SlideShare a Scribd company logo
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
I. Pengertian
Biaya-biaya produksi yang tidak dapat di kategorikan kedalam biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tidak
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya
dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik.
Contoh konkrit dari biaya overhead pabrik adalah :
• Biaya bahan penolong
• Biaya tenaga kerja tidak langsung
• Biaya penyusutan aktiva tetap
• Biaya reparasi & pemeliharaan aktiva tetap pabrik
• Biaya listrik & air untuk pabrik
• Biaya asuransi pabrik
• Serta semua biaya pada departemen pembantu
II. Tarif Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik dibebankan ke harga pokok produk berdasarkan tarip yang
ditentukan dimuka. Berikut ini akan dibahas proses perhitungan untuk menentukan
tarip BOP. Kemudian analisa dan perlakuan terhadap selisih antara BOP yang
dibebankan ke produk berdasarkan tarip dengan BOP yang sesungguhnya.
Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar
pembebanan sebagai berikut:
a) Produk atau Satuan Produk
Taksiran BOP
Tarip BOP = ———————————————————
Taksiran Jumlah Produk Yang Dihasilkan
b) Biaya Bahan Baku
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran BBB yang dipakai
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
BIAYA OVERHEAD PABRIK I
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
c) Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar elemen BOP berhubungan erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi
tanggungan perusahaan) maka dasar pembebanannya adalah biaya tenaga kerja.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————————— x 100%
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
d) Jam Tenaga Kerja Langsung
Hal ini apabila BOP berhubungan erat dengan waktu kerja untuk membuat produk.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam kerja langsung
e) Jam Mesin
Hal ini apabila BOP berhubungan dengan waktu kerja mesin untuk membuat
produk.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam mesin
Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses
penentuan tarip BOP adalah sebagai berikut :
1. Ditentukan anggaran BOP untuk masing-masing departemen produksi tersebut.
2. Ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen produksi
yang bersangkutan.
3. Ditetapkan tarip BOP berdasarkan anggaran BOP dibagi dengan dasar poembebanan.
III. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
Pada akhir suatu periode diketahui besarnya BOP yang sesungguhnya dan jumlah BOP
yang dibebankan, langkah selanjutnya adalah menghiitung selisih BOP yang terdiri :
1. Perhitungan selisih biaya overhead pabrik.
Dalam menghitung selisih BOP, harus membandingkan antara BOP sesungguhnya
dengan BOP yang dibebankan, jika BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP
dibebankan disebut underapplied factory overhead yang sifatnya tidak
menguntungkan sebaliknya bila biaya dibebankan lebih besar maka disebut
overapplied factory overhead yang sifatnya menguntungkan atau laba.
2. Analisis selisih BOP.
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Selisih BOP yang timbul akan dianalisis kedalam 2 macam selisih yaitu :
a) Selisih Anggaran
Selisih anggaran adalah selisih yang disebabkan oleh perbedaan antara BOP
sesungguhnya dibandingkan budget BOP pada kapasitas sesungguhnya. Selisih
anggaran dapat pula dihitung dari perbedaan BOP variabel sesungguhnya
dibandingkan dengan budget BOP variabel pada kapasitas sesungguhnya.
SA = BOPsesg - FKSB
atau
SA = BOP sesg - [ Btb + (KS X TV) ]
= bop SESG - [ (KN x TT) + (KS x TV) ]
atau
SA = BOP sesg - (KN x TT) - (KS x TV)
SA = Selisih anggaran
FKBS = Fleksibel budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
BTb = BOP tetap dibudgetkan
TV = Tarip BOP variabel
KN = Kapasitas nornal
KS = Kapasitas sesungguhnya
TT = Tarip BOP tetap
Apabila BOP sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan fleksibel budget pada
kapasitas sesungguhnya, maka selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan.
Sebaliknya apabila biaya overhead paabrik sesungguhnya lebih kecil maka selisih
anggaran bersifat menguntungkan.
b) Selisih Kapasitas
Selisih kapasitas berhubungan dengan BOP tetap yang disebabkan kapasitas
sesungguhnya yang dicapai lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai
untuk menghitung tarip.
Cara menghitung tarip dapat digunakan rumus sebagai berikut :
SK = FBKS - BOPsesg
atau
SK = (KN - KS) TT
3. Perlakuan selisih biaya overhead pabrik.
Ada dua cara perlakuan terhadap selisih BOP :
a) Selisih BOP disebabkan karena selisih anggaran.
Selisih BOP dibebankan kembali ke dalam rekening persediaan produk dalam
proses persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan.
Jurnal yang dibuat apabila selisih menguntungkan adalah :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Selisih BOP xxx
Persediaan produk dalam proses xxx
Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx
Jurnal yang dibuat apabila sifatnya tidak menguntungkan :
Persediaan produk dalam proses xxx
Persediaan produk selesai xxx
Harga pokok penjualan xxx
Selish BOP xxx
b) Selisih BOP disebabkan karena selisih kapasitas
Selisih BOP diperlakukan langsung ke dalam elemen rugi laba.
Jurnal yang dibuat apabila selisih BOP menguntungkan :
Selisih BOP xxx
Rugi-laba xxx
Rugi-laba xxx
Laba yg ditahan xxx
Jurnal yang dibuat apabila BOP sifatnya tidak menguntungkan :
Rugi-laba xxx
Selisih BOP xxx
Laba yg ditahan xxx
Rugi-laba xxx
CONTOH SOAL
PT “NURCAHYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan januari 1995,
perusahaan membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam mesin dengan
data produksi sebagai berikut :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah
Biaya bahan baku Rp 5.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong V Rp 1.100.000
Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000
Biaya bahan bakar V Rp 750.000
Biaya listrik V Rp 1.600.000
Biaya reparsi & pemeliharaan V Rp 675.000
T Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000
Biaya promosi V Rp 1.250.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.400.000
T Rp 1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000
Data-data lain yang berkaitan dengan produksi :
Jam kerja langsung 42.000 jam
Unit produksi 60.000 unit
Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam
Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah
Biaya bahan baku Rp 5.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong V Rp 1.000.000
Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000
Biaya bahan bakar V Rp 750.000
Biaya listrik V Rp 1.400.000
Biaya reparasi & pemeliharaan V Rp 600.000
T Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000
Biaya promosi V Rp 1.050.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.200.000
T Rp 1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000
Diminta :
1. Berapakah BOP tetap & variabel yang dianggarkan.
2. Hitung tarip BOP bulan Januari berdasarkan:
a. Jam mesin (Rp)
b. Biaya bahan baku (%)
c. Biaya tenaga kerja langsung (Rp)
d. Jam kerja langsung (Rp)
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
e. Unit produksi (Rp)
3. Hitunglah pada BOP sesungguhnya ;
a. Tarip BOP variabel & tetap.
b. selisih BOP.
c. Selisih anggaran |& kapasitas.
4. Buatlah jurnal yang diperlukan.
PENYELESAIAN :
1. BOP Tetap = Rp 4.600.000.
BOP Variabel = 5.525.000.
2. a.
Tarif BOP tetap =
Rp 4.600.000
= Rp 153,3 jam mesin.
30.000
Tarif BOP variabel =
Rp 5.525.000
= Rp 184,2 jam mesin.
30.000
Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.
b. Biaya bahan baku :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5%
5.000.000
c. Biaya tenaga kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405%
2.500.000
d. Jam kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 241.
42.000
e. Unit produksi :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75
60.000
3.a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3
BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7
b. Selisih BOP :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp
9.281.250.
BOP sesungguhnya
9.350.000.
Selisih BOP (R) Rp
68.750.
c. Selisih Anggaran :
BOP sesungguhnya Rp
9.350.000.
BOP dianggarkan pada kapasitas :
BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500
BOP tetap 4.600.000
9.665.50
0.
Laba
315.500.
Selisih kapasitas :
(metode 1)
BOP tetap dianggarkan Rp
4.600.000.
BOP tetap dibebankan pd produk (27.500 x Rp 153,3) 4.215.750.
Rugi Rp 384.250.
(metode 2)
Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin.
Kapasitas dicapai 27.500
2.500 jam mesin.
Tarif BOP tetap : Rp 153,3
Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250
4. Mencatat pembebanan BOP :
BDP – BOP 9.281.250 -
BOP yang dibebankan - 9.281.250
Mencatat BOP sesungguhnya :
BOP sesungguhnya 9.350.000 -
Berbagai rekening di kredit - 9.350.000
Mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya dan mencatat
selisih :
BOP dibebankan 9.281.250 -
Selisih kurang BOP 68.750 -
BOP sesungguhnya - 9.350.000
SOAL - SOAL PRAKTIKUM
KASUS 1
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
PT. BIRU LAUT membebankan biaya overhead pada produk dengan tarif yang telah
ditentukan di muka. Berikut ini budget dan realisasi dari biaya overhead pabrik dalam
tahun 1997.
Jenis Biaya V / T Jumlah
Budget Realisasi
Biaya Bahan Baku Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 13.000.000,- Rp. 13.000.000,-
Biaya Bahan Penolong V Rp. 3.200.000,- Rp. 3.250.000,-
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung V Rp. 3.900.000,- Rp. 3.800.000,-
T Rp. 1.125.000,- Rp. 1.125.000,-
Biaya Listrik Pabrik V Rp. 2.275.000,- Rp. 2.250.000,-
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik T Rp. 1.600.000,- Rp. 1.600.000,-
Biaya Penyusutan Mesin Pabrik T Rp. 2.200.000,- Rp. 2.200.000,-
Biaya Kesejahteraan Karyawan Pabrik T Rp. 1.900.000,- Rp. 2.100.000,-
Biaya Asuransi Kebakaran T Rp. 1.800.000,- Rp. 1.750.000,-
Diminta :
1. Berapakah BOP Tetap dan Variabel yang dianggarkan dan yang direalisasikan.
2. Hitung Tarif BOP Tetap maupun Variabel berdasarkan :
a) Jam mesin (Rp.) pada kapasitas mesin 75.000 jam mesin.
b) Biaya bahan baku (%).
c) Jam kerja langsung (Rp.) pada kapasitas 60.000 jam kerja langsung.
d) Unit produksi (Rp.) pada kapasitas produksi 750.000 unit.
e) Biaya tenaga kerja langsung (%).
3. Menganalisa selisih BOP, jika realisasi kapasitas yang dicapai 70.000 jam mesin.
JAWABAN :
KASUS 1
PT. BIRU LAUT
1. Dianggarkan Direalisasikan
BOP Tetap Rp. 8.625.000,- Rp. 8.775.000,-
BOP Variabel Rp. 9.375.000,- Rp. 9.300.000,-
2. a) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 115,-
75.000
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 125,-
75.000
b) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 57,5 %
15.000.000
Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 62,5 %
15.000.000
c) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 143,75
60.000
Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 156,25
60.000
d) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 11,50
750.000
Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 12,50
750.000
e) Rp. 8.625.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 66,35 %
13.000.000
Rp. 9.375.000,-
Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 72,12 %
13.000.000
3. BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 18.075.000,-
BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,-
———————
Selisih BOP (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.275.000,-
BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 18.075.000,-
Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
(Rp. 115,- x 75.000) + (Rp. 125,- x 70.000) . . . . . . . . Rp. 17.375.000,-
———————
Selisih anggaran (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 700.000,-
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya . . . . . . . . . Rp. 17.375.000,-
BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,-
———————
Selisih kapasitas (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 575.000,-
KASUS 2
Pihak akuntan diminta oleh pihak manajemen PT. WEKA dalam menghitung tarif biaya
overhead pabrik yang didasarkan pada berbagai macam kapasitas. Di bawah ini adalah
data yang digunakan untuk perhitungan tarif BOP :
KAPASITAS
Sesungguhnya
yang diharapkan
Penjualan
rata-rata
Normal Praktis
Tingkat Kapasitas 80 % 85 % 90 % 100 %
Jam Mesin 80.000 85.000 90.000 100.000
Biaya Overhead
Pabrik :
Biaya Tetap
Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000
Biaya Variabel Rp. 399.840.000 Rp. 424.830.000 Rp. 449.820.000 Rp. 499.800.000
Jumlah Rp. 699.720.000 Rp. 724.710.000 Rp. 749.700.000 Rp. 799.680.000
Diminta :
1. Hitunglah tarif biaya overhead apbrik pada masing-masing tingkat kapasitas.
2. Jika jam sesungguhnya dan biaya overhead pabrik sesungguhnya sama dengan estimasi
pada kapasitas yang sesungguhnya diharapkan, berapakah jumlah pembebanan (Lebih
atau Kurang) biaya overhead pabrik pada tingkat kapasitas :
a). Penjualan Rata-rata.
b). Kapasitas Normal.
c). Kapasitas Praktis.
JAWABAN :
KASUS 2
PT. WEKA
1. Perhitungan Tarif BOP
Berdasarkan
Kapasitas
BOP
Tetap
BOP
Variabel
BOP
Total
Jam
Mesin
Tarif BOP
Tetap
Tarif BOP
Variabel
Taif BOP
Total
(1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5) (6) = (2) : (5) (7) = (3) :
(5)
(8) = (4) :
(5)
Sesungguhnya
yang diharapkan Rp.
299.880.000
Rp.
399.840.000
Rp.
699.720.000
80.000 Rp. 3.748,50 Rp. 4.998,00 Rp. 8.746,50
Penjualan rata-rata Rp. Rp. Rp. 85.000 Rp. 3.528,00 Rp. 4.998,00 Rp. 8.526,00
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
299.880.000 424.830.000 724.710.000
Normal Rp.
299.880.000
Rp.
449.820.000
Rp.
749.700.000
90.000 Rp. 3.332,00 Rp. 4.998,00 Rp. 8.330,00
Praktis Rp.
299.880.000
Rp.
499.800.000
Rp.
799.680.000
100.00
0
Rp. 2.998,80 Rp. 4.998,00 Rp. 7.996,80
2. Perhitungan pembebanan Lebih atau Kurang biaya overhead pabrik :
Berdasarkan Kapasitas
Penjualan Rata-rata Normal Praktis
BOP Sesungguhnya Rp. 699.720.000 Rp. 699.720.000 Rp. 699.720.000
BOP Dibebankan Rp. 682.080.000
[ Rp. 8.526 x 80.000 jam ]
Rp. 666.400.000
[ Rp. 8.330 x 80.000 jam ]
Rp. 639.744.000
[ Rp. 7.996,80 x 80.000 jam ]
Pembebanan BOP
Lebih (Kurang) ( Rp. 17.640.000 ) ( Rp. 33.320.000 ) ( Rp. 59.976.000 )
KASUS 3
Pihak manajemen PT. SARI BAKTI UTAMA menetapkan tarif biaya overhead pabrik
Rp. 100,- setiap satu kwintal produksi. Jika dalam satu bulan perusahaan menghasilkan
2.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 410.000,- . Pada saat
produksi mencapai 7.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp.
710.000,- . Pada bulan April 1997 lalu, perusahaan menghasilkan produk sebanyak 6.000
kwintal, sehingga biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp. 550.000,-
Diminta :
1. Tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel.
2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap.
3. Kapasitas Normal.
4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997.
5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi :
a. Selisih Anggaran.
b. Selisih Kapasitas.
JAWABAN :
KASUS 3
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
PT. SARI BAKTI UTAMA
1. Tarif BOP Variabel :
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 7.500 kwt = Rp. 710.000,-
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,-
Selisih Anggaran BOP 5.000 kwt = Rp. 300.000,-
Rp. 300.000,-
Tarif BOP Variabel = —————— = Rp. 60,- / kwt
5.000 kwt
2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap :
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,-
Anggaran BOP Variabel [ 2.500 kwt x Rp. 60 ] = Rp. 150.000,-
Anggaran BOP Tetap = Rp. 260.000,-
3. Kapasitas Normal :
Anggaran BOP Tetap + Anggaran BOP Variabel
Tarif BOP = ———————————————————–
Kapasitas Normal
Rp. 260.000,- + ( Kapasitas Normal x Rp. 60,- )
Rp. 100,- = ———————————————————–—–
Kapasitas Normal
Rp. 260.000
Kapasitas Normal = ————— = 6.500 kwt
40
4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997 :
Kapasitas sesungguhnya pada bulan April 1997 = 6.000 kwt
BOP dibebankan pada bulan April 1997 = 6.000 kwt x Rp. 100,- = Rp. 600.000,-
5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi :
a. Selisih Anggaran.
BOP sesungguhnya pada bulan April 1997 . . . . . . . . . . Rp. 550.000,-
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt
[ Rp. 40,- x 6.500 kwt ] + [ Rp. 60,- x 6.000 kwt ] . . .Rp. 620.000,-
—————–
Selisih Anggaran (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.
70.000,-
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
b. Selisih Kapasitas.
Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt . . . . Rp. 620.000,-
BOP dibebankan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 600.000,-
—————–
Selisih Kapasitas (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 20.000,-
—————–
Selisih BOP Total (Laba) . . . . . . . . Rp. 50.000,-
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

More Related Content

What's hot

PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
Nur Aisyah Zera Datu
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
YABES HULU
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
Muhammad Fajar
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Ellysa Putri
 
Akuntansi Manufaktur
Akuntansi ManufakturAkuntansi Manufaktur
Akuntansi Manufaktur
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Shelly Intan Permatasari
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
Asep suryadi
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
Ani Andiyani
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
Judianto Nugroho
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
Tobagus Makmun
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
universitas negeri padang
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
Judianto Nugroho
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
3. Job Order Costing.pptx
3. Job Order Costing.pptx3. Job Order Costing.pptx
3. Job Order Costing.pptx
AhmadFirdaus27868
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
Atha Meidy
 

What's hot (20)

PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi Manufaktur
Akuntansi ManufakturAkuntansi Manufaktur
Akuntansi Manufaktur
 
Perubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikanPerubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikan
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
3. Job Order Costing.pptx
3. Job Order Costing.pptx3. Job Order Costing.pptx
3. Job Order Costing.pptx
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 

Viewers also liked

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Ririany Ririany
 
Contoh biaya standar
Contoh biaya standarContoh biaya standar
Contoh biaya standar
Lisyadiah Marifataini
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 
Marketing 1 Philip Kotler
Marketing 1 Philip KotlerMarketing 1 Philip Kotler
Marketing 1 Philip Kotler
Samudra Minang
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Ary Efendi
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikliishaque
 
Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2Samudra Minang
 
Overhead analysis
Overhead analysisOverhead analysis
Overhead analysisgk44
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
amrinarosada7x
 
Buku manajemen-pemasaran-philip-kotler
Buku manajemen-pemasaran-philip-kotlerBuku manajemen-pemasaran-philip-kotler
Buku manajemen-pemasaran-philip-kotler
Novandy Novandy
 

Viewers also liked (10)

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead PabrikAkuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
 
Contoh biaya standar
Contoh biaya standarContoh biaya standar
Contoh biaya standar
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
Marketing 1 Philip Kotler
Marketing 1 Philip KotlerMarketing 1 Philip Kotler
Marketing 1 Philip Kotler
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
 
Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2
 
Overhead analysis
Overhead analysisOverhead analysis
Overhead analysis
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
 
Buku manajemen-pemasaran-philip-kotler
Buku manajemen-pemasaran-philip-kotlerBuku manajemen-pemasaran-philip-kotler
Buku manajemen-pemasaran-philip-kotler
 

Similar to Biaya Overhead Pabrik

3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx
kristiadipaulus
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
Judianto Nugroho
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
4.BOPlanjutan.ppt
4.BOPlanjutan.ppt4.BOPlanjutan.ppt
4.BOPlanjutan.ppt
MasPay1
 
PPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdf
PPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdfPPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdf
PPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdf
MUHAMMADDANISHPAMBUD
 
9. Standard Cost.ppt
9. Standard Cost.ppt9. Standard Cost.ppt
9. Standard Cost.ppt
Supardi56
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikAyi Suwandi
 
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxKelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
mulianipelita
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
rendisalay
 
ABC
ABC ABC
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standarEpry Shine
 
Metode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modulMetode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modul
Diana Marlyna
 
Pertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruPertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baru
DarmansyahHS
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranYulianti Yulianti
 
METODE HARGA POKOK PESANAN.pdf
METODE HARGA POKOK PESANAN.pdfMETODE HARGA POKOK PESANAN.pdf
METODE HARGA POKOK PESANAN.pdf
rizkiDwiramadhan1
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
PT Lion Air
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
desan45
 
Departementalisasi bop 13 des 2011
Departementalisasi bop  13 des 2011Departementalisasi bop  13 des 2011
Departementalisasi bop 13 des 2011
yayansaleho
 

Similar to Biaya Overhead Pabrik (20)

3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
4.BOPlanjutan.ppt
4.BOPlanjutan.ppt4.BOPlanjutan.ppt
4.BOPlanjutan.ppt
 
PPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdf
PPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdfPPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdf
PPT KELOMPOK 5_BIAYA PABRIK TAK LANGSUNG[1].pdf
 
9. Standard Cost.ppt
9. Standard Cost.ppt9. Standard Cost.ppt
9. Standard Cost.ppt
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
 
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxKelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
ABC
ABC ABC
ABC
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standar
 
Metode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modulMetode harga pokok pesanan modul
Metode harga pokok pesanan modul
 
Pertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruPertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baru
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
 
METODE HARGA POKOK PESANAN.pdf
METODE HARGA POKOK PESANAN.pdfMETODE HARGA POKOK PESANAN.pdf
METODE HARGA POKOK PESANAN.pdf
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
 
Departementalisasi bop 13 des 2011
Departementalisasi bop  13 des 2011Departementalisasi bop  13 des 2011
Departementalisasi bop 13 des 2011
 

Recently uploaded

PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 

Recently uploaded (18)

PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 

Biaya Overhead Pabrik

  • 1. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma I. Pengertian Biaya-biaya produksi yang tidak dapat di kategorikan kedalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik. Contoh konkrit dari biaya overhead pabrik adalah : • Biaya bahan penolong • Biaya tenaga kerja tidak langsung • Biaya penyusutan aktiva tetap • Biaya reparasi & pemeliharaan aktiva tetap pabrik • Biaya listrik & air untuk pabrik • Biaya asuransi pabrik • Serta semua biaya pada departemen pembantu II. Tarif Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik dibebankan ke harga pokok produk berdasarkan tarip yang ditentukan dimuka. Berikut ini akan dibahas proses perhitungan untuk menentukan tarip BOP. Kemudian analisa dan perlakuan terhadap selisih antara BOP yang dibebankan ke produk berdasarkan tarip dengan BOP yang sesungguhnya. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar pembebanan sebagai berikut: a) Produk atau Satuan Produk Taksiran BOP Tarip BOP = ——————————————————— Taksiran Jumlah Produk Yang Dihasilkan b) Biaya Bahan Baku Taksiran BOP Tarip BOP = ————————————— x 100% Taksiran BBB yang dipakai Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya BIAYA OVERHEAD PABRIK I
  • 2. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma c) Biaya Tenaga Kerja Jika sebagian besar elemen BOP berhubungan erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi tanggungan perusahaan) maka dasar pembebanannya adalah biaya tenaga kerja. Taksiran BOP Tarip BOP = ————————————————— x 100% Taksiran biaya tenaga kerja langsung d) Jam Tenaga Kerja Langsung Hal ini apabila BOP berhubungan erat dengan waktu kerja untuk membuat produk. Taksiran BOP Tarip BOP = ————————————— x 100% Taksiran jam kerja langsung e) Jam Mesin Hal ini apabila BOP berhubungan dengan waktu kerja mesin untuk membuat produk. Taksiran BOP Tarip BOP = ————————————— x 100% Taksiran jam mesin Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses penentuan tarip BOP adalah sebagai berikut : 1. Ditentukan anggaran BOP untuk masing-masing departemen produksi tersebut. 2. Ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen produksi yang bersangkutan. 3. Ditetapkan tarip BOP berdasarkan anggaran BOP dibagi dengan dasar poembebanan. III. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik Pada akhir suatu periode diketahui besarnya BOP yang sesungguhnya dan jumlah BOP yang dibebankan, langkah selanjutnya adalah menghiitung selisih BOP yang terdiri : 1. Perhitungan selisih biaya overhead pabrik. Dalam menghitung selisih BOP, harus membandingkan antara BOP sesungguhnya dengan BOP yang dibebankan, jika BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan disebut underapplied factory overhead yang sifatnya tidak menguntungkan sebaliknya bila biaya dibebankan lebih besar maka disebut overapplied factory overhead yang sifatnya menguntungkan atau laba. 2. Analisis selisih BOP. Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 3. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Selisih BOP yang timbul akan dianalisis kedalam 2 macam selisih yaitu : a) Selisih Anggaran Selisih anggaran adalah selisih yang disebabkan oleh perbedaan antara BOP sesungguhnya dibandingkan budget BOP pada kapasitas sesungguhnya. Selisih anggaran dapat pula dihitung dari perbedaan BOP variabel sesungguhnya dibandingkan dengan budget BOP variabel pada kapasitas sesungguhnya. SA = BOPsesg - FKSB atau SA = BOP sesg - [ Btb + (KS X TV) ] = bop SESG - [ (KN x TT) + (KS x TV) ] atau SA = BOP sesg - (KN x TT) - (KS x TV) SA = Selisih anggaran FKBS = Fleksibel budget BOP pada kapasitas sesungguhnya BTb = BOP tetap dibudgetkan TV = Tarip BOP variabel KN = Kapasitas nornal KS = Kapasitas sesungguhnya TT = Tarip BOP tetap Apabila BOP sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan fleksibel budget pada kapasitas sesungguhnya, maka selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan. Sebaliknya apabila biaya overhead paabrik sesungguhnya lebih kecil maka selisih anggaran bersifat menguntungkan. b) Selisih Kapasitas Selisih kapasitas berhubungan dengan BOP tetap yang disebabkan kapasitas sesungguhnya yang dicapai lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarip. Cara menghitung tarip dapat digunakan rumus sebagai berikut : SK = FBKS - BOPsesg atau SK = (KN - KS) TT 3. Perlakuan selisih biaya overhead pabrik. Ada dua cara perlakuan terhadap selisih BOP : a) Selisih BOP disebabkan karena selisih anggaran. Selisih BOP dibebankan kembali ke dalam rekening persediaan produk dalam proses persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan. Jurnal yang dibuat apabila selisih menguntungkan adalah : Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 4. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Selisih BOP xxx Persediaan produk dalam proses xxx Persediaan produk selesai xxx Harga pokok penjualan xxx Jurnal yang dibuat apabila sifatnya tidak menguntungkan : Persediaan produk dalam proses xxx Persediaan produk selesai xxx Harga pokok penjualan xxx Selish BOP xxx b) Selisih BOP disebabkan karena selisih kapasitas Selisih BOP diperlakukan langsung ke dalam elemen rugi laba. Jurnal yang dibuat apabila selisih BOP menguntungkan : Selisih BOP xxx Rugi-laba xxx Rugi-laba xxx Laba yg ditahan xxx Jurnal yang dibuat apabila BOP sifatnya tidak menguntungkan : Rugi-laba xxx Selisih BOP xxx Laba yg ditahan xxx Rugi-laba xxx CONTOH SOAL PT “NURCAHYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan januari 1995, perusahaan membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam mesin dengan data produksi sebagai berikut : Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 5. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah Biaya bahan baku Rp 5.000.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000 Biaya bahan penolong V Rp 1.100.000 Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000 Biaya bahan bakar V Rp 750.000 Biaya listrik V Rp 1.600.000 Biaya reparsi & pemeliharaan V Rp 675.000 T Rp 400.000 Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000 Biaya promosi V Rp 1.250.000 Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.400.000 T Rp 1.850.000 Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000 Data-data lain yang berkaitan dengan produksi : Jam kerja langsung 42.000 jam Unit produksi 60.000 unit Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah Biaya bahan baku Rp 5.000.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000 Biaya bahan penolong V Rp 1.000.000 Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000 Biaya bahan bakar V Rp 750.000 Biaya listrik V Rp 1.400.000 Biaya reparasi & pemeliharaan V Rp 600.000 T Rp 400.000 Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000 Biaya promosi V Rp 1.050.000 Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.200.000 T Rp 1.850.000 Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000 Diminta : 1. Berapakah BOP tetap & variabel yang dianggarkan. 2. Hitung tarip BOP bulan Januari berdasarkan: a. Jam mesin (Rp) b. Biaya bahan baku (%) c. Biaya tenaga kerja langsung (Rp) d. Jam kerja langsung (Rp) Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 6. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma e. Unit produksi (Rp) 3. Hitunglah pada BOP sesungguhnya ; a. Tarip BOP variabel & tetap. b. selisih BOP. c. Selisih anggaran |& kapasitas. 4. Buatlah jurnal yang diperlukan. PENYELESAIAN : 1. BOP Tetap = Rp 4.600.000. BOP Variabel = 5.525.000. 2. a. Tarif BOP tetap = Rp 4.600.000 = Rp 153,3 jam mesin. 30.000 Tarif BOP variabel = Rp 5.525.000 = Rp 184,2 jam mesin. 30.000 Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin. b. Biaya bahan baku : Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5% 5.000.000 c. Biaya tenaga kerja langsung : Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405% 2.500.000 d. Jam kerja langsung : Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 241. 42.000 e. Unit produksi : Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75 60.000 3.a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3 BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7 b. Selisih BOP : Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 7. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp 9.281.250. BOP sesungguhnya 9.350.000. Selisih BOP (R) Rp 68.750. c. Selisih Anggaran : BOP sesungguhnya Rp 9.350.000. BOP dianggarkan pada kapasitas : BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500 BOP tetap 4.600.000 9.665.50 0. Laba 315.500. Selisih kapasitas : (metode 1) BOP tetap dianggarkan Rp 4.600.000. BOP tetap dibebankan pd produk (27.500 x Rp 153,3) 4.215.750. Rugi Rp 384.250. (metode 2) Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin. Kapasitas dicapai 27.500 2.500 jam mesin. Tarif BOP tetap : Rp 153,3 Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250 4. Mencatat pembebanan BOP : BDP – BOP 9.281.250 - BOP yang dibebankan - 9.281.250 Mencatat BOP sesungguhnya : BOP sesungguhnya 9.350.000 - Berbagai rekening di kredit - 9.350.000 Mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya dan mencatat selisih : BOP dibebankan 9.281.250 - Selisih kurang BOP 68.750 - BOP sesungguhnya - 9.350.000 SOAL - SOAL PRAKTIKUM KASUS 1 Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 8. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma PT. BIRU LAUT membebankan biaya overhead pada produk dengan tarif yang telah ditentukan di muka. Berikut ini budget dan realisasi dari biaya overhead pabrik dalam tahun 1997. Jenis Biaya V / T Jumlah Budget Realisasi Biaya Bahan Baku Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 13.000.000,- Rp. 13.000.000,- Biaya Bahan Penolong V Rp. 3.200.000,- Rp. 3.250.000,- Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung V Rp. 3.900.000,- Rp. 3.800.000,- T Rp. 1.125.000,- Rp. 1.125.000,- Biaya Listrik Pabrik V Rp. 2.275.000,- Rp. 2.250.000,- Biaya Penyusutan Gedung Pabrik T Rp. 1.600.000,- Rp. 1.600.000,- Biaya Penyusutan Mesin Pabrik T Rp. 2.200.000,- Rp. 2.200.000,- Biaya Kesejahteraan Karyawan Pabrik T Rp. 1.900.000,- Rp. 2.100.000,- Biaya Asuransi Kebakaran T Rp. 1.800.000,- Rp. 1.750.000,- Diminta : 1. Berapakah BOP Tetap dan Variabel yang dianggarkan dan yang direalisasikan. 2. Hitung Tarif BOP Tetap maupun Variabel berdasarkan : a) Jam mesin (Rp.) pada kapasitas mesin 75.000 jam mesin. b) Biaya bahan baku (%). c) Jam kerja langsung (Rp.) pada kapasitas 60.000 jam kerja langsung. d) Unit produksi (Rp.) pada kapasitas produksi 750.000 unit. e) Biaya tenaga kerja langsung (%). 3. Menganalisa selisih BOP, jika realisasi kapasitas yang dicapai 70.000 jam mesin. JAWABAN : KASUS 1 PT. BIRU LAUT 1. Dianggarkan Direalisasikan BOP Tetap Rp. 8.625.000,- Rp. 8.775.000,- BOP Variabel Rp. 9.375.000,- Rp. 9.300.000,- 2. a) Rp. 8.625.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 115,- 75.000 Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 9. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Rp. 9.375.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 125,- 75.000 b) Rp. 8.625.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 57,5 % 15.000.000 Rp. 9.375.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 62,5 % 15.000.000 c) Rp. 8.625.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 143,75 60.000 Rp. 9.375.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 156,25 60.000 d) Rp. 8.625.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 11,50 750.000 Rp. 9.375.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— = Rp. 12,50 750.000 e) Rp. 8.625.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 66,35 % 13.000.000 Rp. 9.375.000,- Tarif BOP Tetap = ——————— x 100 % = 72,12 % 13.000.000 3. BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 18.075.000,- BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,- ——————— Selisih BOP (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.275.000,- BOP Sesungguhnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 18.075.000,- Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya (Rp. 115,- x 75.000) + (Rp. 125,- x 70.000) . . . . . . . . Rp. 17.375.000,- ——————— Selisih anggaran (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 700.000,- Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 10. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya . . . . . . . . . Rp. 17.375.000,- BOP dibebankan (Rp. 240,- x 70.000) . . . . . . . . . . . . Rp. 16.800.000,- ——————— Selisih kapasitas (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 575.000,- KASUS 2 Pihak akuntan diminta oleh pihak manajemen PT. WEKA dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada berbagai macam kapasitas. Di bawah ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan tarif BOP : KAPASITAS Sesungguhnya yang diharapkan Penjualan rata-rata Normal Praktis Tingkat Kapasitas 80 % 85 % 90 % 100 % Jam Mesin 80.000 85.000 90.000 100.000 Biaya Overhead Pabrik : Biaya Tetap Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000 Rp. 299.880.000 Biaya Variabel Rp. 399.840.000 Rp. 424.830.000 Rp. 449.820.000 Rp. 499.800.000 Jumlah Rp. 699.720.000 Rp. 724.710.000 Rp. 749.700.000 Rp. 799.680.000 Diminta : 1. Hitunglah tarif biaya overhead apbrik pada masing-masing tingkat kapasitas. 2. Jika jam sesungguhnya dan biaya overhead pabrik sesungguhnya sama dengan estimasi pada kapasitas yang sesungguhnya diharapkan, berapakah jumlah pembebanan (Lebih atau Kurang) biaya overhead pabrik pada tingkat kapasitas : a). Penjualan Rata-rata. b). Kapasitas Normal. c). Kapasitas Praktis. JAWABAN : KASUS 2 PT. WEKA 1. Perhitungan Tarif BOP Berdasarkan Kapasitas BOP Tetap BOP Variabel BOP Total Jam Mesin Tarif BOP Tetap Tarif BOP Variabel Taif BOP Total (1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5) (6) = (2) : (5) (7) = (3) : (5) (8) = (4) : (5) Sesungguhnya yang diharapkan Rp. 299.880.000 Rp. 399.840.000 Rp. 699.720.000 80.000 Rp. 3.748,50 Rp. 4.998,00 Rp. 8.746,50 Penjualan rata-rata Rp. Rp. Rp. 85.000 Rp. 3.528,00 Rp. 4.998,00 Rp. 8.526,00 Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 11. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma 299.880.000 424.830.000 724.710.000 Normal Rp. 299.880.000 Rp. 449.820.000 Rp. 749.700.000 90.000 Rp. 3.332,00 Rp. 4.998,00 Rp. 8.330,00 Praktis Rp. 299.880.000 Rp. 499.800.000 Rp. 799.680.000 100.00 0 Rp. 2.998,80 Rp. 4.998,00 Rp. 7.996,80 2. Perhitungan pembebanan Lebih atau Kurang biaya overhead pabrik : Berdasarkan Kapasitas Penjualan Rata-rata Normal Praktis BOP Sesungguhnya Rp. 699.720.000 Rp. 699.720.000 Rp. 699.720.000 BOP Dibebankan Rp. 682.080.000 [ Rp. 8.526 x 80.000 jam ] Rp. 666.400.000 [ Rp. 8.330 x 80.000 jam ] Rp. 639.744.000 [ Rp. 7.996,80 x 80.000 jam ] Pembebanan BOP Lebih (Kurang) ( Rp. 17.640.000 ) ( Rp. 33.320.000 ) ( Rp. 59.976.000 ) KASUS 3 Pihak manajemen PT. SARI BAKTI UTAMA menetapkan tarif biaya overhead pabrik Rp. 100,- setiap satu kwintal produksi. Jika dalam satu bulan perusahaan menghasilkan 2.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 410.000,- . Pada saat produksi mencapai 7.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 710.000,- . Pada bulan April 1997 lalu, perusahaan menghasilkan produk sebanyak 6.000 kwintal, sehingga biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp. 550.000,- Diminta : 1. Tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel. 2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap. 3. Kapasitas Normal. 4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997. 5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi : a. Selisih Anggaran. b. Selisih Kapasitas. JAWABAN : KASUS 3 Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 12. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma PT. SARI BAKTI UTAMA 1. Tarif BOP Variabel : Anggaran BOP pada kapasitas produksi 7.500 kwt = Rp. 710.000,- Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,- Selisih Anggaran BOP 5.000 kwt = Rp. 300.000,- Rp. 300.000,- Tarif BOP Variabel = —————— = Rp. 60,- / kwt 5.000 kwt 2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap : Anggaran BOP pada kapasitas produksi 2.500 kwt = Rp. 410.000,- Anggaran BOP Variabel [ 2.500 kwt x Rp. 60 ] = Rp. 150.000,- Anggaran BOP Tetap = Rp. 260.000,- 3. Kapasitas Normal : Anggaran BOP Tetap + Anggaran BOP Variabel Tarif BOP = ———————————————————– Kapasitas Normal Rp. 260.000,- + ( Kapasitas Normal x Rp. 60,- ) Rp. 100,- = ———————————————————–—– Kapasitas Normal Rp. 260.000 Kapasitas Normal = ————— = 6.500 kwt 40 4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997 : Kapasitas sesungguhnya pada bulan April 1997 = 6.000 kwt BOP dibebankan pada bulan April 1997 = 6.000 kwt x Rp. 100,- = Rp. 600.000,- 5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi : a. Selisih Anggaran. BOP sesungguhnya pada bulan April 1997 . . . . . . . . . . Rp. 550.000,- Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt [ Rp. 40,- x 6.500 kwt ] + [ Rp. 60,- x 6.000 kwt ] . . .Rp. 620.000,- —————– Selisih Anggaran (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 70.000,- Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
  • 13. Lab. Akunatnsi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma b. Selisih Kapasitas. Anggaran BOP pada kapasitas produksi 6.000 kwt . . . . Rp. 620.000,- BOP dibebankan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 600.000,- —————– Selisih Kapasitas (Laba) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 20.000,- —————– Selisih BOP Total (Laba) . . . . . . . . Rp. 50.000,- Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya