President Suite 9 Total 5.637
  • 6. 91 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887 Pengalokasian biaya air berdasarkan rata-rata kebutuhan air yang digunakan setiap hari dikalikan dengan jumlah kamar yang terjual. Tabel 12 Luas Lantai Kamar Jenis kamar Luas lantai (m2 ) Deluxe 4.080 Regency 1.170 Junior Suite 60 Executive Suite 420 Panorama Suite 90 President Suite 120 5.940 Pada pembahasan sebelumnya telah diidentifikasi dan ditentukan cost driver dari masing-masing kelompok biaya (cost pool), setelah itu ditentukan tarif per unit cost driver (pool rate). Tarif per unit cost driver dapat dihitung dengan rumus: Tarif per unit π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ = Total biaya π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘π‘œπ‘œπ‘™ Total π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ Hasil perhitungan tarif per unit cost driver kamar hotel dengan menggunakan activity based costing Tabel 13 Perhitungan Tarif Per Unit Cost Driver Cost Pool I Guest room amenities (Rp) 18.500.139 Laundry linen (Rp) 14.764.443 Biaya gaji room department (Rp) 56.000.000 Jumlah (Rp) 89.264.582 Jumlah kamar terjual (Unit) 4.499 Tarif per unit cost driver (Rp) 19.840 Cost Pool II Biaya listrik (Rp) 337.711.532 Jumlah (Rp) 337.711.532 Jumlah pemakaian listrik (kWh) 16.152 Tarif per unit cost driver (Rp) 20.908 Cost Pool III Biaya air (Rp) 42.000.000 Jumlah (Rp) 42.000.000 Jumlah pemakaian air (m3 ) 1.607 Tarif per unit cost driver (Rp) 26.144 Cost Pool IV Full breakfast buffet (Rp) 356.255.578 Biaya gaji FB departement (Rp) 78.000.000 Jumlah (Rp) 434.255.578 Jumlah tamu menginap (org) 5.637 Tarif per unit cost driver (Rp) 77.037 Cost Pool V Cleaning supplies (Rp) 12.487.594 Biaya gaji housekeeping departement (Rp) 38.000.000 Biaya gaji engineering property (Rp) 12.000.000 Jumlah (Rp) 62.487.594 Jumlah luas lantai (m2 ) 5.940 Tarif per unit cost driver (Rp) 10.520 Cost Pool VI Biaya repair & maintenance (Rp) 14.634.289 Biaya gaji engineering technical (Rp) 14.000.000 Jumlah (Rp) 28.634.289 Jumlah nilai peralatan (%) 100 Tarif per unit cost driver (Rp) 286.343 Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan yaitu: (1) menjumlahkan biaya yang berkaitan dengan masing-masing aktivitas, seperti pada cost pool I yang dijumlahkan dari guest room amenities, laundry linen, dan gaji room departement yaitu sebesar Rp89.264.582. (2) membagi jumlah cost pool dengan cost driver dari masing-masing aktivitas yang telah ditentukan, seperti pada cost pool I jumlah cost driver diambil dari jumlah kamar terjual yaitu sebanyak 4.499 kamar. (3) Membagi hasil dari jumlah cost pool dengan jumlah cost driver, seperti cost pool I tarif per unitnya sebesar Rp19.840 yang nantinya akan dikalikan dengan pemakaian dari masing-masing produk kamar. Tabel 14 Cost of Deluxe Room (Sample) Cost Pool Tarif Per Unit Cost Driver Total (Rp) Cost Pool I 19.840 3.537 70.175.935 Cost Pool II 20.908 11.673 244.047.76 4 Cost Pool III 26.144 1.203 31.441.270 Cost Pool IV 77.037 4.161 320.578.56 9 Cost Pool V 10.520 4.080 42.920.772 Cost Pool VI 286.343 70 20.044.003 Total Biaya Produksi 729.208.31 1 Jumlah Kamar Terjual 3.537 Cost of Deluxe Room 206.157 Tahap berikutnya adalah membebankan biaya ke produk dengan menggunakan tarif cost. Dalam tahap ini, biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas produk. Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan rumus sebagai berikut: Biaya dibebankan = tarif per unit π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ x π‘π‘œπ‘ π‘‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘£π‘’π‘Ÿ yang dipilih Tabel 15 Cost of All Room (Recaps) Cost Pool Regency Junior Suite Executive Suite Panorama Suite President Suite I 15.106.53 2 535.673 3.089.328 218.237 138.878 II 61.768.80 3 3.200.77 5 23.635.967 2.226.262 2.831.961 III 6.768.254 480.000 2.768.254 293.333 248.889 IV 90.243.64 4 3.200.00 9 18.455.079 1.059.262 719.014 V 12.308.16 2 631.188 2.282.796 326.114 326.114
  • 7. 92 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 86-92 | ISSN: 2337-7887 VI 5.726.858 286.343 1.718.057 286.343 572.686 T 191.922.2 53 8.333.98 7 51.949.482 4.409.551 4.837.542 R 761 27 156 11 7 C 252.055 308.666 333.621 400.868 691.077 Perbandingan Tradisional vs. Activity Based Costing Hasil perhitungan cost kamar secara tradisional menunjukkan adanya perbedaan hasil perhitungan cost kamar dengan metode activity based costing. Hasil perhitungan cost kamar dengan menggunakan metode activity based costing untuk jenis kamar Deluxe sebesar Rp206.157, Regency sebesar Rp252.055, Junior Suite sebesar Rp308.666, Executive Suite sebesar Rp333.621, Panorama Suite sebesar Rp400.868, dan President Suite sebesar Rp691.077. Tabel 16 Tradisional vs. Activity Based Costing Jenis Kamar Tradisio nal (Rp) Activity based costing (Rp) Varia ns (Rp) Deluxe 289.416 206.157 83.258 Regency 300.978 252.055 48.923 Junior Suite 290.142 308.666 - 18.525 Executive Suite 305.225 333.621 - 28.396 Panorama Suite 310.142 400.868 - 90.727 President Suite 340.142 691.077 - 350.93 6 Kamar dengan rate yang lebih rendah secara activity based costing memiliki unit cost yang lebih rendah sehingga perhitungan tradisional menunjukkan over costing, namun sebaliknya untuk kamar dengan rate yang tinggi maka perhitungan tradisional menghasilkan under costing. 6 Kesimpulan Perhitungan cost kamar secara tradisional menghasilkan unit cost yang lebih rendah untuk jenis kamar dengan rate tinggi dikarenakan hanya menggunakan satu cost driver yaitu jumlah kamar yang tersedia. Perhitungan cost kamar dengan menggunakan metode activity based costing menghasilkan cost kamar yang lebih rendah untuk jenis kamar dengan rate rendah karena biaya- biaya yang terjadi dibebankan pada produk atas dasar aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh produk dan juga menggunakan dasar lebih dari satu cost driver. References [1] Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. (2006). Management Accounting; Akuntansi Manajemen, buku 1, edisi ketujuh. Salemba Empat. [2] Hongren, Charles T., Datar, Srikant M., dan Foster, George. (2008). Akuntansi Biaya; Penekanan Manajerial, jilid 1, edisi kesebelas. Indeks. [3] Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. (2000). Manajemen Biaya; Akuntansi dan Pengendalian, buku 1. Salemba Empat.