SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
TEKNIK PENYIARAN
TATA CAHAYA
DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom
= TEKNIK BROADCASTING =
PAKET KEAHLIAN
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO
SMK NEGERI 1 PUNGGING
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
A. PENGERTIAN TATA CAHAYA
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan
pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi
sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari
suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan
Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup
agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat
seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan
lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam,
seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan cahaya buatan (artifisial
light/tungsten).
Lighting dilakukan dalam proses produksi Film dan atau acara Televisi, penataan
cahaya dilakukan untuk menambah nilai Artistic pada gambaragar gambar tersebut lebih
berdimensi dan mempunyai kedalaman ruang. Fungsi lain tata cahaya adalah untuk
membantu memberikan penerangann untuk panggung yang besar seperti konser musik
dan acara-acara yang menggunakan panggung besar lainya.
Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra
penglihatan/mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi fungsi berikut:
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 Menyinari obyek yang akan berhadapan dengan camera,
 Menciptakan gambar yang artistik,
 Membuat efek khusus,
 Menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu.
Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula.
Lampu neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen
menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan
warna putih kebiru-biruan.
Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang
diukur dalam Derajad Kelvin. Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya
kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna
cenderung kebiru-biruan.
Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya
10.000 Kelvin Langit biru
9.000 Kelvin Langit mendung
7.000 Kelvin
5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT)
4.900 Kelvin Lampu Neon
4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit/ Sebelum terbenam (TUNGSTEN)
3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari terbit
3.200 Kelvin Lampu halogen
2.800 Kelvin Lampu Pijar
2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin Cahaya Matahari
Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang
dihasilkan adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari
beberapa HUE (warna dasar) dalam spektrum. Apabila berbeda sumber pencampurannya
maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata
manusia.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Spectrum warna di dasarkan pada 3 warna primer yang kita kenal di alam MERAH,
HIJAU, dan BIRU. Ketiga warna ini saling bercampur satu sama lain menghasilkan warna
baru yang lebih berfariasi. Spectrum warna sebenarnya berasal dari pantulan sebuah
cahaya yang melewati dinding prisma dan memecah cayaha tersebut menjadi beberapa
cahaya baru yang berwarna warni.
Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna
dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya,
manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau.
Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah :
1. Merah (Red)
2. Hijau (Green)
3. Biru (Blue)
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
B. FUNGSI TATA CAHAYA
Tata cahaya yang hadir di atas panggung/studio yang menyinari semua objek
sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk
saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang
jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan
cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif.
Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi
dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir
(Mark Carpenter, 1988).
 PENERANGAN.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan
pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam
tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat
tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua
area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan
dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui
laku aktor di atas pentas.
 DIMENSI.
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat
diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga
membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas
yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar.
Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka
dimensi objek akan muncul.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 PEMILIHAN.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang
hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih
adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan
cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh
area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu
sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi
perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata
panggung yang dihadirkan.
 ATMOSFIR.
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya
menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir”
digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa
lakon. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak
ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk
menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna
cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa
kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana
dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-
masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan
dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana,
dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya.
Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya memiliki fungsi pendukung yang
dikembangkan secara berlainan oleh masing-masing ahli tata cahaya.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah
sebagai berikut :
 GERAK
Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan
berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan
cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton
dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain
dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian
cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara
langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda
melalui perubahan cahaya.
 GAYA
Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya
realis atau naturalis yang mensyaratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya
mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis
tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan
seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat
penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat
tertangkap jelas oleh penonton.
 KOMPOSISI
Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui
tatanan warna yang dihasilkannya.
 PENEKANAN
Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek
yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton
sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian
penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton menyelidiki
maksud dari hal tersebut.
 PEMBERI TANDA
Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung.
Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan
dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional, black
out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set
Rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto.
Tiga poin penting itu terdiri atas :
a. Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber
pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill
light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di
atas subjek.
b. Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan
objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan
subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill
light biasanya setengah dari key light.
c. Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi
agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45
derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari
pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan
untuk orang dengan warna rambut hitam.
C. JENIS-JENIS PENCAHAYAAN
Dalam dunia Fotografi/Videografi, jenis-jenis pencahayaan dibedakan menjadi :
a. OVER EXPOSURE
Yang dimaksud over exposure adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebar
kelebihan pencahayaan ini adalah pengaturan aperture dengan shutter speed yang
tidak sesuai. Jika dilihat di garis matering, posisi jarum matering berada di areal plus
(+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, gambar yang dihasilkan tampak didominasi
warna putih/terang.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Gambar over exposure
Ada yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah harz. Over exposure juga
bisa disebabkan oleh sambaran lampu kilat yang terlalu kuat/ Hal ini bisa terjadi jika
jarak antara obyek dengan lampu kilat (flash) terlalu dekat.
b. UNDER EXPOSURE
Kebalikan dari over exposure, adalah kekurangan pencahayaan. Penyebabnya
pun sama, tidak sesuainya pengaturan shutter speed dan aperture (-). Under exposure
biasanya juga disebabkan oleh sambaran flash yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi
jika jarak antara objek dengan flash terlalu jauh.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
c. CAHAYA DARI DEPAN OBJEK
Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar, bukan Pengambilan
gambar yang menghadap sinar. Cahaya yang datang dari depan objek akan menyinari
tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas. Jika pada sebagian wajah objek ada
sedikit bayangan (shadow), hal ini tidak mengurangi hasil gambar, justru menambah
nuansa gambar.
d. CAHAYA DARI BELAKANG OBJEK
Saat memotret objek di luar ruangan (outdoor) sebaiknya menghindari
pengambilan gambar yang menantang matahari. Pengambilan gambar dengan
menantang matahari, tubuh objek akan tampak gelap. Apalagi jika kondisi matahari
terlalu kuat maka seluruh objek akan tampak hitam. Hasil gambar seperti ini bisa
menghasilkan gambar siluet.
Gambar seluet
e. CAHAYA PAGI HARI
Memotret objek dengan memanfaatkan pencahayaan di pagi hari sangat
disarankan. Pasalnya, cahaya pagi hari akan menghasilkan tonal warna yang lembut.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
Hasil foto yang didapatkan relatif bagus, baik objek landscape (pemandangan) maupun
objek manusia.
f. CAHAYA SIANG HARI
Pengambilan gambar objek pada siang hari sangat tidak disarankan karena sifat
pencahayaan yang terlalu kuat sehingga gambar yang dihasilkan cenderung over
exposure.
g. CAHAYA SORE HARI
Pemanfaatan cahaya sore hari sangat dianjurkan dalam pengambilan gambar.
Sifat pencahayaan pada sore hari sama dengan pagi hari. Apalagi saat intensitas cahaya
matahari sedikit berkurang, pada pukul 16.00 ke bawah.
h. CAHAYA MALAM HARI
Pemanfaatan cahaya pada malam hari sebenarnya memanfaatkan cahaya yang
dihasilkan oleh lampu sebagai cahaya luar.
Dalam dunia videografi, terdapat dua jenis pencahayaan yang bisa digunakan
dalam pembuatan film, baik fiksi maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis
pencahayaan tersebut yakni artificial light dan available light.
Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang
ada. Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah,
cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Jadi, available light berkaitan sumber cahaya
yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa digunakan
untuk menyinari obyek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka dipastikan itu
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
sebagai pencahayaan utama atau keylight. Ada tiga point penting pencahayaan yang
disebut three points lighting.
Cahaya Buatan (Artificial Lighting), Dalam teknologi digital seperti sekarang,
dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-
peralatan fotografi maupun videografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan
cahaya/lighting buatan (artificial lighting). Saat pertama belajar fotografi atau
videografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio, baik
untuk indoor maupun outdoor.
D. KUALITAS CAHAYA
1) HARD LIGHT
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan
intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang
tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).
2) SOFT LIGHT
Soft light disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber
cahaya dengan intensitas cahaya lembih rendah dan pemancaran cahaya terpendar
dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter
atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis
sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan :
a) Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene
bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah
timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
b) Pictorial Light/ArificialLight
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood
sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
c) Direction of Light
Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke
subjek dapat dibedakan :
 Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga
menciptakan suasana tertekan pada subjek.
 Eye Light
Chaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan
yang dimunculkan dari mata.
 Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan
mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
E. PERANGKAT TATA CAHAYA
Berikut ini macam - macam Peralatan Tata Cahaya untuk studio foto maupun
video :
1. PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)
 Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
 Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP
61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)
 Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan
keperluan dari acara tersebut
 Terbuat dari aluminium
 Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
 Dilengkapi dengan filter frame
 Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut
2. FLOOD HALOGEN/CYC
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt
 Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
3. FRESNEL
 Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt
 Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk
keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan
oleh kamera video
4. EFFECT LIGHTS
Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering
dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan
moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek
dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai
dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
berkapasitas 1500 Watt dan 2000 Watt. Peralatan ini dikendalikan secara otomatis
melalui komputer atau lighting console
5. SCANNERS
 Gerakan vertikal: ± 230°
 Gerakan horisontal: ± 75°
 Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan
sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas
6. MOVING LIGHTS
 Gerakan vertikal: ± 540°
 Gerakan horisontal: ± 267°
 Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light
profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi
iris, zoom atau frost.
 Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan
area yang lebih luas
7. SMOKE MACHINE
 Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang
dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek
 Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting
console, atau manual
8. FOLLOW SPOT
 Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang
menjadi sorotan utama, seperti MC, bintang tamu atau seseorang yang spesial
dalam acara tersebut
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
October23,2013
 Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga
dengan jenis bohlam.
 Dikendalikan secara manual.
9. CITY LIGHT COLOR/WASH
 Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash
 Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan
sebagai alternatif pengganti lampu PAR.
 Kapasitas bohlam 2500 Watt
 Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
10. MIRROR BALL
 Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca
 Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar
 Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”

More Related Content

What's hot

Storyboard Dan StoryLine
Storyboard Dan StoryLineStoryboard Dan StoryLine
Storyboard Dan StoryLineAFif RvGs
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxWayanWinarye1
 
Smartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video ProductionSmartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video Productionsuryokoco suryoputro
 
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.pptIrulMaulana
 
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik KameraTATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik KameraDiana Amelia Bagti
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraDiana Amelia Bagti
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2Diana Amelia Bagti
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraNanda Ayu Sabrina
 

What's hot (20)

Storyboard Dan StoryLine
Storyboard Dan StoryLineStoryboard Dan StoryLine
Storyboard Dan StoryLine
 
Dasar Pemotretan
Dasar PemotretanDasar Pemotretan
Dasar Pemotretan
 
SOAL ESSAY HOTS ANIMASI 2D 3D SEMESTER 2
SOAL ESSAY HOTS ANIMASI 2D 3D SEMESTER 2SOAL ESSAY HOTS ANIMASI 2D 3D SEMESTER 2
SOAL ESSAY HOTS ANIMASI 2D 3D SEMESTER 2
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
 
Desain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografi
Desain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografiDesain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografi
Desain Grafis Percetakan menganalisis ilmu fotografi
 
Smartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video ProductionSmartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video Production
 
Produksi film
Produksi filmProduksi film
Produksi film
 
Sejarah fotografi
Sejarah fotografiSejarah fotografi
Sejarah fotografi
 
Kamera
KameraKamera
Kamera
 
Teknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografiTeknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografi
 
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
 
Teknik pengambilan gambar
Teknik pengambilan gambarTeknik pengambilan gambar
Teknik pengambilan gambar
 
Soal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3DSoal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3D
 
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik KameraTATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
 
Teknik Pergerakan Kamera.pdf
Teknik Pergerakan Kamera.pdfTeknik Pergerakan Kamera.pdf
Teknik Pergerakan Kamera.pdf
 
Lkpd desain grafis dan percetakan
Lkpd desain grafis dan percetakanLkpd desain grafis dan percetakan
Lkpd desain grafis dan percetakan
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
 
Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: Kamera
 

Viewers also liked

Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Jurnal Go-Blog
 

Viewers also liked (20)

Desain produksi siaran
Desain produksi siaranDesain produksi siaran
Desain produksi siaran
 
Mengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera videoMengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera video
 
Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Produksi program siaran radio
 
Prinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radioPrinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radio
 
Kameraman
KameramanKameraman
Kameraman
 
Perangkat broadcasting
Perangkat broadcastingPerangkat broadcasting
Perangkat broadcasting
 
Proses capturing
Proses capturingProses capturing
Proses capturing
 
Manajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaranManajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaran
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Manajemen siaran radio
Manajemen siaran radioManajemen siaran radio
Manajemen siaran radio
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Menyusun produksi
Menyusun produksi Menyusun produksi
Menyusun produksi
 
Mengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file videoMengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file video
 
Sejarah dan dasar fotografi
Sejarah dan dasar fotografiSejarah dan dasar fotografi
Sejarah dan dasar fotografi
 
Istilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcastingIstilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcasting
 
Master control
Master controlMaster control
Master control
 
Dasar dasar video)
Dasar dasar video)Dasar dasar video)
Dasar dasar video)
 
Perangkat audio
Perangkat audioPerangkat audio
Perangkat audio
 
Jurnalistik
JurnalistikJurnalistik
Jurnalistik
 
Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)
 

Similar to Tata cahaya

Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerakherry210
 
Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...
Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...
Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...Revalgi Ilham
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Introduce to lighting_Pengantar Tata Cahaya
Introduce to lighting_Pengantar Tata CahayaIntroduce to lighting_Pengantar Tata Cahaya
Introduce to lighting_Pengantar Tata Cahayabudi dwi arifianto
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrikJust Latif no Other
 
Dasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanDasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanandrespjh
 
Penataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasPenataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasAizatMohiden
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)HindyatiRachmah
 
Ipa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayangan
Ipa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayanganIpa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayangan
Ipa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayanganSMPK Stella Maris
 

Similar to Tata cahaya (20)

Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahaya
 
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambarMenerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
 
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
 
Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...
Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...
Tata cahaya pada seni pertunjukan ketoprak sri mulyo di kampung tematik juran...
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Introduce to lighting_Pengantar Tata Cahaya
Introduce to lighting_Pengantar Tata CahayaIntroduce to lighting_Pengantar Tata Cahaya
Introduce to lighting_Pengantar Tata Cahaya
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrik
 
laporan penginderaan jauh tahap 5
laporan penginderaan jauh tahap 5laporan penginderaan jauh tahap 5
laporan penginderaan jauh tahap 5
 
Dasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanDasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaan
 
laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4
 
Penataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasPenataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya Pentas
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
 
Ipa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayangan
Ipa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayanganIpa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayangan
Ipa8 kd12-sifat cahaya dan proses pembentukan bayangan
 
LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2LN s03-machine vision-s2
LN s03-machine vision-s2
 
Bahan ajar K5.pdf
Bahan ajar K5.pdfBahan ajar K5.pdf
Bahan ajar K5.pdf
 
DESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgb
DESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgbDESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgb
DESAIN MEDIA INTERAKTIF KD:Mendiskusikan fungsi dan unsur warna cmyk dan rgb
 
Tatacahaya i
Tatacahaya iTatacahaya i
Tatacahaya i
 

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO (20)

KD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambarKD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambar
 
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
 
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrogramanMenerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
 
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Menerapkan tipografi
Menerapkan tipografiMenerapkan tipografi
Menerapkan tipografi
 
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
 
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
 
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
 
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambarMenganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
 
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografiMenerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
 
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputerKD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
 
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasiMenganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat kerasKOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
 
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 dKD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
 
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latarAnimasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
 
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3dAnimasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
 
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurfaceANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
 
Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...
Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...
Animasi 2D dan 3D KD: Menganalisis elemen gambar digital puppeter dalam anima...
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Tata cahaya

  • 1. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 TEKNIK PENYIARAN TATA CAHAYA DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING
  • 2. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 A. PENGERTIAN TATA CAHAYA Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi. Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan cahaya buatan (artifisial light/tungsten). Lighting dilakukan dalam proses produksi Film dan atau acara Televisi, penataan cahaya dilakukan untuk menambah nilai Artistic pada gambaragar gambar tersebut lebih berdimensi dan mempunyai kedalaman ruang. Fungsi lain tata cahaya adalah untuk membantu memberikan penerangann untuk panggung yang besar seperti konser musik dan acara-acara yang menggunakan panggung besar lainya. Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra penglihatan/mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi fungsi berikut:
  • 3. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  Menyinari obyek yang akan berhadapan dengan camera,  Menciptakan gambar yang artistik,  Membuat efek khusus,  Menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu. Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan warna putih kebiru-biruan. Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam Derajad Kelvin. Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung kebiru-biruan. Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya 10.000 Kelvin Langit biru 9.000 Kelvin Langit mendung 7.000 Kelvin 5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT) 4.900 Kelvin Lampu Neon 4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit/ Sebelum terbenam (TUNGSTEN) 3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari terbit 3.200 Kelvin Lampu halogen 2.800 Kelvin Lampu Pijar 2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam 1.600 Kelvin Cahaya Matahari Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE (warna dasar) dalam spektrum. Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia.
  • 4. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Spectrum warna di dasarkan pada 3 warna primer yang kita kenal di alam MERAH, HIJAU, dan BIRU. Ketiga warna ini saling bercampur satu sama lain menghasilkan warna baru yang lebih berfariasi. Spectrum warna sebenarnya berasal dari pantulan sebuah cahaya yang melewati dinding prisma dan memecah cayaha tersebut menjadi beberapa cahaya baru yang berwarna warni. Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah : 1. Merah (Red) 2. Hijau (Green) 3. Biru (Blue)
  • 5. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 B. FUNGSI TATA CAHAYA Tata cahaya yang hadir di atas panggung/studio yang menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).  PENERANGAN. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.  DIMENSI. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
  • 6. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  PEMILIHAN. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.  ATMOSFIR. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya. Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing- masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana, dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya. Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya memiliki fungsi pendukung yang dikembangkan secara berlainan oleh masing-masing ahli tata cahaya.
  • 7. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut :  GERAK Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubahan cahaya.  GAYA Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensyaratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.  KOMPOSISI Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.  PENEKANAN Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang
  • 8. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton menyelidiki maksud dari hal tersebut.  PEMBERI TANDA Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional, black out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set Rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : a. Key Light Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek. b. Fill light Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light. c. Back Light Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal
  • 9. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam. C. JENIS-JENIS PENCAHAYAAN Dalam dunia Fotografi/Videografi, jenis-jenis pencahayaan dibedakan menjadi : a. OVER EXPOSURE Yang dimaksud over exposure adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebar kelebihan pencahayaan ini adalah pengaturan aperture dengan shutter speed yang tidak sesuai. Jika dilihat di garis matering, posisi jarum matering berada di areal plus (+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, gambar yang dihasilkan tampak didominasi warna putih/terang.
  • 10. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Gambar over exposure Ada yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah harz. Over exposure juga bisa disebabkan oleh sambaran lampu kilat yang terlalu kuat/ Hal ini bisa terjadi jika jarak antara obyek dengan lampu kilat (flash) terlalu dekat. b. UNDER EXPOSURE Kebalikan dari over exposure, adalah kekurangan pencahayaan. Penyebabnya pun sama, tidak sesuainya pengaturan shutter speed dan aperture (-). Under exposure biasanya juga disebabkan oleh sambaran flash yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi jika jarak antara objek dengan flash terlalu jauh.
  • 11. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 c. CAHAYA DARI DEPAN OBJEK Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar, bukan Pengambilan gambar yang menghadap sinar. Cahaya yang datang dari depan objek akan menyinari tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas. Jika pada sebagian wajah objek ada sedikit bayangan (shadow), hal ini tidak mengurangi hasil gambar, justru menambah nuansa gambar. d. CAHAYA DARI BELAKANG OBJEK Saat memotret objek di luar ruangan (outdoor) sebaiknya menghindari pengambilan gambar yang menantang matahari. Pengambilan gambar dengan menantang matahari, tubuh objek akan tampak gelap. Apalagi jika kondisi matahari terlalu kuat maka seluruh objek akan tampak hitam. Hasil gambar seperti ini bisa menghasilkan gambar siluet. Gambar seluet e. CAHAYA PAGI HARI Memotret objek dengan memanfaatkan pencahayaan di pagi hari sangat disarankan. Pasalnya, cahaya pagi hari akan menghasilkan tonal warna yang lembut.
  • 12. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 Hasil foto yang didapatkan relatif bagus, baik objek landscape (pemandangan) maupun objek manusia. f. CAHAYA SIANG HARI Pengambilan gambar objek pada siang hari sangat tidak disarankan karena sifat pencahayaan yang terlalu kuat sehingga gambar yang dihasilkan cenderung over exposure. g. CAHAYA SORE HARI Pemanfaatan cahaya sore hari sangat dianjurkan dalam pengambilan gambar. Sifat pencahayaan pada sore hari sama dengan pagi hari. Apalagi saat intensitas cahaya matahari sedikit berkurang, pada pukul 16.00 ke bawah. h. CAHAYA MALAM HARI Pemanfaatan cahaya pada malam hari sebenarnya memanfaatkan cahaya yang dihasilkan oleh lampu sebagai cahaya luar. Dalam dunia videografi, terdapat dua jenis pencahayaan yang bisa digunakan dalam pembuatan film, baik fiksi maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis pencahayaan tersebut yakni artificial light dan available light. Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang ada. Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah, cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Jadi, available light berkaitan sumber cahaya yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa digunakan untuk menyinari obyek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka dipastikan itu
  • 13. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 sebagai pencahayaan utama atau keylight. Ada tiga point penting pencahayaan yang disebut three points lighting. Cahaya Buatan (Artificial Lighting), Dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan- peralatan fotografi maupun videografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan (artificial lighting). Saat pertama belajar fotografi atau videografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio, baik untuk indoor maupun outdoor. D. KUALITAS CAHAYA 1) HARD LIGHT Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya). 2) SOFT LIGHT Soft light disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas cahaya lembih rendah dan pemancaran cahaya terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras. Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan : a) Natural Light Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
  • 14. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 b) Pictorial Light/ArificialLight Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut. c) Direction of Light Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan :  Top Light Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.  Eye Light Chaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari mata.  Accent Light Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.
  • 15. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 E. PERANGKAT TATA CAHAYA Berikut ini macam - macam Peralatan Tata Cahaya untuk studio foto maupun video : 1. PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)  Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt  Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP 61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)  Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan dari acara tersebut  Terbuat dari aluminium  Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver  Dilengkapi dengan filter frame  Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut 2. FLOOD HALOGEN/CYC
  • 16. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt  Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience 3. FRESNEL  Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt  Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera video 4. EFFECT LIGHTS Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang
  • 17. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013 berkapasitas 1500 Watt dan 2000 Watt. Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console 5. SCANNERS  Gerakan vertikal: ± 230°  Gerakan horisontal: ± 75°  Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas 6. MOVING LIGHTS  Gerakan vertikal: ± 540°  Gerakan horisontal: ± 267°  Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
  • 18. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi iris, zoom atau frost.  Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas 7. SMOKE MACHINE  Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek  Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting console, atau manual 8. FOLLOW SPOT  Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang menjadi sorotan utama, seperti MC, bintang tamu atau seseorang yang spesial dalam acara tersebut
  • 19. TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October23,2013  Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga dengan jenis bohlam.  Dikendalikan secara manual. 9. CITY LIGHT COLOR/WASH  Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash  Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan sebagai alternatif pengganti lampu PAR.  Kapasitas bohlam 2500 Watt  Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console 10. MIRROR BALL  Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca  Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar  Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”