3. Activity Based Costing
ABC ( Perhitungan Berbasis
aktivitas) adalah suatu pendekatan
perhitungan biaya yang
membebankan biaya sumber daya
ke dalam objek biaya, seperti
produk jasa atau konsumen.
5. Biaya produk
Adalah biaya yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu
produk, terdiri atas 3 komponen
yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik.
7. BBB
• Kayu di pabrik
• Terigu di
pabrik roti
• Baja di pabrik
mobil
• Bahan bakar di
maskapai
penerbangan
BTK
• Tukang di
pabrik meubel
• Tukang Las di
pabrik mobil
• Pilot di
maskapai
Penerbangan
BOP
• Gaji teknisi
perawatan
mesin pabrik
• Depresiasi
peralatan
pabrik,gedung
pabrik, dan
asuransi
pabrik.
8. Biaya Per unit
Biaya per unit adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan tiap satu unit produksi . Biaya yang
dihitung berasal dari pembebanan biaya ke objek
biaya seperti produk, konsumen,pemasok,dan
bahan mentah.
Biaya Total
Jumlah unit produksi
9. Contoh Biaya Per Unit
Perusahaan mobil membuat 1.000 unit mobil, biaya
total yang dikeluarkan sebesar Rp.100.000.000.000.
Biaya Total
Jumlah unit produksi
100.000.000.000
1.000
100.000.000
11. Penentuan biaya per Unit Produk
Biaya per unit produk dihitung
dengan cara berikut ini.
Biaya Per unit = BBB + BTKL + BOP
Unit Produksi Total
12. Sebagai contoh , sebuah perusahaan kecap mangga
menghasilkan 15.000 botol kecap menggunakan biaya
bahan baku sebesar Rp. 100.000.000, upah tenaga kerja
langsung sebesar Rp. 150.000.000 dan 50.000.000. biaya
overhead pabrik Biaya per unit produk dihitung sebagai
berikut.
Biaya Per Unit = 100.000.000 + 150.000.000 + 50.000.000
15.000 Botol
Biaya Per Unit = 20.000/ botol
CONTOH BIAYA PER UNIT PRODUK
13. Biaya Sesungguhnya Dan Biaya Normal
Biaya Sesungguhnya adalah perhitungan biaya
produk atau jasa menggunakan biaya yang
sebenarnya terjadi untuk bahan baku, tenaga
kerja langsung, dan overhead pabrik.
14. Pembebanan biaya oberhead dilakukan dengan
menentukan tarif pembebanan, kemudian ditentukan biaya
overhead yang dibebankan dalam 1 periode.
Biaya Normal adalah penentuan biaya produk atau
jasa menggunakan biaya sesungguhnya dari bahan
baku dan tenaga kerja, sedangkan biaya overhead
menggunakan pembebanan yang didasarakan pada
estimasi biaya overhead (dalam 1 periode).
15. Biaya Normal
Tarif Overhead = Anggaran biaya Overhead
Anggaran penggunaan aktivitas
Jika perusahaan kecap mangga tahun 2012
menganggarkan untuk melakukan aktivitas produksi
sebesar 15.000 botol kecap mangga dengan anggaran
biaya overhead sebesar 60.000.000.
16. Tarif overhead = Rp. 60.000.000
15.0000
Tarif Overhead = Rp. 4.000/ botol.
Jika pada januari 2012, perusahaan memproduksi 2.000
botol kecap , maka biaya overhead yang dibebankan yg
dibebankan sebesar Rp. 8.000.000 (Rp. 4.000 X 2.000)
17. OBJEK BIAYA
• Bentuk akhir
dimana
pengukuran
biaya harus
dilakukan
AKTIVITAS
• Kegiatan yang
dilakukan
suatu
organisasi
yang berguna
untuk tujuan
penentuan
biaya
berdasarkan
kegiatan yg
dilakukan
SUMBER DAYA
• Unsur
ekonomi yang
digunakan
dalam
melaksanakan
aktivitas,
karena itu
harus
dibebankan ke
objek biaya.
Tahapan dalam pembebanan biaya overhead dengan ABC
18. Langkah – Langkah Sistem ABC
Mengidentifikasi
biaya sumber
daya dan aktivitas
Mengalokasikan
biaya ke dalam
objek biaya
Mengalokasikan
biaya aktivitas ke
dalam objek biaya
19. Manfaat Activity Based Costing
Pengukuran profitabilitas yang lebih baik.
Pembuatan keputusan yang lebih baik
Perbaikan proses
Estimasi biaya
Penentuan biaya kapasitas tak terpakai.
20. Keterbatasan Activity Based
Costing
Alokasi
Tidak semua biaya memiliki aktivitas atau
pemicu konsumsi sumber daya yang sesuai.
Beberapa biaya perlu dialokasikan ke
departemen dan produk berdasarkan
pengukuran volume arbiter karena mencari
aktivitas yang memicu biaya tidak praktis.
Pengabaian
biaya
Biaya produk atau jasa yang diidentifikasi
oleh sistem ABC cenderung tidak
memasukkan semua biaya yang terkait
dengan produk atau jasa, seperti biaya untuk
memasukkan semua biaya yang terkait
dengan produk atau jasa
21. Biaya Dan
Waktu
Keterbatasan Activity Based Costing
Salah satu kendala terbesar dalam
penerapan ABC . Hal ini karena ABC
bukan masalah menghitung biaya
produk semata, tetapi lebih pada
cara manajemen mengidentifikasi
aktivitas dalam produksi, dan
besarnya biaya yang terjadi.
22. Activity Based Costing
ABC masih tetap
memerlukan aturan
penetapan alokasi
biaya dan
mengharuskan
pengukuran biaya
yang tinggi .
Membantu dalam
perencanaan
strategi dan
memperbaiki
kredibilitas sistem
biaya.
23. JIT (JUST-IN-TIME
Sistem yang memproduksi barang
hanya ketika produk dibutuhkan
dan hanya dalam jumlah yang
diminta konsumen.
24. TUJUAN Dasar JIT untuk memenuhi
permintaan konsumen pelanggan
secara tepat waktu dengan produk yang
berkualitas dan dengan total biaya
serendah mungkin .
25. Salah satu keuntungan JIT terletak
pada pengurangan jumlah investasi
yang melekat dalam persediaan bahan
baku dan barang jadi dan perusahaan
manufaktur tidak perlu menyediakan
fasilitas gudang persediaan yang besar.
Keuntungan JIT
27. Daftar Pustaka
Widjaja Tunggal, Amin. 1993. Akuntansi Manajemen
Kontemporer. Jakarta : Rineka Cipta.
Horngren, charles T ., dkk. 2008. Akuntansi Biaya . Jakarta
: Erlangga.
Drs. R.A. Supriyono, S.U., Akt .1999. Akuntansi biaya.
Jakarta : BPFE-Yogyakarta.
Baldric Siregar.,dkk. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta :
Salemba Empat
Ray H. Garisson., dkk.2013 .Akuntansi manajerial. Jakarta :
Salemba Empat
Samryn, L.M. 2001. Akuntansi Manajerial. Jakarta : Raja
grafindo Persada.
Muslim, sabaruddin. Modul Akuntansi Manajemen. Pusat
pengembangan bahan ajar : UMB.