SlideShare a Scribd company logo
BIAYA OVERHEAD PABRIK
             ( ANGGARAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN )


A. KARAKTERISTIK OVERHEAD PABRIK
     Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak
  langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak
  dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke
  pesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik. Istilah lain yang digunakan
  untuk overhead pabrik adalah tanggungan pabrik, beban produksi, overhead
  produksi, beban pabrik, dan biaya produksi tidak langsung.
     Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan
  jika produk ingin dibebankan dengan jumlah yang sewajarnya dari biaya ini.
  Karakteristik-karakteristik ini berkaitan dengan hubungan overhead pabrik
  dengan produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan
  tenaga kerja langsung, overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari
  produk jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau kartu jam kerja
  karyawan yang mengindikasikan jumlah overhead yang digunakan oleh suatu
  pesanan atau produk. Tetapi meskipun demikian, overhead juga merupakan
  bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya
  bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Karena meningkatnya
  otomatisasi, overhead telah menjadi persentase dari total biaya produksi yang
  lebih besar, sementara persentase tenaga kerja langsung telah menurun.
      Karakteristik yang kedua dari overhead berurusan dengan bagaimana item-
  item yang berbeda dalam overhead berubah terhadap perubahan dalam volume
  produksi. Overhead dapat bersifat tetap, variabel, atau semivariabel. Biaya
  overhead tetap besarnya konstan tanpa memperdulikan perubahan dalam tingkat
  output, dalam rentang yang relevan. Dapat dikatakan, bahwa biaya overhead
  tetap per unit output bervariasi secara terbalik dengan volume produksi. Biaya
  overhead variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam
  volume produksi, dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya overhead
  variabel per unit output adalah konstan. Biaya overhead semivariabel adalah
  tidak seluruhnya bersifat tetap maupun variabel. Jumlahnya berubah, tetapi tidak



                                        1
secara proporsional terhadap perubahan terhadap volume produksi. Ketika
     volume berubah, pola perilaku biaya overhead yang berbeda menyebabkan biaya
     produksi per unit berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya, beberapa metode
     diperlukan untuk menstabilkan jumlah overhead yang dibebankan ke unit
     produksi.


B.    PENGGUNAAN            TARIF    BIAYA      OVERHEAD         YANG      TELAH
     DITENTUKAN SEBELUMNYA
            Biaya overhead dibebankan ke semua pekerjaan yang dilakukan selama
     suatu periode tertentu. Masalahnya adalah bagaimana melakukan pembebanan
     tersebut. Adalah mungkin untuk mengalokasikan biaya overhead actual ke semua
     pekerjaan yang diselesaikan salama sebulan tersebut. Jika volume produksi tetap
     dari bulan ke bulan dan biaya overhead terjadi dalam tingkatan jumlah bulanan,
     metode ini menghasilkan pembebanan yang wajar atas produksi pada setiap
     periode.
            Tetapi biasanya, variasi terjadi dari bulan ke bulan atau dari musim ke
     musim, yang menyebabkan pekerjaan yang diselesaikan selama bulan-bulan yang
     berbeda menerima pembebanan overhead yang berbeda secara signifikan.
     Misalnya, biaya produk yang tidak masuk akal akan dihasilkan dari perhitungan
     apabila biaya aktual dari perbaikan dibebankan segera dan secara langsung ke
     pesanan atau produk. Biasanya perbaikan diperlukan karena penggunaan dan
     kerusakan selama periode yang lama. Lebih lanjut lagi, dalam bulan-bulan
     dimana pekerjaan perbaikan signifikan dilakukan, sering kali adalah perlu untuk
     memperlambat atau menghentikan produksi untuk sementara ketika perbaikan
     sedang dilakukan. Biaya perbaikan yang tinggi dan volume produksi yang rendah
     menyebabkan perhitungan biaya per unit yang amat besar jika biaya overhead
     aktual tinggi dibebankan ke produksi aktual rendah di bulan-bulan tersebut.
     Karena beberapa komponen biaya overhead terjadi dalam pola yang sama seperti
     yang dijelaskan untuk perbaikan, dank arena biaya overhead perlu dibebankan
     langsung ke produksi, overhead biasanya dibebankan ke produksi dengan
     menggunakan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya, dan bukannya jumlah
     aktual yang terjadi.



                                          2
Karena ketidakmungkinan untuk menelusuri biaya overhead ke pesanan
atau produk tertentu, biaya overhead dialokasikan ke semua pesanan dan unit.
Tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya memungkinkan alokasi
yang konsisten dan wajar ke setiap unit output. Baik dalam akumulasi biaya
berdasarkan pesanan maupun dalam akumulasi biaya berdasarkan proses, tarif
overhead yang telah ditentukan sebelumnya merupakan satu-satunya metode
yang paling mungkin dalam menghitung biaya overhead produk dengan segera
untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi biaya produk, untuk
mengidentifikasikan inefisiensi, dan untuk meratakan fluktuasi bulan ke bulan
yang tidak logis, yang tanpa metode ini akan muncul dalam biaya per unit yang
dilaporkan.
       Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya aktual dari bahan
baku langsung dan tenaga kerja langsung yang digunakan untuk pesanan tersebut
ditentukan dari bukti permintaan bahan baku dan kartu jam kerja, serta
dimasukan dalam kartu biaya pesanan. Biaya overhead diestimasi menggunakan
tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, overhead yang dapat
dibebankan ke suatu pesanan dihitung dengan cara mengalikan jam mesin aktual
yang digunakan untuk pesanan tersebut dengan tarif overhead yang telah
ditentukan sebelumnya per jam mesin. Hasilnya dimasukkan dalam kartu biaya
pesanan. Biaya dari suatu pesanan menjadi dapat dihitung pada saat pesanan
selesai, dari pada tidak tersedia karena menunggu akhir bulan atau akhir tahun.
       Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya per unit dihitung
dengan cara membagi total biaya mingguan atau bulanan dari setiap proses
dengan output yang dihasilkan oleh masing-masing proses. Biaya produk dapat
ditentukan dalam beberapa kondisi proses tanpa penggunaan tarif overhead,
namun tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya menghasilkan
perhitungan biaya per unit yang lebih seragam setiap bulannya meskipun apabila
ada fluktuasi bulanan yang besar dalam overhead atau tingkat produksi. Tarif
overhead yang digunakan dalam perhitungan biaya berdasarkan proses dihitung
dengan cara yang sama seperti di perhitungan biaya berdasarkan pesanan.




                                      3
C. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMILIHAN
TARIF BIAYA OVERHEAD
         Jenis tarif overhead berbeda tidak hanya dari suatu perusahaan ke
  perusahaan lain, tetapi juga dari suatu departemen, pusat biaya, atau tampat
  penampungan biaya ke departemen, pusat biaya, atau tempat penampungan biaya
  lain di dalam suatu perusahaan. Paling tidak ada lima faktor yang mempengaruhi
  pemilihan tarif overhead. Kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut :


  I. Dasar Yang Dapat Digunakan
             Faktor yang diukur sebagai denominator dari tarif overhead disebut
     sebagai dasar tarif overhead, dasar alokasi overhead, atau dasar. Pemilihan
     dari dasar ini adalah penting jika suatu sistem biaya akan menyediakan data
     biaya yang berarti. Tujuan utama dalam pemilihan dasar adalah untuk
     memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yang wajar terhadap
     sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh pesanan, produk,
     atau pekerjaan yang dilakukan.
             Biasanya dasar ini sebaiknya berhubungan erat dengan fungsi yang
     diwakili oleh biaya overhead yang akan dibebankan. Jika overhead hamper
     seluruhnya berorientasi pada tenaga kerja dan didominasi oleh biaya seperti
     supervise dan tunjangan, maka dasar yang sesuai mungkin adalah biaya
     tenaga kerja langsung atau jam tenaga kerja langsung. Jika item-item
     overhead sebagian besar berorientasi pada teknologi, yang diakibatkan oleh
     kepemilikan dan operasi dari mesin, maka dasar jam mesin mungkin yang
     paling sesuai. Apabila overhead sebagian besar berorientasi pada bahan baku,
     maka biaya bahan baku mungkin sesuai digunakan sebagai dasar. Analisis
     korelasi adalah berguna dalam pemilihan dasar.
             Tujuan kedua dalam pemilihan dasar adalah untuk meminimalkan
     biaya dan usaha klerikal. Ketika dua atau lebih dasar tersebut menghasilkan
     pembebanan overhead pabrik yang hampir sama untuk setiap pesanan atau
     produk, maka dasar yang paling sederhana dan paling mudah diukurlah yang
     sebaiknya digunakan. Meskipun biaya untuk mengelola sebagai metode
     berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dasar biaya tenaga kerja



                                        4
langsung dan dasar biaya bahan baku langsung cenderung menghasilkan
usaha klerikal yang paling sedikit, karena data yang diperlukan telah
diakumulasi untuk alas an yang lain, dan dengan demikian langsung tersedia.
Dasar jam tenaga kerja dan jam mesin pada umumnya memerlukan tambahan
pekerjaan klerikan karena usaha tambahan yang diperlukan untuk
mengumpulkan data.


 a. Output Fisik
       Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling sederhana
     untuk membebankan overhead pabrik. Penggunaannya diilustrasikan
     sebagai berikut :
                         Estimasi overhead pabrik
                                                    = Overhead pabrik per unit
                           Estimasi unit produksi


b. Dasar Biaya Bahan Baku Langsung
       Dalam beberapa perusahaan, suatu studi atas biaya masa lampau
     menunjukkan korelasi yang tinggi antara biaya bahan baku langsung
     dan overhead. Hal ini mungkin, misalnya, ketika banyak pekerjaan
     produksi terdiri atas penerimaan, inspeksi, penyimpanan, pengambilan,
     dan penanganan banyak lot bahan baku yang mahal. Dalam kasus
     semacam ini, suatu tarif berdasarkan biaya bahan baku mungkin sesuai.
     Tarif tersebut dihitung dengan cara membagi estimasi total overhead
     dengan estimasi total biaya bahan baku langsung sebagai berikut :


       Estimasi overhead pabrik              Overhead pabrik sebagai persentase
                                      X 100 =dari biaya bahan baku tidak langsung
       Estimasi biaya bahan baku


c. Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung
       Menggunakan suatu dasar biaya tenaga kerja langsung untuk
     membebankan overhead pabrik ke pesanan atau produk memerlukan
     pembagian estimasi overhead dengan estimasi biaya tenaga kerja
     langsung untuk menghitung suatu persentase :



                                     5
Estimasi overhead pabrik                      Overhead pabrik
    sebagai
                                           X 100 = persentase dari biaya
       Estimasi biaya tenaga kerja langsung        tanaga kerjalangsung



d. Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung
      Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk mengatasi kelemahan
    kedua dari penggunaan dasar biaya tenaga kerja langsung. Tarif
    overhead pabrik yang didasarkan pada jam tenaga kerja langsung
    dihitung sebagai berikut :


          Estimasi overhead pabrik
                                            = Overhead pabrik per jam tenaga
       Estimasi jam tenaga kerja langsung             kerja langsung

e. Dasar Jam Mesin
      Ketika mesin digunakan secara ekstensif, maka jam mesin mungkin
    merupakan dasar yang paling sesuai untuk pembebanan overhead.
    Metode ini didasarkan pada waktu yang diperlukan untuk melakukan
    operasi yang identik oleh suatu mesin atau sekelompok mesin. Total
    jam mesin yang diperkirakan akan digunakan diestimasi, dan tarif per
    jam mesin ditentukan sebagai berikut :


                   Estimasi overhead pabrik
                                        = Overhead pabrik per jam mesin
                Estimasi jam mesin


f. Dasar Transaksi
      Sekelompok biaya mungkin dapat diasosiasikan dengan suatu
    aktivitas tertentu yang tidak terwakili oleh dasar manapun yang telah
    dibahas sebelumnya. Misalnya biaya persiapan dapat dibebankan secara
    lebih sesuai ke produk berdasarkan tarif persiapan. Setiap persiapan
    dengan demikian dipandang sebagai suatu transaksi, dengan biaya
    dibebankan ke suatu produk atau batch berdasarkan jumlah transaksi



                                  6
yang diperlukan. Pendekatan transaksi ini juga dapat diterapkan ke
         aktivitas lain seperti penjadwalan, inspeksi, pergerakan bahan baku, dan
         perubahan dalam produk atau proses.
                Semakin besar perbedaan dan kompleksitas dalam lini produk,
         semakin besar jumlah transaksi. Transaksi semacam itu sering kali
         merupakan persentase besar dari biaya overhead, dan kunci untuk
         mengelola overhead adalah dengan mengendalikan transaksi yang
         memicunya. Hal ini memerlukan pemikiran yang hati-hati mengenai
         transaksi-transaksi mana yang diperlukan dan mana yang tidak, dari
         filosofi just in time untuk desain proses memungkinkan eliminasi atau
         pengurangan banyak transaksi.


II. Pemilihan Tingkat Aktivitas
          Dalam menghitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya,
   sebagian besar bergantung pada tingkat aktivitas yang dipilih. Numerator dari
   tarif overhead adalah estimasi biaya overhead untuk tingkat aktivitas tertentu,
   dan denominatornya adalah estimasi dasar alokasi pada tingkat aktivitas yang
   sama. Semakin besar tingkat aktivitas yang diasumsikan, semakin rendah tarif
   overhead yang telah ditentukan sebelumnya. Hubungan ini ada karena
   overhead pabrik terdiri atas bagian yang bersifat tetap dan variabel. Semakin
   tinggi tingkat aktivitas, semakin kecil bagian yang tetap dari tarif overhead
   pabrik, karena biaya overhead pabrik tetap dibebankan ke semakin banyak
   unit aktivitas. Bagian variabel dari tarif cenderung tetap konstan pada tingkat
   aktivitas yang berbeda dalam rentang yang relevan.
          Tingkat aktivitas yang berbeda termasuk kapasitas teoritis, kapasitas
   praktis, kapasitas aktual yang diperkirakan, dan kapasitas normal. Peraturan
   pajak penghasilan federal saat ini mengizinkan penggunaan kapasitas aktual
   yang diperkirakan atau kapasitas normal untuk membebankan overhead
   pabrik ke persediaan. Peraturan tersebut tidak memperbolehkan penggunaan
   kapasitas praktis maupun kapasitas teoritis, dengan alasan bahwa kapasitas
   tersebut adalah suatu “pengecualian dari aturan yang umum dalam ‘akuntansi




                                      7
biaya penyerapan penuh’ yang berlaku untuk penentuan biaya yang dapat
dimasukkan ke dalam nilai persediaan.”
a. Kapasitas Teoritis
       Kapasitas teoritis terdiri dari suatu departemen, pabrik, atau fasilitas
     lainnya adalah kapasitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh
     tanpa interupsi. Hal ini dicapai jika pabrik atau departemen
     memproduksi pada tingkat 100% kapasitas yang dinyatakan. Beroperasi
     pada tingkat kapasitas teoritis adalah cita-cita yang tidak mungkin
     tercapai untuk periode seperti bulan, triwulan, atau tahun. Tetapi,
     beberapa manajer berpendapat bahwa konsep ini berguna karena
     memfokuskan perhatian pada kesempatan untuk perbaikan.
b. Kapasitas Praktis
       Adalah sangat tidak mungkin bahwa perusahaan manapun dapat
     beroperasi pada tingkat kapasitas teoritis lebih dari beberapa menit atau
     jam. Kelonggaran harus diberikan untuk interupsi yang tidak dapat
     dihindari seperti, perubahan pekerja, pemeliharaan preventif, perbaikan,
     persiapan, kegagalan, bahan baku yang tidak memuaskan, penundaan
     dalam pengantaran bahan baku, kekurangan dan ketidakhadiran pekerja,
     hari minggu, hari libur, cuti, perhitungan persediaan, dan perubahan
     pola serta model. Jumlah shift per hari juga harus dipertimbangkan.
     Sangat jarang menemukan perusahaan yang mengoperasikan tiga shift
     per hari dan menjaga produksi selama 24 jam. Faktor-faktor ini
     mengurangi tingkat kapasitas teoritis menjadi tingkat kapasitas praktis.
c. Kapasitas Aktual Yang Diperkirakan
       Kapasitas aktual yang diperkirakan mengacu pada jumlah output yang
     diperkirakan akan diproduksi selama periode tertentu. Tingkat aktivitas
     ini biasanya mengakibatkan perbedaan dalam tarif yang ditentukan
     sebelumnya di setiap periode, karena peningkatan atau penurunan
     dalam produksi yang direncanakan.




                                  8
d. Kapasitas Normal
      Kapasitas normal mengacu pada aktivitas rata-rata selama suatu
    periode waktu yang cukup lama untuk meratakan fluktuasi. Konsep
    kapasitas normal berusaha untuk menstabilisasi suatu tarif overhead
    yang akan berfluktuasi saat fasilitas dipergunakan dalam tingkatan yang
    berbeda dalam periode yang berbeda. Suatu pesanan atau produk
    sebaiknya tidak lebih mahal biayanya untuk diproduksi di periode
    akuntansi manapun, hanya karena produksi lebih rendah dan biaya tetap
    dibebankan ke lebih sedikit unit. Tetapi tarif dirubah apabila harga
    item-item overhead berubah. Menggunakan kapasitas normal sebagai
    tingkat aktivitas yang diasumsikan biasanya berarti jumlah overhead
    pabrik yang dibebankan akan berbeda dengan overhead aktualnya.
e. Dampak Kapasitas Pada Tarif Overhead Pabrik
      Pada tingkat aktivitas yang lebih tinggi, tarifnya lebih rendah karena
    overhead pabrik tetap dibebankan ke lebih banyak jam mesin.
f. Kapasitas Menganggur Versus Kelebihan Kapasitas
      Kapasitas menganggur disebabkan oleh kurangnya penjualan. Ketika
    permintaan penjualan meningkat, pekerja dan fasilitas produksi yang
    menganggur     kembali     digunakan.   Ketika    kapasitas   menganggur
    dianggarkan untuk periode tersebut, biayanya dimasukan dalam tarif
    overhead, hanya jika kapasitas aktual yang diperkirakan digunakan
    sebagai denominator.
g. Kelebihan Kapasitas
      Kelebihan kapasitas berbeda, karena disebabkan oleh kapasitas
    produktif   yang   lebih   besar   dibandingkan     dengan    kemampuan
    perusahaan untuk menggunakannya, atau karena ketidakseimbangan
    dalam peralatan atau mesin. Ketidakseimbangan ini terjadi ketika
    kapasitas dari suatu mesin tidak sesuai dengan kapasitas dari mesin-
    mesin lain, dengan mana mesin tersebut harus disinkronisasi.




                                  9
III. Memasukkan atau Mengeluarkan Biaya Overhead Tetap
           Biasanya akuntansi biaya membebankan semua biaya pabrik ke
    output dari suatu periode. Dalam pendekatan ini, yang disebut perhitungan
    biaya penyerapan penuh, perhitungan biaya konvensional, atau
    perhitungan biaya penuh, baik biaya tetap maupun variabel dimasukkan
    dalam tarif overhead pabrik. Metode perhitungan biaya lain, disebut
    perhitungan biaya langsung atau perhitungan biaya variabel, tidak
    diperbolehkan untuik pelaporan eksternal tetapi kadang-kadang digunakan
    untuk keperluan manajemen internal.
           Dalam pendekatan ini, hanya overhead pabrik variabel yang
    dimasukkan dalam tarif overhead pabrik. Bagian tetap dari biaya overhead
    pabrik tidak menjadi biaya produk. Melainkan diperlakukan sebagai beban
    periodik, berarti bahwa seluruh biaya tersebut dibebankan di setiap periode,
    sebagaimana beban pemasaran dan beban administratif. Perhitungan biaya
    penyerapan penuh dan perhitungan biaya langsung merupakan hasil dari dua
    konsep biaya yang berbeda dalam hal biaya produk, biaya periodik, laba
    kotor, dan laba operasi.


    Perhitungan Tarif Biaya overhead
           Langkah     pertama   dalam     menghitung    tarif   overhead   adalah
    menentukan tingkat aktivitas yang akan digunakan untuk dasar yang dipilih.
    Kemudian setiap item biaya overhead diestimasikan atau dianggarkan pada
    tingkat aktivitas tersebut, sehingga menghasilkan estimasi total overhead
    pabrik. Setelah tingkat aktivitas dan biaya overhead telah diestimasikan, tarif
    overhead dapat dihitung.


    Biaya Overhead Aktual
           Menentukan dasar dan tingkat aktivitas, mengestimasi total overhead,
    dan menghitung tarif overhead terjadi sebelum terjadinya pencatatan biaya
    overhead aktual. Tujuan dasar dari akumulasi overhead pabrik adalah untuk
    menyediakan informasi untuk pengendalian.




                                      10
Dokumen sumber utama yang digunakan untuk mencatat overhead
dalam jurnal adalah voucher pembelian, bukti permintaan bahan baku, kartu
jam kerja, dan voucher jurnal umum. Dokumen-dokumen ini menyediakan
suatu catatan atas informasi yang akan dianalisis dan dicatat dalam akun.
Overhead pabrik memasukkan berbagai item yang dapat diklasifikasikan
dalam berbagai cara. Setiap perusahaan memiliki karakteristiknya masing-
masing, dan harus membuat akun dan metode pengklasifikasiannya sendiri.


Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang
Terlalu Tinggi atau Rendah
       Pada akhir bulan atau tahun, overhead pabrik dibebankan dan
overhead pabrik aktual dibandingkan. Overhead pabrik aktual adalah
jumlah biaya tidak langsung yang terjadi, sementara overhead pabrik
dibebankan adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output. Bagian ini
mengilustrasikan cara pembebanan overhead pabrik dan menentukan jumlah
pembebanan yang terlalu tinggi atau rendah.


Pembebanan Biaya Overhead
       Biaya overhead pabrik biasanya dibebankan ke barang dalam proses,
tetapi dalam lingkungan just-in-time, biaya overhead pabrik dapat dibebankan
langsung ke harga pokok penjualan. Ayat jurnal akhir periode kemudian
dibuat, untuk menyesuaikan akun persediaan untuk porsi overhead pabrik dan
biaya produksi lainnya yang sesuai dengan unit di persediaan. Ayat jurnal
lawannya dibuat ke akun harga pokok penjualan, menggunakan perhitungan
biaya blackflush.


Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah
       Debit di akun pengendali overhead mencerminkan biaya overhead
pabrik aktual yang terjadi selama periode tersebut, sementara kreditnya
mencerminkan jumlah yang dibebankan. Karena debit dan kreditnya jarang
sama, maka biasanya ada saldo debit atau kredit di akun tersebut. saldo debit
mengindikasikan bahwa overhead pabrik telah dibebankan terlalu rendah,



                                 11
sedangkan saldo kredit berarti bahwa overhead pabrik telah dibebankan
terlalu tinggi. Saldo pembebanan terlalu tinggi atau terlalu rendah ini
merupakan sumber bagi banyak informasi yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengendalikan dan menilai efisiensi operasi dan penggunaan kapasitas
yang tersedia, serta untuk menghitung tarif overhead pabrik yang telah
ditentukan sebelumnya untuk periode-periode berikutnya.


Alokasi dari Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Terlalu
Rendah
       Alokasi dari overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau
terlalu rendah biasanya cukup sederhana. Di akhir periode akuntansi, jumlah
tersebut dapat diperlakukan sebagai biaya periodik atau dialokasikan ke
persediaan dan harga pokok penjualan. Jika jumlah overhead pabrik yang
dibebankan terlalu tinggi atau rendah tidak signifan, jumlah tersebut
sebaiknya ditutup langsung ke ikhtisar laba rugi atau ke harga pokok
penjualan sebagai biaya periodik.
       Daripada memperlakukan overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi
atau terlalu rendah sebagai penyesuaian ke laba atau beban, jumlah tersebut
dapat dialokasikan ke persediaan dan harga pokok penjualan. Alokasi ini
adalah usaha untuk menyatakan kembali semua overhead pabrik dibebankan
ke jumlah yang mendekati overhead pabrik aktual.
       Tujuan dari alokasi overhead pabrik dibebankan terlalu rendah adalah
untuk merevisi semua jumlah overhead pabrik yang telah dibebankan selama
tahun itu. Revisi ini dicapai dengan menyesuaikan ketiga akun yang
ditunjukkan, karena semua jumlah overhead pabrik dibebankan ada di saldo
akhir tahun dari ketiga akun tersebut.


Mengubah Tarif Biaya Overhead
       Tarif overhead biasanya ditinjau kembali secara periodik. Perubahan
dalam metode produksi, harga, efisiensi, dan perkiraan penjualan membuat
tinjauan kembali dan revisi yang memungkinkan dari tarif overhead
diperlukan paling tidak setahun sekali. Batasan yang digunakan oleh suatu



                                    12
perusahaan dalam merevisi tarif overhead bergantung pada frekuensi
perubahan, pada faktor-faktor yang mempengaruhi tarif overhead, dan pada
kebutuhan manajemen dan keinginan akan data biaya terkini.
       Suatu tarif overhead dapat saja tidak benar karena penilaian yang
salah atas estimasi overhead atau aktivitas yang diantisipasi. Angka overhead
pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak perlu berarti
bahwa tarif overhead salah. Ketika tarif overhead didasarkan pada kondisi
aktual yang diperkirakan, variasi musiman dapat menghasilkan jumlah
overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam
periode interim, yang akan kembali normal dalam periode pelaporan satu
tahun penuh.




                                 13
14

More Related Content

What's hot

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
PT Lion Air
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
Judianto Nugroho
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
Judianto Nugroho
 
Bab 4 metode harga pokok proses
Bab 4   metode harga pokok prosesBab 4   metode harga pokok proses
Bab 4 metode harga pokok prosesBogel MumedtNdase
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Gusstiawan Raimanu
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanrahmihumairah
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)jhumanangshare
 
Sistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiranSistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiran
University of Jember
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
Tito Riyanto
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
Judianto Nugroho
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Ary Efendi
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Futmalia93
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Faridaabraham
 

What's hot (20)

Harga pokok pesanan
Harga pokok pesananHarga pokok pesanan
Harga pokok pesanan
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Bab 4 metode harga pokok proses
Bab 4   metode harga pokok prosesBab 4   metode harga pokok proses
Bab 4 metode harga pokok proses
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Sistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiranSistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiran
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 

Similar to Biaya overhead-pabrik

Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...
Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...
Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Kalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananKalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesanan
Arif Setiawan
 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
Eris Hariyanto
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
ChintyaYuna
 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptx
MiaAdinda3
 
Bab 16 resume
Bab 16 resumeBab 16 resume
Bab 16 resume
laillanrr
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Mada Imma
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanOverhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Arif Setiawan
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
amrinarosada7x
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitAsdar Munandar
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
LinaElfiyana
 
ppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptx
ppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptxppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptx
ppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptx
kackjorj
 
Joborder
JoborderJoborder
Joborder
mni.agush
 
Akuntansi biaya bab 8.pptx
Akuntansi biaya bab 8.pptxAkuntansi biaya bab 8.pptx
Akuntansi biaya bab 8.pptx
MiaAdinda3
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
Nurulmutia12
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
Nurulmutia12
 
TM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdf
TM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdfTM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdf
TM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdf
edwinhutauruk3
 

Similar to Biaya overhead-pabrik (20)

Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...
Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...
Bab.3 akbi (Tarif Overhead yang telah ditetapkan anggaran fleksibel & perhitu...
 
Kalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesananKalkulasi biaya pemesanan
Kalkulasi biaya pemesanan
 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptx
 
Bab 16 resume
Bab 16 resumeBab 16 resume
Bab 16 resume
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanOverhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
 
ppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptx
ppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptxppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptx
ppt kenakalan remaja pada usia remaja yang jompo.pptx
 
Joborder
JoborderJoborder
Joborder
 
Akuntansi biaya bab 8.pptx
Akuntansi biaya bab 8.pptxAkuntansi biaya bab 8.pptx
Akuntansi biaya bab 8.pptx
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
TM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdf
TM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdfTM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdf
TM 1 Praktisi Mengajar - Full Absorption Costing and Variable Costing_Final.pdf
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

Biaya overhead-pabrik

  • 1. BIAYA OVERHEAD PABRIK ( ANGGARAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN ) A. KARAKTERISTIK OVERHEAD PABRIK Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik. Istilah lain yang digunakan untuk overhead pabrik adalah tanggungan pabrik, beban produksi, overhead produksi, beban pabrik, dan biaya produksi tidak langsung. Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan jika produk ingin dibebankan dengan jumlah yang sewajarnya dari biaya ini. Karakteristik-karakteristik ini berkaitan dengan hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau kartu jam kerja karyawan yang mengindikasikan jumlah overhead yang digunakan oleh suatu pesanan atau produk. Tetapi meskipun demikian, overhead juga merupakan bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Karena meningkatnya otomatisasi, overhead telah menjadi persentase dari total biaya produksi yang lebih besar, sementara persentase tenaga kerja langsung telah menurun. Karakteristik yang kedua dari overhead berurusan dengan bagaimana item- item yang berbeda dalam overhead berubah terhadap perubahan dalam volume produksi. Overhead dapat bersifat tetap, variabel, atau semivariabel. Biaya overhead tetap besarnya konstan tanpa memperdulikan perubahan dalam tingkat output, dalam rentang yang relevan. Dapat dikatakan, bahwa biaya overhead tetap per unit output bervariasi secara terbalik dengan volume produksi. Biaya overhead variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi, dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya overhead variabel per unit output adalah konstan. Biaya overhead semivariabel adalah tidak seluruhnya bersifat tetap maupun variabel. Jumlahnya berubah, tetapi tidak 1
  • 2. secara proporsional terhadap perubahan terhadap volume produksi. Ketika volume berubah, pola perilaku biaya overhead yang berbeda menyebabkan biaya produksi per unit berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya, beberapa metode diperlukan untuk menstabilkan jumlah overhead yang dibebankan ke unit produksi. B. PENGGUNAAN TARIF BIAYA OVERHEAD YANG TELAH DITENTUKAN SEBELUMNYA Biaya overhead dibebankan ke semua pekerjaan yang dilakukan selama suatu periode tertentu. Masalahnya adalah bagaimana melakukan pembebanan tersebut. Adalah mungkin untuk mengalokasikan biaya overhead actual ke semua pekerjaan yang diselesaikan salama sebulan tersebut. Jika volume produksi tetap dari bulan ke bulan dan biaya overhead terjadi dalam tingkatan jumlah bulanan, metode ini menghasilkan pembebanan yang wajar atas produksi pada setiap periode. Tetapi biasanya, variasi terjadi dari bulan ke bulan atau dari musim ke musim, yang menyebabkan pekerjaan yang diselesaikan selama bulan-bulan yang berbeda menerima pembebanan overhead yang berbeda secara signifikan. Misalnya, biaya produk yang tidak masuk akal akan dihasilkan dari perhitungan apabila biaya aktual dari perbaikan dibebankan segera dan secara langsung ke pesanan atau produk. Biasanya perbaikan diperlukan karena penggunaan dan kerusakan selama periode yang lama. Lebih lanjut lagi, dalam bulan-bulan dimana pekerjaan perbaikan signifikan dilakukan, sering kali adalah perlu untuk memperlambat atau menghentikan produksi untuk sementara ketika perbaikan sedang dilakukan. Biaya perbaikan yang tinggi dan volume produksi yang rendah menyebabkan perhitungan biaya per unit yang amat besar jika biaya overhead aktual tinggi dibebankan ke produksi aktual rendah di bulan-bulan tersebut. Karena beberapa komponen biaya overhead terjadi dalam pola yang sama seperti yang dijelaskan untuk perbaikan, dank arena biaya overhead perlu dibebankan langsung ke produksi, overhead biasanya dibebankan ke produksi dengan menggunakan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya, dan bukannya jumlah aktual yang terjadi. 2
  • 3. Karena ketidakmungkinan untuk menelusuri biaya overhead ke pesanan atau produk tertentu, biaya overhead dialokasikan ke semua pesanan dan unit. Tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya memungkinkan alokasi yang konsisten dan wajar ke setiap unit output. Baik dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun dalam akumulasi biaya berdasarkan proses, tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya merupakan satu-satunya metode yang paling mungkin dalam menghitung biaya overhead produk dengan segera untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi biaya produk, untuk mengidentifikasikan inefisiensi, dan untuk meratakan fluktuasi bulan ke bulan yang tidak logis, yang tanpa metode ini akan muncul dalam biaya per unit yang dilaporkan. Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya aktual dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang digunakan untuk pesanan tersebut ditentukan dari bukti permintaan bahan baku dan kartu jam kerja, serta dimasukan dalam kartu biaya pesanan. Biaya overhead diestimasi menggunakan tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, overhead yang dapat dibebankan ke suatu pesanan dihitung dengan cara mengalikan jam mesin aktual yang digunakan untuk pesanan tersebut dengan tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya per jam mesin. Hasilnya dimasukkan dalam kartu biaya pesanan. Biaya dari suatu pesanan menjadi dapat dihitung pada saat pesanan selesai, dari pada tidak tersedia karena menunggu akhir bulan atau akhir tahun. Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya per unit dihitung dengan cara membagi total biaya mingguan atau bulanan dari setiap proses dengan output yang dihasilkan oleh masing-masing proses. Biaya produk dapat ditentukan dalam beberapa kondisi proses tanpa penggunaan tarif overhead, namun tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih seragam setiap bulannya meskipun apabila ada fluktuasi bulanan yang besar dalam overhead atau tingkat produksi. Tarif overhead yang digunakan dalam perhitungan biaya berdasarkan proses dihitung dengan cara yang sama seperti di perhitungan biaya berdasarkan pesanan. 3
  • 4. C. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMILIHAN TARIF BIAYA OVERHEAD Jenis tarif overhead berbeda tidak hanya dari suatu perusahaan ke perusahaan lain, tetapi juga dari suatu departemen, pusat biaya, atau tampat penampungan biaya ke departemen, pusat biaya, atau tempat penampungan biaya lain di dalam suatu perusahaan. Paling tidak ada lima faktor yang mempengaruhi pemilihan tarif overhead. Kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut : I. Dasar Yang Dapat Digunakan Faktor yang diukur sebagai denominator dari tarif overhead disebut sebagai dasar tarif overhead, dasar alokasi overhead, atau dasar. Pemilihan dari dasar ini adalah penting jika suatu sistem biaya akan menyediakan data biaya yang berarti. Tujuan utama dalam pemilihan dasar adalah untuk memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yang wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh pesanan, produk, atau pekerjaan yang dilakukan. Biasanya dasar ini sebaiknya berhubungan erat dengan fungsi yang diwakili oleh biaya overhead yang akan dibebankan. Jika overhead hamper seluruhnya berorientasi pada tenaga kerja dan didominasi oleh biaya seperti supervise dan tunjangan, maka dasar yang sesuai mungkin adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam tenaga kerja langsung. Jika item-item overhead sebagian besar berorientasi pada teknologi, yang diakibatkan oleh kepemilikan dan operasi dari mesin, maka dasar jam mesin mungkin yang paling sesuai. Apabila overhead sebagian besar berorientasi pada bahan baku, maka biaya bahan baku mungkin sesuai digunakan sebagai dasar. Analisis korelasi adalah berguna dalam pemilihan dasar. Tujuan kedua dalam pemilihan dasar adalah untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal. Ketika dua atau lebih dasar tersebut menghasilkan pembebanan overhead pabrik yang hampir sama untuk setiap pesanan atau produk, maka dasar yang paling sederhana dan paling mudah diukurlah yang sebaiknya digunakan. Meskipun biaya untuk mengelola sebagai metode berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dasar biaya tenaga kerja 4
  • 5. langsung dan dasar biaya bahan baku langsung cenderung menghasilkan usaha klerikal yang paling sedikit, karena data yang diperlukan telah diakumulasi untuk alas an yang lain, dan dengan demikian langsung tersedia. Dasar jam tenaga kerja dan jam mesin pada umumnya memerlukan tambahan pekerjaan klerikan karena usaha tambahan yang diperlukan untuk mengumpulkan data. a. Output Fisik Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling sederhana untuk membebankan overhead pabrik. Penggunaannya diilustrasikan sebagai berikut : Estimasi overhead pabrik = Overhead pabrik per unit Estimasi unit produksi b. Dasar Biaya Bahan Baku Langsung Dalam beberapa perusahaan, suatu studi atas biaya masa lampau menunjukkan korelasi yang tinggi antara biaya bahan baku langsung dan overhead. Hal ini mungkin, misalnya, ketika banyak pekerjaan produksi terdiri atas penerimaan, inspeksi, penyimpanan, pengambilan, dan penanganan banyak lot bahan baku yang mahal. Dalam kasus semacam ini, suatu tarif berdasarkan biaya bahan baku mungkin sesuai. Tarif tersebut dihitung dengan cara membagi estimasi total overhead dengan estimasi total biaya bahan baku langsung sebagai berikut : Estimasi overhead pabrik Overhead pabrik sebagai persentase X 100 =dari biaya bahan baku tidak langsung Estimasi biaya bahan baku c. Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung Menggunakan suatu dasar biaya tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead pabrik ke pesanan atau produk memerlukan pembagian estimasi overhead dengan estimasi biaya tenaga kerja langsung untuk menghitung suatu persentase : 5
  • 6. Estimasi overhead pabrik Overhead pabrik sebagai X 100 = persentase dari biaya Estimasi biaya tenaga kerja langsung tanaga kerjalangsung d. Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk mengatasi kelemahan kedua dari penggunaan dasar biaya tenaga kerja langsung. Tarif overhead pabrik yang didasarkan pada jam tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut : Estimasi overhead pabrik = Overhead pabrik per jam tenaga Estimasi jam tenaga kerja langsung kerja langsung e. Dasar Jam Mesin Ketika mesin digunakan secara ekstensif, maka jam mesin mungkin merupakan dasar yang paling sesuai untuk pembebanan overhead. Metode ini didasarkan pada waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi yang identik oleh suatu mesin atau sekelompok mesin. Total jam mesin yang diperkirakan akan digunakan diestimasi, dan tarif per jam mesin ditentukan sebagai berikut : Estimasi overhead pabrik = Overhead pabrik per jam mesin Estimasi jam mesin f. Dasar Transaksi Sekelompok biaya mungkin dapat diasosiasikan dengan suatu aktivitas tertentu yang tidak terwakili oleh dasar manapun yang telah dibahas sebelumnya. Misalnya biaya persiapan dapat dibebankan secara lebih sesuai ke produk berdasarkan tarif persiapan. Setiap persiapan dengan demikian dipandang sebagai suatu transaksi, dengan biaya dibebankan ke suatu produk atau batch berdasarkan jumlah transaksi 6
  • 7. yang diperlukan. Pendekatan transaksi ini juga dapat diterapkan ke aktivitas lain seperti penjadwalan, inspeksi, pergerakan bahan baku, dan perubahan dalam produk atau proses. Semakin besar perbedaan dan kompleksitas dalam lini produk, semakin besar jumlah transaksi. Transaksi semacam itu sering kali merupakan persentase besar dari biaya overhead, dan kunci untuk mengelola overhead adalah dengan mengendalikan transaksi yang memicunya. Hal ini memerlukan pemikiran yang hati-hati mengenai transaksi-transaksi mana yang diperlukan dan mana yang tidak, dari filosofi just in time untuk desain proses memungkinkan eliminasi atau pengurangan banyak transaksi. II. Pemilihan Tingkat Aktivitas Dalam menghitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya, sebagian besar bergantung pada tingkat aktivitas yang dipilih. Numerator dari tarif overhead adalah estimasi biaya overhead untuk tingkat aktivitas tertentu, dan denominatornya adalah estimasi dasar alokasi pada tingkat aktivitas yang sama. Semakin besar tingkat aktivitas yang diasumsikan, semakin rendah tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya. Hubungan ini ada karena overhead pabrik terdiri atas bagian yang bersifat tetap dan variabel. Semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin kecil bagian yang tetap dari tarif overhead pabrik, karena biaya overhead pabrik tetap dibebankan ke semakin banyak unit aktivitas. Bagian variabel dari tarif cenderung tetap konstan pada tingkat aktivitas yang berbeda dalam rentang yang relevan. Tingkat aktivitas yang berbeda termasuk kapasitas teoritis, kapasitas praktis, kapasitas aktual yang diperkirakan, dan kapasitas normal. Peraturan pajak penghasilan federal saat ini mengizinkan penggunaan kapasitas aktual yang diperkirakan atau kapasitas normal untuk membebankan overhead pabrik ke persediaan. Peraturan tersebut tidak memperbolehkan penggunaan kapasitas praktis maupun kapasitas teoritis, dengan alasan bahwa kapasitas tersebut adalah suatu “pengecualian dari aturan yang umum dalam ‘akuntansi 7
  • 8. biaya penyerapan penuh’ yang berlaku untuk penentuan biaya yang dapat dimasukkan ke dalam nilai persediaan.” a. Kapasitas Teoritis Kapasitas teoritis terdiri dari suatu departemen, pabrik, atau fasilitas lainnya adalah kapasitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa interupsi. Hal ini dicapai jika pabrik atau departemen memproduksi pada tingkat 100% kapasitas yang dinyatakan. Beroperasi pada tingkat kapasitas teoritis adalah cita-cita yang tidak mungkin tercapai untuk periode seperti bulan, triwulan, atau tahun. Tetapi, beberapa manajer berpendapat bahwa konsep ini berguna karena memfokuskan perhatian pada kesempatan untuk perbaikan. b. Kapasitas Praktis Adalah sangat tidak mungkin bahwa perusahaan manapun dapat beroperasi pada tingkat kapasitas teoritis lebih dari beberapa menit atau jam. Kelonggaran harus diberikan untuk interupsi yang tidak dapat dihindari seperti, perubahan pekerja, pemeliharaan preventif, perbaikan, persiapan, kegagalan, bahan baku yang tidak memuaskan, penundaan dalam pengantaran bahan baku, kekurangan dan ketidakhadiran pekerja, hari minggu, hari libur, cuti, perhitungan persediaan, dan perubahan pola serta model. Jumlah shift per hari juga harus dipertimbangkan. Sangat jarang menemukan perusahaan yang mengoperasikan tiga shift per hari dan menjaga produksi selama 24 jam. Faktor-faktor ini mengurangi tingkat kapasitas teoritis menjadi tingkat kapasitas praktis. c. Kapasitas Aktual Yang Diperkirakan Kapasitas aktual yang diperkirakan mengacu pada jumlah output yang diperkirakan akan diproduksi selama periode tertentu. Tingkat aktivitas ini biasanya mengakibatkan perbedaan dalam tarif yang ditentukan sebelumnya di setiap periode, karena peningkatan atau penurunan dalam produksi yang direncanakan. 8
  • 9. d. Kapasitas Normal Kapasitas normal mengacu pada aktivitas rata-rata selama suatu periode waktu yang cukup lama untuk meratakan fluktuasi. Konsep kapasitas normal berusaha untuk menstabilisasi suatu tarif overhead yang akan berfluktuasi saat fasilitas dipergunakan dalam tingkatan yang berbeda dalam periode yang berbeda. Suatu pesanan atau produk sebaiknya tidak lebih mahal biayanya untuk diproduksi di periode akuntansi manapun, hanya karena produksi lebih rendah dan biaya tetap dibebankan ke lebih sedikit unit. Tetapi tarif dirubah apabila harga item-item overhead berubah. Menggunakan kapasitas normal sebagai tingkat aktivitas yang diasumsikan biasanya berarti jumlah overhead pabrik yang dibebankan akan berbeda dengan overhead aktualnya. e. Dampak Kapasitas Pada Tarif Overhead Pabrik Pada tingkat aktivitas yang lebih tinggi, tarifnya lebih rendah karena overhead pabrik tetap dibebankan ke lebih banyak jam mesin. f. Kapasitas Menganggur Versus Kelebihan Kapasitas Kapasitas menganggur disebabkan oleh kurangnya penjualan. Ketika permintaan penjualan meningkat, pekerja dan fasilitas produksi yang menganggur kembali digunakan. Ketika kapasitas menganggur dianggarkan untuk periode tersebut, biayanya dimasukan dalam tarif overhead, hanya jika kapasitas aktual yang diperkirakan digunakan sebagai denominator. g. Kelebihan Kapasitas Kelebihan kapasitas berbeda, karena disebabkan oleh kapasitas produktif yang lebih besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menggunakannya, atau karena ketidakseimbangan dalam peralatan atau mesin. Ketidakseimbangan ini terjadi ketika kapasitas dari suatu mesin tidak sesuai dengan kapasitas dari mesin- mesin lain, dengan mana mesin tersebut harus disinkronisasi. 9
  • 10. III. Memasukkan atau Mengeluarkan Biaya Overhead Tetap Biasanya akuntansi biaya membebankan semua biaya pabrik ke output dari suatu periode. Dalam pendekatan ini, yang disebut perhitungan biaya penyerapan penuh, perhitungan biaya konvensional, atau perhitungan biaya penuh, baik biaya tetap maupun variabel dimasukkan dalam tarif overhead pabrik. Metode perhitungan biaya lain, disebut perhitungan biaya langsung atau perhitungan biaya variabel, tidak diperbolehkan untuik pelaporan eksternal tetapi kadang-kadang digunakan untuk keperluan manajemen internal. Dalam pendekatan ini, hanya overhead pabrik variabel yang dimasukkan dalam tarif overhead pabrik. Bagian tetap dari biaya overhead pabrik tidak menjadi biaya produk. Melainkan diperlakukan sebagai beban periodik, berarti bahwa seluruh biaya tersebut dibebankan di setiap periode, sebagaimana beban pemasaran dan beban administratif. Perhitungan biaya penyerapan penuh dan perhitungan biaya langsung merupakan hasil dari dua konsep biaya yang berbeda dalam hal biaya produk, biaya periodik, laba kotor, dan laba operasi. Perhitungan Tarif Biaya overhead Langkah pertama dalam menghitung tarif overhead adalah menentukan tingkat aktivitas yang akan digunakan untuk dasar yang dipilih. Kemudian setiap item biaya overhead diestimasikan atau dianggarkan pada tingkat aktivitas tersebut, sehingga menghasilkan estimasi total overhead pabrik. Setelah tingkat aktivitas dan biaya overhead telah diestimasikan, tarif overhead dapat dihitung. Biaya Overhead Aktual Menentukan dasar dan tingkat aktivitas, mengestimasi total overhead, dan menghitung tarif overhead terjadi sebelum terjadinya pencatatan biaya overhead aktual. Tujuan dasar dari akumulasi overhead pabrik adalah untuk menyediakan informasi untuk pengendalian. 10
  • 11. Dokumen sumber utama yang digunakan untuk mencatat overhead dalam jurnal adalah voucher pembelian, bukti permintaan bahan baku, kartu jam kerja, dan voucher jurnal umum. Dokumen-dokumen ini menyediakan suatu catatan atas informasi yang akan dianalisis dan dicatat dalam akun. Overhead pabrik memasukkan berbagai item yang dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Setiap perusahaan memiliki karakteristiknya masing- masing, dan harus membuat akun dan metode pengklasifikasiannya sendiri. Biaya Overhead yang Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Rendah Pada akhir bulan atau tahun, overhead pabrik dibebankan dan overhead pabrik aktual dibandingkan. Overhead pabrik aktual adalah jumlah biaya tidak langsung yang terjadi, sementara overhead pabrik dibebankan adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output. Bagian ini mengilustrasikan cara pembebanan overhead pabrik dan menentukan jumlah pembebanan yang terlalu tinggi atau rendah. Pembebanan Biaya Overhead Biaya overhead pabrik biasanya dibebankan ke barang dalam proses, tetapi dalam lingkungan just-in-time, biaya overhead pabrik dapat dibebankan langsung ke harga pokok penjualan. Ayat jurnal akhir periode kemudian dibuat, untuk menyesuaikan akun persediaan untuk porsi overhead pabrik dan biaya produksi lainnya yang sesuai dengan unit di persediaan. Ayat jurnal lawannya dibuat ke akun harga pokok penjualan, menggunakan perhitungan biaya blackflush. Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah Debit di akun pengendali overhead mencerminkan biaya overhead pabrik aktual yang terjadi selama periode tersebut, sementara kreditnya mencerminkan jumlah yang dibebankan. Karena debit dan kreditnya jarang sama, maka biasanya ada saldo debit atau kredit di akun tersebut. saldo debit mengindikasikan bahwa overhead pabrik telah dibebankan terlalu rendah, 11
  • 12. sedangkan saldo kredit berarti bahwa overhead pabrik telah dibebankan terlalu tinggi. Saldo pembebanan terlalu tinggi atau terlalu rendah ini merupakan sumber bagi banyak informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan dan menilai efisiensi operasi dan penggunaan kapasitas yang tersedia, serta untuk menghitung tarif overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya untuk periode-periode berikutnya. Alokasi dari Jumlah Pembebanan yang Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah Alokasi dari overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah biasanya cukup sederhana. Di akhir periode akuntansi, jumlah tersebut dapat diperlakukan sebagai biaya periodik atau dialokasikan ke persediaan dan harga pokok penjualan. Jika jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau rendah tidak signifan, jumlah tersebut sebaiknya ditutup langsung ke ikhtisar laba rugi atau ke harga pokok penjualan sebagai biaya periodik. Daripada memperlakukan overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah sebagai penyesuaian ke laba atau beban, jumlah tersebut dapat dialokasikan ke persediaan dan harga pokok penjualan. Alokasi ini adalah usaha untuk menyatakan kembali semua overhead pabrik dibebankan ke jumlah yang mendekati overhead pabrik aktual. Tujuan dari alokasi overhead pabrik dibebankan terlalu rendah adalah untuk merevisi semua jumlah overhead pabrik yang telah dibebankan selama tahun itu. Revisi ini dicapai dengan menyesuaikan ketiga akun yang ditunjukkan, karena semua jumlah overhead pabrik dibebankan ada di saldo akhir tahun dari ketiga akun tersebut. Mengubah Tarif Biaya Overhead Tarif overhead biasanya ditinjau kembali secara periodik. Perubahan dalam metode produksi, harga, efisiensi, dan perkiraan penjualan membuat tinjauan kembali dan revisi yang memungkinkan dari tarif overhead diperlukan paling tidak setahun sekali. Batasan yang digunakan oleh suatu 12
  • 13. perusahaan dalam merevisi tarif overhead bergantung pada frekuensi perubahan, pada faktor-faktor yang mempengaruhi tarif overhead, dan pada kebutuhan manajemen dan keinginan akan data biaya terkini. Suatu tarif overhead dapat saja tidak benar karena penilaian yang salah atas estimasi overhead atau aktivitas yang diantisipasi. Angka overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak perlu berarti bahwa tarif overhead salah. Ketika tarif overhead didasarkan pada kondisi aktual yang diperkirakan, variasi musiman dapat menghasilkan jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam periode interim, yang akan kembali normal dalam periode pelaporan satu tahun penuh. 13
  • 14. 14