Dokumen tersebut merangkum pengertian Activity Based Costing (ABC) sebagai metode penghitungan harga pokok yang lebih akurat dengan mempertimbangkan aktivitas yang terkait. ABC membagi aktivitas menjadi 4 kelompok dan melakukan pembebanan biaya secara dua tahap, yakni pengumpulan biaya berdasarkan aktivitas kemudian dialokasikan ke produk. Dokumen juga membahas penerapan ABC pada perusahaan jasa dengan karakterist
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
AKUNTANSI MANAJEMEN - ACTIVITY BASED COSTING
1. AKUNTANSI MANAJEMEN
DI SUSUN OLEH :
1. IRNIA FATMAWATI
(21311040)
2. FIRA NUR
MAGHFIROH
(21311044)
3. NUR ISTIANA
(21311050)
ACTIVITY BASED COSTING
2. A.Pengertian ABC (Activity
Based Costing)
Activity Based Costing merupakan metode
yang menerapkan konsep-konsep akuntansi
aktivitas untuk menghasilkan perhitungan
harga pokok produk yang lebih akurat.
Sistem ABC timbul sebagai akibat dari
kebutuhan manajemen akan informasi
akuntansi yang mampu mencerminkan
konsumsi sumber daya dalam berbagai
aktivitas untuk menghasilkan produk secara
akurat
3. Hal ini didorong oleh:
1. Persaingan global yang tajam yang
memaksa perusahaan untuk cost
effective
2. Advanced manufacturing technology
yang menyebabkan proporsi biaya
overhead pabrik dalam product cost
menjadi lebih tinggi dari primary cost.
3. Adanya strategi perusahaan yang
menerapkan market driven strategy
4. Dalam merancang ABC
sistem, aktivitas untuk membuat dan
menjual produk digolongkan dalam 4
kelompok, yaitu:
• Facility sustaining activity cost
• Product sustaining activity cost
• Bacth activity cost
• Unit level activity cost
5. B. Pembebanan dua tahap dalam
ABC
Pembebanan Biaya Overhead
pada Activity-Based Costing
Activity-Based costing menggunakan lebih
banyak cost driver bila dibandingkan
dengan sistem pembebanan biaya pada
akuntansi biaya tradisional. Sebelum
sampai pada prosedure pembebanan dua
tahap dalam Activity-Based Costing perlu
dipahami hal-hal sebagai berikut:
6. Cost Driver adalah suatu kejadian yang
menimbulkan biaya.
Rasio Konsumsi adalah proporsi masing-
masing aktivitas yang dikonsumsi oleh
setiap produk, dihitung dengan cara
membagi jumlah aktivitas yang
dikonsumsi oleh suatu produk dengan
jumlah keseluruhan aktivitas tersebut
dari semua jenis produk.
Homogeneous Cost Pool merupakan
kumpulan biaya dari overhead yang
variasi biayanya dapat dikaitkan dengan
satu pemicu biaya saja.
7. Menurut Mulyadi (1993: 94), prosedure
pembebanan biaya overhead dengan
sisitem ABC melalui dua tahap kegiatan:
a. Tahap Pertama
Pengumpulan biaya dalam cost pool yang
memiliki aktifitas yang sejenis atau
homogen, terdiri dari 4 langkah :
1. Mengidentifikasi dan menggolongkan
biaya kedalam berbagai aktifitas
9. b. Tahap Kedua
Penelusuran dan pembebanan biaya
aktivitas kemasing-masing produk yang
menggunakancost driver.
Perusahan-perusahaan yang layak memakai
ABC jika memenuhi syarat-syarat :
Perusahaan yang padat modal (banyak
gunakan mesin)
Perusahaan yang memiliki difersifikasi
produk
Difersifikasi produk dan menggunakan
fasilitas yang sama
Setiap produknya memiliki proses produksi
yang berbeda.
10. C. Abc Pada Perusahaan Jasa
• Penerapan metode Activity Based
Costing pada perusahaan jasa
memiliki beberapa ketentuan
khusus, hal ini disebabkan oleh
karakteristik yang dimiliki
perusahaan jasa.
Menurut Brinker (1992),
karakteristik yang dimiliki
perusahaan jasa, yaitu:
11. • 1) Output seringkali sulit didefinisi
• 2) Pengendalian aktivitas pada
permintaan jasa kurang dapat
didefinisi
• 3) Cost mewakili proporsi yang lebih
tinggi dari total cost pada seluruh
kapasitas yang ada dan sulit untuk
menghubungkan antara output
dengan aktivitasnya
12. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penerapan Activy Based Costing pada
perusahaan jasa adalah:
• Identifying and Costing Activities
• Spesial Challenger
• Output Diversity